Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PEREKONOMIAN INDONESIA PADA TAHUN 2021

Disusun oleh :
NAMA : ARDIAN DANU SAPUTRA
NIM : 2020105026
DOSEN : SETYO WIBOWO, S.E

PROGRAM STUDI SARJANA AKUNTANSI


STIE AMA SALATIGA
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan ridho – nya, sehingga
penyusun mampu menyelesaikan tugas pembuatan makalah Perekonomian
Indonesia.

Makalah tentang Perekonomian Indonesia Pada Tahun 2021 ini disusun


untuk melengkapi tugas Perekonomian Indonesia. Penyusunan materi ini
diberikan secara sistematis, terstruktur dan dibuat sebaik mungkin guna
meningkatkan pemahaman tentang Perekonomian Indonesia.

Dalam penyusunan materi ini, tidak sedikit hambatan yang penyusun


hadapi. Namun penyusun memahami bahwa kelancaran dalam penyusunan materi
ini tidak lain berkat bantaun orang tua, sehingga kendala – kendala tersebut bisa
teratasi.

Penyusunan makalah ini disesuaikan dengan referensi dari internet. Segala


kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan oleh penyusun untuk
menyempurnakan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan
dan tambahan ilmu kepada pembaca dalam Memahami Perekonomian Indonesai
pada tahun 2021.

Salatiga, 2 April 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................... 1
DAFTAR ISI...................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN.................................................................. 3
1.1 Latar Belakang Masalah.................................................................. 3

1.2 Rumusan Masalah.......................................................................... 3

1.3 Tujuan Pembahasan........................................................................ 4

BAB II PEMBAHASAN................................................................... 5
2.1 Perekonomian Indonesia.................................................................. 5

