Anda di halaman 1dari 16

PENGARUH MASA PANDEMI COVID-19 TERHADAP MANAJEMEN

LABA PADA SEKTOR PARIWISATA

TUGAS BESAR 2 BEHAVIORAL CORPORATE FINANCE

Nama : Regina Nattali Gunawan

NIM : 43120010056

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa tercurahkan kehadirat Allah SWT berkat rahmat dan
hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah Tugas Besar 2 yang berjudul
“Pengaruh Masa Pandemi Covid-19 Terhadap Manajemen Laba Pada Sektor
Pariwisata”. Populasi dalam penelitian ini adalah sektor pariwisata. Makalah ini
merupakan syarat untuk lulus mata kuliah Behavioral Corporate Finance.
Dalam makalah ini penulis menyadari adanya keterbatasan, dan ketidak
sempurnaan dalam penyusunan makalah ini, baik dari segi isi maupun
penyajiannya. Penulis mengucapkan banyak terimakasih khususnya kepada bapak
Dr. Sudjono, M.ACC, selaku dosen mata kuliah Behavioral Corporate Finance yang
telah memberikan saran, pengetahuan dan nasehat-nasehat yang sangat bermanfaat
yang telah diberikan kepada penulis.
Penulis menyadari sebagai manusia biasa, bahwa makalah ini tidak lepas dari
kesalahan dan kekurangan akibat keterbatasan pengetahuan serta pengalaman. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik
yang membangun dari berbagai pihak. Selain itu, dengan segala ketulusan dan
kerendahan diri, penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan dan kelemahan
dalam makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat dan dapat
menambah pengetahuan khususnya bagi penulis dan pembaca pada umumnya.

Jakarta,22/11/2023

Regina Nattali Gunawan


NIM. 43120010056

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ii


DAFTAR ISI..................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................... 1
1.2 Batasan Masalah ................................................................................................. 2
1.3 Rumusan Masalah ............................................................................................... 2
1.4 Tujuan ................................................................................................................. 3
1.5 Manfaat ............................................................................................................... 3
BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................................... 4
1.2 Kajian Pustaka .................................................................................................... 4
1. Agency Theory (Teori Agensi) ........................................................................... 4
2. Manajemen Laba ................................................................................................. 4
3. Laporan Keuangan .............................................................................................. 5
4. Pandemi Covid .................................................................................................... 5
2.2 Penelitian Terdahulu ........................................................................................... 5
2.3 Hipotesis ............................................................................................................. 6
BAB III PEMBAHASAN ................................................................................................. 8
3.1 Penerapan .................................................................................................................. 8
3.2 Perbandingan antara teori dan praktek ...................................................................... 9
BAB IV PENUTUP ......................................................................................................... 11
4.1 Kesimpulan ....................................................................................................... 11
4.2 Saran ................................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 13

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Corona virus (COVID-19) merupakan pandemi global. Menurut laporan WHO
(2020), wabah ini telah mempengaruhi lebih dari 93 juta orang dan jumlah kematian
mencapai lebih dari 2 juta orang. Covid-19 merupakan virus yang menular di
seluruh dunia. Kasus awal pneumonia ditemukan di pusat kota Hubei pada bulan
Desember 2019, dan virus ini dengan cepat menyebar ke negara-negara lain.
Penyebaran virus Covid-19 tidak hanya membahayakan kesehatan tetapi juga
berdampak negatif pada sejumlah aspek kehidupan, termasuk politik, sosial,
pendidikan, dan ekonomi.
Menurut badan pusat statistik (2021), perekonomian Indonesia mengalami
penurunan pada tahun 2020. Penurunan ini diukur dengan menggunakan PDB dan
mencapai angka -2,07%. Penurunan tersebut diduga terjadi karena adanya
penerapan PSBB yang berdampak pada penurunan aktivitas ekonomi secara
keseluruhan. Kondisi tersebut mengakibatkan perusahaan melakukan PHK sebagai
salah satu cara untuk mengatasi ketidakmampuan produksi, yang pada akhirnya
berdampak pada kemerosotan berbagai sektor selama pandemi Covid-19. Saat
pandemi Covid-19 sedang berlangsung, nyaris semua sektor perusahaan terhantam
dampak negatif yang menyebabkan kinerja keuangan menjadi buruk. Permasalahan
penurunan perekonomian ini disebabkan oleh penurunan aktivitas ekonomi
masyarakat di era pandemi, ditambah dengan kebijakan dari pemerintah untuk
melaksanakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) justru
semakin memperumit perekonomian di Indonesia.

