Anda di halaman 1dari 6

Summary Understanding Business

Chapter 6 dan Undang-Undang

Oleh:

Jocelyn Gwenfil – 1906358285

Taufiq Ainun Najib – 1906366715

Muhammad Reza Satrio – 1906366803

Shalva Fadhilla – 1906296072

Salsabila Hanifa G. – 1906388672

24 September 2019
LO 6-1. Explain why people take risks of entrepreneurship, list the attributes of successful entrepreneurs,
and describe entrepreneurial teams, intrapreneurs, and home- and web-based businesses.

Kewirausahaan (entrepreneurship)  menerima risiko dari memulai dan menjalankan sebuah bisnis

Alasan orang rela untuk mengambil risiko kewirausahaan:

1. Opportunity (Kesempatan)
Contoh: Millennials, perempuan, kaum minoritas, orang tua, dan orang penyandang disabilitas menganggap bahwa
memulai bisnis sendiri memberikan lebih banyak kesempatan disbanding bekerja untuk orang lain (menjadi
karyawan).
2. Profit (Laba)
Laba merupakan salah satu alasan penting mengapa seseorang memilih untuk menjadi pengusaha.
3. Independence (Ketidakbergantungan)
Banyak pengusaha yang tidak nyaman bekerja untuk orang lain karena mereka ingin menjadi pengambil keputusan
untuk mencapai kesuksesan.
4. Challenge (Tantangan)
Beberapa orang percaya bahwa pengusaha adalah “risk-enthusiast” karena mereka memperhitungkan segala
aspeknya.
Apa saja yang diperlukan untuk menjadi entrepreneur?

 Self-directed
Harus bisa self-disciplined dan nyaman menjadi boss bagi diri sendiri karena mereka sendiri yang akan
bertanggungjawab atas kesuksesan maupun kegagalan yang terjadi.
 Self-nurturing
Harus yakin dengan gagasan pribadi dan mampu untuk membangkitkan kembali semangat diri.
 Action-oriented
Ide bisnis yang hebat tidaklah cukup karena yang terpenting adalah mengaktualisasikan mimpi tersebut.
 Highly energetic
Harus mampu bekerja keras dalam durasi yang lama karena entrepreneurs jarang untuk berlibur
 Tolerant of uncertainty
Harus bisa menghadapi ketidakpastian dan tidak takut untuk gagal.

Ide bisnis dapat dikatakan berpeluang bagus apabila:

 Memenuhi kebutuhan konsumen


 Memiliki kemampuan dan sumber daya untuk memulai usaha
 Dapat menjual produk atau jasa dan konsumen rela untuk membayar – masih memdapatan laba
 Produk dan jasanya tersampaikan kepada konsumen sebelum competitor bermunculan
 Dapat menjaga kontinuitas usaha

Entrepreneurial team  sekelompok orang berpengalaman dari area bisnis berbeda yang bergabung untuk membentuk
sebuah managerial team dengan kemampuan untuk mengembangkan, membuat, dan memasarkan sebuah produk.

Team cenderung lebih baik, mengapa?

o Anggotanya mampu mengombinasikan kemampuan kreatif untuk menciptaan produk dan kemampuan pemasaran
dari awal.
o Memastikan lebih banyak kooperasi dan koordinasi diantara divisi dalam usaha.

Kewirausahaan dalam Badan Usaha

Kewirausahaan dalam organisasi seringkali tergambarkan dalam usaha dan pencapaian dari intrapreneur (orang yang
dipercayai oleh entrepreneur dengan remunerasi dan sumber daya untuk mengoptimalkan mimpi dan potensi
perusahaannya).

Micropreneurs and Home-Based Businesses

Micropreneurs  pengusaha yang merintis bisnis kecil dan kebanyakan merupakan home-based business owners (contoh:
consultants, video producers, architects, bookkeepers, graphic designer, translator)

Tantangan bekerja di rumah:

 Mendapatkan pelanggan baru  karena tidak memiliki lapak untuk memajang produknya
 Mengatur waktu  membutuhkan kedisiplinan
 Memisahkan pekerjaan dan kewajiban keluarga
 Terbatasi oleh regulasi daerah tempat tinggal  macet? keramaian?
 Mengatur risiko  usaha rumahan belum tentu masuk ke lingkup asuransi rumah

Bisnis Online

Langkah umum untuk merintis bisnis online:

1. “Find a need and fill it.”  cari sesuatu yang dibutuhkan massa, lalu sediakan produk / jasa untuk memenuhi
kebutuhan tersebut.
2. Menulis kalimat promosi yang menjual
3. Mendesain dan membuat website yang mudah digunakan
4. Menggunakan search engines untuk mengarahkan pencarian ke website
5. Ciptakan expert reputation tentang diri kita
6. Follow up dan bangun koneksi dengan pelanggan (melalui email)
7. Meningkatkan pendapatan melalui back-end sales dan upselling
Encouraging Entrepreneurship: What Government Can Do?

