Anda di halaman 1dari 22

MATERI POKOK

1. Tekanan Hidrostatis
2. Hukum Pascal
3. Hukum Archimedes

TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Memformulasikan persamaan tekanan hidrostatis dalam menyelesaikan


permasalahan fisika
2. Memformulasikan persamaan hukum Pascal dalam menyelesaikan
permasalahan fisika
3. Memformulasikan persamaan hukum Archimedes dalam menyelesaikan
permasalahan fisika

KATA KUNCI

1. Hukum Archimedes
2. Hukum Pascal
3. Tekanan Hidrostatis

PENGANTAR

Apakah Anda pernah naik pesawat? Jika belum, setidaknya Anda pernah
melihat pesawat. Akan tetapi, tahukah Anda mengapa pesawat bisa terbang?
Kebanyakan jawaban dari pertanyaan ini sama dengan jawaban dari pertanyaan:
“mengapa burung bisa terbang?”, yaitu karena memiliki sayap. Tentunya jawaban
ini benar. Akan tetapi, selain sayap, ada faktor lain yang menyebabkan pesawat itu
bisa terbang. Faktor apa sajakah itu?

Pertanyaan di atas akan dijawab di dalam pokok bahasan ini, yaitu tentang
mekanika fluida. Selain menjawab pertanyaan di atas, juga akan dipelajari
beberapa materi pokok, yaitu tekanan hidrostatis, hukum Pascal dan hukum
Archimedes.
MATERI
TEKANAN HIDROSTATIS

1. Massa Jenis

Massa jenis atau kerapatan (density) adalah tingkat kerapatan suatu zat.
Benda tersusun atas bahan murni, misalnya emas murni yang dapat memiliki
berbagai ukuran ataupun massa, tetapi kerapatannya akan sama untuk semuanya.
Setiap benda di permukaan bumi ini tersusun atas bahan yang berbeda sehingga
memiliki massa jenis yang berbeda pula. Inilah yang menyebabkan setiap benda
berbeda dengan benda lainnya, meskipun memiliki struktur yang mirip atau
hampir sama jika terlihat secara fisik, seperti besi dan baja.

Massa jenis berfungsi untuk menentukan jenis suatu zat. Setiap zat memiliki
massa jenis yang berbeda. Suatu zat berapapun massa dan volumenya akan
memiliki massa jenis yang sama. Massa jenis suatu benda merupakan
perbandingan antara massa terhadap volumenya. Secara matematis, definisi ini
dapat dituliskan:
 m
---(1.1)
V

Keterangan:
Satuan massa jenis dalam SI adalah kg.m-3. Dalam sistem CGS, satuan massa
  massa jenis (kg.m-3)
jenis adalah
m g.cm -3
massa dimana
(kg) 1 g.cm = 1000 kg.m .
-3 -3

V  volume (m3)
Contoh Soal 1.1
Sebuah kubus aluminium memiliki volume 250 cm3 mempunyai massa 675
g. Berapakah besar massa jenis kubus tersebut?
m  675 g  675 x 103 kg
V  250 cm3  250 x 106 m3

  m  675 x 103 kg 
2.700 kg.m 3
V250 x 106 m3
Jadi besarnya massa jenis aluminium tersebut adalah 2.700 kg.m-3.

Contoh Soal 1.2


Aluminium memiliki massa jenis 2,7 g/cm3. Suatu potongan aluminium memiliki massa 135 g.

Penjelasan:
  2,7 g / cm3
m  135 g

V  m  135 g
 50 cm3
2,7 g / cm3

Contoh Soal 1.3


Suatu zat memiliki massa m dan volume V. Zat tersebut memiliki massa jenis 1800 kg/m3. Jika vol

Penjelasan:
Berdasarkan soal di atas, maka dapat diselesaikan sebagai berikut.

2  900 kg / m3
Berdasarkan hasil di atas, maka dapat disimpulkan bahwa massa jenis suatu zat berbanding ter

Persamaan di atas memperlihatkan bahwa massa jenis suatu bahan sebanding


dengan massanya dan berbanding terbalik dengan volumnye. Artinya, semakin
besar massa jenis suatu benda, maka semakin besar pula massa setiap volumenya.
Massa jenis rata-rata setiap benda merupakan total massa dibagi dengan total
volumenya. Sebuah benda memiliki massa jenis lebih tinggi (misalnya besi) akan
memiliki volume yang lebih rendah daripada benda bermassa sama yang memiliki
massa jenis lebih rendah (misalnya air).
Berikut ini adalah berbagai contoh massa jenis bahan yang sudah
pernah diukur.
TABEL 1.1. MASSA JENIS BEBERAPA BAHAN
Bahan Massa Jenis (kg.m-3)
Emas 19,3 x 103
Uranium 18,7 x 103
Timah 11,3 x 103
Tembaga 8,92 x 103
Besi 7,86 x 103
Aluminium 2,70 x 103
Magnesium 1,75 x 103
Air 1,00 x 103
Udara pada suhu 27 C
0
0,0012 x 103
Sumber: Halliday (2010: 10)

Catatan: Massa jenis di atas diukur pada suhu 00C dan tekanan 1 atm, kecuali
yang tertulis suhu pengukurannya.

2. Tekanan Hidrostatis

Tekanan hidrostatis (Ph) adalah tekanan yang dilakukan zat cair pada bidang
dasar tempatnya. Tekanan hidrostatis ini merupakan akibat dari adanya berat zat
cair itu sendiri. Tekanan pada zat cair berbeda dengan tekanan pada zat padat.
Pada zat cair, tekanannya diberikan ke segala arah. Oleh karena itu, gaya yang
bekerja pada dasar sebuah bejana tidak tergantung pada bentuk bejana dan jumlah
zat cair dalam bejana.

Telah dijelaskan sebelumnya bahwa tekanan merupakan besarnya gaya yang


bekerja pada suatu luas permukaan. Gaya berat yang diberikan fluida di dalam
wadah sebesar
F  mg ---(1.2)

Akibat adanya gaya berat ini, maka fluida juga memberikan tekanan yang
besarnya bergantung pada luas penampang wadahnya. Secara matematis, dapat
dituliskan:

P F
---(1.3)
A

Dengan mensubtitusi persamaan (1.2) ke dalam persamaan (1.3), persamaan


tekanan di atas dapat ditulis menjadi:

P  mg
---(1.4)
A

Dari persamaan (1.1), diketahui bahwa massa merupakan hasil kali antara massa
jenis dan volume. Dengan demikian, persamaan (1.4) di atas dapat ditulis
menjadi:

P  gV
---(1.5)
A

Karena V = h A, dan tekanan yang dibahas di atas tidak lain adalah tekanan
hidrostatis, maka persamaan di atas dapat ditulis menjadi:

Ph  ---(1.6)

Jika wadah dalam keadaan terbuka, maka perlu memperhitungkan besarnya


tekanan atmosfer yang berpengaruh. Dengan demikian, persamaa (1.6) di atas
dapat ditulis menjadi:
Ph  P0  gh ---(1.7)

Keterangan:
Ph tekanan hidrostatis (N.m2, Pa)
 massa jenis (kg.m-3)
g percepatan gravitasi bumi (9,8 m.s-2)
h  kedalaman fluida (m)

Contoh
Contoh penerapan
Soal 1.4 atau peristiwa tekanan hidrostatis dalam kehidupan sehari-
Seorang
hari adalah menyelam sampai kedalaman 4 m (1 meter sebelum sampai
sebagai berikut.
dasar kolam) jika massa jenis air 1000 kg/m3 dan g=10 m/s2, berapakah
a. Tekanan hidrostatik yang dialami orang
a. b.Berenang
Tekanan hidrostatik dasar kolam
Ketika berenang, semakin dalam kita menyelam maka telinga akan terasa sakit.
Solusi:
Hal ini terjadi karena semakin dalam kita menyelam maka tekanan hidrostatis
ho = 4 m,
juga akan
hdasar = 5semakin besar.
m
b. Bendungan
=103
Pada bendungan, dinding bendungan bagian bawah lebih tebal daripada bagian
kg/m3
g=10
atas. Halm/sini2didasarkan pada konsep tekanan hidrostatis bahwa semakin dalam
air dari permukaan, maka tekanan air semakin besar. Artinya, tekanan fluida di
bagian dasar bendungan lebih besar. Oleh karena itu, bagian bawah bendungan
perlu dibuat tebal untuk menahan besarnya tekanan pada bagian bawah.
c. Infus
Sebelum pemasangan infus pada pasien, biasanya dilakukan pengukuran
tekanan darah terlebih dahulu. Hal ini bertujuan untuk mengetahui tekanan
darah pasien sehingga tekanan infus dapat disesuaikan. Dalam pemasangan
infus, tekanan infus harus lebih tinggi daripada tekanan darah pasien agar
cairan infus mengalir ke dalam tubuh pasien. Jika tekanan darah pasien lebih
besar dari tekanan cairan infus maka yang terjadi darah pasien akan mengalir
melalui selang infus menuju kantong infus.

HUKUM PASCAL

Hukum Pascal menyatakan bahwa tekanan yang diberikan pada zat cair
dalam ruangan tertutup akan diteruskan ke segala arah dan sama besar. Hukum
Pascal berhubungan dengan tekanan hidrostatis di ruang tertutup. Penerapan
prinsip Hukum Pascal memungkinkan dengan gaya yang lebih kecil pada pipa
kecil, dapat mengangkat beban lebih besar pada pipa besar.

Jadi, dengan menaik-turunkan piston, tekanan pada tabung pertama akan


diteruskan ke tabung kedua yang memiliki luas penampang lebih besar. Tabung
kedua akan mengangkat beban yang sangat berat. Prinsip inilah yang berlaku pada
mesin hidrolik pengangkat mobil dan dongkrak sehingga dapat mengangkat mobil
dengan mudah.

Berdasarkan hukum Pascal, dua pengisap yang memiliki kedudukan sama


akan memiliki tekanan yang sama. Secara matematis, persamaan tekanan di dalam
hukum Pascal dapat dituliskan sebagai berikut.

P1  P2 ---(1.8)

Jika persamaan (1.3) disubtitusi ke persamaan (1.8) di atas, maka akan terbentuk
persamaan:

F1 F2
 ---(1.9)
A1 A2
Untuk menghitung besarnya gaya pada salah satu penampang, misalnya pada

penampang 2 (F2), maka persamaan (1.9) di atas menjadi F2  A2 F atau


A
1
1

 A2 
F2   F1 ---(1.10)
A1 

Jika penampang memiliki diameter d, maka luas penampang dapat dihitung


1 2
dengan persamaan A  d sehingga persamaan (1.10) di atas dapat ditulis
4
1 2
 d2 
4 F1 . Jika disederhanakan, maka persamaan ini akan menjadi:
menjadi F2  
 2 
d
4 1
2
d 
F2   2  F1 ---(1.11)
 d1 

Keterangan:
F1, F2 : gaya pada penampang pengisap 1 dan 2 (N)
A1, A2 : luas penampang pengisap 1 dan 2 (m2)
d1, d2 : diameter penampang pengisap 1 dan 2 (m)

Contoh Soal 1.5.


Sebuah alat pengangkat mobil menggunakan luas penampang pada pengisap kecil sebesar 10 cm2 d
Penyelsaiaian: A1 = 10 cm2 A2 = 50 cm2 F2 = 20.000 N F1 = …?

F   A1    10 20.000 N  4.000 N
1
 F2  50 
A2  
Ada beberapa peralatan yang menggunakan prinsip kerja hukum Pascal
diantaranya sebagai berikut.

1. Dongkrak hidrolik

Dongkrak hidrolik kebanyakan digunakan pada mobil saat mengganti salah


satu ban mobil. Dongkrak hidrolik ini berfungsi untuk menjaga keseimbangan
mobil pada saat salah satu bannya diganti. Ukuran dongkrak hidrolik sebenarnya
jauh kebih kecil daripada mobil itu sendiri, tetapi dengan menggunakan prinsip
Pascal sehingga mobil dapat terangkat.

Prinsip kerja dongkrak hidrolik ini adalah sebagai berikut. Ketika sebuah
gaya F1 diberikan melalui tuas dongkrak, maka tuas tersebut menekan pengisap
kecil yang memiliki penampang A1. Tekanan ini kemudian diteruskan ke segala
arah, termasuk pada penampang A2. Dengan demikian, bagian mobil yang ada di
atas penampang A2 akan terangkat akibat adanya gaya F2. Persamaan matematis
pada dongkrak hidrolik juga memenuhi persamaan hukum Pascal pada persamaan
(1.9) di atas.

