Anda di halaman 1dari 5

Nama : Muhammad Rois Nur Arifin

NIM : 1842100028
Progdi : Teknik Sipil
Semester : Satu / Reguler Malam

Hukum-hukum pada Fluida Statis


Hukum-hukum pada Fluida Statis
Yang dimaksud fluida statis adalah fluida dalam keadaan diam. Misalnya seperti air teh yang ada
dalam gelas tidak bergerak. Ia disebut fluida statis dan di dalamnya berlaku beberapa hukum yaitu :

1. Hukum Pokok Hidrostatik


Persamaan : P = ρ.g.H

“Tekanan hidrostatik di sembarang titik di suatu bidang datar di dalam fluida


sejenis dalam keadaan seimbang adalah sama”.
Tekanan hidrostatis yang dialami sebuah titik dalam zat cair bergantung pada massa jenis zat cair dan
letak titik tersebut dari fluida statis. Sobat hitung bisa menyimpulkan bahwa tekanan yang dialami
suatu titik tergantung dari kedalamannya jika diukur dari permukaan fluida. Semakin mendekati dasar
semakin besar tekanan yang dialami. Titik-titik yang berada pada kedalaman yang sama (terletak pada
satu bidang datar) akan menerima tekanan yang sama.
2. Hukum Pascal
“ Tekanan yang diberikan kepada suatu zat cair di dalam ruang tertutup
akan diteruskan sama besar oleh zat cair tersebut ke segala arah.”
Contoh penerapan hukum pascal sering kita jumpai pada pompa hidroli. Prinsip hukum pascal

Penghisap 1 mempunyai luas penampang A1. Jika penghisap satu ditekan dengan gaya F1 maka zat
cair akan menekan penghisap 1 ke arah ke atas dengan gaya P.A1 sehingga terjadi sebuah
kesetimbangan
P.A1 = F1 sehingga P = F1/A1 …… (1)
Menurut hukum pascal tekanan P terhadap zat cair akan diteruskan sama besar ke segala arah, maka
pada penghisap 2 bekerja gaya ke atas P.A2 yang setimbang dengan gaya F2.
P.A2 = F2 sehinga P = F2/A2 …….. (2)
dari dua persamaan diatas didapat
P=P

Kesimpulan yang dapat diambil dari persamaan di atas adalah besarnya perbandingan gaya yang
bekerja pada penghisap sama dengan perbandingan luas kedua penghisap.
Jika penampang penghisap berbentuk lingkaran maka
A1 = π r12 dan A2 = π r22
sehingga hubungan jari-jaring penghisap dengan gaya

Contoh Kasus
Anda ingin mengangkat sebuah mobil untuk membersihkan bagian bawahnya seperti gambar di bawah
ini.
Jika berat mobil tersebut adalah 400 kg, jari-jari penghisap kiri 0,4 m dan penghisap kanan
2 m. Berapa gaya minimal yang harus diberikan agar mobil dapat terangkat?
F1/A1 = F2/A2
F1 = A1/A2 x F2 (F2 = berat mobil = m.g)
F1 = r12 / r22 x 4000
F1 = 0,42 /4 2 x 4.000 = 4o N
Jadi untuk mengangkat mobil dengan berat4000 N, dengan menggunakan prinsip hukum
pascal kita bisa cukup mengeluarkan gaya 40 N.
Pemanfaatan prinsip kerja hukum pascal dalam kehidupan sehari-hari sangat banyak. ia
menggunakan prinsip hukum pascal yang telah diuraikan diatas. Selain itu prinsip kerja hukum
ini juga diterapkan dalam berbagai mesi seperti mesin pengepres hidrolik, pompa hidrolik, rem
hidrolik, dan berbagai mesin hidrolik lainnya.

3. Hukum Archimedes
Selain kedua hukum sebelumnya, dalam fluida statik berlaku hukum archimedes. Apa bunyi
hukum archimedes?
“Sebuah benda yang terendam dalam fluida baik sebagian maupun seluruhnya akan
mendapat gaya tekan ke atas (populer dikenal dengan gaya apung) yang besarnya sama
dengan berat (W=m . g) fluida yang dipindahkan.”
Jadi semakin banyak bagian benda yang terendam dalam fluida maka semakin besar pula gaya apung
yang diterimanya. Hukum ini bisa sobat lihat pada peristiwa posisi benda ketika berada di dalam air.
Untuk lebih lengkapnya silahkan baca pada postingan mengapung, melayang, dan tenggelam.
Fapung = Wudara – Wfluida
gaya apung juga bisa dirumuskan

Fapung = mfluida.g = ρfluida . Vfluida.


4. HUKUM BERNOULLI
Hukum Bernoulli menyatakan bahwa tekanan dari fluida yang bergerak seperti udara berkurang ketika
fluida tersebut bergerak lebih cepat. Hukum Bernoulli ditemukan oleh Daniel Bernoulli, seorang
matematikawan Swiss yang menemukannya pada 1700-an. Bernoulli menggunakan dasar matematika
untuk merumuskan hukumnya.
Terdapat beberapa Asumsi Hukum Bernoulli diantaranya:
 Fluida tidak dapat dimampatkan (incompressible) dan nonviscous.
 Tidak ada kehilangan energi akibat gesekan antara fluida dan dinding pipa.
 Tidak ada energi panas yang ditransfer melintasi batas-batas pipa untuk cairan baik sebagai
keuntungan atau kerugian panas.
 Tidak ada pompa di bagian pipa
 Aliran fluida laminar (bersifat tetap)
Rumus Hukum Bernoulli:
di mana:
Keterangan:
P = Tekanan (Pascal)
v = kecepatan (m/s)
p = massa jenis fluida (kg/m3)
h = ketinggian (m)
g = percepatan gravitasi (9,8m/s2)
Persamaan di atas berlaku untuk aliran tak-termampatkan dengan asumsi-asumsi sebagai berikut:
 Aliran bersifat tunak (steady state)
 Tidak terdapat gesekan
Dalam bentuk lain, Persamaan Bernoulli dapat dituliskan sebagai berikut:

Aplikasi Hukum Bernoulli Hukum Bernoulli bermanfaat bagi kehidupan manusia, beberapa aplikasi
penerapan hukum bernoulli adalah sebagai berikut:
 Torriceli/Tangki Air
 Venturimeter
 Manometer
 Gaya Angkat Pesawat
 Tabung Pitot

Alat Ukur Venturi


Alat ukur venturi (venturimeter) dipasang dalam suatu pipa aliran untuk mengukur laju aliran suatu zat
cair. Suatu zat cair dengan massa jenis ρ mengalir melalui sebuah pipa dengan luas
penampang A1 pada daerah (1). Pada daerah (2), luas penampang mengecil menjadi A2. Suatu tabung
manometer (pipa U) berisi zat cair lain (raksa) dengan massa jenis ρ’ dipasang pada pipa.
Contoh Soal
Pipa venturi meter yang memiliki luas penampang masing-masing 8 × 10–2 m2 dan 5 × 10–
3 m2digunakan untuk mengukur kelajuan air. Jika beda ketinggian air raksa di dalam kedua manometer
adalah 0,2 m dan g = 10 m/s2, tentukanlah kelajuan air tersebut ( ρ raksa = 13.600 kg/m 3).

Jawab

Diketahui: A1 = 8 × 10–2 m2, A2 = 8 × 10–3 m2, h = 0,2 m, dan g = 10 m/s2.

Anda mungkin juga menyukai