SKRIPSI
Oleh:
BAB I Pendahuluan.................................................................................................1
ii
3.5 Teknik Pengumpulan Data...........................................................................17
LAMPIRAN...........................................................................................................23
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Corona virus atau yang disebut virus Covid-19 yang muncul di akhir tahun
2019 di Kota Wuhan, China telah menyebar ke seluruh penjuru dunia dan telah
ditetapkan oleh WHO (World Health Organization) sebagai pandemi global
tertanggal 11 Maret 2020 (Putri, 2020). Kasus Covid-19 sendiri secara resmi
pertama kali masuk di Indonesia diumumkan oleh Presiden Ir. H. Joko Widodo
pada Senin, 2 Maret 2020, (Pranita, 2020). Sejak kasus pertama ditemukan,
lonjakan pasien positif terus terjadi dan kian meningkat. Melihat lonjakan Covid-
19. Pemerintah mengambil kebijakan yang bertujuan memutus mata rantai
penyebaran Covid-19 dengan menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar
(PSBB) yang diatur dalam PP Republik Indonesia Nomor. 21 Tahun 2020 tentang
Pembatasan Sosial Berskala Besar dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona
Virus Disease 2019 (COVID-19). Pelaksanaan PSBB meliputi pembatasan
terhadap pergerakan orang atau barang untuk suatu Provinsi, Kota/Kabupaten.
Pembatasan tersebut dilakukan melalui penutupan tempat-tempat umum seperti
sekolah, toko, tempat kerja hingga tempat ibadah dan juga pembatasan untuk
berkumpul di tempat ramai.
1
Perluasan kesempatan kerja dan penyerapan tenaga kerja, Pembentukan PDB,
Penyediaan jaring pengamanan terutama bagi masyarakat berpendapatan rendah
untuk menjalankan kegiatan ekonomi dan produktif. (Abidin, 2020). Dengan
munculnya pandemi Covid-19 ini memberikan dampak terhadap kegiatan
UMKM. Para pengusaha UMKM merasakan turunnya pendapatan penjualan,
kekurangan modal dan terhambatnya distribusi (Rosita, 2020), maka dari
permasalahan yang sedang terjadi ini, menjadi hal yang sangat penting untuk kita
mengetahui sejauh manakah UMKM khususnya sektor kuliner ini terkena dampak
terutama terhadap pendapatan.
Berdasarkan latar belakang tersebut maka penelitian yang akan dilakukan ini
mengambil judul “Analisis Dampak Serta Strategi Bisnis Pelaku UMKM di Masa
Pandemi Covid-19 (Studi pada UMKM sektor Kuliner di Kabupaten
Manokwari)”.
2
2. Bagaimana strategi bisnis yang dilakukan oleh pelaku UMKM sektor
kuliner untuk bertahan dan mengembangkan bisnisnya di masa pandemi
Covid-19?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah dan latar belakang yang telah diuraikan, maka
tujuan penelitian antara lain :
3
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan dalam melakukan
penyusunan kebijakan yang tepat terkait pengembangan UMKM pada
situasi pandemi Covid-19.
BAB II
LANDASAN TEORI
4
2.1 Pandemi Covid-19
Di awal tahun 2020, dunia dikejutkan dengan merebaknya virus baru yaitu
virus corona jenis baru (SARS-CoV-2), dan penyakitnya disebut Corona Virus
Desease 2019 (Covid 19). Diketahui asal mula virus ini berasal dari Wuhan,
Tiongkok yang ditemukan pada akhir Desember 2019. Kasus Covid-19 pertama
kali dilaporkan pada 31 Desember 2019 di Wuhan. Penyakit ini mendorong pihak
berwenang di banyak negara untuk mengambil tindakan pencegahan. (PDPI,
2020).
5
menyumbang produk domestik bruto. UMKM sendiri diatur dalam UU
nomor 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah dengan
kriteria UMKM sebagai berikut:
1. Usaha Mikro.
Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau
badan usaha perorangan. Kriteria usaha mikro sebagai berikut.
a. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 50.000.000,- (Lima puluh
juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau
b. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 300.000.000,- (tiga
ratus juta rupiah).
2. Usaha Kecil.
Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri yang
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan
anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai
atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung. Kriteria usaha
kecil sebagai berikut.
a. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000,- (lima puluh juta
rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 500,000,000,- (lima ratus juta
rupiah) tidak termasuk tanah dan bangungan tempat usaha; atau
b. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 300.000.000,- (tiga
ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 2.500.000.000,-
(dua milyar lima ratus juta rupiah).
3. Usaha Menengah.
Usaha menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri,
orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak
perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau menjadi
bagian baik langsung maupun tidak langsung. Kriteria usaha menengah
sebagai berikut.
6
a. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000,- (lima ratus juta
rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 10.000.000.000,- (sepuluh
milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau
b. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 2.500.000.000,- (dua
milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp
50.000.000.000,- (lima puluh milyar rupiah).
Kata kuliner merupakan kata serapan dari Bahasa Inggris yaitu culinary
yang artinya berhubungan dengan dapur atau masakan. Sektor kuliner
termasuk ke dalam sektor industri kreatif dimana sudah memiliki pasar
tersendiri baik di Indonesia ataupun di Internasional. Kuliner adalah bagian
yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan kita sehari-hari. Dalam sektor
ekonomi kreatif, kuliner merupakan salah satu sub-faktor yang memberikan
kontribusi terbesar pada pendapatan daerah. Dalam perjalanannya, kuliner
terkadang dijadikan alat untuk menilai status sosial seseorang. Kuliner juga
bercerita tentang sejarah peradaban dan menjadi salah satu daya tarik
pariwisata. Kuliner, khususnya makanan tradisional khas daerah, juga bisa
menjadi identitas suatu suku, kota, bahkan bangsa, karena itulah kita harus
menjaga keberlangsungannya (Sari, 2018).
7
2.3 Asas dan Tujuan UMKM
Ada beberapa asas yang dijadikan landasan oleh UMKM dalam menjalankan
operasional usaha. Asas-asas tersebut meliputi kekeluargaan demokrasi ekonomi,
kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan,
kemandirian, keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional. Lalu
tujuan dari UMKM sebagaimana termaktub dalam pasal 3 UU No. 20 Tahun 2008
adalah menumbuhkan dan mengembangkan usahanya dalam rangka membangun
perekonomian nasional berdasarkan demokrasi ekonomi yang berkeadilan.
8
UMKM harus dilaksanakan secara terintergrasi dalam pembangunan ekonomi
nasional dan berkesinambungan.
1. Faktor internal.
a. Masih terbatasnya kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM).
b. Kendala pemasaran produk. Sebagian besar pengusaha industri kecil
lebih memprioritaskan pada aspek produksi, sedangkan fungsi-fungsi
pemasaran kurang mendapat perhatian. Contohnya akses dalam
informasi pasar dan jaringan pasar.
c. Kecenderungan konsumen yang belum mempercayai mutu produk
industri kecil.
9
d. Kendala permodalan usaha. Sebagian besar industri kecil
memanfaatkan modal sendiri dalam jumlah yang relatif kecil.
2. Faktor eksternal.
Faktor eksternal merupakan masalah yang muncul dari pihak
pengembang dan pembina UMKM. Misalnya solusi yang diberikan tidak
tepat sasaran tidak adanya monitoring dan program yang tumpah tindih.
Pendapatan sendiri dalam kamus besar Bahasa Indonesia adalah hasil kerja
(usaha atau sebagainya). PSAK Nomor 23 tentang Pendapatan menyatakan bahwa
Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari
aktivitas normal entitas selama satu periode. Arus masuk tersebut mengakibatkan
kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal (Mokoginta,
2019). Sedangkan pendapatan dalam kamus manajemen adalah uang yang
diterima oleh perorangan, perusahaan dan organisasi lain dalam bentuk upah, gaji,
sewa, bunga, komisi, ongkos dan laba. Pendapatan adalah jumlah yang
dibebankan kepada langganan untuk barang dan jasa yang dijual.
Menurut Kieso (2007:516), pendapatan adalah arus masuk aktiva dan atau
penyelesaian kewajiban akibat penyerahan atau produksi barang, pemberian jasa,
atau kegiatan menghasilkan laba lainnya yang membentuk operasi utama atau inti
perusahaan yang berkelanjutan selama suatu periode.
