Anda di halaman 1dari 6

Tugas 1 Pengantar Bisnis

Nama : Rizky Akbar

NIM: 042808343

1. Apa yang dimaksud dengan  bisnis? Jelaskan 5 (lima) pemangku utama dalam bisnis menurut
Madura (2007).
2. Jelaskan 5 (lima) langkah dalam memulai bisnis.
3. Jelaskan pengertian tanggung jawab sosial dan apa saja yang harus dilakukan oleh sebuah
perusahaan dalam menjalankan tanggung jawab sosial?

Jawaban :

1. Bisnis adalah individu atau kelompok yang bertujuan mencari keuntungan atau profit
denganmenyediakan produk berupa barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Dalam
jangkapanjang, bisnis mempunyai tujuan yang akan dicapai tidak hanya untuk memenuhi
kebutuhanpelanggan. Ada banyak hal yang ingin dicapai oleh perusahaan dalam bisnisnya, antara lain:
 Market standing, yaitu penguasaan pasar yang akan menjadi jaminan bagi perusahaan untuk
memperoleh pendapatan penjualan dan profit dalam jangka panjang.
 Innovation yaitu inovasi dalam produk (barang atau jasa) serta inovasi keahlian.Tujuan bisnis yang
ingin dicapai melalui inovasi adalah menciptakan nilai tambah suatu produk.
 Physical and financial resources, yaitu penguasaan terhadap sumber daya fisik dan keuanganuntuk
mengembangkan perusahaan menjadi semakin besar dan semakin menguntungkan.
 Performance and development, yaitu pencapaian tujuan organisasi dalam bidang operasional.Untuk
dapat mengelola perusahaan dengan baik, organisasi perlu memiliki berbagai kemampuandan keahlian
yang sesuai dengan profesinya. Oleh karena itu, diperlukan peningkatan kinerja danpengembangan
kemampuan manager melalui serangkaian kegiatan kompensasi yang menarikdan program training and
development yang berkelanjutan.
 Worker performance and attitude, yaitu tujuan jangka panjang dalam hal tercapainya sikapkaryawan
terhadap perusahaan dan pekerjaannya. Untuk mencapai tujuan tersebut makaperusahaan perlu
memperhatikan pekerjaan karyawan agar dapat dikerjakan dengan baik dandapat meningkatkan
keterikatan karyawan pada perusahaan dan pekerjaannya.
 Public responsibility, yaitu tanggung jawab sosial seperti memajukan kesejahteraan
masyarakat,mencegah terjadinya polusi, dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat.

a) Pemilik Bisnis dimulai ketika ada ide dari satu atau beberapa wirausaha yang ingin menciptakan,
mengorganisasi, dan mengelola bisnis. Individu ingin menciptakan bisnis karena beberapa sebab, yaitu
pendapatan yang lebih besar, menjadi bos atau pemimpin ditempat kerjanya sendiri, atau menginginkan
tantangan yang lebih besar. Kepemilikan dalam bisnis juga dapat diperoleh dengan menanamkan
uangnya ke suatu perusahaan(investor) yang berupa saham yang dibelinya dari perusahaan. Oleh karena
itu, kepemilikan dalam bisnis juga dapat disebut berkedudukan sebagai pemegang saham (stockholder).
Pemegang saham ini dapat menjual kepemilikan sahamnya pada orang lain sesuai keinginannya.
Perusahaan mempunyai tanggung jawab kepada para pemegang saham dengan memberikan
pengembalian atas investasi yang ditanamkan dalam perusahaan(return on investment).2)
b) Kreditur. Kreditur merupakan pihak yang membantu dalam penyediaan dana di luar dana dari pemilik
atau dari para investor. Pada awal berdirinya, bisnis memerlukan
peralatan, bahan, karyawan, dan sebagainya yang sulit diprediksi akan mendapatkan keuntungan
seberapa besar. Oleh karena itu, para pemilik dan pelaku bisnis dapat mendatangkan dana dengan cara
meminjam dana dari lembaga yang disebut kreditur. Kredit atau hutangtersebut diambil dalam jangka
waktu tertentu dengan kewajiban peminjam adalah membayar bunga sejumlah tertentu sesuai dengan
tingkat bunga pinjaman yang berlakudan tingkat bunga yang disepakati
c) Tenaga kerja. Selanjutnya, tenaga kerja, merupakan pemangku kepentingan yang bertanggung
jawab menjalankan kegiatan operasional perusahaan. Tenaga kerja tersebutada yang berkedudukan
sebagai karyawan atau yang melaksanakan kegiatan
operasional perusahaan, namun ada pula yang memberi penugasan tenaga kerja lain dan membuat
keputusan bisnis yang penting. Tenaga kerja ini disebut dengan manajer atau pengelola. Kinerja
perusahaan sangat dipengaruhi oleh keputusan yang diambil oleh manajer tersebut.
d) Pemasok. Pemasok juga merupakan pemangku kepentingan yang tidak dapat dilupakan terutama oleh
perusahaan manufaktur yang menghasilkan barang. Tanpa bahan baku dari pemasok yang dapat
diandalkan, proses produksi akan terhambat.
e) Pelanggan. Perusahaan harus mampu menghasilkan produk, baik barang maupun layanan yang sesuai
dengan harapan pelanggan, baik dalam jenis, harga, kuantitas, dan kualitas.Secara keseluruhan dapat
dikatakan bahwa para wirausahawan bergantung pada pemilik atau investor dan kreditur dalam
penyediaan dukungan keuangan, bergantung pada karyawan dan manajer dalam pengelolaan dan
operasionalisasi proses produksi, bergantung pada pemasok dalam penyediaan bahan baku, dan
bergantung pada pelanggan dalam mengetahui kebutuhan dan harapan pelanggan sehingga perusahaan
tetap hidup dan berkembang.

