Anda di halaman 1dari 6

Vol.1 No.

12 Mei 2021 2655


…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
DAMPAK PANDEMI COVID-19 TERHADAP UMKM
(STUDI KASUS UMKM ZEA FOOD DI KOTA MATARAM)

Oleh
Sharfina Nabilah1),
Muhammad Nursan2) & Pande Komang Suparyana3)
1,2,3Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Mataram

Email: 1Sharfina@unram.ac.id, 2mnursan@yahoo.co.id & 3Pandesuparyana@unram.ac.id


Abstrak
Artikel ini difokuskan pada dampak Covid-19 terhadap UMKM serta strategi yang digunakan oleh
pelaku usaha untuk meningkatkan omset penjualan di masa pandemic Covid-19. Metode penelitian
yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian kualitatif, dengan teknik pengambilan
data berupa wawancara langsung kepada pemilik usaha Zea Food dan dari beberapa sumber jurnal
lainnya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dampak pandemic Covid-19 terhadap UMKM
Zea Food cukup tinggi, yaitu terjadi peningkatan omset penjualan sebesar 60 persen di masa
pandemic Covid-19. Hal ini disebabkan karena Zea Food menggunakan digital marketing untuk
melakukan promosi penjualan produknya. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh UMKM
untuk bertahan serta meningkatkan omset penjualannya di masa pandemic, antara lain dengan e-
commerce, digital marketing, peningkatan kualitas produk dan pelayanan, serta CRM.
Keyword: Covid-19, UMKM & Strategi

