DISUSUN OLEH :
MUHAMMAD DIMAS JANUAR
1810413210022
MAKALAH............................................................................................................1
Daftar Isi.................................................................................................................1
BAB I.......................................................................................................................2
PENDAHULUAN...................................................................................................2
A. Latar Belakang..............................................................................................2
B. Rumusan Masalah.........................................................................................5
BAB II.....................................................................................................................6
PEMBAHASAN.....................................................................................................6
Kesimpulan.........................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................12
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada awal tahun 2020, pandemi COVID-19 menjadi wabah dan menjadi
masalah kesehatan serius bagi dunia. Kasus yang berawal dari Informasi Badan
Kesehatan Dunia / WHO pada tanggal 31 Desember 2019 bahwa adanya kasus
kluster pneumonia dengan etiologi yang tidak jelas di kota Wuhan, Provinsi
Hubei, China. Terus berkembang sampai adanya laporan kematian dan terjadinya
penyebaran virus di luar China. Pada tanggal yang sama pula China secara resmi
melaporkan adanya virus corona kepada WHO. Kemudia pada tanggal 30 januari
2020, WHO menetaplan COVID-19 sebagai Public Health Emergency of
International Concern (PHEIC) / Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Yang
Meresahkan Dunia (KKMMD). Virus ini mulai masuk ke Indonesia pada tanggal
2 maret 2020 dimana Pemerintah Indonesia melaporkan ada 2 kasus konfirmasi
COVID-19. Lalu Pada tanggal 11 Maret 2020, WHO sudah menetapkan COVID-
19 sebagai pandemi.1
1
https://www.kompas.com/tren/read/2020/12/03/063000665/kilas-balik-9-bulan-pandemi-covid-
19-dan-dampaknya-bagi-indonesia?page=all (di akses pada 28 April 2020 pukul 16:13 WITA)
2
rantai penyebaran COVID-19. Sebagian lain menilai kebijakan tersebut baik
namun terkesan dalam pelaksanaannya menjadi permainan, karena ketika orang-
orang penting mengadakan acara malah tidak ada larangan dari pihak terkait,
sedangkan ketika masyarakat biasa yang mengadakan langsung diadakan
penertiban. Dampak COVID-19 tidak hanya pada sektor kesehatan, melainkan
juga pada kondisi sosial dan ekonomi masyarakat. Dampaknya pada kesehatan
ditunjukkkan dengan angka kematian korban di Indonesia yang mencapai 8,9
persen. Pada ekonomi pendemi ini memeberikan pengaruh yang cukup signifikan
menyebabkan anjloknya aktivitas perekonomian domestik di Indonesia dan tidak
menutup kemungkinan menuju kepada turunnya kesejahteraan masyarakat.
Bahkan saat ini Indonesia sudah mengalami resesi ekonomi.
3
Pandemi menekan perekonomian masyarakat dari berbagai sudut, tidak
terkecuali terhadap perekonomian desa. Dampak dari COVID-19 masih sangat
dan paling dirasakan oleh masyarakat perkotaan. Namun, kita tidak bisa lupakan
juga para pekerja yang juga kebanyakan berasal dari desa dengan mobilitas yang
cukup tinggi dari desa ke kota lalu kembali lagi ke desa. Apalagi wabah ini bisa
saja merebak di desa. Contohnya saja kegiatan mudik yang biasanya menjadi
agenda tahunan masyarakat untuk pulang ke kampung halaman mereka menjelang
ramadahan dan Idul Fitri juga bisa menjadi penyebarluasan COVID-19 di
perdesaan. Dengan sumber daya ekonomi dan sosial yang dimiliki desa. Terutama
dalam hal ini Anggaran Pendapatan Belanja Desa (APBDes) dan dana desa, desa
dapat ikut berkontrbusi dalam penanganan COVID-19.
4
Didalam Surat edaran Menteri tersebut pada Huruf E dijelaskan Bahwa
Dana desa digunakan dengan pola Karya Tunai Desa (PKTD), melalui
pengelolaan secara swakelola, serta pendayagunaan sumber daya alam,
teknologitepat guna, inovasi dan sumber daya manusia desa. Dimana mengubah
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) sebagai dasar untuk
mengeluarkan Dana Desa tahun 2020. Dalam Program padat karya Tunai Desa ini
ialah bagaimana prioritas dalam PKTD tersebut dimana adalah untuk anggota
keluarga miskin dan marjinal dengan sistem upah harian sehingga menjaga
keberlangsungan perekonomian mereka.
Melalui Surat Edaran tersebut ternyata dana desa juga digunakan untuk
Program padat karya desa yang dimana menjadi program unggulan dalam
mencegah dampak wabah COVID-19 untuk menyebar di desa selain program
Bantuan langsung Tunai desa. Maka perlu dilakukan kajian sederhana tentang
implementasi Program Padat karya Tunai di masa pandemi di Desa dengan lokasi
kajian terletak di Desa Handil Maluka, Kecamatan Bumi Makmur Kabupaten
Tanah Laut.
