ACHMAD SAUKANI/010.0013
Suatu bisnis (atau perusahaan) adalah usaha yang menyediakan produk atau
jasa yang di inginkan oleh pelanggan. Apa yang menjadi tujuan dari suatu bisnis?.
Bisnis didirikan untuk melayani kebutuhan pelanggan oleh pemilik yang mencoba
untuk memperoleh laba. Jika bisnis tersebut dapat melakukan operasinya secara
efektif, maka pemilik bisnis itu akan memperolah tingkat pengembalian yang wajar
atas investasi mereka di perusahaan atau atas usaha yang mereka kelola sendiri.
Dengan demikian bisnis dapat memberikan keuntungan bagi masyarakat dalam
berbagai cara. Langkah pertama dalam memahami bagaimana cara suatu bisnis
beroperai adalah dengan mengetahui fungsinya yang paling penting dan lingkungan
di mana bisnis itu beroperasi. Orang-orang yang menciptakan bisnis mungkin
melihat suatu kesempatan untuk menghasilkan produk atau jasa yang belum di
tawarkan oleh perusahaan-perusahaan lain. Atau, mereka ungkin yakin bahwa
mereka dapat menghasilkan produk tau jasa yang dapat di jual dengan harga lebih
rendah dari perusahaan yang ada saat ini. Dengan menyediakan produk yang di
inginkan oleh pelanggan, mereka dapat menghasilkan laba bagi bisnisnya. Secara
umum, bisnis terekspos terhadap lingkungan bisnis. Tetapi beberapa bisnis lebih
berhasil di bandingkan dengan yang lain karena bisnis tersebut membuat keputusan
yang lebih baik sebagai respons terhadap perubahan dalam lingkungan bisnis.
Sebelum memulai suatu bisnis maka harus di pertimbangkan berbagai hal yaitu yang
di sebut dengan 4 Eyes DVD, yaitu Beberapa keputusan yang lebih penting adalah:
Laba sebagai motif untuk memahami bisnis, yaitu suatu bisnis akan menerima
pendapatan ketika bisnis tersebut menjual produk atau jasanya. Laba tersebut
berasal beban yang dikeluarkan untuk membayar karyawannya dan ketika membeli
perlengkapan atau fasilitas. Selisih antara pendapata dan beban adalah laba yang
dihasilkan oleh bisnis tersebut. Dengan demikian, pemilik yang menciptakan suatu
bisnis memiliki intensif yang kuat untuk memastikan bawha bisnis tersebut berhasil,
karena mereka secara langsung memperoleh manfaat dari usaha mereka.
Visi, misi dan nilai-nilai yang berlaku di Perusahaan yang harus dipelihara
dengan selalu mempertahankan standar dalam berperilaku.
· Pembagian
Pedoman ini berlaku untuk seluruh direksi dan karyawan serta setiap pihak
yang bekerja sama dengan CCBI.
·Persetujuan
·Penyidikan
National Examiner & Account Receivable Manager dan/atau National Legal
Manager and Corporate Secretary akan dilibatkan apabila diperlukan dalam proses
penyidikan. Mereka akan bekerja sama dengan direktur atau manager dari karyawan
yang melakukan pelanggaran untuk memberikan saran mengenai tindakan
perbaikan dan disipliner.
· Tindakan disipliner
1. Pengendalian diri
Pelaku bisnis di sini dituntut untuk peduli dengan keadaan masyarakat, bukan
hanya bentuk “uang” dengan jalan memberikan sumbangan, melainkan lebih
kompleks lagi. Artinya sebagai contoh kesempatan yang dimiliki oleh pelaku bisnis
untuk menjual pada tingkat harga yang tinggi sewaktu terjadinya excess demand
harus menjadi perhatian dan kepedulian bagi pelaku bisnis dengan tidak
memanfaatkan kesempatan ini untuk meraup keuntungan yang berlipat ganda. Jadi,
dalam keadaan excess demand pelaku bisnis harus mampu mengembangkan dan
memanifestasikan sikap tanggung jawab terhadap masyarakat sekitarnya.
Jika pelaku bisnis sudah mampu menghindari sikap seperti ini, kita yakin tidak
akan terjadi lagi apa yang dinamakan dengan korupsi, manipulasi dan segala bentuk
permainan curang dalam dunia bisnis ataupun berbagai kasus yang mencemarkan
nama bangsa dan negara.
