Nim : 2030101032
Lokal : PAI-A
Dosen Pengampu :
2020 M / 1442 H
ABSTRAK
i
ABSTRAK ................................................................................................... i
ii
3.3.1 Melakukan usaha informal berbasis aplikasi ............... 18
....................................................................................... 18
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Virus ini merupakan virus yang berasal dari hewan seperti kelelawar yang
ditularkan kemanusia di Kota Wuhan, China dimana akibat dari masyarakat
disana yang gemar memakan makanan-makanan yang tidak lazim untuk dimakan
seperti kelelawar tersebut. Virus ini pun akhirnya menyebar hingga seluruh dunia
bahkan indonesia. World Health Organization (WHO) telah menetapkan bahwa
Covid-19 atau coronavirus ini merupakan pandemi yang telah menyebar ke
seluruh dunia. Ini adalah virus pertama yang sampai menyebar ke seluruh penjuru
dunia dan menyebabkan banyak permasalahan seperti sosial, ekonomi dan
menyebabkan kenaikan mortalitas (kematian) pada masyarakat. Virus ini
menyebar dengan sangat serta gejala yang dirasakan umumnya adalah demam,
kelelahan dan batuk kering. Gejala yang dirasakan biasanya ringan dan mulai
iv
secara bertahap, pemerintah mengatakan gejala Covid-19 ini dinyatakan positif
setelah 14 hari.
Akan tetapi dari kebijakan tersebut dan akibat dari pandemi virus ini muncul
permasalahan yang dirasakan dari berbagai kalangan baik kalangan atas,
menengah dan bawah. Namun, tentu saja kalangan bawah merasakan dampak
yang begitu besar, pasalnya mereka menjadi kesulitan dalam mencari nafkah dan
kesulitan untuk mendapatkan alat pencegahan Covid-19 seperti handsanitizer dan
masker sehingga mereka mudah terkena virus sehingga menyebebakan kematian.
Pemerintah pun berupaya semaksimal mungkin agar bisa menangani pasien-
pasien Covid-19 dengan baik dan juga memberikan alat pencegahan kepada
kalangan bawah.
Selain itu kondisi saat ini dimana Indonesia sebagai negara yang memiliki
bonus demografi yang seharusnya sedang dalam kondisi membangun sebuah
kekuatan ekonomi yang sangat besar harus mengalami keterlambatan ekonomi
akibat dari wabah virus ini dimana, kondisi saat ini membuat perekonomian
negara menjadi terganggu. Selain itu adanya program PSBB serta progran
Physical Distancing diberbagai daerah sebagai langkah negara dalam mencegah
penularan virus tersebut ternyata memiliki dampak yang buruk dalam segi
pertumbuhan ekonomi.
v
Dimana kodisi saat ini secara tidak langsung membuat ekspor dan impor
produk menjadi tergangu, serta berkurangnya atau melambatnya laju investasi.
Hal ini terjadi akibat dari sulitnya masuk investasi dari luar akibat pengaruh
wabah virus ini. Selain itu banyaknya tenaga kerja produktif yang harus
mengalami putus hubungan kerja akibat dari kondisi saat ini yang membuat
berbagai bidang khususnya industri mengalami penurunan penjualan dan
permintaan pasar seperti industri tekstiel dan industri garme dalam basis
pembuatan pakaian secara masal. Banyaknya yang mengalami pemutusan
hubungan kerja ini membuat tingginya jumlah angka pengangguran.
Hal ini lah yang mennjadi ancaman bagi ekonomi di Negara Indonesia dimana
pertumbuhan ekonomi yang telah mengalami pelambatan ditambah kurangnya
laju investasi serta banyaknya pengangguran dan penuhnya kebutuhan medis
dalam rangka mengatasi permasalahan virus corona membuat sebuah masalah
bari di negeri ini. Sebagai negara yang mendapatkan bonus demografi di tahun ini
seharusnya Indonesia mampu membangun ekonomi dengan baik akan tapi
bagaimana proses pembangunan tersebut dapat terjadi. Oleh karena itu artikel ini
dibuat untuk membasah bagaimana indonesia sebagai negara yang memiliki
bonus demografi menghadapi masalah ekonomi ditengah krisis akibat penyebaran
virus corona.
