Anda di halaman 1dari 2

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Yth. Tutor Bapak Riandy Mardhika Adif, SE, MM


Dan teman-teman semua
Saya mencoba untuk menjawab diskusi yang Bapak berikan ;

1. Apa yang dimaksud dengan kepemilikan bisnis dan bisnis kecil


Kepemilikan bisnis merupakan bentuk bentuk kegiatan bisnis yang diperhatikan siapa pemilik atau
pendirinya, sumber modalnya, serta apa tujuan dari pendirian bisnis tersebut. Kepemilikan bisnis terdiri dari
bermacam-macam bentuk, diantaranya sebagai berikut:
a. Perusahaan Perseorangan
Perusahaan perseorangan adalah bisnis yang biasanya didirikan dan dimiliki oleh satu orang saja.
Sehingga, pendiri atau pemilik dari perusahaan ini memiliki tanggung jawab juga kuasa yang tidak
terbatas atas aset-asetnya termasuk resiko perusahaan yang ada. Keberlanjutan perusahaan ini hanya
ditentukan oleh pemiliknya saja, jika tidak ada penerusnya maka perusahaan ini akan mati dan juga
pemilik perusahaan harus menyiapkan dana yang cukup besar agar bisnisnya dapat berjalan.
b. Persekutuan atau Partnership
Persekutuan atau Partnership adalah bisnis yang atas persekutuan antara dua (2) orang atau lebih dengan
menggunakan nama bersama dalam menjalankan bisnisnya. Karena, tidak semua orang mampu untuk
bergerak sendiri, terkadang ada yang mempunyai modal namun tidak mempunyai kemampuan bisnis
yang hebat, begitu juga sebaliknya. Setiap anggota persekutuan memiliki tanggung jawab yang tidak
terbatas, begitu pula dengan kerugian dan keuntungan yang diperoleh semua dibagi sama rata kepada
masing-masing anggota, tidak bisa dinikmati sendiri. Jenis persekutuan terbagi tiga, yaitu: Persekutuan
umum, persekutuan terbatas dan persekutuan yang terbatas kepemilikannya.
c. Korporasi
Korporasi adalah pemisah perbedaan bisnis yang dimiliki oleh para pemegang saham. Korporasi
merupakan suatu organisasi dimana sumber daya, seperti tenaga kerja dan bahan baku diproses agar
menghasilkan barang dan jasa. Korporasi juga merupakan tempat terjadinya kegiatan produksi dan
berkumpulnya semua faktor produksi, konsumsi dan distribusi.
d. Waralaba
Waralaba adalah bentuk kerjasama bisnis antara pemilik merek, produk, atau sistem operasional dengan
pihak kedua yang berupa pemberian izin untuk pemakaian merek, produk, dan sistem operasional.
Tingkat kesalahan pada bisnis waralaba paling minim. Dalam waralaba, pemilik bisnis atau yang dikenal
dengan sebutan franchisor menggunakan uang sang pembeli franchise (franchisee) untuk
mengembangkan bisnisnya. Sebagai barternya, dia akan menyediakan sistem bisnis yang sudah siap jalan
kepada pihak franchisee. Dengan demikian, franchisee dapat berbisnis dengan merk, sistem, dan prosedur
yang sudah ada sehingga tidak perlu membangun dari nol lagi.
e. Koperasi
Koperasi adalah bentuk bisnis yang beranggotakan orang-orang atau badan-badan yang bekerja sama
dengan atas dasar kekeluargaan dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan para anggota.
Organisasi yang dimiliki akan dikendalikan oleh orang-orang yang menggunakannya seperti produsen,
konsumen, dan juga pekerja guna untuk memperoleh keuntungan bersama.
 
Bisnis kecil merupakan bisnis yang dimiliki secara independen, tidak dominan dalam bidang operasinya, dan 
memenuhi standar ukuran tertentu dalam hal jumlah karyawan atau penerimaan tahunan. Bisnis kecil
merupakan bisnis yang baru saja dimulai oleh seseorang yang skalanya masih terbilang kecil, bisnis kecil ini
terjadi karena beberapa faktor seperti melihat banyak keuntungan yang akan didapat, adanya kesempatan,
adanya tantangan, dan rasa tidak nyaman bekerja dengan orang lain dan ingin kerja secara mandiri.  
Bisnis kecil diperkirakan kurang memenuhi standar kualitas tertentu. Dalam bisnis kecil, pelanggan
memerlukan perhatian yang lebih besar, dengan teknik produksi massal maka produk mudah dihasilkan,
pemilik bisnis kecil harus memperhatikan pesaing, dan sebagainya.

Bisnis kecil dapat mengalami kegagalan dikarenakan beberapa hal, diantaranya: modal yang tersedia terlalu
kecil, kurang teliti dan kurang berhati-hati dalam menggunakan modalnya, tak memahami siklus bisnis, harga
yang ditetapkan terlalu tinggi atau rendah dan juga hutang piutang semakin membengkak.

Agar tidak terjadinya kegagalan pada bisnis maka pemilik harus mencari pengalaman sebanyak mungkin,
banyak belajar dari orang lain dan mau mengambil alih perusahaan yang berhasil. Pemilik bisnis juga harus
menyediakan sumber daya dan keuangan yang baik untuk bisnisnya, menetapkan rencana bisnis yang
berkualitas, mengetahui target pasar, memberdayakan tenaga kerja dengan baik, dan menggunakan hasil
penelitian dari data yang telah untuk mengelola bisnisnya.

Mungkin itu saja yang dapat saya jelaskan, terima kasih..


Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Sumber Referensi :
Modul EKMA4111, Dorothea Wahyu Arini. Pengantar Bisnis. Edisi 3. Tangerang Selatan : Universitas Terbuka.
https://kumparan.com/berita-bisnis/bentuk-bentuk-kepemilikan-bisnis-yang-perlu-diketahui-1zDJFJVmSID/full
https://cerdasco.com/bisnis-kecil/

Anda mungkin juga menyukai