B. Komponen Inti
1. Deskrispsi Projek
Suatu bangsa akan besar apabila memiliki generasi muda yang memiliki kualitas yang unggul dan semangat kuat
untuk memajukan pangan lokal yang didasari dengan keimanan dan akhlak mulia. Pelajar Indonesia sebagai generasi
muda penerus bangsa diharapkan tidak hanya dapat mengikuti perkembangan zaman dan teknologi yang ada, namun,
seiring dengan perjalanan pendidikannya, peserta didik juga diharapkan dapat memiliki semangat yang kuat
untuk melestarikan dan memperkenalkan pangan lokal yang menjadi salah satu identitas dari daerah dengan tetap
berlandaskan pada nilai-nilai Pancasila, serta mengintegrasikannya dalam setiap kegiatan yang mereka lakukan. Tema
yang diangkat dalam projek merupakan salah satu dari tujuh tema yang dirumuskan dalam Naskah Profil
Pelajar Pancasila yaitu “Kewirausahaan” dengan topik “Pembuatan Makanan Lokal Manggulu”. Pada projek
ini pengolahan pangan lokal difokuskan pada pembuatan manggulu dengan mempertimbangkan bahwa
sebagian besar peserta didik telah mengamati dan mengetahui pembuatan manggulu. Projek ini dibuat agar
dapat membentuk peserta didik dengan karakter Pancasila yang mengenal, menghargai dan melestarikan makanan
lokal Sumba Timur.
4. Tujuan Projek
Pada akhir projek ini, peserta didik dapat membangun jiwa wira usaha sejak dini” sertamenjadi salah
projek yang menarik untuk dilakukan sebagai aktivitas pembelajaran berbasis kearifan lokal untuk
membentuk Profil Pelajar Pancasila. Projek ini bertujuan untuk mengangkat nilai-nilai kearifan lokal
masyarakat Sumba Timur melalui pengolahan pangan lokal dan pembuatan produk makanan yang
menjawab kebutuhan tertentu dalam lingkup terdekat /produk yang berciri khas daerah, untuk
dimasukkan dalam pengalaman belajar yang kontekstual bagi siswa, guru, dan masyarakat.
5. Alur Kegiatan Projek
Adapun alur kegiatan projeknya secara umum adalah sebagai berikut:
Pengenalan tentang salah satu makanan khas lokal manggulu. 4 JP
PENGENALAN
Eksplorasi berbagai macam cara pengolahan pangan lokal dari pisang
dan kacang tanah dengan melihat cara pembuatan manggulu yang 6 JP
dipraktekkan oleh guru yang berkaitan dengan makanan khas daerah.
Peserta didik mengidentifikasi pangan lokal yang didapat dari 4 JP
KONTEKSTUAL kebun masyarakat.
Peserta didik menganalisis pisang dan kacang tanah berdasarkan
manfaatnya bagi tubuh peserta didik melalui berbagai referensi yang 12 JP
ditemukan di internet
Kontekstualisasi : 12 JP
Peserta didik diminta membuat makanan khas daerah dengan
menggunakan pisang dan kacang tanah dan mengidentifikasi cara
pembuatan dan manfaatnya bagi tubuh
Membuat video pembuatan manggulu 6 JP
AKSI Simulasi unjuk kebolehan hasil karya 30 JP
Assesmen sumatif unjuk kebolehan hasil karya kelompok 6 JP
REFLEKSI
Peserta didik bersama guru melakukan evaluasi dan refleksi 6 JP
dari makanan khas daerah yang dibuat
Mampu mengolah pangan lokal pisang dan kacang tanah menjadi 30 JP
TINDAK
makanan khas daerah Manggulu
LANJUT
Mengemas dan menjual makanan khas lokal manggulu 4 JP
6. Pertanyaan Pemantik
a. Mengapa makanan tradisional kurang diminati?
b. Apakah menyajikan makanan tradisional dapat menurunkan gengsi seseorang?
c. Bagaimana menanamkan jiwa kewirausahaan di kalangan generasi muda?
7. Pelaksanaan Projek
A. Pertemuan ke-1
➢ Persiapan :
1. Guru melakukan assesmen diagnostik terlebih dahulu
2. Guru menyediakan slide presentasi mengenai makanan khas Sumba
3. Guru sudah mempelajari tentang pengolahan pangan lokal menjadi makanan khas
➢ Pelaksanaan:
1. Guru dapat memberikan beberapa pertanyaan berupa:
a. Makanan khas daerah apa saja yang sering mereka konsumsi?
b. Seberapa sering mereka mengkonsumsi makanan khas daerah?
2. Peserta didik dapat melakukan brainstorming secara kelompok dan mendiskusikan hasil pembahasan
secara bersama.
3. Peserta didik diberi penjelasan mengenai pentingnya pengelolahan pangan lokal yang ada disekitar
masyarakat
Materi :
a. Pengenalan tentang makanan khas daerah yang berasal dari pangan lokal
b. Pengenalan tentang berbagai cara pengolahan pangan lokal .
