Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

STRATEGI UMKM DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH


AGAR BERTAHAN DI MASA PANDEMI COVID-19

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah


Ekonomi Manajerial

Disusun Oleh:
Rizki Kurnia Putri
143190018 / EP-A

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL ”VETERAN” YOGYAKARTA
2022

1
Kata Pengantar

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah nya sehingga dapat terselesaikan makalah ini yang berjudul “Strategi UMKM dan
Kebijakan Pemerintah agar Bertahan di Masa Pandemi Covid-19” dengan baik dan tepat
waktu. Makalah ini berisi tentang Strategi manajerial bisnis khusus nya UMKM agar dapat
bertahan di masa Pandemi Covid-19. Makalah ini juga menjelaskan mengenai apa saja
Kebijakan yang diberikan Pemerintah dalam mendukung UMKM di masa Pandemi Covid-
19.

Penulis menyadari bahwa dalam analisis maupun penyajian, makalah ini masih jauh
dari kata sempurna. Untuk itu segala komentar, kritik dan saran yang membangun maupun
tanggapan dari semua pihak sebagai bahan masukan untuk perbaikan makalah ini dan
menjadi makalah yang baik ke depannya.

Akhir kata, penulis mengucapkan semoga dengan makalah ini dapat memberikan
wawasan serta menambah khasanah ilmu pengetahuan untuk semua pihak. Aamiin

Yogyakarta, 16 Maret 2022

Rizki Kurnia Putri

2
DAFTAR ISI

Sampul .......................................................................................................................................1
Kata
Pengantar............................................................................................................................2
Daftar Isi ....................................................................................................................................3
Bab 1
Pendahuluan ..................................................................................................................4
1.1 Latar
Belakang...............................................................................................................4
1.2 Rumusan
Masalah..........................................................................................................5
1.3 Tujuan
Penulisan……....................................................................................................5
1.4 Manfaat Penulisan………,,,,,,,,,…………….
………………………………………....5
Bab 2
Pembahasan ...................................................................................................................6
2.1 Strategi UMKM Bertahan di Tengah Pandemi Covid-19…………...
………………....6
2.2 Kebijakan Pemerintah dlm mengembangkan UMKM di Masa Pandemi Covid-
19.....10
Bab 3 Penutup.........................................................................................................................10
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................12
3.2 Saran ...........................................................................................................................12
Daftar
Pustaka ..........................................................................................................................13

3
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pandemi Covid-19 yang sedang berlangsung saat ini membuat dampak yang beragam,
merebaknya virus ini cukup mengkhawatirkan kesehatan bagi masyarakat dan juga bagi
perekonomian bangsa seperti perusahan dan sektor ekonomi yang ada di Indonesia dan tidak
sedikit sektor yang mendapatkan dampak ini lantaran tidak adanya pemasukan.
Pandemi Covid-19 yang terjadi secara global tentu saja berdampak terhadap
berbagai sektor terutama di sektor ekonomi. Dampak perekonomian ini tidak hanya di
rasakan secara domestik, namun juga terjadi secara global. Hal ini tentunya
juga memiliki dampak yang cukup signifikan terhadap pariwisata, sektor
perdagangan, industri termasuk Pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
UMKM memiliki dampak yang cukup signifikan terhadap kondisi Covid-19 ini karena
seringnya berhubungan langsung dengan pariwisata, transportasi dan industri kuliner yang
memerlukan supplier yang cepat yang semuanya terdampak secara signifikan oleh Covid-19.
Dampak dari covid-19 secara langsung sudah terlihat dari PHK besar-besaran
dibeberapa perusahaan, terjadi penutupan beberapa usaha yang berdampak kepada
dirumahkannya karyawan.
Perubahan yang terjadi selama masa pandemi tidak selalu buruk. Meski ada banyak
bisnis yang mengalami penurunan omzet dan gulung tikar, ada juga bisnis yang justru

