PELAJAR PANCASILA
Fase C
Topik : Komposting
2024
MODUL
PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA
PENGANTAR PROJEK
UPTD SDN 4 Angsau berdiri diatas lahan yang cukup luas, dengan jumlah tanaman yang
jenisnya beragam dan jumlahnya cukup banyak. Disekolah ini bisa kita temui berbagai jenis
tanaman peneduh atau tanaman hias yang bisa dinikmati kerindangan dan keindahannya,
tetapi disamping itu kita juga akan mendapati sejumlah sampah organik berupa dedaunan dari
berbagai jenis tanaman tersebut. Kumpulan sampah organik dari dedaunan inilah yang
dipandang sebagai potensi yang bisa diberdayakan untuk lingkungan maupun warga sekolah
itu sendiri. Untuk itulah, komposting dipilih sebagai solusinya.
Diharapkan kegiatan komposting ini akan menumbuhkan rasa cinta warga sekolah
terhadap kebersihan lingkungan, kelak akan bisa menjadi generasi yang bersedia melestarikan
lingkungan dimanapun mereka berada. Disamping itu, kegiatan ini adalah kegiatan yang
direncanakan dan dilaksanakan untuk menciptakan pengalaman belajar yang menyenangkan
dan bermakna bagi siswa.
1. Melalui kegiatan komposting peserta didik dapat membiasakan bersyukur atas lingkungan
3. Melalui kegiatan komposting peserta didik dapat menerima dan melaksanakan tugas serta
4. Melalui kegiatan komposting peserta didik dapat melakukan penalaran konkrit dan
Modul ini dibagi dalam 4 tahapan projek yang secara garis besar memuat hal berikut :
a. Tahap pengenalan
Mengenali dan membangun pemahaman peserta didik untuk terbiasa bersyukur atas
lingkungan alam sekitar dan berlatih menjaganya.
b. Tahap kontekstualisasi
c. Tahap aksi
d. Refleksi
Tahap Pengenalan
Tahap Kontektualisasi
Tahap Aksi
Aktivitas 10 (7 JP )
Melakukan kegiatan
pengemasan kompos
Aktivitas 11 ( 7 JP ) Aktivitas 12 ( 7 JP )
Mengukur pemahaman Refleksi dan Evaluasi
peserta didik dengan tes
tertulis
DIMENSI, ELEMEN, DAN SUB ELEMEN PROFIL PELAJAR PANCASILA :
Dimensi Elemen Sub Elemen Target Pencapaian di Aktivitas
Akhir Fase C (Kelas 5- Terkait
6)
Beriman dan Akhlak Menjaga Mewujudkan rasa syukur 1, 9
bertakwa Kepada Alam Lingkungan Alam dengan terbiasa
Sekitar berperilaku ramah
pada Tuhan
lingkungan dan
YME dan memahami akibat
berakhlak perbuatan tidak ramah
lingkungan dalam
mulia
lingkup kecil maupun
besar.
Berkebhinne Mengenal Mengeksplorasi Mendeskripsikan dan 2,3,7
kaan Global dan dan membandingkan
menghargai
membandingkan pengetahuan,
budaya
pengetahuan kepercayaan, dan praktik
budaya, dari berbagai kelompok
kepercayaan, serta budaya.
praktiknya
Bergotong Kolaborasi Kerjasama Menunjukkan ekspektasi 7,8,9,10
Royong (harapan) positif kepada
orang lain dalam rangka
mencapai tujuan
kelompok di lingkungan
sekitar (sekolah dan
rumah).
Bernalar Menganalisis Menganalisis dan Menjelaskan alasan yang 4, 5,6,11,12
Kritis dan mengevaluasi relevan dan akurat dalam
mengevaluasi penalaran penyelesaian masalah
penalaran dan pengambilan
keputusan.
7 JP
Tujuan :
Peran Guru :
Fasilitator
Persiapan :
Pelaksanaan :
Aktivitas 5 :
Mendiskusikan permasalahan sampah yang ada di lingkungan sekolah.
