Anda di halaman 1dari 21

DAMPAK COVID-19 TERHADAP PEREKONOMIAN DI

INDONESIA

KARYA ILMIAH

Diajukan untuk Melengkapi Tugas Ujian Matakuliah Penulisan


Karya Ilmiah IAIN Kerinci

Oleh:

ZULKIFLI NURDIN
NIM: 2010401052

Desen Pengampu:
LIA ANGELA, M. Pd

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KERINCI
TAHUN 2020
ABSTRAK

DAMPAK COVID-19 TERHADAP PEREKONOMIAN DI


INDONESIA

Zulkifli Nurdin

Sejak awal tahun 2020 tepatnya pada bulan maret, Indonesia dihebohkan
oleh salah satu fenomena yaitu pandemic covid-19. Sampai dengan bulan agustus
2020, total kasus di Indonesia 165.887 dengan 7.169 kematian di 34 provinsi.
Penyebaran dan peningkatan jumlah kasus covid-19 terjadi dengan waktu yang
sangat cepat akan berdampak pada penurunan perekonomia Indonesia. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui “dampak COVID-19 terhadap Perekonomian di
Idonesia” jenis penelitian karya ilmiah ini adalah telaah pustaka (review research)
yaitu penelitian yang melakukan telaah terhadap beberapa sumber informasi,
jurnal, dan sebagainya untuk memperoleh informasi tentang dampak COVID-19
terhadap perekonomian di Indonesia. Berdasarkan pembahasan pada bab III maka
dapat disimpulkan dampak pada sektor ekonomi pada masa pandemi covid-19 di
Indonesia, antara lain: Pertama, terjadinya PHK besar-besaran. hasil data yang
didapat yaitu ≥ 1,5 juta pekerja di rumahkan dan terkena PHK yang mana 90%
pekerja di rumahkan dan pekerja yang di PHK sebesar 10%. Kedua, terjadinya
penurunan PMI Manufacturing Indonesia mencapai 45,3% pada Maret 2020.
Ketiga, terjadinya punurunan impor, Ekspor ke tiongkok turun sebesar 12,07%
menjadi US$ 2,24 Milyar pada januari 2020 dan Nilai Impor terkontraksi sebesar
2,71% menjadi US$ 4 Milyar 1. Keempat, terjadinya inflasi yang telah mencapai
pada angka 2,96% year-on-year (yoy) yang telah disumbangkan dari harga emas
dan komoditas pangan pada maret 2020. Kelima, terjadinya Depisit Neraca
Perdagangan, sebesar USD344,7 dan Keenam, terjadinya Pelambatan
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, pada Q1 2020, perekonomian Indonesia hanya
mampu tumbuh sebesar 2,97% (yoy).

Kata Kunci: Covid-19, Ekonomi, Indonesia

KATA PENGANTAR
1
http://indonesiabaik.id/infografis/dampak-corona-terhadap-ekonomi-indonesia, di akses
pada 22 Desember 2020 jam 15:59

i
‫بِ ْس َم هللاِ الرَّحْ َم ِن ال َّر ِحي ِْم‬

َ ‫ ِه َو‬X ِ‫ْن َو َعلَى اَل‬Xَ ‫لِي‬X ‫ا ِء َو ْال ُمرْ َس‬XXَ‫الَ ُم َعلَى أَ ْش َرفِ اأْل ْنبِي‬X ‫الس‬
‫حْ بِ ِه‬X ‫ص‬ َّ ‫ ُد هَّلِل ِ َربِّ ۡٱل ٰ َعلَ ِمينَ اَل‬X ۡ‫ۡٱل َحم‬
َّ ‫صالَةُ َو‬
(.ُ‫َرسُوْ ِل هللاِ اَجْ َم ِع ْينَ )اَ َّما بَ ْعد‬

Puji dan syukur selalu penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunianya-Nya kepada kita semua, terutama sekali
kepada penulis, sehingga berkat rahmat-Nya karya ilmiah sebagai tugas ujian
matakuliah “Penulisan Karya Ilmiah” ini dapat diselesaikan dengan cukup baik.
Penulis menyadari bahwa karya ilmiah ini jauh dari kesempurnaan untuk itulah
kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis butuhkan untuk perbikan
dimasa mendatang. Akhirnya penulis berharap dan berdo’a semoga karya ilmiah
ini dapat bermanfaat bagi kita semua amin.

