Anda di halaman 1dari 18

Makalah Perekonomian di Masa Pandemi

Disusun oleh : 1.Bambang Kurniawan (2032620)


2. Intan Nurhasanah Ambarani (2031720)
3. Abel Adithya Wisnu (2030920)
5. Syafira Ulfah (2032720)
6. Yan Widiastuti (2033820)
Makul : Pengantar Ekonomi Indonesia
Dosen Pengampu : Herwan,SE.PAR,MM
Daftar Isi

Daftar Isi......................................................................................................................................................2
BAB I...................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN..................................................................................................................................3
A. Latar Belakang................................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah..........................................................................................................................5
C. Tujuan............................................................................................................................................5
BAB II...........................................................................................................................................................6
ISI.................................................................................................................................................................6
A. Virus Covid-19................................................................................................................................6
B. Bonus Demografi............................................................................................................................8
C. Krisis Ekonomi................................................................................................................................9
D. Mortalitas Kematian....................................................................................................................10
Bab III........................................................................................................................................................12
Pembahasan..............................................................................................................................................12
A. Kondisi Indonesia sebagai Negara yang Mendapat Bonus Demografi Ditengah Ancaman Krisis
Ekonomi Akibat Pandemic COVID-19................................................................................................12
B. Upaya Pemerintah dalam Menangani Krisis Ekonomi Saat Pandemi COVID-19............................14
Bab IV........................................................................................................................................................16
Penutup.....................................................................................................................................................16
A. Kesimpulan..................................................................................................................................16
B. Saran............................................................................................................................................16
C. Penutup........................................................................................................................................17
Daftar Pustaka..........................................................................................................................................18
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia digemparkan dengan berita menyebarnya sebuahvirus yang berasal
dari China. Virus merupakan sebuah bahasa yang berasaldari Yunani yaitu Venom
yang berarti racun dan dapat dengan cepat menularke tubuh manusia dengan
berbagai cara. Virus yang berasal dari China inidikenal dengan nama
Coronavirus. Coronavirus merupakan salah satu virusyang serupa dengan
common cold atau pilek yang dapat menyebabkanpenyakit ringan hingga
serius. Sedangkan virus yang menggegerkan di NegaraIndonesia yang berasal dari
China merupakan Virus Corona. Virus corona baruditemukan menyebabkan
penyakit coronavirus Covid-19. Covid-19 inimerupakan penyakit menular dan
baru diketahui ketika wabah ini dimulai dariWuhan, China pada bulan Desember
2019.Virus ini merupakan virus yang berasal dari hewan seperti kelelawar
yangditularkan kemanusia di Kota Wuhan, China dimana akibat dari
masyarakatdisana yang gemar memakan makanan-makanan yang tidak
lazim untukdimakan seperti kelelawar tersebut. Virus ini pun akhirnya menyebar
hingga seluruh dunia bahkan indonesia. World Health Organization (WHO)
telah menetapkan bahwa Covid-19 atau coronavirus ini merupakan pandemi
yangtelah menyebar ke seluruh dunia. Ini adalah virus pertama yang
sampai menyebar ke seluruh penjuru dunia dan menyebabkan banyak
permasalahanseperti sosial, ekonomi dan menyebabkan kenaikan mortalitas
(kematian) padamasyarakat. Virus ini menyebar dengan sangat serta gejala
yang dirasakan umumnya adalah demam, kelelahan dan batuk kering. Gejala
yang dirasakanbiasanya ringan dan mulai secara bertahap, pemerintah
mengatakan gejalaCovid-19 ini dinyatakan positif setelah 14 hari. Dengan
munculnya Covid-19 pemerintah Indonesia mulai menegaskanbahwa
masyarakat di himbau untuk tidak melakukan aktivitas di luar rumahupaya
untuk menghindari meningkatnya penyebaran Covid-19. Cara yangdilakukan
pemerintah adalah dengan melakukan social distancing dan PSBBatau
Pembatasan Sosial Berskala Besar. Untuk saat ini masyarakat Indonesiasudah
mulai mengikuti dan mematuhi perintah yang diberikan
pemerintahmeskipun masih banyak orang-orang yang belum bisa mematuhinya.
Akan tetapi dari kebijakan tersebut dan akibat dari pandemi virus
inimuncul permasalahan yang dirasakan dari berbagai kalangan baik
kalanganatas, menengah dan bawah. Namun, tentu saja kalangan bawah
merasakandampak yang begitu besar, pasalnya mereka menjadi kesulitan dalam
mencari
Nafkah dan kesulitan untuk mendapatkan alat pencegahan Covid-19
sepertihandsanitizer dan masker sehingga mereka mudah terkena virus
sehinggamenyebebakan kematian. Pemerintah pun berupaya semaksimal
mungkin agarbisa menangani pasien-pasien Covid-19 dengan baik dan juga
memberikan alat pencegahan kepada kalangan bawah. Selain itu kondisi saat ini
dimana Indonesia sebagai negara yang memiliki bonus demografi yang
seharusnya sedang dalam kondisi membangun sebuah kekuatan ekonomi yang
sangat besar harus mengalami keterlambatan ekonomi akibat dari wabah virus
ini dimana, kondisi saat ini membuat perekonomian negara menjadi terganggu.
