NIM : 225020300111003
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kepada Tuhan YME dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan
Resume Analisa SWOT Perekonomian Indonesia Saat Ini. Pembuatan Resume ini disusun
dengan tujuan untuk menyelesaikan UAS pada program Strata-1 di Jurusan Akuntansi,
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya.
Penulis sadar bahwa dalam pembuatan Resume ini masih terdapat banyak kesalahan
dan saya juga tidak lupa untuk mengucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas
ketidaksempurnaan dari Resume yang penulis buat. Dan selaku penulis sangat mengharapkan
sekali adanya kritik dan saran yang membangun, demi perbaikan pada tugas-tugas
selanjutnya.
Nantinya dengan penulisan Resume ini, penulis berharap mendapatkan nilai yang
terbaik dengan hasil yang penulis buat dan juga Resume Analisa SWOT ini bisa berguna bagi
yang melihat untuk bisa mempertimbangkan Analisa SWOT tentang perekonomian Indonesia
saat ini
Sektor perdagangan negara dan dunia juga terkena imbas dari pandemic Covid-19 ini.
produksi akan mengalami penurunan dan harga barang meningkat sehingga menyebabkan
inflasi. Bahan baku yang ada di Indonesia biasanya dipasok dari berbagai negara, namun
adanya pandemi menyebabkan kendala produksi karena karantina untuk meminimalisir
covid-19. Dalam hal ini, menyebabkan suatu ketimpangan antara permintaan dan penawaran.
Bukan hanya dari pemerintah, rakyat sendiri terkena dampak yang sangat besar
dengan adanya pandemic Covid-19. Harga kebutuhan rumah tangga yang melunjak diatas
harga normal, sedangkan banyak dari mereka yang harus bertahan hidup tanpa adanya
pekerjaan karena PHK. Konsumsi rumah tangga yang berkurang berpengaruh pada arus
ekonomi negara. Belum lagi mereka harus menyesuaikan keadaan dengan kebutuhan
tambahan karena adanya Covid-19 seperti masker, obat-obatan dan juga berbagai macam
perlindungan agar terhindar dari wabah ini.
Terlepas dari segala permasalahan yang kita alami di awal masa pandemi, dunia tetap
berjalan dan perekonomian tetap berjalan. Walaupun pandemi belum berakhir tapi sekarang
dunia sudah mulai bisa melangkah lebih baik dengan segala kekurangan yang ada. Tentunya
dengan mempertimbangkan Analisa SWOT, perekonomian dunia bisa lebih dikerucutkan dan
dapat ditemukan titik permasalahan dan nantinya bisa ditemukan cara mengatasi atau
memperbaikinya. Lalu apa saja yang bisa dianalisa dari perekonomian Indonesia saat ini?
Analisa SWOT yang saya berikan tentang kasus perekonomian negara kita sekarang adalah:
1. Strength (Kekuatan)
G20 yang dipimpin oleh Jokowi sebagai presidennya menjadi awal perkembangan
perekonomian yang maju di Indonesia. Pemerintah yang melancarkan segala kebijakan mulai
dari kebijakan fiskal dan kebijakan moneter. Produsen-produsen dari Indonesia dibantu
dengan adanya G20, produksi Indonesia tampak membaik. Mengutip Panduan Modul G20,
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, menyebut gelaran G20 akan menciptakan
kontribusi hingga USD 533 juta atau sekitar Rp7,4 triliun pada PDB Indonesia. Selain itu,
peningkatan konsumsi domestik diperkirakan meningkat hingga Rp1,7 triliun. Sementara dari
sektor pariwisata, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, menyebut gelaran
G20 akan berkontribusi terhadap proyeksi peningkatan wisatawan mancanegara antara 1,8
juta hingga 3,6 juta per tahun. Dari sisi lapangan kerja, penyelenggaraan G20 diprediksi
menyerap 600 ribu hingga 700 ribu lapangan kerja baru ditopang kinerja bagus sektor kuliner,
fesyen, dan kerajinan. Rangkaian kegiatan G20 di Indonesia akan melibatkan UMKM dan
menyerap tenaga kerja sekitar 33.000 orang di area penyelenggaraan. Presidensi G20 juga
diperkirakan mampu mendorong investasi pada UMKM dalam negeri, mengingat saat ini 80
persen investor global berasal dari negaranegara G20. G20 tentunya memegang peranan
besar bagi perekonomian Indonesia, walaupun masa kepemimpinan Indonesia di G20 sudah
berakhir tetapi manfaat jangka panjang yang dihasilkan sangatlah baik bagi pemulihan
ekonomi lewat kebijakan fiskal.
