Anda di halaman 1dari 4

TUGAS INDIVIDU

AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK


DOSEN : SRI DENI SUSANTI, S.Pd,MM

INSTITUT BISNIS DAN TEKHNOLOGI PELITA INDONESIA

Kasus 1
Pemerintah Kota Makmur telah lama menghadapi tantangan dalam mengelola anggaran dan sumber
daya publiknya. Dalam upaya untuk meningkatkan efisiensi dan akuntabilitas, mereka memutuskan
untuk menerapkan sistem pengendalian manajemen yang lebih baik. Kisah dimulai dengan seorang
pejabat tinggi di pemerintahan kota yang mendapat tugas untuk merancang sistem pengendalian
manajemen yang baru. Ia harus memastikan bahwa anggaran publik digunakan secara efektif,
program-program sosial berjalan dengan baik, dan bahwa tindakan korupsi diminimalkan.
Sistem pengendalian manajemen yang baru akan memungkinkan pemerintah kota untuk:
1. Mengidentifikasi Kinerja
Pejabat dapat mengidentifikasi kinerja departemen dan program tertentu dengan lebih baik.
Mereka akan menggunakan indikator kinerja yang jelas dan data yang terkumpul dengan
baik untuk melihat apakah program-program ini mencapai tujuan mereka.
2. Memantau Anggaran
Dengan sistem ini, pemerintah kota akan dapat melacak pengeluaran dengan lebih cermat
dan memastikan bahwa anggaran dialokasikan dengan benar. Hal ini akan membantu
menghindari pemborosan dan kebocoran anggaran.

3. Meningkatkan Akuntabilitas
Pejabat publik dan staf harus berkomitmen pada akuntabilitas penuh dalam menjalankan
tugas mereka. Sistem ini akan membuat mereka lebih bertanggung jawab atas tindakan
mereka dan mendorong transparansi dalam penggunaan dana publik.

4. Responsif terhadap Perubahan


Sistem akan memungkinkan pemerintah kota untuk merespons perubahan keadaan dengan
cepat. Misalnya, jika ada krisis kesehatan, mereka dapat mengalokasikan sumber daya
tambahan ke sektor kesehatan dengan cepat.

Pertanyaan untuk pejabat pemerintah kota:


 Apa manfaat utama dari penerapan sistem pengendalian manajemen dalam sektor publik?
Fokus utama sistem pengendalian manajemen di sektor publik berkaitan
dengan bagaimana melaksanakan strategi organisasi secara efektif dan efisien untuk
mencapai tujuan organisasi. Sistem pengendalian manajemen menjadi fungsi kritis bagi
keberlangsungan pelayanan organisasi di sektor publik, karena kegagalan penerapan
pengendalian manajemen mengakibatkan kerugian dan kondisi yang tidak kondusif bagi
organisasi.
Pengendalian manajemen tidak hanya terbatas pada pengukuran kinerja, tetapi juga
berkaitan dengan fungsi pengawasan, penetapan standar, pemberlakuan kode etik,
termasuk upaya mendorong, memberi kesempatan, dan bertindak memaksa bagi
kepentingan terbaik organisasi. Kegiatan pengendalian manajemen bersifat single feedback
loop yang berupa upaya pengukuran kinerja, membandingkan kinerja aktual dengan standar,
dan apabila diperlukan mengambil tindakan korektif. Pengendalian manajemen juga lebih
bersifat proaktif dibandingkan reaktif karena dirancang untuk mencegah masalah yang
memberikan efek buruk bagi organisasi. Oleh karena itu, pengendalian manajemen harus
didukung dengan struktur organisasi yang sesuai, manajemen sumber daya manusia, dan
lingkungan yang kondusif.
Fokus pengendalian manajemen adalah pada unit-unit organisasi sebagai pusat
pertanggungjawaban, sehingga memerlukan struktur organisasi yang sesuai dengan
desain sistem pengendalian. Proses sistem pengendalian manajemen di sektor publik,
terdiri dari:
a. Penetapan Tujuan (Objecitve Setting)
Para pegawai perlu memahami tentang apa yang ingin dicapai oleh organisasi dan
adanya goal congruence berupa keselarasan antara tujuan organisasi dan tujuan
personal.
b. Perumusan Strategi (Strategy Formulation)
Strategi memiliki makna bagaimana organisasi menggunakan sumber daya yang
dimliki untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
c. Perencanaan Startegik (Strategic Planning)
Perencanaan strategik adalah proses penentuan program-program, aktivitas, atau
proyek yang akan dilaksanakan oleh suatu organisasi dan penentuan jumlah alokasi
sumber daya yang akan dibutuhkan.
d. Penganggaran
e. Operasional (Pelaksanaan Anggaran)
f. Evaluasi kineja
Selain adanya penilaian kinerja, evaluasi kinerja dapat dilakukan dengan
penerapan reward and punishment sebagai upaya mendorong perilaku pegawai agar
sesuai dengan kepentingan organisasi. Dengan catatan penerapan reward and
punishment tidak hanya berkaitan dengan kompensasi dalam bentuk uang.
Dua hal yang perlu dipahami dalam pelaksanaan sistem pengendalian
manajemen pada organisasi publik adalah perbedaan pengendalian strategik (control
system) dan pengendalian manajemen (management control). Pengendalian strategik
berkaitan dengan pengaruh lingkungan yang dinamis, sehingga adanya upaya analisis
apakah strategi organisasi masih bisa menyesuaikan perkembangan yang ada. Isu-isu
pengendalian strategik mengarah pada masalah-masalah eksternal organisasi.
Sementara pengendalian manajemen lebih kepada proses pengendalian yang
berkesinambungan tentang masalah internal organisasi apakah para pegawai
senantiasa berperilaku sesuai yang diharapkan dan berkinerja baik. Beberapa
penyebab timbulnya masalah aspek perilaku pada pengendalian manajemen, antara
lain:

a. Kurangnya arahan dari atasan (lack of direction)


Hal ini berkaitan dengan kondisi pegawai yang tidak memahami apa yang diinginkan
organisasi, sehingga salah satu fungsi sistem manajemen adalah bagaimana
memaksimalkan kontribusi pegawai terhadap kepentingan pencapaian tujuan
organisasi.
b. Msalah motivasi karena ketidakselaran antara tujuan individu dan tujuan organisasi
(motivational problems)
c. Keterbatasan pribadi, seperti kurangnya pengetahuan dan pengalaman (personal
limitation)
Oleh karena itu, pengendalian manajemen diharapkan menjadi jembatan bagi
keselarasan tujuan individu dan tujuan organisasi (goal congruence), baik dalam
bentuk pengendalian formal maupun informal. Pengendalian formal misalnya sistem
aturan dan reward and punishment, sementara pengendalian informal dapat dalam
bentuk kultur organisasi, gaya manajemen ((management style), dan gaya
komunikasi (communication style).

 Bagaimana sistem ini akan membantu pemerintah kota mengidentifikasi program-program


yang efektif dan yang perlu ditingkatkan?

 Bagaimana Anda akan memastikan bahwa sistem ini tidak hanya menciptakan lebih banyak
birokrasi, tetapi juga menghasilkan perubahan yang nyata dalam pengelolaan sumber daya
publik?
 Bagaimana pemerintah kota akan melibatkan masyarakat dalam proses pengendalian
manajemen ini untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas?
 Bagaimana Anda berencana untuk memonitor dan mengevaluasi efektivitas sistem
pengendalian manajemen secara berkelanjutan?

Kasus 2
Di sebuah kota kecil bernama Kota Sejahtera, pemerintah daerah telah mengalami masalah serius
dalam pengelolaan anggaran sektor publik. Anggaran yang seharusnya digunakan untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat dan pembangunan kota justru digunakan dengan tidak efisien. Ada tiga jenis
anggaran yang menjadi fokus permasalahan, yaitu anggaran operasional, anggaran modal, dan
anggaran belanja pegawai.

Anggaran Operasional
Anggaran operasional seharusnya digunakan untuk pemeliharaan infrastruktur dan pelayanan dasar,
tetapi sebagian besar anggaran ini digunakan untuk pembelian peralatan kantor yang tidak
diperlukan. Hal ini menyebabkan jalan-jalan rusak dan layanan publik terganggu.

Anggaran Modal
Anggaran modal seharusnya dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur baru dan proyek-proyek
yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Namun, sebagian besar anggaran ini
digunakan untuk proyek-proyek yang tidak strategis dan tidak memberikan manfaat yang signifikan
kepada masyarakat.

Anggaran Belanja Pegawai


Belanja pegawai seharusnya digunakan untuk memberikan gaji yang adil kepada pegawai yang
bekerja keras. Namun, terdapat banyak kasus nepotisme dan penggunaan anggaran belanja pegawai
untuk kepentingan pribadi oleh pejabat pemerintah

Pertanyaan :
Berdasarkan wacana diatas berikan tanggapan tentang Jenis –jenis Anggaran Sektor Publik jika
Ditinjau dari :
 Jelaskan jenis-jenis anggaran sektor publik yang ada di Kota Sejahtera.
 Apa yang seharusnya menjadi tujuan penggunaan anggaran operasional, anggaran modal, dan
anggaran belanja pegawai?
 Apa dampak negatif dari penggunaan anggaran yang tidak sesuai pos di sektor publik?
 Berikan solusi yang tepat untuk mengatasi masalah penggunaan anggaran yang tidak sesuai pos
di Kota Sejahtera

Petunjuk Tugas :
1. Kerjakan di word dengan tulisan berbentuk Time News Roman dan dengan ukuran kertas A4
2. Kirim Jawaban by email isridenok693@gmail
3. Selamat mengerjakan
4.

Anda mungkin juga menyukai