2.2 Pertumbuhan Ekonomi Negara......................................................... 6

2.3 Dampak Pandemi Covid 19 Terhadap Perekonomian........................... 8

2.4 Situasi Yang Diharapkan................................................................. 9

BAB III PENUTUP...........................................................................12


3.1 Kesimpulan...................................................................................12

3.2 Saran............................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................14


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Perekonomian berbasis pada masyarakat merupakan sistem ekonomi yang
berdasar pada kelebihan ekonomi di tengah masyarakat, di mana ekonomi
masyarakat adalah ekonomi atau usaha yang sebagian kegiatan banyak
dilakukan oleh masyarakat dengan cara mengelola sumberdaya yang tersedia
yang dapat diusahakan disekitarnya. Ini di lakukan untuk memenuhi
kebutuhan pangan serta meningkatkan kesejahteraan disutu wilayah. Maka,
terpenuhinya kebutuhan masyarakat menciptakan perekonomian yang
produktif serta kesejahteraan bagi masyarakat.
Sebagian penduduk Indonesia bertempat tinggal di perdesaan, dengan
sumber daya alam yang berbeda-beda. Adanya teknologi dan komunikasi
yang semakin berkembang tetapi tidak semua menyebar secara merata. Fakta
bahwa globalisasi mengarah pada perubahaan secara terus menerus, sehingga
menyebabkan kesejangan sosial karenaa masyarakat tidak siap. Selain itu
tantangan baru bagi masyarakat adalah menghadapi pandemi yang secara
cepat merubah situasi di segala bidang kehidupan. Pada awal tahun 2020
dunia di gegerkan dengan kemunculan wabah Covid-19 yang dilampirkan
oleh WHO pada tanggal 11 Februari 2020. Gejala terpaparnya Virus Corona
secara umum gejalanya seperti demam, flu, batuk yang menyebabkan sesak
napas. Wabah Covid-19 menjadi pandemi, sebab itu Indonesia menerapkan
protokol kesehatan dan kebijakan kesehatan baru seperti social distancing
untuk pencegahan penyebaran virus agar tidak semakin meluas
Penerapan physical distancing sangat berdampak terhadap perekonomian
masyarakat. Aktivitas masyarakat sangat terganggu dengan adanya
menerapkan physical distancing. Kecemasan akan tertular virus juga
mempengaruhi mekanisme kebutuhan hidup. Masyarakat menengah ke
bawah mau tidak mau tetap beraktivitas di tengah pandemi untuk mencari
uang. Diantara mereka banyak hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan
pokoknya saja. Sehingga, masyarakat memilih jalan lain dengan
mengembangkan home industry atau industri rumah tangga untuk tetap
bertahan di masa pandemi
Pandemi ini sangat terhubung dengan ancaman krisis ekonomi besar yang
ditandai dengan terhentinya aktivitas produksi di banyak negara, menurunnya
tingkat konsumsi masyarakat, hilangnya kepercayaan konsumen, serta
jatuhnya bursa saham. Kajian yang dibuat oleh Kementerian Keuangan
menunjukkan bahwa pandemi COVID-19 memberikan dampak negatif bagi
perekonomian dalam negeri seperti penurunan konsumsi dan daya beli
masyarakat, penurunan kinerja perusahaan nasional maupun swasta, ancaman
pada sektor perbankan dan keuangan, serta ancaman kelangsungan bagi
pelaku UMKM.
Pada aspek konsumsi dan daya beli masyarakat, pandemi ini menyebabkan
banyak tenaga kerja yang di PHK, sehingga berpengaruh pada tingkat
konsumsi dan daya beli masyarakat terutama mereka yang ada dalam kategori
pekerja informal dan pekerja harian. Ini menyebabkan masyarakat sangat
berhati-hati dalam mengatur pengeluarannya karena ketidakpastian kapan
pandemi ini akan berakhir. Hal ini menyebabkan turunnya daya beli
masyarakat terhadap barang konsumsi yang secara langsung juga memberi
dampak serius bagi produsen dan penjual.
Dalam pandemi ini, masalah juga semakin meluas karena adanya
kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diterapkan di
beberapa wilayah. Dalam rangka penanggulangan penyebaran COVID-19,
PSBB membatasi pergerakan orang dan/atau barang untuk satu provinsi atau
kabupaten/kota tertentu. Pembatasan juga dilakukan melalui pembelajran
secara online di sektor pendidikan maupun di tempat kerja, pembatasan
kegiatan keagamaan, dan/atau pembatasan kegiatan di tempat atau fasilitas
umum.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka penulis
merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana keadaan perekonomian Indonesia saat pandemi ?
2. Bagaimana pertumbuhan ekonomi Indonesia saat pandemi ?
3. Apa saja dampak pandemi terhadap perekonomian Indonesia ?
4. Apa situasi yang diharapkan dari meredanya situasi pandemi ?

1.3 Tujuan Pembahasan


Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka tujuan dari penulisan
makalah ini sebagai berikut :
1. Mengetahui keadaan perekonomian Indonesia saat pandemi
2. Mengetahui pertumbuhan ekonomi Indonesia saat pandemi
3. Mengetahui dampak pandemi terhadap perekonomian Indonesia
4. Mengetahui situasi yang diharapkan dari meredanya situasi pandemi

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Perekonomian Indonesia

Dampak dari Covid-19 bukan hanya mempengaruhi kesehatan masyarakat,


tetapi juga mempengaruhi perekonomian Diseluruh dunia. Bahkan saat ini
perekonomian dunia mengalami situasi sulit karena virus tersebut. Perekonomian
dunia pada negara-negara tertentu seperti Amerika Serikat, Jepang, Korea Selatan,
Hongkong, Uni Eropa, Singapura, dan beberapa Negara lain mengalami
pertumbuhan ekonomi negatif pada awal tahun tahun 2020. Pandemi Covid-19
menimbulkan efek negatif dari kesehatan, masalah sosial dan perekonomian
Negara.

Indonesia di hadapkan banyak masalah terkait dampak ekonomi akibat


dari Covid-19. Ekonomi di Indonesia pada tahun 2020 mengalami pertumbuhan
negatif, yang menyebabkan angka pengangguran dan tingkat kemiskinan
meningkat. Berdasarkan perhitungan Year on Year (YOY) pertumbuhan ekonomi
pada tiga bulan pertama tahun 2020 menunjukkan adanya penurunan yang hanya
mencapai 2,97% dibandingkan capaian tiga bulan pertama pertama tahun 2019
sebesar 5.07%. Data pada tiga bulan kedua juga mengalami hal yang sama dengan
menunjukkan penurunan sebesar - 5,32%, terburuk sejak masalah reformasi
tahun 1999. Data pada tiga bulan ketiga mengalami kontraksi pertumbuhan
sebesar 3,49 %, sedangkan pada tiga bulan keempat mengalami kontraksi
pertumbuhan sebesar 2,19%. Dampak dari menurunnya pertumbuhan ekonomi di
Indonesia adalah peningkatan angka pengangguran dan penduduk miskin yang
disebabkan PHK selama masa pandemi Covid-19.

