Anda di halaman 1dari 13

TUGAS UJIAN AKHIR SEMESTER MATA KULIAH PENGANTAR FILSAFAT

PERAN TEORI FILSAFAT EKONOMI “PERTUMBUHAN EKONOMI” ADAM


SMITH DALAM MENGKRITISI DAMPAK BONUS DEMOGRAFI ERA PANDEMI
COVID-19

DISUSUN

YUSTIARA RAHMI

2002112733

DOSEN MATA KULIAH: DENNY SETIAWAN, S.E, M.EC

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

JURUSAN ILMU EKONOMI

FAKULTAS EKONOMOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS RIAU

2020/2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan saya
kesempatan dan kesehatan sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Tak
lupa pula kita kirimkan salam dan shalawat kepada junjungan alam Nabi Muhammad SAW
yang telah membawa kita dari alam kegelapan menuju alam yang terang benderang seperti
sekarang ini.

Tujuan saya dalam membuat makalah ini adalah untuk memenuhi tugas ujian akhir
semester mata kuliah filsafat yang diberikan oleh Bapak Denny Setiawan S.E,M.EC sekaligus
untuk mengkaji bagaimana peran teori filsafat ekonomi “pertumbuhan ekonomi” adam smith
dalam mengkritisi dampak bonus demografi era pandemi covid-19

Dalam pembuatan tugas makalah ini, saya mengalami banyak kendala dalam
pembuatannya. Oleh sebab itu, apabila terdapat kekurangan dalam makalah ini saya
mengucapkan mohon maaf dan akan memperbaiki lebih baik untuk kedepanya.

Akhir kata, saya memohon maaf atas segala kesalahan dan kekurangan yang ada di
dalam makalah ini, dikarenakan saya masih dalam tahap belajar. Oleh karena itu, dengan
tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritikan dari pembaca agar saya dapat
memperbaiki makalah ini.

Wassalamualaikum

Pekanbaru, 20 Januari 2021

Penulis, Yustiara Rahmi

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1.LATAR BELAKANG..............................................................................................1

1.2.RUMUSAN MASALAH.........................................................................................2

1.3.TUJUAN..................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

2.1.PERTUMBUHAN EKONOMI DI MASA PANDEMI COVID-19........................3

2.2 TAHAP PERTUMBUHAN EKONOMI.................................................................4

2.3.BONUS DEMOGRAFI DI MASA PANDEMI.......................................................5

2.4.TEORI FILSAFAT PERTUMBUHAN EKONOMI ADAM SMITH.....................6

2.5.PEMBANGUNAN EKONOMI MASA PANDEMI DENGAN TEORI FILSAFAT


EKONOMI ADAM SMITH....................................................................................7

BAB III PENUTUP

3.1.KESIMPULAN........................................................................................................9

3.2.SARAN..................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Baru-baru ini Indonesia digemparkan dengan berita menyebarnya sebuah virus


yang berasal dari China. Virus merupakan sebuah bahasa yang berasal dari Yunani yaitu
Venom yang berarti racun dan dapat dengan cepat menular ke tubuh manusia dengan
berbagai cara. Virus yang berasal dari China ini dikenal dengan nama Coronavirus.
Coronavirus merupakan salah satu virus yang serupa dengan common cold atau pilek
yang dapat menyebabkan penyakit ringan hingga serius. Sedangkan virus yang
menggegerkan di Negara Indonesia yang berasal dari China merupakan Virus Corona.
Virus corona baru ditemukan menyebabkan penyakit coronavirus Covid-19. Covid-19 ini
merupakan penyakit menular dan baru diketahui ketika wabah ini dimulai dari Wuhan,
China pada bulan Desember 2019.

Dengan munculnya Covid-19 pemerintah Indonesia mulai menegaskan bahwa


masyarakat di himbau untuk tidak melakukan aktivitas di luar rumah upaya untuk
menghindari meningkatnya penyebaran Covid-19. Cara yang dilakukan pemerintah
adalah dengan melakukan social distancing dan PSBB atau Pembatasan Sosial Berskala
Besar. Untuk saat ini masyarakat Indonesia sudah mulai mengikuti dan mematuhi
perintah yang diberikan pemerintah meskipun masih banyak orang-orang yang belum bisa
mematuhinya.