1
Gambar 1.1
Grafik Kedatangan Wisatawam Mancanegara Tahun 2010-2020

Sumber: Badan Pusat Statistik (www.bps.go.id), 2022


Pada grafik tersebut, dapat dilihat bahwa kedatangan wisatawan menurun
pada tahun 2020. Wisatawan pada tahun 2019 sebesar 15,81% yang meningkat dari
tahun sebelumnya. Dengan terjadinya pandemi COVID-19 semenjak awal tahun
2020 ini, sangat mempengaruhi rantai pasok pariwisata dalam negeri. Hal tersebut
yang menyebabkan sektor pariwisata menjadi satu sektor yang paling terkena
dampak parah akibat penyebaran virus corona. Ditambah lagi dengan langkah-
langkah sosial yang dilakukan pemerintah membuat aktivitas menjadi lumpuh.
Sektor pariwisata akan mengalami penurunan karena daya daya tarik masyarakat
asing yang juga menurun. Kinerja keuangan sektor pariwisata merupakan sektor
yang berpotensi tinggi terdampak pandemi Covid-19. Hal ini disebabkan karena
sebagian besar minat wisatawan asing yang menurun karna terjadinya lockdown.
1.2 Batasan Masalah
Makalah ini akan membahas pengaruh covid-19 terhadap perilaku
manajemen laba pada sektor pariwisata. Fokus utama akan diberikan pada
perusahaan-perusahaan di sektor pariwisata dan bagaimana mereka mengelola laba
mereka dalam menghadapi dampak pandemic covid-19.
1.3 Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada makalah ini adalah:

2
1. Bagaimana pandemi covid-19 mempengaruhi manajemen laba pada sektor
pariwisata?
2. Apa dampak pandemi covid-19 terhadap kinerja keuangan sektor
pariwisata?
3. Apa strategi yang digunakan oleh sektor pariwisata dalam mengelola laba
mereka selama pandemi covid-19?
1.4 Tujuan
Tujuan pada makalah ini adalah:
1. Menganalisis pengaruh pandemi covid-19 terhadap manajemen laba pada
sektor pariwisata.
2. Menganalisis dampak pandemi covid-19 terhadap kinerja keuangan sektor
pariwisata
3. Menjelaskan strategi yang digunakan oleh sektor pariwisata dalam
mengelola laba mereka selama pandemi covid-19.

1.5 Manfaat
Manfaat pada makalah ini adalah:
1. Secara teoritis, makalah ini diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmu
pengetahuan mengenai pengaruh pandemi covid-19 terhadap manajemen
laba pada sector pariwisata.
2. Secara praktis, makalah ini diharapkan dapat membantu memberikan
informasi terkait dampak pandemi Covid-19 terhadap manajemen laba
sektor pariwisata kepada pengguna laporan keuangan.