Keputusan pemerintah yang menerapkan Pembatasan Sosial Berskala


Besar (PSBB) di beberapa daerah berdampak luas dalam proses produksi,
distribusi, dan kegiatan operasional lainnya yang pada akhirnya mengganggu
kinerja perekonomian. Tiga bulan kedua merupakan puncak dari penurunan
ekonomi karena hampir seluruh sektor usaha ditutup untuk mencegah penyebaran
virus Covid-19. PSBB sebagai langkah penanganan pandemi Covid-19 yang
diterapkan pada sejumlah daerah di Indonesia merupakan faktor paling utama
yang membuat pertumbuhan ekonomi pada pada tiga bulan kedua tahun 2020
mengalami penurunan tajam. Kebijakan ini juga menyebabkan terbatasnya
mobilitas dan aktivitas masyarakat yang berdampak pada penurunan permintaan
dan penawaran dalam negeri. Penghasilan masyarakat yang menurun
menyebabkan banyak sektor usaha tutup total serta tingkat pengangguran
meningkat.

2.2 Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di masa Pandemi

IMF atau badan pendanaan internasional memproyeksikan kerugian


perekonomian global akibat pandemi covid 19 bisa mencapai 12 trilliun dollar AS
atau sekitar 174.00 Trilliun. Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva
menjelaskan pandemi telah membawa perekonomian global jatuh ke dalam krisis,
sebab 95 persen negara negara diDunia diproyeksikan akan mengalami
pertumbuhan ekonomi di zona negatif. Pasar modal dan perekonomian
berkembang akan menghadapi pertumbuhan pendapatan yang bersifat negatif.
Pasar dan negara berkembang akan mengalami pukulan lebih besar dalam
pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) ketimbang negara maju pada tahun
2021. Pertumbuhan ekonomi dunia diprediksi mengalami pertumbuhan negatid
diangka 4,9 persen tahun 2021.

Dampak pandemi COVID-19 dirasakan oleh berbagai elemen masyarakat


tanpa memandang status sosial dan tingkat penghasilan. Hasil yang ditemukan
adalah pertumbuhan ekonomi di Indonesia sangat lemah dimana pada tahun 2019
pertumbuhan ekonomi indonesia sebesar 5,02% namun sejak pandemi tahun 2020
mengalami penurunan menjadi 2,97%. Hal ini disebabkan oleh PSBB dampak
lainnya yatu melemahnya daya konsumsi masyarakat, dan terjadinya PHK besar-
besaran karena perusahaan mengalami kerugian. Pemerintah telah mencanangkan
solusi mengatasi atau mengurangi dampak ekonomi dari pandemi COVID-19,
seperti pemberian dana bantuan sosial dalam beberapa bidang usaha, serta
peningkatan belanja negara yang ditujukan untuk usaha menengah ke bawah.
Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di
sepanjang 2020 menurun tajam sebesar minus 2,07 persen. Ini menandakan
Indonesia masih terjebak dalam resesi akibat pertumbuhan ekonomi negatif
selama tiga kuartal beruntun. Secara kuartalan (quarter to quartet/qtq),
pertumbuhan ekonomi di kuartal IV 2020 mengalami Penurunan tajam sebesar
0,42 persen dibandingkan triwulan sebelumnya. Sementara secara tahunan (year
on year/yoy), ekonomi Indonesia mengalami penurunan tajam sebesar minus 2,19
persen. Terjadi sebuah inflasi pada bulan Maret 2020 sebesar 2,96 persen year
ony ear (yoy), ini bisa dilihat dari naiknya harga emas, perhiasan serta berbagai
jenis harga pangan yang juga mengalami kenaikan yang cukup besar.

