Anda di halaman 1dari 30

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.

“L” P20002 USIA 32 TAHUN POST PARTUM FISIOLOGIS


HARI KE 0 DI RUANG NIFAS

PUSKESMAS NGRAMBE

TAHUN 2020

Di Susun Oleh :

MURNIATI
NIM.

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KADIRI
2020

LEMBAR PENGESAHAN
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. “L” P20002 USIA 32 TAHUN POST
PARTUM FISIOLOGIS HARI KE 0 DI RUANG NIFAS
PUSKESMAS NGRAMBE

TAHUN 2020

Telah di teliti dan disetujui oeleh pembimbimg pada :

Hari :

Tanggal :

Mengetahui,

Pembimbing Institusi Pembimbing Klinik/CI

............................... ...............................
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Asuhan Kebidanan yang
berjudul“Asuhan Kebidanan Ny. “L” P20002 Post Partum normal Hari Ke 0
Di Ruang Nifas Praktek Mandiri Bidan Tahun 2020”.
Asuhan Kebidanan ini disusun sebagai tugas praktek Profesi Bidan di
Praktek Mandiri Bidan Di Ruang Nifas dengan kasus Ny “L” .
Terima kasih juga kami sampaikan kepada :
1. selaku Kepala puskesmas ngrambe
2. Ibu Siswi Wulandari, S.ST.,S.Pd.,M.Keb., selaku Ketua program Studi Bidan
Pendidik (D.IV).
3. Titik Puji Lestari.,selaku dosen pembimbing Universitas Kadiri FIK program
4. dan semua pihak yang telah bersedia membantu tersusunnya laporan ini
Kami menyadari bahwa asuhan kebidanan ini jauh dari sempurna oleh karena
itu saya mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak
untuk kesempurnaan lebih lanjutnya dari penyusunan asuhan kebidanan ini.
Saya berharap semoga asuhan kebidanan ini dapat bermanfaat bagi penulis
pada khususnya, dan bagi pembaca pada umumnya.

Ngawi, 20 November 2020

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL DEPAN ..................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN......................................................................... ii

KATA PENGANTAR……………………………………………….......... iii

DAFTAR ISI................................................................................................. iv

BAB 1 PENDAHULUAN...................................................................... 1

1.1 Latar Belakang..................................................................... 1

1.2 Tujuan Penelitian................................................................... 6

1.3 Metode penulisan................................................................... 7

1.4 Sistematika penulisan............................................................. 9

BAB 2 TINJAUAN TEORI

2.1 Konsep Dasar nifas.............................................................. 10

2.1.1 Pengertian nifas.......................................................... 10

2.1.2 Periode nifas .............................................................. 10

2.1.3 Tahapan Lhocea masa nifas ...................................... 11

2.1.4 Adaptasi fisiologi masa nifas..................................... 12

2.1.5 Kompliasi masa nifas................................................. 13

BAB 3 TINJAUAN KASUS

I. Pengkajian....................................................................... 15

II. Interpretasi Data Dasar.................................................... 21

III. Diagnosa Masalah Potensial........................................... 21

IV. Kebutuhan Segera........................................................... 21

V. Intervensi......................................................................... 22
VI. Implementasi................................................................... 24

VII.Evaluasi........................................................................... 26

.........................................................................................

BAB 4 PENUTUP

4.1 Kesimpulan................................................................................. 29
4.2 Saran .......................................................................................... 29