7 JP
Tujuan :
Peran Guru :
Fasilitator
Persiapan :
Pelaksanaan :
Aktivitas 6
Menyaksikan video dan slide presentasi tentang pengomposan sampah
7 JP
Tujuan :
Peran Guru :
Fasilitator
Persiapan :
Pelaksanaan :
7 JP
Tujuan :
Peran Guru :
Fasilitator
Persiapan :
Pelaksanaan :
7 JP
Tujuan :
Peran Guru :
Fasilitator
Persiapan :
Pelaksanaan :
7 JP
Tujuan :
Peran Guru :
Fasilitator
Persiapan :
Pelaksanaan :
7 JP
Tujuan :
Peran Guru :
Fasilitator
Persiapan :
Pelaksanaan :
(Asesmen Sumatif )
7 JP
Tujuan :
Peran Guru :
Fasilitator
Persiapan :
● Guru menyiapkan media yang diperlukan peserta didik berupa alat tes tertulis
( angket )
● Siswa menyiapkan alat tulis
Pelaksanaan :
7 JP
Tujuan :
Peran Guru :
Fasilitator
Persiapan :
Pelaksanaan :
Aktifitas terkait :
Aktifitas terkait :
Aktifitas terkait :
Aktifitas terkait :
PERTANYAAN PEMANTIK
● Bagaimana pendapat kalian tentang lingkungan yang kotor ?
● Hal apa saja yang bisa membuat lingkungan menjadi kotor ?
● Ada berapa jenis sampah yang kalian ketahui ?
● Apakah sampah masih bisa memberi manfaat kepada kita dan lingkungan ?
● Apa yang akan kalian lakukan untuk membebaskan lingkungan kalian dari sampah
kotor?
REFLEKSI
● Apa yang telah kamu pelajari tentang komposting ?
● Langkah langkah apa yang harus dilakukan untuk pembuatan kompos ?
Mengetahui
Kepala UPTD SDNegeri 4 Angsau Koordinator Fase C
Komposting adalah sebuah program untuk mengolah sampah organik menjadi pupuk tanaman
dengan cara mencampurkan sampah-sampah dapur seperti sayur-sayuran, buah-buahan dan
sampah yang dapat membusuk lainnya ditambah serbuk kayu atau daun-daun kering dengan
perbandingan 1:1 ke dalam wadah pembuatan kompos.
Kompos merupakan salah satu jenis pupuk organik yang sudah ada sejak lama. Pengertian
kompos adalah bahan-bahan organik yang sudah mengalami proses pelapukan karena terjadi
interaksi antara mikroorganisme atau bakteri pembusuk yang bekerja di dalam bahan organik
tersebut.
Bahan organik yang dimaksud pada pengertian kompos adalah rumput, jerami, sisa ranting dan
dahan, kotoran hewan, bunga yang rontok, air kencing hewan ternak, serta bahan organik
lainnya. Semua bahan organik tersebut akan mengalami pelapukan yang diakibatkan oleh
mikroorganisme yang tumbuh subur pada lingkungan lembap dan basah.
Pada dasarnya, proses pelapukan ini merupakan proses alamiah yang biasa terjadi di alam.
Namun, proses pelapukan secara alami ini berlangsung dalam jangka waktu yang sangat lama,
bahkan bisa mencapai puluhan tahun. Untuk mempersingkat proses pelapukan, diperlukan
adanya bantuan dari manusia. Jika proses pengomposan dilakukan dengan benar, proses hanya
berlangsung selama 1—3 bulan saja, tidak sampai bertahun-tahun.
Kompos juga berguna untuk meningkatkan daya ikat tanah terhadap air sehingga dapat
menyimpan air tanah lebih lama. Ketersediaan air di dalam tanah dapat mencegah lapisan kering
pada tanah. Penggunaan kompos bermanfaat untuk menjaga kesehatan akar serta membuat akar
tanaman mudah tumbuh.
Kandungan hara pada kompos memang terbilang lebih sedikit dibandingkan pupuk anorganik.
Oleh karena itu, penggunaannya harus dilakukan dengan volume yang sangat banyak untuk
memenuhi kebutuhan hara tanaman. Namun, dilihat dari keuntungan yang bisa diberikan
kompos untuk tanah dan tanaman, rasanya tidak rugi harus menggunakannya meskipun harus
dalam volume yang besar.
Keuntungan yang diberikan kompos tidak hanya untuk saat ini, tetapi untuk jangka panjang
hingga berpuluh-puluh tahun kemudian. Saat ini sudah banyak masyarakat yang mulai beralih
untuk menggunakan pupuk organik, salah satunya adalah kompos. Karena menggunakan bahan
organik yang sudah dianggap sampah, harga pupuk kompos pun relatif murah.
● Siapkan sampah rumah tangga yang akan diolah menjadi pupuk kompos.
● Pisahkan sampah organik (sisa makanan/dedaunan) dengan sampah plastik. Sampah
organiklah yang nantinya akan digunakan sebagai pupuk kompos.
● Siapkan wadah berukuran besar untuk membuat pupuk kompos. Jangan lupa bahwa
wadah harus dilengkapi dengan penutup agar pupuk yang dibuat tidak akan
terkontaminasi.
● Masukkan tanah secukupnya ke dalam wadah yang telah diisi dengan sampah organik.
Ketebalannya bisa kamu sesuaikan dengan wadah dan banyaknya sampah organik.
● Siram permukaan tanah tersebut menggunakan air secukupnya.
● Masukkan sampah organik yang telah dicampur arang sekam(optional) dan kapur
pertanian ke dalam wadah.
● Pastikan sampah disimpan secara merata. Sebisa mungkin ketebalan sampah setara
dengan ketebalan tanah
● Siram dengan air yang telah bercampur EM4
● Masukkan lagi tanah ke dalam wadah. Kali ini tanah berperan sebagai penutup sampah.
● Tutup wadah dengan rapat dan biarkan sekitar tiga minggu.
SARANA PRASARANA
TIM PENYUSUN
● Kepala Sekolah
● Team Fase C
GLOSARIUM
● Komposting : adalah sebuah program untuk mengolah sampah organik menjadi pupuk
tanaman dengan cara mencampurkan sampah-sampah dapur seperti sayur-sayuran, buah-
buahan dan sampah yang dapat membusuk lainnya ditambah serbuk kayu atau daun-daun
kering dengan perbandingan 1:1 ke dalam wadah.
● kompos : adalah pupuk berbentuk seperti tanah hasil pelapukan alami maupun dengan
bantuan bakteri pengurai dari ranting pohon, dedaunan, sisa makanan, dan materi organik
lainnya. Meski berasal dari sampah organik, kompos tidak lagi berbau, sebaliknya kaya zat
yang dibutuhkan oleh tumbuh-tumbuhan.
● organik : adalah jenis sampah yang berasal dari bahan-bahan organik atau dapat diurai oleh
bakteri. Contoh: sisa makanan/minuman, ranting tanaman/pohon, dedaunan, dan lain
semacamnya.
● anorganik : adalah jenis sampah yang berasal dari bahan-bahan non-organik atau tidak bisa
diurai. Contoh sampah anorganik adalah plastik, kaleng minuman, plastik kresek, ban bekas,
besi, kaca, karet, kabel, dan lain sejenisnya.
DAFTAR PUSTAKA
https://dlh.palangkaraya.go.id/membuat-kompos-dari-sampah-organik/
Ghaniem, Amalia Fitri,dkk.2021.Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial untuk SD kelas V. Jakarta
: Kementerian Pendidikan ,Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia.
UMPAN BALIK
Kegiatan Penguatan Profil
Pelajar Pancasila
Terima Kasih