Anda di halaman 1dari 12

Nama : Handrian Wijaya Turnip

NIM : B.111.19.0296

Mata Kuliah : Riset Pemasaran

Kelas : E/S1 Manajemen/Rabu 14.00

Tugas ke 3 Menyusun Rancangan Bab I Proposal Penelitian

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

PT. Indofood Sukses Makmur Tbk (Indofood) masih mampu mencetak kenaikan
penjualan di tengah pandemi COVID-19 selama semester I-2020. Namun demikian,
Indofood akan tetap mewaspadai kondisi pada semester II, karena ketidakpastian masih
tinggi di tengah pandemi.

Pada semester I-2020, Indofood mencetak penjualan netto sebesar Rp39,38


triliun, naik 2% dibandingkan semester I-2019. Namun, dari angka penjualan itu, yang
patut digarisbawahi adalah penjualan domestik yang nyaris tak bergerak.

Berdasarkan laporan keuangan semester I-2020 yang dipublikasikan dan dikutip


Tirto pada Selasa (4/8/2020), penjualan Indofood secara domestik mencatat angka
Rp34,830 triliun atau 88% dari total penjualan Indofood. Sisanya adalah penjualan di luar
negeri. Padahal pada semester I-2019, penjualan domestik mencapai Rp34,825 triliun
atau 90% dari total penjualan. Kenaikan penjualan domestik juga hanya mencatat angka
0,01%, sementara penjualan di luar negeri kenaikannya mencapai 20%. Penjualan di
Arab Saudi mencetak angka terbesar dari Rp531,595 miliar menjadi Rp839,860 miliar.
Dari sisi laba usaha, Indofood mencatat kenaikan 17% menjadi Rp5,63, sementara marjin
laba usaha meningkat menjadi 14,3% dari 12,4%.

Laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk
tumbuh 12% menjadi Rp2,84 triliun dari Rp2,55 triliun, dan marjin laba bersih naik
menjadi 7,2% dari 6,6%. Core profit meningkat 18% menjadi Rp2,87 triliun dari Rp2,42
triliun.

Anthoni Salim, Direktur Utama dan Chief Executive Officer Indofood,


mengatakan, kondisi pada semester I yang penuh tantangan, diperkirakan terus berlanjut
hingga semester II. “Sehingga kami akan terus memelihara kelangsungan pasokan dan
kualitas produk bagi para konsumen, serta meningkatkan daya saing kami dan menjaga
kesehatan para karyawan," jelas Anthoni.

Indofood mengakui, pandemi COVID-19 memang telah mempengaruhi


perekonomian global dan juga Indonesia. Dari sisi pertumbuhan ekonomi, pasar modal,
risiko kredit, nilai tukar, dan operasional bisnis, seluruhnya terkena dampak pandemi
COVID-19.

“Meskipun demikian, setelah tanggal laporan keuangan konsolidasian, manajemen


kelompok usaha berpendapat bahwa sampai saat ini wabah COVID-19 tidak berdampak
signifikan terhadap kegiatan operasi kelompok usaha," jelas Indofood dalam paparan
laporan keuangannya.

Kinerja yang positif mendorong kenaikan harga saham Indofood. Secara perlahan,
harga saham Indofood mendekati lagi level sebelum jatuh akibat pandemi. Mengawali
tahun 2020, harga saham Indofood bertengger di Rp7.975. Harga saham Indofood jatuh
ke titik terendahnya pada 24 Maret, menjadi Rp5.050 atau berarti anjlok 36%.

Penurunan harga saham Indofood itu sejalan dengan penurunan IHSG. Pada 2
Januari 2020, IHSG berada di level 6.283.581. Pada 24 Maret, IHSG jatuh menjadi
3.937,632 atau turun 37% jika dibandingkan posisi awal tahun. Pada hari itu, pasar saham
baik Indonesia maupun global sedang terguncang akibat meluasnya pandemi COVID-19.
Pasar saham sendiri sudah berada dalam tren melemah sejak kasus pertama di Indonesia
diumumkan pada 2 Maret 2020. Kinerja pada 24 Maret itu merupakan yang terburuk
sejak perjalanan IHSG dari awal Januari hingga 3 Agustus.