Akan tetapi dari kebijakan tersebut dan akibat dari pandemi virus ini muncul
permasalahan yang dirasakan dari berbagai kalangan baik kalangan atas, menengah dan
bawah. Namun, tentu saja kalangan bawah merasakan dampak yang begitu besar,
pasalnya mereka menjadi kesulitan dalam mencari nafkah dan kesulitan untuk
mendapatkan alat pencegahan Covid-19 seperti handsanitizer dan masker sehingga
mereka mudah terkena virus sehingga menyebebakan kematian. Pemerintah pun berupaya
semaksimal mungkin agar bisa menangani pasien-pasien Covid-19 dengan baik dan juga
memberikan alat pencegahan kepada kalangan bawah.

Selain itu kondisi saat ini dimana Indonesia sebagai negara yang sedang
menghadapi bonus demografi yang seharusnya sedang dalam kondisi membangun sebuah
kekuatan ekonomi yang sangat besar harus mengalami keterlambatan ekonomi akibat dari
wabah virus ini. dimana kondisi saat ini membuat perekonomian negara menjadi
terganggu. Sesuai dengan teori pertumbuhan yang dikatakan oleh Adam Smith,
pertumbuhan ekonomi suatu negara akan menjadi lebih baik jika banyaknya perumbuhan
populasi. Selain itu adanya program PSBB serta progran Physical Distancing diberbagai
daerah sebagai langkah negara dalam mencegah penularan virus tersebut ternyata
memiliki dampak yang buruk dalam segi pertumbuhan ekonomi.

1
Kodisi saat ini secara tidak langsung membuat ekspor dan impor produk menjadi
tergangu, serta banyaknya tenaga kerja produktif yang harus mengalami putus hubungan
kerja akibat dari kondisi saat ini yang membuat berbagai bidang khususnya industri
mengalami penurunan penjualan dan permintaan pasar seperti industri tekstiel dan
industri garme dalam basis pembuatan pakaian secara masal. Banyaknya yang mengalami
pemutusan hubungan kerja ini membuat tingginya jumlah angka pengangguran.

Hal ini lah yang menjadi ancaman bagi ekonomi di Negara Indonesia dimana
pertumbuhan ekonomi yang telah mengalami pelambatan ditambah kurangnya laju
investasi serta banyaknya pengangguran dan penuhnya kebutuhan medis dalam rangka
mengatasi permasalahan virus corona membuat sebuah masalah bari di negeri ini. Sebagai
negara yang mendapatkan bonus demografi di tahun ini seharusnya Indonesia mampu
membangun ekonomi dengan baik akan tapi bagaimana proses pembangunan tersebut
dapat terjadi. Oleh karena itu makalah ini dibuat untuk membasah bagaimana peran teori
pertumbuhan ekonomi Adam Smith terhadap pembangunan ekonomi Indonesia di masa
Pandemi covid-19

1.2. Rumusan Masalah


Dari pemaparan latar belakang diatas, maka penulis menemukan rumusan masalah yaitu:
1) Bagaimana pertumbuhan ekonomi di masa pandemi covid-19?
2) Bagaimana peran teori filsafat ekonomi “pertumbuhan ekonomi” Adam Smith
terhadap dampak bonus demografi era pandemi covid-19?

1.3. Tujuan
Adapun tujuan dari penulis yaitu:
1) Untuk mengetahui bagaimana pertumbuhan eonomi di masa covid-19
2) Untuk mengetahui bagaimana peran teori filsafat ekonomi “pertumbuhan
ekonomi” Adam Smith terhadap dampak bonus demografi di era pandemi covid-19

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pertumbuhan ekonomi di masa pandemi covid-19

Saat ini perekonomian global termasuk Indonesia mengalami ketidakpastian


dan mengarah pada resesi ekonomi karena pandemi Covid-19. Beberapa negara seperti
AS, Jepang, Korea Selatan, Uni Eropa, Hong Kong, dan Singapura mengalami
pertumbuhan ekonomi negatif pada Triwulan I dan II Tahun 2020. Perlambatan ekonomi
pasti akan berdampak pada kinerja pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2020.
Pandemi menimbulkan efek domino dari kesehatan ke masalah sosial dan ekonomi,
termasuk pelaku usaha.