Meski sedikit mengalami kenaikan pertumbuhan, capai tersebut otomatis


membuat Indonesia masih terjebak resesi sepanjang tiga kuartal. Pada kuartal II
2020 ekonomi Indonesia terkontraksi minus 5,32 persen, dan minus 3,49 persen
pada kuartal III 2020. Pada Kuartal II 2020, data Badan Pusat Statistik (BPS)
menunjukkan penurunan pertumbuhan ekonomi tahunan yakni -5,32% dalam nilai
Produk Domestik Bruto (PDB). Meski mengalami sedikit peningkatan PDB pada
kuartal III 2020 yakni menjadi -3,49%, namun pertumbuhan ekonomi yang minus
selama dua kuartal berturut-turut membawa Indonesia masuk ke resesi sejak
kuartal III 2020. BPS mencatat adanya penurunan harga harga komoditas penting
dari bulan Juli hingga September 2020. Rendahnya konsumsi adalah pemicu
utama terjadinya penuruna harga komoditas tersebut di Indonesia.

2.3 Dampak Pandemi Terhadap Perekonomian

Pada bulan April 2020 sejak pertama kalinya ada kebijakan PSBB,
banyak karyawan di berbagai sektor industri yang dirumahkan karena keadaan
keuangan perusahaan yang kritis, ada juga yang di PHK (Pemutusan Hubungan
Kerja) yang dilakukan oleh banyak perusahaan swasta. Di mana jutaan pekerja itu
berasal dari sektor formal, ribuan diantaranya dari sektor informal dengan alasan
utama karena kebangkrutan di masa pandemi.
Pada sektor layanan transportasi udara kehilangan pendapatan sekitar
207 miliar rupiah karena pemberhatian penerbangan yang dilakukan secara
total pada ahun 2020, dengan rincian sekitar 48 milyar rupiah pendapatan yang
hilang berasal dari penerbangan yang dilakukan dari Cina.
Menurut Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) terjadi
sebuah penurunan penggunaan atau penyewaan kamar hotel di Indonesia
sebanyak 50 persen dari jumlah tahun sebelumnya, sehingga menyebabkan
terjadinya penurunan devisa dari sektor pariwisata yang lebih dari setengah
jumlah pada tahun sebelumnya sektor pariwisata dan para pengusaha kecil
merupakan komponen mendukung dari sektor wisata juga telah ikut melemah
dengan adanya pandemi. Sedangkan untuk tingkat penyewaan dan keterisian
hotel sendiri mengalami penurunan yang mempengaruhi kelangsungan bisnis
perhotelan dalam suatu jangka waktu selanjutnya. Sepinya wisatawan juga
berdampak pada sektor pengusaha restoran dan penyedia layanan makanan yang
sebagian besar konsumennya adalah para wisatawa nnamun karena berkurang
maka menyebabkan banyak restoran yang tutup, baik itu sementara atau
bahkan permanen, ini juga berdampak pada industri retail.
Penyebaran Covid 19 juga membawa dampak pada sektor investasi,
usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), maupun sektor perdagangan,
sebab saat para turis berkunjung baik dari luar maupun domestik ke sebuah
tempat wisata, maka wisatawan tersebut akan membeli oleh-oleh, namun
karena pandemi menyebabkan banyak wisata yang tutup dan dilarangnya
kunjungan maka menyebabkan UMKM disekitar daerah wisata tersebut yang
biasanya membuat oleh-oleh menjadi tidak memproduksi dan berdagang sama
sekali.
Badan Pusat Statistik (BPS) juga menyatakan terjadi penurunan
penerimaan sektor pajak, padahal penerimaan dari pajak memberikan
kontribusi kedua terbesar pada penerimaan negara, ditambah lagi ekspor minyak
dan gas serta non migas yang juga mengalami penurunan stok karena China yang
merupakan Negara pengimpor minyak mentah terbesar di dunia juga terjadi
penurunan output hasil produksi sehingga Indonesia dan negara-negara lain yang
bergantung sekali pada produksi-produksi China mengalami dampaknya secara
langsung
Corona juga berdampak pada investasi, yang menimbulkan ketakutan bagi
para investor untuk melakukan kegiatan investasi. Penyebab harga saham
mengalami naik turun dan tidak jarang mengalami penurunan tajam harga yang
sangat merugikan pihak investor.

