Anda di halaman 1dari 35

PETUNJUK

PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK


MINYAK DAN LEMAK

KELAPA
( Cocos nucifera L )

ENTIN DARMAWATI
KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN RI
AKADEMI TEKNOLOGI KULIT
YOGYAKARTA
2015

DAFTAR ISI

A. TUJUAN .....................................................................................................1
B. DASAR TEORI .......................................................................................1
1. Deskripsi Pohon Kelapa (Cocos nuciferaL) .........................................1
2. Pemanfaatan...........................................................................................2
3. Sifat dan Senyawa yang terkandung ...................................................2
4. Struktur Kimianya .................................................................................3
5. Hasil organoleptik dan Identifikasi ......................................................4
6. Hasil Penerapan minyak dan lemak ....................................................5
C. BAHAN DAN ALAT .................................................................................5
1. Bahan yang digunakan .........................................................................5
2. Alat yang digunakan ...........................................................................6
D. CARA KERJA ...........................................................................................6
1. Tahap Persiapan ...................................................................................6
2. Tahap Proses pengambilan minyak .....................................................7
3. Tahap Pemurnian dan penerapannya ...................................................7
4. Tahap Evaluasi Hasil .............................................................................8
E. PEMBUATAN LAPORAN ........................................................................8
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................9
LAMPIRAN ....................................................................................................10

DAFTAR GAMBAR
2.1 Pohon Kelapa (Cocos nucifera L)............................................................ 1
2.2 Buah/daging Kelapa................................................................................ 2
2.3...................................................Struktur Kimia senyawa minyak/lemak
2.4...............................................................Hasil Pembuatan Minyak/lemak
2.5...........................Hasil aplikasi Minyak pada kulit kras kambing/domba

BUAH KELAPA

5
5
5

( Cocos Nucifera L )
A. TUJUAN PRAKTIKUM :
Pengambilan senyawa minyak kelapa ( derivat gugus fungsional Minyak dan lemak)
dari buah Kelapa (Cocos Nucifera L) bagian yang diambil dagingnya sebagai bahan minyak
dengan metode fermentasi dan pemanasan, identifikasi dan dihitung rendemennya.
B. DASAR TEORI :
1. Deskripsi Pohon kelapa (Cocos nucifera L)
Dalam klasifikasi tumbuhan, pohon kelapa termasuk dalam genus : cocos dan
species : nucifera. Pohon kelapa banyak manfaatnya mulai dari batang, daun dan
buahnya, semua dapat dimanfaatkan. Selain itu pohon kelapa juga dijadikan logo
Pramuka (Praja Muda Karana) . Mungkin sebagian dari kita sudah tau manfaat dari
pohon kelapa, agar lebih jelas disini ada beberapa penjelasan dari manfaat pohon kelapa.
Batang kelapa tua dapat dijadikan bahan bangunan, mebel, jembatan darurat,
kerangka perahu dan kayu bakar. Batang yang benar-benar tua dan kering sangat tahan
terhadap sengatan rayap. Kayu dari pohon kelapa yang dijadikan mebel dapat diserut
sampai permukaannya licin dengan tekstur yang menarik .Batang kelapa dapat
dimanfaatkan untuk membuat penopang genting rumah, biasanya pemanfaatan sebagai
penopang genting masih ditemukan di desa-desa, selain itu batang kelapapun masih bisa
digunakan sebagai perabot rumah tangga dan sebagainya.
Daun kelapa dapat dibuat menjadi berbagai macam benda. Misalnya bingkai lemari,
hiasan janur, keranjang sampah, sapu lidi, sarang ketupat, tatakan, dan tempat buah. Kita
semua tau Daun kelapa sering digunakan untuk hiasan atau janur, sarang ketupat dan juga
atap rumah. Tulang daun atau lidi dijadikan barang anyaman, sapu lidi dan tusuk daging
(sate). Kemudian manggar atau pangkal pelepahnya dapat dimanfaatkan untuk membuat
ragi dan gula.Sementara pelepah keringnya dapat dibuat kipas, sandal, tas tangan, dan
topi. Sementara pucuk daunnya dapat dibuat makanan, seperti asinan.

Buah banyak dari bagian buah merupakan bahan yang bermanfaat. Sabut kelapa
yang telah dibuang gabusnya merupakan serat alami yang berharga mahal untuk pelapis
jok dan kursi Tempurung kelapa dapat dibakar langsung sebagai kayu bakar, atau diolah
menjadi arang. Arang batok kelapa dapat digunakan sebagai kayu bakar biasa atau diolah
menjadi arang aktif yang diperlukan oleh berbagai industri pengolahan.
Daging kelapa merupakan bagian yang paling penting dari komoditi asal pohon kelapa.
Daging kelapa yang cukup tua, diolah menjadi kelapa parut, santan, kopra, dan minyak
goreng. Sedangkan daging kelapa muda dapat dijadikan campuran minuman cocktail dan
dijadikan selai. Air kelapa dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan kecap dan sebagai
media pada fermentasi nata de coco.
Akar kelapa dapat bermanfaat untuk kehidupan. Akar ini bisa dijadikan zat pewarna pada
perabotan rumah tangga. Bisa juga dimanfaatkan untuk obat-obatan (dalam ukuran atau
takaran tertentu).

Gambar 2.1 : Pohon Kelapa(Cocos Nucifera L)

Pembuatan Virgin Coconut Oil (VCO) secara tradisional sudah sejak lama
dipraktikkan oleh ibu-ibu di pedesaan. Umumnya, VCO yang dihasilkan digunakan untuk
minyak goreng. Di beberapa daerah, minyak ini lebih dikenal dengan nama minyak kelentik atau
minyak krengseng. Pembuatan minyak kelapa ini merupakan upaya pemanfaatan buah kelapa
yang dipanen dari kebunnya sendiri. Biasanya, kelapa yang sudah dipanen hanya mampu
bertahan selama 1-2 bulan. Setelah itu, buah kelapa akan busuk, atau tumbuh menjadi anakan
baru. Di samping itu, mahalnya harga minyak goreng baik yang berbahan baku kelapa, kelapa
sawit, jagung, atau kedelai di pasaran juga menjadi alasan lain.
Umumnya, ibu rumah tangga hanya memproduksi minyak kelapa dalam jumlah
sedikit (misalnya 20-25 butir kelapa) dalam sekali produksi. Dari bahan baku tersebut, dihasilkan
sekitar 2-3 liter minyak kelapa, tergantung dari kualitas kelapa yang digunakan dan proses
pembuatannya. Frekuensi pembuatannyapun cukup lama, biasanya sampai minyak goreng
tersebut habis. Alasan lain yangmembuat produksi dalam jumlah sedikit juga disebabkan karena
daya simpan minyak kelapa goreng tidak bisa terlalu lama, sekitar 1-2 bulan. Hal ini disebabkan
oleh adanya proses pemanasan. Di atas suhu 80 C saat proses pemanasan berlangsung, banyak
kandungan antioksidan yang menguap dan hampir semua jenis protein mengalami denaturasi.
Oleh karenanya, minyak kelapa mudah teroksidasi sehingga menyebabkan ketengikan.
Proses pembuatan minyak kelapa murni dengan cara tradisional sangat mudah untuk
diterapkan oleh petani di pedesaan. Di samping peralatan yang digunakannya sangat sederhana,
teknologi prosesnya pun cenderung mudah dilakukan. Tahap yang perlu dilalui untuk
terbentuknya minyak kelapa yaitu pembuatan santan kelapa. Dengan Cara pemanasan, dari
santan ini akan diperoleh minyak kelapa. Pemanasan yang dilakukan sangat tergantung pada
besar-kecilnya api yang digunakan. Umumnya, bersuhu sekitar 100 110 C. Suhu ini
dikatakan ideal karena pada suhu tersebut air yang terdapat dalam santan akan menguap. Dengan
demikian, protein yang berikatan dengan air pun akan pecah.

