Kasus 1
Pemerintah Kota Makmur telah lama menghadapi tantangan dalam mengelola anggaran dan sumber
daya publiknya. Dalam upaya untuk meningkatkan efisiensi dan akuntabilitas, mereka memutuskan
untuk menerapkan sistem pengendalian manajemen yang lebih baik. Kisah dimulai dengan seorang
pejabat tinggi di pemerintahan kota yang mendapat tugas untuk merancang sistem pengendalian
manajemen yang baru. Ia harus memastikan bahwa anggaran publik digunakan secara efektif,
program-program sosial berjalan dengan baik, dan bahwa tindakan korupsi diminimalkan.
Sistem pengendalian manajemen yang baru akan memungkinkan pemerintah kota untuk:
1. Mengidentifikasi Kinerja
Pejabat dapat mengidentifikasi kinerja departemen dan program tertentu dengan lebih baik.
Mereka akan menggunakan indikator kinerja yang jelas dan data yang terkumpul dengan
baik untuk melihat apakah program-program ini mencapai tujuan mereka.
2. Memantau Anggaran
Dengan sistem ini, pemerintah kota akan dapat melacak pengeluaran dengan lebih cermat
dan memastikan bahwa anggaran dialokasikan dengan benar. Hal ini akan membantu
menghindari pemborosan dan kebocoran anggaran.
3. Meningkatkan Akuntabilitas
Pejabat publik dan staf harus berkomitmen pada akuntabilitas penuh dalam menjalankan
tugas mereka. Sistem ini akan membuat mereka lebih bertanggung jawab atas tindakan
mereka dan mendorong transparansi dalam penggunaan dana publik.
Bagaimana Anda akan memastikan bahwa sistem ini tidak hanya menciptakan lebih banyak
birokrasi, tetapi juga menghasilkan perubahan yang nyata dalam pengelolaan sumber daya
publik?
Bagaimana pemerintah kota akan melibatkan masyarakat dalam proses pengendalian
manajemen ini untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas?
Bagaimana Anda berencana untuk memonitor dan mengevaluasi efektivitas sistem
pengendalian manajemen secara berkelanjutan?
Kasus 2
Di sebuah kota kecil bernama Kota Sejahtera, pemerintah daerah telah mengalami masalah serius
dalam pengelolaan anggaran sektor publik. Anggaran yang seharusnya digunakan untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat dan pembangunan kota justru digunakan dengan tidak efisien. Ada tiga jenis
anggaran yang menjadi fokus permasalahan, yaitu anggaran operasional, anggaran modal, dan
anggaran belanja pegawai.
Anggaran Operasional
Anggaran operasional seharusnya digunakan untuk pemeliharaan infrastruktur dan pelayanan dasar,
tetapi sebagian besar anggaran ini digunakan untuk pembelian peralatan kantor yang tidak
diperlukan. Hal ini menyebabkan jalan-jalan rusak dan layanan publik terganggu.
Anggaran Modal
Anggaran modal seharusnya dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur baru dan proyek-proyek
yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Namun, sebagian besar anggaran ini
digunakan untuk proyek-proyek yang tidak strategis dan tidak memberikan manfaat yang signifikan
kepada masyarakat.
Pertanyaan :
Berdasarkan wacana diatas berikan tanggapan tentang Jenis –jenis Anggaran Sektor Publik jika
Ditinjau dari :
Jelaskan jenis-jenis anggaran sektor publik yang ada di Kota Sejahtera.
Apa yang seharusnya menjadi tujuan penggunaan anggaran operasional, anggaran modal, dan
anggaran belanja pegawai?
Apa dampak negatif dari penggunaan anggaran yang tidak sesuai pos di sektor publik?
Berikan solusi yang tepat untuk mengatasi masalah penggunaan anggaran yang tidak sesuai pos
di Kota Sejahtera
Petunjuk Tugas :
1. Kerjakan di word dengan tulisan berbentuk Time News Roman dan dengan ukuran kertas A4
2. Kirim Jawaban by email isridenok693@gmail
3. Selamat mengerjakan
4.