Badan Pusat Statistik telah mencatat laju pertumbuhan ekonomi pada Kuartal I
(Januari-Maret) 2020 hanya tumbuh 2,97%. Angka ini melambat dari 4,97% pada
Kuartal IV 2019. Bahkan, pertumbuhan jauh di bawah pencapaian Kuartal I 2019 yang
mencapai 5,07%. Dan pada Kuartal II Tahun 2020 laju pertumbuhan ekonomi Indonesia
minus 5,32%. Angka itu berbanding terbalik dengan Kuartal II Tahun 2019 sebesar
5,05%. Perekonomian Indonesia berdasarkan PDB (Produk Domestik Bruto) pada
Triwulan II 2020 atas dasar harga berlaku adalah Rp3.687,7 triliun. Tetapi atas dasar
harga konstan dengan tahun dasar 2010 sebesar Rp2.589,6 triliun. Bila dibandingkan
dengan atas dasar harga konstan atau yoy (year on year), maka pertumbuhan ekonomi
pada Triwulan II 2020 mengalami kontraksi -5,32%.

Jika dibandingkan dengan Triwulan I 2020, maka kontraksi -4,19%.


Sementara kumulatifnya terhadap Semester I 2019, pertumbuhan mengalami kontraksi
-1,26%, kontraksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Triwulan II secara cukup
dalam. Berdasarkan data tersebut, pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami
pertumbuhan negatif pada Kuartal II 2020. Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji dampak
Covid-19 terhadap pertumbuhan ekonomi dan solusinya.

3
2.2. Tahap pertumbuhan ekonomi

Profesor Walt Whitman Rostow menggunakan pendekatan sejarah dalam


menjelaskan proses perkembangan ekonomi (Jhingan, 2004:142). Ia membedakan
adanya lima tahap pertumbuhan ekonomi,yaitu (Arsyad, 2004:47):

1) Masyarakat tradisional Pada tahap ini masyarakatnya memiliki faktor produksi


terbatas yang ditandai oleh cara produksi yang relatif masih primitif, dan cara
hidup masyarakat yang masih dipengaruhi oleh nilai-nilai kurang rasional.
Tingkat produktifitas pekerja masih rendah serta struktur sosialnya bersifat 30
hirarkis, yaitu mobilitas vertical anggota masyarakat dalam struktur sosial
kemungkinannya kecil.

2) Prasyarat untuk tinggal landas Pada tahap ini masyarakat mempersiapkan


dirinya untuk mencapai pertumbuhan atas kekuatannya sendiri. Terlihat
adanya dua corak yaitu perubahan dicapai dengan perombakan masyarakat
tradisional yang sudah lama ada serta perubahan tanpa harus merombak sistem
masyarakat yang tradisional.

3) Tinggal landas Pada tahap ini terjadi perubahan yang drastis dalam masyarakat
seperti revolusi politik, terciptanya kemajuan yang pesat dalam inovasi, atau
terbukanya pasar baru sehingga akan tercipta inovasi-inovasi dan peningkatan
investasi.

4) Menuju kedewasaan Suatu keadaan di mana masyarakat sudah secara efektif


menggunakan teknologi modern pada hampir semua kegiatan produksi. Pada
tahap ini leading sector lama akan mengalami kemunduran. Leading sector
coraknya ditentukan oleh perkembangan teknologi, kekayaan alam, sifat dari
tahap lepas landas serta kebijakan pemerintah.

5) Masa konsumsi tinggi Pada masyarakat di masa ini lebih ditekankan pada
masalah-masalah yang berkaitan dengan konsumsi dan kesejahteraan
masyarakat, bukan lagi pada masalah produksi.