Setelah mencapai titik terendah pada 24 Maret, saham Indofood dan IHSG sama-
sama membaik. Per 3 Agustus, harga saham Indofood sudah membaik di posisi Rp6.475
atau naik 28% dibandingkan titik terendah pada 24 Maret. Sementara IHSG kini sudah
pulih ke level 5.006,223, atau naik 27% dibandingkan titik terendahnya.

Melihat latar belakang yang telah diuraikan di atas, penulis tertarik untuk
mengetahui dampak pandemi Covid-19 terhadap penurunan saham. Maka penulis
mengambil judul “Pengaruh Peristiwa Pandemi Covid-19 terhadap Penurunan Harga
Saham PT. Indofood”

B. Rumusan Masalah
Bagaimana cara menaikkan harga saham PT. Indofood agar tetap berada pada
jangka aman di masa pandemi?
C. Pertanyaan Penelitian
1. Apa penyebab dari penurunan harga saham PT. Indofood pada tahun 2020?
2. Bagaimana langkah pencegahan penurunan harga saham PT. Indofood?
3. Berapa perbandingan harga saham yang turun dengan tahun sebelumnya?
4. Bagaimana respond dari pemilik harga saham ketika mendapatkan kabar penurunan
saham?

D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar dampak pandemi
COVID-19 pada PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. baik secara besar atau kecil, seperti
penurunan saham Indofood.

E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan bermanfaat baik bagi perusahaan maupun para pembaca
untuk mengetahui seberapa besar dampak pandemi COVID-19 pada PT. Indofood
Sukses Makmur Tbk. baik secara besar atau kecil, seperti penurunan saham Indofood.
Dan juga diharapkan bisa menjadi bahan pertimbangan untuk menciPT.akan sebuah
kebijakan bagi perusahaan sendiri untuk bisa mengembangkan bisnis mereka agar bisa
lebih meningkatkan kinerja, kualitas serta kuantitas dari produknya agar tidak kalah
dalam persaingan di masa pandemi seperti saat ini.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pandemi Covid-19

Virus corona jenis baru ini muncul di Wuhan, China. Virus ini kemudian menular
antar manusia melalui tetesan cairan pernapasan tubuh melalui tangan atau permukaan
padat. Kemudian, orang sehat yang tangannya terkontaminasi bisa terinfeksi bila
memegang mulut, hidung atau matanya. Sampai akhirnya, virus corona jenis baru ini pun
disebut Covid-19. Istilah sederhana, di lansir dari The Sun, Covid-19 adalah singkatan
dari Corona (CO), Virus (VI) Disease (D) dan tahun 2019 (19), yang mana virus corona
Covid-19 ini pertama kali muncul di tahun 2019. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
akhirnya menetapkan Covid-19 untuk menyebut virus corona yang sedang mewabah di
seluruh dunia ini.

Menurut Badar Nadeem Ashraf (2020), COVID-19 merupakan sebuah penyakit


menular yang disebabkan coronavirus jenis baru SARS-CoV-2 yang menyebabkan
kerusakan di seluruh dunia. Hasibuan et al. (2020), Virus COVID-19 menyebar melalui
tetesan atau keluar dari hidung saat orang yang terinfeksi batuk atau bersin, sehingga
penting bagi kita untuk mempraktikkan etika pernapasan (seperti batuk pada siku yang
tertekuk). Tidak ada obat atau vaksin khusus yang dapat menyembuhkan penyakit ini.
Dan sampai saat ini masih dalam penelitian. Orang yang sudah memiliki penyakit
bawaan akan memperburuk penyebaran virus ini di tubuhnya.