2. Weakness (Kelemahan)
Masalah investasi juga menjadi masalah ekonomi yang penting bagi Indonesia,
ketidakpastian ekonomi membuat orang-orang ragu untuk melakukan dan menjalankan
suatu investasi. Badan Koordinasi Penanaman Modal atau BPKM juga mengakui bahwa
pandemi ini merupakan ancaman serius yang cepat atau lambat bisa mempengaruhi stabilitas
ekonomi Indonesia. Adanya pembatasan atau lockdown membuat beberapa aktivitas
perdagangan mengalami kerugian, terutama pada kegiatan ekspor dan impor barang-barang
produksi yang berkaitan langsung dengan negara China.
Kinerja dari ekspor Indonesia juga melemah karena adanya pandemic ini, erbukti dari
banyaknya penurunan harga komoditas seperti minyak dan batubara. Penurunan ini
berpengaruh besar terhadap basis perekonomian Indonesia yang memang berorientasi pada
ekspor, dan bahkan impor juga mengalami penurunan akibat pandemi.
3. Opportunities (Peluang)
Adopsi teknologi industri 4.0 juga penting bagi sektor manufaktur. “Di Indonesia,
teknologi ini memiliki potensi untuk mendorong produktivitas hingga 40-70%, menambah 20
juta lapangan kerja pada 2030, dan menambah US$ 120 miliar pada perekonomian setiap
tahun,” tulis McKinsey. Namun, baru 21% perusahaan di sektor manufaktur yang
mengimplementasikan industri 4.0 dalam proses produksinya. Persentase tersebut lebih
rendah dari sejumlah negara Asia, seperti Korea Selatan (30%), Jepang (40%), Singapura
(50%), dan Tiongkok (56%).
Pandemi Covid-19 yang telah mengguncang dunia dan juga Indonesia beberapa tahun
belakang berdampak buruk kepada perekonomian, tetapi pemerintah menggunakan dampak
ini menjadi batu loncatan untuk membuat kebijakan-kebijakan fiskal yang akan membuat
Indonesia memiliki potensi ekonomi yang tinggi. Bahkan, bukan tidak mungkin Indonesia
menjadi salah satu negara ekonomi besar nantinya.
4. Threat (Ancaman)
2. Kebijakan fiskal adalah kebijakan yang diatur oleh pemerintah dengan cara mengurangi
atau menambah anggaran belanja negara yang bertujuan untuk memperbaiki perekonomian
suatu negara ke arah yang lebih baik. Di Indonesia sendiri, kebijakan fiskal ini berperan dalam
menurunkan tingkat inflasi, meningkatkan pendapatan masyarakat, dan sekaligus bisa
meningkatkan stabilitas perekonomian negara. Meskipun berbagai strategi yang dilakukan
pemerintah belum 100% bisa memulihkan keadaan ekonomi, tapi niat baik pemerintah ini
setidaknya bisa membantu menahan laju penyebaran virus Covid-19 di Indonesia. Menangani
kasus pandemi ini tidak semudah yang dibayangkan, bukan hanya masyarakat biasa tapi
orang-orang yang duduk di pemerintahan juga sebenarnya sama takutnya dengan
masyarakat, tapi mereka harus tetap berusaha bekerja untuk membantu menyeimbangkan
keadaan ekonomi Indonesia di masa yang sulit.