3
BAB II
LANDASAN TEORI
1.2 Kajian Pustaka
1. Agency Theory (Teori Agensi)
Teori Agensi (Agency Theory) menjelaskan bahwa terdapat dua pihak yang
saling berinteraksi dalam sebuah perusahaan, dimana pihak-pihak tersebut adalah
pemegang saham (Principal) dan manajemen perusahaan (agent). Perusahaan yang
memisahkan fungsi pengelolaan dan kepemilikan akan rentan terhadap konflik
keagenan (agency conflict) yang disebabkan karena masing-masing pihak
mempunyai kepentingan yang saling bertentangan, yaitu berusaha mencapai
kemakmurannya sendiri.
Teori agency menyatakan bahwa penyusunan laporan keuangan diharapkan
dapat meminimalkan konflik kepentingan yang terjadi. Sebagai
pertanggungjawaban kinerjanya, agent diwajibkan melaporkan laporan keuangan
kepada principal agar principal dapat menilai, mengukur dan mengawasi sampai
sejauh mana agent bekerja untuk meningkatkan kesejahteraannya, serta sebagai
dasar pemberian kompensasi kepada agent (Olivia, 2021).
2. Manajemen Laba
Manajemen laba adalah suatu kondisi dimana manajemen melakukan
intervensi dalam proses penyusunan laporan keuangan bagi pihak eksternal
sehingga dapat meratakan, menaikkan, dan menurunkan laba. Yang artinya
manajemen laba ini digunakan untuk membuat laporan keuangan yang baik di
dalam perusahaan. Sehingga dengan mengetahui baik atau tidaknya laporan
keuangan tersebut, perusahaan harus mampu memenuhi ekspektasi dari investor
atau pemegang sahamnya. Karena dengan adanya keuangan yang baik maka para
investor akan tertarik untuk membeli saham di perusahaan tersebut.
Manajemen laba merupakan sifat akuntansi yang banyak mengandung
taksiran, Pertimbangan dan sifat accrual membuka peluang untuk bisa mengatur
laba. Manajemen laba (earning management) dilakukan dengan mempermainkan
komponen akrual dalam laporan keuangan atau memanipulasi, karena akrual adalah

4
komponen yang mudah untuk di Permainkan sesuai keinginan ataupun tujuan orang
yang melakukan pencatatan laporan keuangan.
3. Laporan Keuangan
Laporan keuangan perusahaan menunjukkan ringkasan mengenai keadaan
finansial atau kondisi keuangan perusahaannya, seperti Neraca yang menunjukkan
posisi keuangan perusahaan, Laporan laba rugi menyajikan hasil usaha perusahaan
dalam suatu periode tertentu, Laporan perubahan modal yang menunjukkan
perubahan besarnya laba dalam jangka waktu tertentu, Dan Arus Kas yang
menunjukkan aliran kas dalam periode tertentu. Laporan keuangan merupakan
bentuk pertanggungjawaban atas kepengurusan sumber daya ekonomi yang
dimiliki oleh suatu entitas. Laporan keuangan yang diterbitkan harus disusun
berdasarkan standar akuntansi yang berlaku agar laporan keuangan tersebut dapat
dibandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnya atau dibandingkan
dengan laporan keuangan entitas lain.
4. Pandemi Covid
Risiko Ekonomi dalam pandemi COVID-19 telah mengakibatkan resesi
diseluruh Negara, termasuk Indonesia. Adanya perlambatan pertumbuhan ekonomi
di triwulan I 2020 dan pertumbuhan yang negatif pada triwulan II dan III tahun
2020. Penurunan pendapatan yang signifikan di masa pandemi ini akan memotivasi
manajemen untuk melakukan manajemen laba sebagai bentuk kemampuan
bertahan mereka di tengah situasi krisis. Dampak pandemik terhadap perekonomian
pada sektor informal karena mereka memiliki pendapatan rendah, juga tabungan
yang rendah, cenderung tidak memiliki proteksi asuransi atau tabungan dan status
tenaga kontrak (Anggraeni, 2021).
2.2 Penelitian Terdahulu
Berikut adalah penelitian terdahulu yang digunakan oleh peneliti sebagai
referensi dan perbandingan hasil pada penelitian ini.