Tugas : Peserta didik menganalisis tentang cara pengolahan pangan lokal .
B. Pertemuan ke-2
Persiapan :
1. Peserta didik diminta untuk menyiapkan pangan lokal sebagai bahan pembuatan
manggulu.
2. Peserta didik menuliskan cara pengolahan pangan lokal ( pisang dan kacang tanah ) dan
manfaat.
Pelaksanaan:
1. Guru menjelaskan kembali pangan lokal yang digunakan dalam pembuatan manggulu.
2. Guru menjelaskan kembali cara pengolahan pangan lokal .
3. Referensi pembuatan manggulu dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti usaha pembuatan
manggulu.
4. Peserta didik melakukan diskusi dengan guru atau sesama teman mengenai makanan khas
daerah ( manggulu ) yangdibuat.
5. Peserta didik membuat manggulu dengan cara pengolahan
6. Peserta didik dan guru mendiskusikan hasil menu makanan khas daerah yang sudah dibuat.
pertanyaanpemandu :
a. Apakah menu makanan khas daerah ( Manggulu ) yang dibuat sudah sesuai dengan cara
pengelolahan yang ada?
b. Kendala apa saja yang peserta didik hadapi dalam membuat menu makanan khas daerah?
C. Pertemuan ke-3
Peserta didik menyiapkan manggulu yang telah dibuat untuk dikemas
Peserta didik mengemas manggulu dengan menggunakan daun pisang kering yang sudah
disiapkan.
Hasil karya peserta didik disimulasikan terlebih dahulu untuk mendapatkan feedback ( rasa manggulu )
Hasil karya peserta didik yang telah dikemas dapat dijual/dipromosikan
D. Pertemuan ke- 4
1. Tujuan pembelajaran :
Peserta didik dapat menyusun laporan proyek dan menyadari poin manfaat pembelajaran projek,
perubahan pada diri dan mampu menyusun Rencana Tindak Lanjutnya.
2. Persiapan :
Pembuatan kesepakatan kelas tentang sikap belajar
3. Pelaksanaan :
Diskusi kelebihan dan kekurangan dalam pelaksanaanya (aksi nyata projek), dicatat sebagai saran
saat penulisan laporan.
Diskusi bersama kelompoknya membahas dan menghitung rugi/laba hasil penjualan produk saat
gelar karya.
Presentasi tiap kelompok
Guru menjelaskan tentang tata cara pelaporan projek dan komponen isi laporan projek
Diskusi kelompok menuliskan/membuat draf laporan sesuai komponen, dan tentang poin-poin
pengalaman positif dalam pembelajaran berbasis projek, serta perubahan pada diri terkait minat
terhadap kewirausahaan dan tindak lanjut yang akan dilakukan setelah menyelesaikan projek
penguatan profil pelajar Pancasila.
7. Assesmen
Assesmen diagnostik: kuis (pemahaman dalam bentuk pre test)
Assesmen Formatif
Assesment sikap profil pelajar Pancasila.
Waktu : Setelah pertemuan ke-3 dan 7
Persiapan : Penyiapkan LKPD
Tindak lanjut: Melakukan pengolahan hasil assessment
LEMBAR REFLEKSI DIRI ( SIKAP )
1. Isilah identitas kalian dengan lengkap, isilah pernyataan ini dengan jujur!
2. Berilah tanda contreng (√ ) pada kolom “YA” jika sikap yang ada dalam pernyataan sesuai dengan
sikap kalian, dan “TIDAK” jika belum sesuai.
3. Hitunglah jumlah jawaban “YA”
4. Lingkari kriteria “sangat baik”, “Baik” atau “kurang baik” sesuai jumlah jawaban “YA” yang kalian isi.
a. Pengayaan diberikan kepada peserta didik yang melampaui KKTP berupa menambah soal lebih kompleks
untuk memperkaya pengetahuan dapat juga menjadi tutor sebaya bagi teman yang kuran pemahamannya
sebagai bentuk kolaborasi
b.Remedial diberikan kepada peserta didik yang belum berhasil melampaui KKTP berupa pembelajaran ulang
dan atau asesmen ulang
LAMPIRAN :
3. Daftar Pustaka
Susanti Sufyadi , dkk, Panduan Pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Jenjang Pendidikan
Dasar dan Memengah (SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA), Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan
Pengembangan dan Perbukuan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Jakarta 2021
SK_bskap Nomor 09 tahun 2022 tentang Dimensi, Elemen dan Sub elemen Profil Pelajar Pancasila PPP
SK_Kemdikbud-Ristek, NOMOR 56/M/2022 TENTANG PEDOMAN PENERAPAN KURIKULUM DALAM
RANGKA PEMULIHAN PEMBELAJARAN
https://www.gotravelly.com/blog/makanan-khas-sumba
https://gacasshop.com/pilihan-makanan-khas-sumba-yang-murah-dan-lezat/
4. Glosarium
Manggulu adalah nama makanan berbahan dasar pisang dan kacang tanah yang ditumbuk dan
dibungkusdikemas dengan daun pisang kering
5. Dokumentasi