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Setelah persalinan wanita akan mengalami masa puerperium, untuk
dapat mengembalikan alat genitalia interna kedalam keadaan normal, dengan
tenggang waktu sekitar 42 hari atau enam minggu atau satu bulan tujuh hari.
(Ilmui kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana, Manuaba,
hal 195).
Masa nifas atau puerperium dimulai setelah kelahiran plasenta dan
berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil.
Masa nifas berlangsung kira-kira selama 6 minggu. Pada masa ini terjadi
perubahan-perubahan fisiologis,yaitu:
1. Perubahan fisik
2. Involusi uterus dan pengeluaran lochia
3. Laktasi/pengeluaran ASI
4. Perubahan psiikis
(http://therizkikeperawatan.blogspot.com/2009/03/askeb.html)
Dalam masa nifas, alat-alat genitalia interna maupun eksterna akan
berangsur-angsur pulih kembali seperti keadaan seblum hamil. Perubahan-
perubahan alat-alat genital ini dalam keseluruhannya disebit involusi.(Ilmu
Kebidanan, Sarwono, hal.237).
Menurut World Health Organization (WHO), pada tahun 2013 Angka
Kematian Ibu (AKI) di dunia 210 per 100.000 kelahiran hidup, AKI di negara
berkembang 230 per 100.000 kelahiran hidup dan AKI di negara maju 16 per
100.000 kelahiran hidup. AKI di Asia Timur 33 per 100.000 kelahiran hidup,
Asia Selatan 190 per 100.000 kelahiran hidup, Asia Tenggara 140 per
100.000 kelahiran hidup dan Asia Barat 74 per 100.000 kelahiran hidup
(WHO, 2014).
Perawatan postpartum dimulai sejak kala uri dengan menghindarkan
adanya kemungkinan-kemungkinan perdarahan post partum, dan infeksi.
(ilmu kebidanan, Sarwono, hal.238). Pada tahun 2013 AKI di Indonesia
mencapai 190 per 100.000 kelahiran hidup. Bila dibandingkan dengan
Malaysia, Filipina dan Singapura, angka tersebut lebih besar dibandingkan
dengan angka dari negara – negara tersebut dimana AKI Malaysia 29 per
100.000 kelahiran hidup, Filipina 120 per 100.000 kelahiran hidup dan
Singapura 6 per 100.000 kelahiran hidup (WHO, 2014).
Masa nifas merupakan hal penting untuk diperhatikan guna
menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia. Berdasarkan Suvei
Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, AKI (yang
berkaitan dengan kehamilan, persalinan dan nifas) sebesar 359 per 100.000
kelahiran hidup. Angka ini masih cukup tinggi jika dibandingkan dengan
negara – negara tetangga di Kawasan ASEAN. AKI di Indonesia sejak tahun
1991 hingga 2007 mengalami penurunan dari 390 menjadi 228 per 100.000
kelahiran hidup. Namun, pada tahun 2012 SDKI kembali mencatat kenaikan
AKI yang signifikan, yakni dari 228 menjadi 359 kematian ibu per 100.000
kelahiran hidup (Kemenkes RI, 2015).
Tujuan asuhan masa nifas antasa lain : menjaga kesehatan ibu dan
bayinya baik fisik maupun psikologi, melaksanakan skrining komprehensif,
mendeteksi masalah, mengobati atau merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu
maupun bayinya, memberikan pendidikan kesehatan mengenai perawatan
kesehatan diri: nutrisi, menyusui (ASI), keluarga berencana, pemberian
imunisasi pada bayi dan perawatan bayi sehari-hari
1.2 Tujuan
1. Tujuan Umum
Memberi asuhan kebidanan pada ibu post partum dengan tepat dan
benar sehingga tidak terjadi komplikasi, yang dapat mengakibatkan
kematian pada ibu.
2. Tujuan Khusus
a. Mampu menguraikan dan melakukan konsep dasar serta manajemen
kebidanan pada ibu post partum.
b. Mampu melakukan pengkajian pada ibu nifas secara menyeluruh pada
Ny “L”
c. Mampu menginterpretasikan data untuk mengidentifikasi diagnosa
atau masalah pada Ny “L”
d. Mampu mengidentifikasi diagnosa potensial padaNy “L”
e. Mampu mengidentifikasi tindakan segera, konsultasi, kolaborasi
dengan tenaga kesehatan lain berdasarkan kondisi padaNy “L”
f. Mampu menentukan intervensi dengan menyusun rencana asuhan
kebidanan secara menyeluruh pada Ny “L”
g. Mampu melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan perencanaan
pada Ny “L”
h. Mampu mengevaluasi hasil asuhan yang telah diberikan pada Ny “L”

1.3 METODE PENULISAN


Metode penulisan data yang digunakan penulis pada asuhan kebidanan
menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan deskriptif dengan
melakukan tinjauan kasus melalui :
a. Wawancara / anamnesa
Komunikasi langsung yang bertujuan untuk mencari informasi guna
melengkapi data pasien maupun keluarga pasien untuk memperoleh data
yang adekuat.
b. Observasi
Dengan cara mengatasi perilaku dan keadaan pasien untuk memperoleh
data tentang kesehatan pasien.
c. Studi dokumentasi
Mempelajari dan melengkapi data dengan jalan melihat catatan atau status
pasien
d. Studi pustaka
Dari buku-buku penunjang

1.4 SISTEMATIKA PENULISAN


BAB 1 PENDAHULUAN
Terdiri dari latar belakang, tujuan penulisan, metode pengumpulan
data dan sistematika penulisan.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Terdiri dari landasan teori
BAB 3 TINJAUAN KASUS
Terdiri dari pengkajian, interpretasi data dasar, identifikasi
diagnosa/masalah potensial, kebutuhan segera, intervensi,
implementasi dan evaluasi.
BAB 4 PENUTUP
Terdiri dari kesimpulan dan saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB 2
TINJAUAN TEORI