vi
1.3 Tujuan
vii
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Virus merupakan sebuah partikel yang masih belum diketahui dan dibicarakan
statusnya apakah ia termasuk makhluk hidup atau benda mati. Dikatakan makhluk
hidup karena virus dapat memperbanyak diri dalam tubuh dan dikatakan benda
mati karena virus dapat dikristalkan. Para ahli biologi menetapkan bahwa virus
merupakan organisme non-seluler karena ia tidak mempunyai kelengkapan seperti
sitoplasma, organel sel dan tidak bisa membelah diri sendiri. Ada beberapa tokoh
telah melakukan penemuan virus pertamanya seperti Dmitri Ivanovski (1892,
Rusia) mengatakan bahwa ia mencoba menyaring getah tanaman yang sakit
dengan filter bakteri sebelum disemprotkan ke tanaman sehat. Hasilnya, tanaman
sehat tetap tertular. Ia menyimpulkan bahwa ada partikel yang lebih kecil lagi dari
bakteri yang lolos saringan yang menularkan penyakit.
Hal tersebut menyatakan bahwa virus berupa bakteri yang sangat kecil
sehingga keberadaannya sangat sulit untuk dijangkau bahkan ia masih dapat lolos
meskipun sudah diberikan disinfektan. Virus mempunyai bentuk yang berbeda-
beda seperti ada yang berbentuk bulat, oval,memanjang, silindaris dan ada juga
berbentuk T. Variasinya pun bermacam-macam dari segi ukuran, bentuk dan
komposisi kimiawinya. Untuk melihat virus harus menggunakan mikrosop
elektron sebab virus ukurannya sangat kecil dibanding bakteri dan berkisar dari
0,02 mikrometer sampai 0,3 mikrometer.
1
peran mikroorganisme yang menguntungkan dan ada yang merugikan. Virus yang
menguntungkan bagi tubuh adalah virus yang berperan penting dalam rekayasa
genetika karena dapat digunakan sebagai pengganti gen (reproduksi DNA yang
secara genetis identik). Misalnya virus yang digunakan dalam terapi gen terhadap
manusia guna menyembuhkan penyakit gen (penyakit bawaan sejak lahir) seperti
diabetes dan kanker. Sedangkan virus yang merugikan adalah virus yang dapat
menyebabkan berbagai jenis penyakit pada makhluk hidup seperti manusia,
tumbuhan dan hewan. Virus yang merugikan dan dapat menyebabkan penyakit
adalah virus hepatitis, virus hepatitis A (HAV), Human Immunodeficiency Virus
(HIV) dan sebagainya.
Melalui kulit
Melalui plasenta
Covid-19 atau Coronavirus Disease 2019 adalah penyakit baru yang dapat
menyebabkan gangguan pernapasan dan radang paru. Covid-19 disebabkan oleh
infeksi Severse Acute Respritory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2).
Coronavirus pertama kali di temukan di Wuhan, China tepatnya di pasar hewan
Huanan, Wuhan. Umumnya masyarakat Wuhan terbiasa mengkonsumsi daging
hewan liar, mereka bahkan menjual hewan tersebut dalam kondisi hidup sehingga
dari mengkonsumsi daging hewan liar tersebut masyarakat Wuhan mengalami
gejala yang akhirnya dinyatakan positif coronavirus. Sebab coronavirus awalnya
menular dari hewan ke manusia namun kemudian diketahui bahwa coronavirus
juga menular dari manusia ke manusia. Awal mulanya kemunculan coronavirus
2
diduga merupakan penyakit pneumonia karena memiliki gejala yang sama seperti
flu pada umumnya. Akan tetapi virus corona ini mampu berkembang sangat cepat
sehingga mengakibatkan infeksi lebih parah dan gagal organ.