PENDAHULUAN memberlakukan PSBB, karena akan


Pandemi Covid-19 yang terjadi sejak mengurangi jumlah konsumen yang berbelanja
awal tahun 2020 memiliki dampak yang secara langsung. Pandemi Covid-19
signifikan terhadap tatanan kehidupan sosial menyebabkan sebagian besar UMKM
serta menurunnya kinerja ekonomi di sebagian mengalami penurunan pendapatan akibat
besar negara di dunia, tak terkecuali Indonesia. penurunan daya beli masyarakat (Suryani,
Berdasarkan data BPS tahun 2021, turunnya 2021) dan (Ihza, 2020). Berbeda halnya dengan
kinerja ekonomi Indonesia ini terjadi sejak yang dialami oleh UMKM Zea Food yang ada
triwulan I tahun 2020, yang tercermin dari laju di Kota Mataram, UMKM ini justru mengalami
pertumbuhan ekonomi pada triwulan I tahun peningkatan pendapatan akibat meningkatnya
2020 yang hanya mencapai 2.97 persen, dan daya beli masyarakat. Selama pemerintah
kembali menurun signifikan pada triwulan II memberlakukan PSBB, UMKM Zea Food
tahun 2020 yang tumbuh minus 5.32 persen. mengalami peningkatan penjualan sebesar 60
Tentunya, jika ini tidak ditangani segera maka persen dibandingkankan dengan sebelum
akan membawa dampak besar yang akan diberlakukannya PSBB di Kota Mataram.
mengancam perekonomian Indonesia. Dari uraian diatas maka penulis ingin
Pemerintah Indonesia dalam upayanya meneliti Dampak pandemi Covid-19 terhadap
mengatasi pandemi Covid-19 mulai UMKM (studi kasus UMKM Zea Food di Kota
memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Mataram), yang bertujuan untuk mengetahui
Besar (PSBB) atau sosial distancing sejak dampak signifikan dari pandemi Covid-19
Maret 2020 dengan tujuan untuk membatasi terhadap UMKM Zea Food, serta strategi apa
pergerakan orang dan atau barang sehingga yang digunakan oleh pemilik toko dalam
mengharuskan masyarakat untuk berdiam di meningkatkan omset penjualan di masa
rumah jika tidak ada keperluan mendesak. pandemi Covid-19.
Sektor UMKM adalah salah satu sektor yang
memiliki dampak signifikan saat pemerintah
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
2656 Vol.1 No.12 Mei 2021
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
LANDASAN TEORI sebagaimana dimaksud dalam Undang-
1. Covid-19 Undang ini.
Coronavirus merupakan keluarga besar 3. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi
virus yang menyebabkan penyakit pada produktif yang berdiri sendiri, yang
manusia dan hewan. Pada manusia biasanya dilakukan oleh orang perorangan atau
menyebabkan penyakit infeksi saluran badan usaha yang bukan merupakan anak
pernapasan, mulai flu biasa hingga penyakit perusahaan atau cabang perusahaan yang
yang serius seperti Middle East Respiratory dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik
Syndrome (MERS) dan Sindrom Pernapasan langsung maupun tidak langsung dengan
Akut Berat/ Severe Acute Respiratory Usaha Kecil atau Usaha Besar dengan
Syndrome (SARS). Coronavirus jenis baru jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan
yang ditemukan pada manusia sejak kejadian tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-
luar biasa muncul di Wuhan China, pada Undang ini.
Desember 2019, kemudian diberi nama Severe Berdasarkan definisi di atas maka dapat
Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 disimpulkan bahwa Usaha Mikro, Kecil, dan
(SARS-COV2), dan menyebabkan penyakit Menengah adalah suatu bentuk usaha ekonomi
Coronavirus Disease-2019 (COVID-19) produktif yang dilakukan oleh orang
(Susilo, dkk, 2020) . perseorangan atau badan usaha perorangan
Adanya virus ini tidak hanya yang memenuhi kriteria Usaha Mikro, Kecil,
berdampak pada kesehatan, melainkan dan Menengah.
berdampak pada seluruh sektor di dunia 3. Pendapatan
termasuk Indonesia. bahkan sampai saat ini Pendapatan merupakan semua
belum ditemukan vaksin guna menangkal virus penerimaan seseorang sebagai balas jasanya
Covid-19. Sehingga masyarakat dihimbau dalam proses produksi. Balas jasa tersebut bisa
untuk tetap mematuhi protokol kesehatan berupa upah, bunga, sewa, maupun, laba
Covid-19. tergantung pada faktor produksi pada yang
2. Usaha Mikro Kecil dan Menengah dilibatkan dalam proses produksi
Pasal 1 Undang-Undang No 20 Tahun 4. Strategi
2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan
Menengah (UMKM), maka yang dimaksud yang berkaitan dengan pelaksanaan gagasan,
dengan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas
adalah: dalam kurun waktu. Di dalam strategi yang baik
1. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik terdapat koordinasi tim kerja, memiliki tema,
orang perorangan dan/atau badan usaha mengidentifikasi faktor pendukung yang sesuai
perorangan yang memenuhi kriteria Usaha dengan prinsip-prinsip pelaksanaan gagasan
Mikro sebagaimana diatur dalam Undang- secara rasional, efisien dalam pendanaan, dan
Undang ini. memiliki taktik untuk mencapai tujuan secara
2. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi efektif.
produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perorangan atau METODE PENELITIAN
badan usaha yang bukan merupakan anak Penelitian ini dilakukan di salah satu
perusahaan atau bukan cabang perusahaan UMKM yang ada di Kota Mataram (Studi kasus
yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi pada UMKM Zea Food), dengan menggunakan
bagian baik langsung maupun tidak metode kualitatif untuk mendeskripsikan
langsung dari Usaha Menengah atau Usaha bagaimana keadaan usaha Zea Food di masa
Besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil pandemi Covid-19. Teknik pengumpulan data
dilakukan dengan wawancara kepada pemilik