Mohammad Hidayaturrahman dan Edy Purwanto (2020) mengungkapkan bahwa


COVID-19 telah menjadi masalah utama di beberapa negara di dunia. Jumlah kasus
korban terpapar berjumlah besar sehingga WHO (World Health Organisation)
menetapkan statusnya menjadi pandemi. Banyak kerugian yang dialami oleh negara-
negara di dunia akibat pandemi COVID-19, termasuk kerugian dalam bidang ekonomi.
Hal ini diperjelas oleh pernyataan Mahammed (2020) bahwa krisis ekonomi karena
pandemi ini berbeda dari krisis ekonomi sebelum-sebelumnya, dimana mikrobisnis
merupakan bidang yang paling terdampak. Sehingga diperlukan pendorong pada
kekuatan ekonomi nasional untuk pemulihan ekonomi pada bisnis kecil atau mikrobisnis,
pariwisata, dan makanan. Kemudian, juga dibutuhkan penguatan keuangan seperti sebuah
kelonggaran dan kebijakan relaksasi keuangan dalam bentuk pembiayaan dan relaksasi
kredit untuk usaha pada sektor ekonomi utama dan kecil.

B. HARGA SAHAM

Saham adalah salah satu instrumen pasar modal yang paling diminati investor
karena memberkan tingkat keuntungan yang menarik. Saham dapat didefiniskan sebagai
tanda penyetaan modal seorang atau sepihak (badan usaha) dalam suatu perusahaan atau
perseroan terbatas. Dengan menyertakan modal tersebut, maka pihak tersebut memiliki
klaim atas pendapatan perusahaan, klaim atas aset perusahaan, dan berhak hadir dalam
rapat umum pemegang saham. Secara singkat saham dapat dikatakan sebagai bukti tanda
kepemilikan duatu perusahaan atau perseroan terbatas. Saham berwujud selembar kertas
yang menerbitkan surat berharga tersebut

Prinsip penciptaan kekayaan dalam keuangan sebagian besar didasarkan pada


gagasan pembayaran dividen dan kenaikan harga saham (Majanga, 2015). Harga saham
mempengaruhi minat investasi karena nilai perusahaan tercermin dalam harga saham.
Peningkatan harga saham akan berdampak pada peningkatan minat investor dalam
investasi. Peningkatan jumlah investor dimungkinkan untuk mendorong perusahaan
tambang melakukan eksplorasi. Investasi publik akan mendorong pertumbuhan ekonomi
suatu negara sehingga pemerintah tidak perlu menambah utang negara jika kesadaran
investasi publik tinggi (Antono et al., 2019).

Menuru Ikriyah et al. (2017) ada beberapa faktor yang mempengaruhi harga
saham seperti:

1. Laba per lembar saham yang diproyeksikan


2. Waktu pernerimaan laba
3. Tingkat resiko usaha
4. Penggunaan utang
5. Kebijakan dividen
6. Faktor eksternal lain

Sedangkan Nurul Ikriyah et al. (2017) juga menjelaskan bahwa terdapat beberapa
faktor yang menyebabkan harga saham dapat berfluktuasi, antara lain:

1. Kondisi mikro dan makro ekonomi.


2. Kebijakan perusahaan dalam memutuskan untuk ekspansi (perluasan usaha),
seperti membuka kantor cabang (brand office) dan kantor cabang pembantu
(subbrand office), baik yang dibuka di domestik maupun luar negeri.
3. Pergantian direksi secara tiba-tiba.
4. Adanya direksi atau pihak komisaris perusahaan yang terlibat tindak pidana
dan kasusnya sudah masuk ke pengadilan.
5. Risiko sistematis, yaitu suatu bentuk risiko yang terjadi secara menyeluruh
dan telah ikut menyebabkan perusahaan ikut terlibat
C. HUBUNGAN ANTARA COVID-19 DENGAN HARGA SAHAM

Dari fenomena bisnis dan objek dapat dijadikan sebuah pernyataan masalah.
Secara perlahan, harga saham Indofood mendekati lagi level sebelum jatuh akibat
pandemi. Mengawali tahun 2020, harga saham Indofood bertengger di Rp7.975.
Harga saham Indofood jatuh ke titik terendahnya pada 24 Maret, menjadi Rp5.050
atau berarti anjlok 36%. Penurunan harga saham Indofood itu sejalan dengan
penurunan IHSG. Pada 2 Januari 2020, IHSG berada di level 6.283.581. Pada 24
Maret, IHSG jatuh menjadi 3.937,632 atau turun 37% jika dibandingkan posisi awal
tahun. Pada hari itu, pasar saham baik Indonesia maupun global sedang terguncang
akibat meluasnya pandemi COVID-19. Pasar saham sendiri sudah berada dalam tren
melemah sejak kasus pertama di Indonesia diumumkan pada 2 Maret 2020. Kinerja
pada 24 Maret itu merupakan yang terburuk sejak perjalanan IHSG dari awal Januari
hingga 3 Agustus.