4
2.3. Bonus Demografi di masa pandemi

Usia terkadang menjadi tolak ukur, baik tolak ukur dalam pemerataan
pendidikan, perkembangan perilaku, pembagian hak kerja, dan lain sebagainya. Usia
menjadi sangat penting dikarenakan setiap kategori usia memiliki kapasitas atau
kemampuan yang berbeda dalam melakukan berbagai hal seperti yang telah dijelaskan
sebelumnya. Selain itu, dengan adanya pembagian kategori usia dapat mempermudah
dalam pemberian berbagai akses, seperti pendidikan, kesehatan, hak dan kewajiban, dan
beberapa akses lainnya. Terdapat dua pengelompokan penduduk berdasarkan umur dan
kemampuan berproduksi secara ekonomi, yaitu kelompok penduduk nonproduktif dan
kelompok usia produktif. Sri Wahyuni menjelaskan, kelompok penduduk nonproduktif
merupakan penduduk yang berusia antara 0-14 tahun dan penduduk yang berusia diatas
65 tahun. Sedangkan kelompok usia produktif merupakan penduduk yang berusia antara
15-64 tahun.

Indonesia memiliki kategori kelompok usia masyarakat dengan jumlah yang


berbeda pada setiap tahunnya. Jumlah dari kategori kelompok tersebut berfungsi sebagai
pemberi isyarat atau petunjuk kepada pemerintah dalam memberlakukan kebijakan,
peraturan, atau strategi tertentu, misalnya strategi pengelolaan penduduk, bonus
demografi, ekonomi kreatif, dan lain sebagainya. Hal-hal tersebut dilakukan untuk
menghindari adanya lonjakan penduduk dan untuk mempersiapkan segala hal-hal yang
berpeluang besar untuk terjadi di masa depan. Melalui laman resmi Badan Pusat
Statistik, perbulan Februari 2019 diperoleh beberapa informasi mengenai jumlah
masyarakat produktif di Indonesia. masyarakat produktif di Indonesia dibagi menjadi
dua, yaitu Angkatan Kerja (AK) dan Bukan Angkatan Kerja (BAK). Angkatan Kerja
terdiri dari masyarakat yang bekerja dan pengangguran, sedangkan Bukan Angkatan
Kerja terdiri dari masyarakat yang sekolah, mengurus, dan lainnya. Kedua jenis usia
produktif tersebut memiliki jumlah masyarakat yang berbeda dengan jumlah Angkatan
Kerja (AK) di Indonesia sebanyak 136.183.032 jiwa dan jumlah Bukan Angkatan Kerja
(BAK) sebanyak 60.279.733 jiwa.

5
Saat ini, Indonesia pastinya berada pada posisi bonus demografi dimana umur
produktif sedang berkembang banyak di negara ini. Namun, dengan adanya pandemi
covid-19, tenaga kerja produktif yang harusnya bisa dimanfaatkan untuk pembangunan
perekonomian negara malah terhalang untuk melakukan aktifitas dalam bekerja. Alhasil,
banyaknya pengangguran yang tak tertolong karena paksaan keadaan oleh covid-19.
Keadaan ini tidak boleh berlalu dengan begitu lama, para pekerja usia produktif harus
mencari metode/ cara lain untuk tetap bisa berkembang dan membangun perekonomian
negara. Seperti teori pertumbuhan ekonomi Adam Smith, dimana usia produktif yang
seharusnya dapat membangun negara untuk melakukan pertumbuhan ekonomi.

2.4. Teori perumbuhan ekonomi Adam Smith

Adam Smith merupakan ekonom yang pertama yang banyak menumpahkan


perhatian kepada masalah pertumbuhan ekonomi. Dalam bukunya An Inqury into the
Nature and Causes of the Wealth of ations (1776) ia mengemukakan tentang proses
pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang yang sistematis. Adam Smith membedakan
dua aspek utama pertumbuhan ekonomi, yaitu (Arsyad, 1999:55) :

a. Pertumbuhan Output Total

Unsur pokok dari sistem produksi suatu negara menurut Adam Smith ada tiga yaitu:

1) Sumber daya alam yang tersedia (atau faktor produksi ”tanah”). Menurut Adam
Smith, sumber daya yang tersedia merupakan wadah yang paling mendasar dari
kegiatan produksi suatu masyarakat. Jumlah sumber daya alam yang tersedia
merupakan ”batas maksimum” bagi pertumbuhan suatu perekonomian.

2) Sumber daya insani (atau jumlah penduduk). Sumber daya insani (jumlah
penduduk) mempunyai peranan yang pasif dalam proses pertumbuhan output.
Maksudnya, jumlah penduduk akan menyesuaikan diri dengan kebutuhan akan
tenaga kerja dari suatu masyarakat.