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.1 No.12 Mei 2021 2657
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
usaha kemudian mengumpulkan, Hal inilah yang menyebabkan omset
menyimpulkan serta mendeskripsikan semua penjualan Zea Food mengalami peningkatan,
gejala-gejala yang terjadi saat pandemi Covid- karena sejak awal merintis usaha Seafood sudah
19. Selain itu karena keterbatasan materi, menggunakan digital marketing yang
peneliti juga mengumpulkan berita atau memanfaatkan media sosial untuk
beberapa jurnal mengenai dampak Covid-19 mempromosikan dan memasarkan seluruh
terhadap UMKM di beberapa daerah di produk-produknya. Hal ini sangat berguna
Indonesia. apalagi di masa pandemi seperti ini yang
mewajibkan masyarakat untuk stay at home jika
HASIL DAN PEMBAHASAN tidak ada kepentingan yang mendesak,
1. Dampak Pandemi Covid-19 terhadap sehingga banyak masyarakat yang
UMKM Zea Food memanfaatkan internet dan media sosial untuk
Sejak Maret 2020 Indonesia sudah berbelanja.
terkonfirmasi wabah Covid-19. Penyebaran 2. Strategi Untuk Meningkatkan Omset
virus Covid-19 berpotensi terdampak secara Penjualan di Masa Pandemi Covid-19
langsung terhadap perekonomian termasuk Berdasarkan hasil observasi, sebagian
juga usaha mikro kecil dan menengah UMKM merasakan penurunan omset selama
(UMKM). adanya pandemic Covid-19 yang disebabkan
Dampak dari Covid-19 terhadap karena berkurangnya aktivitas yang dilakukan
UMKM diantaranya yaitu penurunan omset oleh masyarakat di luar rumah.
penjualan sehingga menyebabkan penurunan Temuan lain berdasarkan observasi
pendapatan oleh pelaku usaha. Hal ini terjadi adalah tidak semua UMKM merasakan
karena berkurangnya aktivitas masyarakat di penurunan omset penjualan, ada juga sebagian
luar rumah, berkurangnya kepercayaan UMKM yang masih stabil dan mengalami
masyarakat, serta sulitnya memperoleh bahan peningkatan omset penjualannya karena
baku (Ihza, 2020). mereka mampu menyesuaikan diri dengan
Hal ini berbeda dengan yang dialami perkembangan teknologi dalam hal inovasi
oleh UMKM Zea Food yang justru mengalami produk dan strategi pemasaran untuk bertahan
peningkatan omset penjualan sebesar 60 persen di dunia bisnis. Ada beberapa hal yang perlu
sejak diberlakukannya PSBB di masa pandemi dilakukan oleh UMKM termasuk memilih
Covid-19. membuka lini produk baru atau memperbaharui
UMKM Zea Food merupakan usaha sistem pemasaran mereka, karena bisnis yang
kuliner yang menjual secara online berbagai mampu bertahan adalah bisnis yang responsif
macam makanan, minuman, dan kue sejak terhadap perubahan lingkungan. Berikut adalah
tahun 2017. Seluruh aktivitas penjualan beberapa hal perlu dilakukan oleh pelaku bisnis
dilakukan melalui sosial media instagram agar bisa bertahan dan meningkatkan omset
dengan username @Zea_food seperti pada penjualannya di masa pandemic Covid-19:
Gambar 1. a. E-commerce
Gambar 1. Media Sosial Zea Food E-commerce merupakan suatu proses
membeli dan menjual produk-produk berupa
barang/jasa secara elektronik. Penjualan ini
dilakukan oleh konsumen dan dari perusahaan
ke perusahaan dengan komputer sebagai
perantara transaksi bisnis (Laudon & Traver,
2016). E-commerce merupakan salah satu cara
yang dapat digunakan oleh pelaku UMKM di
masa pandemi Covid-19 dalam menjalankan
usaha untuk menjangkau lebih banyak

