PENDAHULUAN
yang terjadi di indonesia dengan cara menanggapi aspirasi masyarakat secara adil.
Reformasi pada tahun 1998 merupakan salah satu reaksi terhadap permasalahan
yang bertanggung jawab dan sejalan dengan prinsip demokrasi. Penerapan prinsip
pemerintah dan masyarakat yang dilayani dan dilindungi, yang dalam istilah lain
Oleh sebab itu good governance sektor publik diartikan sebagai suatu proses tata
seperti sumber daya alam, keuangan, dan manusia bagi kepentingan rakyat yang
(Sedarmayanti 2007: 2)
antar lembaga menjadi tidak jelas. Sistem serta metode dan prosedur kerja dalam
organisasi yang gemuk belum tertib sehingga pegawai negeri sipil yang bekerja
dalam birokrasi pemerintah pada masa tersebut belum profesional, belum netral
serta displin dan etos kerja aparatur negara masih rendah. (Moenir, 1992:20).
tugas-tugas pokok dan fungsi saja, melainkan juga harus mendorong birokrasi
publik dan seiring dengan tuntutan perkembangan zaman, maka sudah menjadi
kepada publik justru mendominasi untuk dilayani oleh publik karena adanya
Governance itu sendiri, secara otomatis akan terkelola Tata Pemerintahan yang
baik.
untuk mengambil suatu keputusan. Tata laksana pemerintahan yang baik ini tidak
kekuasaan dan korupsi. Disamping itu juga dibutuhkan pengawasan yang tegas
(http://thamrin.wordpress.com/2006/11/17/10-prinsip-goodgovernance).
dalam hal pembuatan E-KTP dan KK, dimana prosedur pembuatan E-KTP dan
besarnya biaya yang harus dikeluarkan, dan persyaratan yang tidak ada
untuk membayar tarif yang tidak sesuai justru menjadi tidak dilayani oleh
masyarakat merasa tidak dilayani dengan baik. Selain itu pengurusan KTP dan
KK yang seharusnya gratis dan selesai minimal dalam jangka waktu seminggu,
kurang akomodatif, dan terbatasnya fasilitas, sarana, dan prasarana sehingga tidak
menjamin kepastian (hukum, waktu, dan biaya). Selain itu ada juga beberapa
sebagai wilayah kerja camat sebagai perangkat daerah kabupaten dan daerah kota.
jawab penuh dalam melaksanakan tugas dan fungsi sistem administrasi negara
yang diwenangkan oleh pemerintah pusat. Tugas dan fungsi yang dilaksanakan
oleh Pegawai Negeri Sipil pada kantor camat sebagai aparatur negara berkenaan
Akan tetapi ada tantangan besar yang harus dihadapi oleh birokrasi pemerintah
yang ada di kecamatan sebab selama ini birokrasi telah diidentikkan dengan
kinerja yang berbeli-belit, struktur yang tambun, penuh dengan kolusi, korupsi
pemerintah pusat dalam hal pembangunan yang dahulunya dapat tercapai dengan
melakukan kerjasama.
tidak mengetahui apa-apa saja yang menjadi program kerja kecamatan dalam
dan pemberian informasi juga sangat terbatas. Hal ini tentu saja membuat
masyarakat kurang simpati dan kurang percaya atas kinerja para pegawai
kecamatan.
ada yang sia-sia dan sudah mulai menunjukan hasil yang cukup baik. Sebagai
contoh kecil yaitu jangka waktu yang dipergunakan dalam pembuatan E-KTP
tingkat kecamatan saja. Dengan demikian telah memangkas jalur dan waktu
pelayanan yang semula memakan waktu 5-7 hari menjadi hanya 2 hari saja,
bahkan terkadang hanya perlu waktu beberapa menit saja. Akan tetapi tidak
semua daerah secara merata mendapatkan pelayanan yang baik dalam pengurusan
E-KTP sehingga pemerintah harus tetap bekerja keras dalam mengawasi jalannya
dihadapi oleh birokrasi pemerintah juga tidak hanya berdiam pada urusan
Bertitik tolak dari latar belakang masalah yang dikemukakan diatas, maka
Kecamatan Pancurbatu”.
Kecamatan Pancurbatu?”.
adalah:
1. Bagi Instansi
2. Bagi Peneliti
3. Bagi Akademisi
dikemudian hari.
tentang teori – teori yang akan dipakai sebagai landasan penelitian yang akan
dilakukan. Adapun kerangka teori dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:
serta pelayanan kepada masyarakat berupa usaha yang dijalankan dan pelayanan
2006: 82).
“pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam hal pemenuhan
kebutuhan manusia dengan cara memberi pelayanan yang sesuai dengan peraturan
dalam bentuk barang atau jasa, baik dalam rangka upaya pemenuhan kebutuhan
penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administrasi yang disediakan oleh
sebagai suatu usaha yang dilakukan seseorang atau sekelompok orang atau
kepada pelenggan atau nasabah”. Tindakan tersebut dapat dilakukan melalui cara
10
dan berhasilguna.
masyarakat luas
lingkup pelaksanaan yang luas dan kompleks, rumit serta dalam prosesnya
mengandung kegiatan yang saling berkait dengan kegiatan atau tugas dan fungsi
sesuai dengan keinginan masyarakat dan warga pada umumnya. Untuk mencapai
hal ini dibutuhkan kualitas pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan dan
11
a. Transparan, artinya bersifat terbuka, mudah dan dapat diakses oleh semua
harapan masyarakat.
prosedur dan tatakerja atau rangkaian kegiatan tertentu yang dilaksanakan secara
12
baik.
persyaratan teknis maupun persyaratan administratif, unit kerja dan atau pejabat
pelayanan.
c. Keamanan
bahwa proses maupun mutu produk dalam pelayanan publik memberikan rasa
13
d. Keterbukaan
dipahami oleh masyarakat, baik diminta maupun tidak diminta. Adapun hal-hal
loket/petugas/meja kerja).
14
tidak berakibat pengeluaran biaya yang berlebihan. Selain itu dalam merumuskan
f. Ekonomis
dan atau jasa pelayanan masyarakat tidak menuntut biaya yang terlalu tinggi
15
h. Ketepatan Waktu
1. Pelayanan Lisan
berhasil sesuai dengan yang diharapkan, ada syarat-syarat yang harus dipenuhi
16
melalaikan tugas
yang sopan
yang digunakan dalam bentuk tulisan tentang informasi yang ingin disampaikan.
secara lisan.
bentuknya namun hanya satu tujuan yang ingin dicapai yaitu untuk memuaskan
kebutuhan masyarakat dan pegawai, yang merupakan tujuan hakiki dari sebuah
17
pelayanan sesuai dengan apa yang dibuthkan masyarakat. Dengan demikian tidak
ada pintu masuk alternatif untuk memulai perbaikan pelayanan publik selain
dengan mendengarkan suara publik itu sendiri. Inilah yang akan menjadi jalan
dari sisi efesien dan efektvitas, responsivitas, dan kesamaan perlakuan, pelayanan
publik masih jauh dari yang diharapkan dan masih memiliki kelemahan.
antara lain:
a. Kurang responsif. Kondisi ini terjadi pada hampir semua tingkatan unsur
pelayanan, mulai pada tingkatan petugas pelayanan (front line) sampai dengan
sama sekali.
18
pelayanan tersebut.
d. Kurang koordinasi. Berbagai unit pelayanan yang terkait satu dengan lainnya
dilakukan dengan melalui proses yang terdiri dari berbagai level, sehingga
adalah kelemahan yang bearasal dari sulitnya menentukan atau mengukur output
maupun kualitas dari pelayanan yang diberikan oleh pemrintah. Kedua, berasal
dari sulitnya menentukan atau mengukur output maupun kualitas dari pelayanan
19
oleh Tjiptono, ada enam prinsip pokok dalam strategi pelayanan publik antara
dan pengakuan.
lainnya. Birokrasi ini tidak hanya menyangkut kepada birokrat tetapi akan sangat
20
pelayanan publik yang baik, dalam arti proporsional dengan kepentingan, yaitu
diberikan kepada masyarakat yang dilayani. Terlebih jika diingat bahwa pegawai
negeri sebagai aparat birokrasi, sebagai aparatur negara dan abdi negara, juga
menjadi dilayani oleh masyarakat. Suatu pemerintahan akan berjalan dengan baik
apalagi bila tidak ditunjang dengan adanya proses pengambilan keputusan (rule
making) dan pengontrolan pelaksanaan keputusan yang baik, maka hal ini bisa
21
program yang telah diputuskan. Keadaan demikian cepat atau lambat akan
dilakukan oleh aparat birokrasi. Dalam situasi demikian maka aparat birokrasi
jawab terhadap tugas yang diberikan inilah yang diduga menjadi pangkal tolak
birokrasi yang masih menempatkan dirinya untuk dilayani bukan untuk melayani.
“sederhana, bukan berbelit-belit”, dan “terbuka untuk setiap orang, bukan hanya
22
Istilah good governance berasal dari induk bahasa eropa, Latin, yaitu
gubernare yang diserap oleh Bahasa Inggris menjadi govern, yang bearti steer
Governance merupakan kata sifat dari govern, yang diartikan sebagai the action of
pengendalian. Pada tahun 1590 kata ini dipahami sebagai state of being
yang solid dan bertanggung jawab, serta efisiensi dan efektif dengan menjaga
23
daya secara efesien dan efektif, terdesentralisasi, demokratis dan berorientasi pada
pemerintahan yang baik sangat ditentukan oleh keterlibatan dan dan sinergi tiga
aktor utama dari good governance ini yakni pemerintah, masyarakat atau publik,
prinsip Good Governance dengan pengertian lebih luas menurut UNDP melalui
hubungan sinergis konstruktif di antara Negara, sektor swasta atau privat dan
Governance, yaitu:
24
dan dilaksanakan tanpa pandang bulu, terutama hukum untuk hak azasi
besar karyawan satu dengan lainnya mempunyai orientasi kerja yang berbeda
pula, dan apabila orientasi yang dipersepsikannya ini dapat tercapai maka
antara hak-hak dan kewajiban. Keadilan adalah keadaan bila setiap orang
25
sumber daya publik dan yang bersangkutan dengannya untuk dapat menjawab
pengendalian, yakni pengendalian suatu pemerintahan yang baik agar cara dan
1.5.3 Akuntabilitas
26
atau atas kegagalan untuk bertindak dari otorisasi atau wewenang yang
dimiliki.
seseorang yang diekspresikan dalam nilai uang, unit kekayaan, atau dasar
27
baik, atau kinerja yang baik yang diharuskan oleh hukum yang berlaku,
(custom).
melaksanakan kekuasaan dibatasi oleh alat eksternal dan norma internal. Maka,
akuntabilitas sebagai alat luar. Namun, tidak mengejutkan bahwa bagian luar
antara lain akuntablitas politik yang biasanya dihubungkan dengan proses dan
28
ulang secara retrospektif yang mengacu pada analisis operasi suatu departemen.
Berbagai di mensi dan elemen utama dari akunatbilitas ini akan sangat membantu
akuntabilitas yaitu:
29
perimbangan apakah tujuan yang ditetapkan dapat dicapai dengan baik, atau
yang memotivasi dan mendorong aparat untuk bekerja keras. Terdapat beberapa
30
diantaranya:
31
kedisiplinan.
terbuka, baik kepada publik maupun kepada atasan atau pimpinan unit
berwenang.
32
meliputi:
pengguna jasa.
pengguna jasa yang tidak memenuhi persyaratan yang telah ditentukan; dan
1.5.4 Transparansi
dan kegiatan lainnya, yakni informasi tentang kebijakan, proses pembuatan dan
33
pelayanan karena sangat terkait dengan pelayanan bagi masyarakat umum yang
oleh masyarakat.
34
Prosedur pelayanan adalah rangkaian proses atau tata kerja yang berkaitan
satu sama lain, sehingga menunjukkan adanya tahapan secara jelas dan pasti serta
tata cara yang harus ditempuh dalam rangka penyelesaian sesuatu pelayanan.
yang telah ditetapkan oleh pemberi pelayanan, baik berupa persyaratan teknis dan
segala persyaratan yang bersifat duplikasi dari instansi yang terkait dengan proses
pelayanan.
Biaya pelayanan adalah segala biaya dan rinciannya dengan nama atau
sebutan apapun sebagai imbalan atas pemberian pelayanan umum yang besaran
dan tata cara pembayarannya ditetapkan oleh pejabat yang berwenang sesuai
35
setiap pungutan yang ditarik dari masyarakat harus disertai dengan tanda bukti
g. Lokasi pelayanan
Tempat dan lokasi pelayanan diusahakan harus tetap dan tidak berpindah-
pindah, mudah dijangkau oleh pemohon pelayanan, dilengkapi dengan sarana dan
informatika (telematika).
36
masyarakat. Janji pelayanan ditulis secara jelas, singkat dan mudah dimengerti.
jelas dan mudah dimengerti oleh para pemberi dan penerima pelayanan.
j. Informasi pelayanan
37
diuraikan di atas. Publikasi dan atau sosialisasi tersebut di atas dapat dilakukan
melalui media cetak (brosur, leaflet, booklet), media elektronik (Website, Home-
Page, Situs Internet, Radio, TV), media gambar dan atau penyuluhan secara
tersebut (Sugiono, 2004). Pada penelitian ini, peneliti mempunyai 3 variabel yaitu
akuntabilitas dan transparansi sebagai variabel (X1 dan X2), dan pelayanan publik
38
Kecamatan
akuntabilitas
perundang-undangan
39
pelayanan
40
Tahun 2009). Indikator yang digunakan dalam variabel pelayanan publik adalah:
41
pelayanan
memberikan pelayanan
pelayanan publik
42
43
BAB I : PENDAHULUAN
Penulisan.
Analisis Data.
44
lokasi penelitian
Bab VI : PENUTUP
45