Anda di halaman 1dari 17

Statistika Fluida

A. Pendahuluan

Yang termasuk fluida hanyalah zat cair dan gas. Salah satu ciri utama fluida adalah
kenyataannya bahwa jarak antara dua molekulnya tidak tetap, bergantung pada waktu. Ini
disebabkan oleh lemahnya ikatan antara molekul yang disebut kohesi. Gas bersifat mudah
dimampatkan sedangkan zat cair sulit untuk dimampatkan. Gas jika dimampatkan dengan
tekanan yang cukup besar akan berubah menjadi zat cair.

Mekanika gas dan zat cair yang bergerak mempunyai perbedaan dalam beberapa hal, tetapi
dalam keadaan diam keduanya mempunyai perilaku yang sama dan ini dipelajari dalam
statika fluida. Fluida yang dipelajari terbagi menjadi dua yaitu fluida tak bergerak atau
sering dikenal dengan hidrostatika dan hidrodinamika atau fluida yang bergerak.

B. Definisi Statika Fluida

Fluida adalah zat yang dapat mengalir dan memberikan sedikit hambatan terhadap
perubahan bentuk ketika ditekan. Fluida terbagi dua yaitu dinamika fluida dan statika
fluida. Ilmu mengenai fluida dalam keadaan bergerak disebut sebagai dinamika fluida.
Sedangkan,statika fluida juga disebut hidrostatika, yaitu cabang ilmu yang mempelajari
fluida dalam keadaan diam.

Statika fluida mencakup kajian kondisi fluida dalam keadaan kesetimbangan yang stabil.
Penggunaan fluida untuk melakukan kerja disebut hidrolika, Fluida statis selalu
mempunyai bentuk yang dapat berubah secara kontinyu mengikuti bentuk wadahnya
karena fluida tidak dapat menahan gaya geser.

C. Tekanan

Karena sifatnya yang tidak dapat dengan mudah dimampatkan, fluida dapat menghasilkan
tekanan normal pada semua permukaan yang berkontak dengannya. Pada keadaan diam
(statik), tekanan tersebut bersifat isotropik, yaitu bekerja dengan besar yang sama ke segala
arah. Karakteristik ini membuat fluida dapat mentransmisikan gaya sepanjang sebuah pipa
atau tabung, yaitu, jika sebuah gaya diberlakukan pada fluida dalam sebuah pipa, maka
gaya tersebut akan ditransmisikan hingga ujung pipa. Jika terdapat gaya lawan di ujung
pipa yang besarnya tidak sama dengan gaya yang ditransmisikan, maka fluida akan
bergerak dalam arah yang sesuai dengan arah gaya resultan.

Konsepnya pertama kali diformulasikan, dalam bentuk yang agak luas, oleh
matematikawan dan filsuf Perancis, Blaise Pascal pada 1647 yang kemudian dikenal
sebagai Hukum Pascal. Hukum ini mempunyai banyak aplikasi penting dalam hidrolika.
Galileo Galilei, juga adalah bapak besar dalam hidrostatika.

1. Pengertian Tekanan
Tekanan merupakan gaya yang bekerja tegak lurus pada suatu bidang dibagi dengan luas
bidang tersebut, tidak menjadi masalah bagaimana orientasi permukaan (tegak, menadatar
atau miring). Tekanan tidak memiliki arah tertentu hingga tekanan termasuk besaran skalar.
Berbeda dengan tekanan, sebuah gaya adalah sebuah vektor, yang berarti memiliki arah
tertentu.

2. Tekanan Atmosfer

Suatu permukaan di udara akan mendapatkan tekanan udara akibat adanya gaya tumbukan
molekul-molekul udara pada permukaan tersebut Tekanan udara di permukaan laut adalah
sekitar 1 atm = 101 kN/m = 101 kPa

Tekanan udara baku adalah 1,01 x 105 Pa yang ekivalen dengan 14,7lb/inci2. Satuan
tekanan lain yang juga dipakai adalah sebagai berikut :

Tekanan 1 atmosfer (atm) = 1,013 x 105 Pa

1 torr = 1 mm raksa (mmHg) = 133,32 Pa

Dari persamaan diferensial yang sama dapat kita cari tekanan atmosfer pada ketinggian
tertentu. Untuk itu digunakan definisi kerapatan:

Dan persamaan kedua gas ideal :

=MV

pV = nRT

Sehingga dari kedua persamaan tersebut didapat :

=M

V = Mp / nRT

Jika tersebut kita masukan pada persamaan, maka kita akan memperoleh

persamaan diferensial :

dp = Mg p

dz nRT

Untuk dapat mengintegrasikan persamaan ini, persamaan tersebut kita ubah bentuknya
menjadi :

dp = Mg dz

p nRT
Integrasi persamaan ini menghasilkan :

In p = Mg nRT

z+C

Dimana C adalah konstanta integrasi. Dengna memsaukkan syarat batas p(0)=po,


maka didapa C = In p(0) = In po.

Dimana po adalah tekanan udara pada permukaan bumi, dan p adalah tekanan udara pada
ketinggian z dari permukaan bumi. Persamaan ini disebut persamaan barometris. Dari
persamaan tersembut nampak bahwa tekanan udara makin menurun pada ketinggian yang
makin besar.

3. Alat Pengukur Tekanan

a. Manometer

Manometer adalah pengukur tekanan fluida pada suatu ruangan tertutup. Manometer
merupakan sebuah pipa U yang berisi cairan pengukur. Pada

manometer kedua kaki pipa U terbuka.

Persamaan yang akan diperoleh :

pdasar = p + gx

(dikaitkan dengan tekanan dalam ruang tertutup p)

pdasar = po + g (h + x) (dikaitkan dengan tekanan udara luar po)

p + gx = po + g (h + x) (Dalam keadaan setimbang) Tekanan ruang tertutup adalah :

p = po + gh

b. Barometer

Barometer adalah pengukur tekanan fluida pada suatu ruangan terbuka. Barometer
merupakan sebuah pipa U yang berisi cairan pengukur. Pada

manometer kedua kaki pipa U tertutup.

Persamaan dari gambar di atas dalam keadaan setimbang adalah :


p + gx = g (h + x)

Sehingga diperoleh rumus tekanan absolut yang diukur dengna barometer sebesar :

p = gh

D. Tekanan Hidrostatik

Telah kita ketahui sebelumnya bahwa tekanan dalam zat cair bergantung pada ke dalaman;
makin dalam letak suatu tempat di dalam zat cair, makin besar tekanan pada tempat itu.
Hal tersebut dapat dibuktikan pada percobaan berikut:

- Buatlah 3 lubang yang tegak lurus pada sebuah kaleng.

- Perhatikan lubang mana yang paling jauh pancaran airnya. 1 Tampak jelas pada
percobaan tersebut bahwa 2 pada lobang ketiga memiliki lintasan yang paling 3 jauh.
Peristiwa tersebut mebuktikan pernyataan di atas, yaitu makin dalam letak suatu tempat di
dalam zat air, makin besar tekanan pada tempat itu.

Gaya gravitasi menyebabkan zat cair dalam suatu wadah tertarik ke bawah. Makin tinggi
zat cair dalam wadah, makin berat zat cair itu, sehingga makin besar tekanan yang
dikerjakan zat cair pada dasar wadah. Tekanan zat cair yang hanya disebabkan oleh
beratnya disebut dengan tekanan hidrostatik.

Penurunan rumus tekanan hidrostatik :

- Luas penampang pada balok tersebut adalah A = p x l

- Sedangkan untuk massa zat cair adalah (massa jenis t air = ) : m = .V = . p.l.h l

p - F = m.g = . p.l.h..g - p = . p.l.h.g = .g.h

Keterangan:

p = tekanan (N/m2) atau Pa

= massa jenis (kg/m3)

g = gravitasi (9,8 m/s2 atau 10 m/s2)

h = kedalaman (m)
p.l

Persamaan pada tekanan hidrostatik pada suatu titik di dalam suatu zat cair bergantung
pada massa jenis zat cair dan letak titik tersebut di bawah permukaan zat cair. Ini berarti, di
dalam satu jenis zat cair (misal, air dalam suatu wadah) tekanan hidrostatik hanya
bergantung pada letak titik tesebut dari permukaan zat cair (kedalaman). Untuk semua titik
yang terletak pada kedalaman yang sama maka tekanan hodrostatiknya sama. Oleh karena
itu, permukaan zat cair terletak pada bidang datar, maka titik-titik yang mmilki tekanan
yang sama terletak pada suatu bidang datar. Dari keterangan tersebut didapat suatu
kesimpulan yaitu semua titik yang terletak pada bidang datar di dalam satu jenis zat cair
memiliki tekanan yang sama. Pernyataan tersebut merupakan hukum pokok hidrostatik.

I. Hukum Pascal

Hukum Pascal mengatakan : Tekanan pada suatu titik akan diteruskan ke semua titik lain
secara sama. Artinya bila tekanan pada suatu titik dalam zat cair ditambah dengan suatu
harga, maka tekanan semua titik di tempat lain dan pada zat cair yang sama akan
bertambah dengan harga yang sama pula.

Hukum ini dengan mudah didapat diturunkan dari hubungan linier antara tekanan dan
kedalaman.

Sedangkan pada prinsip Pascal yang pertama kali ditemukan oleh Blaise Pascal (1623
1662) yaitu tekanan yang diberikan kepada zat cair dalam ruang tertutup diteruskan sama
besar ke segala arah.

Pemanfaatan Prinsip Pascal Dalam Keseharian Dan Teknologi

1. Dongkrak Hidrolik

2. