DISUSUN
YUSTIARA RAHMI
2002112733
UNIVERSITAS RIAU
2020/2021
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan saya
kesempatan dan kesehatan sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Tak
lupa pula kita kirimkan salam dan shalawat kepada junjungan alam Nabi Muhammad SAW
yang telah membawa kita dari alam kegelapan menuju alam yang terang benderang seperti
sekarang ini.
Tujuan saya dalam membuat makalah ini adalah untuk memenuhi tugas ujian akhir
semester mata kuliah filsafat yang diberikan oleh Bapak Denny Setiawan S.E,M.EC sekaligus
untuk mengkaji bagaimana peran teori filsafat ekonomi “pertumbuhan ekonomi” adam smith
dalam mengkritisi dampak bonus demografi era pandemi covid-19
Dalam pembuatan tugas makalah ini, saya mengalami banyak kendala dalam
pembuatannya. Oleh sebab itu, apabila terdapat kekurangan dalam makalah ini saya
mengucapkan mohon maaf dan akan memperbaiki lebih baik untuk kedepanya.
Akhir kata, saya memohon maaf atas segala kesalahan dan kekurangan yang ada di
dalam makalah ini, dikarenakan saya masih dalam tahap belajar. Oleh karena itu, dengan
tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritikan dari pembaca agar saya dapat
memperbaiki makalah ini.
Wassalamualaikum
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1.LATAR BELAKANG..............................................................................................1
1.2.RUMUSAN MASALAH.........................................................................................2
1.3.TUJUAN..................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
3.1.KESIMPULAN........................................................................................................9
3.2.SARAN..................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Akan tetapi dari kebijakan tersebut dan akibat dari pandemi virus ini muncul
permasalahan yang dirasakan dari berbagai kalangan baik kalangan atas, menengah dan
bawah. Namun, tentu saja kalangan bawah merasakan dampak yang begitu besar,
pasalnya mereka menjadi kesulitan dalam mencari nafkah dan kesulitan untuk
mendapatkan alat pencegahan Covid-19 seperti handsanitizer dan masker sehingga
mereka mudah terkena virus sehingga menyebebakan kematian. Pemerintah pun berupaya
semaksimal mungkin agar bisa menangani pasien-pasien Covid-19 dengan baik dan juga
memberikan alat pencegahan kepada kalangan bawah.
Selain itu kondisi saat ini dimana Indonesia sebagai negara yang sedang
menghadapi bonus demografi yang seharusnya sedang dalam kondisi membangun sebuah
kekuatan ekonomi yang sangat besar harus mengalami keterlambatan ekonomi akibat dari
wabah virus ini. dimana kondisi saat ini membuat perekonomian negara menjadi
terganggu. Sesuai dengan teori pertumbuhan yang dikatakan oleh Adam Smith,
pertumbuhan ekonomi suatu negara akan menjadi lebih baik jika banyaknya perumbuhan
populasi. Selain itu adanya program PSBB serta progran Physical Distancing diberbagai
daerah sebagai langkah negara dalam mencegah penularan virus tersebut ternyata
memiliki dampak yang buruk dalam segi pertumbuhan ekonomi.
1
Kodisi saat ini secara tidak langsung membuat ekspor dan impor produk menjadi
tergangu, serta banyaknya tenaga kerja produktif yang harus mengalami putus hubungan
kerja akibat dari kondisi saat ini yang membuat berbagai bidang khususnya industri
mengalami penurunan penjualan dan permintaan pasar seperti industri tekstiel dan
industri garme dalam basis pembuatan pakaian secara masal. Banyaknya yang mengalami
pemutusan hubungan kerja ini membuat tingginya jumlah angka pengangguran.
Hal ini lah yang menjadi ancaman bagi ekonomi di Negara Indonesia dimana
pertumbuhan ekonomi yang telah mengalami pelambatan ditambah kurangnya laju
investasi serta banyaknya pengangguran dan penuhnya kebutuhan medis dalam rangka
mengatasi permasalahan virus corona membuat sebuah masalah bari di negeri ini. Sebagai
negara yang mendapatkan bonus demografi di tahun ini seharusnya Indonesia mampu
membangun ekonomi dengan baik akan tapi bagaimana proses pembangunan tersebut
dapat terjadi. Oleh karena itu makalah ini dibuat untuk membasah bagaimana peran teori
pertumbuhan ekonomi Adam Smith terhadap pembangunan ekonomi Indonesia di masa
Pandemi covid-19
1.3. Tujuan
Adapun tujuan dari penulis yaitu:
1) Untuk mengetahui bagaimana pertumbuhan eonomi di masa covid-19
2) Untuk mengetahui bagaimana peran teori filsafat ekonomi “pertumbuhan
ekonomi” Adam Smith terhadap dampak bonus demografi di era pandemi covid-19
2
BAB II
PEMBAHASAN
Badan Pusat Statistik telah mencatat laju pertumbuhan ekonomi pada Kuartal I
(Januari-Maret) 2020 hanya tumbuh 2,97%. Angka ini melambat dari 4,97% pada
Kuartal IV 2019. Bahkan, pertumbuhan jauh di bawah pencapaian Kuartal I 2019 yang
mencapai 5,07%. Dan pada Kuartal II Tahun 2020 laju pertumbuhan ekonomi Indonesia
minus 5,32%. Angka itu berbanding terbalik dengan Kuartal II Tahun 2019 sebesar
5,05%. Perekonomian Indonesia berdasarkan PDB (Produk Domestik Bruto) pada
Triwulan II 2020 atas dasar harga berlaku adalah Rp3.687,7 triliun. Tetapi atas dasar
harga konstan dengan tahun dasar 2010 sebesar Rp2.589,6 triliun. Bila dibandingkan
dengan atas dasar harga konstan atau yoy (year on year), maka pertumbuhan ekonomi
pada Triwulan II 2020 mengalami kontraksi -5,32%.
3
2.2. Tahap pertumbuhan ekonomi
3) Tinggal landas Pada tahap ini terjadi perubahan yang drastis dalam masyarakat
seperti revolusi politik, terciptanya kemajuan yang pesat dalam inovasi, atau
terbukanya pasar baru sehingga akan tercipta inovasi-inovasi dan peningkatan
investasi.
5) Masa konsumsi tinggi Pada masyarakat di masa ini lebih ditekankan pada
masalah-masalah yang berkaitan dengan konsumsi dan kesejahteraan
masyarakat, bukan lagi pada masalah produksi.
4
2.3. Bonus Demografi di masa pandemi
Usia terkadang menjadi tolak ukur, baik tolak ukur dalam pemerataan
pendidikan, perkembangan perilaku, pembagian hak kerja, dan lain sebagainya. Usia
menjadi sangat penting dikarenakan setiap kategori usia memiliki kapasitas atau
kemampuan yang berbeda dalam melakukan berbagai hal seperti yang telah dijelaskan
sebelumnya. Selain itu, dengan adanya pembagian kategori usia dapat mempermudah
dalam pemberian berbagai akses, seperti pendidikan, kesehatan, hak dan kewajiban, dan
beberapa akses lainnya. Terdapat dua pengelompokan penduduk berdasarkan umur dan
kemampuan berproduksi secara ekonomi, yaitu kelompok penduduk nonproduktif dan
kelompok usia produktif. Sri Wahyuni menjelaskan, kelompok penduduk nonproduktif
merupakan penduduk yang berusia antara 0-14 tahun dan penduduk yang berusia diatas
65 tahun. Sedangkan kelompok usia produktif merupakan penduduk yang berusia antara
15-64 tahun.
5
Saat ini, Indonesia pastinya berada pada posisi bonus demografi dimana umur
produktif sedang berkembang banyak di negara ini. Namun, dengan adanya pandemi
covid-19, tenaga kerja produktif yang harusnya bisa dimanfaatkan untuk pembangunan
perekonomian negara malah terhalang untuk melakukan aktifitas dalam bekerja. Alhasil,
banyaknya pengangguran yang tak tertolong karena paksaan keadaan oleh covid-19.
Keadaan ini tidak boleh berlalu dengan begitu lama, para pekerja usia produktif harus
mencari metode/ cara lain untuk tetap bisa berkembang dan membangun perekonomian
negara. Seperti teori pertumbuhan ekonomi Adam Smith, dimana usia produktif yang
seharusnya dapat membangun negara untuk melakukan pertumbuhan ekonomi.
Unsur pokok dari sistem produksi suatu negara menurut Adam Smith ada tiga yaitu:
1) Sumber daya alam yang tersedia (atau faktor produksi ”tanah”). Menurut Adam
Smith, sumber daya yang tersedia merupakan wadah yang paling mendasar dari
kegiatan produksi suatu masyarakat. Jumlah sumber daya alam yang tersedia
merupakan ”batas maksimum” bagi pertumbuhan suatu perekonomian.
2) Sumber daya insani (atau jumlah penduduk). Sumber daya insani (jumlah
penduduk) mempunyai peranan yang pasif dalam proses pertumbuhan output.
Maksudnya, jumlah penduduk akan menyesuaikan diri dengan kebutuhan akan
tenaga kerja dari suatu masyarakat.
3) Stok barang modal yang ada Stok modal, menurut Adam Smith merupakan unsur
produksi yang secara aktif menentukan tingkat output. Peranannya sangat sentral
dalam proses pertumbuhan output tergantung pada laju pertumbuhan stok modal
( sampai ”batas maksimum ” dari sumber daya alam). Spesialisasi dan pembagian
kerja ini bisa menghasilkan pertumbuhan output, karena spesialisasi tersebut
6
dapat meningkatkan ketrampilan setiap pekerja dalam bidangnya dan pembagian
kerja bisa mengurangi waktu yang hilang pada saat peralihan macam pekerjaan.
Menurut Smith, ada dua faktor penunjang penting dibalik proses akumulasi
modal bagi terciptanya pertumbuhan output yaitu:
2.5. Pembangunan ekonomi masa pandemi dengan teori filsafat pertumbuhan ekonomi
Adam Smith
Berdasarkan teori pertumbuhan ekonomi dari Adam Smith, salah satu unsur
yang termasuk dalam pertumbuhan output total adalah sumber daya insani (sumber
daya manusia) yang mempunyai peranan pasif dalam proses pertumbuhan output.
Maksudnya, jumlah penduduk akan menyesuaikan diri dengan kebutuhan akan tenaga
kerja dari suatu masyarakat. Seperti saat sekarang, pertumbuhan populasi di Indonesia
semakin pesat, maka kebutuhan akan tenaga kerja juga semakin meningkat. Keadaan
bonus demografi yang dihadapi Indonesia bisa menjadi keuntungan dan tantangan
tersendiri. Jika melihat dari sisi keuntunganya, jumlah populasi penduduk yang
meningkat pesat bisa dimanfaatkan dengan pemberdayaan sumber daya manusia yang
baik, terarah, dan efisien.
7
Masa pandemi telah membuat keterpurukan dari perumbuhan ekonomi.
Peluang yang dapat dimanfaatkan dalam situasi saat ini adalah bonus demografi.
Seperti teori filsafat pertumbuhan ekonomi dari adam smith, bonus demografi bisa
menjadi keuntungan masa pandemi yang dapat dimanfaatkan dengan sebaik mungkin.
Pembangunan perekonomian negara dapat dibangun kembali dengan memperbanyak
UMKM di tengah masyarakat. Saat ini, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik
(BPS) tercatat usaha mikro kecil menengah(UMKM) yang dijalankan masyarakat
Indonesia sudah mencapai 26,26 juta dan sudah menyumbang kontribusi sebanyak
98,33 persen terhadap perekonomian negara. Jumlah ini termasuk jumlah yang sangat
besar yang dapat dimanfaatkan dalam pembangunan negara.
8
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Pertumbuhan ini jika diarahkan dengan baik dan secara efiseian maka
akan dapat menimbulkan perbaikan bagi pembangunan perekonomian negara. Untuk
itu, masayarakat diharapkan dapat berkontribusi dalam bisnis UMKM agar keadaan
terpuruk yang disebabkan pandemi dapat mencapai keadaan normal kembali dalam
aspek ekonomi.
9
3.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
"Ekonom: Indonesia Belum Masuk Resesi, Meski Ekonomi Tumbuh Negatif 5,32
Persen", 5 Agustus 2020, https://money.kompas.com/ Read/2020/08/05/135528626/
Ekonom-Indonesia-BelumMasuk-Resesi-Meski-EkonomiTumbuh-Negatif-532-Persen.
Falikhah, N. (n.d.). Peluang dan Tantangan Bagi Indonesia. Bonus Demografi, 1-3.
Wahyuni, Sri. Umur dan Jenis Kelamin Penduduk Indonesia. (Jakarta: Badan Pusat
Statistik, 2011), hlm. 19.
Badan Pusat Statistik. Penduduk Berumur 15 Tahun Ke Atas Menurut Golongan Umur
dan Jenis Kegiatan. diakses dari https://www.bps.go.id/statictable/2016/04/04/1904/
penduduk-berumur-15-tahun-ke-atas-menurutgolongan-umur-dan-jenis-kegiatan-
selamaseminggu-yang-lalu-2008---2019.html
10