Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

“FLUIDA STATIS”

Dibuat Oleh :

PRAMUSINTA ISRIWIDIGDO
18.51.020064

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAHPALANGK A RAYA


FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

1
FLUIDA

Fluida adalah zat yang dapat mengalir. Kata Fluida mencakup zat car, air dan gas karena
kedua zat ini dapat mengalir, sebaliknya batu dan benda-benda keras atau seluruh zat padat
tidak digolongkan kedalam fluida karena tidak bisa mengalir.
Susu, minyak pelumas, dan air merupakan contoh zat cair. dan Semua zat cair itu dapat
dikelompokan ke dalam fluida karena sifatnya yang dapat mengalir dari satu tempat ke tempat
yang lain. Selain zat cair, zat gas juga termasuk fluida. Zat gas juga dapat mengalir dari satu satu
tempat ke tempat lain. Hembusan angin merupakan con toh udara yang berpindah dari satu
tempat ke tempat lain. 

Fluida merupakan salah satu aspek yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Setiap
hari manusia menghirupnya, meminumnya, terapung atau tenggelam di dalamnya. Setiap hari
pesawat udara terbang melaluinya dan kapal laut mengapung di atasnya. Demikian juga kapal
selam dapat mengapung atau melayang di dalamnya. Air yang diminum dan udara yang dihirup
juga bersirkulasi di dalam tubuh manusia setiap saat meskipun sering tidak disadari.
Fluida ini dapat kita bagi menjadi dua bagian yakni:
1.  Fluida Statis (Fluida Diam)
2.  Fluida Dinamis (Fluida Bergerak)

A. Fluida Statis
Fluida Statis adalah fluida yang berada dalam fase tidak bergerak (diam) atau fluida
dalam keadaan bergerak tetapi tak ada perbedaan kecepatan antar partikel fluida tersebut
atau bisa dikatakan bahwa partikel-partikel fluida tersebut bergerak dengan kecepatan
seragam sehingga tidak memiliki gaya geser
.
Massa Jenis
Dalam Fisika, ukuran kepadatan (densitas) benda homogen disebut massa jenis, yaitu
massa per satuan volume. Secara matematis, massa jenis dituliskan sebagai berikut.
ρ=m/V
dengan:
m = massa (kg atau g),
V = volume (m3 atau cm3), dan
ρ = massa jenis (kg/m3 atau g/cm3)

Jenis beberapa bahan dan massa jenisnya dapat dilihat pada Tabel 1. berikut.
Tabel 1. Massa Jenis atau Kerapatan Massa (Density)
Bahan Massa Jenis (g/cm3) Nama Bahan Massa Jenis (g/cm3)
Air 1,00 Gliserin 1,26
Aluminium 2,7 Kuningan 8,6
Baja 7,8 Perak 10,5
Benzena 0,9 Platina 21,4
Besi 7,8 Raksa 13,6
Emas 19,3 Tembaga 8,9
Es 0,92 Timah Hitam 11,3
Etil Alkohol 0,81
Sumber : College Physics, 1980

2
CONTOH SOAL :
1. Di dalam sebuah tabung gelas terdapat zat cair setinggi 10 cm. Tekanan air pada dasar tabung adalah
1200 N/m2. Jika g = 10 m/s2. Abaikan tekanan udara. Berapa massa jenis zat cair ?
A. 800 kg/m3
B. 900 kg/m3
C. 1000 kg/m3
D. 1200 kg/m3
E. 1300 kg/m3

Pembahasan :
Diketahui :
Ketinggian zat cair (h) = 10 cm = 0,1 meter
Tekanan (P) air pada dasar tabung = 1200 N/m 2 
Percepatan Gravitasi (g) = 10 m/s2
Ditanya : Massa Jenis zat cair ?
Jawab :

Massa Jenis zat cair adalah 1200 kg/m3.


Jawaban yang benar adalah D.

2. Raksa pada bejana berhubungan mempunyai selisih permukaan 3 cm. Massa jenis raksa = 13,6
gr/cm3. Ketinggian zat cair pada tabung di sebelah kiri adalah 10 cm. Berapa massa jenis zat cair
tersebut ?
A. 800 kg/m3
B. 1030 kg/m3
C. 1080 kg/m3
D. 1300 kg/m3
E. 1360 kg/m3
Pembahasan :
Diketahui :
Ketinggian (h) Raksa = 3 cm = 0,03 m
Massa jenis raksa = 13,6 gr/cm3 = 13600 kg/m3
Ketinggian (h) zat cair = 10 cm = 0,1 m
Ditanya : Massa Jenis zat cair ?
Jawab :
Sistem berada dalam keadaan setimbang statis karenanya tekanan zat cair (tabung kiri) = tekanan raksa
(tabung kanan)
Pudara  + Pzatcair  = Pudara  + Praksa
Tekanan udara sama sehingga dilenyapkan dari persamaan

3
Pzatcair  = Pudara

Jawaban yang benar adalah C.

3. Seorang siswa melakukan percobaan dengan menggunakan alat dan bahan sebagai berikut.

 Dari hasil pengukuran seperti pada gambar dimana satuannya adalah cm 3 sedangkan massa batu
adalah 60 gram, massa jenis batu tersebut adalah ….
pembahasan :
V = 80 -60 = 20 cm3
m = 60 gram
ρ = m/V
= 60 / 20 = 3 g/cm3

 Tekanan
Tekanan adalah gaya yang bekerja tegak lurus pada suatu permukaan bidang dan dibagi luas permukaan
bidang tersebut. Secara matematis, persamaan tekanan dituliskan sebagai berikut.
p = F / A
dengan:
F = gaya (N),
A = luas permukaan (m2), dan
p = tekanan (N/m2 = Pascal).

Persamaan menyatakan bahwa tekanan p berbanding terbalik dengan luas permukaan bidang tempat
gaya bekerja. Jadi, untuk besar gaya yang sama, luas bidang yang kecil akan mendapatkan tekanan yang
lebih besar daripada luas bidang yang besar. Tekanan hidrostatis disebabkan oleh fluida tak bergerak.
Tekanan hidrostatis yang dialami oleh suatu titik di dalam fluida diakibatkan oleh gaya berat fluida yang
berada di atas titik tersebut. Perhatikanlah Gambar 1.

Gambar 1. Dasar bejana yang terisi dengan fluida setinggi h akan mengalami tekanan hidrostatis
sebesar  p.

4
Jika besarnya tekanan hidrostatis pada dasar tabung
adalah p, menurut konsep tekanan, besarnya dapat
dihitung dari perbandingan antara gaya berat fluida (F)
dan luas permukaan bejana (A).

p = F / A = gaya berat fluida / luas permukaan bejana


Gaya berat fluida merupakan perkalian antara massa fluida dengan p = (mfluida x g) / A. Oleh karena m =
ρV, persamaan tekanan oleh fluida dituliskan sebagai p = ρVg / A.

Volume fluida di dalam bejana merupakan hasil perkalian antara luas permukaan bejana (A) dan tinggi
fluida dalam bejana (h). Oleh karena itu, persamaan tekanan di dasar bejana akibat fluida setinggi h
dapat dituliskan menjadi :
p = ρ (Ah)g / A = ρhg
Jika tekanan hidrostatis dilambangkan dengan ph, persamaannya dituliskan sebagai berikut.
ph = ρ gh
dengan:
ph = tekanan hidrostatis (N/m2),
ρ = massa jenis fluida (kg/m3),
g = percepatan gravitasi (m/s2), dan
h = kedalaman titik dari permukaan fluida (m).

Prinsip tekanan hidrostatis ini digunakan pada alat-alat pengukur tekanan. Alat-alat pengukur tekanan
yang digunakan untuk mengukur tekanan gas, di antaranya sebagai berikut.
a) Manometer Pipa Terbuka
b) Barometer
c) Pengukur Tekanan Ban

 Tekanan Total

Gambar 6. Tekanan total atau tekanan mutlak yang dialami oleh titik A yang berada di dalam suatu
fluida adalah sebesar pA.

Pada permukaan fluida yang terkena udara luar, bekerja tekanan udara luar yang dinyatakan dengan p.
Jika tekanan udara luar ikut diperhitungkan, besarnya tekanan total atau tekanan mutlak pada satu titik
di dalam fluida adalah
pA = p0 + ρ gh
dengan:
p0 = tekanan udara luar = 1,013 × 105 N/m2, dan
pA = tekanan total di titik A (tekanan mutlak).

CONTOH SOAL :

5
1. Seekor ikan berada pada kedalaman 15 meter di bawah permukaan air. 

Jika massa jenis air 1000 kg/m3 , percepatan gravitasi bumi 10 m/s2 dan tekanan udara luar 105 N/m,
tentukan :
a) tekanan hidrostatis yang dialami ikan
b) tekanan total yang dialami ikan
Pembahasan
Dik : ρ air = 1000 kg/m3
g = 10 m/s2
h = 15 m
po =105 N/m
Jawab :
a) tekanan hidrostatis yang dialami ikan 

b) tekanan total yang dialami ikan 

 Hukum Utama Hidrostatis


Gambar tersebut memperlihatkan sebuah bejana berhubungan yang diisi dengan fluida, misalnya air.
Anda dapat melihat bahwa tinggi permukaan air di setiap tabung adalah sama, walaupun bentuk setiap
tabung berbeda. Hukum Utama Hidrostatis menyatakan bahwa semua titik yang berada pada bidang
datar yang sama dalam fluida homogen, memiliki tekanan total yang sama. Jadi, walaupun bentuk
penampang tabung berbeda, besarnya tekanan total di titik A, B, C, dan D adalah sama.

Tekanan total di titik A dan titik B sama besar. Menurut persamaan tekanan hidrostatis, besarnya
tekanan di titik A dan titik B bergantung pada massa jenis fluida dan ketinggian fluida di dalam tabung.
Secara matematis, persamaannya dapat dituliskan sebagai berikut.

pA = pB
p0 + ρ1gh1 = p0 + ρ2gh2
ρ1h1 = ρ2h2
dengan:

6
h1 = jarak titik A terhadap permukaan fluida 1,
h2 = jarak titik B terhadap permukaan fluida 2,
ρ1 = massa jenis fluida satu, dan
ρ2 = massa jenis fluida dua.

CONTOH SOAL :
1. Sebuah pipa U yang diisi minyak dan air dalam keadaan stabil tampak seperti gambar. 

Massa jenis air = 1000 kg.m– 3, dan massa jenis minyak 800 kg.m– 3, maka perbedaan ketinggian
(Δ h) adalah…..
A. 8 cm
B. 6 cm
C. 5 cm
D. 4 cm
E. 2 cm

Pembahasan
Tekanan hidrostatis di titik A sama dengan tekanan hidrostatis di titik B. Cari ketinggian air,
kemudian selisihnya dengan tinggi minyak: 

2. Pipa U diisi dengan air raksa dan cairan minyak seperti terlihat pada gambar! 

Jika ketinggian minyak h2 adalah 27,2 cm, massa jenis minyak 0,8 gr/cm 3 dan
massa jenis Hg adalah 13,6 gr/cm3tentukan ketinggian air raksa (h1)!

Pembahasan
Tekanan titik-titik pada cairan yang berada pada garis vertikal seperti ditunjukkan gambar diatas
adalah sama. 

7
 Hukum Pascal
Hukum Pascal dapat digambarkan seperti pada Gambar 9.

Gambar 9. Tekanan F1 di pipa satu sama besar dengan gaya angkat di pipa dua.

Tekanan oleh gaya sebesar F1 terhadap pipa 1 yang memiliki luas penampang pipa A1 , akan diteruskan
oleh fluida menjadi gaya angkat sebesar F2 pada pipa 2 yang memiliki luas penampang pipa A2 dengan
besar tekanan yang sama. Oleh karena itu, secara matematis Hukum Pascal ditulis sebagai berikut.
p1 = p2
F1 / A1 = F2 / A2
dengan:
F1 = gaya pada pengisap pipa 1,
A1 = luas penampang pengisap pipa 1,
F2 = gaya pada pengisap pipa 2, dan
A2 = luas penampang pengisap pipa 2.

CONTOH SOAL :
1. Alat pengangkat mobil yang memiliki luas pengisap masing-masing sebesar 0,10 m2 Cerdas dan 4
× 10–4 m2 digunakan untuk mengangkat mobil seberat 2 × 104 N. Berapakah besar gaya yang harus
diberikan pada pengisap yang kecil?

Diketahui: A1 = 4 × 10–4 m2 A2 = 0,1 m2 F2 = 2 × 104 N F1 = 80 N.


Jawab :

F1= 80 N .
Dengan demikian, gaya yang harus diberikan pada pengisap yang kecil adalah 80 N.