Sungai Penuh, Desember 2020

Wassalam

ZULKIFLI NURDIN
NIM: 2010401052

DAFTAR ISI

ii
Halaman
SAMPUL
ABSTRAK
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
i
KATA PENGANTAR
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
ii
DAFTAR ISI
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................
1
B. Batasan Masalah.....................................................................
3
C. Tujuan Penelitian....................................................................
3
D. Manfaat Penelitian..................................................................
3
BAB II KAJIAN TEORI
A. Covid-19.................................................................................
4
1. Pengertian Covid-19 .......................................................
4
2. Bahaya Covid-19.............................................................
4
B. Ekonimi...................................................................................
4

iii
C. Ekonomi Indonesia.................................................................
4
BAB III PEMBAHASAN
A. Dampak Covid-19 Terhadap Perekonomian Indonesia..........
9
1. Terjadinya PHK besar-besaran. hasil data yang didapat
yaitu ≥ 1,5 juta pekerja di rumahkan dan terkena PHK
yang mana 90% pekerja di rumahkan dan pekerja yang di
PHK sebesar 10%. .............................................................
10
2. Terjadinya penurunan PMI Manufacturing Indonesia
mencapai 45,3% pada Maret 2020. ...................................
10
3. Terjadinya punurunan impor, Ekspor ke tiongkok turun
sebesar 12,07% menjadi US$ 2,24 Milyar pada januari
2020 dan Nilai Impor terkontraksi sebesar 2,71%
menjadi US$ 4 Milyar........................................................
11
4. Terjadinya inflasi yang telah mencapai pada angka
2,96% year-on-year (yoy) yang telah disumbangkan dari
harga emas dan komoditas pangan pada maret 2020. .......
11
5. Terjadinya Depisit Neraca Perdagangan, sebesar
USD344,7 ..........................................................................
11
6. Terjadinya Pelambatan Pertumbuhan Ekonomi
Indonesia, pada Q1 2020, perekonomian Indonesia hanya
mampu tumbuh sebesar 2,97% (yoy). ...............................
12
BAB V PENUTUP

iv
A. Kesimpulan.............................................................................
13
B. Saran.......................................................................................
13

DAFTAR PUSTAKA

v
1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada akhir tahun 2019 tepatnya pada bulan desember, dunia
dihebohkan dengan sebuah kejadian yang diduga sebuah kasus pneumonia
yang etiologinya tidak diketahui yang kasus tersebut berasal dari Kota
Wuhan, China. “China mengidentifikasi pneumonia tersebut pada tanggal
7 Januari 2020 sebagai jenis baru coronavirus. Pernyataan “urgent notice
on the treatment of pneumonia of unknown cause” telah dikeluarka oleh
Wuhan Municipal Health Committee”.2
Virus ini dapat menyebar pada manusia dan juga hewan, yang
biasanya akan menyerang saluran pernafasan pada manusia dengan gejala
awal flu hingga dapat menyebabkan sindrom pernapasan akut berat
(SARS). Penyebaran penyakit ini melalui tetesan pernapasan dari batuk
maupun bersin.3 Virus ini menunjukkan penyebaran yang sangat signifikan
cepat dan telah banyak kematian yang disebabkan dari virus ini baik di
China maupun di Negara lain sehingga pada tanggal 30 Januari 2020
WHO menetapkan virus corona ini sebagai Kedaruratan Kesehatan
Masyarakat yang Meresahkan Masyarakat (Public Health Emergency of
International Concern).4
Hari ke hari kasus ini semakin meningkat dengan pesat hingga pada
tanggal 11 Maret 2020, WHO mengumumkan bahwa wabah yang sedang
terjadi saat ini sebagai Pandemic Global.5 Penyebaran dan peningkatan
jumlah kasus covid-19 terjadi dengan waktu yang sangat cepat dan telah
menyebar antar Negara termasuk Indonesia. Sampai dengan bulan agustus
2020, dilaporkan total kasus terkonfirmasi 17.660.523 dengan 680.894

2
Kemensos, Upaya Kementerian Sosial dalam Menangani Covid-19,
https://puspensos.kemsos.go.id/en/Publikasi/topic/741 di akses pada 20 Desember 2020
3
Kemenkes, Novel Corona Virus, https://infeksiemerging.kemkes.go.id/ di akses pada
20 Desember 2020
4
Ibid.
5
Ibid,