2.1 KONSEP NIFAS NORMAL


2.1.1 Pengertian Nifas
Puerperium adalah masa sesudah persalinan yang diperlukan untuk
pulihnya kembali alat kandungan yang lamanya 6 minggu. (Sarwono
Prawihardjo : 315)
Puerperium / masa nifas adalah masa pulih kembali mulai dari
persalinan selesai dan berakhir kira-kira setelah 6 minggu. (Sarwono
Prawihardjo : 237)
Masa nifas adalah masa pulih kembali mulai dari persalinan selesai
sampai alat kandungan kembali seperti pra hamil, berlangsung selama
6-8 minggu. (Rustam Mochtar, MPH : 115)
Masa nifas adalah dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir
ketika alat-alat kandungan kembali seperti sebelum hamil yang
berlangsung kira-kira 6 minggu. (Sarwono Prawihardjo)

2.1.2 Periode Nifas


Periode masa nifas di bagi menjadi tiga, yaitu sebagai berikut:
1. Periode immediate postpartum
Masa segera setelah plasenta lahir sampai dengan 24 jam.pada masa
ini sering terdapat banyak masalah seperti pendarahan
2. Periode Early postpartum (24 jam-1 minggu)
Masa dimana involsi uterus harus dipastikan dalam keadaan
normal,tidak ada pendarahan,lokea tidak berbau busuk,tidak
demam,ibu cukup mendapatkan makanan dan cairan,serta ibu dapat
menyusui dengan baik
3. Periode Latei Postpartum (1-5 minggu)
Masa di mana perawatan dan pemeriksaan kondisi sehari-hari,serta
konseling KB
Pembagian masa nifas di bagi dalam tiga periode
1. Peurperium Dini
Kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri dan berjalan-jalan
2. Peurperium intermedial
Kepulihan menyeluruh alat-alat genitalis yang lamanya 6-8 minggu
3. Remote peurperium
Waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna terutama
bila selama hamil atau waktu persalinan mempunyai komplikasi.

2.1.3 Tahapan Lochea Masa Nifas


Lochea merupakan ekskresi cairan rahim selama masa nifas.
Lochea mengandung darah dan sisa jaringan desidua yang nekrotik dari
dalam uterus. Lokia mempunyai bau yang amis (anyir) meskipun tidak
terlalu menyengat dan volumenya berbeda-beda pada setiap wanita.
Lokia mengalami perubahan karena proses involusi.

Perbedaan masing-masing lokia dapat dilihat sebagai berikut:


Lokia Waktu Warna Ciri-ciri

Rubra 1-3 hari Merah kehitaman Terdiri dari sel


desidua, verniks
caseosa, rambut
lanugo, sisa
mekoneum dan sisa
darah

Sanguilenta 3-7 hari Putih bercampur Sisa darah bercampur


merah lender

Serosa 7-14 Kekuningan/ Lebih sedikit darah


hari kecoklatan dan lebih banyak
serum, juga terdiri
dari leukosit dan
robekan laserasi
plasenta

Alba >14 hari Putih Mengandung leukosit,


selaput lendir serviks
dan serabut jaringan
yang mati.

2.1.4 Adaptasi Fisiologi Masa Nifas


Reva rubin membagi periode ini menjadi 3 bagian antara lain :
1. Periode “Taking in”
a. Periode ini terjadi 1-2 hari sesudah melahirkan. Ibu baru pada
umumnya pasif dan tergantung, perhatiannya tertuju pada
kekawatiran akan tubuhnya
b. Ia mungkin mengulang-ulang menceritakan pengalaman waktu
melahirkanya. Tidur tampa gangguan sangat penting untuk
mengurangi gangguan kesehatan akibat kurang istirahat.
2. Periode “taking hold”
a. Periode ini berlangsung pada hari ke 2-4 post partum
b. Ini menjadi perhatian pada kemampuan menjadi orang tua yang
sukses dan meningkatkan tanggung jawabterhadap bayi
c. Ibu berusaha keras untuk menguasai keterampilan perawatan
bayi, misalnya mengendong, memandikan dan memasang popok dan
sebagainya.Pada masa ini, ibu biasanya sangat sensitive dan merasa
tidak mahir dalam melakukan hal-hal tersebut
3. Periode “Letting Go”
a. Periode ini biasanya terjadi setelah ibu pulang ke rumah periode
ini pun sangat berpengaruh terhadap dan perhatian yang diberikan
oleh keluarga
b. Ibu mengambil tanggung jawab terhadap perawatan bayi dan ia
harus beradaptasi dengan segala kebutuhan bayi yang sangat
tergantung padanya. Hal ini menyebabkan berkurangnya hak
ibu,kebebasan, dan hubungan social.
c. Depresi post partum umumnya terjadi pada periode ini.