D. HIPOTESIS
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian,
dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat
pertanyaan” (Sugiyono, 2016:64). Hipotesis merupakan jawaban sementara
berdasarkan teori yang ada. Pada penelitian ini terdapat hipotesis yang diajukan
adalah diduga peristiwa pandemi Covid-19 meberikan pengaruh yang signifikan
terhadap penurunan harga saham.

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Identifikasi Variabel Penelitian


Dari judul penelitian “Pengaruh Peristiwa Pandemi Covid-19 Terhadap
Penurunan Harga Saham Pt. Indofood”, jenis variabel penelitian dapat diuraikan
sebagai berikut :
Variabel Bebas (x) : Covid-19
Variabel Terikat (y) : Harga Saham
B. Definisi Operasional Variabel
Variabel penelitian adalah suatu atribut, sifat atau nilai dari orang, obyek, atau
kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Variabel dalam penelitian ini yaitu :
1. Covid-19

COVID-19 merupakan sebuah penyakit menular yang disebabkan


coronavirus jenis baru SARS-CoV-2 yang menyebar melalui tetesan atau keluar
dari hidung saat orang yang terinfeksi batuk atau bersin, sehingga penting bagi
kita untuk mempraktikkan etika pernapasan (seperti batuk pada siku yang
tertekuk). Tidak ada obat atau vaksin khusus yang dapat menyembuhkan penyakit
ini. Dan sampai saat ini masih dalam penelitian. Orang yang sudah memiliki
penyakit bawaan akan memperburuk penyebaran virus ini di tubuhnya.

2. Harga Saham
Saham adalah salah satu instrumen pasar modal yang paling diminati
investor karena memberkan tingkat keuntungan yang menarik. Saham dapat
didefiniskan sebagai tanda penyetaan modal seorang atau sepihak (badan usaha)
dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Dengan menyertakan modal
tersebut, maka pihak tersebut memiliki klaim atas pendapatan perusahaan, klaim
atas aset perusahaan, dan berhak hadir dalam rapat umum pemegang saham.
Secara singkat saham dapat dikatakan sebagai bukti tanda kepemilikan duatu
perusahaan atau perseroan terbatas. Saham berwujud selembar kertas yang
menerbitkan surat berharga tersebut.
C. Subjek Penelitian
1. Populasi dan Sampel

Menurut Sugiaono (2014:80), “popusasi adasah wisaaah generalisasi yang


terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipesaaari kemudian ditarik kesimpusannaa.”
Popusasi untuk penesitian ini berjumlah 36 orang karyawan PT. Indofood
Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang.sis

Menurut Sugiyono (2011), sampel adalah bagian dari jumlah dan


karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Jumlah populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh karyawan PT. Indofood
Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang yang berjumlah 20 orang.
Adapun penelitian ini menggunakan rumus Slovin karena dalam penarikan
sampel, jumlahnya harus representative agar hasil penelitian dapat
digeneralisasikan dan perhitungannya pun tidak memerlukan tabel jumlah sampel,
namun dapat dilakukan dengan rumus dan perhitungan sederhana. Salah satu
literatur yang paling banyak digunakan adalah penentuan ukuran sampel
menggunakan rumus Slovin (1960). Dalam tulisan Riduwan (2005), dengan audus
penesitian “Belajar Mudah Penelitian untuk Guru”, dia mengutip rumus Slovin
dengan formula sebagai berikut:
RUMUS SAMPEL : RUMUS SLOVIN
N
n= 2
1+ N (e)
n = besar sampel:
N = ukuran populasi atau jumlah elemen dalam populasi;
e = nilai presisi atau tingkat signifikansi yang telah ditentukan.
Umumnya dalam penelitian tingkat signifikansi ditentukan sebesar 95%
atau 0,05.
2. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan random
assignment. Random assignment ini merupakan teknik pengambilan sampel yang
didasarkan atas probabilitas bahwa setiap unit sampling memiliki kesempatan
yang sama untuk terpilih sebagai sampel. Teknik random yang dipilih peneeliti
adalah random sederhana (simple random), yang dilakukan dengan memiliki
setiap undian yang menjadi sampel secara random. Random sederhana ini
biasanya dilakukan dengan undian (Hadi, 2004). Dari 36 orang tersebut dipilih 20
karyawan.