Berbagai dampak di sektor ekonomi di Indonesia, antara lain :


a. Terjadinya PHK baik dari sekor formal maupun swasta.
b. Terjadinya penurunan Indikator Manajemen Ekonomi Manufacturing
Indonesia yang hanya mencapai 45,3% pada Maret 2020.
c. Punurunan impor sebesar 3,7% pada tiga bulan pertama tahun 2020.
d. Terjadinya inflasi pada angka 2,96% year-on-year(yoy)
e. Terjadinya keterbatalan dan penundaan berbagai jadwal penerbangan yang
mengakibatkan penurunan pendapatan di sektor transportasi udara. Kerugian
dapat ditaksir mencapai Rp. 207 miliar. Batalnya penerbangan tersebut
sebanyak 12.703 pada 15 bandara pada bulan januari-maret 2020.
f. Pada 6 ribu hotel telah terjadi penurunan penempatan dan penyewaan hingga
mencapai 50%.

Hal tersebut mengakibatkan penurunan jumlah devisa dari sektor


pariwisata. Dampak covid terhadap ekonomi yang sangat terlihat saat ini adalah
banyaknya karyawan yang di PHK. Banyak karyawan yang dirumahkan dari
berbagai perusahaan karena terancam bangkrut. Sebanyak 114.340 perusahaan
telah melakukan PHK dan merumahkan tenaga kerja dengan total pekerja yang
terkena telah mencapai angka 1.943.916 orang perusahan dengan persentase 77%
sector formal dan 23% dari sector informal (Kemnaker, 2020).

2.4 Situasi Yang Diharapkan

Sudah satu tahun lebih pandemi Covid-19 melanda dunia dari tahun 2020
sampai 2021. Pandemi telah banyak menimbulkan dampak negatif dan perubahan
situasi dunia. Di Indonesia sendiri, sangat memberikan dampak negatif secara
signifikan dalam semua sektor kehidupan bangsa Indonesia karena termasuk
negara berkembang. Mulai dari sektor kesehatan, sektor ekonomi, sektor
pendidikan, sektor keagamaan, dan sektor lain juga terkena dampaknya.
Pemerintah dalam hal ini presiden dibantu menteri perekonomian dan
keuangan telah melakukan berbagai upaya untuk menangani dan mengurangi
dampak pandemi Covid-19. Di sektor kesehatan, pemerintah telah berupaya
mempercepat pelaksanaan tracing, testing, dan treatment (3T), pemenuhan
kebutuhan oksigen yang sempat langka, percepatan vaksinasi dosis pertama dan
kedua untuk seluruh penduduk Indonesia. Di sektor ekonomi, pemerintah telah
melakukan percepatan dalam penyaluran bantuan sosial (bansos) untuk
masyarakat terdampak seperti UMKM dan para pekerja dan karyawan perusahaan
formal maupun swasta. Semuanya dilakukan semata-mata untuk melindungi
seluruh masyarakat Indonesia sesuai amanat UUD 1945. Usaha yang diharapakn
antara lain

1. Percepatan belanja Pemerintah. dilakukan dengan pencairan belanja modal,


melaksanakan tender, mempercepat pencairan belanja bantuan sosial dan tranfer
ke dana daerah dan desa. Tujuan percepatan ini yaitu agar masyarakat dapat
beradaptasi dengan kebiasaan baru yang mana ini mau tak mau harus dilakukan,
menyelesaikan permasalahan pasca pandemi, dan penguatan reformasi untuk
keluar dari zona resesi.

2. Relaksasi pajak penghasilan, Pemerintah meringankan besaran pajak dengan


menanggung pajak penghasilan Pasal 21, pembebasan impor pajak penghasilan,
pengurangan pajak penghasilan Pasal 25, dan pengembalian PPN
dipercepat. Selain relaksasi pajak penghasilan, pemerintah melakukan
penyederhanaan proses ekspor dan impor. Percepatan ekspor impor di utamakan
untuk pedagang domestik, penyederhanaan dan pengurangan pembatasan ekspor
dan impor (manufaktur, makanan dan dukungan medis

3. Pemulihan ekonomi nasional dengan melalui relaksasi APBN. Relaksasi APBN


mempersiapkan defisit yang dapat melampaui 3 persen dengan tujuan tahun 2023
akan kembali seperti semula ke level maksimal 3 persen. Kebijakan ini berkaitan
dengan alokasi belanja antar organisasi, antar fungsi, dan antar program di
pemerintahan. Relaksasi alokasi atau realokasi Belanja Pemerintah Daerah,
Pemberian Pinjaman kepada LPS, BUMN, investor korporasi dan/atau investor
ritel.