2. Sebuah dongkrak hidrolik digunakan untuk mengangkat beban.

8
Jika jari-jari pada pipa kecil adalah 2 cm dan jari-jari pipa besar adalah 18 cm,
tentukan besar gaya minimal yang diperlukan untuk mengangkat beban 81 kg ! 
Pembahasan
Dik:
m = 250 kg
r1 = 2 cm
r2 = 18 cm
w = mg = 810 N
F =….
Jika diketahui jari-jari (r) atau diameter (D) pipa gunakan rumus: 
Diperoleh 

 Hukum Archimedes
Menurut Archimedes, benda yang dicelupkan sebagian atau seluruhnya ke dalam fluida, akan
mengalami gaya ke atas. Besar gaya ke atas tersebut besarnya sama dengan berat fluida yang
dipindahkan oleh benda. Secara matematis, Hukum Archimedes dituliskan sebagai berikut.
FA = ρfVfg
dengan:
FA = gaya ke atas (N),
ρf = massa jenis fluida (kg/m3),
Vf = volume fluida yang dipindahkan (m3), dan
g = percepatan gravitasi (m/s3).

a. Terapung
Benda yang dicelupkan ke dalam fluida akan terapung jika
massa jenis benda lebih kecil daripada massa jenis fluida (ρb <
ρf). Massa jenis benda yang terapung dalam fluida
memenuhi persamaan berikut.

atau            
dengan :
Vbf = volume benda yang tercelup dalam fluida (m 3),
Vb = volume benda (m3),
hbf = tinggi benda yang tercelup dalam fluida (m),

9
hb = tinggi benda (m),
ρb = massa jenis benda (kg/m3), dan
ρf = massa jenis fluida (kg/m3).

b. Melayang
Benda yang dicelupkan ke dalam fluida akan melayang jika massa jenis benda sama dengan massa jenis
fluida (ρb = ρf).

c. Tenggelam
Benda yang dicelupkan ke dalam fluida akan tenggelam jika massa jenis benda lebih besar daripada
massa jenis fluida (ρb > ρf). Jika benda yang dapat tenggelam dalam fluida ditimbang di dalam fluida
tersebut, berat benda akan menjadi
wbf = w – FA                     atau wbf = (ρb – ρf) Vbg
dengan:
wbf = berat benda dalam fluida (N), dan
w = berat benda di udara (N).

CONTOH SOAL :
1. Sebuah batu memiliki berat 30 N Jika ditimbang di udara. Jika batu tersebut ditimbang di dalam air
beratnya = 21 N. Jika massa jenis air adalah 1 g/cm3, tentukanlah:
a. gaya ke atas yang diterima batu,
b. volume batu, dan
c. massa jenis batu tersebut.

Diketahui: w = 30 N wbf = 21 N ρair = 1 g/cm3.

ρ air = 1 g/cm3 = 1.000 kg/m3

a. wbf = w – FA
21 N = 30 N – FA
FA = 9 N

b. FA = ρ air V batu g
9 N = (1.000 kg/m3) (Vbatu) (10 m/s2)
Vbatu = 9 × 10–4 m3

c. 
ρ batu = 3.333,3 kg/m3.

2. Sebuah benda tercelup sebagian dalam cairan yang memiliki massa jenis 0,75 gr/cm 3 seperti
ditunjukkan oleh gambar berikut! 

10
Jika volume benda yang tercelup adalah 0,8 dari volume totalnya, tentukan massa jenis benda tersebut!
Pembahasan
Gaya-gaya yang bekerja pada benda diatas adalah gaya berat yang berarah ke bawah dan gaya apung /
gaya Archimides dengan arah ke atas. Kedua gaya dalam kondisi seimbang.

3. Sebuah benda dimasukkan ke dalam air. Ternyata, 25% dari volume


benda terapung di atas permukaan air. Berapakah massa jenis benda
tersebut?
Diketahui : Vbenda terapung = 25%.
Jawab : wbenda  = FA
Mg = ρ air V benda tercelup g
ρ air V benda g = ρ air V benda tercelup g

 Tegangan Permukaan
Tegangan permukaan didefinisikan sebagai gaya pada permukaan fluida tiap satuan panjang.
Besar tegangan permukaan untuk benda yang memiliki satu permukaan adalah:
Dengan F = gaya permukaan (N); L = panjang benda (m); dan gama= tegangan permukaan (N/m). Untuk
benda sepanjang L yang memiliki dua permukaan, dengan L = 2 L.maka:
Besarnya tegangan permukaan zat cair juga dipengaruhi oleh keadaan permukaan zat cair, misalnya
suhu zat cair. Semakin tinggi suhu zat cair, semakin kecil tegangan permukaannya, dan sebaliknya.