2. Mesin hidrolik pengangkat mobil

Mesin hidrolik pengkat mobil ini kebanyakan digunakan pada tempat-tempat


pencucian mobil dan bengkel-bengkel besar. Prinsip kerja mesin hidrolik ini sama
dengan prinsip kerja pada dongkrak hidrolik. Perbedaan antara mesin hidrolik dan
dongkrak hidrolik hanya terletak pada ukuran pistonnya. Pada mesin hidrolik,
pistonnya lebih besar karena memangm mengangkat mobil secara total,
sedangkan pada dongkrak hidrolk, hanya menahan beban mobil pada bagian
tertentu.

3. Rem hidrolik

Rem hidrolik kebanyakan digunakan pada mobil. Rem hidrolik ini bekerja
jika pengemudi menginjak pedal rem. Dengan menggunakan prinsip hukum
Pascal, gaya kecil yang diberikan untuk menginjak pedal rem dapat mengurangi
atau menghentikan laju mobil. Hal ini terjadi karena ketika pedal rem diinjak atau
diberikan gaya, maka gaya tersebut akan diteruskan melalui minyak yang ada di
dalam pipa hingga akhirnya sampai pada rem mobil. Rem inilah yang menjepit
piringan pada veleg mobil.

4. Pompa sepeda

Pompa sepeda terdiri atas 2 macam, yaitu pompa biasa dan pompa hidrolik.
Pompa biasa membutuhkan banyak energi pada saat memompa ban sepeda,
sedangkan pada pompa hidrolik, hanya dengan energi yang kecil, sudah dapat
memompa ban.

5. Mesin pengpres kapas (kempa)

Mesin ini digunakan untuk mengepres kapas dari perkebunan sehingga


mempunyai ukuran yang cocok untuk disimpan atau didistribusikan. Cara kerja
alat ini adalah sebagai berikut. Gaya tekan dihasilkan oleh pompa yang menekan
pengisap yang berpenampang kecil. Akibat gaya ini, pengisap besar bergerak ke
atas dan mendorong kapas. Akibatnya, kapas akan termampatkan.

HUKUM ARCHIMEDES

Penemuan hukum Archimedes merupakan salah satu penemuan konsep di


dalam fisika yang diperoleh secara tiba-tiba atau tidak sengaja. Hukum
Archimedes ini ditemukan oleh Archimedes yang berawal ketika ia diberi tugas
oleh pihak kerajaan untuk mengetahui massa jenis yang terkandung pada sebuah
mahkota raja yang bertahtakan permata yang sangat indah. Archimedes berpikir
begitu lama untuk menemukan cara mengetahui massa jenis mahkota tersebut.
Suatu ketika, saat Archimedes mandi dalam bak air, air melimpah keluar dari bak
mandi tersebut. Keadaan ini memberikan suatu gambaran dalam benak
Archimedes. Kemudian dia ulangi lagi saat dia masuk ke bak mandi tersebut maka
sejumlah air keluar dari bak mandi. Akhirnya, dia menganalisa mengenai seberapa
banyaknya air yang keluar, dan yang tersisa adalah sebanding dengan massa jenis
dari badannya sendiri. Menurut sejarah, apa yang ia temukan itu membuatnya
bersemangat dan berlari ke jalan dengan bertelanjang seraya meneriakkan
‘eurica’, ‘eurica’, yang artinya “aku dapat, “aku dapat”.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering merasakan bahwa sebuah benda


yang berada di dalam air terasa lebih ringan dibandingkan dengan beratnya di
udara. Dalam zat cair, berat benda menjadi berkurang. Hal ini diakibatkan oleh
adanya gaya apung. Dengan adanya gaya apung, berat benda dalam zat cair akan
berkurang.
Bertambahnya kedalaman mengakibatkan gaya pada bagian bawah benda
yang berada di dalam air lebih besar daripada gaya yang bekerja pada bagian atas
benda. Akibatnya ada selisih gaya yang bekerja pada benda, yang selanjutnya kita
sebut gaya apung yang arahnya selalu ke atas. Salah satu cara mengukur besarnya
gaya apung ini adalah dengan mengukur besarnya volume zat cair yang berpidah
pada saat benda di musukkan ke dalam zat cair.
Secara matematis, besarnya gaya apung yang dialami oleh suatu benda yang
dicelupkan di dalam fluida dapat dihitung dengan persamaan berikut.
FA  wu  wf ---(1.12)
Keterangan:
FA  gaya apung (N)
w u  berat benda di udara (N)
wf  berat benda dalam zat cair (N

Untuk menjelaskan lebih jauh mengenai persamaan


hukum Archimedes, perhatikanlah gambar di samping.
Berdasarkan gambar tersebut, diperoleh gaya yang
menekan permukaan benda F1  p1A1  p0  gx A
sedangkan gaya yang menekan dasar benda ke atas
sebesar F2  p2 A2  p0  gx  hA .
Gaya bersih ke atas atau gaya apung dapat ditulis menjadi
F2  F1  p0  gx  h A  p0  gxA sehingga diperoleh:

F2  F1  f ghA ---(1.13)

Jika gaya apung


F2  F1  FA hA  Vbf , maka persamaan (1.13) di atas dapat
ditulis menjadi: dan

FA  f ---(1.14)

Keterangan:
FA  gaya yang dilakukan zat cair terhadap benda (N)
f  massa jenis fluida (kg.m-3)
g  percepatan gravitasi bumi (9,8 m.s-2)
Vbf volume benda yang tercelup ke dalam fluida (m3)

Persamaan di atas merupakan persamaan umum untuk gaya apung atau gaya
Archimedes yang dialami oleh benda yang tercelup sebagaian atau keseluruhan ke
dalam fluida.

Contoh Soal 1.6


Sebuah kubus memiliki panjang rusuk 10 cm. Kubus tersebut dicelupkan seluruhnya ke dalam kola

Penyelesaian:
3
f  1000 kg.m
g  10 m.s2
r  10 cm101 m

bf 
V  r3  101 m  3  103 m3

F   gV 100010 103  10 N
Afbf

Jadi gaya apung yang dialami oleh kubus tersebut adalah 10 N.
Ketika kita membenamkan sebuah benda yang memiliki volume V ke dalam
fluida, maka akan ada fluida yang dipindahkan sebanyak volume benda yang
dibenamkan. Dengan demikian volume benda adalah V dan massa fluida yang
dipindahkan adalah m = ρV. Akhirnya, persamaannya dapat dituliskan :

FA  mg ---(1.15)

Perlu diingat kembali bahwa berat merupakan hasil kali antara massa dengan
percepatan gravitasi bumi. Jadi, persamaan di atas memperlihatkan bahwa gaya
apung yang bekerja pada sebuah benda yang dibenamkan sama dengan berat
fluida yang dipindahkan.

Pada peristiwa mengapung, berat benda sama dengan gaya apung yang
diberikan fluida ke atas. Pada peristiwa ini, hanya sebagian benda yang tercelup,
sedangkan bagian yang lainnya muncul ke permukaan (Vtercelup< Vbenda). Peristiwa
ini terjadi karena massa jenis rata-rata benda lebih kecil daripada massa jenis
fluida ( b ratarata  f ). Contohnya adalah gabus yang berada di atas permukaan

air, tutup botol, kayu dan kapal laut yang berada di permukaan laut.

Dalam keadaan setimbang, jumlah gaya yang bekerja pada benda adalah nol.

F  0 ---(1.16)
Karena gaya yang bekerja pada benda hanya dua, yaitu gaya berat dan gaya
apung, sehingga persamaan (1.16) di atas dapat ditulis menjadi FA  W  0 atau

FA  w ---(1.17)

Jika besarnya gaya apaung pada persamaan (1.14) disubtitusi ke dalam


persaamaan (1.17) dan berat benda dirumuskan
w  bgVb , maka persamaan
(1.17) di atas dapat ditulis menjadi:
f gVbf  bgVb ---(1.18)
Persamaan (1.18) di atas juga dapat ditulis menjadi:

f  Vb ---(1.19)
b Vbf

Keterangan:
Peristiwa melayang hampir sama dengan mengapung. Kedua-duanya
FA  gaya yang dilakukan zat cair terhadap benda (N)
memilikifberat yangjenis
 massa samafluida
dengan gaya
(kg.m -3
) angkat yang diberikan pada fluida. Akan
tetapi, padab  peritiwa
massa jenis
ini,benda (kg.m
seluruh -3
benda ) tercelup ke dalam fluida. Peristiwa ini
g  percepatan
terjadi karena gravitasi
massa jenis bumi (9,8
rata-rata m.s-2sama
benda ) dengan massa jenis fluida
Vbf volume benda yang tercelup ke dalam fluida (m3)
 b 
 f . Contohnya adalah kapal selam, penyelam dan telur ayam yang
ratarata
V b = volume benda yang secara total (m 3
)

melayang dalam air garam.