1
2

kematian dimana kasus dilaporkan di 216 Negara 6 Sedangkan di Indonesia


kasus terkonfirmasi sebanyak 165.887 dengan 7.169 kematian di 34
provinsi.7
Lembaga riset kredibel di dunia telah memprediksi dampak-dampak
negative ekonomi secara global yang akan mencekam dunia. Ekonomi
dunia diprekdiksi akan mecapai -1,1% di Tahun 2020 oleh JP Morgan.
Kemudian, ekonomi dunia diprediksi mencapai - 2,2% oleh EIU, -1,9%
diprediksi oleh Fitch EIU memprediksi minus 2,2%, Fitch, serta -3%
diprediksi oleh IMF. Prediksi-prediksi ekonomi ini sangat
mengkhawatirkan masyarakat di dunia.8
Indonesia sendiri dalam menghadapi Covid-19 ini telah diberlakukan
berbagai macam kebijakan oleh Pemerintah Indonesia dalam merespon
pandemic covid-19 ini. Salah satu kebijakannya yaitu pada awal bulan
Maret 2020 telah diberlakunya social distancing, physical distancing bagi
masyarakat Indonesia. Setelah kebijakan ini berlaku, namun yang terjadi
adalah masyarakat tidak mematuhinya dengan baik karena masih
kurangnya kesadaran yang dimiliki oleh masyarakat dalam mengahadapi
kasus ini, sehingga kebijakan ini dianggap kurang efektif. Meskipun
kebijakan tersebut tekag berlaku dari awal maret 2020, ternyata masih
adanya kantor bahkan pusat-pusat perbelanjaan yang beroperasi dengan
melibatkan orang banyak tetap berjalan. Selain itu, masyarakat masih tidak
memiliki rasa takut dalam beraktivitas diluar ruma. Berlakunya kebijakan
PSBB ini, maka dalam kurun waktu yang relative lama perkantoran dan
sebagian besar industry dilarang beroperasi untuk dan dampak dari
kebijakan tersebut dapat menyebabkan kerugian ekonomi dan mata rantai

6
WHO, Corona Virus Desiase (Covid-10) Pandemic, di akses di
https://www.who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus-2019 di akses pada 20 Desember
2020
7
Kemenkes, Op.Cit.
8
Iskandar, A., Possumah, B.T., Aqbar, K., 2O2O, Peran Ekonomi dan Keuangan
Sosial Islam Saat Pandemi Covid-19, Jurnal Sosial & Budaya Syar’i, 7(7): 625-638.
3

pasokan akan terkena dampaknya juga, termasuk terganggunya produksi


barang dan jasa (Misno, 2020).9
Selain berdampak terhadap kesehatan, sosial tentu juga berpengaruh
terhadap ekonomi secara global dan secara khusus bagi Indonesia, untuk
itu lah dalam rangka memenuhi tugas matakuliah “Penulisan Karya
Ilmiah”. Penulisan karya ilmiah ini juga memberi informasi dan
pengetahuan bagi masyarakat dan pelaku usaha dalam mikro dan makro
sangat perlu dilakukan telah pustaka (litelature review).

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah bagaimana dampak Covid-19 terhadap
perekonomian di Indonesia?

C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penulisan karya ilmiah ini adalah:
1. Untuk melengkapi tugas ujian pembuatan karya ilmiah mata kuliah
“Penulisan Karya Ilmiah”.
2. Untuk mengetahui dampak Covid-19 terhadap perekonomian di
Indonesia

D. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penulisan karya ilmiah ini adalah:
1. Manfaat Secara Teoritis
Secara teoritis karya ilmiah ini disusun untuk melengkapi tugas
ujian pembuatan karya ilmiah pada mata kuliah “Penulisan Karnya
Ilmiah”.
2. Manfaat Secara Praktis
Secara praktis penulisan karya ilmiah ini bermanfaat untuk
mengetahui dampak Covid-19 terhadap perekonomian di Indonesia
BAB II
9
Misno, A.B.P., Junediyono., Nurhadi., et al, Covid-19, Pustaka Amma Alamiah,
(Jakarta: Pustaka Ummah, 2020), h 47
4

KAJIAN TEORI
A. COVID-19
1. Pengertian Covid-19
Covid-19 merupakan nama penyakit yang disebabkan oleh virus
corona. Nama ini diberikan oleh WHO (World Health Organzation) sebagi
nama resmi penyakit ini. Covid sendiri merupakan singkatan dari Corona
Virus Disease-2019. Covid-19 yaitu penyakit yang disebabkan oleh virus
corona yang menyerang saluran pernafasan sehingga menyebabkan
demam tinggi, batuk, flu, sesak nafas serta nyeri tenggorokan. Menurut
situs WHO, virus corona adalah keluarga besar virus yang dapat
menyebabkan penyakit pada hewan atau manusia. Pada manusia corona
diketahui menyebabkan infeksi pernafasan mulai dari flu biasa hingga
penyakit yang lebih parah seperti Middle East Respiratory Syndrome
(MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrme (SARS).
2. Bahaya Covid-19
Virus ini mampu mengakibatkan orang kehilangan nyawa sehingga
WHO telah menjadikan status virus corona ini menjadi pandemi dan
meminta Presiden Joko Widodo menetapkan status darurat nasional
corona. Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menetapkan status
kedaruratan kesehatan masyarakat terkait pandemi virus corona sejak akhir
Maret 2020. Ia kemudian mengeluarkan kebijakan pembatasan sosial
berskala besar (PSBB) untuk menekan penyebaran virus corona. Jokowi
juga menetapkan pandemi virus corona sebagai bencana nasional non-
alam. Mantan wali kota Solo itu akhirnya melarang masyarakat untuk
mudik ke kampung halaman terhitung 24 April sampai 31 Mei mendatang.