3) Stok barang modal yang ada Stok modal, menurut Adam Smith merupakan unsur
produksi yang secara aktif menentukan tingkat output. Peranannya sangat sentral
dalam proses pertumbuhan output tergantung pada laju pertumbuhan stok modal
( sampai ”batas maksimum ” dari sumber daya alam). Spesialisasi dan pembagian
kerja ini bisa menghasilkan pertumbuhan output, karena spesialisasi tersebut

6
dapat meningkatkan ketrampilan setiap pekerja dalam bidangnya dan pembagian
kerja bisa mengurangi waktu yang hilang pada saat peralihan macam pekerjaan.

Menurut Smith, ada dua faktor penunjang penting dibalik proses akumulasi
modal bagi terciptanya pertumbuhan output yaitu:

1) Makin meluasnya pasar, dan

2) Adanya tingkat keuntungan di atas tingkat keuntungan minimal. Menurut


Smith, potensi pasar bisa dicapai secara maksimal jika masyarakat diberi
kebebasan seluas-luasnya untuk melakukan pertukaran dan melakukan
kegiatan ekonominya. Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi perlu
dilakukan pembenahan dan penghilangan peraturan-peraturan, undang-
undang yang menjadi penghambat kebebasan berusaha dan kegiatan
ekonomi. Tingkat keuntungan ini erat hubungannya dengan luas pasar yaitu
jika pasar itu tidak tumbuh secepat pertumbuhan modal, maka tingkat
keuntungan akan merosot, dan akan mengurangi gairah para pemilik modal
untuk melakukan akumulasi modal. Menurut Smith dalam jangka panjang
tingkat keuntungan akan menurun dan akhirnya akan mencapai tingkat
keuntungan minimal pada posisi stasioner perekonomian tersebut (Arsyad,
1992: 49-51).

2.5. Pembangunan ekonomi masa pandemi dengan teori filsafat pertumbuhan ekonomi
Adam Smith

Berdasarkan teori pertumbuhan ekonomi dari Adam Smith, salah satu unsur
yang termasuk dalam pertumbuhan output total adalah sumber daya insani (sumber
daya manusia) yang mempunyai peranan pasif dalam proses pertumbuhan output.
Maksudnya, jumlah penduduk akan menyesuaikan diri dengan kebutuhan akan tenaga
kerja dari suatu masyarakat. Seperti saat sekarang, pertumbuhan populasi di Indonesia
semakin pesat, maka kebutuhan akan tenaga kerja juga semakin meningkat. Keadaan
bonus demografi yang dihadapi Indonesia bisa menjadi keuntungan dan tantangan
tersendiri. Jika melihat dari sisi keuntunganya, jumlah populasi penduduk yang
meningkat pesat bisa dimanfaatkan dengan pemberdayaan sumber daya manusia yang
baik, terarah, dan efisien.

7
Masa pandemi telah membuat keterpurukan dari perumbuhan ekonomi.
Peluang yang dapat dimanfaatkan dalam situasi saat ini adalah bonus demografi.
Seperti teori filsafat pertumbuhan ekonomi dari adam smith, bonus demografi bisa
menjadi keuntungan masa pandemi yang dapat dimanfaatkan dengan sebaik mungkin.
Pembangunan perekonomian negara dapat dibangun kembali dengan memperbanyak
UMKM di tengah masyarakat. Saat ini, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik
(BPS) tercatat usaha mikro kecil menengah(UMKM) yang dijalankan masyarakat
Indonesia sudah mencapai 26,26 juta dan sudah menyumbang kontribusi sebanyak
98,33 persen terhadap perekonomian negara. Jumlah ini termasuk jumlah yang sangat
besar yang dapat dimanfaatkan dalam pembangunan negara.

Kondisi era awal pandemi covid-19 memang membuat keterpurukan hebat


bagi perekonomian. Namun, dengan jumlah UMKM yang terus naik, secara pelan-
pelan dapat memulihkn pembangunan ekonomi negara. Bagi para usia produktif,
kesempatan ini tidak boleh dibiarkan begitu saja, karena dnegan nilah salah satu cara
yang dapat dilakukan untuk membangun perekonomian selama masa pandemi.