5
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No JUDUL PENELITI HASIL
1 Analisis Manajemen Nur Annisa Tidak terdapat perbedaan
Laba dan Relevansi Sekarantani, signifikan dalam praktik
Nilai Laba Sebelum Agung Juliarto manajemen laba pada
dan Selama Pandemi (2022) perusahaan manufaktur dari
Covid-19 tahun 2019 hingga tahun 2020.
Selain itu, relevansi nilai laba
perusahaan selama periode
pandemi mengalami penurunan
dibandingkan periode
sebelumnya.
2 Analisis Melithasya Praktik manajemen laba
Perbandingan Angelina, mengalami perbedaan antara
Manajemen Laba Lindrawati periode sebelum dan selama
Sebelum dan Saat (2022) pandemi Covid-19.
Covid19 Pada
Perusahaan
Manufaktur di Bursa
Efek Indonesia

3 Analisis Femi Alfiani Terdapat perbedaan yang


Perbandingan (2022) signifikan dalam praktik
Manajemen laba manajemen laba antara
Pada Bank Syariah sebelum dan selama pandemi
dan Bank Covid-19, dimana praktik
Konvensional di tersebut lebih besar selama
Indonesia Sebelum masa pandemi.
dan Selama Pandemi
Covid-19
2.3 Hipotesis
a. Pengaruh Pandemi Covid-19 terhadap Manajemen Laba
Dalam kondisi pandemi covid-19 dimana perusahaan mengalami banyak
tekanan dari segi finansial, perusahaan harus tetap bertahan. Perusahaan
membutuhkan pendanaan dari investor untuk terus dapat bertahan selama masa
pandemi covid-19. Namun, memburuknya kinerja keuangan perusahaan justru
menghalangi perusahaan untuk mendapatkan pendanaan dari investor. Adanya
asimetri informasi, yaitu keadaan dimana akses kepada informasi lebih banyak
dimiliki oleh manajemen daripada investor membuat manajemen perusahaan
memiliki kesempatan untuk memanfaatkan manajemen laba dengan meningkatkan
laba mereka saat krisis terjadi. Asimetri informasi dapat mempengaruhi praktek
manajemen laba yang dilakukan oleh manajer, seperti yang dikemukakan oleh

6
penelitian Richardson (1998). Ketika asimetri informasi tinggi, stakeholder tidak
memiliki sumber daya yang cukup atas informasi yang relevan dalam memonitor
tindakan manajer sehingga akan memunculkan praktek manajemen laba. Akibatnya
asimetri informasi ini akan mendorong manajer untuk tidak menyajikan informasi
selengkapnya jika informasi tersebut berkaitan dengan pengukuran kinerja manajer.
Praktik manajemen laba oleh perusahaan dengan menaikkan labanya pada masa
krisis dilakukan agar membuat seolah-olah performa keuangan perusahaan terlihat
baik. Hal tersebut dilakukan agar perusahaan tidak kehilangan uang investasi atau
pendanaan dari investor selama masa-masa genting agar terus dapat bertahan
selama pandemi covid-19. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Sekarantani
dan Juliarto (2022)., Angelina dan Lindrawati (2022), dan Alfiani (2022) yang
menyatangan penfaruh covid-19 terhadap manjemen laba.
H1: Pandemi covid-19 berpengaruh terhadap manajemen laba