Gejala yang dimunculkan umumnya sangat beragam seperti batuk, pilek, nyeri
tenggorokan, nyeri otot, nyeri kepala dan yang sangat parah adalah pneumonia
atau sepsis. Sehingga coronavirus diartikan sebagai kumpulan virus yang bisa
menginfeksi system pernapasan. Selain disebabkan oleh virus SARS ditemukan
juga virus penyebab lainnya yaitu virus MERS atau Middle-East Respritory
Syndrome, kedua virus itu termasuk kedalam kelompok virus yang sama yaitu
coronavirus. Covid-19 dengan SARS dan MERS memiliki perbedaan yaitu
kecepatan penyebaran dan keparahan gejala yang ditimbulkan. Virus ini dapat
menyebar ke siapa saja, akan tetapi akan sangat berbahaya jika coronavirus terjadi
pada orang yang lanjut usia, ibu hamil dan orang yang memiliki penyakit tertentu
seperti perokok, asma, kanker dan tentu saja pada orang yang memiliki imunitas
tubuh yang lemah.
Swab Tes atau Tes PCR bertujuan untuk mendeteksi virus corona di
dalam dahak.
3
CT Scan bertujuan untuk mendeteksi infiltrate atau cairan di paru-paru.
Menggunakan Masker
Menjaga jarak
4
Bonus demografi bukan merupakan upah ataupun bukan merupakan
uang.Tetapi bonus demografi diartikan sebagai keuntungan yaitu keuntungan
ekonomi yang disebabkan rasio ketergantungan. Rasio ketergantungan pada saat
bonus demografi adalah yang paling rendah yang terjadi hanya satu kali dalam
sejarah perjalanan penduduk.
Besarnya proporsi penduduk usia produktif yakni yang berada pada rentang
usia 15 tahun sampai 64 tahun dalam evolusi kependudukan tersebut,
menyebabkan proporsi penduduk usia produktif menjadi modal penting dan
berharga dalam mengemban kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
di Indonesia di masa mendatang. Namun, pencapaian bonus demografi tersebut
bukanlah hal yang mudah, oleh karena keberhasilan pembangunan dari saat
sekarang ini menentukan pencapaiannya.
5
2.3 Krisis Ekonomi
Pada situasi tersebut tentu menimbulkan dampak yang sangat buruk terhadap
roda perekonomian Indonesia dan membawa trauma tersendiri bagi masyarakat.
Indonesia tidak hanya mengalami krisis ekonomi saja tetapi krisis social – politik,
fenomena saat itu disebut dengan ‘Krisis Multidimensional’ karena berdampak
buruk hampir keseluruh sistem Indonesia. Tahun 2008-2009 terjadi krisis
ekonomi global yang dianggap sebagai krisis finansial terburuk sepanjang sejarah
selama 80 tahun terakhir, krisis tersebut disebut dengan ‘’The Mother of All
Crisis’’.
‘’The Mother of All Crisis’’ bermula dari Amerika dan kemudian meluas
hampir ke seluruh dunia salah satu negara yang terkena dampak dari krisis
ekonomi global adalah Indonesia. Indonesia kembali lagi mengalami krisis
ekonomi karena Indonesia memiliki perekonomian terbuka dan saling
ketergantungan antar negara, oleh karena itu Indonesia mudah terkena dampak
eksternal. Namun pada krisis 2008 – 2009 dampak yang dirasakan oleh Indonesia
tidak begitu besar karena saat itu Indonesia hanya memiliki rasio ekspor atas PDB
sekitar 29%. Hal itu merupakan keuntungan bagi Indonesia sendiri..
6
menyelamatkan Indonesia dari keterpurukan ekonomi meskipun UMKM belum
signifikan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi secara nasional. Seperti yang
diperlihatkan dalam data BPS bahwa pascakrisis tahun 1997-1998 jumlah
UMKM tidak mengalami pengurangan melainkan meningkat, tercatat pada tahun
2012 ada 85 juta hingga 107 tenaga kerja dan jumlah total pengusaha di Indonesia
sebanyak 56.539.560 unit. Namun pada tahun 2020 ini Indonesia dikhawatirkan
akan mengalami kembali krisis ekonomi untuk ketiga kalinya karena pandemic
Covid-19. Oleh karena itu pemerintah mulai melakukan banyak cara untuk
mengantisipasi terjadinya krisis ekonomi.
