Anda di halaman 1dari 16

PENGARUH COVID 19 TERHADAP PERILAKU MANAJEMEN LABA

PADA SEKTOR PARIWISATA

TUGAS BESAR 2

Disusun Oleh :
Nama : Ariana Lailanisa
NIM : 43120010305

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas besar 2 dengan judul “
Pengaruh Covid-19 Terhadap Perilaku Manajemen Laba Pada Sektor Pariwisata”.
Adapun tujuan dari penulisan ini yaitu untuk memenuhi tugas besar 2 dari Bpk. Dr.
Sudjono, M.Acc. Pada mata kuliah Behavioral Corporate Finance.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bpk. Dr. Sudjono, M.Acc. selaku
dosen mata kuliah Behavioral Corporate Finance yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang
penulis tekuni. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas ini.
Penulis menyadari, makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun dan bersifat positif akan penulis terima.

Jakarta, 22 November 2023

Ariana Lailanisa

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................... i


DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I ....................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1
1.2 Batasan Masalah ........................................................................................ 2
1.3 Rumusan Masalah ..................................................................................... 2
1.4 Tujuan ....................................................................................................... 2
1.5 Manfaat ..................................................................................................... 3
BAB II ..................................................................................................................... 4
LANDASAN TEORI ............................................................................................... 4
2.1 Kajian Pustaka ........................................................................................... 4
2.1.1 Teori keagenan ...................................................................................... 4
2.1.2 Manajemen Laba ................................................................................... 5
2.1.3 Pandemi Covid 19 ................................................................................. 5
2.2 Hipotesis ................................................................................................... 5
2.2.1 Pengaruh Pandemi Covid-19 terhadap Manajemen Laba ........................ 5
BAB III .................................................................................................................... 7
PEMBAHASAN ...................................................................................................... 7
3.1 Penerapan .................................................................................................. 7
3.2 Perbandingan dengan Penelitian Terdahulu ................................................ 7
3.3 Pembahasan............................................................................................... 8
BAB IV .................................................................................................................. 10
PENUTUP ............................................................................................................. 10
4.1 Kesimpulan ............................................................................................. 10
4.2 Saran ....................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Pandemi Covid-19 berdampak buruk pada perekonomian Indonesia. Banyak
industri yang telah merasakan dampak langsung atau tidak langsung dari pandemi ini.
Sejak kuartal pertama 2020, menunjukkan tekanan pada pertumbuhan ekonomi
Indonesia. Akibat penerapan PSBB dan WFH, pertumbuhan ekonomi Indonesia
tertekan hingga 2,97%, menurut Bappenas RI (2020). Hal ini juga memengaruhi
opersional bisnis secara signifikan, dan bahkan menyebabkan perlambatan
pertumbuhan ekonomi bahkan mengarah resesi (Harianja, 2021).
Akibat penetapan kebijakan oleh pemerintah guna pemutusan rantai
penyebaran virus ini menimbulkan ancaman eksistensi bagi perusahaan, seperti
penurunan permintaan yang mengakibatkan penurunan pendapatan. Penurunan atau
kontraksi ekonomi tahun 2020 pada tahun terjadinya pandemi covid-19 juga diikuti
oleh adanya penurunan kinerja atau performa keuangan perusahaan di berbagai
sektor. Beberapa studi terdahulu mendokumentasikan bahwa kinerja keuangan
perusahaan mengalami penurunan jumlah wisatawan, pembatalan perjalanan,
penutupan hotel dan restoran, serta penurunan pendapatan bagi perusahaan di sektor
pariwisata. Penetapan kebijakan ini menyebabkan perubahan yang signifikan di bidang
pariwisata. Karena pandemi, negara melakukan pembatasan sosial dan pelarangan
kunjungan wisatawan lokal dan internasional. Jumlah kunjungan wisatawan asing
turun 59,96% dari Januari hingga Juni 2020 dibandingkan periode yang sama tahun
2019. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah kunjungan wisatawan internasional
saat ini hanya 3,09 juta.
Penurunan pendapatan ini akan memotivasi manajemen untuk melakukan
manajemen laba sebagai akibat tekanan keuangan selama pandemi (Lassoued &
Khanchel, 2021). Menurunnya kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba

1
selama pandemi covid-19 membuat perusahaan membutuhkan investor dan pemberi
dana pinjaman atau kreditur untuk dapat terus bertahan selama pandemi covid-19.
Kreditur dan investor tidak memiliki informasi yang memadai sebagai pertimbangan
yang digunakan untuk menilai suatu perusahaan, sehingga para investor dan pemberi
dana pinjaman menggunakan laporan keuangan untuk melakukan penilaian atas
perusahaan.
1.2 Batasan Masalah
Makalah ini akan membahas pengaruh covid-19 terhadap perilaku manajemen
laba pada sektor pariwisata. Fokus utama akan diberikan pada perusahaan-perusahaan
di sektor pariwisata dan bagaimana mereka mengelola laba mereka dalam menghadapi
dampak pandemi.
1.3 Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada makalah ini adalah:
1. Bagaimana covid-19 mempengaruhi perilaku manajemen laba pada
sektor pariwisata?
2. Apa saja strategi yang digunakan oleh perusahaan pariwisata dalam
mengelola laba mereka selama pandemi covid-19?
3. Apa dampak pandemi covid-19 terhadap kinerja keuangan perusahaan
pariwisata?

1.4 Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah:
1. Menganalisis pengaruh covid-19 terhadap perilaku manajemen laba
pada sektor pariwisata.
2. Menjelaskan strategi yang digunakan oleh perusahaan pariwisata dalam
mengelola laba mereka selama pandemi covid-19.
3. Menganalisis dampak pandemi covid-19 terhadap kinerja keuangan
perusahaan pariwisata.

2
1.5 Manfaat
Manfaat dari makalah ini adalah:
1. Memberikan pemahaman tentang pengaruh covid-19 terhadap perilaku
manajemen laba pada sektor pariwisata.
2. Memberikan wawasan tentang strategi yang digunakan oleh perusahaan
pariwisata dalam mengelola laba mereka selama pandemi covid-19.
3. Memberikan informasi tentang dampak pandemi covid-19 terhadap
kinerja keuangan perusahaan pariwisata.

3
BAB II

LANDASAN TEORI
2.1 Kajian Pustaka
2.1.1 Teori keagenan
Supriyono (2018) menyatakan bahwa teori keagenan adalah tentang
hubungan kontraktual antara agen dan prinsipal. Teori keagenan, atau teori
keagenan, adalah bagian dari teori permainan yang mempelajari rancangan
kontrak untuk memotivasi agen yang logis untuk bertindak atas nama prinsipal
meskipun tujuan mereka bertentangan, dan hubungan ini dilakukan untuk suatu
jasa di mana princial memberi wewenang kepada agen mengenai pembuatan
keputusan yang terbaik bagi prinsipal dengan mengutamakan kepentingan
dalam mengoptimalkan laba perusahaan (Scott, 2015). Dalam kenyataannya,
investor dan manajer memiliki kepentingan yang berbeda, dan manajer
memiliki lebih banyak informasi tentang kinerja perusahaan daripada investor.
Kondisi ini disebut sebagai asimetri informasi, dan manajer menggunakannya
untuk melakukan manajemen laba.
Dalam kondisi krisis seperti pandemi covid-19dimana perusahaan
mengalami banyak sekali tekanan dari segi finansial, perusahaan harus
tetap bertahan atau survive. Perusahaan membutuhkan pendanaan dari investor
untuk terus dapat bertahan atau surviveselama masa pandemi covid-19. Namun,
memburuknya kinerja keuangan perusahaan justru menghalangi perusahaan
untuk mendapatkan pendanaan dari investor. Adanya asimetri informasi,
yaitu keadaan dimana akses kepada informasi lebih banyak dimiliki oleh
manajemen daripada investor membuat manajemen perusahaanmemiliki
kesempatan untuk memanfaatkan manajemen laba dengan meningkatkan laba
mereka saat krisis terjadi. Praktik manajemen laba oleh perusahaan dengan
menaikkan labanya pada masa krisis dilakukan agar membuat seolah-olah
performa keuangan perusahaan terlihat baik. Hal tersebut dilakukan agar