2.1.5 Komplikasi Masa Nifas.


Komplikasi masa nifas Menurut Y.Anggraini, (2010) dan
Bahiyatun, (2009) adalah sebagai berikut :
1. Perdarahan Pasca Persalinan
Perdarahan ini bisa terjadi segera setelah ibu melahirkan.
Terutama di dua jam pertama yang kemungkinanya sangat tinggi.
Darah yang keluar melebihi 500 ml.
2. Infeksi Masa nifas
Beberapa bakteri yang bisa menyebabkan infeksi masa nifas.
Gejala umum infeksi dapat dilihat dari suhu yang tinggi yaitu
mencapai 39 ºC, uterus lembek, kemerahan, rasa nyeri pada
payudara, atau adanya disuria.
3. Demam, muntah dan nyeri berkemih
Demam pada masa nifas menunjukkan infeksi. Organisme yang
menunjukkan infeksi saluran kemih berasal dari floral normal
perineum.sensasi peregangan kandung kemih juga mungkin
berkurang akibat rasa tidak nyaman yang ditimbulkan oleh
episiotomy yang lebar, laserasi periuretra atau hematoma dinding
vagiana. Overdistensi yang disertai kateterisasi untk mengeluarkan
air kemih sering menyebabkan infeksi saluran kemih.
4. Payudara Bengkak
Payudara bengkak yang tidak disusukan secar adekuat dapat
menyebabkan payudara menjadi panas, merah, terasa sakit dan
akhirnaya terjadi mastitis. Puting susu lecet akan memudahkan
masuknya kuman dan terjadinya payudara bengkak.
Penatalaksanaan payudara bengkak yaitu :
1) Menyusui tetap dilanjutkan, lebih sering menyusui pada
payudara yang bengkak supaya payudara segera kosong.
2) Beri kompres panas.
3) Pakai BH yang longgar.
4) Istirahat yang cukup dan makan makanan yang bergizi.
5) Banyak minum air putih (2 liter per hari).
BAB III
TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. “L” P20002 USIA 32 TAHUN POST


PARTUM FISIOLOGIS 2 JAM DI RUANG NIFAS
PUSKESMAS NGRAMBE

Tanggal : 19 November 2020


Jam : 09.00 WIB
Tempat : Ruang Nifas
A. Pengkajian
1. Data Subyektif
a. Identitas
Nama : Ny.”L” Nama : Tn.”D”
Umur : 32 Tahun Umur : 35 Tahun
Suka : Jawa Suka : Jawa
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Petani
Alamat :
b. Keluhan utama
Ibu mengatakan nyeri pada luka bekas jahitan dan perut terasa mules.
c. Riwayat Kebidanan
1) Riwayat Menstruasi
Menarche pada usia ±13 tahun, siklusnya ±28 hari, lamanya
menstruasi ±7 hari, ganti pembalut 2-3 kali sehari.
2) Riwayat KB
Ibu menggunakan KB implant.
3) Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang lalu.

No Suami UK Jns. Penol Penyu- BB / PB Jns. Hidup KB


ke- Pers . lit Kel / mati
1. 1 39 Spontan Bidan Tidak 2500 gr / ♂ hidup implant
mg ada 48 cm