2.

Pemanfaatan

Buah Kelapa memliki nama ilmiah Cocos Nucifera yaitu satu jenis tumbuhan dari suku
aren-arenan atau Arecaceae termasuk anggota tunggal dalam marga Cocos. Buah Kelapa ini
banyak dimanfaatkan hampir seluruh bagiannya oleh manusia. Dan dianggap tumbuhan serba
guna
a. Air kelapa berkhasiat sebagai diuretik, yaitu untuk memperlancar pengeluaran air seni. Air
kelapa muda dicampur dengan sedikit sari jeruk sitrun bermanfaat untuk mengatasi dehidrasi,
juga untuk memerangi gangguan cacing dalam perut anak-anak kecil.
b. Jika air kelapa muda yang dicampur dengan susu amat baik untuk makanan anak. Campuran
air kelapa muda tersebut mempunyai khasiat untuk mencegah penggumpalan susu dalam perut,
muntah, sembelit, dan sakit pencernaan.
c. Air kelapa juga mempunyai bermacam-macam khasiat sebagai obat. Di antaranya, minum air
kelapa muda juga dapat membantu mengatasi pengaruh racun obat sulfa dan antibiotika lain,
sehingga menjadikan obat-obat itu lebih cepat diserap darah.
d. Mencuci muka dengan air kelapa secara kontinu tiap hari dapat menyembuhkan atau
melenyapkan jerawat, noda-noda hitam, kerutan pada wajah yang datang lebih dini, kulit
mengering, dan wajah menjadi tampak berseri
e. Campurlah air kelapa dengan sedikit madu. Ramuan ini merupakan tonikum yang murah tetapi
berkhasiat. Ramuan ini merangsang pusat-pusat seksual tubuh dan meniadakan akibat buruk
gairah seksual berlebih.
f. Jerawat membandel dapat diobati dengan campuran 25 gram pasta kunyit dengan segelas air
kelapa, lalu dibiarkan selama semalam suntuk, kemudian tambahkan 3 sendok teh bubuk
cendana merah. Aduk-aduklah semua bahan tersebut sampai rata, kemudian disimpan lagi tanpa
terganggu selama 3 hari. Saringlah ramuan tadi dengan tiga lapis kain kasa. Simpan sari tadi
dalam botol, dan oleskan pada muka dua kali sehari hingga jerawat lenyap.
g. Air kelapa juga berkhasiat sebagai obat luka, telapak kaki pecah-pecah, dan eksim. Membuat
ramuannya relatif mudah. Rendamlah segenggam beras dalam air kelapa muda bersama
tempurungnya sampai beras terasa asam karena peragian, kemudian beras digiling menjadi
bubuk halus. Tepung beras tersebut digunakan dengan dioleskan setiap hari selama 3-4 hari pada
bagian tubuh yang sakit.

h. Jika air kelapa muda dicampur dengan sejumput bubuk kunyit dan air kapur sirih dalam
ukuran sama merupakan obat luka bakar dan meniadakan rasa panas pada telapak kaki dan
tangan.

Gambar 2.2 : Buah Kelapa (Cocos nuciferaL) dan air kelapa


Manfaat Keseluruhan Dari Buah Kelapa adalah :
a. Serabut (sabut) kulit kelapa muda. Manfaat dari sabut ini tidak seistimewa sabut kulit
kelapa tua. Hal tersebut terjadi karena kandungan air dalam sabut masih banyak dan sabut
belum begitu kuat seratnya.
b. Untuk mendapatkan sabut kelapa muda dapat dikeringkan dahulu dengan dijemur
matahari. Manfaat sabut digunakan sebagai bagian pembuatan souvenir, sumber bahan
bakar (biasanya masih dipakai di desa-desa), tali, keset dll.
c. Tempurung kelapa muda. Dalam keadaan kering dapat dijadikan souvenir, sumber bahan
bakar semacam arang dan permainan tradisional anak-anak.
d. Daging buah kelapa muda. Dagingnya yang gurih dan nimat menjadi salah satu santapan
ringan sambil meminum airnya. Kaya akan serat dan vitamin yang mendukung kesehatan
tubuh manusia. Daging buah kelapa muda juga dapat diolah lagi menjadi berbagai
macam hidangan istimewa dalam banyak variasi jenis makanan.
e. Air kelapa muda. Merupakan bagian paling penting dari manfaat buah kelapa muda.
Beberapa manfaat air kelapa muda adalah mengobati keracunan yang mendadak terutama

karena asupan lewat oral (mulut). Air kelapa muda (terutama kelapa muda hijau) dapat
menetralisir racun yang sudah masuk, biasanya si pasien akan muntah-muntah setelah
meminum air kelapa muda. Berbagai macam penyembuhan tradisional dengan air kelapa
muda juga dilakukan oleh penduduk setempat.Menyeimbangkan cairan ion dan mineral
dalam tubuh. Banyak kandungan gizi yang bermanfaat dari air ini untuk meningkatkan
kekebalan tubuh seperti vitamin C. Itulah kenapa ada beberapa macam produk minuman
yang mengandalkan air kelapa muda sebagai bahan utamanya.
f. dengan menjadikannya sebagai infus. Cairan isotonik dalam air kelapa muda memang
mendekati carian infus yang banyak akan mineral dan ion.
g. Mengandung nilai gizi yang bagus guna perawatan tubuh, pada sebagaian Negara air
kelapa muda ini dimanfaatkan untuk pengembangan produk kosmetika dan kecantikan

Gambar 2.3 : Daging buah kelapa dan santan


Daging buah kelapa muda. Dagingnya yang gurih dan nikmat menjadi salah satu
santapan ringan sambil meminum airnya. Kaya akan serat dan vitamin yang mendukung
kesehatan tubuh manusia. Daging buah kelapa muda juga dapat diolah lagi menjadi berbagai
macam hidangan istimewa dalam banyak variasi jenis makanan.
Air kelapa muda. Merupakan bagian paling penting dari manfaat buah kelapa
muda.Beberapa manfaat air kelapa muda adalah: Mengobati keracunan yang mendadak terutama