 Enterprise Zones  area geografis spesifik dimana pemerintah berusaha untuk menarik investasi private business
(usaha yang dimiliki oleh perseorangan atau kelompok kecil) dengan cara menurunkan pajak dan bentuk dukungan
lainnya.
 Incubators  pusat yang menawarkan kantor-kantor berbiaya murah atau working space.
LO6-2 : Discuss the importance of small business to the American economy and summarize the major causes of
small-business failure.

The Small Business Administration (SBA) adalah bisnis kecil yang dimiliki dan dioperasikan secara independent, tidak
dominan di bidang operasinya dan memenuhi standar ukuran tertentu dalam hal karyawan atau kwitansi tahunan.
Statistik menarik tentang usaha kecil :

 Ada 28 juta usaha kecil menengah di Amerika


 Dari semua bisnis nonpertanian di Amerika Serikat, hampir 97 persen dipertimbangkan sedikit dengan standar SBA
 bisnis kecil menyumbang lebih dari 50 persen dar produk domestic bruto (PDB)
 hampir 600.000 pembayaran pajak , mempekerjakan karyawan, dimulai setiap tahun
 usaha kecil telah menghasilkan 65 persen dari pekerjaan baru sejak 1995
 bisnis kecil mempekerjakan sekitar setengah dari seluruh karyawan sector swasta
 sekitar 80 persen pekerja AS menemukan pekerjaan pertama mereka di bisnis kecil

 untuk memberikan peluang kerja, perusahaan kecil percaya mereka menawarkan keuntungan lain lebih banyak
daripada perusahaan besar dan kemampuan untuk merespons dengan cepat
 memilih jenis yang tepat sangat penting. Banyak bisnis mengenai kegagalan yang memerlukan pelatihan tingkat
lanjut.
Berikut ini adalah beberapa penyebab dari kegagalan usaha kecil :

 terjun tanpa terlebih dahulu menguji air dalam skala kecil


 barang underpricing
 meremehkan waktu yang dibutuhkan untuk membangun pasar
 Memulai dengan modal terlalu banyak dan ceroboh dalam penggunaannya, dll

faktor-faktor berikut yang meningkatkan peluang keberhasilan bisnis kecil :

 pelanggan membutuhkan banyak perhatian pribadi seperti di salon


 sebuah bisnis besar menjual operasi waralaba pada pembeli lokal
 Pemilik memperhatikan pesaing baru
 Produk tidak dibuat dengan Teknik produksi massal, dll.

LO 6.3: Summarize How Small Business Operate

1) Belajar dari bisnis kecil lainnya yang beroperasi


Untuk membangun sebuah bisnis kecil yang sukses kita harus menjalin komunikasi dengan sesama pemilik bisnis
kecil yang lebih berpengalaman. Karena dari komunikasi ini kita dapat memetik beberapa pelajaran atau masukan
yang kita tidak sadari jika tidak berkomunikasi, seperti contohnya dalam hal merekrut pegawai dan karyawan,
pentingnya untuk merekrut akuntan dan pengacara bisnis yang kompeten hingga masukan untuk menentukan lokasi
dan segmentasi pasar.

2) Mencari pengalaman terlebih dahulu


Salah satu cara untuk memulai bisnis kecil adalah dengan cara mencari pengalaman terlebih dahulu, Bagaimana
cara mencari pengalaman tersebut? Pengalaman tersebut dapat kita cari dengan cara bekerja pada orang lain
yang memiliki bisnis yang sukses. Sebagai contoh misal ada seseorang yang tertarik untuk membuka usaha kafe
atau coffe shop, namun ia tidak tahu bagaimana cara memanage dan menjalankan usaha tersebut. Maka, yang ia
lakukan adalah ia bekerja pada sebuah coffe shop ternama sebagai barista misalnya untuk mengetahui bagaimana
cara memanage usaha dan menjalan usaha kopi tersebut. Setelah ia mendapat ilmu yang ia butuhkan untuk
membuka bisnis kecil yang ia gulati ia keluar dan mendirikan bisnis tersebut. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk
mengurangi serta meminimalisasi kesalahan kesalahan minor yang sering dibuat oleh para pebisnis yang baru
menjalani atau membuka bisnisnya, dengan begitu usaha yang ia miliki akan tertata rapih sejak awal dibuka.

