PROPOSAL SKRIPSI
oleh
2.2.1.3 Refocusing...............................................................18
2.2.1.4 Anggaran.................................................................19
i
2.2.2.1 Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang
2021.........................................................................25
3.3. Sumber Data dan Informan atau Populasi dan Sampel .............. 36
3.3.2 Informan...............................................................................38
ii
DAFTAR TABEL
Tabel
Tabel 1.1 Laporan Realisasi Anggaran ..................................................... 6
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Gambar 1.1 Alokasi Belanja Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota Di
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
Alternatif yang Pemerintah Indonesia lakukan yakni
belajar dari rumah dengan sistem online. Hal ini dianggap efektif
2
di adakan maupun di anggarkan segera atau tidak menimbulkan
Papua juga menutup jalur akses keluar masuk baik ke dalam maupun
3
Gambar 1.1
Alokasi Belanja Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota di Papua
untuk Penanggulangan COVID-19
312 Miliar. Sumber data dapat berasal dari Belanja Bantuan sosial,
serta belanja program dan kegiatan yang kurang penting dan diarahkan
mencapai 945 miliar dengan nilai 73%, serta berdampak pada ekonomi
4
mencapai 75 miliar dengan nilai 12% sehingga total belanja pemerintah
untuk mendanai :
5
Pemerintah Kabupaten Merauke melakukan perbaikan
ulang APBD Tahun 2020 yang sudah ditetapkan sebesar 2,2 triliun
Covid-19, yakni antara lain DAU , DAK , dan DBH . Awal mulanya DAU
dikirakan akan dipangkas 120 miliar ternyata menjadi 137 miliar. DAK
yang awal mulanya 101 miliar menjadi 121 miliar dan DBH dikirakan 23
persen.
Tabel 1.1
LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Untuk Periode Yang Berakhir Sampai Dengan 31 Desember 2020 Dan 2019
Belanja
Belanja Operasi
Belanja Pegawai 37.782.154.000 36.392.819.023 36.964.703.750
Belanja Barang 29.656.034.000 21.746.628.962 53.728.095.532
Jumlah Belanja 67.438.188.000 58.139.447.985 90.692.799.282
Operasi
Belanja Modal
Belanja Peralatan dan 11.807.203.000 11.657.099.989 2.830.611.335
Mesin
Belanja Gedung dan 1.576.270.179
Bangunan
Belanja Modal Lainnya 2.097.215.000 1.816.552.093 2.226.646.300
Jumlah Belanja 13.904.418.000 13.473.652.082 6.633.527.814
Modal
JUMLAH BELANJA 81.342.606.000 71.613.100.067 97.326.327.096
6
Sehubungan dengan telah ditetapkannya Peraturan
anggaran.
7
e. Optimalisasi belanja barang untuk penanganan pandemi
Covid-19, seperti swab test, kelengkapan barang non belanja
modal, dan sejenisnya.
sehingga perlu mencadangkan Belanja Uang Makan dan Lembur. Hal ini
SBM, nilai sisa lelang dari pengadaan belanja modal, dan penggunaan
8
Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah merupakan
yaitu: (1) Dinas Kesehatan, (2) RSUD, (3) Bagian Umum SETDA, dan
9
percepatan penanganan Covid-19 di Kabupaten Merauke.
Papua”
sebagai berikut :
10
3. Apa upaya yang dilakukan oleh Badan Pengelolaan
Kabupaten Merauke?
di Kabupaten Merauke
11
1.4. Kegunaan Penelitian
keuangan daerah dan dapat menjadi tolak ukur teori-teori yang terjadi
di lapangan.
12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Tabel 2.1
Penelitian Sebelumnya
No Judul Penelitian , Metode Hasil
Nama Peneliti Penelitian Penelitian
1. Strategi Dalam Metode Hasil penelitian
Pelaksanaan penelitian Kabupaten Jayawijaya
Refocusing Kegiatan deskriptif dapat melaksanakan
Dan Realokasi kualitatif Refocusing Kegiatan dan
Anggaran Belanja dengan Realokasi Anggaran
Tahun Anggaran pendekatan Belanja TA 2020 dengan
2020 Pada Badan induktif baik sesuai dengan
Pengelolaan regulasi dari pemerintah
Keuangan Dan Aset pusat dan terdapat
Daerah Di kendala seperti besaran
Kabupaten potongan anggaran
Jayawijaya pada awal pelaksanaan
(Gritje Widya regulasi tetapi setelah
Paulina Monim, penyesuaian diketahui
2020) bahwa tidak ada
permasalahan yang
berarti yang dihadapi
oleh Pemerintah Daerah
Kabupaten Jayawijaya.