Selain itu adanya program PSBB serta program Physical Distancing
diberbagai daerah sebagai langkah negara dalam mencegah penularan
virus tersebut ternyata memiliki dampak yang burukdalam segi pertumbuhan
ekonomi.Dimana kodisi saat ini secara tidak langsung membuat ekspor dan impor
produk menjadi tergangu, serta berkurangnya atau melambatnya laju
investasi.Hal ini terjadi akibat dari sulitnya masuk investasi dari luar akibat
pengaruh wabah virus ini. Selain itu banyaknya tenaga kerja produktif yang
harus mengalami putus hubungan kerja akibat dari kondisi saat ini yang
membuatberbagai bidang khususnya industri mengalami penurunan
penjualan dan permintaan pasar seperti industri tekstiel dan industri
garme dalam basis pembuatan pakaian secara masal. Banyaknya yang
mengalami pemutusan hubungan kerja ini membuat tingginya jumlah angka
pengangguran.Hal ini lah yang menjadi ancaman bagi ekonomi di Negara
Indonesia dimana pertumbuhan ekonomi yang telah mengalami pelambatan
ditambah kurangnya laju investasi serta banyaknya pengangguran dan
penuhnya kebutuhan medis dalam rangka mengatasi permasalahan virus
corona membuat sebuah masalah bari di negeri ini. Sebagai negara yang
mendapatkan bonus demografi di tahun ini seharusnya Indonesia mampu
membangun ekonomi dengan baik akan tapi bagaimana proses pembangunan
tersebut dapat terjadi. Oleh karena itu artikel ini dibuat untuk membasah
bagaimanaindonesia sebagai negara yang memiliki bonus demografi
menghadapimasalah ekonomi ditengah krisis akibat penyebaran virus corona.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kondisi Indonesia sebagai negara yang mendapat bonusdemografi
ditengah ancaman krisis ekonomi akibat pandemic covid-19?
2. Bagaimana upaya pemerintah dalam menangani krisis ekonomi padasaat
pandemi covid-19 ?
3. Bagaimana upaya masyarakat yang menjadi bonus demografi di Indonesia
dalam menghadapi krisis ekonomi akibat pandemic covid-19?

C. Tujuan
1.Mengetahui kondisi perekonomian di Indonesia sebagai negara yang
2.Mendapatkan bonus demografi ditengah acamanan penyebaaran virus covid-19
3.Mengetahui peran pemerintah dalam menangani krisis ekonomi saat Pandemi
covid-19
4.Mengetahui peran masyarakat khususnya masyarakat yang menjadi
5.Bagian dari bonus demografi di Indonesia dalam menanggapi krisis
BAB II
ISI

A. Virus Covid-19
Virus COVID-19 merupakan sebuah partikel yang masih belum diketahui
dab dibicarakan statusnya apakah ia termasuk makhluk hidup atau benda
mati.Dikatakan makhluk hidup karena virus dapat memperbanyak diri dalam
tubuh dan dikatakan benda mati karena virus dapat dikristalkan. Para ahli
biologi menetapkan bahwa virus merupakan organisme non-seluler karena ia
tidakmempunyai kelengkapan seperti sitoplasma, organel sel dan tidak
bisamembelah diri sendiri. Ada beberapa tokoh telah melakukan penemuan
viruspertamanya seperti Dmitri Ivanovski (1892, Rusia) mengatakan bahwa
iamencoba menyaring getah tanaman yang sakit dengan filter bakteri
sebelumdisemprotkan ke tanaman sehat. Hasilnya, tanaman sehat tetap
tertular. Iamenyimpulkan bahwa ada partikel yang lebih kecil lagi dari bakteri
yang lolossaringan yang menularkan penyakit.Hal tersebut menyatakan bahwa
virus berupa bakteri yang sangat kecil sehingga keberadaannya sangat sulit
untuk dijangkau bahkan ia masih dapatlolos meskipun sudah diberikan
disinfektan. Virus mempunyai bentuk yang berbeda-beda seperti ada yang
berbentuk bulat, oval,memanjang, silindarisdan ada juga berbentuk T. Variasinya
pun bermacam-macam dari segi ukuran,bentuk dan komposisi kimiawinya. Untuk
melihat virus harus menggunakanmikrosop elektron sebab virus ukurannya
sangat kecil dibanding bakteri danberkisar dari 0,02 mikrometer sampai 0,3
mikrometer.Dalam proses perkembangbiakan virus membutuhkan
metabolisme selpenjamur untuk membantu penggabungan virus lainnya.