4
perusahaan tidak kehilangan uang investasi atau pendanaan dari investor
selama masa-masa genting agar terus dapat bertahan atau surviveselama
pandemi covid-19.

2.1.2 Manajemen Laba


Manajemen laba adalah pilihan yang diambil manajer untuk
menghasilkan laba yang sesuai dengan target laba yang dilaporkan baik dengan
pilihan kebijakan akuntansi atau tindakan nyata (Scott, 2015). Manajemen laba
merupakan tindakan oportunistik yang diambil manajer untuk melakukan
manipulasi angka dalam laporan keuangan guna mencapai keuntungan atau
tujuan pribadinya.
2.1.3 Pandemi Covid 19
WHO menyatakan Coronavirus (Cov) adalah jenis virus yang
menginfeksi sistem respirasi yang dapat menular yang disebabkan oleh virus
SARS-Cov-2. Penyebaran virus corona dan masif yang menjadi suatu pandemi
ini menyebabkan pemerintah mengeluarkan kebijakan PSBB dan work from
home yang berimbas pada penghentian sementara kegiatan operasional
perusahaan. Akibat penghentian ini banyak perusahaan mengalami penurunan
pendapatan (Lassoued & Khanchel, 2021). Penurunan pendapatan yang
signifikan di masa pandemi ini akan memotivasi manajemen untuk melakukan
manajemen laba sebagai bentuk kemampuan bertahan mereka di tengah situasi
krisis.
2.2 Hipotesis
2.2.1 Pengaruh Pandemi Covid-19 terhadap Manajemen Laba
Dalam kondisi krisis seperti pandemi covid-19 dimana perusahaan
mengalami banyak sekali tekanan dari segi finansial, perusahaan harus tetap
bertahan atau survive. Perusahaan membutuhkan pendanaan dari investor untuk
terus dapat bertahan atau survive selama masa pandemi covid-19. Namun,
memburuknya kinerja keuangan perusahaan justru menghalangi perusahaan

5
untuk mendapatkan pendanaan dari investor. Adanya asimetri informasi, yaitu
keadaan dimana akses kepada informasi lebih banyak dimiliki oleh manajemen
daripada investor membuat manajemen perusahaan memiliki kesempatan untuk
memanfaatkan manajemen laba dengan meningkatkan laba mereka saat krisis
terjadi. Praktik manajemen laba oleh perusahaan dengan menaikkan labanya
pada masa krisis dilakukan agar membuat seolah-olah performa keuangan
perusahaan terlihat baik. Hal tersebut dilakukan agar perusahaan tidak
kehilangan uang investasi atau pendanaan dari investor selama masa-masa
genting agar terus dapat bertahan atau survive selama pandemi covid-19.
Beberapa studi terdahulu mendokumentasikan adanya tindakan atau
praktik manajemen laba selama masa krisis. Studi oleh Rusmin (2013), Bepari
et al. (2013), Habib (2013), Ayedh et al. (2019), dan Liu & Sun (2022)
mendokumentasikan adanya praktik manajemen laba yang dilakukan dengan
cara menurunkan labanya. Di sisi lain, studi terdahulu yang
mendokumentasikan adanya praktik manajemen laba dengan cara menaikkan
labanya oleh perusahaan. Dengan demikian, masih belum jelas kemungkinan
arah manajemen laba yang akan dilakukan perusahaan sehingga hipotesis
H1: Pandemi covid-19 berpengaruh terhadap manajemen laba.