Artinya kalau pelaku bisnis itu memang tidak wajar untuk menerima kredit
(sebagai contoh) karena persyaratan tidak bisa dipenuhi, jangan menggunakan
“katabelece” dari “koneksi” serta melakukan “kongkalikong” dengan data yang salah.
Juga jangan memaksakan diri untuk mengadakan “kolusi” serta memberikan
“komisi” kepada pihak yang terkait.
Untuk menciptakan kondisi bisnis yang “kondusif” harus ada saling percaya
(trust) antara golongan pengusaha kuat dengan golongan pengusaha lemah agar
pengusaha lemah mampu berkembang bersama dengan pengusaha lainnya yang
sudah besar dan mapan. Yang selama ini kepercayaan itu hanya ada antara pihak
golongan kuat, saat sekarang sudah waktunya memberikan kesempatan kepada
pihak menengah untuk berkembang dan berkiprah dalam dunia bisnis.
Semua konsep etika bisnis yang telah ditentukan tidak akan dapat terlaksana
apabila setiap orang tidak mau konsekuen dan konsisten dengan etika tersebut.
Mengapa? Seandainya semua ketika bisnis telah disepakati, sementara ada “oknum”,
baik pengusaha sendiri maupun pihak yang lain mencoba untuk melakukan
“kecurangan” demi kepentingan pribadi, jelas semua konsep etika bisnis itu akan
“gugur” satu demi satu.
Jika etika ini telah memiliki oleh semua pihak, jelas semua memberikan suatu
ketentraman dan kenyamanan dalam berbisnis
11. Perlu adanya sebagian etika bisnis yang dituangkan dalam suatu
hukum positif yang berupa peraturan perundang-undangan
Hal ini untuk menjamin kepastian hukum dari etika bisnis tersebut, seperti
“proteksi” terhadap pengusaha lemah.
Sebagai contoh adalah bisnis perseorangan, yaitu bisnis yang di kelola sendiri
seperti UKM (Usaha kecil menengah). Masalah modal adalah masalah yang paling
utama yang alami dalam pengembangan bisnis. UKM (usaha kecil menengah)
merupakan unit terkecil dari sektor ekonomi yang sangat mempengaruhi
perkembangan ekonomi di indonesia. Peran aktif UKM sangat dibutuhkan
masyarakat dan perekonomi indonesia menghadapi era globalisasi karena UKM telah
banyak memproduksi sektor kebutuhan pokok rakyat banyak dan penyedia lapangan
pekerjaan bagi rakyat indonesia.
Alasan memilih UKM yang ada di kota malang karena malang merupakan kota
pelajar dimana semua etnis dapat di temui di kota malang ini dan tidak lain juga
merupakan tempat pariwisata yang penuh dengan panorama gunung yang indah, ini
yang menjadi faktor ketertarikan pengusaha kecil untuk berkecimpung dalam
usahanya.
Pada Analisis UKM ini di fokuskan pada UKM yang bergerak di sektor usaha
pengrajin tangan di daerah kota malang yang merupakan sumber kekayaan budaya
dan devisa daerah kota malang.
Dari data survei sementara UKM di kota malang di sektor usaha pengrajin
tangan bahwasanya UKM di kota malang masih banyak menggunakan nilai moral
sebagai landasan dalam mengembangkan usahanya dikarenakan kurangya
pendidikan yang dikuasai dan ketidakuletan serta ketidakkonsistennan dalam sistem
yang di pakai usahanya
Ada beberapa solusi yang dapat di ambil oleh para UKM untuk mengembangkan
usahanya, yaitu :
1. Para pengarajin tersebut harus lebih meningkatkan lagi kualitas produknya,
dengan melatih secara baik para karyawannya. Mereka juga harus
mengidentifikasi jenis karyawan yang di butuhkan untuk produksi.
2. Bahan baku yang di gunakan dalam proses produksi harus benar-benar di teliti
dengan baik agar menghasilkan produk yang baik.
3. Mampu mendesain produk baru yang lebih kreatif
4. Memilih lokasi yang tepat untuk pemasaran.
5. Memperluas jaringan dalam pemasaran.
Daftar pustaka