Sehingga virus dapat berkembangbiak dengan cepat didalam tubuh inang. Virus
sendiri tidak melulu dapat menimbulkan penyakit di dalam tubuh akan
tetapi ada virus yang memiliki peran mikroorganisme yang
menguntungkan dan ada yang merugikan. Virus yang menguntungkan bagi
tubuh adalah virus yang berperanpenting dalam rekayasa genetika karena dapat
digunakan sebagai penggantigen (reproduksi DNA yang secara genetis
identik). Misalnya virus yangdigunakan dalam terapi gen terhadap manusia
guna menyembuhkan penyakitgen (penyakit bawaan sejak lahir) seperti
diabetes dan kanker. Sedangkanvirus yang merugikan adalah virus yang dapat
menyebabkan berbagai jenispenyakit pada makhluk hidup seperti manusia,
tumbuhan dan hewan. Virusyang merugikan dan dapat menyebabkan penyakit
adalah virus hepatitis, virushepatitis A (HAV), Human Immunodeficiency Virus
(HIV) dan sebagainya.Dalam penyebarannya virus dapat menyebar melalui
berbagai jaringan :
 Melalui saluran pernafasan
 Melalui saluran pencernaan
 Melalui kulit
 Melalui plasentaCovid-19 atau Coronavirus Disease 2019 adalah penyakit
baru yang dapatmenyebabkan gangguan pernapasan dan radang paru.
Covid-19 disebabkanoleh infeksi Severse Acute Respritory Syndrome
Coronavirus 2 (SARS-CoV-2).
Coronavirus pertama kali di temukan di Wuhan, China tepatnya di
pasarhewan Huanan, Wuhan. Umumnya masyarakat Wuhan terbiasa
mengkonsumsidaging hewan liar, mereka bahkan menjual hewan tersebut
dalam kondisihidup sehingga dari mengkonsumsi daging hewan liar tersebut
masyarakatWuhan mengalami gejala yang akhirnya dinyatakan positif
coronavirus. Sebabcoronavirus awalnya menular dari hewan ke manusia
namun kemudiandiketahui bahwa coronavirus juga menular dari manusia ke
manusia. Awalmulanya kemunculan coronavirus diduga merupakan
penyakit pneumoniakarena memiliki gejala yang sama seperti flu pada
umumnya. Akan tetapivirus corona ini mampu berkembang sangat cepat
sehingga mengakibatkaninfeksi lebih parah dan gagal organ. Gejala yang
dimunculkan umumnya sangat beragam seperti batuk, pilek,nyeri tenggorokan,
nyeri otot, nyeri kepala dan yang sangat parah adalahpneumonia atau
sepsis. Sehingga coronavirus diartikan sebagai kumpulanvirus yang bisa
menginfeksi system pernapasan. Selain disebabkan oleh virusSARS ditemukan
juga virus penyebab lainnya yaitu virus MERS atau Middle-East Respritory
Syndrome, kedua virus itu termasuk kedalam kelompok virusyang sama yaitu
coronavirus. Covid-19 dengan SARS dan MERS memilikiperbedaan yaitu
kecepatan penyebaran dan keparahan gejala yangditimbulkan. Virus ini
dapat menyebar ke siapa saja, akan tetapi akan sangatberbahaya jika coronavirus
terjadi pada orang yang lanjut usia, ibu hamil danorang yang memiliki penyakit
tertentu seperti perokok, asma, kanker dan tentusaja pada orang yang memiliki
imunitas tubuh yang lemah.Karena coronavirus ini mudah menyebar dan
menginfeksi siapapun,bahkan tenaga medis pun dapat dengan sangat mudah
terinfeksi coronavirusyang ditularkan dari pasien pengidap coronavirus
diperlukannya APD untukpara tenaga medis agar mereka terhindar dari penyakit
coronavirus tersebut.Dalam melakukan pemeriksaan kepada orang –
orang yang dianggapmengidap coronavirus para tenaga medis melakukan
pemeriksaan untukmemastikan apakah orang tersebut positif atau tidak,
pemeriksaannya tersebutmelalui beberapa test seperti :
 Rapid Test bertujuan sebagai penyaring.
 Swab Tes atau Tes PCR bertujuan untuk mendeteksi virus corona didalam
dahak.