2 Hamil
ini

4) Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas sekarang


- Kehamilan:
(a) Ini kehamilan yang ke 2
(b) HPHT : 07-02-2020
(c) HPL : 14-11-2020
(d) UK : 39 mgg.
(e) ANC :memeriksakan kehamilanya sebanyak 10x,
ditempat bidan 8x, di dokter2x dan terapi yang diberikan selama
hamil yaitu tablet fe, kalk, vitamin B12:
Trimester I : pada trimester I memeriksakan kehamilanya
sebanyak 3 kali.
Trimester II : pada trimester II memeriksakan kehamilanya 3 kali.
Trimester III: pada trimester III memeriksakan kehamilanya
sebanyak 6 kali.
Saat hamil 9 bulan ini ibu tidak mengalami keracunan kehamilan,
ibu sudah mendapatkan TT 5x, diberikan penyuluhan tentang
kebutuhan dasar ibu hamil meliputi nutrisi, eliminasi, personal
hygiene, istirahat, seksual, senam hamil, tanda bahaya ibu hamil
dan ketidaknyamanan selama hamil dan cara penanganannya.
- Persalinan:
Tanggal 14 November 2020 pukul 03.00 WIB merasakan
kenceng-kenceng. Pada tanggal 14 November 2020 pukul 04.00
WIBPasien datang untuk periksa ke puskesmas. Pada jam 07.00
WIB bayi lahir dengan spontan, jenis kelamin laki-laki, BB : 3000
gr, PB : 50 cm, LK : 33 cm, LD : 32 cm, LILA: 11 cm APGAR
SCORE 8/9, sudah diberikan injeksi Vit.K, ada lubang anus, dan
tidak ada kelainan.
- Nifas:
2 jam post partum, ibu merasakan nyeri pada bekas operasi.
Selama nifas ini kondisi ibu baik, tekanan darah normal perlahan.
Ibu mengatakan ASI keluar sedikit, bayi ditambah susu formula 30
cc sehari, involusi baik, perut terasa bulat dan keras, lochea rubra
warna merah kehitaman, banyaknya 1 softex dan baunya khas.
5) Riwayat Kesehatan
a) Riwayat kesehatan dahulu
Ibu tidak pernah menderita penyakit menurun maupun menular
seperti, hipertensi, DM, TBC, hepatitis, asma, jantung.
b) Riwayat kesehatan sekarang
Saat ini tidak sedang menderita penyakit seperti , hipertensi, DM,
TBC, HIV, asma, jantung.
c) Riwayat kesehatan keluarga
Dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit menurun dan
menular seperti hipertensi, DM, TBC, hepatitis, asma, jantung.
6) Pola Fungsional
a) Nutrisi
Selama hamil : Makan 3x sehari, porsi sedang dengan
komposisi nasi, sayur (bayam, wortel, kacang
panjang, kangkung), lauk (ikan, tahu, tempe,
daging, telur), buah (pisang, jeruk, apel,
pepaya), minum air putih  5-6 gelas/hari,
terkadang minum susu 1 gelas perhari.
Sekarang : ibu belum makan dan minum apapun, ibu
masih puasa.
b) Eliminasi
Selama hamil : BAK 6-8 kali perhari, bau khas, warna kuning
jernih, tidak ada keluhan nyeri pada waktu
kencing, BAB 1x/hari, bau khas feses, warna
agak kehitaman, konsistensi lunak.
Sekarang : BAK warna kuning jernih, ada keluhan nyeri
waktu kencing.
c) Personal hygiene
Selama hamil : Selama hamil mandi 2x/hari, gosok gigi
2x/hari, keramas 3x seminggu, ganti baju
2x/hari.
Sekarang :Sudah disibin 1x, ganti pembalut dan ganti
pakaian dan belum keramas.
d) Istirahat
Selama hamil : Selama hamil tidur siang 1-2 jam, tidur malam
7-8 jam.
Sekarang : Ibu belum bisa tidur.
e) Aktivitas
Selama hamil : Selama hamil beraktivitas sebagai ibu rumah
tangga tetapi tidak beraktivitas berat.
Sekarang : ibu hanya berbaring telentang, kaki sudah bisa
digerakkan .
7) Riwayat psikososial
a) Status perkawinan
Menikah secara sah secara agama dan hukum, menikah 1 kali
pada saat usia ibu 23 tahun dan suami pada usia 25 tahu, lama
pernikahan ± 9 tahun.
b) Penerimaan ibu dengan keadaanya
Ibu senang bayinya lahir dengan selamat.
c) Dukungan keluarga
Suami dan keluarga selalu menemani dan memberikan dukungan.
d) Hubungan dengan anggota keluarga
Hubungan dengan semua anggota keluarga berjalan baik dan
harmonis.
e) Pengambilan keputusan dalam keluarga
Keputusan diambil secara musyawarah bersama.
2. Data Obyektif
a. Pemeriksaan umum
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
TTV : TD : 100/80 mmHg R : 22x/menit
S : 36,7ºC N : 86x/menit
BB sebelum hamil : 56 kg
BB sekarang : 70 kg
TB : 158 cm