2.4 Mortalitas
Kematian atau mortalitas merupaka salah satu dari tiga komponen proses
demografi yang berpengaruh terhadap struktur penduduk. Tinggi rendahnya
tingkat mortalitas penduduk di suatu daerah tidak hanya mempengaruhi
pertumbuhan penduduk, tetapi juga merupakan barometer dari tinggi rendahnya
tingkat kesehatan masyarakat di daerah tersebut (Bagus, 2008).
Kematian tidak hanya terjadi pada usia tua akan tetapi kematian dapat
menimpa siapa saja baik muda dan tua. Kematian berkaitan dengan masalah
social, ekonomi, adat istiadat dan masalah lingkungan. Mati ialah peristiwa
hilangnya tanda-tanda kehidupan secara permanen yang bisa terjadi setiap saat
setelah kelahiran hidup, demikian mati selalu diawali dengan adanya kehidupan.
Mati tidak pernah ada kalau tidak ada kehidupan sedangkan hidup selalu dimulai
dengan lahir hidup (Live Birth) (Bagus, 2008).
Lahir hidup adalah peristiwa keluarnya bayi dari rahim seorang ibu secara
lengkap tanpa memandang lama kehamilan dan setelah perpisahan tersebut
terjadi, bayi bernafas dan memiliki tanda kehidupan seperti detak jantung,
7
gerakan otot dan lain-lain. Selain lahir hidup ada juga yang namanya lahir mati,
lahir mati adalah peristiwa menghilangnya tanda-tanda kehidupan dari bayi
sebelum bayi tersebut dikeluarkan dari rahim ibunya.
8
BAB III
PEMBAHASAN
9
dengan penurunan tingkat kelahiran dan dapat digunakan untuk meningkatkan
pertumbuhan ekonomi dengan memanfaatkan penduduk usia produktif secara
optimal. Dengan demikian, bonus demografi akan menjadi kesempatan besar, jika
banyaknya penduduk usia produktif seimbang dengan ketersediaan lapangan
pekerjaan (Noor, tth: 124).
Oleh karena itu seperti halnya kemajuan yang terjadi pada Negara Korea
Selatan dimana kemajuan negara tersebut terjadi setelah mengalami masa bonus
demografi pasca mengalami kehancuran pada perang dunia. Dengan sudah
memasuki era bonus demografi, Indonesia harus bersiap siap memanfaatkan
bonus demografi ini dengan sebaik baiknya, agar bonus demografi ini benar benar
bermanfaat sehingga dapat menjadi anugerah (kemajuan ekonomi).
Akan tetapi kondisi Negara Indonesia pada saat ini sedang dalam kondisi
terancam terkena krisis ekonomi akibat wabah dari pandemi COVID-19. Virus
yang pertama kali muncul pada masyarakat Wuhan dinyatakan sebagai penyebab
timbulnya corona virus pada Desember 2019. Saat itu hanya beberapa orang yang
dinyatakan positif terkena corona virus namun semakin hari semakin banyak
orang-orang yang terkena virus tersebut dikarenakan interaksi yang dilakukan
oleh penderita yang belum mengetahui bahwa dirinya terkena virus sehingga
10
ketika mereka melakukan aktifitas sehari-hari tanpa sadar orang-orang yang
berinteraksi dengan mereka tertular penyakit tersebut. Hingga virus ini semakin
menyebar bukan hanya masyarakat Wuhan saja yang terkena corona virus tetapi
hampir semua negara di dunia termasuk Indonesia mendapatkan dampak nya.
WHO menyatakan bahwa corona virus adalah pandemi karena menyebar ke
seluruh negara di dunia sebanyak 185 negara yang terjangkit corona virus. Hal ini
tentu sangat merugikan negara-negara yang tidak tahu menahu sehingga mereka
merasakan dampaknya.