13
2. Implementasi Metode Hasil penelitian menilai
Kebijakan tentang penelitian bahwa Kota Kupang
Refocusing dan deskriptif dapat melaksanakan
Realokasi Anggaran kualitatif Refocusing dan
Pendapatan dan dengan Realokasi Anggaran
Belanja Daerah pendekatan Pendapatan dan Belanja
pada masa Pandemi Induktif Daerah sesuai dengan
Covid-19 di Kota kebijakan Pemerintah
Kupang Provinsi Kota Kupang dengan
Nusa Tenggara melakukan pengalihan
Timur anggaran serta
(Gregorius Putra mengurangi kegiatan
Taruna Pratama untuk menangani Covid-
Atasoge JR, 2020) 19.
dengan yang penulis akan teliti yaitu metode yang digunakan yakni
14
2.2. Landasan Teoritis dan Legalistik
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas masyarakat bahwa pengambil keputusan
berperilaku sesuai dengan mandat atau amanah yang
diterimanya. Untuk itu, baik dlam proses perumusan kebijakan,
cara untuk mencapai keberhasilan atas kebijakan yang telah
dirumuskan berikut hasil kebijakan tersebut harus dapat diakses
dan dikomunikasikan berikut hasil kebijakan harus dapat diakses
dan dikomunikasikan secara vertikal maupun horizontal kepada
masyarakat.
2. Value For Money
Indikasi keberhasilan pelaksanaan otonomi daerah dan
desentralisai adalah terjadinya peningkatan pelayanan dan
kesejahteraan masyarakat yang semakin baik, kehidupan
demokrasi yang semakin maju, keadilan, pemerataan serta
adanya hubungan yang serasi antara pusat dan daerah serta
antar daerah. Keadilan tersebut hanya akan tercapai apabila
penyelenggaraan pemerintah daerah dikelola dengan
memperhatikan konsep value for money, yang mencakup:
15
a. Ketidakhematan
Temuan mengenai ketidakhematan mengungkap adanya
penggunaan input dengan harga atau kuantitas/kualitas yang
lebih tinggi dari standar, kuantitas/kualitas yang melebihi
kebutuhan, dan harga yang lebih mahal dibandingkan dengan
pengadaan serupa waktu yang sama.
b. Ketidakefektifan
Temuan mengenai ketidakefektifan berorientasi pada
pencapaian hasil (outcome) yaitu temuan yang
mengungkapkan adanya kegiatan yang tidak memberikan
manfaat atau hasil yang direncanakan serta fungsi instansi
yang tidak optimal sehingga organisasi tidak tercapai.
3. Kejujuran dalam Mengelola Keuangan Publik
Pengelolaan keuangan daerah harus dipercayakn kepada staf
yang memiliki integritas dan kejujuran yang tinggi, sehingga
kesempatan untuk korupsi dapat diminimalkan.
4. Transparansi
Transparansi adalah keterbukaan pemerintah daerah dalam
membuat kebijakan-kebijakan keuangan daerah sehingga dapat
diketahui dan diawasi oleh DPRD dan masyarakat. Transparansi
pengelolaan keuangan daerah pada akhirnya akan menciptakan
horizontal accountability antara pemerintah daerah dengan
masyarakatnya sehingga tercipta pemerintah daerah yang efektif,
efisien, akuntabel, dan responsif terhadap aspirasi dan
kepentingan masyarakat.
5. Pengendalian
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) harus sering
dievaluasi yaitu dibandingkan antara yang dianggarkan dengan
yang dicapai. Untuk itu perlu dilakukan analisis varian (selisih)
terhadap pendapatan dan belanja daerah agar dapat sesegera
mungkin dicari penyebab timbulnya varians untuk kemudian
dilakukan tindakan antisipasi ke depan.
16
2.2.1.2 Pelaksanaan
17
rencana dapat bekerja dengan lebih baik
2.2.1.3 Refocusing
18
2.2.1.4 Anggaran
(KBBI) yaitu berasal dari kata anggar. Kata Anggar memiliki makna
yang akan datang. Berarti arti kata tersebut dapat maknai bahwa
19
2. Untuk mengkomunikasikan harapan pemerintah daerah kepada
pihak-pihak terkait sehingga anggaran dimengerti, didukung, dan
dilaksanakan.
3. Untuk menyediakan rencana terinci mengenai aktivitas dengan
maksud mengurangi ketidakpastian dan memberikan
pengarahan yang jelas bagi individu dan kelompok dalam upaya
mencapai tujuan pemerintah daerah.
4. Untuk mengkordinasikan cara/metode yang akan ditempuh
dalam rangka memaksimalkan sumber daya.
5. Untuk menyediakan alat pengukur dan mengendalikan kinerja
individu dan kelompok, serta menyedia kan informasi yang
mendasari perlu-tidaknya tindakan koreksi.
