Anda di halaman 1dari 22

KUNCI JAWABAN

Kunci Jawaban

Bab 1
Uji Kompetensi Awal
1. Senyawa karbon adalah senyawa yang tersusun atas atom-atom karbon. Senyawa
karbon ada yang tersusun atas senyawa-senyawa organik dan ada pula yang
tersusun atas senyawa anorganik.
3. Gas LPG, bensin, nafta, kerosin, minyak, solar, diesel, minyak pelumas, dan lilin.

Uji Kompetensi 1.1


1. Empat kekhasan atom karbon
a. Atom C primer: atom C yang berikatan dengan 1 atom C lainnya.
b. Atom C sekunder : atom C yang berikatan dengan 2 atom C lainnya.
c. Atom C tertier : atom C yang berikatan dengan 3 atom C lainnya.
d. Atom C kuarterner : atom C yang berikatan dengan 4 atom C lainnya.
3. Jumlah kuartener pada senyawa sebanyak 3 buah.

Uji Kompetensi 1.2


1. Pengertian dari:
a. Senyawahidrokarbon alifatik: senyawa hidrokarbon dengan struktur rantai
karbon terbuka.
b. Senyawa hidrokarbon alisiklik: senyawa karbon alifatik yang membentuk
rantai tertutup.
c. Senyawa hidrokarbon aromatik: senyawa hidrokarbon yang memiliki karbon
tertutup dan mengandng dua atau lebih ikatan rangkap yang letaknya
berselang-seling.

PAG Kimia Kelompok Teknologi dan Kesehatan untuk SMK Kelas XII 119
2. Peta konsep penggolongan senyawa hidrokarbon.

Senyawa
Hidrokarbon
terdiri atas

Senyawa Senyawa
Hidrokarbon Hidrokarbon
Alifatik Siklik
terdiri atas terdiri atas

Senyawa Senyawa Senyawa Senyawa


Alifatik Jenuh Alifatik Tak Hidrokarbon Hidrokarbon
contohnya Jenuhcontohnya Alisiklik
contohnya Aromatik
contohnya

Alkana Alkena Siklopropa Benzena


dan Alkuna na Toluena
Siklobutana

Uji Kompetensi 1.3


1. Proses pembentukan minyak bumi adalah sebagai berikut.
Minyak bumi terbentuk dari penguraian senyawa-senyawa yang hidup di laut jutaan
tahun yang lalu. Proses penguraian minyak bumi lambat di bawah suhu dan tekanan
tinggi. Proses ini menghasilkan campuran hidrokarbon yang kompleks, yang berada
dalam fasa cair.
3. Angka oktan 82 adalah suatu campuran 18% n-heptana dan 82% isooktana.
5. Angka oktan bensin dapat dinaikkan dengan cara sebagai berikut.
a. Mengubah hidrokarbon rantai lurus dalam fraksi bensin menjadi hidrokarbon
rantai bercabang melalui reforming.
b. Menambahkan hidrokarbon alisiklik atau aromatik ke dalam campuran akhir
fraksi bensin.
c. Menambahkan bahan aditif antiketukan ke dalam bensin untuk memperlambat
pembakaran bensin. Dahulu digunakan senyawa timbal (Pb). Oleh karena Pb
bersifat racun, penggunaannya sudah dilarang dan diganti dengan senyawa
organik, seperti etanol dan MTBE (Metyl tertiary Butyl ether).

PAG Kimia Kelompok Teknologi dan Kesehatan untuk SMK Kelas XII 120
Uji Kompetensi Bab 1
A. Pilihan Ganda
1. b. dua buah
3. b. C5H10
5. a. alkana
7. d. 2,5˗dimetil˗3˗heptuna
9. a. belarang dan logam dengan kadar rendah
11. e. C1˗C4
13. a. campuran 40% n˗heptana dan 60% isooktana
15. e. kendaraan lebih bertenaga
17. d. 4
19. b. 4˗etil˗5˗metil˗3˗heptuna
B. Esai
1. Hidrokarbon berdasarkan susunan atom karbon dalam molekulnya dibagi menjadi
2 macam, yaitu.
a. Senyawa alifatik: senyawa alifatik jenuh (alkana) dan senyawa alifatik tak
jenuh (alkena dan alkuna).
b. Senyawa siklik: senyawa alisiklik dan senyawa aromatik.
3. Isomer dari pentana
a. CH3–CH2–CH2–CH2–CH3
b. CH3–CH–CH2–CH3
CH3
CH3
c. CH3–C–CH3
CH3
5. Keuntungan bilangan oktan tinggi (pertamax plus) dibandingkan dengan
premium.
a. Memiliki bilangan oktan yang tinggi
b. Meningkatkan kinerja mesin agar mesin lebih bertenaga
c. Bersifat ramah lingkungan.
d. Lebih ekonomis dari segi harga bahan bakar dan biaya perawatan.