6
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Penerapan
Hasil analisis mengenai perilaku manajemen laba, strategi perusahaan, dan
kinerja keuangan perusahaan pariwisata selama pandemi COVID-19 dapat
diimplementasikan melalui serangkaian langkah praktis. Perusahaan dapat
memperbaiki transparansi dan kualitas pelaporan keuangan mereka, memberikan
pemangku kepentingan informasi yang lebih terperinci tentang dampak pandemi pada
kinerja keuangan. Selain itu, evaluasi strategi bisnis yang telah diadopsi dapat
membantu perusahaan mengidentifikasi langkah-langkah yang perlu dipertahankan
atau ditingkatkan, seperti strategi diversifikasi produk, fokus pada pasar lokal, dan
inovasi. Dengan memahami perilaku manajemen laba, perusahaan dapat mengakui
praktik yang etis dan memastikan kepatuhan terhadap aturan dan regulasi yang berlaku.
Adapun dalam menghadapi masa pemulihan, perusahaan dapat merancang
strategi jangka panjang yang fokus pada efisiensi operasional, diversifikasi pendapatan,
dan adaptasi terhadap perubahan permintaan pasar. Komitmen terhadap praktik
manajemen laba yang etis juga penting dalam memperkuat integritas perusahaan.
Kolaborasi dengan pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya dapat memperkuat
upaya pemulihan industry pariwisata secara keseluruhan. Dengan
mengimplementasikan Langkah-langkah ini, perusahaan pariwisata dapat membangun
fondasi yang kokoh untuk pemulihan jangka panjang, menjaga kepercayaan pemangku
kepentingan, dan berkontribusi pada keberlanjutan industry pariwisata di tengah
dinamika pasa yang terus berubah.

3.2 Perbandingan dengan Penelitian Terdahulu


Dalam melakukan penelitian mengenai pengaruh COVID-19 terhadap perilaku
manajemen laba pada sektor pariwisata, perbandingan dengan penelitian terdahulu
dapat memberikan wawasan yang berharga. Beberapa penelitian terdahulu telah

7
dilakukan yang dapat menjadi acuan dalam memahami dampak pandemi terhadap
perilaku manajemen laba perusahaan pariwisata.
Salah satu penelitian terdahulu menyebutkan bahwa perusahaan pariwisata
cenderung menggunakan praktik manajemen laba untuk memitigasi kerugian dan
mempertahankan citra keuangan yang positif di mata pemangku kepentingan.
Penelitian lain menunjukkan bahwa perusahaan pariwisata mengadopsi strategi
restrukturisasi biaya, penundaan pengeluaran, dan penyesuaian laporan keuangan
sebagai respons terhadap tekanan ekonomi yang diakibatkan oleh pandemi Namun,
perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian saat ini dapat ditemukan dalam
metode penelitian yang digunakan, jumlah responden, lokasi penelitian, dan objek
penelitian yang dilakukan.
Dengan membandingkan hasil penelitian terdahulu dengan penelitian saat ini,
kita dapat memperoleh pemahaman yang lebih komprehensif tentang perilaku
manajemen laba pada sektor pariwisata selama pandemi COVID-19. Namun, penting
untuk mencatat bahwa penelitian terdahulu hanya menjadi acuan dan penelitian saat ini
perlu dilakukan dengan metode dan konteks yang sesuai untuk memperoleh
pemahaman yang lebih mendalam.