8
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Teori filsafat ekonomi “pertumbuhan ekonomi” dalam buku An


Inqury into the Nature and Causes of the Wealth of ations (1776) oleh Adam Smith
menyebutkan bahwa salah satu unsur yang termasuk dalam pertumbuhan output total
adalah sumber daya insani (sumber daya manusia) yang mempunyai peranan pasif
dalam proses pertumbuhan output. Maksudnya, jumlah penduduk akan
menyesuaikan diri dengan kebutuhan akan tenaga kerja dari suatu masyarakat.
Berhubung Indonesia yang saat berada dalam masa bonus demografi, teori ini sangat
cocok diterapkan, dimana usia produktif masayrakat Indonesia saat ini sedang
berkembang pesat. Namun, kesempatan emas bonus demografi ini menghadapi
tantangan tersendiri, yaitu berada pada masa era covid-19.

Penduduk usia produktif yang seharusnya bisa memanfaatkan


kesempatan emas ini untuk berkontribusi dalam pembangunan negara, malah harus
banyak yang kehilangan pekerjaanya dikarenakan efek dari pandemi covid-19.
Keadaan ini tidak boleh berlangsung lama, pergerakan cepat harus dilakukan demi
pembangunan ekonomi negara. Salah satu langah tepat yang bida diambil kaum usia
produktif adalah dengan mendirikan UMKM yang mana sampai saat ini telah
tercatat sebanyak 26,26 juta di Indonesia dan telah berkontribusi sebesar 98,33
persen terhadap pertumbuhan ekonomi negara.

Pertumbuhan ini jika diarahkan dengan baik dan secara efiseian maka
akan dapat menimbulkan perbaikan bagi pembangunan perekonomian negara. Untuk
itu, masayarakat diharapkan dapat berkontribusi dalam bisnis UMKM agar keadaan
terpuruk yang disebabkan pandemi dapat mencapai keadaan normal kembali dalam
aspek ekonomi.

9
3.2. Saran

Adapun saran yang dapat diberikan penulis, diantaranya:

1) Memanfaatkan masa emas bonus demografi dengan sebaik mungkin

2) Pemerintah mendukung setiap kegiatan UMKM yang dibangun oleh masyarakat

3) Memberikan pelatihan dan pemberdayaan sumber daya manusia agar mampu


menciptakan UMKM

4) Peningkatan kualitas sumber daya manusia dengan memberikan bantuan pada


pendidikan

DAFTAR PUSTAKA

“Belanja Pemerintah Disorort”, Republika, 6 Agustus 2020, hal. 7. “Corona, Ekonomi RI


Minus 5,32 Persen Pada Kuartal II 2020, 5 Agustus 2020,
https://www.cnnindonesia.com/Ekono mi/20200805100401-532-532303/ Corona-
Ekonomi-Ri-Minus-532- Persen-Pada-Kuartal-Ii-2020.

"Ekonom: Indonesia Belum Masuk Resesi, Meski Ekonomi Tumbuh Negatif 5,32
Persen", 5 Agustus 2020, https://money.kompas.com/ Read/2020/08/05/135528626/
Ekonom-Indonesia-BelumMasuk-Resesi-Meski-EkonomiTumbuh-Negatif-532-Persen.

Falikhah, N. (n.d.). Peluang dan Tantangan Bagi Indonesia. Bonus Demografi, 1-3.

Wahyuni, Sri. Umur dan Jenis Kelamin Penduduk Indonesia. (Jakarta: Badan Pusat
Statistik, 2011), hlm. 19.

Badan Pusat Statistik. Penduduk Berumur 15 Tahun Ke Atas Menurut Golongan Umur
dan Jenis Kegiatan. diakses dari https://www.bps.go.id/statictable/2016/04/04/1904/
penduduk-berumur-15-tahun-ke-atas-menurutgolongan-umur-dan-jenis-kegiatan-
selamaseminggu-yang-lalu-2008---2019.html

Badan Pusat Statistik. Jumlah UMKM di indonesia. Diakses dari


https://www.bps.go.id/publication/2019/03/05/66912048b475b142057f40be/analisis-
hasil-se2016-lanjutan-potensi-peningkatan-kinerja-usaha-mikro-kecil.html

10

Anda mungkin juga menyukai