Peristiwa tenggelam terjadi karena massa jenis rata-rata benda lebih besar
 
daripada massa jenis fluida  b ratarata  f . Pada peristiwa ini, berat benda lebih

besar dibanding gaya ke atas (w > Fa). Ketika benda tenggelam, posisinya berada
pada dasar fluida. Contohnya adalah batu, besi atau tanah yang dimasukkan ke
dalam air.

Secara matematis, peristiwa mengapung, melayang dan tenggelam dapat


dituliskan sebagai berikut.

w  FA ---(1.20)

Jika berat w  bgVb , maka persamaan di atas dapat ditulis menjadi:


benda
bgVb  FA ---(1.21)

Dengan mensubtitusi perasamaan (1.21) ke dalam persamaan (1.14), maka akan


diperoleh persamaan berikut.

bgVb  f ---(1.22)

Keterangan:
FA  gaya yang dilakukan zat cair terhadap benda (N)
Penerapan hukum Archimedes dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai
b massa jenis fluida (kg.m-3)
berikut.
f  massa jenis fluida (kg.m-3)
g  percepatan gravitasi bumi (9,8 m.s-2)
1. Hidrometer
Vb  volume benda (m3)
Hidrometer yaitubenda
Vbf volume alat yang digunakan
yang tercelup untuk fluida
ke dalam menghitung
(m3) besarnya massa
jenis fluida. Massa jenis fluida terlihat pada pembacaan skala oleh hidrometer
yang mengapung di atas fluida. Prinsip matematis hidrometer ini menggunakan
persamaan:

m
hb  ---(1.23)
A f

2. Balon Udara

Gaya apung yang dialami oleh balon udara sama dengan berat udara yang
dipindahkannya. Balon udara bisa terangkat karena massa jenis gas yang mengisi
balon lebih kecil daripada massa jenis udara yang ada di sekitarnya.
3. Kapal laut

Kapal laut terbuat dari baja atau besi memiliki massa jenis yang lebih besar
daripada massa jenis air laut. Terapungnya kapal ini disebabkan oleh adanya gaya
angkat yang diberikan oleh air yang disebut dengan gaya apung. Selain gaya
apung, pada kapal juga dilengkapi dengan ruang berongga yang berfungsi untuk
memindahkan volume air lebih besar.

4. Kapal Selam

Kapal selam merupakan salah satu jenis kapal yang banyak digunakan
terutama untuk keperluan militer. Kapal ini dapat bergerak di dalam air sejauh
ratusan bahkan ribuan kilometer. Jenis kapal ini memiliki dua rongga pada
badannya, yaitu rongga dalam dan rongga luar.

Rongga dalam berfungsi sebagai tempat awak kapal untuk melakukan


aktivitasnya, dan juga dijadikan sebagai ruang kontrol kapal. Rongga bagian luar
berfungsi untuk mengatur volume air. Pengaturan volume air pada kapal ini
berfungsi untuk membuat kapal menjadi tenggelam, melayang atau terapung.

Untuk membuat kapal ini tenggelam, maka air laut dipompa ke dalam rongga.
Banyaknya air yang dimasukkan ke dalam rongga disesuaikan dengan kedalaman
kapal yang diinginkan atau disesuaikan kedalamn laut. Hal yang sama juga
dilakukan pada saat kapa ingin dibuat melayang dan terapung. Untuk membuatnya
terapung, maka air dalam rongga harus dipompa keluar. Intinya, volume air dalam
rongga menjadi penentu keadaan kapal di dalam air laut.