2.
 Langkah 1: Mencari peluang

Saat ingin memulai bisnis, mulailah dengan bertanya pada diri sendiri: apa yang kurang?" imbuh Susan

Feldman, mantan Merchandising Executive, One Kings Lane ini. Saat memulai bisnis Susan melihat

bahwa meskipun sudah ada toko perabot rumah di Los Angeles, ia menemukan bahwa pengalaman

belanja online membuat frustasi. Dari situlah ide One Kings Lane dibuat.

 Langkah 2: Mengetahui target pembeli

Pertanyaan kedua yang harus timbul: siapa pelanggan saya dan apa yang mereka butuhkan? Setelah

Anda mampu mengidentifikasi siapa pelanggan Anda, baru Anda bisa memilih barang atau jasa yang

mampu memenuhi kebutuhan mereka. Alison dan Susan sadar sejak awal, bahwa pelanggan mereka

adalah perempuan dengan selera yang tinggi. Dari sana, mereka mampu untuk tidak hanya membuat

desain situs yang menarik tetapi juga menyediakan barang yang tepat sekaligus pengalaman berbelanja

yang menyenangkan

 Langkah 3: Ikuti insting Anda

Susan dan Alison menegaskan langkah berikutnya adalah Anda harus benar-benar yakin dengan usaha

yang akan Anda jalankan. Susan mengenang bahwa One Kings Lane didirikan di tengah resesi yang

terjadi di Amerika. Sebuah masa yang jauh dari ideal untuk meluncurkan sebuah situs belanja online!

Meskipun begitu, Susan dan Alison merasa percaya diri dan memutuskan untuk tetap maju.

 Langkah 4: Jadi yang pertama

Alison dan Susan sama-sama sepakat menjadi yang pertama di pasar adalah kunci keberhasilan mereka.
Mereka menerapkan nasihat yang diberikan oleh suami mereka, bahwa yang pertama muncul di pasar

sering berhasil, kedua dan ketiga biasanya hanya bertahan hidup, tapi sisanya perusahaan berkelahi

habis-habisan di pasar buat meraih untung. Jika Anda memiliki ide bagus, terutama yang belum pernah

dilakukan sebelumnya, pastikan bahwa Anda bekerja keras untuk meluncurkan sesegera mungkin.

 Langkah 5: Mencari mitra yang sehati

Dalam menjalankan bisnisnya, Alison dan Susan bekerja keras dengan jam kerja yang panjang,

terutama pada masa awal bisnis mereka. Namun, karena keduanya sama-sama bekerja didorong oleh

semangat untuk berhasil sehingga satu sama lain tidak pernah timbul perasaan iri hati atau merasa

bekerja lebih keras dari yang lain. Ketika bisnis berkembang, mereka memastikan bahwa semua orang

yang mereka sewa sama-sama termotivasi."Penting untuk memperkerjakan orang penuh penuh gairah,

inspirasi dan pintar,"ujar Susan. Jangan pernah lupa bahwa pemain yang kuat membangun merek yang

kuat.

2. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) adalah konsep


manajemen di mana perusahaan mengintegrasikan masalah sosial dan lingkungan dalam operasi bisnis
mereka dan interaksi dengan pemangku kepentingan mereka. CSR umumnya dipahami sebagai cara di
mana perusahaan mencapai keseimbangan antara kepentingan ekonomi, lingkungan dan sosial,
sementara pada saat yang sama memenuhi harapan pemegang saham dan pemangku kepentingan.
Dalam pengertian ini, penting untuk membedakan antara CSR, yang dapat berupa konsep manajemen
bisnis strategis, dan amal, sponsorship, atau filantropi. Meskipun yang terakhir juga dapat memberikan
kontribusi yang berharga untuk pengentasan kemiskinan, secara langsung akan meningkatkan reputasi
perusahaan dan memperkuat kesadaran merek dalam suatu bisnis, konsep CSR jelas lebih dari itu.
Mempromosikan penggunaan CSR di kalangan UKM membutuhkan pendekatan yang sesuai dengan
kebutuhan dan kapasitas masing-masing bisnis ini, dan tidak mempengaruhi kelangsungan ekonomi
mereka. Akan lebih baik bagi suatu bisnis mendasarkan program CSRnya pada Pendekatan Triple
Bottom Line (TBL), yang telah terbukti menjadi alat yang berhasil bagi UKM di negara berkembang
untuk membantu mereka memenuhi standar sosial dan lingkungan tanpa mengorbankan daya saing
mereka.

