Anda di halaman 1dari 27

TEORI PERILAKU

KONSUMEN

Kuliah Minggu – 2
Oleh :
Drs. Markus Halik, MM
Johannes B. Halik, SE, M.M
Pendahuluan
1. Konsumen adalah salah satu pelaku ekonomi
yang selalu diperhadapkan pada berbagai
alternative pilihan baik ketika berada di
pasar produk ( pasar output ) maupun ketika
berada di pasar faktor produksi (pasar
input).
2. Di pasar produk, perilaku konsumen sangat
dipengaruhi oleh :
- Dana (pendapatan) - Harga Barang
- Preferensi konsumen
3. Di pasar input (psr faktor, khususnya
Tenaga Kerja), perilaku konsumen
dipengaruhi oleh :
a.) Ketersediaan lapangan kerja
b.) Keterampilan Tenaga Kerja
c.) Tingkat Upah

4. Di Pasar Modal, perilaku konsumen


dipengaruhi oleh “Tingkat Bunga”.
Mengapa kita perlu mempelajari Teori
Tingkah Laku Konsumen ???
1. Agar kita mengerti alasan para pembeli /
konsumen untuk membeli lebih banyak
barang pada harga yang lebih rendah dan
mengurangi pembeliannya pada harga yang
tinggi.
2. Bagaimana seorang konsumen menentukan
jumlah dan komposisi barang yang akan
dibeli dari pendapatan yang diperolehnya.
Konsumen (yang) Rasional
1) Lebih menyukai banyak barang daripada
sedikit.
2) Memilih barang yang lebih bermanfaat
daripada yang kurang bermanfaat.
3) Dapat menyusun ranking kebutuhannya
sesuai dengan kepentingan relatifnya.
 Dalam teori ekonomi, kepuasan atau
kenikmatan yang diperoleh seseorang dari
mengkonsumsi sejumlah barang tertentu
dinamakan nilai guna atau utiliti.

 Konsumen sebagai unit pengambil


keputusan, perilakunya dibatasi oleh 3 hal
yaitu :
1. Harga barang, dan
2. Dana yang tersedia ( Pendapatan )
3. Preferensi konsumen

 Konsumen membeli suatu barang yang


memiliki UTILITAS bagi dirinya.
Hipotesis Utama Teori Nilai Guna
 Hipotesis utama teori nilai guna, atau lebih
dikenal sebagai hukum nilai guna marjinal
yang semakin menurun, menyatakan bahwa:
“tambahan nilai guna yang akan diperoleh
seseorang dari mengkonsumsikan suatu
barang akan menjadi semakin sedikit apabila
orang tersebut terus menerus menambah
konsumsinya ke atas barang tersebut.”
Pendekatan Teori Tingkah Laku
Konsumen:

I. Pendekatan Nilai Guna Kardinal


II. Pendekatan Nilai Guna Ordinal
Pendekatan Nilai Guna Kardinal
Hipotesis utama Teori Nilai Guna Kardinal
adalah :
1. The law of Diminishing Marginal Utility
2. Pendapatan konsumen terbatas
3. Konsumen adalah rasional.
 Tugas individu :

 Cari tahu apa yang dimaksud dengan


Diminishing Marginal Utility… !

 Akan kita diskusikan di grup WA.


Nilai Guna Total ( Total Utility )
 “Kepuasan total yang diperoleh seorang
konsumen ketika mengkonsumsi sejumlah
barang tertentu”
 Total utility akan semakin bertambah seiring

dengan pertambahan konsumsi, tetapi


pertambahan kepuasan makin kecil jika
jumlah konsumsi terhadap suatu barang
makin bertambah, sebagai akibat berlakunya
hukum kepuasan marginal yang makin
menurun.
 Bentuk kurva Total Utility akan menaik dari
titik asal ke arah kanan, lalu mencapai
puncak, kemudian menurun.

Nilai Guna Marginal


 “Tambahan kepuasan yang diperoleh seorang

konsumen atas tambahan konsumsi satu unit


barang tertentu “
 Kurva Marginal Utility ditarik dari kiri atas dan

menurun ke kanan bawah.


 Untuk memahami Total Utility dan Marginal
Utility, perhatikan kasus berikut :

Contoh kasus : Makan mangga

Secara Matematis :

MU = ∆ Total Utility
∆ Quantity
Jumlah Mangga Total Utility Marginai
Dimakan
Utility
0 0 -

30

1 30

20

2 50

15

3 65

10

4 75

5 83

6 87

7 89

1
Total Utility

100
90
80
70
60
Total Utility
50
40
30
20
10
0
0 2 4 6 8 10 12
Marginal Utility

35

30

25

20
Marginal Utility
15

10

0
0 2 4 6 8 10 12
-5

-10
Keseimbangan Konsumen dengan Pendekatan
Nilai Guna Kardinal
 Seorang konsumen dikatakan equilibrium apabila
konsumen tersebut telah mencapai tingkat kepuasan
maksimum.
 Kepuasan maksimum tercapai apabila :
1. Besarnya pengorbanan yang dilakukan (biaya yang
dikeluarkan tiap menambah satu unit barang) = Harga
barang per unit
2. Manfaat/Nilai guna yang diperoleh = Marginal Utility
yang didapat ketika menambah 1 unit barang yang
dikonsumsi.
Bagaimana konsumen memaksimumkan kepuasannya?