PAG Kimia Kelompok Teknologi dan Kesehatan untuk SMK Kelas XII 121
7. Struktur dari:
a. 3–dimetilheksana
CH3
CH3–CH2–C–CH2–CH2–CH3
CH3
b. 3–metil–2–pentena
CH3–CH=C–CH2–CH2–CH2–CH3
CH3
9. Proses pembentukan minyak bumi adalah sebagai berikut.
Minyak bumi terbentuk dari penguraian senyawa-senyawa yang hidup di laut jutaan
tahun yang lalu. Proses penguraian minyak bumi lambat di bawah suhu dan tekanan
tinggi. Proses ini menghasilkan campuran hidrokarbon yang kompleks, yang berada
dalam fasa cair.

PAG Kimia Kelompok Teknologi dan Kesehatan untuk SMK Kelas XII 122
Bab 2
Uji Kompetensi Awal
1. Laju reaksi adalah penambahan konsentrasi pereaksi setiap satuan waktu atau
pengurangan konsentrasi pereaksi setiap satuan waktu.
3. 0,4 M

Uji Kompetensi 2.1


1. Grafik konsentrasi terhadap waktu pada reaksi penguapan air.
Konsentrasi (M)

Produk H2O(g)

Pereaksi H2O(l)

Waktu (detik)
3. Laju reaksi penguraian H2O2.
∆[𝐻2 𝑂2 ] [𝐻2 𝑂2 ]200 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘 − [𝐻2 𝑂2 ]0 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
𝑉𝐻2 𝑂2 = − =−
∆𝑡 𝑡(100) − 𝑡(0)
0,0169 − 0,0200
= = 3,1 × 10−5 𝑀𝑠 −1
100 − 0

Uji Kompetensi 2.2


1. a. Orde reaksi terhadap NO. Pilih data yang konsentrasi NO berbeda, konsentrasi
O2 sama. Lihat percobaan 2 dan 3.
𝑉2 𝑘2 [𝑁𝑂]𝑚 [𝑂2 ]𝑛
=
𝑉3 𝑘3 [𝑁𝑂]𝑚 [𝑂2 ]𝑛
8,4 × 10−6 𝑘2 [1,0 × 10−4 ]𝑚 [3,0 × 10−4 ]𝑛
=
3,4 × 10−6 𝑘3 [2,0 × 10−4 ]𝑚 [3,0 × 10−4 ]𝑛
8,4 × 10−6 𝑘2 [1,0 × 10−4 ]𝑚 8,4 1 𝑚
= ↔ = ( ) ↔ 𝑚 = 0,636
3,4 × 10−6 𝑘3 [2,0 × 10−4 ]𝑚 3,4 2
Jadi, orde reaksi terhadap NO adalah 0,636.
b. Orde reaksi terhadap O2. Pilih data yang konsentrasi O2 berbeda, konsentrasi
NO sama. Lihat percobaan 1 dan 2.
𝑉1 𝑘1 [𝑁𝑂]𝑚 [𝑂2 ]𝑛
=
𝑉2 𝑘2 [𝑁𝑂]𝑚 [𝑂2 ]𝑛

PAG Kimia Kelompok Teknologi dan Kesehatan untuk SMK Kelas XII 123
2,8 × 10−6 𝑘1 [1,0 × 10−4 ]𝑚 [1,0 × 10−4 ]𝑛
=
8,4 × 10−6 𝑘2 [1,0 × 10−4 ]𝑚 [3,0 × 10−4 ]𝑛
2,8 × 10−6 𝑘1 [1,0 × 10−4 ]𝑛 2,8 1 𝑛
= ↔ =( ) ↔𝑛=1
8,4 × 10−6 𝑘2 [3,0 × 10−4 ]𝑛 8,4 3
Jadi, orde reaksi terhadap O2 adalah 1.
3. Penentuan hukum laju reaksi.
a. Orde reaksi terhadap NO.
Pilih data yang konsentrasi NO berbeda, konsentrasi Cl2 sama. Lihat
percobaan 2 dan 3.
𝑉2 𝑘2 [𝑁𝑂]𝑚 [𝐶𝑙2 ]𝑛
=
𝑉3 𝑘3 [𝑁𝑂]𝑚 [𝐶𝑙2 ]𝑛
0,36 𝑘2 [0,10]𝑚 [0,20]𝑛
=
1,45 𝑘3 [0,20]𝑚 [0,20]𝑛
36 1 𝑚 1 1 𝑚 1 2 1 𝑚
=( ) ↔ =( ) ↔( ) =( ) ↔𝑚=2
145 2 4 2 2 2
Jadi, orde reaksi terhadap NO adalah 2.
b. Orde reaksi terhadap O2.
Pilih data yang konsentrasi O2 berbeda, konsentrasi NO sama. Lihat percobaan
1 dan 2.
𝑉1 𝑘1 [𝑁𝑂]𝑚 [𝐶𝑙2 ]𝑛
=
𝑉2 𝑘2 [𝑁𝑂]𝑚 [𝐶𝑙2 ]𝑛
0,18 𝑘1 [0,10]𝑚 [0,10]𝑛
=
0,36 𝑘2 [0,10]𝑚 [0,20]𝑛
18 1 𝑛 1 1 𝑛 1 1 1 𝑛
=( ) ↔ =( ) ↔( ) =( ) ↔𝑛=1
36 2 2 2 2 2
Orde reaksi terhadap Cl2 adalah 1.
Orde reaksi total = m + n = 2 + 1 = 3
Jadi, reaksi termasuk orde tiga.
c. Hukum lajunya adalah 𝑉 = 𝑘[𝑁𝑂]2 [𝐶𝑙2 ]
5. Orde reaksi adalah pangkat yang diberikan pada konsentrasi dalam suatu hukum
laju. Apabila orde reaksinya nol, berapapun nilai konsentrasi pereaksi
dipangkatkan nol hasilnya satu maka laju reaksinya tetap atau sama dengan nilai
konstanta laju reaksi.