 CT Scan bertujuan untuk mendeteksi infiltrate atau cairan di paru-
paru.Dalam melakukan pencegahan agar tidak terkena coronavirus
masyarakatdianjurkan untuk menghindari factor – factor yang
dapat menyebabkancoronavirus, yaitu dengan :
 Menggunakan Masker
 Menjaga jarak
 Rutin mencuci tangan
 Tidak menyentuh mata, mulut dan hidung sebelum mencuci tangan
 Menjaga kondisi tubuh dengan minum vitamin
 Hindari kontak dengan penderita covid-19
 Tutup mulut dan hidung ketika bersin dan batuk
 Jaga kebersihan rumah dan lingkungan
B. Bonus Demografi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, bonus di definisikan sebagaupah
tambahan di luar gaji atau upah sebagai hadiah atau
perangsanggaji/upah. Yang pelu digaris bawahi mengenai definisi ini adalah
tambahanatau hadiah.Kalau kita mendapat tambahan atau upah atau
hadiah berartimerupakan suatu keuntungan bagi kita.Bonus demografi bukan
merupakan upah ataupun bukan merupakanuang.Tetapi bonus demografi
diartikan sebagai keuntungan yaitu keuntunganekonomi yang disebabkan rasio
ketergantungan. Rasio ketergantungan padasaat bonus demografi adalah yang
paling rendah yang terjadi hanya satu kalidalam sejarah perjalanan
penduduk.Rasio ketergantungan atau dependency ratio yang rendah berarti
pendudukusia produktif (usia 15 – 64 th) proporsinya besar. Bila
penduduk usiaproduktif proporsinya besar, ini dapat menguntungkan negara.
Karena merekayang dapat menghasilkan (dari bekerja), sehingga roda
perekonomian berputar
Dengan baik. Sedangkan usia non produktifnya (0-14 th dan diatas 65
th)proporsinya sedikit. Artinya mereka yang tidak menghasilkan ini
ditanggungoleh usia yang prroduktif.Terminologi bonus demografi masih asing
bagi warga masyarakat. Dikalangan akademisi pun banyak yang belum
memahami apa dan bagaimanabonus demografi itu, serta apa urgensinya bagi
Indonesia. Padahal, para pakarkependudukan memprediksi bahwa Indonesia
akan mendapat bonusdemografi pada tahun 2020-2030 mendatang, yakni
jumlah penduduk usiaproduktif sangat besar sedangkan jumlah penduduk
usia muda sangat kecilsementara jumlah penduduk lanjut usia belum banyak.
Besarnya proporsi penduduk usia produktif yakni yang berada
padarentang usia 15 tahun sampai 64 tahun dalam evolusi kependudukan
tersebut,menyebabkan proporsi penduduk usia produktif menjadi modal penting
danberharga dalam mengemban kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
danbernegara di Indonesia di masa mendatang. Namun, pencapaian
bonusdemografi tersebut bukanlah hal yang mudah, oleh karena
keberhasilanpembangunan dari saat sekarang ini menentukan pencapaiannya.
C. Krisis Ekonomi
Krisis Ekonomi yaitu lumpuhnya kegiatan ekonomi karena semakinbanyak
perusahaan yang tutup dan meningkatnya jumlah pekerja
yangmenganggur. Sebelumnya sekitar tahun 1997-1998 Indonesia
pernahmengalami krisis moneter yang berlangsung cukup lama
sehinggamenimbulkan krisis ekonomi yang parah saat itu. Pada saat itu
Indonesiamengalami krisis moneter dikarenakan jatuhnya nilai tukar rupiah
terhadapdollar AS sehingga Bank – Bank mulai kehabisan modal karena
banyaknyakredit yang tertunda. Sehingga Indonesia menjadi negara
paling burukdibandingkan negara lain. Pada situasi tersebut tentu
menimbulkan dampak yang sangat burukterhadap roda perekonomian
Indonesia dan membawa trauma tersendiri bagimasyarakat. Indonesia tidak
hanya mengalami krisis ekonomi saja tetapi krisissocial – politik, fenomena saat
itu disebut dengan ‘Krisis Multidimensional’karena berdampak buruk hampir
keseluruh sistem Indonesia. Tahun 2008-2009 terjadi krisis ekonomi global
yang dianggap sebagai krisis finansialterburuk sepanjang sejarah selama 80
tahun terakhir, krisis tersebut disebutdengan ‘’The Mother of All Crisis’’.‘’The
Mother of All Crisis’’ bermula dari Amerika dan kemudian meluashampir ke
seluruh dunia salah satu negara yang terkena dampak dari krisis
Ekonomi global adalah Indonesia. Indonesia kembali lagi mengalami
krisisekonomi karena Indonesia memiliki perekonomian terbuka dan
salingketergantungan antar negara, oleh karena itu Indonesia mudah terkena
dampakeksternal. Namun pada krisis 2008 – 2009 dampak yang
dirasakan olehIndonesia tidak begitu besar karena saat itu Indonesia hanya
memiliki rasioekspor atas PDB sekitar 29%. Hal itu merupakan keuntungan bagi
Indonesiasendiri..Menurut Rohmad Hadiwijoyo (Ketua Dewan Direktur CIDES)
UMKMIndonesia telah berperan penting sebagai backbone dan buffer zone
yangmenyelamatkan Indonesia dari keterpurukan ekonomi meskipun
UMKMbelum signifikan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi secara
nasional.Seperti yang diperlihatkan dalam data BPS bahwa pascakrisis tahun
1997-1998 jumlah UMKM tidak mengalami pengurangan melainkan
meningkat,tercatat pada tahun 2012 ada 85 juta hingga 107 tenaga kerja dan
jumlah totalpengusaha di Indonesia sebanyak 56.539.560 unit. Namun pada
tahun 2020 iniIndonesia dikhawatirkan akan mengalami kembali krisis ekonomi
untuk ketigakalinya karena pandemic Covid-19. Oleh karena itu
pemerintah mulaimelakukan banyak cara untuk mengantisipasi terjadinya krisis
ekonomi.