10
Berdasarkan pengertian menurut para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa
pendapatan adalah arus kas masuk yang berasal dari kegiatan normal perusahaan
dalam penciptaan barang atau jasa yang mengakibatkan kenaikan aset dan
penurunan kewajiban. Sedangkan menurut Boediono (2002) pendapatan
seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain dipengaruhi:
11
No Nama/Tahun/Judul Metode Hasil
12
No Nama/Tahun/Judul Metode Hasil
13
Pandemi Covid-19
Mengatasi
dampak
Dampak
Timbul
Pendapatan penjualan
Strategi Bisnis
UMKM Sektor Kuliner
14
BAB III
METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini menggunakan dua jenis sumber data, yaitu ; data
primer dan sekunder. Data primer adalah data yang mengacu pada informasi
yang diperoleh dari tangan pertama oleh penelitian yang berkaitan dengan
variabel minat untuk tujuan spekulasi studi. Sumber data primer adalah
responden individu, kelompok fokus (Uma sekara, 2011). Data yang diperoleh
berasal dari pihak-pihak yang berkaitan langsung mengenai dampak dan
strategi bisnis pelaku usaha UMKM sektor kuliner di Kabupaten Manokwari.
15
Pendekatan eksploratif yang akan digunakan pada penelitian ini adalah
dengan mengeksplorasi hasil dari analisis atas dampak pandemi Covid-19
terhadap UMKM serta strategi bisnis yang dilakukan UMKM dalam situasi
pandemi Covid-19.
1. Data Primer, Data primer adalah data yang diperoleh dengan survei
lapangan yang menggunakan semua metode pengumpulan data
orisinal.
2. Data Sekunder, Data sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak
langsung atau perantara.
Data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan
data sekunder. Data primer yaitu yang diperoleh dari survei di lapangan berupa
hasil wawancara dengan para pelaku UMKM sektor kuliner di Kabupaten
Manokwari. Serta jenis data sekunder yang diambil dari website, berita, jurnal-
jurnal yang berhubungan dengan penelitian ini, hal ini bertujuan untuk
memperoleh landasan atau kerangka pemikiran yang digunakan untuk
membahas hasil penelitian.
16
terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Populasi dalam penelitian ini adalah pelaku UMKM sektor kuliner yang berada
di Kabupaten Manokwari yang terdaftar pada Dinas Perindustrian,
Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kabupaten Manokwari yang berjumlah 50
UMKM (Perindagkop, 2020). Namun dalam proses pengumpulan data hanya
didapatkan 27 dari 50 sampel dikarenakan saat pengumpulan data sekitar 18
tempat usaha telah tutup dan 5 tempat menolak.
3.3.2 Sampel
17
Kabupaten Manokwari Barat. Terkait dengan data yang akan diambil adalah
tentang seberapa pengaruhnya dampak Covid-19 terhadap pendapatan yang
didapatkan pelaku UMKM dan ketika pemerintah menerapkan peraturan baru
seperti Phsicyal Distancing dan Social Distancing2.
Teknik Analisis data pada penelitian ini menggunakan teknik analisis data
Miles and Huberman. Model Miles and Huberman merupakan teknik analisis data
kualitatif yang dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus
sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Teknik analisis data Miles &
Huberman terdiri dari Reduksi Data, Penyajian Data, Kesimpulan dan Verifikasi.
18
Reduksi Data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,
memfokuskan pada hal-hal yang penting,dicari tema dan polanya dan
membuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang yang telah
direduksi akan memeberikan gambaran yang lebih jelas,dan
mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya.
Cara mereduksi data adalah dengan melakukan seleksi, membuat
ringkasan atau uraian singkat, menggolongkan ke pola-pola dengan
membuat transkip penelitian untuk mempertegas, memperpendek,
membuat fokus, membuang bagian yang tidak penting dan mengatur agar
dapat ditarik kesimpulannya dan finalnya secara tepat sesuai dengan
permasalahan fokus utamanya.
19
masalah dan rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat
sementara dan akan berkembang setelah penelitian berada di lapangan.
Kesimpulan dalam penelitian kualitatif yang diharapkan adalah merupakan
temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa
deskripsi atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih belum jelas,
sehingga setelah diteliti menjadi jelas.