Pemerintah juga merancang kebijakan moneter antara lain: merancang


kebijakan nilai tukar Rupiah untuk menjaga stabilitas nilai tukar sesuai dengan
prinsip dasar dan mekanisme pasar yang ada, melanjutkan penguatan strategi
moneter, memperkuat kebijakan tranparansi suku bunga dasar kredit (SBDK),
penekanan pada kenaikan suku bunga kredit, memperpanjang kebijakan
penurunan nilai denda keterlambatan pembayaran kartu kredit.

Kebijakan moneter ini bertujuan agar kinerja perekonomian indonesia


terus membaik sesuai prakiraan, ditengah ketidakpastian pasar keuangan global
yang menurun. Hal ini diakibatkan adanya pandemi sehingga nilai tukar Indonesia
mengalami penurunan atau mengalami inflasi yang drastis pada tahun 2020. Akan
tetapi, kebijakan moneter yang diberikan pemerintah diharapkan akan menguatkan
nilai tukar Rupiah sejalan dengan kembalinya masuk aliran modal asing.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pada awal tahun 2020 dunia di guncang dengan adanya wabah Covid-19
atau (Coronavirus Disease That Was Discovered in 2019) yang dilampirkan oleh
WHO (World Health Organization) pada tanggal 11 Februari 2020. Gejala
terpaparnya Virus Corona berbeda-beda pada tubuh manusia. Tetapi, secara
umum gejalanya seperti demam, flu, batuk yang menyebabkan sesak napas.
Wabah Covid-19 menjadi pandemi, sebab itu Indonesia menerapkan protokol
kesehatan dan kebijakan seperti social distancing untuk pencegahan penyebaran
virus tersebut.
Indonesia di hadapkan banyak masalah terkait dampak ekonomi akibat
dari Covid-19. Ekonomi di Indonesia pada tahun 2020 diperkirakan tumbuh
negatif, angka pengangguran dan kemiskinan meningkat. Berdasarkan
perhitungan Year on Year (YOY) pertumbuhan ekonomi pada tiga bulan pertama
tahun 2020 menunjukkan adanya penurunan yang hanya mencapai 2,97%
dibandingkan capaian tiga bulan pertama pertama tahun 2019 sebesar 5.07%. Data
pada tiga bulan kedua juga mengalami hal yang sama dengan menunjukkan
penurunan sebesar - 5,32%, terburuk sejak masalah reformasi tahun 1999.
Data pada tiga bulan ketiga mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 3,49 %,
sedangkan pada tiga bulan keempat mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar
2,19%.

Pada bulan April 2020 sejak pertama kalinya ada kebijakan PSBB,
sekitar 1,5 juta karyawan dirumahkandengan alasan yang tidak jelas serta ada
juga yang di PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) yang dilakukan oleh
perusahaan swasta. Di mana 1,2 juta pekerja itu berasal dari sektor formal,
265.000 dari sektor informal dengan alasan utama karena kebangkrutan di masa
pandemi. Pemerintah melaksanakaan kebijakan moneter sebagai berikut:
melanjutkan kebijakan nilai tukar Rupiah untuk menjaga stabilitas nilai tukar yang
sejalan dengan fundamental dan mekanisme pasar.

DAFTAR ISI

Nainggolan, Edward UP. 2020. Strategi Kebijakan Pemulihan Ekonomi Nasional


(PEN).

Soegiarso, Susiwijono. 2021. Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II-2021 Menembus


Zona Ekspansif.

Kemenkeu.go.id Diakses pada tanggal 20 Juli 2022

Widiastuti, Anita. Silfina. (2021).DAMPAK PANDEMI COVID-19


TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI PULAU JAWA. Jurnal
JEQu Untirta

Wuryandani, Dewi. (2020). DAMPAK PANDEMI COVID-19


TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA 2020 DAN
SOLUSINYA.Jurnal Info Singkat.

Hanoatubun, S., 2020, Dampak Covid-19 Terhadap Perekonomian Indonesia.


Journal of Education, Psychology and Counseling, 2(1): 146-153

Anda mungkin juga menyukai