b. Pemeriksaan Fisik
a) Kepala
Inspeksi : rambut hitam, rambut bersih, tidakmudah rontok.
Palpasi : Tidak ada benjolan abnormal, tidak ada nyeri tekan.
b) Wajah : Tidak pucat, nampak bersih, ekspresi wajah menyeringai
ketika bekas operasi ditekan.
c) Mata
Inspeksi : Simetris, fungsi penglihatan baik, konjungtiva merah
muda, sklera putih
Palpasi : Tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan
d) Hidung
Inspeksi : Simetris, tidak ada secret, tidak ada polip, tidak ada PCH
e) Telinga
Inspeksi : Simetris, bersih, tidak ada serumen berlebih, fungsi
pendengaran baik
f) Mulut dan Bibir
Inspeksi : Bersih, tidak ada stomatitis, gigi tidak caries, gusi tidak
berdarah, bibir tidak pecah-pecah.
g) Leher
Inspeksi : Simetris, bersih.
Palpasi : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, kelenjar limfe
ataupun vena jugularis.
h) Dada
Inspeksi : Simetris, pergerakan pernafasan teratur, tidak ada tarikan
intercosta berlebih.
Palpasi : Tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan
Auskultasi : Tidak ada ronchi, tidak ada wheezing, bunyi jntung
normal.
i) Payudara
Inspeksi :Simetris, ada pembesaran payudara dan tegang, vena agak
terlihat dibawah kulit, ada hiperpigmentasi pada areola
mammae, puting susu menonjol, bersih, tidak ada
benjolan abnormal, colostrum/ keluar tapi belum
lancar.
Palpasi : Tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan
j) Abdomen
Inspeksi : terlihat ada strie livida, ada linea nigra,
Auskultasi : terdengar bising usus 9x/menit.
Perkusi : ibu tidak mengalami kembung.
Palpasi :tinggi fundus uterus terabasetinggi pusat, nyeri tekan pada
area luka jahitan SC, kontraksi uterus baik, konsistensi
keras bulat, kandung kemih kosong, skiballa tidak teraba.
k) Genetalia
Inspeksi :Vulva dan vagina merah, tidak odema, lochea rubra
berwarna merah kehitaman, banyak 1 pampers penuh
bau anyir.
l) Anus
Inspeksi : Bersih, tidak ada haemoroid.
m)Ekstremitas:
 Atas : Simetris, tidak oedema, tidak ada kelainan fungsi.
 Bawah : Simetris, tidak oedema, tidak ada varices, tidak ada
kelainan fungsi, reflek patella +/+.
B. Interpretasi Data
Dx : Ny “ l ” P20002 Post partum normal 2 jam dengan KU Baik.
Ds : Ibu mengatakan telah meliharkan bayinya pada tanggal 14
November 2020
Do : KU : Baik Kesadaran : Composmentis
TTV :N : 86x/menit
S : 36,70 C
RR : 22x/ menit
T : 110/80
TFU : 2 jari di bawah pusat
Lochea Rubra
C. Mengatitisipasi Diagnosa Potensial
Tidak ada
D. Tindakan Segera
Tidak ada
E. Intervensi
Tanggal : 14 November 2020 Jam : 11.00 WIB
1. Diagnosa : Ny “l” usia 32 tahun P20002 post partum normal 2 jam dengan KU
ibu baik.
Tujuan : Ibu dapat melewati masa nifas tanpa masalah yang
berarti/komplikasi
Kriteria : - Tanda-tanda vital dalam batas normal
T : 110/70-120/80 S : 36,5-37,5oC
N : 60 - 80 x/mnt RR : 16-20 x/mnt
- Proses laktasi normal dan lancar yang ditandai dengan :
 Tidak terjadi bendungan ASI
 Pengeluaran ASI lancar
 Ibu dapat meneteki bayinya dengan benar
- Proses involusi normal yang ditandai dengan penurunan TFU
normal yaitu :
1-3 hari : 2 jari bawah pusat
1 minggu : pertengahan pusat symfisis
2 minggu : tidak teraba diatas symfisis
6 minggu : bertambah kecil
8 minggu : sebesar normal
Kontraksi uterus baik : bundar dan keras
- Pengeluaran lochea lancar/normal
Hari 1-2 : Berwarna merah dan hitam (loceha rubra).
Hari 3-7 : Berwarna merah kekuningan (lochea
sanguinolenta).
Hari 8-14 : Berwarna coklat kekuning-kuningan (lochea
serosa).
Hari 14 > : Berwarna putih (lochea alba)
- Ibu dapat mobilisasi secara bertahap

Intervensi:
1. Jelaskan hasil pemeriksaan pada ibu.
R/ Ibu mengetahui keadaan dirinya.
2. Jelaskan fisiologis nifas
R/ Ibu dapat beradaptasi dan menyesuaikan dengan keadaan sekarang
3. Jelaskan tanda bahaya masa nifas
R/ Deteksi dini adanya kelainan sehingga bisa segera ditangani.
4. Beritahu ibu tentang kebutuhan dasar ibu nifas yang meliputi nutrisi,
personal hygiene, aktifitas, istirahat dan lain-lain.
R/ Ibu bisa menjalankan aktifitas sehari-hari selama masa nifas
dengan baik.
5. Anjurkan ibu untuk mobilsasi.
R/ untuk mempercepat involusi.
6. Ajarkan ibu cara menyusui yang benar
R/ ibu merasa lebih nyaman saat menyusui dan puting tidak lecet.
7. Anjurkan ibu untuk sering menyusui bayinya setiap saat (Bayi terlihat
lapar) atau setiap 2 jam sekali.
R/ agar bayi kenyang dan tenang serta tidak kuning.
8. Observasi proses involusi, lochea dan laktasi.
R/ Deteksi dini adanya komplikasi (Involusi tidak baik, lochea
banyak, perdarahan).
9. Observasi intake dan output
R/ Mencegah terjadinya oedem paru.

F. Implementasi
Tanggal : 14 November 2020 Jam : 11.20 WIB
Diagnosa : Ny “L” Usia 32 tahun P20002 post partum normal 2 jam dengan
KU ibu baik.
Implementasi :
1 . Menjelaskan tentang hasil pemeriksaan kepada ibu dan keluarga tentang
keadaan ibu.
2 . Menjelaskan fisiologi nifas yaitu mengenai perubahan-perubahan yang
terjadi pada masa nifas meliputi :
1. Laktasi : keseluruhan proses menyusui mulai ASI diproduksi sampai
proses bayi menghisap dan menelan ASI.
2. Involusi : proses kembalinya alat-alat kandungan ke dalam keadaam
semula seperti sebelum hamil karena fungsinya telah selesai.
3. Lochea : pengeluaran cairan/sekret yang berasal dari rahim melalui
jalan lahir
Hari 1-2 :Berwarna merah.
Hari 3-7 :Berwarna merah kekuningan.
Hari 8-14 :Berwarna coklat kekuning-kuningan.
Hari 14 > :Berwarna putih.
3 . Menjelaskan kepada ibu tentang tanda bahaya nifas, yaitu :
- Demam tinggi
- Penglihatan kabur
- Perdarahan berlebihan dari vagina
- Pusing berlebihan
- Uterus lembek
4 . Menjelaskan tentang kebutuhan dasar ibu nifas, meliputi :
1. Nutrisi
- Menganjurkan ibu untuk makan-makanan yang bergizi dan
tambahan 500 kalori per hari, porsi 1-2 piring lebih banyak dari
biasanya.
- Diit makanan tinggi karbohidrat dan tinggi protein.
- Sebaiknya makanan yang mengandung cukup protein, cairan,
sayur-sayuran, dan buah-buahan karena wanita masa nifas
mengalami hemokonsentrasi.
- Minum air putih 8-10 gelas/hari dan bila perlu ditambah susu.
2. Eliminasi
Menganjurkan ibu untuk BAK dan BAB secara teratur dan
menghindari menahannya bila ada rangsangan. Karena bila ditahan
akan menghambat involusi rahim.
3. Personal hygiene
- Menganjurkan ibu mandi 2 x/hari, membersihkan daerah kelamin
dengan sabun dan air bersih dari depan ke belakang (dari vulva ke
anus) setiap BAK dan BAB.
- Menyarankan ibu mengganti pembalutnya tiap kali basah atau
minimal 2 x/hari.
- Menyarankan ibu untuk memcuci tangan sebelum dan sesudah
membersihkan daerah vulva.
-
4. Istirahat/tidur
- Menganjurkan ibu untuk istirahat cukup, tidur siang/beristirahat
saat bayinya tidur untuk mencegah keletihan yang berlebihan.
- Menjelaskan kurang istirahat akan mempengaruhi ibu dalam
beberapa hal :
 Mengurangi jumlah ASI yang diproduksi
 Memperlambat proses involusi rahim dan memperbanyak
perdarahan
 Menyebabkan depresi ketidakmampuan untuk merawat bayi
dan dirinya sendiri
5. Aktivitas
- Menganjurkan ibu agar mobilisasi bertahap, mulai dari duduk,
berjalan dan ke kamar mandi sendiri.
- Menganjurkan ibu untuk kembali ke kegiatan-kegiatan rumah
tangga secara perlahan-lahan mulai dari yang paling ringan dulu.
6. Hubungan seksual
Menganjurkan ibu untuk mulai melakukan hubungan seksual
setelah 40 hari/6 minggu setelah persalinan bila masa nifas telah
selesai.
5 . Menganjurkan Ibu untuk mobilisasi yaitu di mulai dari miring kanan
kiri kemudian duduk, berdiri dan kemudian berjalan.
6 . Memberitahukan ibu mengenai cara menyusui yang benar
7 . Menganjurkan ibu untuk sesering mungkin menyusui bayinya saat lapar
atau tiap 2 jam.
8 . Mengobservasi tanda-tanda vital.
9 . Mengobservasi proses involusi, lochea dan laktasi.
10 . Menganjurkan Ibu untuk kontrol kembali.
G. Evaluasi
Tanggal : 14 November 2020 Jam :12.00 WIB
Diagnosa : Ny “ I “ usia 26 tahun P10001 post partum normal hari ke-0 dengan
KU ibu baik.
S : - Ibu sudah mengerti tentang penjelasan yang telah diberikan yaitu
 Fisiologi nifas
 Tanda bahaya masa nifas
 Kebutuhan dasar ibu nifas
- Ibu bersedia melaksanakannya di rumah.
O : - KU ibu baik, kesadaran composmentis
- Tanda-tanda vital
T : 110/80 mmHg S : 36,7oC
N : 86 x/mnt R : 22 x/mnt
- Laktasi normal Colostrum +/+ sudah keluar
- Involusi baik, TFU setinggi pusat, kontraksi uterus keras dan bundar
- Lochea normal, rubra warna merah kehitaman, banyaknya ½
pembalut, bau khas anyir. Terpasang kateter dengan UP = 450 cc.
- Ibu dapat menjelaskan kembali penyuluhan/penjelasan yang
diberikan.
A : Ny “ L ” usia 32 tahun P20002 post partum normal hari ke-0 dengan
KU ibu baik.
P :
1. Melakukan cuci tangan 7 langkah
2. Memberitahukan hasil pemeriksaan.
3. Menganjurkan ibu untuk tetap menjaga kehangatan bayi serta
menjaga personal hygine.
4. Mengajarkan ibu untuk merwat tali pusat yaitu hanya
menggunkan kasa steril.
5. Memberitahu ibu untuk sering menyusui bayinya saat bayi merasa
lapar atau setiap 2 jam sekali.
6. Memberitahu ibu cara merawat luka bekas jahitan perinium.
7. Memberitahu ibu untuk rutin imunisasi bayinya sesuai jadwal di
posyandu.
8. Memberitahu ibu untuk kontrol kembali.
BAB 4
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Setelah melakukan asuhan kebidanan pada Ny. “L” P20002 Post Partum
normal 2 jam, didapatkan kesimpulan bahwa dalam pengkajian dilakukan
pengumpulan data yang meliputi data subjectif dan objectif.Dari pengkajian
tersebut diambil suatu diagnosa bahwa Ny “L” dalam masa nifas,intervensi
yang diberikan disesuaikan dengan ketentuan yang ada, sedangkan
penerapannya disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada. Evaluasi
dilakukan setelah implementasi dilakukan,yang menunjukkan bahwa Ny “L”
mengalami kemajuan :
1. Ibu mengerti tentang keadaannya
2. Ibu bersedia melakukan Anjuran yang disarankan bidan mengenai
dirinya serta untuk bayi.
3. Ibu mampu melakukan anjuran dari bidan untuk menyusi menjaga
kehangatan bayinya.
4. TTV dan 3 besar nifas dalam batas normal