D. Mortalitas Kematian
atau mortalitas merupaka salah satu dari tiga komponen prosesdemografi yang
berpengaruh terhadap struktur penduduk. Tinggi rendahnyatingkat mortalitas
penduduk di suatu daerah tidak hanya mempengaruhipertumbuhan
penduduk, tetapi juga merupakan barometer dari tinggirendahnya tingkat
kesehatan masyarakat di daerah tersebut (Bagus, 2008).Kematian tidak hanya
terjadi pada usia tua akan tetapi kematian dapat menimpa siapa saja baik muda
dan tua. Kematian berkaitan dengan masalah social, ekonomi, adat istiadat dan
masalah lingkungan. Mati ialah peristiwa hilangnya tanda-tanda kehidupan secara
permanen yang bisa terjadi setiap saatsetelah kelahiran hidup, demikian mati
selalu diawali dengan adanya kehidupan. Mati tidak pernah ada kalau tidak ada
kehidupan sedangkan hidup selalu dimulai dengan lahir hidup (Live Birth) (Bagus,
2008). Lahir hidup adalah peristiwa keluarnya bayi dari rahim seorang ibu secara
lengkap tanpa memandang lama kehamilan dan setelah perpisahan tersebut
terjadi, bayi bernafas dan memiliki tanda kehidupan seperti detak jantung,
gerakan otot dan lain-lain. Selain lahir hidup ada juga yang namanya lahir mati,
lahir mati adalah peristiwa menghilangnya tanda-tanda kehidupan dari bayi
sebelum bayi tersebut dikeluarkan dari rahim ibunya.
Untuk mengetahui suatu kematian didaerah atau tempat
diperlukannyadata yang mencatat kematian tersebut. Sumber data yang
mencatat kematiandiperoleh dari hasil registrasi vital akan tetapi di
Indonesia masih belumberjalan. Oleh karena itu sensus penduduk,
survey, rumah sakit, dinaspemakanan dan kantor polisi menjadi sumber data
yang mencatat kematianseseorang disuatu daerah saat ini. Untuk saat ini
tingkat kematian di Indonesia meningkat dikarenakanmenyebarnya virus
COVID-19. Orang-orang yang rentan seperti lanjut usi danmemiliki riwayat
penyakit genetis (jantung, asma, kanker) memiliki dampakyang serius jika
terkena COVID-19 dapat menyebabkan kematian.Tidak hanyalansia atau orang
yang memiliki riwayat penyakit saja tetapi orang yangimunitasnya kurang
baik juga dapat menyebabkan kematian ketika merekaterkena COVID-19.
Oleh karena itu pandemi ini sangat mengkhawatirkanmasyarakat Indonesia
sebab virus yang memiliki gejala seperti penyakit pilekini dapat menyebabkan
kematian jika masyarakat menghiraukannya. Seperti yang diketahui kematian
berkaitan dengan masalah ekonomi, saatpandemi COVID-19 muncul di Indonesia
perekonomian pun mulai terguncangbanyak usaha yang gulung tikar dan
pekerja di PHK. Hal tersebutmenyebabkan sebagian masyarakat
kehilangan pendapatan sehingga sulituntuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Dengan adanya permasalahan tersebuttidak memungkinkan untuk terjadinya
kematian.
Bab III
Pembahasan

A. Kondisi Indonesia sebagai Negara yang Mendapat Bonus Demografi


Ditengah Ancaman Krisis Ekonomi Akibat Pandemic COVID-19
Penduduk dunia diperkirakan mencapai 7,4 miliar jiwa dimana
Indonesiamenyumbang sebesar 255.182.144 juta jiwa atau sekitar 28,98%
pendudukdunia adalah penduduk Indonesia. Berdasarkan data Survai Penduduk
AntarSensus (SUPAS) tahun 2015 jumlah penduduk Indonesia sebanyak 255,18
jutajiwa. Jumlah ini bertambah setiap tahunnya dalam jangka waktu lima
belastahun yaitu tahun 2000 hingga 2015, jumlah penduduk Indonesia
mengalamipenambahan sekitar 50,06 juta jiwa atau rata-rata 3,33 juta setiap
tahun. Komposisi penduduk Indonesia berdasarkan SUPAS menunjukkan
bahwasebagian besar penduduk Indonesia berada pada kelompok umur muda.