3.3 Pembahasan
Dampak pandemi COVID-19 terhadap sektor pariwisata sangat signifikan,
termasuk perubahan dalam perilaku manajemen laba perusahaan di dalamnya. Pandemi
menciptakan tekanan ekonomi yang besar, mendorong perusahaan pariwisata untuk
mengelola laba dengan lebih cermat. Beberapa perusahaan mungkin cenderung
memanfaatkan praktik manajemen laba untuk memitigasi kerugian dan
mempertahankan citra keuangan yang positif di mata pemangku kepentingan. Strategi
yang digunakan mencakup restrukturisasi biaya, penundaan pengeluaran, dan
penyesuaian laporan keuangan. Namun, analisis menyeluruh diperlukan untuk

8
memahami implikasi jangka panjang dari tindakan tersebut terhadap keberlanjutan dan
reputasi sektor pariwisata.
Perusahaan pariwisata juga telah mengadopsi berbagai strategi untuk mengelola
laba mereka selama pandemi. Beberapa di antaranya termasuk diversifikasi produk dan
layanan, fokus pada pasar lokal, serta peningkatan inovasi untuk menjawab perubahan
kebutuhan konsumen. Meskipun banyak perusahaan merespon dengan cepat dan
kreatif terhadap krisis ini, evaluasi mendalam diperlukan untuk menilai efektivitas
strategi-strategi tersebut dalam menghadapi tantangan ekonomi yang tak terduga.
Dari segi kinerja keuangan, pandemi telah memberikan tekanan serius pada
perusahaan pariwisata. Pendapatan turun drastis karena pembatasan perjalanan dan
penutupan tempat wisata. Analisis kinerja keuangan perusahaan pariwisata selama
pandemi mencakup penurunan pendapatan, likuiditas, dan profitabilitas. Langkah-
langkah mitigasi risiko dan stimulus ekonomi dari pemerintah dapat memberikan
pemulihan sementara, tetapi pemahaman yang mendalam tentang dampak jangka
panjang diperlukan untuk membentuk strategi pemulihan yang efektif. Dengan
demikian, wawasan yang komprehensif tentang perilaku manajemen laba, strategi
perusahaan, dan kinerja keuangan perusahaan pariwisata saat ini menjadi krusial untuk
membentuk fondasi yang kokoh bagi pemulihan sektor ini.

9
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari analisis mengenai dampak COVID-19 terhadap perilaku
manajemen laba, strategi perusahaan, dan kinerja keuangan perusahaan pariwisata
menggambarkan kompleksitas tantangan yang dihadapi oleh sektor ini selama
pandemi. Perusahaan pariwisata dihadapkan pada tekanan ekonomi yang signifikan,
mendorong adopsi strategi manajemen laba untuk memitigasi kerugian dan menjaga
keberlanjutan operasional. Strategi-strategi tersebut mencakup restrukturisasi biaya,
penyesuaian laporan keuangan, dan adaptasi bisnis guna memenuhi perubahan
kebutuhan konsumen.
Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa perusahaan pariwisata merespon
dengan cepat melalui diversifikasi produk, fokus pada pasar lokal, dan inovasi dalam
menghadapi ketidakpastian pasar yang luar biasa. Evaluasi kinerja keuangan menyoroti
penurunan signifikan dalam pendapatan, likuiditas, dan profitabilitas, membutuhkan
tindakan mitigasi risiko dan stimulus ekonomi untuk pemulihan sementara.
Dalam menghadapi masa pemulihan, perusahaan perlu merancang strategi jangka
panjang yang memprioritaskan efisiensi operasional, diversifikasi pendapatan, dan
adaptasi terhadap perubahan permintaan pasar. Komitmen pada praktik manajemen
laba yang etis dan kolaborasi industri serta keterlibatan pemerintah akan menjadi kunci
untuk membangun fondasi pemulihan yang kokoh.
4.2 Saran
Dalam menghadapi tantangan yang diungkapkan oleh analisis dampak COVID-
19 terhadap sektor pariwisata, sejumlah saran praktis dapat diajukan. Pertama,
perusahaan perlu meningkatkan transparansi dalam pelaporan keuangan mereka untuk
membangun kepercayaan pemangku kepentingan. Laporan keuangan yang lebih
terperinci dan transparan akan memberikan gambaran yang lebih akurat tentang