PAG Kimia Kelompok Teknologi dan Kesehatan untuk SMK Kelas XII 124
Uji Kompetensi 2.3
1. Faktor-faktor yang memengaruhi laju reaksi adalah sebagai berikut.
a. Pengaruh konsentrasi;
b. Pengaruh suhu;
c. Pengaruh luas permukaan bidang sentuh; dan
d. Pengaruh katalis.
3. Diketahui: ∆V = 3
Ta = 53ºC
To = 15ºC
to = 40 menit
Ditanya: ta = …. ?
Jawab:
𝑇𝑎 −𝑇𝑜 53−15
1 ∆𝑇 1 15
𝑡𝑎 = (∆𝑉) × 𝑡0 ↔ 𝑡𝑎 = (3) × 40 = 2,48 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡

Uji Kompetensi Subbab D


1. Contoh reaksi yang menggunakan konsep laju reaksi dalam kehidupan sehari-hari:
industri pembuatan bahan kimia, konverter katalitik pada kendaraan, dan pembuatan
makanan.
3. Pada industri keramik, pasir silika terlebih dahulu harus mengalami proses
homogenisasi berupa penyamaan ukuran. Konsep laju reaksi apakah yang
diterapkan pada proses tersebut?
5. Enzim adalah molekul protein besar (dengan massa molar 20.000 g.mol-1) yang
mampu melakukan reaksi spesifik.

Uji Kompetensi Bab 2


A. Pilihan Ganda
1. d. pengurangan konsentrasi P dan Q setiap satuan waktu
3. a. 2,0 × 10˗2 M.s˗1
5. b. tiga
7. b. 16
9. e. delapan kali lebih besar
11. b. menambahkan pelarut sebanyak mungkin ke dalam reaksi
13. d. (Pt); V2O5

PAG Kimia Kelompok Teknologi dan Kesehatan untuk SMK Kelas XII 125
15. b. enzim
17. d. adanya katalis
19. d. v = k [P]
B. Esai
1. Laju sesaat adalah perubahan konsentrasi molar zat-zat yang bereaksi setiap waktu
tertentu.
3. a. Orde reaksi terhadap A
Pilih percobaan 1 dan 2, konsentrasi A berbeda, konsentrasi B sama.

𝑉1 𝑘1 [𝐴]𝑚 [𝐵]𝑛
=
𝑉2 𝑘2 [𝐴]𝑚 [𝐵]𝑛
4 × 10−6 𝑘1 [2 × 10−3 ]𝑚 [2 × 10−3 ]𝑛
=
8 × 10−6 𝑘2 [4 × 10−3 ]𝑚 [2 × 10−3 ]𝑛
4 𝑘1 [2]𝑚 1 1 𝑚
= ↔ =( ) ↔𝑚=1
8 𝑘2 [4]𝑚 2 2
Jadi, orde reaksi terhadap A adalah 1.
Orde reaksi terhadap B
Pilih percobaan 2 dan 4, konsentrasi B berbeda, konsentrasi A sama.
𝑉2 𝑘2 [𝐴]𝑚 [𝐵]𝑛
=
𝑉4 𝑘4 [𝐴]𝑚 [𝐵]𝑛
8 × 10−6 𝑘2 [4 × 10−3 ]𝑚 [2 × 10−3 ]𝑛
=
24 × 10−6 𝑘4 [4 × 10−3 ]𝑚 [6 × 10−3 ]𝑛
8 𝑘2 [2]𝑛 1 1 𝑛
= ↔ =( ) ↔𝑛=1
24 𝑘4 [6]𝑛 3 3
Jadi, orde reaksi terhadap B adalah 1.
b. Orde reaksi total = n + m = 1 + 1 = 2
c. V = k [A][B]
5. Pada suhu tinggi, molekul-molekul akan mendapatkan tambahan energi untuk
melakukan tumbukan. Dengan kata lain, energi kinetik molekul semakin
bertambah sehingga energi’ aktivasi dapat terlampaui.

PAG Kimia Kelompok Teknologi dan Kesehatan untuk SMK Kelas XII 126
Bab 3
Uji Kompetensi Awal
1. Protein, selulosa, polietilena, teflon, dan karet alam.
3. Dampak negatif penggunaan plastik.
a. Plastik sulit diuraikan oleh organisme.
b. Jika sampah plastik makin menumpuk akan dapat menyebabkan penyumbatan
saluran air sehingga menimbulkan banjir.
c. Penumpukan sampah plastik dapat menghambat pertumbuhan tanaman
sehingga tanah menjadi tidak subur.
d. Jika sampah plastik dibakar, asap pembakarannya (terutama plastik jenis PVC)
dapat membahayakan kesehatan.
e. Bersifat karsinogenik.

Uji Kompetensi 3.1


1. Bakelit
2. Polimer dapat diklasifikasikan ke dalam dua bagian besar, yaitu polimer alami dan
polimer sintetis. Polimer alami meliputi protein, polinukleotida, polisakarida, dan
gum resin. Adapun polimer sintetis meliputi termoplastik dan elastromer. Polimer
alami umumnya biasanya memiliki struktur yang lebih kompleks dibanding
polimer sintetik. Istilah umum elastromer digunakan untuk menggambarkan
material seperti karet, karena sekarang telah dikenal sejumlah produk sintetis,
dimana strukturnya berbeda sangat mencolok dari produk alam termasuk karet,
tetapi sifat elastiknya dapat dibandingkan dan kadang lebih baik dari produk asli
polimer alami. Sejumlah besar polimer sintetik sekarang dikenal menempati
barisan luas dari peralatan-peralatan. Polimer sintetik dapat dikelompokkan ke
dalam tiga kelas, yaitu plastik, serat, dan elastromer, tetapi tidak ada pembagian
batasan tetap antara kelompok polimer sintetik ini.

Uji Kompetensi 3.2

1. n(C = C) → (–C–C–)n

3. Perbedaan polimerisasi adisi dan polimerisasi kondensasi.

PAG Kimia Kelompok Teknologi dan Kesehatan untuk SMK Kelas XII 127
Polimerisasi Adisi Polimerisasi Kondensasi
Monomernya mengandung gugus fungsi
dan dihasilkannya produk samping,
pseperti H2O, HCl, NH3COOH.

Uji Kompetensi 3.3


1. PVC sering digunakan sebagai material pembungkus kawat listrik, bahan pembuat
pipa, konstruksi bangunan, mainan anak-anak, meja, lemari, piringan hitam, dan
beberapa komponen mobil.
3. Karena plastik ini tidak tembus cahaya, kuat dan keras, memiliki titik leleh yang
tinggi (165ºC), daya regang tinggi, tahan dan kedap terhadap cairan dan gas, serta
memiliki permukaan yang halus dan mengkilap. Selain itu, bentuknya berupa
lembaran-lembaran.

Uji Kompetensi 3.4


1. Hasil hidrolisis dari:
a. Maltosa + air → glukosa + glukosa
b. Laktosa + air → galaktosa +glukosa
3. Perbedaan pati dan selulosa

Pati Selulosa
Terdapat dalam biji-bijian dan umbi- Terdapat pada sel pelindung, seperti batang,
umbian. dahan, dan daun dari tumbuh-tumbuhan.
Mengandung 20% amilosa dan 80% Mengandung D-glukosa yang memiliki ikatan
amilopektin. glikosida berbentuk ikatan β (beta).
Terhidrolisis menjadi dekstrin. Jika dekstrin Hidrolisis selulosa secara biologi dapat terjadi
dihidrolisis lebih lanjut, akan dihasilkan dengan adanya enzim selulose menghasilkan
maltose. D-glukosa.
5. Pembentukan ikatan peptida pada protein.
Protein merupakan senyawa makromolekul yang terbentuk dari hasil polimerisasi
kondensasi berbagai asamamino. Antarasam amino dapat bergabung membentuk
protein melalui suatu ikatan peptida. Ikatan peptida ini terjadi antara atom C (dari
gugus –COOH) dan atom N (dari gugus –NH2).
H O H H O H
NH2–C–C + H–N–C–COOH → NH2–C–C–N–C–COOH +
H2 O
R1 OH H R2 R1 H R2
7. Lemak berwujud padat pada suhu ruangan, sedangkan minyak berwujud cair pada
suhu ruangan. Hal ini disebabkan oleh jenis ikatan yang terjadi pada strukturnya.

PAG Kimia Kelompok Teknologi dan Kesehatan untuk SMK Kelas XII 128
Lemak banyak mengandung ikatan tunggal yang disebut juga asam lemak jenuh.
Adapun minyak, banyak mengandung ikatan rangkap yang disebut asam lemak
tak jenuh.