Halini disebabkan masih tingginya angka kelahiran atau fertilitas di
Indonesia.Pertumbuhan penduduk di Indonesia mengalami penurunan yaitu dari
1,4 %tahun 2000-2010 menjadi 1,43% tahun 2010-2015. Sebagai sebuah
negarayang memiliki jumlah penduduk dalam usia produktif yang sangat banyak
danbahkan diprediksi hingga beberapat tahun kedepan Negara
Indonesiamerupakan salah satu negara yang mendapatkan bonus demografi.
Sebagai sebuah negara yang memiliki proporsi penduduk
produktifrentang usia antara 15 - 40 tahun dalam evolusi
kependudukan yangdialaminya, Indonesia sebagai negara yang mendapat
bonus demografi,dimana merupakan masa transisi demografi, yaitu
terjadinya penurunantingkat kematian yang diikuti dengan penurunan tingkat
kelahiran dan dapatdigunakan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi
dengan memanfaatkanpenduduk usia produktif secara optimal. Dengan demikian,
bonus demografiakan menjadi kesempatan besar, jika banyaknya penduduk
usia produktifseimbang dengan ketersediaan lapangan pekerjaan (Noor, tth:
124).Bangsa Indonesia diperkirakan mengalami bonus demografi pada
tahun2012-2028. Hal tersebut menjelaskan bahwa Indonesia saat ini di tahun
2020telah memasuki dan berda pada masa bonus demografi tersebut.
Sebagainegara yang mendapatkan bonus demografi akan
menyebabkanketergantungan penduduk dimana tingkat penduduk produktif
menanggungpenduduk nonproduktif (usia tua dan anak-anak) akan sangat
rendah atausekitar 10 penduduk usia produktif akan menanggung 3-4 penduduk
usia nonproduktif. Hal ini akan menguntungkan bagi produktivitas dan
pertumbuhan ekonomi suatu Negara apabila sumberdaya manusia terutama
usia produktifberkualitas.Oleh karena itu seperti halnya kemajuan yang terjadi
pada Negara KoreaSelatan dimana kemajuan negara tersebut terjadi
setelah mengalami masabonus demografi pasca mengalami kehancuran pada
perang dunia. Dengansudah memasuki era bonus demografi, Indonesia
harus bersiap siapmemanfaatkan bonus demografi ini dengan sebaik
baiknya, agar bonusdemografi ini benar benar bermanfaat sehingga
dapat menjadi anugerah(kemajuan ekonomi).Akan tetapi kondisi Negara
Indonesia pada saat ini sedang dalam kondisiterancam terkena krisis ekonomi
akibat wabah dari pandemi COVID-19. Virusyang pertama kali muncul pada
masyarakat Wuhan dinyatakan sebagaipenyebab timbulnya corona virus
pada Desember 2019. Saat itu hanyabeberapa orang yang dinyatakan positif
terkena corona virus namun semakinhari semakin banyak orang-orang yang
terkena virus tersebut dikarenakaninteraksi yang dilakukan oleh penderita
yang belum mengetahui bahwadirinya terkena virus sehingga ketika mereka
melakukan aktifitas sehari-haritanpa sadar orang-orang yang berinteraksi
dengan mereka tertular penyakittersebut. Hingga virus ini semakin menyebar
bukan hanya masyarakat Wuhansaja yang terkena corona virus tetapi hampir
semua negara di dunia termasukIndonesia mendapatkan dampak nya. WHO
menyatakan bahwa corona virusadalah pandemi karena menyebar ke seluruh
negara di dunia sebanyak 185negara yang terjangkit corona virus. Hal ini tentu
sangat merugikan negara-negara yang tidak tahu menahu sehingga mereka
merasakan dampaknya. Indonesia sebagai salah satu negara yang memiliki
dampak dari pandemiCOVID-19 ini mengalami banyak kerugian seperti dalam hal
social, ekonomidan budaya bahkan dengan adanya virus ini tidak sedikit orang-
orang dariberbagai negara yang telah meninggal karena daya tahan tubuh
mereka yangtidak kuat melawan virus tersebut. Di Indonesia, data hingga Senin
(6/4/2020)jumlah orang yang terinfeksi mencapai 2.491 orang, 209 meninggal
dan 192orang dinyatakan sembuh. Akibat dari pandemi ini Indonesia pun ikut
terkenadampak dalam segi ekonomi dimana dampaknya membuat setiap negara
harusmengeluarkan kebijakan guna mencegah penularan virus tersebut.
Berbagaikebijakan dikeluarkan oleh berbagai negara mulai dari social
distancing,Physical distancing, Lock Down, dan terkini di Indonesia dibuat
regulasiPembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) menyusul terbitnya
PeraturanPemerintah Nomor 21 Tahun 2020. Kondisi ini tentu berdampak
pada turunnya proyeksi pertumbuhanekonomi global. Berbagai lembaga
internasional memprediksi turunnya proyeksi ekonomi global tahun ini.