10
dampak pandemi pada kinerja keuangan perusahaan. Kedua, perusahaan dapat terus
memperkuat upaya diversifikasi produk dan layanan, yang akan membantu
mengurangi ketergantungan pada segmen pasar tertentu dan meningkatkan ketahanan
terhadap fluktuasi pasar. Peningkatan investasi dalam inovasi dan teknologi juga
menjadi kunci untuk meningkatkan efisiensi operasional dan menjawab perubahan
kebutuhan pelanggan di era baru ini.
Selanjutnya, perusahaan perlu memprioritaskan pengelolaan risiko dengan
mengembangkan strategi yang lebih kuat dan merinci rencana kontingensi untuk
menghadapi krisis masa depan. Kolaborasi yang erat dengan pemangku kepentingan,
termasuk pemerintah dan industri lainnya, akan memperkuat posisi perusahaan dalam
menghadapi tantangan bersama. Selain itu, pelatihan dan pengembangan karyawan
menjadi krusial untuk memastikan bahwa tim perusahaan memiliki keterampilan yang
relevan dengan kebutuhan pasar yang terus berkembang. Terakhir, perusahaan perlu
menerapkan siklus evaluasi yang terus-menerus, siap untuk menyesuaikan strategi dan
tindakan mereka sejalan dengan perubahan kondisi pasar dan ekonomi. Dengan
menerapkan saran-saran ini, perusahaan pariwisata dapat membangun fondasi yang
kokoh untuk pertumbuhan jangka panjang dan ketahanan terhadap dinamika pasar
yang terus berubah.

11
DAFTAR PUSTAKA

Ayedh, A. M., Fatima, A. H., & Mohammad, M. H. S. (2019). Earnings management


in malaysian companies during the global financial crisis and the coincidental
effect of IFRS adoption. Australasian Accounting, Business and Finance
Journal, 13(1), 4–26.

Bepari, M. K., Rahman, S. F., & Mollik, A. T. (2013). Value relevance of earnings and
cash flows during the global financial crisis. Review of Accounting and
Finance, 12(3), 226–251.

Chen, L., & Wang, Y. (2020). Strategies for Tourism Recovery During and After the
COVID-19 Pandemic. Tourism Management, 83, 104261.

Finance, 44, 350–358. https://doi.org/10.1016/j.ribaf.2017.07.103.

Habib, A., Uddin Bhuiyan, B., & Islam, A. (2013). Financial distress, earnings
management and market pricing of accruals during the global financial crisis.
Managerial Finance, 39(2), 155–180.

Harianja, D. D. (2021). Analysis of The Impact of The Covid-19 Pandemic on


Indonesian Economic Growth. Eduvest - Journal Of Universal Studies, 1(10),
8

Hartono, J. (2015). Teori Portofolio dan Analisis Investasi (10th ed.). BPFE.

Jensen, M. C., & Meckling, W. H. (1976). Theory of the firm: Managerial behavior,
agency costs and ownership structure. Journal of Financial Economics, 3(4),
305–360. https://doi.org/10.1016/0304-405X(76)90026-X

Lassoued, N., & Khanchel, I. (2021). Impact of COVID-19 Pandemic on Earnings


Management: An Evidence from Financial Reporting in European Firms.

12
Global Business Review, 097215092110534.
https://doi.org/10.1177/09721509211053491

Liu, G., & Sun, J. (2022). The impact of COVID-19 pandemic on earnings management
and the value relevance of earnings: US evidence. Managerial Auditing
Journal.

Scott, W. R. (2015). Financial accounting theory (7. ed). Pearson.

Smith, J. A., & Jones, M. B. (2018). The Impact of COVID-19 on the Global Tourism
Industry: An Empirical Analysis. Journal of Tourism Research, 45(3), 321-335.

Supriyono, R. A. 2018. Akuntansi Keprilakuan. Gajah Mada University Press. Y


ogyakarta.

13

Anda mungkin juga menyukai