Anda di halaman 1dari 5

Nama : Handrian Wijaya Turnip

NIM : B.111.19.0296

Kelas : C/SI Manajemen

UTS EKONOMI MIKRO

1. TU= 17x + 20y – 2x² - y²

S= 44.000

X= 6.000

Y= 8.000

mux muy 17 x−4 y 20−2 y


= = =
px py 6000 8000
a. Kepuasan max

8000 (17-4x) = 6000 (20-2y)

8(17-4x) = 6(20-2y )

136-32x = 120-12y

32x = 12y = 12

X Px + Ypy = B

6000x + 8000y= 44.000

6x+ 8y = 44

Persamaan (1) & (2) disubtitusikan

6x + 8y = 44 [x3] 18x+ 27y = 132

30x + 12y = 12 [x2] 64x + 24y = 24 +

82x = 156

156
X =
82
X = 1,90

b. Nilai yang diperoleh dimasukkan kepersamaan

[a] 6x + 8y = 44

6(1,90)+ 8y = 44

11,4+ 8y = 44
y = 3,8

Dengan demikian amir akan memperoleh kepuasan yang max bila mengkonsumsi 1,90 unit x
dan 3,8 unit y

[b] » Pada tingkat komsumsi tsb diperoleh

TU = 17x + 20y – 2x² - y²

= 17 (1,90) + 20 (3,8) – 2 (1,90)² - (3,8)²

= 93,1

Jadi, kepuasan total Amir yang adalah 93,1

27 u
» Mux = =17−4 x=17−( 4)²
∂x
x =9

Kepuasan marginal Amir yang diperoleh dari barang x adalah 9

27 u
» Muy = =20−2 y=20−2 ( y )
∂y
y = 12

Kepuasan marginal Amir yang diperoleh dari barang y adalah 12

2. Diketahui :
Seorang konsumen memiliki dana sebesar Rp.70.000 untuk membeli dua macam barang yaitu
barang A dan B. Harga barang A Rp. 5000/unit dan harga barang B Rp. 10.000/ unit
Ditanya :
a) Hitunglah MUA dan MUB?
b) Kepuasan maksimum barang A dan B?
Jawab :
a) Hitunglah MUA dan MUB

Barang A TUA Barang B TUB MUA MUB

(unit ) (unit)

0 0 0 0 0 0

1 50 1 80 50 80

2 94 2 156 44 76

3 132 3 228 38 72

4 164 4 296 32 68
5 190 5 360 26 64

6 210 6 420 20 60

7 224 7 476 14 56

8 232 8 528 8 52

b) Kepuasan Maksimum
I = a. Pa + b. Pb
= 3 (5000) + 2(10000)
= 15000 + 20000
= 35000
I = a.Pa + b.Pb
= 4 (5000) + 5 (10000)
= 20000 + 50000
= 70000
I = a.Pa + b.Pb
= 5 (5000) + 8 (10000)
= 25000 + 80000
= 105000
Jadi jumlah kepuasan barang A dan B dapat dibeli konsumen agar kepuasan maksimum dan
uang yang dimilikinya habis untuk dibelanjakan yaitu pada barang A 4 unit dan barang B 5
unit.
3. a. -Fungsi Permintaan

• Dalam sebuah permintaan, terdapat fungsi yang menunjukkan hubungan antara kuantitas
barang atau jasa yang diminta oleh konsumen dengan harga barang atau jasa tersebut. Dalam
sebuah fungsi permintaan juga menunjukkan hubungan antara jumlah suatu barang yang
diminta dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya.

• Dalam sebuah Fungsi permintaan terdapat kajian matematis yang digunakan untuk
menganalisa perilaku konsumen dan harga barang atau jasa tersebut.

• Dalam Fungsi permintaan mengikuti hukum permintaan yaitu apabila harga suatu barang naik
maka permintaan akan barang tersebut juga menurun dan sebaliknya apabila harga barang
turun maka permintaan akan barang tersebut meningkat. Maka hubungan antara harga dan
jumlah barang yang diminta oleh konsumen memiliki hubungan yang terbalik.

-Fungsi Penawaran

• Dalam sebuah penawaran terdapat suatu fungsi yang menunjukkan hubungan antara harga
barang atau jasa yang ada dipasar dengan kuantitas penawaran yang ditawarkan oleh seorang
produsen.

