FLUIDA
Kami memulai penelitian kami dengan cairan saat istirahat, seperti air dalam gelas atau
danau. Tekanan dalam cairan meningkat dengan kedalaman, fakta yang memungkinkan benda
yang kurang padat melayang — tekanan di bawahnya lebih tinggi daripada di atas. Saat cairan
mengalir, seperti air atau udara, menarik efek terjadi karena tekanan dalam fluida lebih rendah di
mana kecepatan fluida lebih tinggi(Prinsip Bernoulli).Massa besar es gletser (foto di sini)
bergerak perlahan, seperti cairan kental. Itu garis-garis gelap adalah "morain," terdiri dari batu
yang terputus dari dinding gunung oleh es yang bergerak, dan mewakili streamline. Dua foto,
diambil pada tahun 1929 dan 2009 oleh ekspedisi Italia ke gunung K2 (di sebelah kanan di
kejauhan), menunjukkan gletser yang sama telah menjadi kurang tebal, mungkin karena
pemanasan global.
5.1Fase-Fase Materi
Benda benda yang terdapat disekeliling kita berasal dari materi atau zat tertentu. Benda
tersebut memiliki zat penyusun yang berkebalikan dengan wujud atau jenisnya. Namun
secara umum zat memiliki dua sifat yaitu mempunyai massa dan menempati ruang. Dengan
begitu kita memperoleh pengertian zat yaitu sesuatu hal yang mempunyai massa dan
menempati ruang. Zat ini terdiri dari zat padat, cair dan gas. Adapun pengertian zat padat,
pengertian zat cair, pengertian zat gas, seperti dibawah ini:
FLUIDA 1
FLUIDA
Zat Padat
Zat padat ialah materi yang memiliki volume dan bentuk tertentu. Penyusunan partikel
zat padat dapat dilakukan dengan dua cara yaitu disusun dengan tidak teratur maupun
disusun dengan baris yang rapi serta teratur. Zat padat yang penyusunan partikelnya
secara rapi dan teratur dinamakan kristal.
Zat Cair
Zat Cair adalah zat di mana volumenya mengikuti bentuk wadah. Zat cair merupakan
salah satu jenis fluida. Fluida merupakan zat yang mengalir.
Zat Gas
Seperti cairan, gas mempunyai kemampuan untuk mengalir dan dapat berubah bentuk.
Namun berbeda dari cairan, gas yang tak tertahan tidak mengisi suatu volume yang telah
ditentukan, sebaliknya gas mengembang dan mengisi ruang apapun di mana mereka
berada.
5.2Massa Jenis
Pernahkah Anda membandingkan berat antara kayu dan besi? Benarkah pernyataan
bahwa besi lebih berat daripada kayu? Pernyataan tersebut tentunya kurang tepat, karena
segelondong kayu yang besar jauh lebih berat daripada sebuah bola besi. Pernyataan yang
tepat untuk perbandingan antara kayu dan besi tersebut, yaitu besi lebih padat daripada
kayu.
Dalam Fisika, ukuran kepadatan (densitas) benda homogen disebut massa jenis, yaitu
massa per satuan volume. Secara matematis, massa jenis dituliskan sebagai berikut.
m
ρ= V (1-1), m = ρ v ( 1-2)
dengan:
m = massa (kg atau g),
V = volume (m3 atau cm3), dan
ρ = massa jenis (kg/m3 atau g/cm3)
Jenis beberapa bahan dan massa jenisnya dapat dilihat pada Tabel 1. berikut.
Tabel 1. Massa Jenis atau Kerapatan Massa (Density)
FLUIDA 2
FLUIDA
5.3Tekanan
FLUIDA 3
FLUIDA
Tekanan dan kekuatan saling berkaitan, tetapi keduanya tidak sama. Tekanan
didefinisikan sebagai gaya per satuan luas, di mana gaya F dipahami sebagai besarnya
gaya yang bekerja tegak lurus terhadap area permukaan A:
F
p= A (1-2)
dengan:
F = gaya (N),
A = luas permukaan (m2), dan
p = tekanan (N/m2 = Pascal).
Gambar 1. Dasar bejana yang terisi dengan fluida setinggi h akan mengalami
tekanan hidrostatis sebesar p.
Jika besarnya tekanan hidrostatis pada dasar tabung adalah p, menurut konsep
tekanan, besarnya p dapat dihitung dari perbandingan antara gaya berat fluida (F) dan
luas permukaan bejana (A).
FLUIDA 4
FLUIDA
Gaya berat fluida merupakan perkalian antara massa fluida dengan p = (mfluida x g) / A.
Oleh karena m = ρV, persamaan tekanan oleh fluida dituliskan sebagai
p = ρVg / A.
Volume fluida di dalam bejana merupakan hasil perkalian antara luas permukaan
bejana (A) dan tinggi fluida dalam bejana (h).
Jika tekanan hidrostatis dilambangkan dengan ph, persamaannya dituliskan sebagai
berikut.
ph = ρ gh (1–3)
dengan:
ph = tekanan hidrostatis (N/m2),
ρ = massa jenis fluida (kg/m3),
g = percepatan gravitasi (m/s2), dan
h = kedalaman titik dari permukaan fluida (m).
Semakin tinggi dari permukaan Bumi, tekanan udara akan semakin berkurang.
Sebaliknya, semakin dalam Anda menyelam dari permukaan laut atau danau, tekanan
hidrostatis akan semakin bertambah. Mengapa demikian? Hal tersebut disebabkan oleh
gaya berat yang dihasilkan oleh udara dan zat cair. Anda telah mengetahui bahwa lapisan
udara akan semakin tipis seiring bertambahnya ketinggian dari permukaan Bumi
sehingga tekanan udara akan berkurang jika ketinggian bertambah. Adapun untuk zat
cair, massanya akan semakin besar seiring dengan bertambahnya kedalaman. Oleh karena
itu, tekanan hidrostatis akan bertambah jika kedalaman bertambah.
a. air,
b. raksa, dan
FLUIDA 5
FLUIDA
c. gliserin.
Gunakan data massa jenis yang sudah tertera
Kunci Jawaban :
Diketahui: h = 30 cm dan g = 10 m/s2.
a. Tekanan hidrostatis pada dasar tabung yang berisi air:
Ph = ρ gh = (1.000 kg/m3) (10 m/s2) (0,3 m) = 3.000 N/m2
b. Tekanan hidrostatis pada dasar tabung yang berisi air raksa:
Ph = ρ gh = (13.600 kg/m3) (10 m/s2) (0,3 m) = 40.800 N/m2
c. Tekanan hidrostatis pada dasar tabung yang berisi gliserin:
Ph = ρ gh = (1.260 kg/m3) (10 m/s2) (0,3 m) = 3.780 N/m2
Perhatikan Gambar 2.
FLUIDA 6
FLUIDA
terbuka. [3]
Ujung yang satu mendapat tekanan sebesar p (dari gas yang hendak diukur
tekanannya) dan ujung lainnya berhubungan dengan tekanan atmosfir (p0).
pgas = p – p0 = ρ gh (1–4)
dengan ρ = massa jenis zat cair dalam tabung.
Gambar 4. Skema
barometer raksa.
b. Barometer
Barometer raksa ini ditemukan pada 1643 oleh Evangelista Torricelli, seorang ahli Fisika
dan Matematika dari Italia.
Ini mendefinisikan tekanan atmosfir dalam bukunya yang berjudul "A Unit of
Measurement, The Torr" Tekanan atmosfer (1 atm) sama dengan tekanan hidrostatis raksa
(mercury) yang tingginya 760 mm. Cara mengonversikan satuannya adalah sebagai
berikut.