4
mencetak kenaikan penjualan. Kenaikan penjualan tidak hanya dirasakan oleh mereka yang
sukses melihat peluang baru. Bisnis yang dikelola dengan baik juga banyak yang mampu
bertahan, bahkan mulai menunjukkan perbaikan kondisi keuangan jika UMKM tersebut
memiliki strategi yang tepat dalam mempertahankan usaha nya di saat pandemic Covid-19.
Tidak hanya strategi yang di lakukan oleh pelaku UMKM saja, tetapi dalam hal ini
Pemerintah Indonesia juga berupaya untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan
mengeluarkan beberapa kebijakan khususnya di bidang perekonomian agar permasalahan
pandemi covid-19 ini tidak mengakibatkan resesi ekonomi yang berkepanjangan. Perusahaan
besar, menengah, dan kecil yang masih mampu bertahan melakukan beberapa langkah
konkrit agar hasil produksinya tetap dapat dipasarkan.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, maka dirumuskan beberapa masalah tentang latar
belakang:
1. Bagaimana strategi UMKM bertahan di tengah Pandemic Covid-19?
2. Bagaimana kebijakan Pemerintah dalam mengembangkan UMKM di Masa Pandemi
Covid-19?

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan dari penulisan makalah ini, yaitu:
1. Untuk mengetahui strategi UMKM bertahan di tengah Pandemi Covid-19
2. Untuk mengetahui Kebijakan Pemerintah dalam mengembangkan UMKM di Masa
Pandemi Covid-19

1.4 Manfaat Penulisan


Manfaat dari penulisan makalah ini, yaitu:
1. Menambah referensi pembelajaran dan memperbanyak ilmu pengetahuan di bidang
ilmu ekonomi khususnya ekonomi manajerial yang berkaitan dengan strategi
manajerial dan kebijakan pemerintah untuk bertahan di masa Pandemi Covid-19.
2. Memberikan berbagai pengetahuan yang lebih kepada pembaca hasil tulisan secara
luas tentang manfaat dari topik yang penulis angkat.
3. Dapat memberikan inovasi yang baru mengenai topik yang penulis angkat.

5
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Strategi UMKM Bertahan di Tengah Pandemi Covid-19

Bisnis di era pandemi perlu treatment berbeda, termasuk bagaimana tata kelola dan


sistem opersional bisnis. Ketidakpastian dunia finansial membawa efek buruk pada hampir
semua bisnis dimana daya beli menurun, sementara perusahaan harus tetap beroperasi jika tak
ingin tersesisih oleh kompetitor. Strategi merupakan cara seseorang untuk mampu mencapai
target atau tujuan yang telah ditetapkan. Strategi juga di artikan sebagai sarana yang
digunakan secara bersama dengan tujuan jangka panjang yang hendak dicapai. Setiap orang
memiliki cara yang dia anggap sebagai metode untuk mencapai targetnya, bahkan strategi
tersebut dijadikan sebagai cara untuk pemecahan masalah yang sedang terjadi. Berikut
merupakan strategi UMKM dalam bertahan di tengah Pandemi Covid-19:

1. Menggunakan Media Sosial (Digital Marketing)


Dunia bisnis di era globalisasi, pemasaran produk baik barang maupun jasa dapat
memanfaatkan kemajuan teknologi informasi. Media sosial merupakan produk dari teknologi
informasi memberikan manfaat optimal bagi pelaku usaha. Dengan media sosial pelaku usaha