Uji Kompetensi Bab 3


A. Pilihan Ganda
1. b. nilon
3. c. CH2=CH–CH2–CH3
5. b. eliminasi
7. b. ionik
9. d. asam amino
11. b. peptida
13. c. kopolimer
15. a. PVC
17. e. (2) dan (5)
19. d. IV

B. Esai
1. Polimer merupakan gabungan dari unit-unit molekul kecil yang disebut monomer.
3. Gula pasir adalah sukrosa. Apabila sukrosa dihidrolisis maka akan diperoleh
fruktosa dan glukosa yang sama banyak.
5. Polietilen atau plastik dibagi menjadi dua jenis, yaitu Low Density Polyethylene
dan High Density Polyethylene.

Low Density Polyethylene High Density Polyethylene


Plastik ini banyak digunakan sebagai Banyak digunakan untuk membuat
kantung plastik serta pembungkus mainan anak-anak, pipa yang kuat,
makanan dan barang. tanki korek api gas, bahan radio dan
televisi, serta piringan hitam.

7. [–CH2–CH–]n
CH2
CH3
9. Adanya gaya tarik menarik antarbagian polipeptida. Ikatan hidrogen menstabilkan
struktur heliksnya.

PAG Kimia Kelompok Teknologi dan Kesehatan untuk SMK Kelas XII 129
Uji Kompetensi Semester 1
A. Pilihan Ganda
1. e. metilsiklopentana
3. d. 4,4–dimetil–2–heksena
𝟏
5. 𝑽𝑵 = 𝑽𝑯
𝟑

7. e. 2
9. c. tepung
11. e. 16 kali
13. a. pipa paralon
15. d. 2 dan 4
17. a. (1) dan (2)
19. c. penambahan konsentrasi C setiap satuan waktu
21. d. tiga
23. c. galaktosa
25. b. tepung kanji

B. Esai
1. 2,2,4,4 – tetrametil heptana
3. C6H6N2(g) → 3C2H2(g) + N2(g)
𝑉3 𝑘3 × [𝐶6 𝐻6 𝑁2 ]𝑚
=
𝑉4 𝑘4 × [𝐶6 𝐻6 𝑁2 ]𝑚
3,7 × 10−5 𝑘2 × (0,10)𝑚
= ↔ 2,85 = (1,67)𝑚 ↔ 𝑚 = 2,04
1,3 × 10−5 𝑘4 × (0,06)𝑚
5. Katalis dikelompokan menjadi:
a. Katalis homogen adalah katalis yang memiliki fasa yang sama dengan
pereaksi. Contoh: ion iodida merupakan katalis homogen pada reaksi
dekomposisi larutan hidrogen peroksida karena I- dan H2O2 keduanya berada
pada fasa larutan.
b. Katalis heterogen adalah katalis yang memiliki fasa yang berbeda dengan
pereaksi. Contoh: proses Fischer-Tropsch atau sintesis gasolin menggunakan
katalis logam, seperti besi atau kobalt yang dilapisi alumina (Al2O3).

PAG Kimia Kelompok Teknologi dan Kesehatan untuk SMK Kelas XII 130
7. Pengertian dan contoh dari;
a. Polimerisasi adisi terbentuk dari monomer yang memiliki ikatan rangkap
(alkena) dan merupakan senyawa tak jenuh. Contoh: polietilen, polipropilen,
polistiren, poliakrilonitril, polivinil klorida, polimetilakrilat, dan karet alam.
b. Polimerisasi kondensasi terbentuk dari monomer yang mengandung gugus
fungsi dan dihasilkannya produk samping seperti H2O, HCl, NH2COOH.
Contoh: poliamida, polister, dan polikarbonat.
9. Contoh dari:
a. Lemak: asam palmitat, asam stearat, asam oleat, dan asam linoleat.
b. Minyak: minyak kelapa, minyak kedelai, dan minyak jagung.

PAG Kimia Kelompok Teknologi dan Kesehatan untuk SMK Kelas XII 131
Bab 4
Uji Kompetensi Awal
1. Dua campuran, yaitu campuran homogen dan campuran heterogen.
3. Perbedaan antara koloid, larutan sejati, dan suspensi.

Aspek Larutan Koloid Suspensi


Bentuk Campuran Homogen Tampak homogen Heterogen
Kestabilan Stabil Stabil Tidak stabil
Pengamatan Mikroskop Homogen Heterogen Heterogen
Jumlah Fase Satu Dua Dua
Sistem Dispersi Molekuler Padatan halus Padatan kasar
Pemisahan dengan Cara Tidak dapat Tidak dapat disaring Dapat disaring
Penyaringan disaring dengan kertas saring
biasa, kecuali dengan
kertas sarinf ultra
Ukuran Partikel <10˗7 cm 10˗7 cm – 10˗5 cm > 10˗5 cm
atau < 1 nm atau 1 nm – 100 nm atau > 100 nm

Uji Kompetensi 4.1


1. Karena larutan sejati merupakan sistem satu fasa.
3. Perbedaan suspensi dan koloid.

Suspensi Koloid
 Bersifat tidak stabil jika dibiarkan dalam  Bersifat stabil jika dibiarkan dalam waktu
waktu yang lama. yang lama (tidak mengendap).
 Diameternya di atas 10.000A°.  Diameternya antara 10A°–10.000A°.