 Kepuasan maksimum konsumen (keseimbangan


konsumen) tercapai :
“Pengorbanan yang dikeluarkan = manfaat yang
diperoleh “
 Kepuasan maksimum akan tercapai jika :
MUx = Px atau MUx = 1
Px
 Jika barang yang dikonsumsi lebih dari satu, maka :
MUx = MUy
Px Py
1) Jika harga barang adalah sama, maka nilai
guna akan maksimum ketika nilai guna
Marginal barang-barang yang dikonsumsi
adalah sama.
2) Jika harga barang dikonsumsi berbeda satu
sama lain, maka nilai guna akan maksimum
apabila nilai guna per Rupiah dari barang
yang dikonsumsi adalah sama. Secara
matematik ditulis :
MUA = MUB = MUC
PA PB PC
Kurva Diminishing Marginal Utility
 Perhatikan kurva berikut :
1. Ketika kurva TU naik, MU
positif dan berada di
atas sumbu horizontal
2. Ketika kurva TU
maksimum, MU nol,
kurvanya memotong
sumbu datar
3. Ketika kurva TU turun,
MU negatif, kurvanya
berada di bawah sumbu
datar.
Contoh Soal Penerapan Keseimbangan
Konsumen dengan Analisis Teori Kardinal
 Seorang konsumen mempunyai uang sebesar
Rp.200.000,- akan dibelanjakan untuk
membeli barang X dan barang Y. Harga
barang X (Px) = 20.000,- , dan Harga Barang
Y (Py) = 20.000,-. Preferensi konsumen
terhadap barang X dan barang Y dapat dilihat
pada tabel berikut :
Q
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
(Unit)

MUx 16 14 11 10 9 8 7 6 5 3
MUy 15 13 12 8 6 5 4 3 2 1
Pertanyaan :
a. Tentukan persamaan anggaran (Budget Constraint)
nya .
b. Berapa unit barang X dan Y yang dikonsumsi agar
konsumen mencapai kepuasan maksimum?
c. Tentukan jumlah kepuasan yang diperoleh konsumen
tersebut.
d. Jika harga barang X turun 50% sedangkan harga
barang Y tetap, tentukan kembali komposisi
pembelanjaan konsumen yang akan memberikan
kepuasan maksimum
e. Turunkan kurva permintaan yang mengalami
perubahan harga.
Jawab :
a. Persamaan Garis Anggaran  I = Px.X + Py.Y
200.000 = 20.000X + 20.000Y
b. Kepuasan Maksimum akan tercapai ketika
MUx/Px = MUy/Py atau Px : Py = MUx : Muy
Px : Py sebesar Rp.20.000 : Rp. 20.000 atau
sama dengan 1 : 1
MUx MUy Unit X Unit Y Anggaran
3 3 10 8 20.000(10) +20.000(8) =
360.000
5 5 9 6 20.000(9)+20.000(6) =
300.000
6 6 8 5 20.000(8)+20.000(5) =
260.000
Berdasarkan tabel di atas, maka kepuasan maksimum
yang diperoleh konsumen dengan dana sebesar
Rp.200.000,- adalah sebanyak 6 unit barang X dan 4
unit barang Y.
c. Total kepuasan yang diperoleh konsumen adalah
keseluruhan kepuasan yang didapat dari konsumsi
barang X ditambah dengan konsumsi barang Y.
TUx = 16+14+11+10+9+8 = 68
TUy = 15+13+12+8 = 48.
Jadi Total Kepuasan yang diperoleh = 68+48 = 116.
d. Harga Barang X turun sebesar 50%, Px = 10.000
Sehingga Px : Py = 10.000 : 20.000 atau 1:2
Perbandingan MUx : MUy = 1:2

MUx MUy Unit X Unit Y Anggaran


3 6 10 5 10.000(10)+20.000(5) =
200.000
6 12 8 3 10.000(8) + 20.000(3) =
140.000
Berdasarkan tabel di atas kepuasan konsumen akan
maksimum dengan anggaran sebesar Rp.200.000,- jika
mengkonsumsi 10 Unit barang X dan 5 Unit barang Y,
dengan
total kepuasan = 143
Aplikasi Analisis Marginal Utility
1. Paradoks Nilai
yakni suatu keadaan dimana nilai guna suatu barang rendah tetapi
harga barang tersebut tinggi, sebaliknya nilai guna barang sangat
tinggi sementara harganya rendah. Contoh : Berlian dan Air. Mengapa
demikian?
a. Dilihat dari Biaya Produksi
Air mudah didapat, sehingga biaya produksinya rendah, sedangkan
berlian sulit didapat sehingga biaya produksinya tinggi. Mengacu
pada argumen ini belum tepat, karena ada barang yang sulit didapat
dan biaya produksinya tinggi namun tidak berharga, contoh : Batu
dari bulan.
b. Dilihat dari Nilai Guna Marginal
Semakin banyak orang mengkonsumsi air, MU air semakin kecil
Semakin banyak orang membeli berlian, MU berlian semakin tinggi.
SEKIAN
&
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai