Anda di halaman 1dari 21

TUGAS FISIKA TERAPAN

FLUIDA STATIS DAN DINAMIS

Nama : Rolla Rohidayah


Misuri
NIM : 1501082
Prodi : TPK-C

KEMENTRIAN PERINDUSTRIAN REPUBLIK


INDONESIA
POLITEKNIK ATK YOGYAKARTA

2015

FLUIDA
Fluida adalah zat yang dapat mengalir. Kata Fluida mencakup zat car, air dan gas karena
kedua zat ini dapat mengalir, sebaliknya batu dan benda-benda keras atau seluruh zat padat tidak
digolongkan
kedalam
fluida
karena
tidak
bisa
mengalir.
Susu, minyak pelumas, dan air merupakan contoh zat cair. dan Semua zat cair itu dapat dikelompokan
ke dalam fluida karena sifatnya yang dapat mengalir dari satu tempat ke tempat yang lain. Selain zat
cair, zat gas juga termasuk fluida. Zat gas juga dapat mengalir dari satu satu tempat ke tempat lain.
Hembusan angin merupakan contoh udara yang berpindah dari satu tempat ke tempat lain.
Fluida merupakan salah satu aspek yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Setiap hari
manusia menghirupnya, meminumnya, terapung atau tenggelam di dalamnya. Setiap hari pesawat
udara terbang melaluinya dan kapal laut mengapung di atasnya. Demikian juga kapal selam dapat
mengapung atau melayang di dalamnya. Air yang diminum dan udara yang dihirup juga bersirkulasi
di dalam tubuh manusia setiap saat meskipun sering tidak disadari.
Fluida ini dapat kita bagi menjadi dua bagian yakni:
1. Fluida Statis (Fluida Diam)
2. Fluida Dinamis (Fluida Bergerak)

A. Fluida Statis
Fluida Statis adalah fluida yang berada dalam fase tidak bergerak (diam) atau fluida dalam
keadaan bergerak tetapi tak ada perbedaan kecepatan antar partikel fluida tersebut atau bisa dikatakan
bahwa partikel-partikel fluida tersebut bergerak dengan kecepatan seragam sehingga tidak memiliki
gaya geser.

Massa Jenis
Dalam Fisika, ukuran kepadatan (densitas) benda homogen disebut massa jenis, yaitu massa per
satuan volume. Secara matematis, massa jenis dituliskan sebagai berikut.

=m/V
dengan:
m = massa (kg atau g),
V = volume (m3 atau cm3), dan
= massa jenis (kg/m3 atau g/cm3)
Jenis beberapa bahan dan massa jenisnya dapat dilihat pada Tabel 1. berikut.

Tabel 1. Massa Jenis atau Kerapatan Massa (Density)


Bahan

Massa Jenis (g/cm3)

Nama Bahan

Massa Jenis (g/cm3)

Air

1,00

Gliserin

1,26

Aluminium

2,7

Kuningan

8,6

Baja

7,8

Perak

10,5

Benzena

0,9

Platina

21,4

Besi

7,8

Raksa

13,6

Emas

19,3

Tembaga

8,9

Es

0,92

Timah Hitam

11,3

Etil Alkohol

0,81

Sumber : College Physics, 1980


CONTOH SOAL :
1. Di dalam sebuah tabung gelas terdapat zat cair setinggi 10 cm. Tekanan air pada dasar tabung adalah 1200
N/m2. Jika g = 10 m/s2. Abaikan tekanan udara. Berapa massa jenis zat cair ?
A. 800 kg/m3
B. 900 kg/m3
C. 1000 kg/m3
D. 1200 kg/m3
E. 1300 kg/m3

Pembahasan :
Diketahui :
Ketinggian zat cair (h) = 10 cm = 0,1 meter
Tekanan (P) air pada dasar tabung = 1200 N/m2
Percepatan Gravitasi (g) = 10 m/s2
Ditanya : Massa Jenis zat cair ?
Jawab :

Massa Jenis zat cair adalah 1200 kg/m3.


Jawaban yang benar adalah D.

2. Raksa pada bejana berhubungan mempunyai selisih permukaan 3 cm. Massa jenis raksa = 13,6 gr/cm3.
Ketinggian zat cair pada tabung di sebelah kiri adalah 10 cm. Berapa massa jenis zat cair tersebut ?
A. 800 kg/m3
B. 1030 kg/m3

C. 1080 kg/m3
D. 1300 kg/m3
E. 1360 kg/m3
Pembahasan :
Diketahui :
Ketinggian (h) Raksa = 3 cm = 0,03 m
Massa jenis raksa = 13,6 gr/cm3 = 13600 kg/m3
Ketinggian (h) zat cair = 10 cm = 0,1 m
Ditanya : Massa Jenis zat cair ?
Jawab :
Sistem berada dalam keadaan setimbang statis karenanya tekanan zat
cair (tabung kiri) = tekanan raksa (tabung kanan)

Pudara + Pzatcair = Pudara + Praksa


Tekanan udara sama sehingga dilenyapkan dari persamaan

Pzatcair = Pudara

Jawaban yang benar adalah C.

3. Seorang siswa melakukan percobaan dengan menggunakan alat dan bahan sebagai berikut.

Dari hasil pengukuran seperti pada gambar dimana satuannya adalah cm3 sedangkan massa batu adalah 60
gram, massa jenis batu tersebut adalah .
pembahasan :
V = 80 -60 = 20 cm3
m = 60 gram

= m/V
= 60 / 20 = 3 g/cm3

Tekanan
Tekanan adalah gaya yang bekerja tegak lurus pada suatu permukaan bidang dan dibagi luas
permukaan bidang tersebut. Secara matematis, persamaan tekanan dituliskan sebagai berikut.
p=F/A

dengan:
F = gaya (N),
A = luas permukaan (m2), dan
p = tekanan (N/m2 = Pascal).

Persamaanmenyatakan bahwa tekanan p berbanding terbalik dengan luas permukaan bidang tempat
gaya bekerja. Jadi, untuk besar gaya yang sama, luas bidang yang kecil akan mendapatkan tekanan
yang lebih besar daripada luas bidang yang besar.
Tekanan hidrostatis disebabkan oleh fluida tak bergerak. Tekanan hidrostatis yang dialami oleh suatu
titik di dalam fluida diakibatkan oleh gaya berat fluida yang berada di atas titik tersebut. Perhatikanlah
Gambar 1.

Gambar 1. Dasar bejana yang terisi dengan fluida setinggi h akan mengalami tekanan hidrostatis
sebesar p.

Jika besarnya tekanan hidrostatis pada dasar tabung adalah p, menurut konsep tekanan, besarnya p
dapat dihitung dari perbandingan antara gaya berat fluida (F) dan luas permukaan bejana (A).
p = F / A = gaya berat fluida / luas permukaan bejana

Gaya berat fluida merupakan perkalian antara massa fluida dengan p = (mfluida x g) / A. Oleh karena m
= V, persamaan tekanan oleh fluida dituliskan sebagai p = Vg / A.
Volume fluida di dalam bejana merupakan hasil perkalian antara luas permukaan bejana (A) dan
tinggi fluida dalam bejana (h). Oleh karena itu, persamaan tekanan di dasar bejana akibat fluida
setinggi h dapat dituliskan menjadi :
p = (Ah)g / A = hg

Jika tekanan hidrostatis dilambangkan dengan ph, persamaannya dituliskan sebagai berikut.
ph = gh

dengan:
ph = tekanan hidrostatis (N/m2),

= massa jenis fluida (kg/m3),


g = percepatan gravitasi (m/s2), dan
h = kedalaman titik dari permukaan fluida (m).
Prinsip tekanan hidrostatis ini digunakan pada alat-alat pengukur tekanan. Alat-alat pengukur
tekanan yang digunakan untuk mengukur tekanan gas, di antaranya sebagai berikut.
a) Manometer Pipa Terbuka
b) Barometer
c) Pengukur Tekanan Ban

Tekanan Total

Gambar 6. Tekanan total atau tekanan mutlak yang dialami oleh titik A yang berada di dalam suatu
fluida adalah sebesar pA.

Pada permukaan fluida yang terkena udara luar, bekerja tekanan udara luar yang dinyatakan dengan
p. Jika tekanan udara luar ikut diperhitungkan, besarnya tekanan total atau tekanan mutlak pada satu
titik di dalam fluida adalah

pA = p0 + gh
dengan:
p0 = tekanan udara luar = 1,013 105 N/m2, dan
pA = tekanan total di titik A (tekanan mutlak).

CONTOH SOAL :
1.

Seekor ikan berada pada kedalaman 15 meter di bawah permukaan air.

Jika massa jenis air 1000 kg/m3 , percepatan gravitasi bumi 10 m/s2 dan tekanan udara luar 105 N/m,
tentukan :
a) tekanan hidrostatis yang dialami ikan
b) tekanan total yang dialami ikan
Pembahasan
Dik : air = 1000 kg/m3

g = 10 m/s2
h = 15 m
po =105 N/m
Jawab :
a) tekanan hidrostatis yang dialami ikan

b) tekanan total yang dialami ikan

Hukum Utama Hidrostatis


Gambar tersebut memperlihatkan sebuah bejana berhubungan yang diisi dengan fluida, misalnya air. Anda
dapat melihat bahwa tinggi permukaan air di setiap tabung adalah sama, walaupun bentuk setiap tabung
berbeda. Hukum Utama Hidrostatis menyatakan bahwa semua titik yang berada pada bidang datar yang sama
dalam fluida homogen, memiliki tekanan total yang sama. Jadi, walaupun bentuk penampang tabung berbeda,
besarnya tekanan total di titik A, B, C, dan D adalah sama.
Tekanan total di titik A dan titik B sama besar. Menurut persamaan tekanan hidrostatis, besarnya tekanan di titik
A dan titik B bergantung pada massa jenis fluida dan ketinggian fluida di dalam tabung. Secara matematis,
persamaannya dapat dituliskan sebagai berikut.

pA = pB
p0 + 1gh1 = p0 + 2gh2

1h1 = 2h2
dengan:

h1 = jarak titik A terhadap permukaan fluida 1,


h2 = jarak titik B terhadap permukaan fluida 2,
1 = massa jenis fluida satu, dan

2 = massa jenis fluida dua.


CONTOH SOAL :

1. Sebuah pipa U yang diisi minyak dan air dalam keadaan stabil tampak seperti gambar.

Massa jenis air = 1000 kg.m 3, dan massa jenis minyak 800 kg.m 3, maka perbedaan
ketinggian ( h) adalah..
A. 8 cm
B. 6 cm
C. 5 cm
D. 4 cm
E. 2 cm
Pembahasan
Tekanan hidrostatis di titik A sama dengan tekanan hidrostatis di titik B. Cari ketinggian
air, kemudian selisihnya dengan tinggi minyak:

2. Pipa U diisi dengan air raksa dan cairan minyak seperti terlihat pada gambar!

Jika ketinggian minyak h2 adalah 27,2 cm, massa jenis minyak 0,8
gr/cm dan massa jenis Hg adalah 13,6 gr/cm3tentukan ketinggian air raksa (h1)!
3

Pembahasan
Tekanan titik-titik pada cairan yang berada pada garis vertikal seperti ditunjukkan gambar
diatas adalah sama.

Hukum Pascal
Hukum Pascal dapat digambarkan seperti pada Gambar 9.

Gambar 9. Tekanan F1 di pipa satu sama besar dengan gaya angkat di pipa dua.
Tekanan oleh gaya sebesar F1 terhadap pipa 1 yang memiliki luas penampang pipa A1 , akan
diteruskan oleh fluida menjadi gaya angkat sebesar F2 pada pipa 2 yang memiliki luas penampang
pipa A2 dengan besar tekanan yang sama. Oleh karena itu, secara matematis Hukum Pascal ditulis
sebagai berikut.

p1 = p2
F1 / A1 = F2 / A2
dengan:
F1 = gaya pada pengisap pipa 1,
A1 = luas penampang pengisap pipa 1,
F2 = gaya pada pengisap pipa 2, dan
A2 = luas penampang pengisap pipa 2.

CONTOH SOAL :
1. Alat pengangkat mobil yang memiliki luas pengisap masing-masing sebesar 0,10 m2 Cerdas dan
4 104 m2 digunakan untuk mengangkat mobil seberat 2 104 N. Berapakah besar gaya yang
harus diberikan pada pengisap yang kecil?
Diketahui: A1 = 4 104 m2
Jawab :

A2 = 0,1 m2

F2 = 2 104 N

F1 = 80 N.

F1= 80 N .
Dengan demikian, gaya yang harus diberikan pada pengisap yang kecil adalah 80 N.

2. Sebuah dongkrak hidrolik digunakan untuk mengangkat beban.

Jika jari-jari pada pipa kecil adalah 2 cm dan jari-jari pipa besar adalah 18
cm, tentukan besar gaya minimal yang diperlukan untuk mengangkat beban 81 kg !
Pembahasan
Dik:
m = 250 kg
r1 = 2 cm
r2 = 18 cm
w = mg = 810 N
F =.
Jika diketahui jari-jari (r) atau diameter (D) pipa gunakan rumus:

Diperoleh

Hukum Archimedes
Menurut Archimedes, benda yang dicelupkan sebagian atau seluruhnya ke dalam fluida, akan
mengalami gaya ke atas. Besar gaya ke atas tersebut besarnya sama dengan berat fluida yang
dipindahkan oleh benda. Secara matematis, Hukum Archimedes dituliskan sebagai berikut.

FA = fVfg
dengan:

FA = gaya ke atas (N),


f = massa jenis fluida (kg/m3),
Vf = volume fluida yang dipindahkan (m3), dan
g = percepatan gravitasi (m/s3).

a. Terapung
Benda yang dicelupkan ke dalam fluida akan terapung jika massa jenis benda lebih kecil daripada
massa jenis fluida (b < f). Massa jenis benda yang terapung dalam fluida memenuhi persamaan
berikut.

atau
dengan :

Vbf = volume benda yang tercelup dalam fluida (m3),


Vb = volume benda (m3),
hbf = tinggi benda yang tercelup dalam fluida (m),
hb = tinggi benda (m),
b = massa jenis benda (kg/m3), dan
f = massa jenis fluida (kg/m3).
b. Melayang

Benda yang dicelupkan ke dalam fluida akan melayang jika massa jenis benda sama
dengan massa jenis fluida

(b = f).

c. Tenggelam
Benda yang dicelupkan ke dalam fluida akan tenggelam jika massa jenis benda lebih besar daripada
massa jenis fluida (b > f). Jika benda yang dapat tenggelam dalam fluida ditimbang di dalam fluida
tersebut, berat benda akan menjadi

wbf = w FA

atau

wbf = (b f) Vbg

dengan:
wbf = berat benda dalam fluida (N), dan
w = berat benda di udara (N).
CONTOH SOAL :

1. Sebuah batu memiliki berat 30 N Jika ditimbang di udara. Jika batu tersebut ditimbang di dalam air
beratnya = 21 N. Jika massa jenis air adalah 1 g/c m3, tentukanlah:
a. gaya ke atas yang diterima batu,
b. volume batu, dan
c. massa jenis batu tersebut.

Diketahui: w = 30 N

air

= 1 g/cm3 = 1.000 kg/m3

wbf = 21 N

air = 1 g/cm3.

a. wbf = w FA
21 N = 30 N FA
FA = 9 N
b. FA =

air

batu

9 N = (1.000 kg/m3) (Vbatu) (10 m/s2)


Vbatu = 9 104 m3
c.

batu

= 3.333,3 kg/m3.

2. Sebuah benda tercelup sebagian dalam cairan yang memiliki massa jenis
0,75 gr/cm3 seperti ditunjukkan oleh gambar berikut!

Jika volume benda yang tercelup adalah 0,8 dari volume totalnya, tentukan massa jenis benda tersebut!
Pembahasan
Gaya-gaya yang bekerja pada benda diatas adalah gaya berat yang berarah ke bawah dan gaya apung / gaya
Archimides dengan arah ke atas. Kedua gaya dalam kondisi seimbang.

3. Sebuah benda dimasukkan ke dalam air. Ternyata, 25% dari volume benda terapung di atas
permukaan air. Berapakah massa jenis benda tersebut?
Diketahui : Vbenda terapung = 25%.
Jawab :

wbenda
Mg

air

air

V benda g =

= FA
V
air

benda tercelup

V benda tercelup g

Tegangan Permukaan
Tegangan permukaan didefinisikan sebagai gaya pada permukaan fluida tiap satuan panjang.
Besar tegangan permukaan untuk benda yang memiliki satu permukaan adalah:

Dengan F = gaya permukaan (N); L = panjang benda (m); dan


gama= tegangan permukaan (N/m). Untuk benda sepanjang L yang
memiliki dua permukaan, dengan L = 2 L.maka:
Besarnya tegangan permukaan zat cair juga dipengaruhi oleh
keadaan permukaan zat cair, misalnya suhu zat cair. Semakin tinggi
suhu zat cair, semakin kecil tegangan permukaannya, dan
sebaliknya.

= F/d
dengan = tegangan permukaan (N/m atay Dyne/cm)
d = panjang permukaan (m atau cm) dimana dilai d adalah = 2l

Atau

CONTOH SOAL :
1. Sebtang kawat dibengkokkan seperti huru U. Kemudian kawat kecil PQ yang bermassa 0,2 gram
dipasang dalam kawat tersebut(perhatikan gambar). Kemudian kawat tersebut dicelupkan ke dalam
cairan sabun dan diangkat vertikal sehingga ada lapisan tipis sabun di antara kawat tersebut. Ketika
ditarik ke atas kawa kecil mengalami gaya tarik ke atas oleh lapisan sabung. Agar terjadi
keseimbangan, maka pada kawat kecil PQ digantungkan benda dengan massa 0,1 gram. Jika
panjang kawat PQ = 10 cm dan nilai gravitasi 9,8 m/s2, berapa tegangan sabun tersebut?

Diketahui : Massa kawat = 0,2 gram = 2 x 10-4 kg; Panjang kawat (l) = 10 cm = 10-1 m; Massa benda =
0,1 gram = 1 x 10-4 kg; g = 9,8 m/s2
Ditanyakan : tegangan permukaan lapisan sabun (g)

Rumus
= F/d ( d = 2l)
F = m x g = 3 x 10-4 kg x 9,8 = 2,94 x 10-3 N
= 2,94 x 10-3/ 2x 10-1 = 1,47 x 10-2 N/m. Jadi besarnya tegangan permukaan adalah 1,47 x 10-2 N/m.

Kapilaritas
Kapilaritas adalah peristiwa naik atau turunnya permukaan zat cair pada pipa
kapiler .
Naik atau turunnya permukaan zat cair dapat ditentukan dengan persamaan berikut.
mg = F cos
Vg = l cos
r2hg = 2 r cos

dengan:
h = kenaikan atau penurunan zat cair (m),
= tegangan permukaan (N/m),
g = percepatan gravitasi (m/s2), dan
r = jari-jari alas tabung/pipa (m).

CONTOH SOAL :
1.Suatu tabung berdiameter 0,4 cm jika dimasukkan secara vertikal ke dalam air, sudut kontaknya
60. Jika tegangan permukaan air 0,5 N/m dan g = 10 m/s2, tentukanlah kenaikan air pada tabung.
Diketahui: dtabung = 0,4 cm, = 60, = 0,5 N/m, dan g = 10 m/s2.

h = 0,025 m = 2,5 cm.

Viskositas
Viskositas merupakan ukuran kekentalan fluida yang menyatakan besar kecilnya gesekan
dalam fluida. Semakin besar viskositas fluida, maka semakin sulit suatu fluida untuk mengalir dan
juga semakin suatu benda bergerak di dalam fluida tersebut. Koefesien viskositas dinyatakan dalam
simbol h yang harga ketetapannya untuk fluida kental adalah 110 x 10-3 Pa s, sedangkan untuk fluida
tidak kental adalah 1.0 x 10-3 Pas.
Apabila suatu benda bergerak dengan kelajuan v dalam suatu fluida kental yang koefesien
viskositasnya h, maka benda tersebut akan mengalami gaya gesekan fluida sebesar ;

F=kv
Dengan k adalah konstanta yang bergantung pada bentuk giometris benda. Berdasarkan

perhitungan laboratorium, pada tahun 1845 Sir George Stokes menunjukkan bahwa untuk benda yng

bentuk giometrisnya berupa bola, nilai k = 6

r. Bila disubtitusikan ke dalam persamaan diatas,

maka dapat di peroleh ;

Fx = 6

rv

Dengan :
Fs = gaya gesekan stokes (N)
= koefesien viskositas fluida (Pa S)
r = jari-jari bola (m)
v = kelajuan bola (m/s)
CONTOH SOAL :
1. Sebuah kelereng dengan jari-jari 0,5 cm jatuh ke dalam bak berisi oli yang memiliki koefisien
viskositas 110 103N.s/m2. Tentukan besar gesekan yang dialami kelereng jika bergerak dengan
kelajuan 5 m/s!
Dik:
r = 0,5 cm = 5 103 m
= 110 103 N.s/m2
= 5 m/s
Ff =.....
Benda yang bergerak dalam fluida akan mengalami gesekan. Besar gesekan yang terjadi jika benda
bentuknya BOLA dirumuskan:

dimana :
Ff = gaya gesekan di dalam fluida
= koefisien viskositas fluida
r = jari-jari benda
= kecepatan gerak benda
sehingga besarnya gesekan

B. Fluida Dinamis
Fluida dinamis adalah fluida (bisa berupa zat cair, gas) yang bergerak. Untuk memudahkan
dalam mempelajari, fluida disini dianggap steady (mempunyai kecepatan yang konstan terhadap
waktu), tak termampatkan (tidak mengalami perubahan volume), tidak kental, tidak turbulen (tidak
mengalami putaran-putaran).

Debit Aliran
Jumlah volume fluida yang mengalir
persatuan waktu, atau:

Dimana :

Q = debit aliran (m3/s)


A = luas penampang (m2)
V = laju aliran fluida (m/s)
Aliran fluida sering dinyatakan dalam
debit aliran

Dimana :
Q = debit aliran (m3/s)
V = volume (m3)
t = selang waktu (s)

CONTOH SOAL :
1. Sebuah selang karet menyemprotkan air vertikal ke atas sejauh 4,05
meter. Bila luas ujung selang adalah 0,8 cm2, maka volume air yang keluar
dari selang selama 1 menit adalah liter
Diketahui:
h = 4,05 m
A = 0,8cm2 = 8.10-5m2
t = 1menit = 60 sekon
ditanya: V = .?
Jawab
Ep = m.g.h = mv2
v = 2.g.h = 2.10.4,05 = 9 m/s
Q = A.v = 8.10-3.9 = 7,2.10-4 m3/s
V = Q.t = 7,2.10-4.60 = 432.10-4m3 = 43,2 L

2. Debit air yang keluar dari pipa yang luas penampangnya 4cm 2 sebesar
100 cm3/s. Kecepatan air yang keluar dari pipa tersebut adalah .
Dik: A= 4cm2
Q=100 cm3/s
Dit: v ?
Jawab: Q=A.v
v = Q/A = 100/4 = 25 cm/s = 0,25 m/s
3. .Air mengalir kedalam sebuah bak dengan debit tetap 0,5 liter/s. Jika bak
tersebut berukuran 1x1x1 m3, maka bak tersebut akan penuh dalam waktu
menit
Diketahui:
Q = 0,5 liter/s = 5.10-4 m3/s
V = 1m3
A = 1m2
Ditanyakan: t = . ?

Jawab:
Q = V/t
t = V/Q = 1/5.10-4 = 2000 s = 33,3 menit

Persamaan Kontinuitas
Air yang mengalir di dalam pipa air dianggap mempunyai debit yang sama di
sembarang titik. Atau jika ditinjau 2 tempat, maka:

Debit aliran 1 = Debit aliran 2, atau :


Q1 = Q2

CONTOH SOAL :
1. Air mengalir melalui pipa mendatar dengan luas penampang pada masingmasing ujungnya 200mm2 dan 100mm2. Bila air mengalir dari panampang
besar dengan kecepatan adalah 2 m/s, maka kecepatan air pada penampang
kecil adalah .
Diketahui:
A1 = 200 mm2= 2.10-4m2
A2 = 100mm2= 10-4m2
v1 =
2 m/s
ditanyakan v2 = . ?
jawab:
Q1 = Q2
A1v1 = A2V2
v2 = A1v1/A2 = 2.10-4.2/10-4 = 4m/s

Hukum Bernoulli
Hukum Bernoulli adalah hukum yang berlandaskan pada hukum kekekalan energi yang
dialami oleh aliran fluida. Hukum ini menyatakan bahwa jumlah tekanan (p), energi kinetik
per satuan volume, dan energi potensial per satuan volume memiliki nilai yang sama pada
setiap titik sepanjang aliran fluida ideal. Jika dinyatakan dalam persamaan menjadi :

Dimana :
p = tekanan air (Pa)
v = kecepatan air (m/s)
g = percepatan gravitasi
h = ketinggian air
CONTOH SOAL :
1.Pipa untuk menyalurkan air menempel pada sebuah dinding rumah
seperti terlihat pada gambar berikut! Perbandingan luas penampang pipa
besar dan pipa kecil adalah 4 : 1.

Posisi pipa besar adalah 5 m diatas tanah dan pipa kecil 1 m diatas tanah. Kecepatan aliran air pada
pipa besar adalah 36 km/jam dengan tekanan 9,1 x 10 5 Pa. Tentukan :
a) Kecepatan air pada pipa kecil
b) Selisih tekanan pada kedua pipa
c) Tekanan pada pipa kecil
(air = 1000 kg/m3)
Dik :h1 = 5 m
A1 : A 2 = 4 : 1
Jawab:

h2 = 1 m

v1 = 36 km/jam = 10 m/s

a) Kecepatan air pada pipa kecil


Persamaan Kontinuitas :
A1v1 = A2v2
(4)(10) = (1) (v2)
v2 = 40 m/s
b) Selisih tekanan pada kedua pipa
Dari Persamaan Bernoulli :
P1 + 1/2 v12 + gh1 = P2 + 1/2 v22 + gh2
P1 P2 = 1/2 (v22 v12) + g(h2 h1)
P1 P2 = 1/2(1000)(402 102) + (1000)(10)(1 5)
P1 P2 = (500)(1500) 40000 = 750000 40000
P1 P2 = 710000 Pa = 7,1 x 105 Pa
c)

Tekanan pada pipa kecil


P1 P2 = 7,1 x 105
9,1 x 105 P2 = 7,1 x 105
P2 = 2,0 x 105 Pa

P1 = 9,1 x 105 Pa

2.

Penerapan Hukum Bernoulli


a. Alat Ukur Venturi
Kecepatan aliran zat cair di dalam pipa dapat diukur dengan persamaan.

CONTOH SOAL :
1. Pipa venturi meter yang memiliki luas penampang masing-masing 8 102 m2 dan 5

10
3
m2
kan

diguna
untuk

mengukur kelajuan air. Jika beda ketinggian air raksa di dalam kedua manometer adalah 0,2 m
dan g = 10 m/s2, tentukanlah kelajuan air tersebut ( raksa = 13.600 kg/m3).
Diketahui: A1 = 8 102 m2, A2 = 8 103 m2, h = 0,2 m, dan g = 10 m/s2

b. Tabung Pitot(Pipa Prandtl)


Tabung pitot digunakan untuk mengukur kelajuan aliran suatu gas di dalam sebuah pipa.
Misalnya udara, mengalir melalui tabung A dengan kecepatan v. Kelajuan udara v di dalam pipa
dapat ditentukan dengan persamaan :

c. Gaya Angkat Pada Sayap Pesawat Terbang


Sayap pesawat terbang didesain sedemikian rupa sehingga aliran udara diatasnya lebih
cepat daripada aliran udara dibawahnya. Sebagai hasilnya, tekanan diatas pesawat lebih rendah
daripada tekanan udara di bawah pesawat sehingga timbul gaya angkat pada pesawat.

Keterangan:
= massa jenis udara (kg/m3)
va= kecepatan aliran udara pada bagian atas pesawat (m/s)
vb= kecepatan aliran udara pada bagian bawah pesawat (m/s)
F = Gaya angkat pesawat (N)
CONTOH SOAL :
1.Sebuah pesawat terbang bergerak dengan kecepatan tertentu sehingga udara yang melalui bagian
atas dan bagian bawah sayap pesawat yang luas permukaannya 50 m2 bergerak dengan kelajuan
masing-masing 320 m/s dan 300 m/s. Berapakah besarnya gaya angkat pada sayap pesawat terbang
tersebut? ( udara = 1,3 kg/m3)
Diketahui: A = A = 50 m2, v2 = 320 m/s, v1 = 300 m/s, dan udara = 1,3 kg/m3.
F1 F2 = 1/2 A (v22 - v11)

(1,3 kg/m3)(50 m2)(320 m/s)2 (300 m/s)2 = 403.000 N


d. Penyemprotan Parfum dan Obat Nyamuk
Prinsip kerja yang dilakukan dengan menghasilkan laju yang lebih besar
pada ujung atas selang botol sehingga membuat tekanan di atas lebih kecil
daripada tekanan di bawah. Akibatnya cairan dalam wadah tersebut terdesak
ke atas selang dan lama kelamaan akan menyembur keluar.
e. Kebocoran Pada tangki Dinding

Menurut Hukum Toricelli, jika diameter lubang kebocoran pada dinding tangki sangat
kecil dibandingkan diameter tangki, kelajuan air yang keluar dari lubang sama dengan kelajuan
yang diperoleh jika air tersebut jatuh bebas dari ketinggian h.
Kecepatan aliran air pada saat kali pertama keluar dari lubang adalah :

Jarak horizontal tibanya air di tanah adalah :

t = (2H/g)
Keterangan :
v = kecepatan keluar cairan dari lubang
X = jarak mendatar jatuhnya cairan
h = jarak permukaan cairan ke lubang bocor
H = jarak tempat jatuh cairan (tanah) ke lubang
t = waktu yang diperlukan cairan menyentuh tanah

bocor

CONTOH SOAL :
1. Gambar di atas menunjukkan sebuah reservoir yang penuh dengan air. Pada dinding
bagian bawah reservoir itu bocor hingga air memancar sampai di tanah. Jika g = 10 m/s2,
tentukanlah:
a. kecepatan air keluar dari bagian yang bocor;
b. waktu yang diperlukan air sampai ke tanah;
c. jarak pancaran maksimum di tanah diukur dari titik P.
Diketahui: h1 = 1,8 m
h2 = 5 m
g = 10 m/s2.
Jawab:

Anda mungkin juga menyukai