B. Rumusan Masalah
5
BAB II
PEMBAHASAN
Keadaan Geografis
1. Luas Wilayah
a. Luas Wilayah Desa Handil Maluka : 3,600 ha/m2
b. Batas-batas Desa:
Sebelah Utara Berbatasan dengan Desa Labuan Amas
Sebelah Selatan Berbatasan dengan Desa Kurau Utara
Sebelah Timur Berbatasan dengan Desa Handil Suruk
3
Sumber dari wawancara dengan staf pemerintah desa Handil Maluka dan juga Profil Desa Handil
Maluka 2020
6
Sebelah Barat Berbatasan dengan Desa Sungai Rasau
Keadaan Penduduk
1. Jumlah Penduduk
Berdasarkan data pada tahun 2020, maka junlah penduduk yang
mendiami desa Handil Maluka adalah berjumlah 1194 Jiwa dan
terdapat 337 kepala keluarga yang terdiri dari 596 jumlah jiwa laki-
laki dan 598 jumlah jiwa perempuan.
Fokus dalam kajian makalah kali ini adalah Implementasi dai Program
Padat Karya tunai Desa untuk masyarakat guna meminimalisir dampak pandemi
COVID-19 di Desa Handil Maluka kecamatan Bumi Makmur Kabupaten Tanah
Laut. Implementasi sendiri adalah proses mentranformasikan rencana ke dalam
praktik (Wijaya dan Supadmo, 2006:81). Implementasi merupakan berbagai
rangkuman berbagai kegiatan, di mana sumber daya manusia enggunakan sumber
daya lain untuk mencapai sasaran. Pihak berkepentingan berusaha sedapat
mungkin mempengaruhi kegiatan dan menerapkan kebijakan sehingga proses
implementasi penuh dengan nuansa politik. kegiatannya biasnaya diarahkan ke
realisasi program, administrator, mengorganisir, menginterpretasikan, dan
menerapkan kebijakan. Dapat dikatakan Implementasi adalah memahami senyata-
4
Data Profil Desa Handil Maluka 2020
7
nyatanya terjadi sebuah program yang telah dinyatakan berlaku, mencakup usaha-
usaha mengadministrasikan maupun menimbulkan akibat nyata kepada
masyarakat.
8
Program padat karya tunai desa dalam mengurangi dampak pandemi COVID-19
di desa.
Dalam pembuatan kebijakan salah satu hal yang paling penting adalah
implementornya, maka dalam melaksanakan suatu kebijakan harus jelas disebut
para aktor yang terlibat dalam proses pelaksanaan kebijakan. Sasaran dari PKT di
dalam surat edaran menteri desa dan PDT adalah desa-desa di seluruh Indonesia
dengan menggunakan Dana Desa yang yang sudah digeser pembelanjaan bidang
dan sub bidang lain menjadi bidang penanggulangan bencana, keadaan darurat
5
Wawancara dengan Staf Pemerintah Desa Handil Maluka
9
dan mendesak desa, dimana kegiatan PKT sendiri diprioritaskan bersama dengan
kegiatan Bantua Langsung Tunai sebagai mana juga diatur dalam peraturan
Menteri dalam negeri Nomor 20 Tahun 2018 tentang Keuangan desa. Berguna
mempercepat pembangunan infrastruktur di desa dan mempercepat
penanggulangan kemiskinan yang terjadi di desa. Dengan demikian pelaksana dari
PKT adalah Pemerintah Desa.
10
kedudukan pembuat kebijakan, siapa pelaksana program, sumber daya yang
dikerahkan, dan penerapan protokol kesehatan. Aspek-aspek tersebut meneguhkan
tesis yang dikemukakan oleh Merilee S. Grindle. Dalam implementasinya, dapat
terlaksana dengan baik seperti : pelaksanaan kegiatan sesuai yang diisyaratkan
dalam prioritas penggunaan Dana Desa; pelaksanaan kegiatan PKT dilaksanakan
secara swakelola; pembayaran upah dibayarkan secara tunai (cash for work);
keterlibatan masyarakat lokal sebagai pelaksana kegiatan swakelola (tenaga kerja
lokal); Seta penerapan Protokol kesehatan Selama berlangsungnya kegiatan.
Kesimpulan
11
DAFTAR PUSTAKA
https://www.kompas.com/tren/read/2020/08/04/151000465/mengenal-apa-itu-resesi-
ekonomi-dampak-dan-penyebabnya-?page=all
https://www.kompas.com/tren/read/2020/12/03/063000665/kilas-balik-9-bulan-pandemi-
covid-19-dan-dampaknya-bagi-indonesia?page=all
Keputusan Bersama Empat (4) Menteri, yakni : Menteri Dalam Negeri, Menteri
Keuangan, Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, dan
Menteri Perencanaan pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan tentang
penyelarasan dan penguatan kebijakan Percepatan pelaksanaan Undang-Undang
Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
Surat Edaran Menteri, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 8
Tahun 2020 tentang desa Tanggap COVID-19.
Bekun, S, et al. (2013). Strategi Pelaksanaan Program Padat Karya Pangan dalam
Meningkatkan Pemberdayaan Masyarakat Desa di Kabupaten Timor Tengah
Utara. Wacana-Vol. 16. No. 2.
Buku Profil desa Handil Maluka Kecamatan Bumi Makmur Kabupaten Tanah Laut,
Provinsi Kalimantan selatan Pada Tahun 2020
Wawancara dengan beberapa staf Pemerintahan Desa Handil Maluka Kecamatan Bumi
Makmur Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan selatan
12