Disusun oleh :
NAMA : ARDIAN DANU SAPUTRA
NIM : 2020105026
DOSEN : SETYO WIBOWO, S.E
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan ridho – nya, sehingga
penyusun mampu menyelesaikan tugas pembuatan makalah Perekonomian
Indonesia.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................... 1
DAFTAR ISI...................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN.................................................................. 3
1.1 Latar Belakang Masalah.................................................................. 3
BAB II PEMBAHASAN................................................................... 5
2.1 Perekonomian Indonesia.................................................................. 5
3.2 Saran............................................................................................13
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
Pada bulan April 2020 sejak pertama kalinya ada kebijakan PSBB,
banyak karyawan di berbagai sektor industri yang dirumahkan karena keadaan
keuangan perusahaan yang kritis, ada juga yang di PHK (Pemutusan Hubungan
Kerja) yang dilakukan oleh banyak perusahaan swasta. Di mana jutaan pekerja itu
berasal dari sektor formal, ribuan diantaranya dari sektor informal dengan alasan
utama karena kebangkrutan di masa pandemi.
Pada sektor layanan transportasi udara kehilangan pendapatan sekitar
207 miliar rupiah karena pemberhatian penerbangan yang dilakukan secara
total pada ahun 2020, dengan rincian sekitar 48 milyar rupiah pendapatan yang
hilang berasal dari penerbangan yang dilakukan dari Cina.
Menurut Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) terjadi
sebuah penurunan penggunaan atau penyewaan kamar hotel di Indonesia
sebanyak 50 persen dari jumlah tahun sebelumnya, sehingga menyebabkan
terjadinya penurunan devisa dari sektor pariwisata yang lebih dari setengah
jumlah pada tahun sebelumnya sektor pariwisata dan para pengusaha kecil
merupakan komponen mendukung dari sektor wisata juga telah ikut melemah
dengan adanya pandemi. Sedangkan untuk tingkat penyewaan dan keterisian
hotel sendiri mengalami penurunan yang mempengaruhi kelangsungan bisnis
perhotelan dalam suatu jangka waktu selanjutnya. Sepinya wisatawan juga
berdampak pada sektor pengusaha restoran dan penyedia layanan makanan yang
sebagian besar konsumennya adalah para wisatawa nnamun karena berkurang
maka menyebabkan banyak restoran yang tutup, baik itu sementara atau
bahkan permanen, ini juga berdampak pada industri retail.
Penyebaran Covid 19 juga membawa dampak pada sektor investasi,
usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), maupun sektor perdagangan,
sebab saat para turis berkunjung baik dari luar maupun domestik ke sebuah
tempat wisata, maka wisatawan tersebut akan membeli oleh-oleh, namun
karena pandemi menyebabkan banyak wisata yang tutup dan dilarangnya
kunjungan maka menyebabkan UMKM disekitar daerah wisata tersebut yang
biasanya membuat oleh-oleh menjadi tidak memproduksi dan berdagang sama
sekali.
Badan Pusat Statistik (BPS) juga menyatakan terjadi penurunan
penerimaan sektor pajak, padahal penerimaan dari pajak memberikan
kontribusi kedua terbesar pada penerimaan negara, ditambah lagi ekspor minyak
dan gas serta non migas yang juga mengalami penurunan stok karena China yang
merupakan Negara pengimpor minyak mentah terbesar di dunia juga terjadi
penurunan output hasil produksi sehingga Indonesia dan negara-negara lain yang
bergantung sekali pada produksi-produksi China mengalami dampaknya secara
langsung
Corona juga berdampak pada investasi, yang menimbulkan ketakutan bagi
para investor untuk melakukan kegiatan investasi. Penyebab harga saham
mengalami naik turun dan tidak jarang mengalami penurunan tajam harga yang
sangat merugikan pihak investor.
Sudah satu tahun lebih pandemi Covid-19 melanda dunia dari tahun 2020
sampai 2021. Pandemi telah banyak menimbulkan dampak negatif dan perubahan
situasi dunia. Di Indonesia sendiri, sangat memberikan dampak negatif secara
signifikan dalam semua sektor kehidupan bangsa Indonesia karena termasuk
negara berkembang. Mulai dari sektor kesehatan, sektor ekonomi, sektor
pendidikan, sektor keagamaan, dan sektor lain juga terkena dampaknya.
Pemerintah dalam hal ini presiden dibantu menteri perekonomian dan
keuangan telah melakukan berbagai upaya untuk menangani dan mengurangi
dampak pandemi Covid-19. Di sektor kesehatan, pemerintah telah berupaya
mempercepat pelaksanaan tracing, testing, dan treatment (3T), pemenuhan
kebutuhan oksigen yang sempat langka, percepatan vaksinasi dosis pertama dan
kedua untuk seluruh penduduk Indonesia. Di sektor ekonomi, pemerintah telah
melakukan percepatan dalam penyaluran bantuan sosial (bansos) untuk
masyarakat terdampak seperti UMKM dan para pekerja dan karyawan perusahaan
formal maupun swasta. Semuanya dilakukan semata-mata untuk melindungi
seluruh masyarakat Indonesia sesuai amanat UUD 1945. Usaha yang diharapakn
antara lain
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pada awal tahun 2020 dunia di guncang dengan adanya wabah Covid-19
atau (Coronavirus Disease That Was Discovered in 2019) yang dilampirkan oleh
WHO (World Health Organization) pada tanggal 11 Februari 2020. Gejala
terpaparnya Virus Corona berbeda-beda pada tubuh manusia. Tetapi, secara
umum gejalanya seperti demam, flu, batuk yang menyebabkan sesak napas.
Wabah Covid-19 menjadi pandemi, sebab itu Indonesia menerapkan protokol
kesehatan dan kebijakan seperti social distancing untuk pencegahan penyebaran
virus tersebut.
Indonesia di hadapkan banyak masalah terkait dampak ekonomi akibat
dari Covid-19. Ekonomi di Indonesia pada tahun 2020 diperkirakan tumbuh
negatif, angka pengangguran dan kemiskinan meningkat. Berdasarkan
perhitungan Year on Year (YOY) pertumbuhan ekonomi pada tiga bulan pertama
tahun 2020 menunjukkan adanya penurunan yang hanya mencapai 2,97%
dibandingkan capaian tiga bulan pertama pertama tahun 2019 sebesar 5.07%. Data
pada tiga bulan kedua juga mengalami hal yang sama dengan menunjukkan
penurunan sebesar - 5,32%, terburuk sejak masalah reformasi tahun 1999.
Data pada tiga bulan ketiga mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 3,49 %,
sedangkan pada tiga bulan keempat mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar
2,19%.
Pada bulan April 2020 sejak pertama kalinya ada kebijakan PSBB,
sekitar 1,5 juta karyawan dirumahkandengan alasan yang tidak jelas serta ada
juga yang di PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) yang dilakukan oleh
perusahaan swasta. Di mana 1,2 juta pekerja itu berasal dari sektor formal,
265.000 dari sektor informal dengan alasan utama karena kebangkrutan di masa
pandemi. Pemerintah melaksanakaan kebijakan moneter sebagai berikut:
melanjutkan kebijakan nilai tukar Rupiah untuk menjaga stabilitas nilai tukar yang
sejalan dengan fundamental dan mekanisme pasar.
DAFTAR ISI