6
dapat memaparkan spesifikasi produk, kualitas, dan harga sehingga konsumen dapat lebih
leluasa memilih barang yang dibutuhkan sesuai dengan kemampuannya.
Ditengah covid-19 ini, penjualan secara langsung umumnya mengalami penurunan
dikarenakan pola masyarakat yang lebih banyak berdiam dirumah. Selain itu banyak UMKM
yang memilih tidak membuka toko atau usaha mereka karena adanya pembatasan jam
operasional atau pemberlakukan PSBB di beberapa daerah. Salah satu cara untuk tetap
menjalankan usaha dan menjangkau lebih banyak konsumen dan memperluas pangsa pasar
yang dapat dilakukan oleh UMKM adalah memperluas jaringan dengan memanfaatkan
penjualan melalui media sosial.
Ada beberapa bentuk pemasaran melalui media sosial yang bisa dilakukan oleh
pelaku UMKM untuk dapat melakukan pemasaran produk adalah sebagai berikut :
a) Publikasi video dan foto produk di akun sosial media secara intensif. Penggunaan
sosial media juga disesuaikan dengan segmen produk yang kita miliki.
b) Memanfaatkan Facebook ads, Instagram ads, Twitter ads, Google disply network dll
yang dapat dengan mudah diakses melalui sosial media dan dapat menjangkau
konsumen dengan kriteria yang sudah kita tentukan sebelmnya.
c) Membuat video produk pemasaran yang ditayangkan melalui sosial media atau
melakukan live promosi produk. Strategi ini jika dilakukan dengan benar akan
berpengaruh positif terhadap bisnis.
d) Melibatkan konsumen didalam pemilihan produk, melakukan edukasi dan pengenalan
terhadap kualitas produk secara intensif di akun media sosial dan menggunakan kata-
kata kreatif dan menggunakan hastag (#) agar lebih mudah ditemukan konsumen.
Para pakar menyetujui, bahwa dengan adanya media sosial sebagai salah satu media
untuk memasarkan hasil produksi telah memberikan pengetahuan kepada para konsumen
berkaitan dengan spesifikasi produk yang akan mereka beli. Selain itu memasarkan produk
nya lewat media sosial akan lebih mudah dan praktis bagi UMKM, karena para pembeli dapat
membeli tanpa harus datang langsung ke tempat UMKM.

2. Perbaikan Kualitas Produk Dan Pelayanan


Ketertarikan konsumen untuk memiliki suatu produk ditentukan oleh beberapa faktor,
diantaranya, kualitas, produk, spesifikasi, dan harga. Ditengah Pandemi covid-19 ini,
konsumen lebih berhati-hati dalam menggunakan barang dan jasa dan terjadi penurunan
kepercayaan konsumen terhadap barang dan jasa yg dijual oleh pelaku usaha.Selain itu
keterbatasan konsumen dalam melakukan pembelian langsung juga berdampak pada

7
berkurangnya secara signifikan jumlah pembelian konsumen.Untuk itu pelaku UMKM harus
melakukan perbaikan kualitas produk untuk dapat meningkatkan kepercayaan konsumen dan
secara intensif mengkomunikasikan terhadap kualitas produk.
Kualitas produk diartikan sebagai kemampuan dari suatu produk dalam memenuhi
kebutuhan dan keinginan konsumen. Untuk itu penting untuk UMKM melakukan perbaikan
kualitas produk secara berkala dengan menyesuaikan kebutuhan, keinginan dan harapan
konsumen. Untuk menentukan kualitas penduduk, terdapat 5 dimensi antara lain:
a) Performa/kinerja produk atau seberapa baik produk dapat diukur.
b) Fitur atau atribut tambahan yang melengkapi dan meningkatkan fungsi produk
c) Kehandalan atau kemampuan produk untuk dapat bertahan dari kemungkinan
perubahan lingkungan bisnis pada periode tertentu.
d) Kesesuaian atau seberapa baik produk tersebut sesuai dengan strandar yg ada pada
industrinya.
e) Daya tahan atau ketahanan produk dari segi teknis dan nilai ekonomis.
Bentuk peningkatan kualitas produk yang bisa dilakukan adalah melakukan kontrol
mutu produk lebih detail dan menjamin kebersihan dan keamanan produk. Selain itu pelaku
UMKM dapat menyesuaikan ketahanan produk dan kemasan karena penjualan sekarang lebih
sering menggunakan penjualan secara online sehingga daya tahan dan keamanan produk
harus lebih ditingkatkan. Selain peningkatkan kualitas produk, pelaku UMKM juga dapat
meningkatkan kualitas pelayanan dan menambah jenis pelayanan seperti pesan antar dan
pelayanan pembelian melalui online dan dengan menggunakan hotline layanan khusus terkait
penjualan yang dapat dengan mudah diakses konsumen.
Meskipun ada usaha yang tidak dapat membuka usaha secara langsung, UMKM dapat
menggunakan delivery produknya secara langsung seperti membuat layanan pesan antar
sendiri, atau menggunakan aplikasi seperti gojek, grab dll. Dalam melakukan pelayanan
pesan antar, pelaku Usaha juga lebih memperketat standar pelayanannya dengan
meningkatkan dan memastikan kebersihan dari produknya.Untuk jasa, pelayanan bisa di
kembangkan dengan melalui media online dan menggunakan aktifikatas layanan
menggunakan daring sehingga bisa lebih efektif dan bisnis bisa berjalan seperti
biasa.Pelayanan yang baik akan dapat membentuk kepercayaan konsumen sehingga dapat
menciptakan kepuasan pelanggan dan membentuk loyalitas konsumen. Pada masa pandemik
ini, kepercayaan konsumen menjadi salah satu faktor penting dalam keberlangsungan usaha.

3. Manajemen Sumber Daya Manusia

8
Turunnya omzet di masa pandemi membuat pelaku bisnis harus melakukan beberapa
penyesuaian. Salah satunya adalah memangkas pengeluaran-pengeluaran, termasuk gaji
karyawan. Gaji yang turun bisa membuat karyawan merasa tidak nyaman bahkan ingin keluar
dari perusahaan. Di saat seperti inilah kualitasmu sebagai seorang pemimpin diuji. Agar
karyawan tetap memiliki semangat juang yang tinggi, kamu harus bisa merangkul mereka
dan memupuk semangat yang masih tersisa. Dalam hal ini, empati akan sangat dibutuhkan
untuk menjalin keterikatan. Perlakukan karyawan dengan baik agar mereka juga mau
berjuang bersama mempertahankan perusahaan.
Jika kondisi perusahaan memang sedang sulit, jangan tutupi hal tersebut.
Komunikasikan ke karyawan dan pelanggan. Menjadi transparan bukan berarti menjadi lebih
rentan. Jika dilakukan dengan benar, transparansi justru bisa menarik simpati karyawan agar
mau berjuang bersama. Hal senada juga berlaku pada pelanggan. Jika memang harus ada
pemangkasan demi menekan biaya operasional atau sejenisnya, usahakan untuk transparan.
Jangan bohongi pelanggan. Untuk menekan dampak buruk yang bisa terjadi, komunikasikan
hal tersebut dengan baik.
4. Customer Relationship Marketing (CRM)
Customer Relationship Marketing adalah sebuah konsep strategi pemasaran yang
berupaya menjalin hubungan jangka panjang dengan para pelanggan, yaitu mempertahankan
hubungan yang kokoh dan saling menguntungkan antara penyedia jasa dan pelanggan yang
dapat membangun transaksi ulangan dan menciptakan loyalitas pelanggan.
Strategi ini sangat penting dimasa Pandemi Covid-19, pelaku UMKM sebaiknya tidak
hanya berfokus pada menjaring pelangan baru tetapi harus mempertahankan produk dan
menjaga pelangan yang sudah ada, menciptakan kepuasan pelanggan hingga akhirnya
menciptakan loyalitas pelanggan. Pelangan yang loyal tidak akan berpindah ke yang lain
karena sudah memiliki kepercayaan terhadap produk kita. Salah satu cara pelaku UMKM
untuk dapat bertahan di tengah menurunnya geliat bisnis adalah dengan melakukan
pemasaran hubungan pelanggan (Customer Relationship Marketing).
Dalam kondisi saat ini, untuk menjalin hubungan pemasaran dengan pelanggan,
pelaku usaha juga disarankan untuk dapat menunjukkan kepedulian terhadap konsumen yang
sedang mengalami kesulitan pada saat covid-19 ini.Pelaku usaha dapat menunjukkan
kepedulian yang juga bertujuan dalam memasarkan produk.contoh cara membangun
pemasaran hubungan pelanggan dengan cara meningkatkan empati atas wabah ini seperti
memberikan promo atau skema free produk untuk kurir yang melakukan delivery service,
menyisihkan sebagian pendapatan dari penjualan produk produk untuk orang-orang yang