Indonesia sebagai salah satu negara yang memiliki dampak dari pandemi
COVID-19 ini mengalami banyak kerugian seperti dalam hal social, ekonomi dan
budaya bahkan dengan adanya virus ini tidak sedikit orang-orang dari berbagai
negara yang telah meninggal karena daya tahan tubuh mereka yang tidak kuat
melawan virus tersebut. Di Indonesia, data hingga Senin (6/4/2020) jumlah orang
yang terinfeksi mencapai 2.491 orang, 209 meninggal dan 192 orang dinyatakan
sembuh. Akibat dari pandemi ini Indonesia pun ikut terkena dampak dalam segi
ekonomi dimana dampaknya membuat setiap negara harus mengeluarkan
kebijakan guna mencegah penularan virus tersebut. Berbagai kebijakan
dikeluarkan oleh berbagai negara mulai dari social distancing, Physical
distancing, Lock Down, dan terkini di Indonesia dibuat regulasi Pembatasan
Sosial Berskala Besar (PSBB) menyusul terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor
21 Tahun 2020.
11
impor yang tertunda, serta penuutupan sejumlah lapangan pekerjaan guna
mencegah penyebarann virus tersebut.
12
kesulitan dalam mendongkrak pertumbuhan ekonomi akibat masalah pandemi
virus ini.
Selain itu tingkat kematian yang terus menaik kini menjadikan masyarakat
semakin khawatir karena pemerintah akan memberikan waktu lebih lama lagi
untuk melakukan Lock Down sehingga semakin banyak para pekerja kesulitan
mencari penghasilan karena pemberlakuan yang diterapkan oleh pemerintah. Kini
masyarakat berharap akan menurunnya tingkat kematian yang disebabkan
COVID-19 agar Indonesia cepat ‘sembuh’ dari pandemi ini dan tidak ada lagi
pekerja yang kehilangan pekerjaan atau sulit untuk mencari penghasilan dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya.
Sebagai sebuah negara yang memiliki bonus demografi di era ini, ditambah
dengan posisi indonesia sebagai negara anggota G20 yang mewakili wilayah Asia
Tenggara, serta telah dimasukannya isu bonus demografi ke dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019. Termasuk
menjabarkan kerangka pelaksanaannya. Hal ini menunjukkan bahwa fenomena
bonus demografi telah disadari dan mendapatkan perhatian dari pemerintah.
Salah satu upaya pemerintah untuk menghadapi era bonus demografi ini
melalui pemerataan pendidikan dasar bagi seluruh penduduk Indonesia dengan
memberikan beasiswa dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) sebesar
1,3 Triliun. Pemerataan akses pendidikan dasar terutama bagi penduduk yang ada
di pelosok dan kurang mampu secara tidak langsung akan meningkatkan kualitas
sumber daya manusia Indonesia.
13
Selain itu dicanangkannya pendidikan kependudukan oleh Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan menjadi salah satu upaya untuk memberikan
pengetahuan, kesadaran, dan tingkah laku tentang komponen-komponen dalam
demografi dan kependudukan. Dengan mengetahui, setidaknya penduduk usia
non produktif (penduduk usia sekolah sampai 15 tahun) menjadi sadar dan
akhirnya akan mempengaruhi perilaku mereka yang serba bertanggung jawab
terhadap pertambahan penduduk di Indonesia.
Akan tetapi saat ini seluruh dunia bahkan Negara Indonesia sedang dihadapi
dengan isu penyebaran wabah virus corona, dimana wabah ini telah mengancam
pertumbuhan ekonomi dunia bahwa Indonesia. Oleh karena ini sebagai sebuah
negara yang sedang merancang pembangunan ekonominya melalui bonus
demografi, Indonesia harus segera membuat langkan atau skenario guna dapat
mengatasi masalah pandemi corona. Karena tidak dapat dipungkiri bahwa
ditengah pandemi virus ini dibutuhkan langkah yang tepat guna mengatasi
masalah ekonomi dinegara ini.