20
BAB IV
Pembahasan
4.1 Hasil Penelitian
UMKM umumnya berbasis pada sumber daya ekonomi lokal dan tidak
bergantung pada impor, serta hasilnya mampu diekspor. Dengan demikian,
pengembangan UMKM diharapkan akan meningkatkan stabilitas ekonomi
makro, karena menggunakan bahan baku lokal dan memiliki potensi ekspor,
sehingga akan membantu menstabilkan kurs rupiah dan tingkat inflasi.
Pembangunan UMKM akan menggerakkan sektor riil, karena UMKM
umumnya memiliki keterkaitan industri yang cukup tinggi. Karena
keunikannya, maka pembangunan UMKM diyakini akan memperkuat fondasi
perekonomian nasional. UMKM di Kota Manokwari cukup potensial karena
berkontribusi menyerap tenaga kerja dan mengurangi jumlah pengangguran.
21
kualitatif deskriptif, artinya penelitian ini akan menggambarkan, menguraikan,
dan menginterprestasikan data-data yang telah dikumpulkan sehingga akan
memperoleh gambaran secara umum dan menyeluruh tentang yang sebenarnya
terjadi. Pengamatan yang telah dilakukan terhadap Dampak Pandemi Covid-19
Bagi Usaha Kecil Dalam Mengembangkan Usaha Kecil Di masa Pandemi
Covid-19 dan Strategi yang dilakukan oleh Usaha Kecil dalam
mempertahankan usahanya dimasa Pandemi Covid-19 sebagai berikut:
22
banyak usaha yang meng-onlinekan produk mereka baik di sosial media
maupun dalam bentuk website.
23
Dari hasil wawancara dan observasi bahwa Pandemi covid-19 yang
terjadi sangat berdampak bagi pelaku usaha kecil, hal ini ditemukan di
lapangan bahwa memang adanya penurunan omzet penjualan yang
dialami para pelaku usaha. dan hal ini memang terjadi pada masa
pandemi. Penurunan omzet biasanya memang ada bagi pelaku usaha
tapi disaat pandemi ini para pelaku usaha memang mengalami
penurunan omzet yang sangat signifikan apalagi para pembeli yang sepi
ditengah pandemi kemarin. Hal tersebut membuat para pelaku usaha
untuk lebih meningkatkan kreatifitas dan inovasi penjulan mereka
supaya lebih jeli lagi dalam menggunakan strategi dalam jual beli
seperti yang disampaikan pegawai Ibu indah dari Rumah makan lestary
saat ditanya apakah pandemi Covid-19 mempengaruhi usaha mereka;
24
membuat pelaku usaha kecil ini sepi dari pembeli karena masyrakat itu
sendiri lebih memilih untuk berdiam diri dirumah dari pada harus
keluar rumah dengan keadaan yang tidak aman atau masa pandemi
covid-19, tidak hanya itu pelaku usaha pun mengalami penurunan
pendapatan akibatnya pendapatan yang didapat harus digunakan
sebagai modal kembali agar usaha yang mereka jalani tetap bertahan di
situasi masa pandemi covid-19.
25
dengan adanya bantuan sosial untuk pedagang ini sedikit meringankan
beban mereka meski harus menutup sementara usaha mereka, mereka
berharap agar situasi pandemi covid-19 ini cepat berakhir dan mereka
bisa berjualan dengan normal kembali.
“Pandemi covid-19 ini ada sekitar 6 orang dirumahkan, kita tidak bisa
menggaji mereka apalagi pada masa pandemi covid-19 itu terjadi
penurunan pendapatan, kurangngya pengunjung yang datang
dibandingkan sebelum masa pandemi. Jadi kita sekarang ini ya mau
tidak mau harus mengistirahatkan sementara waktu pekerja, sampai
keadaaan kembali normal”
26
Dari hasil Wawancara dan observasi tersebut dapat disimpulkan
bahwa kurangnya konsumen dalam membeli produk tersebut membuat
perputaran uamg menjadi terhambat dan hal ini membuat para pelaku
usaha kesulitan.
“Daya beli masyrakat menurun. Jadi kita mau jual bagaimana pun
promosi daya beli memang menurun tidak ada yang mau beli mereka
memikirkan sekarang ini kan untuk kebutuhan pokok, jadi untuk
makanan-makanan ini kan mereka banyak waktu kosong membuat
sendiri jadi memang berat dimasa pandemi covid-19 ini.”