B. Ekonomi
Menurut Sukirno ekonomi adalah sebuah bidang kajian tentang
pengurusan sumber daya material individu, masyarakat, dan negara untuk
meningkatkan kesejahteraan hidup manusia.10 Karena ekonomi merupakan
10
Sadono Sukirno, Makro Ekonomi Moderen, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2008), h 6
4
5

ilmu tentang perilaku dan tindakan manusia untuk memenuhi kebutuhan


hidupnya yang bervariasi dan berkembang dengan sumber daya yang ada
melalui pilihan-pilihan kegiatan produksi, konsumsi dan atau distribusi.
Menurut Smith dalam Mankiw, ekonomi adalah penyelidikan tentang
keadaan dan sebab adanya kekayaan negara.11 Menurut Mubyarto,
ekonomi ialah sains praktikal tentang pengeluaran dan penagihan.12
Menurut Maslow dalam Murbyarto, ekonomi adalah salah satu
bidang pengkajian yang mencoba menyelesaikan masalah keperluan asas
kehidupan manusia melalui penggemblengan segala sumber ekonomi yang
ada dengan berasaskan prinsip serta teori tertentu dalam suatu sistem
ekonomi yang dianggap efektif dan efisien. 13 Menurut Kartajaya, ekonomi
adalah platform dimana sektor industri melekat diatasnya.14 Menurut
Samuelson, ekonomi merupakan cara-cara yang dilakukan oleh manusia
dan kelompoknya untuk memanfaatkan sumber-sumber yang terbatas
untuk memperoleh berbagai komoditi dan mendistribusikannya untuk
dikonsumsi oleh masyarakat.15
Berdasarkan beberapa pengertian diatas maka dapat disimpulkan
bahwa ekonomi merupakan sebuah ilmu kajian yang membahas dan
memperlajari tentang ekonomi itu sendiri. Secara umum, ilmu ekonomi
dibagi menjadi dua, yaitu ilmu ekonomi makro dan ilmu ekonomi mikro.
Ilmu ekonomi makro mempelajari perilaku ekonomi sebagai keseluruhan
tentang kehidupan ekonomi dan ilmu ekonomi mikro lebih memfokuskan
pada keputusan-keputusan individu baik sektor rumah tangga maupun
organisasi dalam mengalokasikan sumber daya untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya.

11
Gregory Mankiw N, Principles of Economic. Pengantar Ekonomi Makro Edisi
Ketiga. (Jakarta : Salemba Empat, 2008), h 45
12
Mubyarto. Perekonomian Indonesia. Cetakan Kelima. (Jakarta : Erlangga, 2010), h
61
13
Ibid.
14
Kartajaya. Makro Ekonomi, (Jakarta : PT Gelora Aksara Pratama, 2008), h 55
15
Samuelson Nordhaus. Ilmu Ekonomi Makro, Edisi Tujuh Belas . (Jakarta :
Penerbit PT. Media Global Edukasi. 2010), h 4
6

C. Ekonomi Indonesia 
Ekonomi Indonesia merupakan salah satu kekuatan ekonomi
berkembang utama dunia yang terbesar di Asia Tenggara dan terbesar di
Asia keenam setelah Tiongkok, Jepang, India, Rusia dan Korea Selatan.
Ekonomi negara ini menempatkan Indonesia sebagai kekuatan ekonomi
terbesar ke-16 dunia yang artinya Indonesia juga merupakan anggota G-
20. Setelah mengalami gejolak politik dan sosial yang hebat pada
pertengahan 1960 an di bawah Presiden Soekarno, Indonesia yang
dipimpin oleh Presiden Soeharto segera melakukan restrukturisasi tata
kelola fiskal yang tercerai berai akibat berbagai kebijakan ekonomi yang
memberatkan perimbangan neraca APBN yang ada dengan berbagai cara,
dari mengadakan renegosiasi terkait pembayaran utang jatuh tempo hingga
meminta IMF untuk mengasistensi pengelolaan fiskal Indonesia yang
masih rapuh. Selama 2 dekade Indonesia membangkitan kembali ekonomi,
Ekonomi Indonesiayang ditopang dari kegiatan industri dan
perdagangan berbasis ekspor menggerakkan ekonomi Indonesia masuk
sebagai salah satu The East Asia Miracle pada tahun 1990an, di mana
Indonesia mampu menciptakan stabilitas politik, sosial dan pertahanan-
keamanan yang menjadi fondasi ekonomi yang kuat untuk menghasilkan
pembangunan dan pertumbuhan ekonomi yang tinggi dengan ditopang dari
sektor industri manufaktur berbasis ekspor dan industri pengolahan sumber
daya alam.
Alhasil, ekonomi Indonesia menjadi salah satu ekonomi yang
terindustrialisasi seperti Jepang, Korea Selatan dan Thailand. Meski
Indonesia berhasil mencapai stabilitas polsoshankam dan
industri manufaktur dan pengolahan mampu menggerakkan pertumbuhan
ekonomi Indonesia, ternyata keberadaan  transportasi seperti jalan
tol, pelabuhan, kereta api dan bandara yang ada di Indonesia tidak mampu
mengejar pertumbuhan kebutuhan pasar yang ada dan perlahan, hal ini
mengakibatkan munculnya kesenjangan ekonomi di antara Pulau Jawa dan
Pulau di luar Jawa akibat minimnya pembangunan infrastruktur
7