Berbagai kebijakan perlu dibuat dan dilakukan oleh Indonesia guna dapat
mampu menekan angka stabilitas ekonomi di Indonesia. Pada saat ini dimana
Indonesia sedang di hadapkan oleh krisis ekonomi akibat lambatnya laju
pertumbuhan ekonomi serta banyaknya masyarakat yang bekerja terpaksa
dirumahkan akibat banyaknya lapangan pekerjaan yang tutup sementara akibat
masalah pandemi ini maka pemerintah mengeluarkan berbagai kebijakan
bersamaan dengan kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah khususnya
daerah yang saat ini menjalankan kebijakan PSBB guna menanggulangi
penyebaran virus tersebut.
14
belanja yang bukan belanja prioritas dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Kedua,
melalui Presiden meminta pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk
mengalokasikan ulang anggarannya untuk mempercepat pengentasan dampak
corona, baik dari sisi kesehatan dan ekonomi. Langkah tersebut sesuai dengan
Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 Tahun 2020 tentang Tentang Refocussing
Kegiatan, Realokasi Anggaran serta Pengadaan Barang dan Jasa dalam rangka
Percepatan Penanganan Virus Corona.
15
Keuangan (OJK) memberikan relaksasi kredit di bawah Rp 10 miliar untuk Usaha
Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Relaksasi tersebut berupa penurunuan
bunga dan penundaan cicilan selama setahun, baik dari perbankan dan industri
keuangan non bank. Selain itu, penangguhan cicilan selama setahun juga berlaku
bagi ojek, supir taksi dan nelayan yang memiliki cicilan kendaraan.
Dari ketuju kebijakan tersebut masih dirasa belum efektif untuk tetap
menekan dampak buruk dari virus corona ini dalam aspek ekonomi. Indonesia
dituntut untuk dapat menciptakan berbagai skenario yang mungkin dapat
digunakan untuk menekan masalah ekonomi ini. Hal ini karena dampak dari
penyebaran virus corona ini tidak diketahui kapan akan berhenti. Salah satu
skenario yang dikeluarkan oleh pemerintah adalah melalui pembuatan paket
kebijakan pariwisata. Kebijakan ini berisi mengenai pemberian paket-paket
pariwisata untuk mencegah dampak terlalu besar terhadap jumlah kunjungan
pariwisata ke Indonesia. Hal ini karena kunjungan itu berpengaruh pada restoran,
hotel, maka kebijakan ini akan memfokuskan kepada daerah-daerah yang kena
dampak langsung itu. Itu dipaket-paket seperti paket pariwisata terkait diskon
pesawat, untuk travel agen, untuk daerah sendiri juga malam ini formulasinya
sedang difinalkan.
Akan tetapi kebijakan tersebut menuai kritik yang keras dari masyarakat dan
para akademis serta para pihak pihak kesehatan. Hal ini karena kebijakan tersebut
dapat menimbulkan penyebaran virus covid-19 kesetiap daerah yang memiliki
objek wisata. Hal ini akan berdampak fatal karena dengan biaya paket wisata
murah makan banyak masyarakat yang tergiur dan akan pergi berwisata dan
akhirnya dapat menimbulkan masalah abru yaitu mudahnya penyebaran virus
corona dari program tersebut. Sehingga program ini pun harus segera di respon
oleh pemerintah untuk dikaji ulang agar mencegah terjadinya permasalahan dan
kegaduhan di masyarakat.
16
3.3 Upaya Mayarakatyang Menjadi Bonus Demografi di Indonesia dalam
Menghadapi Krisis Ekonomi Akibat Pandemic COVID-19
Dalam perjalannya saat ini sebagai sebuah negara yang memiliki bonus
demografi, Indonesia mengalami masalah ancaman krisis ekonomi akibat wabah
virus COVID-19 yang tengan terjadi di seluruh dunia saat ini. Permasalahan ini
pula menyebabkan banyaknya para golongan yang termasuk kelompok bonus
demografi mengalami putus kerja akibat banyaknya lapangan pekerjaan yang
tutup akibat penyebaran virus ini. Oleh karena itu sebagai golongan generasi
muda diharapkan mampu memberikan solusi atas masalah yang terjadi serta
dalam hal memenuhi kebutuhan hidup di kondisi masyarakat saat ini mereka
diharapkan mampu menciptakan langkah yang tetap dapat menimbulkan kondisi
yang produktif walaupun saat ini tengah berada di tengah wabah COVID-19.