20
2.2.2 Landasan Legalistik
Keuangan.
kriteria tertentu, dana yang dikelola oleh Badan Layanan Umum dan
21
dari pengurangan penyertaan modal BUMN.
a. Pendapatan Daerah;
c. Pembiayaan daerah.
22
Pada pasal 28 dijelaskan bahwa :
23
2.2.2.3 Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2020 Tentang
protokol kesehatan..
24
tentang penanganan bencana yaitu Undang-Undang Nomor
Kesehatan.
25
tentang perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39
dana alokasi umum dan dana bagi hasil yang digunakan untuk :
26
perubahan alokasi dan penggunaan APBD kepada Menteri melalui
a. Penyesuaian APBD
b. Alokasi penggunaan APBD penanganan pandemi Covid-19
c. Realisasi insentif tenaga kesehatan
d. Realisasi bantuan sosial/jarring pengaman sosial
kewenangannya.
27
mempercepat menangani Covid-19 dan pemberian sangsi rasionalisasi
2020.
ataupun PDP di RSUD, venyilator, rapid test kit, , alat uji detector
28
5. Penyemprotan desinfektan;
pengawasan (PDP);
terjangkit Covid-19
pandemi Covid-19.
29
2. Pemberian Hibah atau Bantuan Sosial untuk penyediaan fsilitas
30
Gambar 2.3
Kerangka Pemikiran
PELAKSANAAN
REFOCUSING
Strategi Yang Kendala Yang
ANGGARAN BELANJA
Di Miliki OPERASIONAL DALAM Dialami
BPKAD RANGKA PENANGANAN BPKAD
PANDEMI COVID-19
31
2.4 Hipotesis Kerja
32
BAB III
METODE PENELITIAN
menggali fakta.
33
filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek
generalisasi.
pada satu variabel atau lebih (variabel yang berdiri sendiri atau variabel
34
3.2. Operasionalisasi konsep atau Variabel
Tabel 3.2
Operasional Konsep
Variabel Dimensi Indikator
35
3.3. Sumber Data dan Informan
3.3.1 Sumber Data
ini yaitu mengambil sumber data primer dan data sekunder. Data primer
penelitian. Data primer adalah data yang dijelaskan secara lisan baik
oleh subyek yang dapat dipercayai, subyek dalam penelitian ini yakni
36
1. Person , yakni sumber data biasanya membeikan data dengan
melali angket.
juga berupa batu, kayu, tulang, daun lontar dan sebagainya hal
data dokumentasi.
Kabupaten Merauke.
Merauke.
37
regulasi baik Undang-undang, Keputusan Presden, Peraturan
3.3.2 Informan
yang baik yaitu terlibat secara langsung atau melihat secara detail
38
Berdasarkan uraian diatas mengenai informan, maka
Tabel 3.3
Informan
No Jabatan Jumlah
1. Kepala BPKAD 1 orang
2. Kepala Sub Bagian Keuangan 1 orang
3. Kepala Sub Bagian Perencanaan Anggaran 1 orang
4. Kepala Sub Pengendalian Anggaran 1 orang
5. Kepala Bidang Anggaran 2 orang
6. Staf BPKAD 2 orang
7. Masyarakat 5 orang
Jumlah 13 Orang
Sumber : Diolah Oleh Peneliti, 2021
permasalahan.
39
Fungsi peneliti sebagai instrumen penelitian bertujuan
40
1. Observasi/Pengamatan
2. Wawancara
41
dengan penelitian. Dalam pemilihan informan peneliti
3. Dokumentasi
penelitian.
42
1. Reduksi data
bagan.
43
penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat,
Kabupaten Merauke
3. Penarikan Kesimpulan
meliputi tiga kegiatan atau jalur analisis yaitu: reduksi data, penyajian
data (data display), dan penarikan kesimpulan Sani, dkk (2018: 281).
44
Gambar 3.6
Analisis Data
45
3.7.2 Jadwal Penelitian
Gambar 3.7
Jadwal Penelitian
Tahun 2021 Tahun 2022
No Jenis
. Kegiatan AGS SEP OKT NOV DES JAN FEB MAR APR MEI JUN
3 4 1 2 3 41 23 4 1 2 3 4 12 3 4 12 3 4 12 3 4 12 3 4 12 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pengajuan Judul,
Bimbingan dan
1. Penyusunan
Proposal Skripsi
Pengumpulan
2.
Proposal Skripsi
Ujian Proposal
3.
Skripsi
Perbaikan
4.
Proposal Skripsi
Persiapan dan
5. Pembekalan
Penelitian
Penelitian dan
6. Pengumpulan
Data Skripsi
Bimbingan dan
7. Penyusunan
Skripsi
8. Ujian Skripsi
Perbaikan dan
9. Pengumpulan
Skripsi
Sumber : Kalender Akademik IPDN 2021/2022
Keterangan : = Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
46