transportasi di luar pulau Jawa, mengakibatkan terjadi maraknya


urbanisasi massal warga luar Pulau Jawa yang menuju Pulau Jawa
memunculkan kesimpulan bahwa pembangunan dan pertumbuhan
ekonomi Indonesia hanya diperuntukkan untuk Pulau Jawa sendiri. Tidak
hanya itu saja, pengelolaan fiskal APBN yang mulai menunjukkan
perimbangan neraca yang tidak sehat dan penegakan regulasi dan
pengawasan kegiatan sektor finansial yang lemah karena minimnya
kecakapan instansi untuk mengatur kegiatan sektor jasa keuangan
mengakibatkan terjadinya pertumbuhan pinjaman tidak bergerak (non-
performing loan) yang tidak terkendali, hal ini tidak lepas juga dari peran
regulator finansial yang gagal untuk menegakkan peraturan untuk
memberikan pertanggungjawaban sosial perusahaan berupa edukasi
keuangan kepada rakyat.
Hal tersebut mencapai titik klimaksnya ketika Krisis moneter
1998 merebak ke berbagai negara di Asia, ketika jaring pengaman sistem
keuangan gagal menahan epidemi krisis moneter tersebut masuk ke
Indonesia, maka merebaklah krisis tersebut kesemua sektor perekonomian
dan menjangkiti industri keuangan Indonesia yang akhirnya menjadi awal
kejatuhan ekonomi dan segala pencapaian yang Indonesia raih yang
diawali dengan terjadinya pemutusan hubungan kerja massal yang berakhir
dengan berbagai kerusuhan yang menuntut mundurnya Soeharto sebagai
Presiden Indonesia, membuat Indonesia mau tidak mau harus meminta
IMF untuk mengajukan pinjaman untuk melakukan normalisasi ekonomi
Indonesia yang sudah sakit akibat harus menanggung biaya yang sangat
berat akibat kegagalan jaringan sistem pengamanan keuangan Indonesia
saat itu untuk mendeteksi adanya kejatuhan sistem keuangan secara
sistemik dan mengantisipasi terjadinya peningkatan beban yang luar biasa,
hal ini tidak lepas dari ketidakmampuan rezim Soeharto yang tidak mampu
menciptakan ekonomi yang berpondasi kuat untuk mengantisipasi dan
menghadapi bahaya ekonomi, ditambah lagi dengan kurang cakapnya
8

pejabat dan sistem yang terkait untuk mengantisipasi adanya krisis


moneter tersebut.
Pada 2012, Indonesia menggantikan India sebagai negara anggota
G20 dengan ekonomi tercepat kedua setelah China. Sejak saat itu,
pertumbuhan ekonomi Indonesia melambat di kisaran angka 5%.Pada 1
Juli 2020, Bank Dunia memutuskan Indonesia untuk dikelompokkan
sebagai negara berpenghasilan menengah tinggi dengan pendapatan
nasional bruto Indonesia pada tahun 2019 sebesar 4050 US Dollar, sedikit
di atas klasifikasi Bank Dunia bahwa negara berpendapatan menengah
tinggi per-kapitanya berkisar 4.046-12.535 US Dollar. Hal lain menurut
Bank Dunia, adalah bahwa populasi kelas menengah di Indonesia saat ini
sekitar 52 juta orang dengan pengeluaran Rp 1,2-6 juta perorang perbulan.
Pada akhir tahun 2019 tepatnya pada bulan desember, dunia
dihebohkan dengan sebuah kejadian yang diduga sebuah kasus pneumonia
yang etiologinya tidak diketahui yang kasus tersebut berasal dari Kota
Wuhan, China. China mengidentifikasi pneumonia tersebut pada tanggal 7
Januari 2020 sebagai jenis baru coronavirus. Pernyataan “urgent notice on
the treatment of pneumonia of unknown cause” telah dikeluarka oleh
Wuhan Municipal Health Committee Virus ini dapat menyebar pada
manusia dan juga hewan, yang biasanya akan menyerang saluran
pernafasan pada manusia dengan gejala awal flu hingga dapat
menyebabkan sindrom pernapasan akut berat (SARS). Penyebaran
penyakit ini melalui tetesan pernapasan dari batuk maupun bersin.16