Jenis Jenis CSR/ Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Ada empat jenis Corporate Social Responsibility (CSR) yang diterapkan oleh perusahaan, yaitu
pelestarian lingkungan, praktik keragaman dan ketenagakerjaan, upaya filantropi, dan kegiatan amal.
Untuk lebih lengkapnya terkait penjelsan kegiatan perusahaan sebagai tanggung jawab sosialnya
dijabarkan sebagai berikut:

a. Pelestarian Lingkungan

Pelestarian lingkungan atau konservasi lingkungan adalah kegiatan menjaga lingkungan alam tetap
lestari, terjaga, dan tetap nyaman ditinggali. Masalah lingkungan (perubahan iklim) telah menjadi fokus
dunia. Selain masalah global tersebut, masalah limbah dan tumpahan bahan kimia juga menjadi
masalah dalam skala lokal. Perusahaan yang menyesuaikan diri dalam upaya membnatu meninimalkan
dampak lingkungan ini turut serta dalam langkah-langkah yang dapat mengurangi kerusakan
lingkungan, mislnya dengan mengurangi dampak karbon yang dihasilkan secara keseluruhan.
Perusahaan dan industri besar telah turut serta mengambil peran yang besar. Tapi persuahaan-
perusahaan lokal dan menengah juga bisa berperan serta, misalnya dengan menggunakan energi ramah
lingkungan untuk usahanya, atau juga dengan tata kelola ruang yang hemat energi sehingga turut serta
mengurangi dampak lingkungan dari karbon. Dapat juga dalam upaya penghijauan dan reboisasi
lingkungan yang terkena dampak usahanya. Misalnya dengan melibatkan masyarakat dalam penanaman
kembali lingkungan tandus dan gersang.

b. Praktik Keragaman dan Praktik Ketenagakerjaan dalam Perusahaan

Para pemimpin perusahaan menyadari bahwasanya keragaman di tempat kerja menajdi hal penting dan
bermanfaat, terlebih ketika semua pihak bergaul dan dapat bekerja sebagai tim yang solid. Maka dari
itu, perlu adanya kebijakan ketenagakerjaan yang berlaku bagi semua karyawan di semua level.
Protokol dan aturan keragmaan ketenagakerjaan ini harus ditangani dan diawasi secara ketat agar
produktivitas perusahaan tetap positif dan citra perusahaan tetap baik/positif sembari tetap
meningkatkan kualitas kerja dan hasil kerja para karyawannya. Hal ini dapat berupa perekrutran tenaga
kerja disabilitas, untuk bidang kerja yang memungkinkan untuk mereka lakukan. Ini adalah salah satu
upaya dalam keragaman tenaga kerja di lingkungan kerja.

c. Upaya Filantropis

Upaya filantropi yang dapat memberikan dampak secara langsung kepada masyarakat bisa dilakukan
oleh perusahaan di semua level. Baik perusahaan yang besar maupun bisnis-bisnis lokal. Misalnya
perusahaan raksasa teknologi Microsoft dengan bekerja sama dengan Bill an Melinda Gates Foundation
telah memberikan sumbangan kepada seluruh komunitas dunia kemanfaatan teknologi. Perusahaan
kecil, misalnya rumah makan memberikan makan gratis selama Ramadan dan memberikan makanan
Cuma-Cuma untuk masyarakat miskin. Tempat cuci mobil memberikan pelatihan bagi lingkungan
sekitarnya yang ingin membuka usaha cuci motor. Hal ini dilakukan agar teknis pemasaran yang saling
memberikan manfaat. Dengan memberikan manfaat kepada lingkungan sekitarnya, perusahaan akan
dibandang sebagai perusahaan dengan citra positif.

d. Menggalang Kegiatan Amal dan Kerelawanan


Sebuah bisnis, bisa bekerja sama dengan badan amal dan kerelawanan dalam menyalurkan bantuan.
Misalnya ketika ada bencana alam, perusahaan yang memiliki alat berat bisa meminjamkan alat
tersebut untuk evakuasi dan pembukaan jalur. Perusahaan juga bisa menyediakan dana CSR untuk
memberikan bantuan kepada relawan baik yang dikoordinasikan oleh negara seperti PMI maupun
badan amal yang berbasis organisasi kemasyarakatan. Dengan kegiatan amal ini, perusahaan dan pelaku
bisnis turut serta membantu meringankan beban masyarakat, sekaligus ambil bagian dalam
menyelesaikan masalah dengan menyisihkan sebagaian keuntungan perusahaan.
asyarakat,mencegah terjadinya polusi, dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat

Anda mungkin juga menyukai