Internasional Monetary Found (IMF)menyebutkan penyebaran virus Corona
yang cepat akan menghapus harapanpertumbuhan ekonomi 2020. Imbas dari
kebijakan setiap negara dan kebijakannegara itu sendiri menimbulkan
kelumpuhan sebagian sistem perekonomianseperti halnya sistem ekspor dan
impor yang tertunda, serta penuutupansejumlah lapangan pekerjaan guna
mencegah penyebarann virus tersebut.Kondisi ini membuat Negara Indonesia
mengalami berbagai persoalanekonomi diberbagai sektor dimana, sektor-
sektor yang ikut terkena dampakdari wabah virus ini adalah sektor lembaga
keuangan di Indonesia sepertiperbankan hingga konsumsi rumah tangga yang
menurun. Di sektor konsumsirumah tangga terjadi ancaman kehilangan
pendapatan masyarakat karena tidakdapat bekerja untuk memenuhi
kebutuhan hidup. Terutama rumah tanggamiskin dan rentan serta sektor
informal. Kemudian, penurunan lainnya jugaterjadi pada UMKM. Pelaku
usaha ini tidak dapat melakukan kegiatanusahanya sehingga terganggu
kemampuan memenuhi kewajiban kredit.
B. Upaya Pemerintah dalam Menangani Krisis Ekonomi Saat Pandemi COVID-
19
Sebagai sebuah negara yang memiliki bonus demografi di era
ini,ditambah dengan posisi indonesia sebagai negara anggota G20 yang
mewakiliwilayah Asia Tenggara, serta telah dimasukannya isu bonus
demografi kedalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
(RPJMN) 2015-2019. Termasuk menjabarkan kerangka pelaksanaannya. Hal ini
menunjukkanbahwa fenomena bonus demografi telah disadari dan mendapatkan
perhatiandari pemerintah. Salah satu upaya pemerintah untuk menghadapi era
bonus demografi inimelalui pemerataan pendidikan dasar bagi seluruh penduduk
Indonesia denganmemberikan beasiswa dari Lembaga Pengelola Dana
Pendidikan (LPDP)sebesar 1,3 Triliun. Pemerataan akses pendidikan dasar
terutama bagipenduduk yang ada di pelosok dan kurang mampu secara tidak
langsung akanmeningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Selain itu
dicanangkannya pendidikan kependudukan oleh DepartemenPendidikan dan
Kebudayaan menjadi salah satu upaya untuk memberikanpengetahuan,
kesadaran, dan tingkah laku tentang komponen-komponendalam
demografi dan kependudukan. Dengan mengetahui, setidaknyapenduduk
usia non produktif (penduduk usia sekolah sampai 15 tahun)menjadi
sadar dan akhirnya akan mempengaruhi perilaku mereka yang serbabertanggung
jawab terhadap pertambahan penduduk di Indonesia.Akan tetapi saat ini
seluruh dunia bahkan Negara Indonesia sedangdihadapi dengan isu
penyebaran wabah virus corona, dimana wabah ini telahmengancam
pertumbuhan ekonomi dunia bahwa Indonesia. Oleh karena inisebagai sebuah
negara yang sedang merancang pembangunan ekonominyamelalui bonus
demografi, Indonesia harus segera membuat langkan atauskenario guna
dapat mengatasi masalah pandemi corona. Karena tidak dapatdipungkiri bahwa
ditengah pandemi virus ini dibutuhkan langkah yang tepatguna mengatasi
masalah ekonomi dinegara ini. Berbagai kebijakan perlu dibuat dan dilakukan oleh
Indonesia guna dapatmampu menekan angka stabilitas ekonomi di Indonesia.
Pada saat ini dimana Indonesia sedang di hadapkan oleh krisis ekonomi
akibat lambatnya lajupertumbuhan ekonomi serta banyaknya masyarakat
yang bekerja terpaksadirumahkan akibat banyaknya lapangan pekerjaan yang
tutup sementara akibatmasalah pandemi ini maka pemerintah
mengeluarkan berbagai kebijakanbersamaan dengan kebijakan yang
dikeluarkan oleh pemerintah daerahkhususnya daerah yang saat ini
menjalankan kebijakan PSBB gunamenanggulangi penyebaran virus
tersebut.Pemerintah pusat mengeluarkan beberapa kebijakan ekonomi
gunamengatasi masalah akibat Pandemi COVID-19 diantaranya yang
pertama,Presiden memerintahkan seluruh menteri, gubernur dan wali kota
memangkasrencana belanja yang bukan belanja prioritas dalam Anggaran
Pendapatan danBelanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah(APBD). Kedua, melalui Presiden meminta pemerintah pusat dan
pemerintahdaerah untuk mengalokasikan ulang anggarannya untuk
mempercepatpengentasan dampak corona, baik dari sisi kesehatan dan ekonomi.