9
membutuhkan. Cara seperti ini juga dapat membangun kepercayaan konsumen dan adanya
customer bonding.Jadi saat pandemic ini kita pelaku UMKM tidak hanya memikirkan diri
sendiri, namun membangun hubungan pemasaran konsumen dengan menunjukkan
kepedulian dan hal positif yang dilakukan pelaku usaha.
Selain itu pelaku UMKM juga dapat menjalin komunikasi dengan pelanggan di
berbagai media promosi dan e-commerce yang dimiliki secara intensif, seperti menjawab
keluhan penjualan atau menjawab respon baik dari konsumen, hal ini juga menciptakan
customer engagement yang positif tanpa harus berlebihan. Contoh lain seperti berkirim email,
isinya tak harus jual, jual, dan jual. Sesekali email diisi dengan anjuran 3M, protokol
kesehatan, atau semacamnya. Semakin berkualitas koneksi yang terjalin, peluang bisnis
makin lebih baik ke depan.

2.2 Kebijakan Pemerintah dalam Mengembangkan UMKM di Masa Pandemi Covid-19

UMKM perlu mendapatkan prioritas karena dominasi dan perannya dalam


perekonomian nasional cukup besar . Tiga peran penting UMKM dalam perekonomian
yaitu sarana untuk pengentasan kemiskinan, sarana pemerataan ekonomi rakyat kecil,
berkontribusi dalam perolehan devisa negara.
Adapun kesulitan UMKM selama pandemi yaitu: 1) Turunnya penjualan karena
menurunnya aktifitas masyarakat di luar rumah, 2) Keterbatasan modal karena rendahnya
perputaran modal karena penjualan turun, 3) Distribusi produk terhambat karena
pembatasan distribusi produk, 4) Kesulitan bahan baku karena ketergantungan bahan
baku pada industri lain. Berikut merupakan stimulus fiscal dan moneter dari pemerintah
untuk membantu pelaku UMKM yang terdampak Pandemi Covid-19:
1. Bantuan Sosial bagi UMKM yang masuk dalam kategori miskin dan rentan
terdampak Pandemi Covid-19. Pelaku UMKM dalam skema ini masuk sebagai
penerima bantuan sosial dari pemerintah. Skema bantuan sosial juga temasuk
penurunan tarif listrik 50% untuk pelanggan listrik 450 watt.
2. Pelatihan Online yang menyasar 4 juta UMKM dengan tujuan: 1) Memberikan
solusi sekaligus medium belajar dan pelatihan yang praktis, aplikatif,
dan menyenangkan; 2) Menuntun UMKM mengambil keputusan jitu; 3)
Memberikan kemudahan akses terhadap sumber materi peningkatan ketrampilan
dan wawasan; 4) memonitor kinerja UMKM secara lebih mudah dan terukur; 5)

10
meningkatkan SDM UMKM; 6) Pelaku UMKM dapat bertahan, berinovasi, dan
memperbaharui strategi pemasaran di masa pandemi Covid-19.
3. Perkenalan sistem QRIS sebagai terobosan ketika belanja daring menjadi
pilihan di tengah masa darurat Covid-19. Para pelaku UMKM yang “go
online” perlu terobosan cara pembayaran yang aman dan mudah. UMKM dapat
menggunakan QRIS untuk pembayaran non tunai ketika bisnis melalui e-commerce
menjadi primadona di masa pandemi Covid-19.
4. Penyediaan Penyangga Produk dalam ekosistem UMKM. Produk bidang
pertanian, perikanan, kuliner dan industri rumah tangga perlu dukungan
penyangga untuk memastikan serapan produk, sehingga menjamin
perputaran persediaan produk. Kebijakan ini lebih bermanfaat jika diiringi dengan
menyediakan layanan e-commerce di daerah penyangga.
5. Kebijakan Relaksasi dan Restrukturisasi Kredit bagi UMKM sebagai respon
non-fiskal. Pemerintah memberikan keringanan kredit khususnya pekerja
informal (ojek online, sopir taksi, pelaku UMKM, nelayan, penduduk dengan
penghasilan harian).
6. Perluasan Pembiayaan investasi dan modal kerja UMKM. Program ini
dilakukan untuk mendorong perbankan agar memberi kredit lunak bagi
UMKM. Program ini diberikan kepada UMKM yang belum pernah
mendapatkan pembiayaan dari perbankan dan lembaga keuangan baik
UMKM yang bankable maupun unbankable dengan target 23 juta UMKM.
Target tersebut perlu diperluas mengingat jumlah UMKM di Indonesia
sebanyak 64 juta.

