A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran melalui pendekatan saintifik model pembelajaran
discovery learning peserta didik diharapkan dapat menghitung besar tekanan hidrostatis
dengan menerapkan hukum pokok hidrostatis dengan teliti dan benar
B. Uraian Materi
MATERI
TEKANAN HIDROSTATIS
1. Massa Jenis
Massa jenis atau kerapatan (density) adalah tingkat kerapatan suatu zat. Benda
tersusun atas bahan murni, misalnya emas murni yang dapat memiliki berbagai ukuran
ataupun massa, tetapi kerapatannya akan sama untuk semuanya. Setiap benda di
permukaan bumi ini tersusun atas bahan yang berbeda sehingga memiliki massa jenis
yang berbeda pula. Inilah yang menyebabkan setiap benda berbeda dengan benda lainnya,
meskipun memiliki struktur yang mirip atau hampir sama jika terlihat secara fisik, seperti
besi dan baja.
Massa jenis berfungsi untuk menentukan jenis suatu zat. Setiap zat memiliki massa
jenis yang berbeda. Suatu zat berapapun massa dan volumenya akan memiliki massa jenis
yang sama. Massa jenis suatu benda merupakan perbandingan antara massa terhadap
volumenya. Secara matematis, definisi ini dapat dituliskan:
m
V
Keterangan:
massa jenis (kg.m-3)
m massa (kg)
V volume (m3)
Satuan massa jenis dalam SI adalah kg.m-3. Dalam sistem CGS, satuan massa jenis
adalah g.cm-3 dimana 1 g.cm-3 = 1000 kg.m-3.
Penjelasan:
2,7 g / cm3
m 135 g
135 g
Vm 50 cm3
2,7 g / cm3
Penjelasan:
Berdasarkan soal di atas, maka dapat diselesaikan sebagai berikut.
m1 m2
1V1 2V2
1800V 2 2V
3
2 900 kg / m
Berdasarkan hasil di atas, maka dapat disimpulkan bahwa massa jenis suatu
zat berbanding terbalik dengan volumenya. Semakin besar volume suatu
zat, maka massa jenisnya semakin kecil jika massa benda tersebut dibuat
tetap.
Persamaan di atas memperlihatkan bahwa massa jenis suatu bahan sebanding dengan
massanya dan berbanding terbalik dengan volumnye. Artinya, semakin besar massa jenis
Massa jenis rata-rata setiap benda merupakan total massa dibagi dengan total volumenya.
Sebuah benda memiliki massa jenis lebih tinggi (misalnya besi) akan memiliki volume
yang lebih rendah daripada benda bermassa sama yang memiliki massa jenis lebih rendah
(misalnya air).
Berikut ini adalah berbagai contoh massa jenis bahan yang sudah pernah
diukur.
TABEL 1.1. MASSA JENIS BEBERAPA BAHAN
Catatan: Massa jenis di atas diukur pada suhu 00C dan tekanan 1 atm, kecuali yang
tertulis suhu pengukurannya.
2. Tekanan Hidrostatis
Tekanan hidrostatis (Ph) adalah tekanan yang dilakukan zat cair pada bidang dasar
tempatnya. Tekanan hidrostatis ini merupakan akibat dari adanya berat zat cair itu sendiri.
Tekanan pada zat cair berbeda dengan tekanan pada zat padat. Pada zat cair, tekanannya
diberikan ke segala arah. Oleh karena itu, gaya yang bekerja pada dasar sebuah bejana
tidak tergantung pada bentuk bejana dan jumlah zat cair dalam bejana.
Telah dijelaskan sebelumnya bahwa tekanan merupakan besarnya gaya yang bekerja
pada suatu luas permukaan. Gaya berat yang diberikan fluida di dalam wadah sebesar
F mg
Akibat adanya gaya berat ini, maka fluida juga memberikan tekanan yang besarnya
bergantung pada luas penampang wadahnya. Secara matematis, dapat dituliskan:
PF
A
P mg
A
Dari persamaan (1.1), diketahui bahwa massa merupakan hasil kali antara massa jenis dan
volume. Dengan demikian, persamaan (1.4) di atas dapat ditulis menjadi:
P gV
A
Karena V = h A, dan tekanan yang dibahas di atas tidak lain adalah tekanan
hidrostatis, maka persamaan di atas dapat ditulis menjadi:
Ph gh
Jika wadah dalam keadaan terbuka, maka perlu memperhitungkan besarnya tekanan
atmosfer yang berpengaruh. Dengan demikian, persamaa (1.6) di atas dapat ditulis
menjadi:
Ph P0 gh
Keterangan:
Ph tekanan hidrostatis (N.m2, Pa)
massa jenis (kg.m-3)
g percepatan gravitasi bumi (9,8 m.s-2)
h kedalaman fluida (m)
Solusi:
ho = 4 m,
hdasar = 5 m
=103 kg/m3
g=10 m/s2
a. Porang = gh = 1000.10.4 = 4.104 Pa
b. Pdasar = .g.h = 1000.10.5 = 5.105 Pa
Contoh penerapan atau peristiwa tekanan hidrostatis dalam kehidupan sehari- hari
adalah sebagai berikut.
