Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

POLA KEMITRAAN PERDAGANGAN UMUM


(Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ekonomi Kerakyatan)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2020
PEMBAHASAN

1. Apa pengertian dari Pola Kemitraan Perdagangan Umum?


Dalam Pasal 27 Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1995 Tentang Usaha
Kecil disebutkan bahwa kemitraan dapat dilaksanakan dengan beberapa pola
yaitu inti plasma, sub kontrak, dagang umum, waralaba, keagenan, dan bentuk-
bentuk yang lain. Pada umumnya dalam dunia usaha yang dipergunakan dalam
berminta antara pengusaha besar dengan pengusaha menengah maupun usaha
kecil meliputi Fanchise, sub-contracting, PIR, Contact Farming, Modal Ventura
(Panduan Pola Kemitraan 1995)
Pola Dagang Umum merupakan hubungan kemitraan antara usaha kecil
dengan usaha menengah atas atau usaha besar yang didalamnya usaha menengah
atau usaha besar memasarkkan produk usaha kecil atau usaha besar mitranya.
Dalam kegiatan perdagangan pada umumnya, kemitraan antara usaha besar atau
usaha menengah dengan usaha kecil dapat berlangsung dalam bentuk kerjasama
pemasaran produk, peneydiaan lokasi usaha, atau diperlukan oleh usaha besar
atau menengah.

2. Bagaimana Mekanisme Pola Kemitraan Perdagangan Umum?


Mekanisme Pola Kemitraan Perdagangan Umum dapat dikembangkan
yang dilakukan dengan cara :
a. Mewajibkan usaha menengah atau usaha besar yang menjadi mitra usahanya
memasarkan hasil produksi usaha kecil, atau usaha kecil memasuk
keperluan usaha menengah atau besar.
b. Memberikan kesempatan usaha kecil untuk mengerjakan produksinya
tersebut sesuai dengan keahlian usaha kecil dimaksudkan dan menjual hasil
produksinya tersebut kepada usaha menengah atau usahanya besar yang
bukan mitra usahanya.
c. Memberikan kesempatan usaha kecil untuk memasarkan produksi dan usaha
besar.

Berikut, merupakan gambar dari Pola Kemitraan Perdagangan Umum.


Kelompok Perusahaan
Mitra Mitra

Memasarkan
Konsume Produk
n Kelompok
mitra

Kelompok mitra atau koperasi tani berperan sebagai pemasok kebutuhan


yang diperlukan perusahaan mitra. Sementara perusahaan mitra memasarkan
produk mitra ke konsumen, kondisi ini dapat menguntungkan kelompok mitra
karena tidak perlu bersusah payah memasarkan hasil produksinya sampai ke
tangan konsumen secara langsung.

3. Bagaimana Contoh Penerapan Pola Kemitraan Perdagangan Umum?

Pola Kemitraan Perdagangan Umum dapat diterapkan dalam UMKM yang ada
di masyarakat. Pola Perdagangan Umum atau Pola Dagang Umum banyak
diterapkan misalnya seperti dalam kegiatan bisnis hortikultural, dimana kelompok
tani holtikultural bergabung dalam koperasi kemudian bemitra dengan swalayan
atau kelompok supermarket. Petani memiliki kewajiban untuk memasok barang-
barang sesuai dengan persyaratan dan kualitas produk yang telah disepakati
bersama.

Sebagai contoh penerapan Pola Kemitraan Perdagangan Umum yang lain, terjadi
dalam UMKM yang ada di Bantul, Yogyakarta. Pada umumnya para pengrajin
keramik menggunakan bahan bahan lokal yang terdapat di sekitar lokasi
perumaham mereka atau mendatangkan bahan dari daerah tertentu dan dengan
teknologi yang masih bersifat tradisional dan sederhana. Teknologi yang lebih
tinggi pada umumnya digunakan oleh para pengusaha/pengrajin yang memperoleh
kesempatan kredit atau bantuan modal bergabung dalam kelompok koperasi atau
bekerjasama dengan mita-mitra usaha lain.
Para pengrajin Keramik di daerah Kabupaten Bantul, Yoyakarta tersebut pada
kenyataannya menggunakan hubungan kemitraan Pola Perdagangan Umum. Pola
Kemitraan yang dilakukan tersebut pada dasarnya telah dilakukan sejak lama.
Berdasarkan hal tersebut, maka akan diadakan penelitian mengenai alasan-alasan
yang mendasari pengusaha kecil memilih kemitraan dengan pola dagang umum
serta penyelesaianya yang dilakukan oleh para pihak dalam hal ini akan terjadi
wanprestasi.