7
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Penerapan
Pada industri pariwisata terlihat pada penurunan yang besar dari kedatangan
kunjungan wisatawan mancanegara juga pembatalan penerbangan tiket pesawat,
hotel serta penurunan pemesanan. Hal ini juga terjadi penurunan karena
perlambatan perjalanan domestik, terutama wisatawan domestik, keengganan
masyarakat untuk melakukan perjalanan, dikhawatir penyebaran dampak Covid-19
di daerah wisata. Hal ini juga terjadi pada penurunan bisnis pariwisata dan
perjalanan berdampak pada usaha UMKM, pekerja informal dan lapangan kerja
semakin turun. Perlu kita ketahui bahwa selama ini pariwisata adalah sektor padat
karya yang menyerap tenaga kerja lebih dari 13 juta pekerja, dampak turunan atau
multiplier effect yang mengikuti termasuk industri turunan yang terbentuk
dibawahnya juga mengalami imbas dari pandemik COVID 19 di sektor pariwisata.
Perusahaan pada sektor pariwisata harus bisa mevaluasi strategi bisnis yang
telah diadopsi dapat membantu perusahaan mengidentifikasi langkah-langkah yang
perlu dipertahankan atau ditingkatkan, seperti strategi diversifikasi produk, fokus
pada pasar lokal, dan inovasi. Dengan memahami perilaku manajemen laba,
perusahaan dapat mengakui praktik yang etis dan memastikan kepatuhan terhadap
aturan dan regulasi yang berlaku. Serta merancang strategi jangka panjang yang
fokus pada efisiensi operasional, diversifikasi pendapatan, dan adaptasi terhadap
perubahan permintaan pasar. Komitmen terhadap praktik manajemen laba yang etis
juga penting dalam memperkuat integritas perusahaan. Kolaborasi dengan
pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya dapat memperkuat upaya
pemulihan industry pariwisata secara keseluruhan. Dengan mengimplementasikan
Langkah-langkah ini, perusahaan pariwisata dapat membangun fondasi yang kokoh
untuk pemulihan jangka panjang, menjaga kepercayaan pemangku kepentingan,
dan berkontribusi pada keberlanjutan industry pariwisata di tengah dinamika pasa
yang terus berubah.

8
3.2 Perbandingan antara teori dan praktek
Dalam sektor pariwisata yang terdampak COVID-19, teori agensi dan
manajemen laba terdapat perbandingan.
a. Teori Agensi
1. Konflik Kepentingan: Dalam situasi krisis seperti pandemi COVID-19, konflik
kepentingan antara pemilik perusahaan pariwisata dan manajemen dapat menjadi
lebih kompleks. Pemilik mungkin berharap manajemen mengambil langkah-
langkah untuk meminimalkan kerugian, sementara manajemen mungkin
dihadapkan pada tekanan untuk mempertahankan pekerjaan dan kelangsungan
bisnis.
2. Kontrol dan Pengawasan: Pemilik perlu meningkatkan sistem pengawasan untuk
memastikan bahwa keputusan manajemen sejalan dengan kepentingan jangka
panjang perusahaan. Ini dapat melibatkan perubahan dalam struktur pengambilan
keputusan atau peningkatan transparansi dalam pelaporan.
Manajemen Laba:
1. Tantangan Keuangan: Pada masa krisis, perusahaan pariwisata mungkin
menghadapi tantangan keuangan yang signifikan. Dalam upaya untuk
mempertahankan citra positif dan menjaga kepercayaan pemegang saham dan
pelanggan, manajemen laba dapat terjadi dengan memanipulasi presentasi
keuangan.
2. Pemilihan Metode Akuntansi: Perusahaan mungkin cenderung menggunakan
metode akuntansi yang lebih konservatif atau melakukan penyesuaian tertentu
dalam pelaporan untuk menciptakan gambaran yang lebih baik tentang kinerja
mereka dalam kondisi sulit.
Perbandingan:
1. Respon Terhadap Krisis: Kedua konsep ini dapat muncul sebagai respons
terhadap krisis. Teori agensi berkaitan dengan upaya pemilik untuk memastikan
bahwa manajemen bertindak sesuai dengan kepentingan perusahaan, sementara
manajemen laba dapat digunakan sebagai strategi untuk mengelola persepsi publik
terhadap kinerja perusahaan.