5. Galangan Kapal

Galangan kapal berfungsi sebagai tempat untuk memperbaiki kapal yang


rusak serta membuat kapal yang baru. Untuk mempermudah dalam pengerjaan
kapal, maka galangan permukaan galangan kapal ini dibuat lebih luas sehingga
volumenya lebih besar daripada kapal yang akan diangkat. Prinsip kerja dari
galangan kapal ini sama seperti prisip kerja kapal selam.
Saat kapal akan dimasukkan, maka galangan kapal diisi dengan air laut
sehingga masuk ke dalam laut. Setelah kapal masuk ke dalam galangan, maka air
yang ada di dalam galangan tersebut dipompa keluar sehingga akan kembali ke
permukaan. Tentunya, galangan kapal naik ke permukaan dengan kapal di
atasnya.

RANGKUMAN

1. Massa jenis suatu benda dapat dihitung dengan menggunakan persamaann


m

V
2. Tekanan hidrostatis yang dialami oleh suatu dasar wadah dapat dihitung
dengan menggunakan
persamaan Ph  P0  gh

3. Hukum Pascal memiliki F1 F2


persamaan A1  A2

4. Beberapa alat yang memanfaatkan prinsip hukum Pascal adalah dongkrak


hidrolik, mesin hidrolik pengangkat mobil, rem hidrolik, pompa sepeda, mesin
pengepres kapas (kempa).
5. Hukum Archimedes memiliki persamaan FA  f gVbf
6. Beberapa alat yang memanfaatkan prinsip hukum Archimedes adalah
hidrometer, balon udara, kapal laut, dan galangan kapal.

SOAL-SOAL
PILIHAN GANDA
1. Dalam sebuah gelas ukur akan dimasukkan tiga jenis fluida, yakni minyak, air,
dan air raksa. Menurut Anda, susunan fluida yang akan terjadi di dalam gelas
ukur tersebut dari atas ke bawah adalah…
A. Minyak – Air – Raksa
B. Air – Minyak – Raksa
C. Minyak – Raksa – Air
D. Raksa – Air – Minyak
E. Air – Raksa - Minyak
2. Sebuah balok dimasukkan ke dalam wadah yang berisi air yang massa jenisnya
1 g/cm3 dan minyak yang massa jenisnya 0,8 g/cm3. Jika balok itu mengapung
dengan 50% ketinggiannya tenggelam di dalam air dan 30 % ketinggiannya di
dalam minyak, massa jenis balok tersebut adalah...
A. 0,24 gr/cm3
B. 0,32 gr/cm3
C. 0,5 gr/cm3
D. 0,63 gr/cm3
E. 0,74 gr/cm3
3. Sebuah bejana berisi dua lapisan cairan berupa air dan minyak. Diketahui
massa jenis air 1 g/cm3, massa jenis minyak 0,8 g/cm 3, dan g = 10 m/s 2.
Ketinggian air dan minyak dalam bejana yaitu 20 cm. Tekanan hidrostatis pada
dasar bejana adalah...
A. 1.600 N.m-2
B. 2.000 N.m-2
C. 2.400 N.m-2
D. 3.000 N.m-2
E. 3.600 N.m-2
4. Bejana berisi air setinggi 20 cm dan minyak setinggi 5 cm. Massa jenis air dan
minyak berturut-turut adalah 1 g/cm3 dan 0,8 g/cm3. Jika g = 9,8 m/s2, tekanan
hidrostatis di dasar bejanan sebesar....
A. 392 N/m2
B. 490 N/m2
C. 784 N/m2
D. 1.960 N/m2
E. 2.352 N/m2
5. Perhatikan daftar kegiatan di bawah ini!
(1) Andi memompa ban sepeda
(2) Budi menyelam di kolam renang
(3) Pak Cecep merem mobilnya yang sementara melaju
(4) Pilot menerbangkan pesawatnya
(5) Mengangkat mobil dengan mesin hidrolik