a. Berenang
Ketika berenang, semakin dalam kita menyelam maka telinga akan terasa sakit. Hal ini
terjadi karena semakin dalam kita menyelam maka tekanan hidrostatis juga akan
semakin besar.
b. Bendungan
Pada bendungan, dinding bendungan bagian bawah lebih tebal daripada bagian atas.
Hal ini didasarkan pada konsep tekanan hidrostatis bahwa semakin dalam air dari
permukaan, maka tekanan air semakin besar. Artinya, tekanan fluida di bagian dasar
bendungan lebih besar. Oleh karena itu, bagian bawah bendungan perlu dibuat tebal
untuk menahan besarnya tekanan pada bagian bawah.
c. Infus
Sebelum pemasangan infus pada pasien, biasanya dilakukan pengukuran tekanan darah
terlebih dahulu. Hal ini bertujuan untuk mengetahui tekanan darah pasien sehingga
tekanan infus dapat disesuaikan. Dalam pemasan infus, tekanan infus harus lebih
tinggi daripada tekanan darah pasien agar cairan infus mengalir ke dalam tubuh pasien.
Jika tekanan darah pasien lebih besar dari tekanan cairan infus maka yang terjadi darah
pasien akan mengalir melalui selang infus menuju kantong infus.
C. Latihan dan Kunci Jawaban/Rubrik
SOAL LATIHAN
1. Massa sebuah logam alumunium mencapai 150 gram dengan volume 30 cm³. Berapakah
massa jenis logam alumunium tersebut?
2. Tabung setinggi 30 cm diisi penuh dengan fluida. Tentukan tekanan hidrostatis pada
dasar tabung, jika g = 10 m/s2 dan tabung berisi Raksa (ρ = 13.600 kg/m3)
3. Seorang penyelam menyelam dengan kedalaman 3 m, massa jenis air 1.000 kg/m³, dan
konstanta gravitasi pada tempat tersebut adalah 10 n/kg. Besar tekanan hidrostatisnya
4. Sebuah penampung air setinggi 10 meter penuh terisi air. Jika permukaan penampung air
tersebut tanpa penutup, berapakah tekanan air pada dasar wadah? Anggap saja g = 10 m/
s2
5. Perhatikan gambar berikut!
https://materikimia.com/wp-content/uploads/2019/01/Tekanan-Hidrostatis-yang-
Dialami-Ikan.jpg
Jika massa jenis air 1000 kg/m3 dan percepatan gravitasi bumi sebesar 10 m/s2.
Tentukanlah tekanan hidrostatis yang dialami ikan!
KUNCI JAWABAN
No. Jawaban Skor
ρ = m/v
= 150/30
1. = 5 g/cm³ 20
Jadi massa jenis logam alumunium tersebut ialah 5 g/cm³.
Ph raksa = ρ . g . h 20
2
Ph raksa = 13.600 . 10 . 0,3 = 40.800 N/m2
3 Kedalaman = h = 3m 20
Massa jenis air = ρ = 1.000 kg/m³
Percepatan gravitasi = g = 10 N/kg
P = ρgh
No. Jawaban Skor
P = 1.000 x 10 x 3
P = 30.000
4 20
Karena
h = 14 cm – 4 cm = 10 cm = 0,1 m
g = 10 m/s2 20
5
ρ = 1000 kg/m3
maka
Ph = ρ . g . h
Ph = 1000 . 10 . 0,1 = 1000 N/m2
D. Daftar Pustaka
Ghani,M,2022’Rumius Tekanan Hidrostatis,Cara Menghitung dan Contoh Soalnya’
https://www.zenius.net/blog/rumus-tekanan-hidrostatis
Diakses pada 29 November 2022 pukul 20.56
Kanginan, M., (2013), Fisika untuk SMA/MA Kelas XI, Erlangga, Jakarta