ρ raksa × percepatan gravitasi Bumi × panjang raksa dalam tabung
atau
(13.600 kg/cm )(9,8 m/s )(0,76 m) = 1,103 × 105 N/m2
3 2
FLUIDA 7
FLUIDA
Karena semakin tinggi letak suatu tempat, keraparan atau massa jenis udara juga semakin
kecil sehingga jumlah oksigen dalam udara juga semakin sedikit.
Tekanan udara yang terjadi pada daerah A lebih besar jika dibanding dengan tekanan
udara yang berada di daerah B. Hal ini disebabkan karena letak daerah A terhadap
permukaan atmosfer (daerah D) lebih jauh jika dibandingkan dengan B. Sehingga
semakin ke atas tekanan udara akan menjadi semakin kecil.
Setiap kenaikan 100 m maka tekanan udara akan mulai berkurang menjadi 1cmHg.
Bilangan gradient barometik, yaitu bilangan yang menyatakan penurunan tekanan usara
di tiap kenaikan 100 m. dengan gradient barometik, tinggi suatu tempat terhadap
permukaan laut juga dapat ditentutukan.
FLUIDA 8
FLUIDA
Mula-mula tekanan udara akan diukur oleh Torricelli (1608 – 1647), yakni menggunakan
pipa kaca yang panjang dengan salah satu ujung yang menutup. Pipa tersebut diberi nama
pipa Torricelli. Pada mulanya pipa tersebut diisi dengan air raksa hingga penuh,
kemudian tutup ujung pipa tersebut menggunakan jari kemudian balik dan celupkan pada
bejana yang berisikan raksa. Lalu lepaskan jari anda.
Setelah dilepaskan, dapat dilihat jika permukaan raksa yang terdapat di dalam pipa
turun sedikit sehingga di atas raksa yang berada di dalam pipa terdapat ruang
hampa yang biasa disebut denga ruang hampa Torricellu. Raksa yang berada di
dalam pipa ini tidak turun seluruhnya, sebab ada udara luar yang menekan
permukaan raksa yang ada di dalam bejana.
Dalam hukum utama hidrostatika, tekanan yang terjadi pada udara di atas
permukaan raksa yang berada di dalam bejana sama dengan tekanan raksa yang
ada di dalam pipa. Sehingga tekanan udara = tekanan raksa di dalam pipa setinggi h
= h cmHg.
1 atm = 76 cmHg
= 101.300 Pa
1 Pa = 1 N/m2
Jawaban:
Jika diketahui :
Ditanya:
Jawab:
= 2.100 m
Tekanan Gauge
Tekanan Gauge adalah perbedaan tekanan udara dengan tekanan atmosfir, atau
tekanan yang dilihat dengan alat ukur (tekanan yang dilihat pada skala alat ukur).
Adapun tekanan sesungguhnya disebut tekanan mutlak. Tekanan mutlak adalah
tekanan sesungguhnya yang merupakan jumlah tekanan akibat subyek yang diukur
tekanannya ditambah dengan tekanan oleh atmosfir. Alat akan mampu menampilkan
tekanan mutlak jika alat tersebut dikalibrasi pada tekanan atmosfer nol (ruang sekitar
pembuatan alat ukur hampa).
P gauge = Ph - Po
FLUIDA 10
FLUIDA
Perhatikan gambar kolam berisi air di atas. Apabila kita membawa alat ukur
tekanan ke dalam kolam maka nilai yang dihasilkan adalah nilai tekanan gauge. Alat
ukur itu hanya menyajikan nilai tekanan yang disebabkan air kolam, padahal
sebenarnya ada tekanan yang disebabkan atmosfir yang menekan ke dalam air. Jadi
secara otomatis alat sudah mengkoreksi nilai tekanan atmosfir yang ada pada titik A.
Kalibrasi alat ukur sudah mengkoreksi nilai tekanan hasil pengukuran. Apabila seluruh
udara di sekitar kolam dihilangkan maka hasil pengukuran dengan alat ukur tersebut
akan berkurang sebesar 1 atm.dengan tekanan atmosfer Patm (Po) = 1,01 × 105 Pa.
Perhatikan:
Jika disebut tekanan pada suatu kedalaman tertentu, ini yang dimaksud adalah tekanan
mutlak.
Jika tidak diketahui dalam soal, gunakan tekanan udara luar Po = 1 atm = 76 cmHg =
1,01 × 105 Pa.
5.5Hukum Pascal
Bagaimana jika sebuah bejana U diisi dengan fluida homogen dan salah satu pipanya
ditekan dengan gaya sebesar F? Proses Fisika yang terjadi pada bejana U seperti itu diselidiki
oleh Blaise Pascal. Melalui penelitiannya, Pascal berkesimpulan bahwa apabila tekanan
diberikan pada fluida yang memenuhi sebuah ruangan tertutup, tekanan tersebut akan
diteruskan oleh fluida tersebut ke segala arah dengan besar yang sama tanpa mengalami
pengurangan. Pernyataan ini dikenal sebagai Hukum Pascal yang dikemukakan oleh Pascal
pada 1653.
FLUIDA 11
FLUIDA
Secara analisis sederhana, Hukum Pascal dapat digambarkan seperti pada Gambar 9.
p1 = p2
F1 / A 1 = F2 / A 2 (1–8)
dengan:
1. Alat pengangkat mobil yang memiliki luas pengisap masing-masing sebesar 0,10 m2 Cerdas
dan 4 × 10–4 m2 digunakan untuk mengangkat mobil seberat 2 × 104 N. Berapakah besar
gaya yang harus diberikan pada pengisap yang kecil?
Diketahui: A1 = 4 × 10–4 m2, A2 = 0,1 m2 , F2 = 2 × 104 N,F1 = 80 N.
Jawab :
F1= 80 N . Dengan demikian, gaya yang harus diberikan pada pengisap yang kecil adalah 80 N.
FLUIDA 12
FLUIDA
Hukum Pascal dimanfaatkan dalam peralatan teknik yang banyak membantu pekerjaan
manusia, antara lain dongkrak hidrolik, pompa hidrolik, mesin hidrolik pengangkat mobil, mesin
pres hidrolik, dan rem hidrolik. Berikut pembahasan mengenai cara kerja beberapa alat yang
menggunakan prinsip Hukum Pascal.
a. Dongkrak Hidrolik
dongkrak hidrolik merupakan salah satu aplikasi sederhana dari Hukum Pascal.
Berikut ini prinsip kerja dongkrak hidrolik. Saat pengisap kecil diberi gaya tekan, gaya
tersebut akan diteruskan oleh fluida (minyak) yang terdapat di dalam pompa. Akibatnya,
minyak dalam dongkrak akan menghasilkan gaya angkat pada pengisap besar dan dapat
mengangkat beban di atasnya.
Mesin hidrolik pengangkat mobil ini memiliki prinsip yang sama dengan
dongkrak hidrolik. Perbedaannya terletak pada perbandingan luas penampang pengisap
yang digunakan. Pada mesin pengangkat mobil, perbandingan antara luas penampang
kedua pengisap sangat besar sehingga gaya angkat yang dihasilkan pada pipa
berpenampang besar dan dapat digunakan untuk mengangkat mobil.
c. Rem Hidrolik
FLUIDA 13
FLUIDA
Rem hidrolik digunakan pada mobil. Ketika Anda menekan pedal rem, gaya yang
Anda berikan pada pedal akan diteruskan ke silinder utama yang berisi minyak rem.
Selanjutnya, minyak rem tersebut akan menekan bantalan rem yang dihubungkan pada
sebuah piringan logam sehingga timbul gesekan antara bantalan rem dengan piringan
logam. Gaya gesek ini akhirnya akan menghentikan putar roda.
FLUIDA 14