27
“Adanya pandemi covid-19 pada awal tahun 2020 membuat kondisi di
Kabupaten Manokwari ini jadi orang berbondong-bondong membuka
usaha untuk mendapatkan dana bantuan tersebut. Seperti yang
disampaikan dapat ditarik kesimpulan secara umum, bahwasanya
kondisi usaha kecil dimasa pandemi covid-19 mengalami peningkatan
dari tahun sebelumnya dikarenakan diadakanya dana bantuan dari
pemerintah setempat hal ini adalah bentuk tanggapan dari pemerintah
kota dalam percepatan penanganan covid-19 dari sektor pertumbuhan
ekonomi guna memulihkan pertumbuhan ekonomi dalam daerah akibat
adanya pandemi covid-19 semoga dalam menghadapi pandemi ini
masyarakat dan pemerintahan daerah setempat dapat berjuang bersama-
sama melawan pandemi.”
28
terbatas, dan bantuan ini adalah upaya pemerintahan dalam meringankan
para pelaku usaha yang memang terkena dampak pandemi ini.
Dimasa pandemi covid-19 seperti sekarang ini pelaku usaha kecil harus
bisa melakukan inovasi serta memanfaatkan pemasaran dan penjualan
secara online untuk menjaga keberlangsungan usaha kecil yang mereka
29
jalani. Selain itu pelaku usaha kecil juga harus bisa menata kembali
strategi usahanya. Dalam kondisi seperti saat itu, para pelaku usaha kecil
perlu melakukan penyesuaian usaha dalam hal produk dan melakukan
strategi pemasaran dan penyesuaian dalam menghadapi pandemi serta
sangat dibutuhkan evaluasi dalam pengembangan usaha mereka agar dapat
meminimalisir terjadinya penurunan omzet yang sangat signifikan dalam
usaha mereka dan dengan itu para pelaku usaha dituntut untuk siap dan
berpengatahuan luas dalam menjalankan usaha mereka.
“Seperti sekarang ini tetap menjalankan usaha tapi dengan kita tambah
promosi di media sosial seperti facebook dan menerma pesanan secara
online agar usaha tetap bertahan ditengah pandemi covid- 19.”
30
kegiatan usaha meraka dengan adannya media online ini para pelaku usaha
sangat terbantu dalam menjalankan usaha mereka serta dengan media
online ini mereka sangat terbantu dan hal ini usaha mereka dapat bertahan
dengan adanya pengetahuan dan layanan komunikasi serba digital saat ini
para pelaku usaha dituntut untuk menguasai aplikasi baik dari segi cara
maupun trik agar dapat mempertahankan usaha mereka ditengah pandemi
ini.
Dari hasil wawancara dan observasi pada Rumah maka Wong Solo
yang dilakukan , beliau menyampaikan bahwa strategi yang digunakan
untuk mempertahankan usaha saya di masa pandemi covid-19 ini dengan
menambah varian produk mempertahankan varian rasa yang sudah ada dan
lebih intens mempromosikan produk yang dijual melalui media online dari
situ lebih bisa memesan produk melalui online dikarena pandemi covid-19
31
ini masyrakat tidak boleh keluar jadi jalan keluarnya mereka lebih intens
untuk mempromosikan melalui media online dan tanpa harus keluar rumah
untuk membeli makanan ataupun minuman yang mereka inginkan.
“Lebih giat lagi dalam promosi produk yang dijual mereka juga harus
mempunyai inovasi tinggi dan mempunyai relasi yang luas untuk menarik
minat para pembeli, harus kreatif ulet dan Relasi teman dalam
mengembangkan usaha, tidak boleh patah semangat saya si berharap
32
keadaan seperti pandemi covid-19 ini cepat selesai biar keadaan bisa
kembali normal.”
33
A. Dampak
Indonesia adalah salah satu Negara yang terdampak terutama pada sisi
ekonomi (Pakpahan, 2020). Pandemi Covid-19 membawa berbagai dampak
pada perekonomian seperti terjadi kesusahan dalam mencari lapangan
pekerjaan, susah untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, tidak
mempunyai penghasilan dalam memenuhi kebutuhan untuk sehari-hari dan
juga banyak kesusahan yang diterima dari semua sektor perekonomian dalam
semua bidang juga merasakan dampak dari Covid-19.