3) Menjalin kerjasama dengan pebisnis kecil


Sebuah bisnis kecil terkadang membutuhkan waktu yang sangat banyak untuk dikorbankan, oleh karena itu
terkadang seorang business man akan merasa jenuh dalam jangka panjang jika menjalani sebuah bisnis seorang diri,
karena membutuhkan waktu dan effort yang besar. Disinilah saat yang tepat untuk kita masuk, kita harus mencari
seorang pebisnis yang memiliki usaha yang sukses dan mengajukan untuk bekerja dibawah dia sambil belajar untuk
berbisnis. Ketika masa kontrak habis dan pemilik merasa jenuh dengan usahanya, kita mengajukan untuk men-
takeover usahanya dan mengajukan untuk sharing profit. Disini pasti pemilik bisnis akan setuju dengan usul kita
karena ia tidak akan mengorbankan waktu dan tenaganya lagi tatapi akan tetap mendapat profit dari usaha yang ia
rintis dari awal yang sekarang kita jalani.

LO6-4 Analyze What it takes to run small business


- Bagaimana Cara memulai sebuah bisnis
Sebelum memulai bisnis yang akan kita geluti kita perlu mengetahui konsep dan ide untuk bisnis yang kita akan
jalani.

- Sumber dana untuk memulai sebuah bisnis


Seorang pebisnis baru memiliki banyak referensi untuk memulai bisnis yang akan ia mulai, mulai dari personal
saving, pinjaman bank, government agency dan sumber sumber dana lainnya.

- Masalah yang sering dihadapi oleh pebisnis pebisnis baru


Seorang pebisnis baru biasanya menghdapai masalah dalam mencari karyawan karyawan yang berkompeten dan
memiliki komitmen untuk membangun usaha yang ia miliki

- Dari mana para pebisnis baru menemukan partner dan bantuan


Para pebisnis baru dapat mencari teman dan bantuan dari mana saja. Sebagai contoh seorang pebisnis dapat
menjalin kerjasama dengan seorang akuntan untuk mengurus masalah keungan bisnisnya ataupun seorang
pebisnis dapat menjalin kerjasama dengan seorang pengacara bisnis untuk mengurus perizinan dan sebagainya
LO 6-5 Keuntungan dan Kekurangan bisnis kecil di pasar global

- Keuntungan
Orang orang asing pasti lebih enjoy dengan bekerjasama dengan perusahaan perusahaan kecil dibanding dengan
perusahaan perusahaan besar, Dan perusahaan perusahaan kecil biasanya lebih baik dalam hal proses
pengiriman dan lebib banyak menyediakan ragam jasa.

- Kekurangan
Disamping keuntungan keuntungan diatas, perusahaan kecil juga memiliki beberapa kekurangan, seperti susah
mengatur keuangan dan sebagian pengusaha pengusaha kecil bingung untuk memulai usaha kecil yang ia geluti
dan bingung untuk mengembangkannya.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah memiliki
beberapa poin aturan yang berkaitan erat dengan implementasi Keuangan Berkelanjutan di Indonesia.Beberapa poin aturan
tersebut terdiri atas pasal-pasal berikut ini:
1. Bab II Asas dan Tujuan Pasal 2 mengatur bahwa Usaha Mikro, Kecil dan Menengah berasaskan berwawasan
lingkungan. Yang dimaksud dengan "asas berwawasan lingkungan" adalah asas pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil,
dan Menengah yang dilakukan dengan tetap memperhatikan dan mengutamakan perlindungan dan pemeliharaan
lingkungan hidup.
2. Bab VI Pasal 20 mengatur bahwa Pemerintah dan Pemerintah Daerah memfasilitasi pengembangan usaha dengan
cara memberikan insentif bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah mengembangkan teknologi dan kelestarian
lingkungan hidup.
3. Bab VII Pembiayaan dan Penjaminan Pasal 22 menjelaskan bahwa dalam rangka meningkatkan sumber
pembiayaan Usaha Mikro dan Usaha Kecil, Pemerintah melakukan upaya: Pengembangan sumber pembiayaan dari
kredit perbankan dan lembaga keuangan bukan bank; Pengembangan lembaga modal ventura; Pelembagaan
terhadap transaksi anjak piutang;

Anda mungkin juga menyukai