D. Metode Pengumpulan Data


1. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam
penelitian, karena tujuan utama dalam penelitian adalah mendapatkan data.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:
1. Observasi
Observasi adalah metode pengumpulan data yang diarahkan pada
kegiatan melihat dan memperhatikan secara akurat, mencatat fenomena yang
muncul, dan mempertimbangkan hubungan yang antar aspek dalam fenomena
tersebut (Azwar, 2010).
Observasi adalah seluruh aktivitas yang dilihat di lapangan sesuai
dengan masalah dan tujuan penelitian. Gunanya untuk mengumpulkan dan
melengkapi data penelitian. Observasi dalam penelitian ini yaitu mengamati
aktivitas karyawan.
2. Angket atau kuesioner
Angket atau kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan
tertulis kepada responden untuk dijawab. Alternatif jawaban yang ada dalam
kuesioner bisa juga ditranformasikan dalam bentuk simbol kuantitatif agar
menghasilkan data interval. Caranya ialah dengan jalan memberi skor
terhadap setiap jawaban berdasarkan kriteria tertentu. Pada penelitian ini,
angket yang digunakan berbentuk skala Likert dengan pernyataan bersifat
tertutup yaitu jawaban atas pernyataan yang diajukan sudah disediakan.
Dengan skor penilaian sebagai berikut :
a. Alternatif jawaban Sangat Setuju, dengan skor 4.
b. Alternatif jawaban Setuju, dengan skor 3.
c. Alternatif jawaban Tidak Setuju, dengan skor 2.
d. Alternatif jawaban Sangat Tidak Setuju, dengan skor 1.
Angket diberikan kepada responden dan diisi secara langsung
dengan memilih salah satu jawaban yang telah tersedia sesuai dengan
dirinya.
3. Dokumentasi

Metode dokumentasi digunakan yaitu untuk mencari data yang


mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat
kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya.
Dokumen yang diambil berupa daftar nama karyawan, data sarana dan
prasarana sekolah, serta foto-foto saat penelitian.

2. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur


a. Validitas

Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana
ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya.
Suatu tes dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat tersebut
menjalankan fungsi ukur, atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan
tujuan dilakukannya pengukuran tersebut, namun jika tes tersebut
menghasilkan data yang tidak relevan dengan tujuan pengukuran dapat
dikatakan sebagai tes yang memiliki validitas rendah (Azwar, 2011:5).

Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan ketepatan suatu


instrumen. Sugiyono, menjelaskan bahwa validitas merupakan derajat
ketepatan antara data yang terjadi pada obyek penelitian dengan daya yang
dapat dilaporkan oleh peneliti. Dengan demikian data yang valid adalah data
yang tidak berbeda antara data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang
sesungguhnya terjadi pada obyek penelitian. Uji validitas digunakan untuk
mengetahui valid tidaknya angket yang akan digunakan dalam penelitian.

Validitas adalah tingkat dimana suatu tes mengukur apa yang seharusnya
diukur. Sebuah tes disebut valid bila tes dengan tepat mengukur apa yang
hendak diukur. Teknik yang digunakan untuk mengukur validitas soal adalah
teknik korelasi product moment. Rumus korelasi product moment yang
digunakan untuk menguji validitas angket adalah adalah sebagai berikut

r xy = N ( ∑ XY )−(∑ X )(∑ Y )
√¿ ¿ ¿

Keterangan :

r xy : Koefisien korelasi

N : Jumlah responden penelitian

∑ XY : Jumlah variabel x dikali variabel y / total keseluruhan

∑X : Jumlah variabel x

∑Y : Jumlah total item variabel y


b. Reliabilitas Alat Ukur

Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrument


cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena
instrument tersebut sudah baik. Apabila datanya memang benar sesuai dengan
kenyataannya, maka berapa kali pun diambil, tetap akan sama. Reliabel artinya
dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan.

