Anda di halaman 1dari 12

PATOLOGI DAN MODEL

REFORMASI
BIROKRASI
Kelas Birokrasi Pemerintahan 2020
Patologi (Penyakit) Birokrasi
Pemerintahan
 Budaya feodalistik;
 Menunggu petunjuk/arahan;
 Loyalitas pada atasan, bukan organisasi;
 Belum berorientasi prestasi;
 Budaya melayani rendah;
 Belum didukung teknologi menyeluruh;
 Ekonomi biaya tinggi;
 Jumlah pegawai relatif banyak, kurang bermutu/asal
jadi.
Penyakit Organisasi
 Tujuan telah ditetapkan, tetapi tidak dirumuskan secara rinci dan jelas
(tidakmembumi);
 Pembagian tugas tidak adil, tidak merata, tidak tuntas dan tidak jelas batas-
batas (tidak adil);
 Anggota hanya mau bekerja sesuai dengan tugasnya, terjadi pengkotak-
kotakan (kaku);
 Merasa dirinya/unitnya yang paling penting, yang lain tidak/kurang penting
(sok penting);
 Pemberian tanggung jawab yang tidak seimbang dengan wewenang (zalim);
 Terlalu banyak bawahan yang harus diawasi – kewalahan (rakus);
 Seseorang bawahan mendapat perintah dari satu atasan mengenai hal yang
sama, tetapi perintahnya saling bertentangan (plin plan);
 Sanksi terhadap pelanggaran tidak tegas (banyak pertimbangan).
FUNGSI BIROKRASI DALAM SUATU
PEMERINTAHAN MODERN
 Administrasi
Fungsi administrasi pemerintahan modern meliputi administrasi, pelayanan,
pengaturan, perizinan, dan pengumpul informasi. dimaksudkan bahwa fungsi
birokrasi adalah mengimplementasikan undang-undang yang telah disusun oleh
legislatif serta penafsiran atas UU tersebut oleh eksekutif. Dengan demikian,
administrasi berarti pelaksanaan kebijaksanaan umum suatu negara guna mencapai
tujuan negara secara keseluruhan.
 Pelayanan
Birokrasi sessungguhnya diarahkan untuk melayani masyarakat atau kelompok-
kelompok khusus. Badan metereologi dan Geofisika (BMG) di Indonesia
merupakan contoh yang bagus untuk hal ini, di mana badan tersebut ditujukan demi
melayani kepentingan masyarakat yang akan melakukan perjalanan atau
mengungsikan diri dari kemungkinan bencana alam. Untuk batas-batas tertentu,
beberapa korporasi negara seperti PJKA atau Jawatan POS dan Telekomunikasi
juga menjalankan fungsi public service.
 Pengaturan (regulation)
Fungsi pengaturan dirancang demi mengamankan kesejahteraan masyarakat.
birokrasi biasanya dihadapkan anatara dua pilihan: Kepentingan individu versus
kepentingan masyarakat banyak.
 Pengumpul Informasi (Information Gathering)
Informasi dibutuhkan berdasarkan dua tujuan pokok: Apakah suatu
kebijaksanaan mengalami sejumlah pelanggaran atau keperluan membuat
kebijakan-kebijakan baru yang akan disusun oleh pemerintah berdasarkan
situasi faktual.
Birokrasi, oleh sebab itu menjadi ujung tombak pelaksanaan
kebijaksanaan negara tentu menyediakan data-data sehubungan dengan dua hal
tersebut. Misalnya, pemungutan uang yang tidak semestinya (pungli) ketika
masyarakat membuat SIM atau STNK tentunya mengalami pembengkakan.
Pungli tersebut merupakan pelanggaran atas idealisme administrasi negara, oleh
sebab itu harus ditindak. Dengan ditemukannya bukti pungli, pemerintah akan
membuat prosedur baru untuk pembuatan SIM dan STNK agar tidak memberi
ruang bagi kesempatan melakukan pungli. 
PENAMPILAN BIROKRASI DI
INDONESIA
 Sentralisasi yang cukup kuat
 Menilai tinggi keseragaman dan struktur birokrasi
 Pendelegasian wewenang yang kabur
 Kesulitan menyusun uraian tugas dan analisis
jabatan
Model - Model Reformasi Birokrasi

 Tantangan nyata bagi keberhasilan reformasi birokrasi


penyelenggaraan pemerintahan adalah berfungsinya peran
penyelenggaraan Negara untuk menciptakan kehidupan bersama
warga bangsa dalam mencapai kesejahteraan dan keadilan bagi
masyarakat. Telebih dengan berjalannya otonomi daerah yang
diiringi tumbuhnya kesadaran warga masyarakat di daerah untuk
semakin kritis menyebabkan semankin kuat pula tuntutan public
atas keberhasilan governance reform di daerah. 
 New Public Management (NPM), model ini
memiliki ciri yang lebih mengarah kepada “inside
the organization”
a. Memfokuskan aktifitasnya hanya pada kegiatan
manajemen, tidak pada aktivitas kebijakanya.
b. Hal ini berarti NPM mencoba melihat manajemen
pelayanan publik pada segi kinerja (performance
appraisal) dan efisiensi tidak dari segi politis.
c. Permasalahan manajamen pelayanan public
menjadi bahan-bahan kecil dan sederhana yang
berkaitan langsung dengan kepentingan dasar
pengguna jasa (user-pay-base).
d. Menggunakan landasan pasar (quasi-
markets) sebagai daya dorong bagi terciptanya
kompetisi.
e. Pemangkasan ekonomi biaya tinggi sehingga
ongkos untuk memperoleh pelayanan menjadi lebih
murah.
4 model NPM Model
 The Efficiency Drive, Model ini dapat dilihat
kemunculannya di medium 1980. Model ini
menghendaki sektor publik dikelola secara bisnis,
denganslogan efisiensi
 In search of excellence, model ini lebih
menekankan pada pentingnya budaya organisasi. 
Model ini menolak pendekatan rasionalistik NPM
model 1 dan mengedepankan peran nilai, budaya
ritual dan symbol untuk membentuk bagaimana
orang-orang yang
Lanjutan Model
In search of excellence
….berada dalam birokrasi bekerja dan
berperilaku (instead highlights the role of values,
culture, rites, and symbols in shaing how people
actually behave at work). Terdapat kepentingan
yang kuat dalam hal bagaimana organisasi
mengatur perubahan dan inovasi melalui perubahan
budaya.
 Public Service Orientation, model ini
menggabungkan ide-ide manajemen sektor publik
dan privat dengan “reenergizing public sector
managers by outlining a distinct service mission”.
Ciri model ini adalah memperjelas tujuan dan
menjamin bahwa pengguna lebih diperhatikan
dalam memberikan pelayanan

Anda mungkin juga menyukai