Salah satu langkah yang bisa dilakukan oleh para golongan generasi muda
yang menjadi bonus demografi negara bisa melakukan upaya guna tetap
meningkatkan produktifitas dan juga meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Langkah yang dapat diambil diantaranya:
17
3.3.1 Melakukan usaha informal berbasis aplikasi. Langkah ini dianggap
efektif dalam meningkatkan produktifias karena ditengah kondisi saat
ini banyak masyarakat yang tidak bisa keluar rumah untuk membeli
bahan kebutuhannya sehingga dengan melalui media belanjan online
mereka bisa tetap mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan juga
golongan yang mennjadi bonus demografi dapat menjadi tetap
produktif ditengah kondisi saat ini.
3.3.2 Memanfaatkan situasi melalui inovasi. Langkah ini harus dilakukan
guna dapat mendorong diri setiap golongan generasi muda yang
menjadi bonus demografi negara untuk tetap produkif diantaranya
adalah dengan membuat kelompok dalam berbisnis atau membuat
inovasi via aplikasi atau onlie seperti halnya di kota bandung dimana
sekelompok pemuda membuat aplikasi untuk para warga berbelanja
kebutuhan di pasar tradisional sehingga mereka bisa membatu dua
golongan sekaligus yaitu pedagang pasar dan juga warga yang menjadi
konsumen dimana kelompok ini menjadi pelantara diantara keduanya.
3.3.3 Memanfaatkan media sosial untuk berbisnis dan berinovasi . Di era
saat ini banyak langkah yang dapat ditempuh oleh para generasi muda
diantaranya yaitu melalui bisnis berbasis media sosial dimana dengan
melalui media sosial tidak akan terciptanya kontak langsung dan dapat
mencegah penularan virus serta tetap menjadi golongan yang
produktif.
18
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Sebagai sebuah negara yang memiliki bonus demografi di era ini, Indonesia
harus mampu menjaga pertumbuhan ekonominya guna dapat meningkatkan
pembangunan negara walaupun saat ini Indonesia berada ditengan kondisi
ketidakstabilan ekonomi akibat penyebaran virus corona, Indonesia harus mampu
menjalankan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui berbagai
kebijaakan yang dirasa efektif guna mencegah perlambatan pertumbuhan
ekonomi dan menjadi masalah diwaktu yang akan datang.
19
4.2 Saran
Sebagai negara yang memiliki bonus demografi saat ini, Indonesia seharusnya
mampu mengatasi masalah krisis ekonomi. Salah satu cara dalam mengatasi
masalah ini adalah dengan memanfaatkan masyarakat yang menjadi bagian dari
bonus demografi untuk ikut berkontribusi dalam mengatasi masalah ini salah
satunya dapat dilakukan melalui industri kreatif pembuatan masker atau hand
sanitaizer sebagai langkah dalam mengatasi tingkat pengangguran dan
kemiskinan serta sebagai langkah dalam meningkatkan posisi perkembangan
ekonomi guna mencegah terjadinya krisis ekonomi.
Selain itu melaluin pemanfaatan kebijakan dengan baik juga harus dilakukan
agar dapat mengatasi masalah ini serta dengan memberikan kesempatan
masyarakat dalam bagian bonus demografi untuk mengembangkan usaha inovatif
informal maka akan ikut mendorong pertumbuhan ekonomi serta melalui
pemberian bantuan langsung tunai juga dapat meningkatkan kebutuhan masyakat
serta dapat menjadi sebuah modal awalan dalam menciptakan usaha di kondisi
saat ini.
20
DAFTAR PUSTAKA
(n.d.).
Falikhah, N. (n.d.). Peluang dan Tantangan Bagi Indonesia. Bonus Demografi, 1-3.
Q&A on Coronaviruses (COVID19). (2020, April 17). Retrieved from World Healt
Organizatioj: https://www.who.int/news-room/q-a-detail/q-a-coronaviruses
Tarmidi, L. T. (1999). Krisis Moneter Indonesia Sebab, Dampak, Peran Dan Sasaran .
Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan, 1-3.
21