Uji Kompetensi 4.2


1. Fasa terdispersi dan medium pendispersi dari beberapa koloid.

No. Fasa Terdispersi Medium Pendispersi


a Cair Padat
b Padat Gas
c Gas Cair
d Cair Padat
e Padat Cair
3. Emulgator adalah zat pengemulsi atau zat yang dapat mencampurkan emulsi cair-
cair zat, yang dapat menghubungkan zat yang berlainan kepolaran. Zat-zat yang
dicampurkan, seperti minyak dan air.
5. Emulsi

PAG Kimia Kelompok Teknologi dan Kesehatan untuk SMK Kelas XII 132
Uji Kompetensi 4.3
1. Karena koloid bersifat memiliki sifat-sifat optik yang disebut Efek tyndall. Berkas
cahaya pada koloid dapat terlihat karena adanya pantulan dan hamburan cahaya
oleh partikel-partikel koloid.
3. Koloid liofob dapat memperoleh muatan listrik dengan cara adsorpsi ionik.
(Adsorpsi artinya penyerapan pada permukaan, berbeda dengan absorpsi yang
artinya penyerapan ke dalam).
5. Contoh sifat adsorpsi koloid dalam kehidupan sehari-hari adalah.
a. Penjernihan air.
b. Penghilangan kotoran pada proses pembuatan sirup.
c. Proses menghilangkan bau badan.
d. Penggunaan arang aktif.

Uji Kompetensi 4.4


1. Aplikasi koloid dalam kehidupan sehar-hari.
a. Di bidang kesehatan → homodialisis = pencucian darah dengan suatu
dialisator menggunakan prinsip dialisis.
b. Pembuatan makanan → agar-agar, mentega, susu bubuk instan, dan mayones.
c. Pengolahan air limbah → menjernihkan air (kali) air sungai.
3. Kegunaan PAC (Poly Aluminium Chloride) pada pengolahan air limbah.
Senyawa ini dapat menghasilkan Al(OH) yang akan mengadsorpsi pengotor tanah
dan menggumpalkannya sehingga terbentuk endapan. Setelah terbentuk endapan,
dilakukan penyaringan dengan menggunakan kerikil pasir dan ijuk. Air dan endapan
akan terpisah sehingga dihasilkan air yang mulai bersih.
5. Dialisis adalah proses penyaringan koloid dengan menggunakan kertas perkamen
atau membran semipermeabel yang diletakkan di dalam air yang mengalir.

Uji Kompetensi Bab 4


A. Pilihan Ganda
1. d. campuran homogen yang stabil
3. a. keduanya heterogen
5. b. 2 dan 4
7. d. asam klorida
9. a. memiliki afinitas terhadap air

PAG Kimia Kelompok Teknologi dan Kesehatan untuk SMK Kelas XII 133
11. e. semakin cepat
13. d. elektroforesis
15. a. PAC
17. e. air sabun
19. b. 1 dan 4
B. Esai
1. Perbedaan antara koloid, larutan sejati, dan suspensi.

Aspek Larutan Koloid Suspensi


Bentuk Campuran Homogen Tampak homogen Heterogen
Kestabilan Stabil Stabil Tidak stabil
Pengamatan Mikroskop Homogen Heterogen Heterogen
Jumlah Fase Satu Dua Dua
Sistem Dispersi Molekuler Padatan halus Padatan kasar
Pemisahan dengan Cara Tidak dapat Tidak dapat disaring Dapat disaring
Penyaringan disaring dengan kertas saring
biasa, kecuali dengan
kertas sarinf ultra
Ukuran Partikel <10˗7 cm 10˗7 cm – 10˗5 cm > 10˗5 cm
atau < 1 nm atau 1 nm – 100 nm atau > 100 nm
3. Kanji dan sol belerang sama-sama sol cair (padat-cair). Koloid jenis ini terbagi
menjadi koloid liofil dan koloid liofob. Kanji merupakan koloid liofil, sedangkan sol
belerang termasuk koloid liofob. Koloid liofil cenderung lebih stabil dari koloid
liofob karena koloid liofil memiliki gaya tarik menarik dengan medium pelarutnya
sehingga koloid liofil lebih menyukai medium pelarutnya. Adapun koloid liofob tidak
dapat mengikat medium pelarutnya sehingga koloid liofob tidak menyukai medium
pelarutnya. Jadi, kanji lebih stabil daripada sol belerang.
5. Mayones (termasuk pada emulsi) terbuat dari minyak tumbuhan (minyak jagung atau
minyak kedelai) dan air. Minyak dan air tentunya sulit bercampur karena perbedaan
kepolaran. Akan tetapi, dengan menambahkan kuning telur sebagai emulgator dapat
diperoleh campuran yang homogen.
7. Gerak Brown pada sistem koloid terjadi karena benturan tidak teratur partikel koloid dan
medium pendispersi. Benturan tersebut mengakibatkan partikel koloid bergetar dengan
arah yang tidak beraturan dan jarak yang pendek.
9. Elektroforesis adalah proses ketika suatu partikel koloid ditempatkan pada medan
listrik dan partikel tersebut akan bergerak kea rah salah satu elektrode bergantung
pada muatan kolid tersebut.