• Dalam sebuah penawaran, Fungsi penawaran digunakan oleh produsen dengan tujuan untuk
menganalisa kemungkinan-kemungkinan banyaknya barang yang akan diproduksi.
• Dalam sebuah fungsi penawaran mengikuti hukum penawaran bila harga barang naik, dengan
asumsi cateris paribus (faktor-faktor lain dianggap tetap), maka jumlah barang yang ditawarkan
akan naik, dan sebaliknya apabila sebuah harga barang menurun, jumlah barang yang
ditawarkan juga menurun. Maka dalam fungsi penawaran antara harga barang dan jumlah
barang yang ditawarkan oleh produsen memiliki hubungan positif.

b. Teori permintaan dan penawaran itu seperti jungkat-jungkit. Ketika produksi naik dan
permintaan tetap sama, harga barang akan turun. Demikian pula, jika jumlah pesanan naik dan
persediaan tetap sama, biaya barang akan naik. Hukum permintaan dan penawaran berarti
bahwa jungkat-jungkit akan menemukan keseimbangan dari waktu ke waktu. Ketika ada
perubahan permintaan atau penawaran ini akan mengubah harga, perubahan harga
mempengaruhi permintaan dan penawaran, menciptakan keseimbangan dari waktu ke waktu.

Contoh dari permintaan dan penawaran adalah buah musiman. Sebagian besar buah hanya
tumbuh selama bulan tertentu di tahun ini. Misalnya, semangka adalah buah musim panas, jadi
mayoritas semangka dipanen selama bulan-bulan musim panas. Selama musim panas,
persediaan tinggi, sehingga mudah untuk membeli semangka dengan harga yang wajar.

4.
 Pendekatan Konsumen Oridinal

Pendekatan konsumen Ordinal adalah pendekatan yang daya guna suatu barang
tidak perlu diukur, cukup untuk diketahui dan konsumen mampu membuat urutan
tinggi rendahnya daya guna yang diperoleh dari mengkonsumsi sekelompok barang.
Dalam teori perilaku konsumen dengan pendekatan ordinal asumsi dasar seorang konsumen
adalah :

-Konsumen rasional, mempunyai skala preferensi dan mampu merangking kebutuhan yang
dimilikinya

-Kepuasan konsumen dapat diurutkan, ordering

-Konsumen lebih menyukai yang lebih banyak dibandingkan lebih sedikit, artinya semakin
banyak barang yang dikonsumsi menunjukkan semakin tingginya tingkat kepuasan yang
dimilikinya. Kelemahan pendekatan konsumen ordinal yaitu terletak pada anggapan yang
digunakan bahwa kepuasan konsumen dari mengkonsumsi suatu barang dapat diukur dari satu
kepuasan.

 Pendekatan Konsumen Kardinal

Pendekatan konsumen Kardinal adalah daya guna dapat diukur dengan satuan uang atau
utilitas, dan tinggi rendahnya nilai atau daya guna tergantung kepada subyek yang menilai.
Pendekatan ini juga mengandung anggapan bahwa semakin berguna suatu barang bagi
seseorang, maka akan semakin diminati

Pendekatan kardinal biasa disebut sebagai Daya guna marginal. Pada pendekatan Kardinal
terdapat beberapa asumsi yang dapat digunakan untuk menunjukan bahwa tingka
konsumennya,yaitu :
-Konsumen Rasional, konsumen bertujuan memaksimalkan kepuasannya dengan batasan
pendapatannya.

-Diminshing marginal utility, tambahan utilitas yang diperoleh konsumen makin menurun
dengan bertambahnya konsumsi dari komoditas tersebut

-Pendapatan konsumen tetap

 -Uang mempunyai nilai subyektif yang tetap

Dan juga asumsi dasar dari Pendekatan Konsumen Kardinal adalah :

-Kepuasan konsumsi dapat diukur dengan satuan ukur.

-Makin banyak barang dikonsumsi makin besar kepuasan

-Terjadi hukum The law of deminishing Marginal Utility pada tambahan kepuasan setiap satu
satuan

-Tambahan kepuasan untuk tambahan konsumsi 1 unit barang bisa dihargai dengan uang,
sehingga makin besar kepuasan makin mahal harganya. Jika konsumen memperoleh tingkat
kepuasan yang besar maka dia akan mau membayar mahal, sebaliknya jika kepuasan yang
dirasakan konsumen redah maka dia hanya akan mau membayar dengan harga murah.

Anda mungkin juga menyukai