Dari data di atas, kegiatan yang menggunakan hukum Pascal adalah…

A. (1), (2), (3)


B. (1), (2), (4)
C. (1), (2), (5)
D. (1), (3), (4)
E. (1), (3), (5)
6. Tekanan yang dilakukan pada zat cair dalam ruang tertutup akan diteruskan ke
segala arah dan sama besar. Hal tersebut merupakan pernyataan…
A. hukum utama hidrostatik
B. hukum Archimedes
C. hukum Pascal
D. hukum Bernoulli
E. hukum kontinuitas
7. Sebongkah es dengan volume V berada di laut. Diketahui massa jenis air laut
1,2 g/cm3 dan massa jenis es 0,8 g/cm 3. Volume bongkahan es yang tidak
tercelup di air laut sebesar...
A. ¾ V
B. 2/3 V
C. 2/5 V
D. 1/3 V
E. ¼ V
8. Balok kayu terapung di atas minyak yang bermassa jenis 8.500 kg.m-3. Balok
tersebut mempunyai ukuran panjang, lebar dan tinggi secara berurutan adalah
0,9 m, 0,7 m dan 0,5 m. Jika yang tenggelam dari balok tersebut hanya 3/5
bagian saja maka gaya apungnya adalah…
A. 0,9 x 104 N
B. 1,6 x 104 N
C. 2,7 x 104 N
D. 4,6 x 104 N
E. 5,0 x 104 N
9. Sebuah benda terbuat dari besi terapung di atas permukaan air dan mengalami
gaya sebesar 13 N terhadap permukaan air. Besarnya tegangan permukaan
pada air adalah 35 N/m. Panjang benda tersebut adalah…
A. 0,37 m
B. 0,47 m
C. 0,57 m
D. 0,67 m
E. 0,77 m
10. Di bawah ini yang merupakan akibat dari adanya tegangan permukaan
adalah…
A. Kapal mengapung, silet mengapung dalam air, terbentuknya busa sabun
B. silet mengapung dalam air, terbentuknya busa sabun, batu tenggelam
dalam air
C. terbentuknya busa sabun, batu tenggelam dalam air, benda jatuh ke bawah
D. batu tenggelam dalam air, benda jatuh ke bawah, kapal mengapung
E. benda jatuh ke bawah, kapal mengapung, silet mengapung dalam air

ESSAI
1. Sebuah balok memiliki ukuran 3 cm x 2 cm x 1 cm terapung di permukaan air
yang memiliki massa jenis 1000 kg/m3. Tentukan massa jenis balok dan berapa
bagian balok yang tercelup di dalam air!
2. Tentukanlah tekanan hidrostatis yang dialami oleh seekor ikan yang sedang
berenang pada kedalaman 10 meter dari permukaan sungai!
3. Tinjau sebuah pompa hidrolik yang mempunyai perbandingan diameter
penghisap 1: 50. Jika pada penghisap besar dimuati sebuah mobil dengan berat
35.000 N, berpakah gaya yang harus diberikan pada pengisap kecil agar
setimbang?
4. Massa sesungguhnya dari sebuah benda adalah 400 g. Jika ditimbang di dalam
air, massanya seakan-akan menjadi 325 g dan jika ditimbang pada cairan lain,
massanya seolah-olah menjadi 225 gram. Jika massa jenis air adalah 1 g/cm3 ,
berapakah massa jenis cairan tersebut?
5. Seseorang akan menjual sebongkah emas dengan harga murah. Ketika
ditimbang, massa emas itu adalah 12,8 kg. Karena ragu-ragu, calon pembeli
menimbangnya di dalam air dan mendapatkan bahwa massa bongkahan emas
tersebut sama dengan 11,5 kg. Pembeli berkesimpulan bahwa bongkahan emas
tersebut bukan emas murni. Bagaimana anda menjelaskan peristiwa tersebut
jika diketahui massa jenis emas murni adalah 19.300 kg/m3?

DAFTAR PUSTAKA

Giancoli, Douglas C. 2001. Fisika Edisi Ke lima Jilid 1, Terjemahan. Jakarta:


Erlangga.

Halliday, David, dkk. 2010. Fisika Dasar Jilid 7 Edisi ke 1, Terjemahan. Jakarta:
Erlangga.

Sears, F. W. dan Zemansky, M.W. 2001. Fisika universitas jilid 1. Jakarta :


Erlangga.

Serway , A. Raymond dan John W. Jewett. 2009. Fisika untuk sains dan teknik.
Jakarta: Penerbit Salemba Teknika.

Tipler, Paul A. 2001. Fisika Untuk Sains dan Teknik Edisi Ketiga Jilid 2
(Terjemahan Dr. Bambang Soegijono). Jakarta: Erlangga.

Young, Hugh D. dan Roger A. Freedman. 2002. Fisika Universitas, Terjemahan.


Erlangga : Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai