ANITA. F. HUTUBESSY
2020
i
PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN
ANITA F. HUTUBESSY
NIM. P07120320190206
Mengetahui,
Pembimbing
WA NULIANA, S.Kep.,Ns,.M.Kep
NIP. 198403112010122002
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
Kabupaten Seram Bagian Barat tahun 2020” telah diperiksa dan disetujui
untuk diujikan.
Pembimbing
WA NULIANA, S.Kep.,Ns,.M.Kep
NIP. 198403112010122002
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik Tuhan Yang Maha Esa, suci dan maha
bantuan serta bimbingan, bantuan dan motivasi dari berbagai pihak. Untuk
proposal KTI ini, tetapi penulis berharap usulan proposal ini dapat
Peneliti
iv
DAFTAR ISI
v
1 Defenisi………………………………………..... 19
2 Tujuan…………………………………………… 21
3 Prosedur 23
Tindakan……………………………..
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................. 24
A Rancangan Studi Kasus ............................................ 24
B Subjek Studi Kasus ................................................... 24
C Fokus Studi ............................................................... 24
D Definisi Operasional .................................................. 25
E Tempat dan Waktu .................................................... 25
F Pengumpulan Data .................................................... 25
G Penyajian 25
Data…………………………………………..
H Etika Studi Kasus ..................................................... 26
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................
LAMPIRAN .........................................................................................
vi
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR GAMBAR HAL.
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Malaria adalah infeksi parasit pada sel darah merah oleh suatu
2017). WHO menyatakan bahwa bayi dan anak-anak dibawah usia <5
report yang dikeluarkan oleh WHO bahwa pada tahun 2018 terdapat
1
(Badan Penelitian dan pengembangan kesehatan Kementerian
telah berfluktuasi dalam tiga tahun terakhir yang ditunjukkan oleh API
pada tahun 2014 (22,8 ‰), 2015 (6,147 ‰) dan 2016 (9,03 ‰) dengan
441 kasus klinis, 248 kasus positif, 23 spesies telah ditemukan tetapi
hidup di daerah terpencil dan beresiko tinggi malaria. Hal ini tercermin
tentang pelaksanaan deteksi dini dan pemberian obat anti malaria oleh
2
Pada penyakit malaria masalah yang timbul dan diperlukan
Selain demam gejala lain yang juga ditemukan seperti nyeri kepala,
mual, muntah, diare, pegal-pegal, dan nyeri otot serta keadaan yang
dan tepid sponge. Namun dari ketiga jenis metode kompres ini tepid
juga didukung oleh penelitian Hamid (2011) & Arfah (2017) bahwa
3
tindakan kompres dengan metode tepid sponge merupakan tindakan
B. Rumusan Masalah
Puskesmas Waesala?
4
C. Tujuan Penulisan
3. Bagi Penulis
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengkajian
a. Identitas klien
b. Keluhan utama
dan dapat disertai sakit kepala, mual, muntah, diare dan nyeri
6
g. Aktivitas/ Istirahat
h. Sirkulasi
i. Integritas Ego
j. Eliminasi
k. Makanan/ cairan
badan
l. Neurosensori
koma.
7
m. Nyeri/ kenyamanan
n. Keamanan
o. Pemeriksaan Fisik
malaria yaitu;
3) Sklera ikterik
8
5) Pembesaran hati (hepatomegali) (Dirjen PP & PL Kemenkes
RI, 2017).
2. Diagnosa keperawatan
1) Tujuan: termuregulasi
intensitas nyeri
nyeri
makanan
9
2) Intervensi: Manajemen nutrisi
3. Implementasi Keperawatan
(Deswani, 2009).
4. Evaluasi Keperawatan
10
B. KONSEP MALARIA
1. Definisi Malaria
buruk (mala: buruk; aria: Udara), sehingga penyakit ini sering terjadi
2. Etiologi
GAMBAR 2.1
NYAMUK ANOPHELES
11
Malaria disebabkan oleh apicomplexa dari genus plasmodium,
malaria quartana dan malaria ovale ; dua spesies yang terakhir paling
3. Jenis Malaria
12
a. Plasmodium falciparum: menyebabkan malaria falciparum atau
pengobatan
8-14 hari untuk Plasmodium vivax dan Plasmodium ovale, dan 7-30
4. Patofisiologi
masuk ke sel hati. Dihati sporozoit matang menjadi skizon yang akan
13
Merozoit dalam eritorsiter akan mengalami perubahan morfologi yaitu;
merozoit akan berubah menjadi bentuk cincin, dari bentuk cincin itu
GAMBAR 2.2
PATOFISIOLOGI MALARIA
14
yang diturunkan terutama penting untuk melindungi anak kecil/bayi
terbatas pada daerah endemis malaria. Sama Seleksi yang sama juga
terhadap eritrosit yang terinfeksi, tetapi proteksi ini tidak lengkap dan
15
oleh tidak adekuatnya respon ini. Antigen yang heterogen terhadap
5. Gambaran klinis
dari dua hari, menggigil, dan berkeringat. Ketiga hal ini di sebut Trias
dalam tubuh dan ada respon imun. Gejala umum (gejala klasik)
16
yaitu terjadinya “Trias Malaria” (malaria proxysm) berlangsung
1) Stadium dingin
tersedia nadi cepat tetapi lemah. Bibir dan jari jemarinya pucat
2) Stadium Demam
17
malaria, fenomena tersebut 72 jam sehingga disebut malaria P.
3) Stadium Berkeringat
tidur merasa lemah tetapi tidak ada gejala lain, stadium ini
bertambah.
18
d. Ikterus. Ikterus adalah diskolorasi kuning pada kulit dan skIera
6. Pemeriksaan Penunjang
pemeriksaan laboratorium
menentukan:
3) Kepadatan parasit.
1. Defenisi
19
Kompres adalah salah satu metode fisik untuk menurunkan
menurunkan suhu tubuh. Sinyal hangat yang dibawa oleh darah ini
menurunkan suhu tubuh yaitu tepid sponge dan kompres air hangat
20
beberapa tempat yang memiliki pembuluh darah besar, sehingga
teknik kompres air hangat yang hanya pada daerah tertentu. Teknik
2. Tujuan
21
Adapun tujuan dari pemberian kompres yaitu menurunkan suhu
a. Tahap persiapan
tepid sponge.
b. Pelaksanaan
sponge.
c) Ukur suhu tubuh klien dan catat, catat jenis dan waktu
perlak.
22
e) Tutup tubuh klien dengan handuk mandi, kemudian basahkan
wash lap atau lap mandi letakkan lap mandi di dahi, aksila dan
selama 20 menit.
23
BAB III
1. Kriteria Inklusi
puskesmas waesala
positif malaria
2. Kriteria eksklusi
24
Penerapan prosedur kompres hangat pada anak demam karena
malaria
D. Defenisi Operasional
1. Tempat
Waesala.
2. Waktu
F. Pengumpulan Data
25
Prosedur pengumpulan data dan instrument pengumpulan data yang
1. Biofisiologi
a. Catatan observasi
b. Wawancara
G. Penyajian data
pendukungnya
(Mocnee, 2004).
26
2. Hak untuk privacy dan dignity, berarti dalam penelitian ini orang
diketahui atau tidak ingin diketahui oleh orang lain.jika orang tua
peneliti.
4. Hak terhadap penangan yang adil. Pada penelitian ini orang tua
bersama.
27
istirahat sampai anak itu tenang dan melanjutkan kembali
orang tua atau wali klien sebagai bukti bahwa orang tua atau wali
28
DAFTAR PUSTAKA
29
PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria
Hasil Keperawatan, Edisi 1. DPP PPNI; Jakarta
Rudolph, Abraham M. 2006. Buku Ajar Pediatric RUDOLPH volume 1
Edisi 20. EGC; Jakarta
Rosdahl, C.B & Kowalski, M.T. 2008. Textbook of basic nursing.
Philadelphia: Wolters Kluwer health
Setiawati (2009). Pengaruh tepid sponge terhadap penurunan suhu tubuh
dan kenyamanan pada anak usia prasekolah dan sekolah yang
mengalami demam di Ruang Perawatan Anak Rumah Sakit
Muhammadiyah Bandung. Tesis. Magister Keperawatan:
Universitas Indonesia
Soedarmo, Sumarmo S. Poorwo. 2002. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak.