PAG Kimia Kelompok Teknologi dan Kesehatan untuk SMK Kelas XII 134
Bab 5
Uji Kompetensi Awal
1. Campuran adalah gabungan dari berbagai zat tanpa melakukan reaksi kimia dan
mempunyai sifat zat asalnya.
3. Cara memisahkan butiran beras yang terkotori pasir adalah dengan cara flotasi.

Uji Kompetensi 5.1


1. Perbedaan campuran homogen dan campuran heterogen.

Campuran Homogen Campuran Heterogen


 Satu fasa  Lebih jelas terlihat batas fasanya.
 Tidak mudah dipisahkan, harus dibentuk  Lebih mudah dipisahkan.
terlebih dahulu menjadi campuran
heterogen.  Komposisipenyusunnya berbeda.
 Komposisi penyusunannya sama.  Teknik pemisahan campuran heterogen, di
 Teknik pemisahannya berbeda. Teknik antaranya sedimentasi, flotasi, sentrifugasi,
pemisahan campuran homogeny, di dan filtrasi.
antaranya evaporasi, kristalisasi,
distilasi, ekstraksi, dan kromatografi.
3. Prinsip pemisahan campuran air, garam, dan pasiradalah dengan cara Eraporasi.
Metode penyaringan dan penguapan biasanya dilakukan secara berurutan.
Campuran pasir dan air garam dapat dipisahkan dengan filtrasi. Partikel-partikel
pasir tertinggal di kertas saring, sedangkan air garam sebagai filtrat. Garam
diperoleh dengan cara menguapkan air garam hingga air semuanya menguap. Air
mendidih pada suhu 100ºC (tekanan 1 atm), sedangkan garam mendidih pada suhu
1.413ºC.

Uji Kompetensi 5.2


1. Misalkan, massa sampel = 1 gram dan campuran oksida = 0,5 gram (analit)
Reaksi yang terjadi: CaCO2 → CaO
Mg2CO3 → MgO
0,5
%∆ = × 100% = 50%
1
3. Diketahui: V1 = 200 mL H2SO4
V2 = 250 mL NaOH
M1 = 0,25 M
Ditanya: M2 = …. ?
Jawab:
𝑉1 × 𝑀1 = 𝑉2 × 𝑀2

PAG Kimia Kelompok Teknologi dan Kesehatan untuk SMK Kelas XII 135
𝑉1 × 𝑀1 200 𝑚𝐿 × 0,25𝑀
𝑀2 = = = 0,2𝑀 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 𝑁𝑎𝑂𝐻
𝑉2 250𝑚𝐿
5. Spektrofotometri dapat digunakan sebagai metode analisis kuantitatif karena
spektrofotometri dapat menentukan jumlah panjang global.
Uji Kompetensi Bab 5
A. Pilihan Ganda
1. b. flotasi
3. d. perbedaan ukuran partikel penyusun campuran
5. e. distilat
7. c. penimbangan massa endapan
9. b. pengendapan sempurna
11. a. K
13. a. labu erlenmeyer
15. e. keadaan elektron dan wujud zat

B. Esai
1. Teknik pemisahan campuran heterogen, di antaranya sebagai berikut.
a. Sedimentasi → teknik pemisahan campuran berdasarkan ketidakstabilan suatu
zat dalam campurannya.
b. Sentrifugasi → teknik pemisahan campuran yang berupa suspensi yang sulit
dipisahkan dengan cara lain.
c. Filtrasi → metode yang paling sederhana dalam teknik pemisahan campuran,
yaitu berdasarkan perbedaan ukuran partikel penyusun campuran.
d. Flotasi → teknik pemisahan ini biasanya dilakukan untuk memurnikan bijih
logam dari pengotor-pengotornya, seperti pasir, tanah liat, dan pengotor lain.
3. Faktor gravimetri didefinisikan sebagi massa analit yang terdapat pada setiap gram
endapan. Nilai faktor gravimetri merupakan perbandingan molekul relatif yang
diperoleh dengan memerhatikan aspek stoikiometrinya. Dalam penentuan faktor
gravimetri, ada dua hal yang perlu diperhatikan. Pertama, massa atom atau molekul
relatif analitis berbeda pada pembilang dan massa molekul relatif endapan pada
penyebut. Kedua, banyaknya atom atau molekul yang terdapat pada pembilang dan
penyebut harus ekuivalen secara kimia.