9
2. Ketidakpastian dan Pilihan Strategis: Pada masa ketidakpastian seperti pandemi,
manajemen laba dan teori agensi dapat saling berinteraksi. Manajemen mungkin
menghadapi tekanan untuk membuat keputusan strategis yang tidak selalu sejalan
dengan kepentingan jangka panjang pemilik.
Dalam konteks pariwisata yang terdampak COVID-19, tantangan keuangan dan
ketidakpastian dapat memperkuat peran teori agensi dan manajemen laba sebagai
alat untuk menjaga keberlanjutan bisnis dan mendukung citra perusahaan.
3.3 Pembahasan
Pandemi COVID-19 telah memberikan dampak signifikan pada sektor
pariwisata di seluruh dunia. Perubahan drastis dalam perilaku pelancong,
pembatasan perjalanan, penutupan tempat wisata, dan penurunan aktivitas ekonomi
secara keseluruhan telah memaksa perusahaan pariwisata untuk menyesuaikan
strategi mereka, termasuk dalam praktik manajemen laba. Dampak pandemi
COVID-19 terhadap sektor pariwisata sangat signifikan, termasuk perubahan
dalam perilaku manajemen laba perusahaan di dalamnya. Pandemi menciptakan
tekanan ekonomi yang besar, mendorong perusahaan pariwisata untuk mengelola
laba dengan lebih cermat. Beberapa perusahaan mungkin cenderung memanfaatkan
praktik manajemen laba untuk memitigasi kerugian dan mempertahankan citra
keuangan yang positif di mata pemangku kepentingan. Strategi yang digunakan
mencakup restrukturisasi biaya, penundaan pengeluaran, dan penyesuaian laporan
keuangan. Namun, analisis menyeluruh diperlukan untuk memahami implikasi
jangka panjang dari tindakan tersebut terhadap keberlanjutan dan reputasi sektor
pariwisata. Dari segi kinerja keuangan, pandemi telah memberikan tekanan serius
pada perusahaan pariwisata. Pendapatan turun drastis karena pembatasan
perjalanan dan penutupan tempat wisata. Dengan demikian, wawasan yang
komprehensif tentang perilaku manajemen laba, strategi perusahaan, dan kinerja
keuangan perusahaan pariwisata saat ini menjadi krusial untuk membentuk fondasi
yang kokoh bagi pemulihan sektor pariwisata ini.

10
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari dampak COVID-19 terhadap manajemen laba pada sektor
pariwisata menunjukan penurunan kinerja dan pendapatan. pandemi COVID-19
menyebabkan penurunan kinerja dan pendapatan bagi perusahaan di sektor
pariwisata, hotel, dan restoran. Hal ini disebabkan oleh pengurangan mobilitas
manusia, penurunan kegiatan sosial dan ekonomi, serta pembatasan kegiatan
masyarakat. Pengaruh manajemen laba, pandemi COVID-19 menyebabkan
perubahan dalam perilaku manajemen laba perusahaan, seperti peningkatan
penggunaan kebijakan akrual dan penyesuaian strategi manajemen dengan kondisi
pandemi. Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa perusahaan pariwisata
merespon dengan cepat melalui diversifikasi produk, fokus pada pasar lokal, dan
inovasi dalam menghadapi ketidakpastian pasar yang luar biasa. Evaluasi kinerja
keuangan menyoroti penurunan signifikan dalam pendapatan, likuiditas, dan
profitabilitas, membutuhkan tindakan mitigasi risiko dan stimulus ekonomi untuk
pemulihan sementara. Dampak COVID-19 sangat signifikan pada manajemen laba
dan kinerja perusahaan di sektor pariwisata, tetapi dampak ini mungkin bervariasi
tergantung pada kondisi pasar, strategi manajemen, dan faktor lainnya.
4.2 Saran
Dalam menghadapi tantangan yang diungkapkan oleh analisis dampak
COVID19 terhadap sektor pariwisata, sejumlah saran praktis dapat diajukan.
Pertama, perusahaan perlu meningkatkan transparansi dalam pelaporan keuangan
mereka untuk membangun kepercayaan pemangku kepentingan. Laporan keuangan
yang lebih terperinci dan transparan akan memberikan gambaran yang lebih akurat
tentang dampak pandemi pada kinerja keuangan perusahaan. Kedua, perusahaan
dapat terus memperkuat upaya diversifikasi produk dan layanan, yang akan
membantu mengurangi ketergantungan pada segmen pasar tertentu dan
meningkatkan ketahanan terhadap fluktuasi pasar. Ketiga, Fokus pada
pengembangan strategi dan rencana darurat yang dapat meningkatkan ketahanan
bisnis terhadap peristiwa yang tidak terduga seperti pandemi. Ini dapat membantu

11
mengurangi tekanan keuangan yang mungkin memicu praktik manajemen laba.
Keempat, Menyesuaikan strategi pemasaran dengan fleksibilitas yang lebih besar.
Dengan mengikuti tren dan perubahan kebutuhan konsumen secara cepat,
perusahaan dapat menghindari praktik manajemen laba yang mungkin terjadi akibat
ketidakpastian pasar. Kelima, Pertimbangkan diversifikasi sumber pendapatan.
Mungkin ada peluang untuk memperluas jangkauan bisnis atau mengembangkan
produk dan layanan baru yang sesuai dengan kebutuhan pasar yang berkembang.
Dan yang keenam, Pertahankan atau tingkatkan komitmen pada praktik
keberlanjutan dan tanggung jawab sosial perusahaan. Pemangku kepentingan
mungkin lebih cenderung mendukung perusahaan yang menunjukkan komitmen
pada nilai-nilai yang positif, yang dapat mengurangi kebutuhan untuk manajemen
laba.

12
DAFTAR PUSTAKA
ALFIANI, F. (2022). Analisis Perbandingan Manajemen Laba Pada Bank Syariah
Dan Bank Konvensional Di Indonesia Sebelum Dan Selama Pandemi Covid-
19.

Angelina, M., & Lindrawati, L. (2022). Analisis Perbandingan Manajemen Laba


Sebelum dan Saat Covid-19 Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa
Efek. Jurnal Akuntansi Indonesia, 11(2), 121-132.

Anggarini, D. T. (2021). Upaya pemulihan industri pariwisata dalam situasi


pandemi Covid-19. Jurnal Khatulistiwa Informatika, 8(1), 22-31.

Hidayah, N., & Nurjanah, I. (2023). Profitabilitas dan Manajemen Laba selama
Pandemi Covid-19: Studi Kasus pada Bank di Indonesia. Akuntansi Dan
Manajemen, 18(1), 81-92.

Olivia, Y. (2021). PENGARUH PENGUNGKAPAN AKUNTANSI,


AKUNTANSI KONSERVATIF,KOMITE AUDIT, PERENCANAAN
PAJAK, DAN KUALITAS AUDITOR EKSTERNAL, TERHADAP
MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN LOGAM DAN
SEJENISNYA YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2015- 2019. 1–98.

Sekaranti, N. A., & Juliarto, A. (2022). Analisis Manajemen Laba Dan Relevansi
Nilai Laba Sebelum Dan Selama Pandemi Covid-19. Diponegoro Journal of
Accounting, 11(4).

Siregar, H. A., Anita, D., Daeli, F. M., Irawati, I., & Frastuti, M. (2022). Pengaruh
Likuiditas, Leverage Dan Profitabilitas Terhadap Manajemen Laba Di Masa
Pandemi Covid-19 Pada Perusahaan Sektor Hotel, Restoran Dan Pariwisata
Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. LUCRUM: Jurnal Bisnis Terapan,
2(1), 30-43.

Wulandari, R. (2023). Analisis manajemen laba dan relevansi nilai laba sebelum
dan selama pandemi covid-19 pada perusahaan sektor properti dan real estate
(Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim).

13

Anda mungkin juga menyukai