• Parlemen Inggris adalah badan legislatif tertua di
dunia. Berfungsi pada abad ke XVII, pada mulanya hanya bertugas mengumpulkan dana (pajak) untuk memungkinkan raja membiayai kegiatan pemerintahan maupun peperangan. • Seiring waktu, penyerahan pajak juga disertai tuntutan agar raja menyerahkan hak & privelege sebagai imbalan kepada anggota parlemen. • Implikasi politis, parlemen mulai ‘mempreteli’ kekuasaan raja yang bersifat absolut. Why we need Legislative?
Lahir dari rahim Teori Kedaulatan Rakyat. Rakyat
memiliki kehendaknya sendiri yang terkadang berbeda dengan kehendak raja (penguasa). Inilah yang disebut J. J. Rousseau sebagai Volonte Generale (General Will). Keputusan-keputusan yang diambil oleh parlemen merupakan suara otentik dari general will tsb. Sehingga apapun produk legislatif, harus selalu mengikat seluruh masyarakat. The Paradox of Rousseau Concept
Sebagai penganjur gagasan kedaulatan
rakyat, Rousseau tidak menyetujui lembaga perwakilan. Dirinya menginginkan bentuk demokrasi langsung seperti di Jenewa pada masa hidupnya.
Namun cita-cita Rousseau dinilai tidak
praktis bagi negara modern dan konsep tersebut hanya dijalankan secara terbatas seperti referendum/plebisit (Yes/No). Dichotomy of Representation
Political Representation Functional Representation
• Mewakili rakyat • Berperan sebagai trustee, melalui Partai pengemban mandat rakyat Politik. secara langsung. Berbicara & bertindak atas nama rakyat. Mewakili berbagai golongan. • Case Study : Golkar pada Pemilu 1971. Bicameral & Unicameral System Bicameral/House of Representaive/Lower House Unicameral/Senate/Upper House