PAG Kimia Kelompok Teknologi dan Kesehatan untuk SMK Kelas XII 136
5. a. Prosedur analisisnya adalah sampel biji besi yang bermassa 2 gram dilarutkan
dalam asam. Besinya dioksidasi ke keadaan Fe3+, kemudian diendapkan
sebagai oksida hidrat Fe2O3 × H2O. Endapan disaring, dicuci, dan dipanggang
menjadi Fe2O3.
b. Reaksi yang terjadi adalah 2Fe3+ → Fe2O3 × H2O → Fe2O3(s)
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑜𝑙 𝐹𝑒 = 2 × 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑜𝑙 𝐹𝑒2 𝑂3
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝐹𝑒 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝐹𝑒2 𝑂3
= 2×
𝐴𝑟 𝐹𝑒 𝑀𝑟 𝐹𝑒2 𝑂3
2 × 55,85 𝑔. 𝑚𝑜𝑙 −1
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝐹𝑒 = 0,846 𝑔𝑟𝑎𝑚 × = 0,5917 𝑔𝑟𝑎𝑚
159,69 𝑔. 𝑚𝑜𝑙 −1
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝐹𝑒 0,5917 𝑔𝑟𝑎𝑚
%𝐹𝑒 = = × 100% = 29,588%
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 2 𝑔𝑟𝑎𝑚
Jadi, kadar Fe dalam sampel tersebut 29,588%.

PAG Kimia Kelompok Teknologi dan Kesehatan untuk SMK Kelas XII 137
Uji Kompetensi Semester 2
A. Pilihan Ganda
1. b. dialisis
3. d. kabut
5. b. penggumpalan karet
7. d. BaCl2
9. b. santan
11. b. flotasi
13. e. kelarutan zat warna tersebut dalam pelarut air
15. d. pemanggangan hingga 1.000°C
17. e. faktor konversi satuan
19. e. natrium oksalat

B. Esai
1. Perbedaan larutan sejati dan koloid.

Larutan Sejati Koloid


 Homogen, tidak dapat dibedakan  Tampak homogen, tetapi bersifat heterogen
walaupun menggunakan mikroskop jika dilihat dengan dengan mikroskop ultra.
ultra.
 Semua partikel berdimensi  Partikel berdimensi antara 1 nm sampai
(panjang, lebar, atau tebal) 1.000 nm.
kurang dari 1 nm.
 Satu fasa.  Dua fasa.
 Stabil.  Pada umumnya stabil.
 Tidak dapat disaring.  Tidak dapat disaring kecuali dengan
penyaring ultra.
a. Aerosol adalah sistem koloid dari partikel padat atau cair yang terdispersi
dalam gas.
b. Emulsi adalah sistem koloid yang fasa terdispersinya cairan.
c. Koloid hidrofob adalah koloid yang tidak menyukai air (pelarutnya).
d. Koloid hidrofil adalah koloid yang memiliki gaya tarik menarik dengan medium
pelarutnya.
3. Koloid terkoagulasi disebabkan oleh:
a. Pemanasan;
b. Elektroforesis;
c. Pendinginan;
d. penambahan elektrolit; dan
e. pencampuran koloid yang berbeda muatan.

PAG Kimia Kelompok Teknologi dan Kesehatan untuk SMK Kelas XII 138
5. Gerak Brown adalah gerak part secara acak (zig zag) yang terjadi akibat adanya
tumbukan antara partikel zat terdispersi dan zat pendispersi.
7. Reaksi yang terjadi: Ba4 → BaSO4× H2O → BaSO4(s)
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝐵𝑎 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝐵𝑎𝑆𝑂4
=
𝐴𝑟 𝐵𝑎 𝑀𝑟 𝐵𝑎𝑆𝑂4
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝐵𝑎 2,725 𝑔𝑟𝑎𝑚
−1
=
137,3 𝑔. 𝑚𝑜𝑙 233,37 𝑔. 𝑚𝑜𝑙 −1
137,3 𝑔. 𝑚𝑜𝑙 −1
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝐵𝑎 = 2,725 𝑔𝑟𝑎𝑚 × = 1,603 𝑔𝑟𝑎𝑚
233,37 𝑔. 𝑚𝑜𝑙 −1
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝐹𝑒 1,603 𝑔𝑟𝑎𝑚
%𝐹𝑒 = = × 100% = 32,06%
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 2 𝑔𝑟𝑎𝑚
Jadi, kadar Fe dalam sampel tersebut 32,06%.
9. Kegunaan larutan baku primer adalah untuk menentukan konsentrasi NaOH.

PAG Kimia Kelompok Teknologi dan Kesehatan untuk SMK Kelas XII 139

Anda mungkin juga menyukai