karena asupan lewat oral (mulut). Air kelapa muda (terutama kelapa muda hijau) dapat
menetralisir racun yang sudah masuk, biasanya si pasien akan muntah-muntah setelah meminum
air kelapa muda. Berbagai macam penyembuhan tradisional dengan air kelapa muda juga
dilakukan oleh penduduk setempat.Menyeimbangkan cairan ion dan mineral dalam tubuh.
Banyak kandungan gizi yang bermanfaat dari air ini untuk meningkatkan kekebalan tubuh seperti
vitamin C. Itulah kenapa ada beberapa macam produk minuman yang mengandalkan air kelapa
muda sebagai bahan utamanya.
Manfaat Buah Kelapa Untuk Kesehatan adalah :
Mematikan berbagai virus yang menyebabkan mononucleosis, influenza, hepatitis C, cacar
air, herpes dan penyakit-penyakit lainnya.mematikan berbagai bakteri penyebab pneumonia,
sakit telinga, infeksi tenggorokan, gigi berlubang, keracunan makanan, infeksi saluran kencing,
meningitis, gonorrhea, luka gangren dan masih sangat banyak lainnya Mematikan jamur dan ragi
yang menyebabkan candida, jock itch, kadas, athletes foot, ruam karena keringat dan popok dan
infeksi lainnya, melumpuhkan dan mematikan cacing pita, lice, giardia dan parasit lainnya.*
Menyediakan sumber nutrisi dan energi cepat. Meningkatkan energi dan stamina yang
memperbaiki fisik dan penampilan atlit., Memperbaiki pencernaan dan penyerapan vitaminvitamin dan asam amino yang larut dalam lemak. Memperbaiki sekresi insulin dan
pendayagunaan glukosa darah.
Meredakan stres pada pankreas dan sistem-sistem enzim tubuh.Membantu meredakan
gejala-gejala dan mengurangi resiko kesehatan yang dihubungkan dengan diabetes.
Mengurangi gangguan yang dikaitkan dengan gejala kesulitan pencernaan dan cystic fibrosis.
Memperbaiki penyerapan kalsium dan magnesium serta mendukung perkembangan tulang dan
gigi yang kuat. Membantu melindungi diri terhadap serangan penyakit osteoporosis.
Membantu meredakan gejala sakit saluran kandung kemih. Meredakan gejala yang dihubungkan
dengan Chron's disease,ulcerativecolitisdanbisulperut.Mengurangi eradangankronis,Mendukung
Penyembuhan dan perbaikan jaringan tubuh. Mendukung dan membantu fungsi
kekebalan tubuh.membantu melindungi tubuh dari kanker payudara, kanker colon dan kanker
lainnyabaik buat jantung; tidak meningkatkan cholesterol darah atau kelengketan platelet.,

Membantu mencegah sakit jantung, atherosclerosis dan stroke.Membantu mencegah tekanan


darah tinggi. Membantu mencegah sakit periodental dan kerusakan gigi Berfungsi sebagai
antioksidan pelindung., Membantu melindungi tubuh dari radikal bebas berbahaya yang
meningkatkanpenuaandinidanpenyakitdegeneratif.
Memperbaiki pendayagunaan asam lemak essensial dan melindunginya dari oksidasi.
Meredakan gejala kelelahan kronis. meredakan gejala benign prostatic hyperplasia (pembesaran
prostat).Mengurangi tekanan epileptis,

Melindungi tubuh dari penyakit ginjal dan infeksi

kandung kemih. Membantu mencegah sakit liver, .Kandungan kalori lebih rendah dari lemak lain
sehingga efek penggunaan maksimal untuk pengobatan jauh lebih baik.Mendukung fungsi
thyroid.Meningkatkan aktifitas metabolik sehingga memberikan efek penurunan berat badan
yang alamiah dan stabil (mencegah kegemukan). Mencegah infeksi topical bila dioleskan
(melalui kulit). Mengurangi gejala psoriasis, eksim dan dermatitis. Mendukung keseimbangan
kimiawi kulit secara alami Melembutkan kulit dan mengencangkan kulit dan lapisan lemak di
bawahnya. Mencegah keriput, kulit kendor dan bercak-bercak penuaan. Memberikan penampilan
rambut yang sehat dan tidak kering Mencegah kerusakan yang ditimbulkan radiasi sinar ultra
violet pada kulit Mengendalikan ketombe. Membantu memberikan vitalitas dan terasa lebih
muda. Menolak oksidasi sehingga memberikan perlindungan terhadap oksidasi berlebihan Tidak
beracun untuk dikonsumsi.
Manfaat Santan Kelapa Untuk Perawatan Rambut dan Kulit Kepala, Santan kelapa untuk
memelihara kesehatan rambut, Santan kepala ternyata tidak hanya gurih untuk campuran
masakan, tapi juga lembut untuk merawat rambut kita. Ini karena santan kelapa mengandung
minyak alami yang kelapa berfungsi meningkatkan kesehatan rambut dan melembabkan kulit
kepala. Jadisantan kelapa sangat berkhasiat bagi Anda yang memiliki rambut dan kulit kepala
kering, Cara Memanfaatkan Santan Kelapa Untuk Perawatan Rambut dan Kulit Kepala
Untuk memanfaatkan santan kelapa untuk perawatan rambut dan kulit kepala, caranya
Anda perlu menyiapkan santan kelapa dari satu buah kelapa utuh. Lalu tempatkan santan kelapa
dalam panci ukuran sedang dan hangatkan di atas api kecil selama 10 menit. Aduk sesekali. Jaga
jangan sampai santan kelapa mendidih.
Selanjutnya, protein akan mengalami denaturasi (rusak). Dengan demikian,
protein yang mengikat lemak (minyak) dari santan kelapa akan rusak juga. Minyak kelapa ini

kemudian akan bebas dari ikatan-ikatan emulsi dengan protein sebagai emulgatornya. Dengan
lepasnya ikatan-ikatan tersebut, minyak akan mengumpul tersendiri. Sementara protein pun akan
berkumpul menjadi satu. Protein tersebut dikenal dengan nama blondo (tahi minyak). Pada
pengolahan VCO secara tradisional, blondo akan berwarna kecokelatan karena suhu yang
digunakan cukup tinggi (100-110 C). Sementara air yang masih terdapat dalam santan akan
menguap selama proses pemanasan.
3. Sifat dan Senyawa yang terkandung
Komposisi minyak nabati atau minyak kelapa komposisinya adalah asam
Palmitat (8%), asam stearat (2%), asam oleat (6%) dan asam Linoleat (1%), minyak
kelapa (titik leleh (21-25)oC mengandung 50% asam laurat dan 18% asam miristat
dan mengandung asam lemak jenuh yang sangat tinggi dibandingkan dengan minyak
nabati lainnya.
4. Struktur Kimianya
a. Asam Lemak
Tabel 1 : Beberapa asam lemak yang biasa ditemukan

No.

Nama

Jumla

Formula

Titik
leleh

karbon
A.

Jenuh

1.

Asam Laurat

12

CH3(CH2)10CO2H

44

2.

Asam Miristat

14

CH3(CH2)12CO2H

58

3.

Asam Palmitat

16

CH3(CH2)14CO2H

63

4.

Asam Stearat

18

CH3(CH2)16CO2H

70

5.

As.Arachidonat

20

CH3(CH2)18CO2H

75

B.
1.
2.
3.
4.

Tidak Jenuh
As. Palmitoleat
Asam Oleat
Asam Linoleat
As.Arachidonat

16
18
18
20

CH3(CH2)3CH=CH(CH2)2CO2H
CH3(CH2)2CH=CH(CH2)2CO2H
CH3(CH2CH=CH)3(CH2)7CO2H
CH3(CH2)4(CH=CHCH2)4CH2CH2CO2H

32
7
-5
-50

Gambar 2.4 : Struktur kimia Trigliserida


b. Lemak, Minyak dan Trigliserida
Struktur kimia pada umumnya sama, perbedaannya tidak begitu mencolok,
misalnya antara lemak daging dan minyak yang bersifat lemak, yaitu minyak kelapa/minyak
jagung. Kedua senyawa tersebut merupakan triester yang terbentuk dari triol gliserol dan asam
karboksilat yang mempunyai tiga rantai panjang dan disebut asam lemak. Senyawa triester ini
disebut triasil gliserol atau trigliserida, Perbedaan lemak dan minyak adalah pada sifat fisiknya,
pada temperatur kamar, lemak bersifat padat dan minyak bersifat cair. Suatu kekecualian adalah
minyak nabati yaitu minyak kelapa yang mencair pada temperatur (21- 25) oCelsius, hampir sama
dengan dengan temperatur kamar didaerah beriklim dingin dan dibawah temperatur kamar
didaerah tropis.
5. Hasil Organoleptik dan identifikasinya Minyak kelapa
a) Hasil pengamatan Organoleptik Minyak kelapa
Hasil organoleptik Minyak kelapa (Cocos nucifera L) dan hasil Identifikasi
1) Warna larutan

: (Putih kuning) jernih

2) pH

: asam (6-8)

3) Pelarut

: etanol

4) Kepekatan

: (10 12) derajat Be

5) Kandungan

a) Minyak (berbentuk cair pada temperatur kamar) mengandung banyak ikatanikatan rangkap kebanyakan minyak tumbuh-tumbuhan merupakan trigliseridabanyak(poli)ikatan-tidak jenuh,
b) Lemak (berbentuk padat pada temperatur kamar) adalah Trigleserida yang
mengandung sedikit ikatan rangkap karbon-karbon
6. Hasil Pembuatan Minyak dari buah kelapa

Gambar 2.5 : Hasil pembuatan Minyak kelapa


VCO adalah minyak kelapa yang diproses dari kelapa segar dengan atau tanpa
pemanasan dan tidak melalui pemurnian dengan bahan kimia. Dibandingkan dengan minyak
kelapa yang diolah secara tradisional, VCO memiliki keunggulan, yaitu kadar air dan asam
lemak bebas rendah, tidak berwarna (bening), beraroma harum, dan daya simpan lebih lama.
Dalam perkembangannya VCO telah dimanfaatkan sebagai bahan baku farmasi, kosmetik, dan
pangan.Saat ini telah berkembang pengolahan VCO tanpa pemanasan dengan menggunakan
minyak pancing sebagai starter. Dengan cara ini harus disediakan dahulu minyak pancing. Petani
yang baru pertama kali mengolah VCO biasanya sulit memperoleh minyak pancing. Oleh karena
itu, perlu dicari cara lain yang lebih mudah untuk memecahkan emulsi santan/krim melalui
proses fermentasi tanpa menggunakan minyak pancing
Ragi tape yang biasanya digunakan dalam pembuatan tape, berpeluang digunakan dalam
pengolahan VCO karena ragi tape mengandung mikroflora seperti khamir yang dapat
menghasilkan lipase untuk memecah emulsi santan. Dengan demikian, selama proses fermentasi
akan terjadi pemutusan ikatan kimia. Percobaan ini bertujuan untuk mempelajari teknik
pembuatan

VCO

dengan

menggunakan

ragi

tape.

(Goniwala

Elfianus,

2008)

Manfaat dari VCO diantaranya adalah meningkatkan daya tahan terhadap penyakit serta
mempercepat proses penyembuhan. Manfaat tersebut ditimbulkan dari peningkatan metabolisme
dari penembahan energi yang dihasilkan, sehingga mengakibatkan sel-sel dalam tubuh bekerja
lebih efisien. Mereka membentuk sel-sel baru serta mengganti sel-sel yang rusak dengan lebih
cepat. VCO di dalam tubuh menghasilkan energi saja tidak seperti minyak sayur yang berakhir di
dalam

tubuh

sebagai

energi,

kolesterol,

dan

lemak.

(Hana

Timoti,

2005)

C. BAHAN DAN ALAT


1. Tahap Penyiapan Bahan Baku
a. Berasal dari varietas kelapa dalam atau kelapa hibrida lokal. Rendemen yang
diperoleh dari varietas ini akan lebih banyak dibandingkan dengan kelapa hibrida.
b. Telah berumur 11-13 bulan. Umur kelapa yang akan digunakan untuk membuat
minyak/VCO tidak boleh terlalu muda atau kelewat tua. Apabila terlalu muda,
kandungan minyaknya masih sangat rendah sehingga rendemen yang dihasilkan akan
sedikit. Sebaliknya, bila kelapa yang digunakan sudah terlalu tua, banyak kandungan
minyak yang sudah diubah menjadi karbohidrat. Dengan demikian, rendemen yang
dihasilkan pun akan sedikit.
c.

Berat kelapa berkisar 130 g/butir. Sebaiknya, ukuran kelapa dipilih yang seragam
agar memudahkan dalam penanganan.

d.

Kulit sabut kelapa sudah berwarna cokelat. Hal ini menandakan bahwa kelapa
tersebut sudah cukup tua.

e.

Apabila dikoclak, bunyinya akan terdengar nyaring. Tentu saja hal ini sangat
berhubungan dengan jumlah air yang terdapat di dalamnya. Apabila koclak,
menandakan bahwa jumlah air yang berada di dalam kelapa telah berkurang.
Berkurangnya jumlah air ini berhubungan dengan dekomposisi kandungan gizi
kelapa. Banyak kandungan zat-zat gizi dari air kelapa yang dipindahkan ke dalam
daging buahnya. Dengan demikian kandungan zat gizi yang terdapat di dalam daging
buah akan bertambah banyak, terutama kandungan minyak atau lemaknya.

f.

Kelapa belum berkecambah. Apabila sudah berkecambah, kelapa tersebut sudah


terlalu tua sehingga kandungan gizinya banyak yang sudah berubah.

g.

Apabila dibelah, daging buah berwarna putih dengan ketebalan berkisar 10-15 mm.
Pada pangkal kelapa, sudah terdapat benjolan kecil berwarna kekuningan, disebut

gandos. Apabila gandos tersebut sudah besar, sebaiknya tidak digunakan karena
kandungan

minyak

dalam

daging

buah

sudah

banyak

berkurang.

2. TahapPenyiapanAlat
Peralatan yang dibutuhkan dalam proses pembuatan minyak/VCO secara tradisional
sebagai berikut.
a. Slumbat, alat ini digunakan untuk mengupas kelapa dari sabutnya. Alat ini sering
digunakan oleh petani, terutama di pedesaan. Namun, bila ada mesin untuk mengupas
sabut kelapa juga bisa digunakan agar pekerjaan mengupas kelapa menjadi lebih
cepat. Di samping itu, bila anggaran sangat terbatas, parang juga bisa digunakan
untuk mengupas kelapa. Namun, pengupasan kelapa dengan alat ini sangat lama.b.
b. Golok atau parang, alat ini digunakan untuk memecah tempurung kelapa sehingga
air kelapa bisa mengalir keluar. Sebaiknya, golok atau parang yang digunakan dipilih
yang berbahan besi atau baja. Tujuannya tentu saja agar proses pemecahan tempurung
bisa berjalan dengan baik, di samping juga agar basil yang diperoleh terkesan rapi.
c.

Ember digunakan untuk menampung air kelapa. Sebaiknya bahan ember berupa
karet agar tidak mudah pecah saat diangkat atau dipindahkan bila telah terisi penuh.
Ember yang digunakan tidak harus bagus, tetapi kebersihan harus tetap dijaga.

d.

Penyukil digunakan untuk memisahkan daging buah kelapa dari tempurung yang
menempel. Sebaiknya, penyukil terbuat dari besi agar tidak mudah berkarat. Hal yang
terpenting yaitu bahwa mata pisau penyukil hams tajam agar mudah masuk ke dalam
sela-sela daging buah dan tempurung. Selain itu, gagang (pegangan) penyukil juga
harus nyaman sehingga memudahkan dalam penyukilan daging kelapa.

e. Mesin pemarut digunakan untuk memarut daging buah kelapa. Apabila tidak
memungkinkan untuk mengadakan mesin pemarut, sementara bisa menggunakan
parutan yang terbuat dari kayu dan dipasang mata pisau untuk memarutnya. Hal yang
terpenting dari pemarut yaitu mata pisaunya, yaitu hams tajam dan tidak mudah
berkarat. Bila periu, lakukan pengolesan minyak setelah dipakai, tentu saja
sebelumnya harus dibersihkan dari sisa ampas yang masih menempel. Mata pisau ini
juga erat kaitannya dengan tingkat kehalusan ampas kelapa yang diperoleh. Semakin
halus butiran ampas kelapa tersebut, akan menghasilkan santan kelapa yang lebih
banyak, demikian sebaliknya.

f.

Kain saring santan digunakan untuk menyaring ampas kelapa saat memeras.
Dengan demikian, ampas kelapa tidak terikut bersama dengan santan. Kain saring
yang dipilih bisa berupa kain kaos sehingga air santan mudah keluar saat dilakukan
pemerasan, sedangkan ampas kelapa tetap tertinggal di dalam kain tersebut.g.

g.

Stoples digunakan untuk mengendapkan santan kelapa sampai terbentuk dua lapisan,
yaitu krim (kepala santan/kanil) dan skim. Skim berisi protein yang terlarut dalam air.
Stoples yang digunakan sebaiknya berwarna terang (transparan) sehingga kedua
lapisan tersebut dapat dengan mudah bisa dilihat. Sementara bahan stoples bisa
terbuat dari plastik agar ringan (tidak berat).

h.

Selang digunakan untuk membuang skim santan. Bahan selang bisa terbuat dari
karet agar mudah ditekuk dan tidak lengket bila tidak digunakan. Kran pun bisa
digunakan untuk menggantikan fungsi selang. Kran air yang digunakan bisa
berukuran 3/4 inci dan dipasang di dasar stoples.i.

i.

Wajan digunakan untuk memasak kepala santan hingga terbentuk minyak.


Sebaiknya, bahan wajan terbuat dari email sehingga tidak mudah gosong saat proses
pemasakan dilakukan. Ukuran wajan disesuaikan dengan kapasitas produksi yang
sedang dijalankan.

j. Pengaduk digunakan untuk mengaduk santan saat pemasakan dilakukan. Pengaduk


bisa bempa susuk atau centong. Hal yang perlu diperhatikan, centong harus berukuran
panjang agar tangan tidak merasa panas saat mengaduk santan. Di samping itu, bahan
centong juga tidak berupa bahan yang mudah menghantarkan panas, misalnya besi.
Kalau terbuat dari besi, bisa disambung dengan kayu agar tidak menghantarkan
panas. Bahan centong juga hams tahan panas sehingga tidak mudah meleleh.
k.

Kompor digunakan sebagai sumber pemanas dalam proses pemasakan santan


menjadi minyak kelapa. Kompor yang digunakan bisa berbahan bakar minyak tanah
atau gas. Dengan kedua kompos ini, besar-kecilnya api bisa dengan mudah diatur.
Tungku juga bisa digunakan sebagai alat pemanas dengan kayu bakar sebagai bahan
bakarnya. Namun, umumnya api yang dihasilkan tidak bisa diatur dengan mudah
sehingga penyebaran panas tidak bisa merata. Selain itu, api yang cukup besar juga
bisa membuat gosong pada wajan dan minyak kelapa yang dihasilkan.

l. Kain saring digunakan untuk menyaring minyak kelapa yang mungkin masih
bercampur dengan blondo. Untuk menghasilkan minyak kelapa murni berkualitas
bagus, penyaringan juga bisa dilakukan dengan kertas saring.

m. Kertas saring digunakan untuk menyaring minyak/VCO dari kotoran yang masih bisa
lobos oleh penyaringan menggunakan kain. Kertas saring yang digunakan untuk
menyaring minyak/VCO yang dibuat secara tradisional hanya terdiri dari satu macam,
yaitu ukuran 10 mikron. Kertas saring dipotong kecil sesuai dengan ukuran corong.
D. CARA KERJA
1. Tahap pembuatan Minyak
a. Metode fermentasi (stater ragi) tanpa pemanasan
1) Buah kelapa digiling halus, Buah kelapa yang telah digiling ditambahkan air dengan
perbandingan 1:2. Kemudian disaring untuk menghasilkan santan,Pemisahan Krim
Santan yang diperoleh dituangkan pada gelas kimia 1L dan didiamkan selama 2 jam.
2) Selama pendiaman santan tersebut akan terbagi menjadi tiga lapisan, yaitu lapisan
atas berupa krim (kaya minyak), lapisan tengah berbentuk skim (kaya protein),
lapisan bawah berupa endapan.
3) Pembuatan Starter Ragi, Skim kelapa 450 mL dicampur dengan air kelapa 50 mL,
kemudian ditambah ragi tape 2 gr.Lalu didiamkan pada suhu kamar selama 12 jam.d.
4) Pencampuran Krim dengan Starter Ragi Tape,Buat krim dari santan (dengan
perbandingan 1:1), kemudian dicampur dengan starter ragi tape 20%,Campuran
diaduk homogen, kemudian dituang pada gelas kimia 1 L dan didiamkan selama 8-10
jam. (selama proses pendiaman, campuran akan terpisah menjadi 3 lapisan, yaitu
minyak (lapisan atas), blondo berwarna putih (lapisan tengah), dan air (lapisan
bawah).Kemudian minyak didekantasi sehingga terpisah dari blondo dan air
Penyaringan Minyak, Minyak hasil dekantasi disaring dengan kertas saring.
5) Hitung rendemen minyak dan lakukan identifikasi

b. Cara tradisional dengan pemanasan


Adapun tahap pembuatan VCO dengan cara tradisional sebagai berikut:

1) Endapkan santan pada ember transparan selama satu jam hingga terbentuk
krim santan (kanil/kepala santan) dan skim santan. Krim santan berada di
bagian atas karena mengandung minyak dalam jumlah banyak. Seperti yang
kita tahu, bahwa berat jenis minyak lebih ringan dibandingkan berat jenis air.
Sementara skim santan berada di bawah karena umumnya terdiri dari air dan
protein. Ambil air (bagian bawah) dengan selang hingga tingggal tersisa krim
bagian atasnya.
2) Ambil krim santan dan masak di atas kompor dengan suhu sekitar 100-110
C menggunakan wajan. Panaskan hingga mendidih. Aduk-aduk santan selama
proses pemasakan agar panas yang diterima oleh santan bisa merata.
3) Matikan api kompor bila sudah terbentuk minyak dan blondo. Lama waktu
yang dibutuhkan sampai terbentuk minyak berkisar 3-4 jam. Umumnya,
minyak tersebut tidak berwarna bening, tetapi sedikit kekuningan. Sementara
blondo berwarna kecokelatan. Blondo ini masih bisa dimanfaatkan sebagai
bahan pangan, misalnya untuk pembuatan kue. Saring blondo dari minyak
menggunakan serok. Upayakan penyaringan berjalan dengan sempurna agar
tidak ada lagi sisa blondo yang terdapat di dalam minyak.
4) Perhitungan Rendemen minyak
E. PEMBUATAN LAPORAN
Hasil pengamatan dituangkan dalam laporan yang isinya adalah sebagai berikan:
Judul Praktikum, Tujuan praktikum, Dasar Teori (singkat), Cara Kerja, (Skema/bagan), Hasil
uji organoleptik dan identifikasi (tabel), Pembahasan (ditinjau dari aspek teknis, aspek
ekologi dan aspek ekonomi), kesimpulan serta daftar pustaka. Lampiran (hasil pembuatan
minyak).

DAFTAR PUSTAKA

Purnomo, E (1992), Penyamakan Kulit Kaki Ayam, Cetakan Pertama, Kanisius, Yogyakarta
Kanna, I (2005), Bull Frog, Cetakan ke 5, Kanisius, Yogyakarta
Susanto, H (1993), Budidaya kodok Unggul, cetakan ke V, penebar, Swadaya, Jakarta
Oflaherty, et al (1958), Chemistry and Teknology of leather, Robert R Krugen Plubihing
Company, Hunthington, New York
Prosea (1999), Tumbuh-tumbuhan Penghasil Pewarna dan Tanin, edisi 1, Balai Pustaka, Jakarta.
Sharphouse (1945), Leather Technicians Hand BooK, Great Britania Wenim Lock, London

TATA TERTIB
1. Setiap peserta harus hadir tepat waktu yang telah ditentukan, apabila
seorang peserta terlambat lebih dari 10 menit dari waktu tersebut,
maka tidak diperbolehkan untuk mengikuti praktikum pada hari itu
dan tidak diberi ijin untuk mengikuti praktikum pada lain
2. Selama mengikuti praktikum, peserta harus memakai jas praktek
yang bersih
3. Setiap peserta diwajibkan membuat laporan praktikum yang
bentuknya sudah ditentukan dan ditandatangani oleh asisten
4. Setiap peserta harus menjaga kebersihan Laboratorium dengan tertib,
terang dan teratur selama mengikuti praktikum peserta harus bersifat
sopan, baik dalam berpakaian, cara berbicara maupun cara bergaul.
Apabila seorang peserta tidak sopan, seperti tidak bersepatu,
merokok dalam Laboratorium dan membuat kegaduhan, maka akan
dikeluarkan dari laboratorium dan tidak diperkenankan untuk
melanjutkan praktikum pada hari itu.
5. Setiap peserta harus mengembalikan alat-alat yang telah dipakai
dalam keadaan bersih dan kering serta mengembalikannya ketempat
semula
6. Setiap peserta harus mengembalikan bahan-bahan kimia yang
diambilnya ketempat semula, dengan tutup botol jangan sampai
tertukar
7. Bagi peserta yang karena sesuatu hal tidak dapat mengikuti
praktikum, maka yang bersangkutan dapat mengajukan permohonan
tertulis untuk mengikuti praktikum pada hari lain kepada dosen
Praktikum dengan melampiri surat keterangan yang syah, ijin akan
diberikan setelah dipertimbangkan dan akan diumumkan kepada
pemohon.
8. Hal-hal yang belum tercantum dalam ketentuan ini akan diatur lebih
lanjut dengan pengumuman tersendiri.

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt atas segala berkat dan
karuniaNYa sehingga Modul Praktikum Kimia Organik dapat tersusun sebagai bahan
pembelajaran di Akademi Teknologi Kulit.
Akademi Teknologi Kulit sebagai salah satu institusi yang menyiapkan tenaga kerja
dituntut menghasilkan lulusan sebagaimana yang diharapkan oleh dunia ketenagakerjaan, yang
dibutuhkan SDM yang memiliki kompetensi dengan bidang pekerjaannya, memiliki adaptasi dan
daya saing yang tinggi. Atas dasar itu pengembangan kurikulum dalam rangka penyempurnaan
Pendidikan Tinggi harus disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan dunia kerja.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berdampak pada perubahan tuntutan
dunia kerja terhadap SDM yang dibutuhkan. Karena itu pengembangan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) harus bias mengakomodasikan dan mengantisipasi perkembangan
teknologi.
Sistem Moduler adalah sebagai sarana belajar siswa untuk memberikan tiga bekal
ranah kecakapan, yaitu kecakapan vokasional, akademik, sosial dan individual, ketiga ranah
kecakapan tersebut akan menjadi fondasi yang kuat bagi terbentuknya suatu perikehidupan yang
padu, menjujung tinggi peran kreasi sebagai perekat budaya yang dinamis, aktif, dan mandiri.
Modul Kimia Organik dalam bentuk petunjuk praktikum terbagi atas tiga bagian
utama. Bagian Pendahuluan yang menguraikan tentang deskripsi modul, Prasyarat petunjuk
penggunaan modul, tujuan yang diharapkan, kompetensi, dan cek kemampuan. Bagian kedua
membahas proses pembelajaran, yang terdiri atas rencana belajar dan kegiatan belajar, kegiatan
belajar tersebut menguraikan tujuan kegiatan pembelajaran, uraian materi (Deskripsi), tugastugas, tes formatif berikut kunci jawabannya. Bagian ketiga dikaji tentang evaluasi yaitu untuk
mengukur peserta didik tingkat kompetensi yang dikuasainya.
Materi Kimia Organik (Praktek), sangat perlu dipahami oleh peserta didik, dengan
pemahaman tersebut diharapkan peserta didik kelak bias menguraikan kembali dari kegiatan
praktikum kimia organik.
Akhirnya penulis menyadari bahwa modul tersebut masih banyak kekurangannya, oleh
karena itu, dengan kritik dan saran dari para pembaca kami akan berusaha melengkapi
kekurangan modul ini, Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu menyumbangkan
pikiran sampai terbitnya modul kimia organik (Praktek)

Yogyakarta, Desember 2011

Penulis

Cara Pembuatan
Tahap pembuatan VCO secara tradisional dikelompokkan menjadi tiga, yaitu pembuatan santan
kelapa, pembuatan VCO, serta penyaringan.
1. Pembuatan santan kelapa:
Adapun tahap-tahap pembuatan santan kelapa secara tradisional sebagai berikut.
Adapun tahap-tahap pembuatan santan kelapa secara tradisional sebagai berikut.
a).Kupas sabut kelapa dengan slumbat sampai sabut tersebut terpisah dari daging buah kelapa
yang masih terbungkus oleh tempurung kelapa. Selain slumbat, parang atau mesin pengupas
kelapa juga bisa digunakan, tergantung skala usaha yang kita inginkan, dan tentu saja juga
disesuaikan dengan anggaran yang kita miliki. Pada proses ini diperoleh sabut kelapa sebagai hasil
sampingnya. Sabut kelapa masih bisa diolah menjadi berbagai kerajinan tangan dan media tanam
b).Belah kelapa yang masih terselubungi oleh tempurung kelapa menggunakan golok. Pada proses
ini, sekaligus juga bertujuan untuk membuang air kelapa. Seperti pada sabut, air kelapa juga
masih bisa digunakan untuk membuat kecap, asam, dan nata de coco.
c) Congkel daging buah kelapa yang masih melekat pada tempurung menggunakan pisau penyukil.
Pada proses ini juga akan menghasilkan tempurung sebagai hasil sampingnya. Tempurung kelapa
masih bisa dimanfaaatkan untuk pembuatan arang dan asap cair.
d) Cuci daging buah kelapa yang sudah terkumpul di dalam ember. Pencucian sebaiknya
menggunakan air mengalir agar lebih cepat bersih, di samping juga lebih bersifat higienis.
e) Haluskan ukuran daging buah kelapa menggunakan pemarut. Apabila memungkinkan, bisa
menggunakan mesin pemarut agar proses pemarutan bisa berjalan dengan cepat. Usahakan ukuran
partikel parutan sekecil mungkin agar santan yang diperoleh lebih banyak.

f) Campurkan air ke dalam hasil parutan dengan perbandingan 10 : 6. Artinya, dari hasil parutan
10 butir kelapa ditambahkan 6 liter air. Apabila jumlah air yang ditambahkan terlalu sedikit,
kemungkinan masih ada sisa minyak yang tertinggal di dalam ampas kelapa. Namun, bila
penambahannya terlalu banyak, hanya akan menyulitkan saat membuang air karena jumlah air
dibandingkan minyak dalam santan jauh lebih banyak.
g) Remas-remas santan menggunakan tangan. Tujuannya yaitu untuk mengeluarkan seluruh
kandungan gizi, terutama minyak yang terdapat dalam butiran daging buah kelapa yang sudah
halus. Semakin lama peremasan tentu saja akan menghasilkan minyak dalam santan yang lebih
banyak. Sebaiknya peremasan dihentikan manakala air bilasan air sudah tidak berwarna putih
(agak bening). Hal ini menandakan bahwa kandungan santan sudah berkurang.
h) Saring santan menggunakan kain saring. Tujuannya untuk memisahkan antara santan dengan
ampasnya. Peras ampas yang masih terdapat di dalam kain saring agar sisa santan yang masih
terdapat di dalam ampas bisa keluar semuanya.

2. Pembuatan VCO
Adapun tahap pembuatan VCO dengan cara tradisional sebagai berikut:
a) Endapkan santan pada ember transparan selama satu jam hingga terbentuk krim santan
(kanil/kepala santan) dan skim santan. Krim santan berada di bagian atas karena mengandung
minyak dalam jumlah banyak. Seperti yang kita tahu, bahwa berat jenis minyak lebih ringan
dibandingkan berat jenis air. Sementara skim santan berada di bawah karena umumnya terdiri dari
air dan protein. Ambil air (bagian bawah) dengan selang hingga tingggal tersisa krim bagian
atasnya.
b) Ambil krim santan dan masak di atas kompor dengan suhu sekitar 100-110 C menggunakan
wajan. Panaskan hingga mendidih. Aduk-aduk santan selama proses pemasakan agar panas yang
diterima oleh santan bisa merata.
c) Matikan api kompor bila sudah terbentuk minyak dan blondo. Lama waktu yang dibutuhkan
sampai terbentuk minyak berkisar 3-4 jam. Umumnya, minyak tersebut tidak berwarna bening,
tetapi sedikit kekuningan. Sementara blondo berwarna kecokelatan. Blondo ini masih bisa
dimanfaatkan sebagi bahan pangan, misalnya untuk pembuatan kue. Saring blondo dari minyak
menggunakan serok. Upayakan penyaringan berjalan dengan sempurna agar tidak ada lagi sisa
blondo yang terdapat di dalam minyak.

3. Penyaringan
Penyaringan dilakukan untuk memisahkan minyak dari ikutan-ikutan, berupa blondo dan kotoran
lainnya. Penyaringan di sini tidak bertujuan untuk menjernihkan warna VCO. Penyaringan
dilakukan dengan kain dan kertas saring. Adapun cara penyaringan dilakukan dengan tahapan
sebagai berikut.
a) Pasang kain pada corong yang telah dihubungkan dengan botol kaca. Sedikit demi sedikit, tuang
VCO ke dalamnya. Sebaiknya penyaringan dilakukan dengan hati-hati karena ditakutkan tumpah.
b) Saring hasil saringan pertama dengan kertas saring. Adapun cara penyaringannya sama dengan
penyaring dengan kain.

1. Sifat dan senyawa yang terkandung dalam buah kelapa

PEMBUATAN VIRGIN COCONUT OIL (VCO) PEMBUATAN VIRGIN


COCONUT OIL (VCO) MENGGUNAKAN RAGI TAPE
Tujuan
Tujuan dari percobaan ini adalah membuat virgin coconut oil (VCO) dengan menggunakan ragi
tape.
Dasar Teori
VCO adalah minyak kelapa yang diproses dari kelapa segar dengan atau tanpa pemanasan dan
tidak melalui pemurnian dengan bahan kimia. Dibandingkan dengan minyak kelapa yang diolah

secara tradisional, VCO memiliki keunggulan, yaitu kadar air dan asam lemak bebas rendah,
tidak berwarna (bening), beraroma harum, dan daya simpan lebih lama. Dalam
perkembangannya VCO telah dimanfaatkan sebagai bahan baku farmasi, kosmetik, dan pangan.
Saat ini telah berkembang pengolahan VCO tanpa pemanasan dengan menggunakan minyak
pancing sebagai starter. Dengan cara ini harus disediakan dahulu minyak pancing. Petani yang
baru pertama kali mengolah VCO biasanya sulit memperoleh minyak pancing. Oleh karena itu,
perlu dicari cara lain yang lebih mudah untuk memecahkan emulsi santan/krim melalui proses
fermentasi tanpa menggunakan minyak pancing
Ragi tape yang biasanya digunakan dalam pembuatan tape, berpeluang digunakan dalam
pengolahan VCO karena ragi tape mengandung mikroflora seperti khamir yang dapat
menghasilkan lipase untuk memecah emulsi santan. Dengan demikian, selama proses fermentasi
akan terjadi pemutusan ikatan kimia. Percobaan ini bertujuan untuk mempelajari teknik
pembuatan

VCO

dengan

menggunakan

ragi

tape.

(Goniwala

Elfianus,

2008)

Manfaat dari VCO diantaranya adalah meningkatkan daya tahan terhadap penyakit serta
mempercepat proses penyembuhan. Manfaat tersebut ditimbulkan dari peningkatan metabolisme
dari penembahan energi yang dihasilkan, sehingga mengakibatkan sel-sel dalam tubuh bekerja
lebih efisien. Mereka membentuk sel-sel baru serta mengganti sel-sel yang rusak dengan lebih
cepat. VCO di dalam tubuh menghasilkan energi saja tidak seperti minyak sayur yang berakhir di
dalam

tubuh

sebagai

energi,

kolesterol,

dan

lemak.

(Hana

Timoti,

2005)

Virgin Coconut Oil


Di dalam minyak kelapa murni (VCO) terdapat zat yang bernama asam laurat, dimana menurut
Hedge (2006), asam laurat ini juga dapat ditemukan dalam air susu ibu (ASI).
Manfaat asam laurat ini cukup banyak. Di dalam tubuh manusia, asam laurat ini berubah menjadi
senyawa monolaurin. The Indian Coconut Journal edisi September 1995 menyebutkan, "Dari
sekian banyak asam lemak jenuh, asam laurat, dengan senyawa monolaurinnya, paling kuat
membunuh

virus,

bakteri,

cendawan

dan

protozoa".

Dr. Conrado Dayrit, guru besar emiritus College of Medicine Manila mengungkapkan
pula, "Prevalensi penyakit jantung dan kolestrol pada masyarakat yang mengkonsumsi minyak
kelapa murni sangat rendah seperti yang ditemukan pada masyarakat kepulauan Polinesia".
Sedangkan untuk kebutuhan VCO orang dewasa. Seorang ahli gizi dari Amerika Serikat, Dr.
Mary Enig (1995) menjelaskan bahwa manusia dewasa dapat mengkonsumsi asam laurat ratarata 24 gram per hari dimana itu setara dengan 3,5 sendok makan. Artinya 3 sendok makan sehari
masih

aman

untuk

diminum.

Di Indonesia sendiri penelitian tentang VCO ini juga tidak sedikit. Salah satunya, menurut
peneliti dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Fitria Puspita, VCO dapat
digunakan untuk mengobati luka bakar karena mengandung asam lemak, yakni asam laurat dan
asam kaprik. Karena, sekali lagi, "Asam laurat dan asam kaprik yang terkandung dalam VCO
atau minyak kelapa murni yang terbuat dari daging kelapa segar yang proses pembuatannya
dilakukan pada suhu relatif rendah mampu mengatasi infeksi virus, bakteri, protozoa, dan
mempercepat

metabolisme

sel

di

kulit".

"Penggunaannya tidak perlu dicampur apa-apa, VCO langsung dioleskan ke bagian kulit yang
mengalami luka bakar. VCO banyak dijual di pasaran, sehingga masyarakat tidak sulit untuk
mendapatkannya," katanya.
Meski pada saat ini minyak kelapa telah dikemas dalam bentuk yang praktis seperti dalam kapsul
gel atau botol serta diproduksi dengan mesin yang terintegrasi dengan komputer, pembuatan
VCO dapat dilakukan dengan cara tradisional. Biasanya untuk 1 liter VCO dibutuhkan 10 sampai
15 buah kelapa, tergantung ukurannya besar atau kecil. Indonesia sendiri termasuk penyedia
lahan tanaman kelapa (cocos nucifera) terbesar di Asia, sekitar 3,8 juta hektar.

Berikut

proses

produksi

pembuatan

VCO

dengan

cara

tradisional

1. Endapkan santan kelapa selama 1 jam hingga terbentuk krim santan. Krim santan ini
mengandung minyak. Terletak di atas permukaan karena berat jenis minyak lebih kecil
dibandingkan

berat

jenis

air.

2. Ambil krim santan kelapa kemudian masak hingga mendidih. Setelah itu diamkan selama 3
hingga

jam.

3. Ketika didiamkan selama 3 hingga 4 jam terbentuklah minyak yang berwarna kecoklatan.
Proses akhirnya adalah melakukan penyaringan yang dapat dilakukan dengan menggunakan
penyaring

kertas

ataupun

kain.

Sementara itu, sepanjang tahun 2004 hingga saat ini, permintaan dunia akan VCO sangat
meningkat terutama yang berasal dari Indonesia. Sebut saja PT. Patria Wiyata Vico. Setiap bulan
mereka mengekspor 10.000 botol VCO ukuran 125 ml ke Malaysia, 4.000 botol ke Singapura
dan 2.000 botol ke Rumania. Belum lagi terhitung ratusan produsen VCO yang lain di seluruh
Indonesia yang mengekspor VCO ke manca negara, bahkan Benin, negara Afrika Barat seluas
Jawa

mengimpor

juta

kapsul

VCO

dari

Indonesia.

Hal tersebut menunjukan bahwa penggunaan VCO sebagai salah satu herbal untuk mengobati

berbagai

macam

penyakit

telah

diterima

Sumber
Dunia

hampir

di

seluruh

manca

Bacaan
Incar

VCO

Indonesia.

Majalah

Trubus

negara.
:

no.

429.

Edisi

Agustus

2005.

Manfaat Kelapa dari Dinding Laboratorium. Majalah Trubus no. 429. Edisi Agustus 2005.
http://en.wikipedia.org/wiki/Glyceryl_laurate
http://kesehatan.kompas.com/read/2010/02/15/13502920/Atasi.Luka.Bakar.dengan.VCO
http://minyak-vco.blogspot.com/

Anonymous,
Home Page, http://klinikalangalang.blogspot.com/2011/07/virgin-coconut-oil.html Accessed Nov. 30,
2011
===000===

Anonymous,
Home Page, Accessed Nov. 30, 2011
===000===

PEMBUATAN VIRGIN COCONUT OIL (VCO) PEMBUATAN VIRGIN


COCONUT OIL (VCO) MENGGUNAKAN RAGI TAPE
Tujuan
Tujuan dari percobaan ini adalah membuat virgin coconut oil (VCO) dengan menggunakan ragi
tape.
Dasar Teori
VCO adalah minyak kelapa yang diproses dari kelapa segar dengan atau tanpa pemanasan dan
tidak melalui pemurnian dengan bahan kimia. Dibandingkan dengan minyak kelapa yang diolah
secara tradisional, VCO memiliki keunggulan, yaitu kadar air dan asam lemak bebas rendah,
tidak berwarna (bening), beraroma harum, dan daya simpan lebih lama. Dalam
perkembangannya VCO telah dimanfaatkan sebagai bahan baku farmasi, kosmetik, dan pangan.
Saat ini telah berkembang pengolahan VCO tanpa pemanasan dengan menggunakan minyak
pancing sebagai starter. Dengan cara ini harus disediakan dahulu minyak pancing. Petani yang
baru pertama kali mengolah VCO biasanya sulit memperoleh minyak pancing. Oleh karena itu,
perlu dicari cara lain yang lebih mudah untuk memecahkan emulsi santan/krim melalui proses
fermentasi tanpa menggunakan minyak pancing
Ragi tape yang biasanya digunakan dalam pembuatan tape, berpeluang digunakan dalam
pengolahan VCO karena ragi tape mengandung mikroflora seperti khamir yang dapat
menghasilkan lipase untuk memecah emulsi santan. Dengan demikian, selama proses fermentasi
akan terjadi pemutusan ikatan kimia. Percobaan ini bertujuan untuk mempelajari teknik
pembuatan

VCO

dengan

menggunakan

ragi

tape.

(Goniwala

Elfianus,

2008)

Manfaat dari VCO diantaranya adalah meningkatkan daya tahan terhadap penyakit serta
mempercepat proses penyembuhan. Manfaat tersebut ditimbulkan dari peningkatan metabolisme
dari penembahan energi yang dihasilkan, sehingga mengakibatkan sel-sel dalam tubuh bekerja
lebih efisien. Mereka membentuk sel-sel baru serta mengganti sel-sel yang rusak dengan lebih
cepat. VCO di dalam tubuh menghasilkan energi saja tidak seperti minyak sayur yang berakhir di
dalam

tubuh

sebagai

energi,

kolesterol,

dan

lemak.

(Hana

Timoti,

2005)

Anda mungkin juga menyukai