34
berkurangnya pendapatan pembeli pada masa pandemi covid-19 hal ini terjadi
karena mulai berkurangnya aktivitas yang dilakukan di luar rumah.
B. Strategi
Dari hasil wawancara dan observasi temuan yang telah ditemui sesuai di
lapangan diperlukannya inovasi dan kreatifitas penjual untuk meningkatkan
penjualan dimasa pandemi covid-19 dan hal tersebut diperlukannya strategi
untuk mengembangkan usaha mereka seperti hasil wawancara yang telah
dilakukan dilapangan. Oleh karena itu para pelaku usaha perlu meningkatkan
kreatifitas dalam memasarkan barang yang mereka jual hal tersebut dilakukan
untuk meminimalisir kerugian di masa pandemi. Selain itu para pelaku usaha
kecil juga harus bisa menata ulang strategi bisnisnya dalam kondisi pandemi
Covid, usaha kecil perlu melakukan penyesuaian diri dalam hal produk dan
melakukan beberapa strategi pemasaran untuk bertahan salah satu cara yang
mereka terapkan untuk usaha mereka yaitu:
35
c. Memperlakukan protokol kesehatan di tempat usaha mereka agar
pengunjung merasa aman dan nyaman agar tempat usaha tidak sepi
pengunjung.
36
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
1) Bagi pelaku usaha kecil harus mampu meningkatkan kereatifitasnya dalam
memasarkan produknya baik di media sosial (online) maupun offline
sehingga dapat meningkatkan minat daya beli masyarakat untuk membeli
barang yang dijual karena ditengah pandemi ini perlu evaluasi dan inovasi
37
dalam menarik maupun dalam meningkatkan minat beli dan mampu
bersaing dalam memperbaiki sektor ekonomi daerah.
2) Bagi pelaku usaha kecil harus bisa menginovasi produk-produk baru serta
memperbaiki kualitas produk dan pelayanannya serta menguasai dalam
melihat apa yang dibutuhkan pembeli hal ini sangat dibutuhkah kejelian
penjual untuk meningkatkan nilai jual di toko mereka hingga dapat
meminimalisir penurunan omzet di masa pandemi.
3) Selain itu, perlu adanya dukungan ataupun dorongan dari pemerintah dalam
mewujudkan pengembangan usaha kecil ditengah pandemi covid-19 karena
ditengah pandemi ini memang diperlukan kerja sama antara masyarakat dan
pemerintah dalam menghadapi pandemi terlebih dalam pembangunan
ekonomi yang hampir anjlok ditengah pandemi ini.
38
DAFTAR PUSTAKA
39
Mokoginta, P. F. (2019). Pengakuan dan pengukuran pendapatan menurut PSAK
NO 23 pada CV. NYIUR TRANS KAWANUA. EMBA, 941-950.
Pranita, E. (2020, 05 11). Diumumkan Awal Maret, Ahli: Virus Corona Masuk
Indonesia dari Januari. Dipetik 08 22, 2021, dari Kompas:
https://www.kompas.com/sains/read/2020/05/11/130600623/diumumkan
-awal-maret-ahli--virus-corona-masuk-indonesia-dari-januari
Putri, G. S. (2020, Maret 12). WHO Resmi Sebut Virus Corona Covid-19
sebagai Pandemi Global. Diakses 21 Agustus 2021, dari Kompas:
https://www.kompas.com/sains/read/2020/03/12/083129823/who-resmi-
sebut-virus-corona-covid-19-sebagai-pandemi-global?page=all
40
LAMPIRAN
41
Kuliner
42
21 Bongkard Coffee Marina Sektor
Kuliner
43
Kuliner
44
44 Makanan Khas Papua Norce Jl. Jend. Sudirman Sektor
Awom Kuliner
LAMPIRAN
45
5. Berapa tenaga kerja di usaha anda?
6. Apakah pandemi Covid-19 mempengaruhi usaha anda?
7. Kendala yang anda alami selama pandemi Covid-19?
8. Upaya apa yang anda lakukan untuk meningkatkan pendapatan anda saat
terkena dampak pandemi Covid-19?
46