Balai Penerbit FKUI; Jakarta.
Suntari et al. 2019. Pengaturan Suhu Tubuh dengan Metode Tepid Water
Sponge dan Kompres Hangat pada Balita Demam. Jurnal
Kesehatan. Volume 10, Nomor 1, April 2019. ISSN 2086-7751
(Print), ISSN 2548-5695 (Online) http://ejurnal.poltekkes-
tjk.ac.id/index.php/JK
Watmanlusy E, Raharjo M., dan Nurjazuli N, (2019) "Analisis Karakteristik
Lingkungan Spasial dan Dinamika Kepadatan Anopheles sp.
Pengaruhnya terhadap Kejadian Malaria di Kecamatan Seram
Barat Kabupaten Seram Bagian Barat Maluku," Jurnal Kesehatan
Lingkungan Indonesia. Volume 18, nomor 1, hlm. 12-
18. https://doi.org/10.14710/jkli.18.1.12-18
WHO, 2020. Malaria. Diunduh pada tanggal 14 januari 2020 dari
https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/malaria diakses
pada tanggal 17 juni 2020
Widoyono, 2008. Penyakit Tropis Epidemiologi, penularan, pencegahan,
dan pemberantasannya. EGC; Jakarta
30
LAMPIRAN 1
A. IDENTITAS RESPONDEN
1. Nama : ………………………………
2. Umur : ………………………………
3. Jenis Kelamin :
1. Lamanya sakit :
……………………………………………..
……………………………………………
31
LAMPIRAN 2
A. KEADAAN UMUM
1. Sebelum dilakukan tindakan: …………………………
2. Setelah dilakukan tindakan: ………………………….
B. TANDA-TANDA VITAL (sebelum dan setelah tindakan)
Nadi (x/mnt)
Respirasi (x/mnt)
C. DATA FOKUS
1. Pemeriksaan Kulit
a. Inspeksi : Warna kulit wajah
1) Sebelum tindakan :……………………..
2) Setelah tindakan : ……………………..
b. Palpasi : Kulit dan Akral,
1) Sebelum tindakan :……………………..
2) Setelah tindakan : ……………………..
2. Pemeriksaan Mulut (keadaan mukosa bibir):
1) Sebelum tindakan :……………………..
2) Setelah tindakan : ……………………..
32
LAMPIRAN 3
A. Tahap persiapan
1. Jelaskan prosedur dan demonstrasikan kepada keluarga cara tepid sponge
2. Persiapan alat:
a. Ember atau Waskom tempat air
b. Air hangat (30 oC – 35 oC)
c. Lap mandi atau washlap 6 buah
d. Handuk mandi 1 buah
e. Selimut mandi 1 buah
f. Perlak besar 1 buah
g. Thermometer
h. Arloji
i. Selimut tidur 1 buah
B. Tahap Pelaksanaan
1. Beri kesempatan anak untuk menggunakan urinal atau pispot sebelum tepid
sponge
2. Ukur nadi dan pernapasan
3. Ukur dan catat suhu tubuh anak sebelum dilakukan tepid sponge
4. Catat jenis dan waktu pemberian antipiretik
5. Buka seluruh pakaian pasien, alasi tubuh pasien dengan perlak
6. Tutup tubuh klien dengan handuk mandi, kemudian basahkan wash lap atau lap
mandi letakkan lap mandi di dahi, aksila dan pangkal paha. Lap ekstermitas
selama 5 menit, punggung dan bokong selama 10 – 15 menit. Lakukan melap
tubuh klien selama 20 menit.
7. Pertahankan suhu air (35⁰C).
8. Apabila wash lap mulai mengering maka rendam kembali dengan air hangat lalu
ulangi tindakan seperti diatas.
9. Hentikan prosedur tindakan jika anak kedinginan atau menggigil atau segera
setelah suhu tubuh anak mendekati normal (37,5 oC)
10. Keringkan tubuh anak dengan handuk mandi
11. Pakaikan anak, baju yang tipis dan mudah menyerap keringat
12. Selimuti anak dengan selimut tidur
13. Ukur dan catat suhu tubuh anak setelah tindakan
14. Dokumentasikan hasil pengukuran sebelum dan setelah dilakukan tindakan
33