Setelah diketahui validitas masing-masing item, maka dilanjutkan mencari


tingkat reliabilitas suatu angket dimana peneliti menggunakan perhitungan
dengan metode belah dua, yaitu dari seluruh jumlah item angket yang telah
dinyatakan valid dibagi dua, nomor item ganjil (X) dan item genap (Y).
Selanjutnya dikorelasikan menggunakan rumus product moment. Sedangkan
untuk mengukur tingkat reliabilitas instrumen dapat dilakukan dengan teknik
belah dua dari Spearman Brown (split half) sebagai berikut:

2 rb
r1 =
1+ r b

Keterangan :

r 1 : Reliabilitas internal seluruh instrument

r b : = Korelasi product moment antara belahan pertama dan kedua (r xy).

Selanjutnya setelah diketahui validitas masing-masing item, maka


dilanjutkan mencari tingkat reliabilitas suatu angket dimana di sini peneliti
menggunakan perhitungan dengan metode belah dua, yaitu dari seluruh jumlah
item angket yang telah dinyatakan valid dibagi dua, nomor item ganjil (X) dan
item genap (Y). Selanjutnya dikorelasikan menggunakan rumus product
moment.

E. Metode Analisis Data


Penelitian ini adalah suatu studi korelasi, yang bertujuan menetapkan besarnya
hubungan antar variabel. Setelah data terkumpul maka langkah yang penulis lakukan
selanjutnya adalah melakukan analisis data yang sudah masuk tersebut. Analisis data
merupakan langkah yang sangat penting dalam penelitian, sebab pada tahap ini
digunakan untuk menjawab permasalahan yang telah diajukan sebelumnya.
Teknik analisis data yang digunakan untuk menganalisis adalah dengan
menggunakan rumus korelasi product moment. Sebelum data dianalisis menggunakan
rumus tersebut, maka data harus diuji prasyarat terlebih dahulu, dimana uji tersebut
adalah uji normalitas dan uji homogenitas data.
1. Uji Normalitas Data
Statistik parametris bekerja berdasarkan asumsi bahwa data setiap variabel yang
akan dianalisis berdisrtibusi normal. Dalam pelaksanaan penelitian ini diperlukan uji
normalitas untuk menyelidiki bahwa sampel yang diambil untuk kepentingan
penelitian berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Dalam mencari normalitas
instrumen, maka digunakan rumus uji Chi Kuadrat (hitung).

2 k
(x ) = ∑i =1 ¿ ¿

Kriteria Pengujian :

Jika X 2 hitung ≤ X 2 tabel, maka disribusi data tidak normal

Jika X 2 hitung ≥ X 2 tabel, maka disribusi data normal

2. Uji Homogenitas Data

Pada dasarnya uji homogenitas dilakukan untuk menyelidiki terpenuhi tidaknya sifat
homogen pada variasi antar kelompok. Untuk mengetahui homogen atau tidaknya suatu
data maka digunakan rumus perhitungan sebagai berikut :

2
S1 = n ∑ x 2−¿ ¿

Kriteria pengujian :

Jika F hitung ≥ F tabel maka, tidak homogen.

Jika F hitung ≤ F tabel, maka homogen.

3. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji komparatif yaitu korelasi
product moment. Uji hipotesis penelitian menggunakan rumus, yaitu :

r xy = N ( ∑ XY )−(∑ X )(∑ Y )
√¿ ¿ ¿

Keterangan :

r xy : Koefisien korelasi

N : Jumlah responden penelitian

∑ XY : Jumlah variabel x dikali variabel y / total keseluruhan

∑ X : Jumlah variabel x
∑Y : Jumlah total item variabel y

Anda mungkin juga menyukai