11
BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dampak wabah Covid-19 kepada perekonomian dialami oleh seluruh negara di dunia,
termasuk di Indonesia mengalami dampak perekonomian yang cukup besar. UMKM dalam
hal ini menjadi bagian yang sangat terpukul dalam krisis Covid-19 yang terjadi di Indonesia
berdampak pada ketidakstabilan dalam perekonomian terutama pada UMKM. Pelaku UMKM
ini merasakan dampak langsung berupa penurunan omset penjualan dikarenakan adanya
himbauan pemerintah dan penerapan PSBB yang menghimbau masyarakat untuk tetap
dirumah sehingga cukup banyak UMKM yang harus berenti beroperasi untuk sementara
waktu.
Untuk itu pelaku UMKM harus memiliki strategi untuk dapat bertahan di tengah
pandemi ini dan dituntut untuk dapat menyesuaikan diri terhadap kondisi yang terjadi. Ada
beberapa strategi bertahan yang di rekomendasikan yang dapat di lakukan UMKM untuk
dapat mempertahankan bisnisnya, yaitu 1). Menggunakan Media Sosial (Digital Marketing),
2) Perbaikan Kualitas Produk Dan Pelayanan, 3) Manajemen Sumber Daya Manusia dan 4)
Customer Relationship Marketing atau melakukan pemasaran hubungan pelanggan.

12
Tidak hanya strategi yang di lakukan oleh pelaku UMKM saja, dalam hal ini
pemerintah juga ikut memberikan kebijakan yang mana bertujuan untuk mengembangkan
UMKM di masa Pandemi Covid-19 ini. Pemerintah telah mengeluarkan stimulus fiskal
dan moneter dalam rangka membantu UMKM. Pemerintah memberikan beberapa
kebijakan untuk mendukung pelaku UMKM agar tetap bertahan dan menjalankan bisnisnya
di masa Pandemi Covid-19.

3.2 Saran

Adapun saran yang bisa penulis sampaikan dalam makalah ini adalah bagi pelaku
UMKM dapat mengadopsi strategi bertahan yang sudah dijelaskan dan diharapkan dapat
menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungan bisnis di masa pandemi Covid-19 ini
maupun dimasa yang akan datang, karena pelaku usaha yang dapat bertahan adalah yang
responsif terhadap perubahan sekitar dan mampu menyesuaikan diri baik dari segi produk,
sistem pemasaran dan penjualan maupun penggunaan teknologi yang mendukung UMKM.

DAFTAR PUSTAKA

Andayani, I., Roesminingsih, M. V., & Yulianingsih, W. (2021). Strategi Pemberdayaan


Masyarakat Pelaku UMKM Di Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Pendidikan
Nonformal, 16(1), 12-20.

Islami, N. W., Supanto, F., & Soeroyo, A. (2021). Peran Pemerintah Daerah dalam
Mengembangkan UMKM yang Terdampak Covid-19. Karta Rahardja: Jurnal
Pembangunan dan Inovasi, 3(1), 45-57.

Kuncie, 2021 “Cara Mengelolah Bisnis Tepat di Masa Pandemi”


https://www.kuncie.com/posts/cara-mengelola-bisnis-di-masa-pandemi diakses pada
16 Maret 2022

Laura Hardilawati, W. (2020). Strategi Bertahan UMKM di Tengah Pandemi Covid-


19. jurnal akuntansi dan ekonomika, 10(1), 89-98.

Nalini, S. N. L. (2021). Dampak covid-19 terhadap Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. Jesya
(Jurnal Ekonomi dan Ekonomi Syariah), 4(1), 662-669.

13
Rosmadi, M. L. N. (2021). Penerapan Strategi Bisnis di Masa Pandemi Covid-19. IKRA-ITH
EKONOMIKA, 4(1), 122-127.

14

Anda mungkin juga menyukai