BAB III
PEMBAHASAN

16
Fakhrul Rozi Yamali, 2020, Dampak Covid-19 Terhadap Ekonomi Indonesia,
Ekonomic: Jurnal of Ekonomic and Busines 4 (2)
9

A. Dampak COVID-19 Terhadap Perekonomian di Indonesia


Dampak pada sektor ekonomi pada masa pandemi covid-19 di
Indonesia, antara lain:
1. Terjadinya PHK besar-besaran. hasil data yang didapat yaitu ≥ 1,5
juta pekerja di rumahkan dan terkena PHK yang mana 90% pekerja
di rumahkan dan pekerja yang di PHK sebesar 10%.
Virus Corona atau COVID-19 memukul dunia usaha. Dampak virus
ini membuat pelaku usaha sampai merumahkan bahkan melakukan
pemutusan hubungan kerja (PHK). Berbagai perusahaan bahkan terancam
bangkrut. Sebanyak 114.340 perusahaan telah melakukan PHK dan
merumahkan tenaga kerja dengan total pekerja yang terkena telah
mencapai angka 1.943.916 orang perusahan dengan persentase 77% sector
formal dan 23% dari sector informal.17
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengungkapkan bahwa saat
ini telah terjadi peningkatan jumlah pekerja yang dirumahkan dan kena
PHK. Kini jumlah pekerja/buruh/tenaga kerja yang dirumahkan dan kena
PHK naik menjadi 1,5 juta orang."Per hari ini sudah 1,5 juta orang, 10%
nya mereka di-PHK, 90% nya mereka dirumahkan. Artinya PHK itu masih
jadi pilihan atau upaya terakhir," Berdasarkan data terakhir Kementerian
Ketenagakerjaan jumlah pekerja/buruh/tenaga kerja yang sudah
dirumahkan hingga di-PHK kini sudah mencapai sebanyak 1.506.713
orang. Sebanyak 1,24 juta pekerja di antaranya berasal dari sektor formal
dari 51.565 perusahaan dan 265.881 pekerja lainnya berasal dari sektor
informal. 18 Adapun jumlah pekerja yang dirumahkan mencapai 1.080.765
pekerja dari 27.340 perusahaan. Sedangkan, yang di-PHK mencapai
160.067 pekerja dari 24.225 perusahaan.19

17
https://www.kemnaker.go.id/news/detail/menaker-beri-bantuan-bagi-korban-phk-
dan-dirumahkan, di akses pada tanggal 22 Desember 2020 jam 15: 39 Wib
18
Ibid.
19
https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4973759/jumlah-pekerja-
dirumahkan-dan-kena-phk-naik-jadi-15-juta di akses pada tanggal 22 Desember 2020 jam 15:
39 Wib

9
10

2. Terjadinya penurunan PMI Manufacturing Indonesia mencapai


45,3% pada Maret 2020.
PMI Manufacturing Indonesia mengalami kontraksi atau turun
hingga 45,3 pada Maret 2020. Padahal dari angka terakhir yaitu Agustus
2019, PMI Manufacturing masih berada di angka 49. Adapun PMI
Manufacturing ini menunjukkan kinerja industri pengolahan, baik dari sisi
produksi, permintaan baru, hingga ketenagakerjaan. 20
Bentuk nyata yang dapat dilihat dari dampak covid terhadap
ekonomi yang dapat terlihat saat ini adalah kejadian PHK. Banyak
karyawan yang Jika pandemic ini berlangsung lama, kemungkinan besar
jumlah tersebut akan terus bertambah. Akibat hal tersebut, banyak aspek-
aspek lain yang terkena, antara lain pekerja harian lepas, pelaku UMKM,
usaha restoran dan usaha lain yang melibatkan orang banyak. Dampak ini
secara otomatis akan mempengaruhi penurunan daya beli.
Dampak Covid-19 Terhadap Ekonomi Indonesia 387 masyrakat
yang mana perputaran uang akan menjadi sangat minim ditengah
masyarakat serta pada saat yang sama juga produksi barang akan terbatas
dan menyebabkan deficit perdagangan.. Dampak ekonomi dari Covid-19
ini akan menghentikan usaha hampir 24 juta orang di Asia Timur dan
Pasifik. Bank Dunia juga memperkirakan hampir 35 juta orang akan tetap
dalam kemiskinan. Bahkan, Bank Dunia memperkirakan jumlah orang
yang hidup dalam kemiskinan ekstrim akan meningkat hingga 922 juta di
seluruh dunia.. Apabila tidak dilakukan startegi pencegahan yang tepat
dalam menangani pandemic ini, maka pertumbuhan ekonomi di Indonesia
akan tertekan yang diprediksi oleh menteri keuangan Indonesia.
Pertumbuhan ekonomi tersebut akan tertekan mencapai level 2,5%-0%.21