Langkahtersebut sesuai dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 Tahun
2020tentang Tentang Refocussing Kegiatan, Realokasi Anggaran serta
PengadaanBarang dan Jasa dalam rangka Percepatan Penanganan Virus Corona.
Bab IV
Penutup

A. Kesimpulan
Dengan demikian sebagai sebuah negara yang mendapatkan
bonusdemografi saat ini, Negara Indonesia harus mampu menanfaatkan
posisitersebut walaupun saat ini Indonesia sedang berada titengah ancaman
krisisekonomi akibat wabah virus corona dimana di saat ini, posisi
pertumbuhanekonomi Indonesia sedang mengalami perlambatan serta berbagai
persoalanakibat wabah virus corona seperti halnya banyaknya pemutusan
hubungankerja, serta perlambatan laju investasi.Sebagai sebuah negara yang
memiliki bonus demografi di era ini,Indonesia harus mampu menjaga
pertumbuhan ekonominya guna dapatmeningkatkan pembangunan negara
walaupun saat ini Indonesia beradaditengan kondisi ketidakstabilan
ekonomi akibat penyebaran virus corona,Indonesia harus mampu
menjalankan dan meningkatkan pertumbuhanekonomi melalui berbagai
kebijaakan yang dirasa efektif guna mencegahperlambatan pertumbuhan
ekonomi dan menjadi masalah diwaktu yang akandatang.Dengan demikian
sebagai bagian dari masyarakat yang menjadi bonusdemografi Indonesia, dalam
menjalankan dan tetap meningkatkan kondisipertumbuhan ekonomi di
Indonesia para bagian dari masyarakat yang menjadibagian dari bonus demografi
dapat melakukan berbagai inovasi dan kegiatanyang dapat tetap meningkatkan
produktifitas dan keuntungan melalui mediasosial dan dunia maya yang
dimanfaatkan guna mendapatkan keuntunganditengan wabah covid-19 saat
ini.
B. Saran
Sebagai negara yang memiliki bonus demografi saat ini, Indonesia
seharusnya mampu mengatasi masalah krisis ekonomi. Salah satu cara
dalammengatasi masalah ini adalah dengan memanfaatkan masyarakat yang
menjadibagian dari bonus demografi untuk ikut berkontribusi dalam
mengatasimasalah ini salah satunya dapat dilakukan melalui industri kreatif
pembuatanmasker atau hand sanitaizer sebagai langkah dalam mengatasi
tingkatpengangguran dan kemiskinan serta sebagai langkah dalam
meningkatkanposisi perkembangan ekonomi guna mencegah terjadinya krisis
ekonomi.Selain itu melaluin pemanfaatan kebijakan dengan baik juga
harusdilakukan agar dapat mengatasi masalah ini serta dengan
memberikankesempatan masyarakat dalam bagian bonus demografi untuk

C. Penutup
Demikian makalah ini kami buat sebagaimana krisis ekonomi di Indonesia selama
masa pandemi. Semoga makalah ini dapat dibaca dan dipelajari sebagaimana
yang telah kami buat. Jika ada kesalahan dalam penulisan kata kami minta maaf.
Wassalammualaikum Warahmatullahhi Wabarakatuh
Daftar Pustaka

(n.d.). Retrieved from https://media.neliti.com/media/publications/48298-ID-


profil-penduduk-indonesia-hasil-supas-2015.pdf.(n.d.).
Falikhah, N. (n.d.). Peluang dan Tantangan Bagi Indonesia. Bonus Demografi, 1-3.
Ihsanuddin. (n.d.). 9 Kebijakan Ekonomi Jokowi di Tengah Pandemi COVID-19:
Penangguhan Cicilan hingga Relaksasi Pajak. Retrieved from Kompas.com:
https://nasional.kompas.com/read/2020/03/26/07412441/9-kebijakan-ekonomi-
jokowi-di-tengah-pandemi-covid-19-penangguhan-cicilan?page=3.
Problematika Pemerintah Dalam Menyongsong Bonus Demografi Di Indonesia.
(2018). Jurnal Potret – Jurnal Penelitian dan Pemikiran Islam.
Q&A on Coronaviruses (COVID19). (2020, April 17). Retrieved from World Healt
Organizatioj: https://www.who.int/news-room/q-a-detail/q-a-coronaviruses
Septia, M. D. (2016). Kajian Penyebab Tingkat Kematian. 1-2.
Tarmidi, L. T. (1999). Krisis Moneter Indonesia Sebab, Dampak, Peran Dan Sasaran
. Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan, 1-3.
Virus. (n.d.). Retrieved from
https://duns.ac.id/repository/docs/ajar/BAB_IV_virus.pdf

Anda mungkin juga menyukai