γ = F/d
dengan γ = tegangan permukaan (N/m atay Dyne/cm)
d = panjang permukaan (m atau cm) dimana dilai d adalah = 2l

Atau

11
CONTOH SOAL :
1. Sebatang kawat dibengkokkan seperti huru U. Kemudian kawat
kecil PQ yang bermassa 0,2 gram dipasang dalam kawat
tersebut(perhatikan gambar). Kemudian kawat tersebut
dicelupkan ke dalam cairan sabun dan diangkat vertikal sehingga
ada lapisan tipis sabun di antara kawat tersebut. Ketika ditarik ke atas kawa kecil mengalami gaya tarik
ke atas oleh lapisan sabung. Agar terjadi keseimbangan, maka pada kawat kecil PQ digantungkan benda
dengan massa 0,1 gram. Jika panjang kawat PQ = 10 cm dan nilai gravitasi 9,8 m/s 2, berapa tegangan
sabun tersebut?

Diketahui :
Massa kawat = 0,2 gram = 2 x 10-4 kg; Panjang kawat (l) = 10 cm = 10-1 m; Massa benda = 0,1 gram = 1 x
10-4 kg; g = 9,8 m/s2
Ditanyakan : tegangan permukaan lapisan sabun (g)
Rumus
γ = F/d ( d = 2l)
F = m x g = 3 x 10-4 kg x 9,8 = 2,94 x 10-3 N
γ = 2,94 x 10-3/ 2x 10-1 = 1,47 x 10-2 N/m. Jadi besarnya tegangan permukaan adalah 1,47 x 10 -2 N/m.

 Kapilaritas
Kapilaritas adalah peristiwa naik atau turunnya permukaan zat cair pada pipa kapiler . Naik atau
turunnya permukaan zat cair dapat ditentukan dengan persamaan berikut.
mg = F cosθ
ρ Vg = γ l cosθ
ρ π r2hg = γ 2π r cosθ

dengan:
h = kenaikan atau penurunan zat cair (m),
γ = tegangan permukaan (N/m),
g = percepatan gravitasi (m/s2), dan
r = jari-jari alas tabung/pipa (m).

CONTOH SOAL :
1.Suatu tabung berdiameter 0,4 cm jika dimasukkan secara vertikal ke dalam air, sudut kontaknya 60°.
Jika tegangan permukaan air 0,5 N/m dan g = 10 m/s2, tentukanlah kenaikan air pada tabung.
Diketahui: dtabung = 0,4 cm, θ = 60°, γ = 0,5 N/m, dan g = 10 m/s2.
h = 0,025 m = 2,5 cm.

 Viskositas
Viskositas merupakan ukuran kekentalan fluida yang menyatakan besar kecilnya gesekan dalam
fluida. Semakin besar viskositas fluida, maka semakin sulit suatu fluida untuk mengalir dan juga semakin
suatu benda bergerak di dalam fluida tersebut. Koefesien viskositas dinyatakan dalam simbol h yang
harga ketetapannya untuk fluida kental adalah  110 x 10-3 Pa s, sedangkan untuk fluida tidak kental
adalah 1.0 x 10-3 Pas.
Apabila suatu benda bergerak dengan kelajuan v dalam suatu fluida kental yang koefesien
viskositasnya h, maka benda tersebut akan mengalami gaya gesekan fluida sebesar ;

12
F = k  v
Dengan k adalah konstanta yang bergantung pada bentuk giometris benda. Berdasarkan
perhitungan laboratorium, pada tahun 1845 Sir George Stokes menunjukkan bahwa untuk benda yng
bentuk giometrisnya berupa bola, nilai k = 6 r. Bila disubtitusikan ke dalam persamaan diatas, maka
dapat di peroleh ;
Fx = 6 r v

Dengan :
Fs   = gaya gesekan stokes (N)
    = koefesien viskositas fluida (Pa S)
r     = jari-jari bola (m)
v     = kelajuan bola (m/s)
CONTOH SOAL :

1. Sebuah kelereng dengan jari-jari 0,5 cm jatuh


ke dalam bak berisi oli yang memiliki koefisien
viskositas 110 × 10−3N.s/m2. Tentukan besar
gesekan yang dialami kelereng jika bergerak dengan kelajuan 5 m/s!
Dik:
r = 0,5 cm = 5 × 10−3  m
η = 110 × 10−3  N.s/m2
ν = 5 m/s
Ff  =.....

Benda yang bergerak dalam fluida akan mengalami gesekan. Besar gesekan yang terjadi jika benda
bentuknya BOLA dirumuskan: 

dimana :
Ff = gaya gesekan di dalam fluida
η = koefisien viskositas fluida
r = jari-jari benda
ν = kecepatan gerak benda

sehingga besarnya gesekan 

13

Anda mungkin juga menyukai