Oleh:
24 September 2019
LO 6-1. Explain why people take risks of entrepreneurship, list the attributes of successful entrepreneurs,
and describe entrepreneurial teams, intrapreneurs, and home- and web-based businesses.
Kewirausahaan (entrepreneurship) menerima risiko dari memulai dan menjalankan sebuah bisnis
1. Opportunity (Kesempatan)
Contoh: Millennials, perempuan, kaum minoritas, orang tua, dan orang penyandang disabilitas menganggap bahwa
memulai bisnis sendiri memberikan lebih banyak kesempatan disbanding bekerja untuk orang lain (menjadi
karyawan).
2. Profit (Laba)
Laba merupakan salah satu alasan penting mengapa seseorang memilih untuk menjadi pengusaha.
3. Independence (Ketidakbergantungan)
Banyak pengusaha yang tidak nyaman bekerja untuk orang lain karena mereka ingin menjadi pengambil keputusan
untuk mencapai kesuksesan.
4. Challenge (Tantangan)
Beberapa orang percaya bahwa pengusaha adalah “risk-enthusiast” karena mereka memperhitungkan segala
aspeknya.
Apa saja yang diperlukan untuk menjadi entrepreneur?
Self-directed
Harus bisa self-disciplined dan nyaman menjadi boss bagi diri sendiri karena mereka sendiri yang akan
bertanggungjawab atas kesuksesan maupun kegagalan yang terjadi.
Self-nurturing
Harus yakin dengan gagasan pribadi dan mampu untuk membangkitkan kembali semangat diri.
Action-oriented
Ide bisnis yang hebat tidaklah cukup karena yang terpenting adalah mengaktualisasikan mimpi tersebut.
Highly energetic
Harus mampu bekerja keras dalam durasi yang lama karena entrepreneurs jarang untuk berlibur
Tolerant of uncertainty
Harus bisa menghadapi ketidakpastian dan tidak takut untuk gagal.
Entrepreneurial team sekelompok orang berpengalaman dari area bisnis berbeda yang bergabung untuk membentuk
sebuah managerial team dengan kemampuan untuk mengembangkan, membuat, dan memasarkan sebuah produk.
o Anggotanya mampu mengombinasikan kemampuan kreatif untuk menciptaan produk dan kemampuan pemasaran
dari awal.
o Memastikan lebih banyak kooperasi dan koordinasi diantara divisi dalam usaha.
Kewirausahaan dalam organisasi seringkali tergambarkan dalam usaha dan pencapaian dari intrapreneur (orang yang
dipercayai oleh entrepreneur dengan remunerasi dan sumber daya untuk mengoptimalkan mimpi dan potensi
perusahaannya).
Micropreneurs pengusaha yang merintis bisnis kecil dan kebanyakan merupakan home-based business owners (contoh:
consultants, video producers, architects, bookkeepers, graphic designer, translator)
Mendapatkan pelanggan baru karena tidak memiliki lapak untuk memajang produknya
Mengatur waktu membutuhkan kedisiplinan
Memisahkan pekerjaan dan kewajiban keluarga
Terbatasi oleh regulasi daerah tempat tinggal macet? keramaian?
Mengatur risiko usaha rumahan belum tentu masuk ke lingkup asuransi rumah
Bisnis Online
1. “Find a need and fill it.” cari sesuatu yang dibutuhkan massa, lalu sediakan produk / jasa untuk memenuhi
kebutuhan tersebut.
2. Menulis kalimat promosi yang menjual
3. Mendesain dan membuat website yang mudah digunakan
4. Menggunakan search engines untuk mengarahkan pencarian ke website
5. Ciptakan expert reputation tentang diri kita
6. Follow up dan bangun koneksi dengan pelanggan (melalui email)
7. Meningkatkan pendapatan melalui back-end sales dan upselling
Encouraging Entrepreneurship: What Government Can Do?
Enterprise Zones area geografis spesifik dimana pemerintah berusaha untuk menarik investasi private business
(usaha yang dimiliki oleh perseorangan atau kelompok kecil) dengan cara menurunkan pajak dan bentuk dukungan
lainnya.
Incubators pusat yang menawarkan kantor-kantor berbiaya murah atau working space.
LO6-2 : Discuss the importance of small business to the American economy and summarize the major causes of
small-business failure.
The Small Business Administration (SBA) adalah bisnis kecil yang dimiliki dan dioperasikan secara independent, tidak
dominan di bidang operasinya dan memenuhi standar ukuran tertentu dalam hal karyawan atau kwitansi tahunan.
Statistik menarik tentang usaha kecil :
untuk memberikan peluang kerja, perusahaan kecil percaya mereka menawarkan keuntungan lain lebih banyak
daripada perusahaan besar dan kemampuan untuk merespons dengan cepat
memilih jenis yang tepat sangat penting. Banyak bisnis mengenai kegagalan yang memerlukan pelatihan tingkat
lanjut.
Berikut ini adalah beberapa penyebab dari kegagalan usaha kecil :
- Keuntungan
Orang orang asing pasti lebih enjoy dengan bekerjasama dengan perusahaan perusahaan kecil dibanding dengan
perusahaan perusahaan besar, Dan perusahaan perusahaan kecil biasanya lebih baik dalam hal proses
pengiriman dan lebib banyak menyediakan ragam jasa.
- Kekurangan
Disamping keuntungan keuntungan diatas, perusahaan kecil juga memiliki beberapa kekurangan, seperti susah
mengatur keuangan dan sebagian pengusaha pengusaha kecil bingung untuk memulai usaha kecil yang ia geluti
dan bingung untuk mengembangkannya.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah memiliki
beberapa poin aturan yang berkaitan erat dengan implementasi Keuangan Berkelanjutan di Indonesia.Beberapa poin aturan
tersebut terdiri atas pasal-pasal berikut ini:
1. Bab II Asas dan Tujuan Pasal 2 mengatur bahwa Usaha Mikro, Kecil dan Menengah berasaskan berwawasan
lingkungan. Yang dimaksud dengan "asas berwawasan lingkungan" adalah asas pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil,
dan Menengah yang dilakukan dengan tetap memperhatikan dan mengutamakan perlindungan dan pemeliharaan
lingkungan hidup.
2. Bab VI Pasal 20 mengatur bahwa Pemerintah dan Pemerintah Daerah memfasilitasi pengembangan usaha dengan
cara memberikan insentif bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah mengembangkan teknologi dan kelestarian
lingkungan hidup.
3. Bab VII Pembiayaan dan Penjaminan Pasal 22 menjelaskan bahwa dalam rangka meningkatkan sumber
pembiayaan Usaha Mikro dan Usaha Kecil, Pemerintah melakukan upaya: Pengembangan sumber pembiayaan dari
kredit perbankan dan lembaga keuangan bukan bank; Pengembangan lembaga modal ventura; Pelembagaan
terhadap transaksi anjak piutang;