4.2 Saran

1. Bagi Tenaga Kesehatan


Diharapkan bagi tenaga kesehatan agar dapat memberikan asuhan yang
tepat, sesuai dengan kebutuhan penderita.
2. Bagi Pasien
Di harapkan melakukan pemeriksaan secara rutin bila timbul kelainan
yang lebih berlanjut dapat segera terdeteksi.
3. Bagi Pembaca
Diharapkan pada para pembaca agar menjadikan sebagai salah satu cara
untuk dapat memberikan asuhan yang benar pada ibu nifas.

4. Bagi Institusi
Diharapkan Institusi agar dapat dijadikan sebagai bahan tambahan
literatur.
5. Bagi Praktek Mandiri Bidan.
Diharapkan kepada pihak PMB agar dapat membantu penerapan atau
penatalaksanaan ibu nifas dan menurunkan Angka Kesakitan Maternal.
DAFTAR PUSTAKA

Coad, Jane & Dunstall, Melvyn. (2006). Anatomi dan Fisiologi Untuk Bidan, editor
Monica Ester. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Mochtar, R. (2012). Sinopsis Obstetri. Jakarta: EGC.

Hanafiah, Tm. (2004). Perawatan Masa Nifas: Bagian Obstetri dan Ginekologi Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

Mochtar, R. (2012). Sinopsis Obstetri. Jakarta: EGC.

Sukarni, I & Margareth. (2013). Kehamilan, Persalinan dan Nifas. Yogyakarta :


Nuha Medika.

Wiknjosastro, Gulardi Hanifa dkk. (2006). Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal, ed-1,cet-11. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.

Anda mungkin juga menyukai