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
2658 Vol.1 No.12 Mei 2021
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
konsumen dan memperluas pangsa pasar PENUTUP
(Kusumastuti, 2020). Kesimpulan
b. Digital Marketing Pandemi Covid-19 yang terjadi di
Digital Marketing merupakan kegiatan Indonesia berdampak langsung terhadap
promosi dan pencarian pasar melalui media perkembangan UMKM di Indonesia. Sebagian
digital secara online dengan memanfaatkan besar UMKM mengalami penurunan omset
berbagai internet dan media sosial. Cara penjualan, tetapi ada juga sebagian UMKM
pemasaran secara digital yang sering yang stabil bahkan mengalami peningkatan
dimanfaatkan oleh pelaku usaha adalah dengan omset penjualan. Ada beberapa strategi yang
menggunakan media sosial seperti memasarkan dapat digunakan oleh UMKM untuk
produk melalui instagram, facebook, twitter, mempertahankan bisnisnya di masa pandemic
tiktok, youtube, dan lain sebagainya. Covid-19, yaitu (1) Melakukan penjualan
Perkembangan teknologi yang semakin pesat melalui e-commerce. (2) Melakukan promosi
juga menjadikan digital marketing harus dapat produk dengan memanfaatkan internet dan
dipahami dan dipelajari oleh UMKM (Chaerani media sosial. (3) Melakukan perbaikan kualitas
dkk, 2020). produk dan pelayanan. (4) Customer
c. Perbaikan Kualitas Produk dan Relationship Marketing (CRM) untuk
Pelayanan menciptakan kepercayaan konsumen serta
Peningkatan kualitas produk bisa menumbuhkan loyalitas pelanggan.
dilakukan dengan control mutu produk lebih Saran
detail dan menjamin rasa, kebersihan serta Agar Usaha Mikro Kecil dan Menengah
keamanan produk. (UMKM) mampu meningkatkan omset
Selain peningkatan kualitas produk, penjualan di masa pandemi, maka diperlukan
UMKM juga dapat meningkatkan kualitas inovasi dan kreativitas pelaku usaha dalam
pelayanan dan menambah jenis pelayanan mempromosikan dan memasarkan produk-
seperti pesan antar dan pelayanan pembelian produknya, selain itu pelaku usaha diharapkan
melalui online yang dapat dengan mudah mampu menyesuaikan diri terhadap perubahan
diakses oleh konsumen. lingkungan bisnis di masa pandemi ini maupun
d. Customer Relationship Marketing dimasa yang akan datang, karena pelaku usaha
(CRM) yang dapat bertahan adalah pelaku usaha yang
Customer relationship marketing responsif terhadap perubahan sekitar dan
merupakan sebuah konsep strategi pemasaran mampu menyesuaikan diri dengan baik.
yang berupaya menjalin hubungan jangka
panjang dengan para pelanggan, yaitu DAFTAR PUSTAKA
mempertahankan hubungan yang kokoh dan [1] Badan Pusat Statistik. (2021). Ekonomi
saling menguntungkan antara penyedia jasa dan Indonesia Triwulan I 2020 Tumbuh 2.97
pelanggan yang dapat membangun transaksi Persen. Jakarta: Badan Pusat Statistik.
ulangan dan menciptakan loyalitas pelanggan. URL:
Dimasa Pandemi ini, pelaku UMKM https://www.bps.go.id/pressrelease/2020/0
sebaiknya tidak hanya berfokus pada promosi 5/05/1736/ekonomi-indonesia-triwulan-i-
di media sosial untuk mendapatkan pelanggan 2020-tumbuh-2-97-persen.html
baru, namun sebagai pelaku usaha harus bisa [2] Chaerani, D., Talytha, M.N., Perdana, T.,
mempertahankan atau menjaga pelanggan yang Rusyaman, E., Gusriani, N. (2020).
sudah ada dengan menciptakan kepuasan Pemetaan Usaha Mikro Kecil Menengah
pelanggan hingga akhirnya menciptakan (UMKM) Pada Masa Pandemi Covid-19
loyalitas pelanggan. (Haldilawati, 2020). Menggunakan Analisis Media Sosial
Dalam Upaya Peningkatan Pendapatan.

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.1 No.12 Mei 2021 2659
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Aplikasi Ipteks Untuk Masyarakat,
Vol.9 (No.4).
[3] Hardilawati, W.L. (2020). Strategi
Bertahan UMKM di Tengah Pandemi
Covid-19. Jurnal Akuntansi & Ekonomika,
Vol.10 (No.1).
[4] Ihza, K.N. (2020). Dampak Covid-19
Terhadap Usaha Mikro Kecil Dan
Menengah (UMKM) (Studi Kasus Umkm
Ikhwa Comp Desa Watesprojo, Kemlagi,
Mojokerto). Jurnal Inovasi Penelitian, Vol.
1 (No.7).
[5] Kusumastuti, A.D. (2020). Pengaruh
Pandemi Covid-19 terhadap Eksistensi
Bisnis UMKM dalam mempertahankan
Business Continuity Management (BCM).
eJournaal Administrasi Bisnis, Vol.8
(No.3).
[6] Laudon, K. C., & Traver, C. G. (2016). E-
commerce 2016: business. technology.
society. In Global Edition.
www.pearsonglobaleditions.com
[7] Republik Indonesia. (2008). Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 20
Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil
Dan Menengah, No.93. Sekretariat Negara.
Jakarta.
[8] Suryani E. (2021). Analisis Dampak
Covid-19 Terhadap Umkm (Studi Kasus :
Home Industri Klepon Di Kota Baru
Driyorejo). Jurnal Inovasi Penelitian, Vol.1
(No.8).
[9] Susilo, A., Rumende, C.M., Pitoyo, C.W.,
Santoso, W.D., Yulianti, M.,
Herikurniawan., Sinto, R., Singh, G.,
Nainggolan, L., Nelwan, E.J., Chen, L.K.,
Widhani, A. WIjaya, E., WIcaksana, B.,
Maksum, M., Annisa, F., Jasirwan,
C.O.M., Yunihastuti, E., (2020).
Coronavirus Disease 2019: Tinjauan
Literatur Terkini. Jurnal Penyakit Dalam
Indonesia, Vol.7(No.1).

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
2660 Vol.1 No.12 Mei 2021
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..

HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)

Anda mungkin juga menyukai