4. Apa kelebihan dan kekurangan dari Pola Kemitraan Perdagangan Umum?


a. Kelebihan Pola Kemitraan Perdagangan Umum
1. Pola Kemitraan Perdagangan Umum tidak memerlukan suatu proses
yang berbelit-belit untuk mendapatkan modal usaha.
2. Penyelesaian masalah dalam Pola Kemitraan Perdagangan Umum secara
kekeluargaan dalam perjanjian yang disepakati oleh kedua pihak atau
lebih sehingga masing-masing pihak tidak ada yang mengalami kerugian
yang lebih banyak
3. Mendapat bimbingan dari segi manajemen pemasaran, yang dilakukan
baik itu oleh lembaga pendidikan atau bekerjasama dengan lembaga
perbankan yang ada.
4. Melalui penerapan Pola Kemitraan Perdagangan Umum sepertu pada
contoh Pola Kemitraan Perdagangan Umum di Bidang Kerajinan
Keramik yang ada di Bantul, Yogyakarta tersebut para pengrajin
menggunakan mitra usaha yang dapat memasarkan produknya melalui
pasar internasional juga untuk menitipkan barang produksi mereka
sehingga dipasarkan hingga keluar negeri.

b. Kekurangan Pola Kemitraan Perdagangan Umum


1. Ketidakmampuan usaha kecil dalam Pola Kemitraan Perdagangan
Umum untuk merealisasikan tanggungjawabnya apabila terjadi
wanprestasi atau pelaksanaan kewajiban tidak dipenuhi dan harus
ditetapkan dalam perikatan, baik perikatan yang timbul karena perjanjian
maupun perikatan yang timbul karena adanya Undang-Undang.
2. Adanya kelemahan klausal dalam Pola Kemitraan Perdagangan Umum
dalam perjanjian yang menyebabkan uapaya penyelesaian masala yang
terjadi sangat tidak jelas.
3. Pemahaman masyarakat dalam Pola Kemitraan Perdagangan Umum
tentang isi suatu perjanjian yang akan disepakati kurang jelas.
4. Adanya pandangan para pihak yang membuat perjanjian tertlis yang
dianggap sebagai formalitas semata.
5. Dalam praktik perdagangan umum, harga dan volume produknya sering
ditentukan oleh pengusaha mitra secara sepihak sehingga dapat
merugikan pihak kelompok mitra yang lain.

KESIMPULAN

Dalam Pasal 27 Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1995 Tentang Usaha Kecil


disebutkan bahwa kemitraan dapat dilaksanakan dengan beberapa pola yaitu inti
plasma, sub kontrak, dagang umum, waralaba, keagenan, dan bentuk-bentuk yang lain.
Pola Kemitraan Usaha merupakan bentuk kerjasama yang saling menguntungkan antara
dua pihak atau lebih untuk mencapai tujuan bersama. Sedangan Pola Kemitraan
Perdagangan Umum merupakan hubungan kemitraan antara usaha kecil dengan usaha
menengah atas atau usaha besar yang didalamnya usaha menengah atau usaha besar
memasarkkan produk usaha kecil atau usaha besar mitranya.

Pola Kemitraan Perdagangan Umum dapat diterapkan dalam UMKM yang ada
di masyarakat. Pola Perdagangan Umum atau Pola Dagang Umum banyak diterapkan
misalnya seperti dalam kegiatan bisnis hortikultural, dan seperti Pola Perdagangan
Umum di Bidang Kerajinan Keramik, Bantul, Yogyakarta.
DAFTAR PUSTAKA

- https://sinta.unud.ac.id/uploads/wisuda/1105315060-3-bab%20ii%20-%20Copy.pdf
- http://www.dppferari.org/pengertian-bentuk-penyebab-dan-hukum-
wanprestasi/#:~:text=Berikut%20definisi%20dan%20pengertian%20wanprestasi
%20dari%20beberapa%20sumber%20buku%3A&text=Menurut%20Muhammad
%20(1982)%2C%20wanprestasi,yang%20timbul%20karena%20Undang
%2Dundang.
- http://repository.unair.ac.id/13764/10/10.%20Bab%203.pdf
- https://media.neliti.com/media/publications/43261-ID-pelaksanaan-kemitraan-pola-
dagang-umum-dl-bidang-kerajinan-keramik-dl-kabupaten.pdf
- http://www.kikc.co.id/Lingkup-Usaha/Perdagangan-Umum.htm

Anda mungkin juga menyukai