3. Terjadinya punurunan impor

20
Fakhrul Rozi Yamali, 2020, Dampak Covid-19 Terhadap Ekonomi Indonesia,
Ekonomic: Jurnal of Ekonomic and Busines 4 (2)
21
Ibid
11

Pelemahan ekonomi tiongkok akibat sedang fokus mengadapi virus


corona, berdampak juga terhadap nilai ekspor impor Indonesia. Ekspor ke
tiongkok turun sebesar 12,07% menjadi US$ 2,24 Milyar pada januari
2020 dan Nilai Impor terkontraksi sebesar 2,71% menjadi US$ 4 Milyar.22

4. Terjadinya inflasi yang telah mencapai pada angka 2,96% year-on-


year (yoy) yang telah disumbangkan dari harga emas dan komoditas
pangan pada maret 2020.
Laju inflasi April 2020 tercatat rendah sebesar 2,67% (yoy) dan
secara kumulatif hingga April mencapai 0,84% (ytd). Realisasi tersebut
lebih rendah dibandingkan inflasi Maret 2020 yang mencapai 2,96% (yoy).
Komponen inflasi inti mengalami sedikit penurunan mencapai 2,85%
(yoy) pada April 2020 dari 2,87% (yoy) di Maret 2020, melanjutkan tren
perlambatan yang telah terjadi sejak Oktober 2019. Laju inflasi volatile
food kembali menurun mencapai 5,04% (yoy), lebih rendah dari angka
Maret yang mencapai 6,48% (yoy) seiring terjadinya deflasi pada sebagian
besar komoditas pangan. Komponen administered price terus melanjutkan
tren menurun, bahkan pada April ini mengalami deflasi yang mencapai
-0,09% (yoy), lebih rendah dibandingkan bulan Maret yang masih
mengalami inflasi sebesar 0,16% (yoy).23

5. Terjadinya Depisit Neraca Perdagangan


Neraca perdagangan bulan April 2020 berbalik mengalami defisit
tipis sebesar USD344,7 juta setelah pada bulan Maret 2020 mengalami
surplus sebesar USD715,7 juta. Secara kumulatif, dalam periode Januari-
April 2020 neraca perdagangan masih mengalami surplus sebesar
USD2,24 miliar. Ekspor bulan April 2020 mencapai USD12,19 miliar,
menurun sebesar 13,33% (mtm) dan 7,02% (yoy). Nilai impor di bulan

22
http://indonesiabaik.id/infografis/dampak-corona-terhadap-ekonomi-indonesia, di
akses pada 22 Desember 2020 jam 15:59
23
https://fiskal.kemenkeu.go.id/data/document/monthly-news/LEKB%20Mei
%202020.pdf di akses pada 22 Desember 2020 jam 15:55
12

April 2020 sebesar USD12,54 miliar, atau terkontraksi sebesar 6,10%


(mtm) dan 18,58% (yoy).24

6. Terjadinya Pelambatan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Pada Q1 2020, perekonomian Indonesia hanya mampu tumbuh


sebesar 2,97% (yoy). Perlambatan pertumbuhan tersebut terutama
disebabkan oleh konsumsi rumah tangga yang hanya tumbuh sebesar
2,84% (yoy), konsumsi pemerintah tumbuh sebesar 3,74% (yoy), dan
investasi yang juga hanya mampu tumbuh 1,7% (yoy). Pertumbuhan
investasi langsung pada Q1 2020 masih cukup baik, dimana realisasinya
mencapai Rp210,7 triliun, atau naik sebesar 8,0% (yoy) dibandingkan
periode yang sama tahun sebelumnya. Realisasi investasi tersebut terdiri
dari PMA yang mencapai Rp98 triliun atau tumbuh melambat 9,2% (yoy),
dan PMDN mencapai Rp112,7 triliun atau meningkat 29,3% (yoy). Dari
sisi produksi, hanya 3 (tiga) sektor yang mampu mencatat kenaikan
pertumbuhan di Q1 2020, yakni sektor Informasi dan Komunikasi, Jasa
Keuangan, dan Jasa Kesehatan, yang didorong oleh perubahan pola
konsumsi masyarakat terkait pelaksanaan physical distancing serta
aktivitas penanganan pandemi COVID-19. Sementara sektorsektor
kontributor utama seperti Pertanian, Industri Pengolahan, Perdagangan,
dan Konstruksi menunjukkan perlambatan kinerja. 25

BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan

24
Ibid.
25
Ibid.
13

Berdasarkan pembahasan pada bab III maka dapat disimpulkan


dampak pada sektor ekonomi pada masa pandemi covid-19 di Indonesia,
antara lain:
1. Terjadinya PHK besar-besaran. hasil data yang didapat yaitu ≥ 1,5 juta
pekerja di rumahkan dan terkena PHK yang mana 90% pekerja di
rumahkan dan pekerja yang di PHK sebesar 10%.
2. Terjadinya penurunan PMI Manufacturing Indonesia mencapai 45,3%
pada Maret 2020.
3. Terjadinya punurunan impor, Ekspor ke tiongkok turun sebesar
12,07% menjadi US$ 2,24 Milyar pada januari 2020 dan Nilai Impor
terkontraksi sebesar 2,71% menjadi US$ 4 Milyar.26
4. Terjadinya inflasi yang telah mencapai pada angka 2,96% year-on-
year (yoy) yang telah disumbangkan dari harga emas dan komoditas
pangan pada maret 2020.
5. Terjadinya Depisit Neraca Perdagangan, sebesar USD344,7
6. Terjadinya Pelambatan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, pada Q1
2020, perekonomian Indonesia hanya mampu tumbuh sebesar 2,97%
(yoy).

B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas maka disaranakan hal-hal sebagai
berikut:
1. Kepada pemangku kepentingan agar terus memperhatikan ekonomi
dimasa pandemi.
2. Kepada masyarakat dengan keadaan ekonomi yang tidak menentu ini
diharapkan bijak dalam pengelolaan keuangan
DAFTAR PUSTAKA

Fakhrul Rozi Yamali, 2020, Dampak Covid-19 Terhadap Ekonomi Indonesia,


Ekonomic: Jurnal of Ekonomic and Busines 4 (2).

26
13
http://indonesiabaik.id/infografis/dampak-corona-terhadap-ekonomi-indonesia, di
akses pada 22 Desember 2020 jam 15:59
14

http://indonesiabaik.id/infografis/dampak-corona-terhadap-ekonomi-indonesia,
di akses pada 22 Desember 2020 jam 15:59.

https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4973759/jumlah-pekerja-
dirumahkan-dan-kena-phk-naik-jadi-15-juta di akses pada tanggal 22
Desember 2020 jam 15: 39 Wib.

https://fiskal.kemenkeu.go.id/data/document/monthly-news/LEKB%20Mei
%202020.pdf di akses pada 22 Desember 2020 jam 15:55.

https://www.kemnaker.go.id/news/detail/menaker-beri-bantuan-bagi-korban-
phk-dan-dirumahkan, di akses pada tanggal 22 Desember 2020 jam 15:
39 Wib.

Iskandar, A., Possumah, B.T., Aqbar, K., 2O2O, Peran Ekonomi dan Keuangan
Sosial Islam Saat Pandemi Covid-19, Jurnal Sosial & Budaya Syar’i,
7(7): 625-638.

Kartajaya. 2008. Makro Ekonomi, Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama.

Kemenkes, Novel Corona Virus, https://infeksiemerging.kemkes.go.id/ di akses


pada 20 Desember 2020.

Kemensos, Upaya Kementerian Sosial dalam Menangani Covid-19,


https://puspensos.kemsos.go.id/en/Publikasi/topic/741 di akses pada 20
Desember 2020.

Mankiw, Gregory N, 2019. Principles of Economic. Pengantar Ekonomi


Makro Edisi Ketiga. Jakarta: Salemba Empat.

Misno, A.B.P., Junediyono., Nurhadi., et al, 2020, Covid-19, Pustaka Amma


Alamiah, (Jakarta: Pustaka Ummah.

Mubyarto, 2010. Perekonomian Indonesia. Cetakan Kelima. Jakarta :


Erlangga.

Nordhaus, Samuelson. 2010. Ilmu Ekonomi Makro, Edisi Tujuh Belas,


Jakarta : Penerbit PT. Media Global Edukasi.

Sukirno, Sadono. 2008. Makro Ekonomi Moderen, Jakarta: PT Raja Grafindo


Persada, 2008.
WHO, Corona Virus Desiase (Covid-10) Pandemic, di akses di
https://www.who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus-2019 di
akses pada 20 Desember 2020.
15

Yamali, Fakhrul Rozi, 2020, Dampak Covid-19 Terhadap Ekonomi Indonesia,


Ekonomic: Jurnal of Ekonomic and Busines 4 (2)

Anda mungkin juga menyukai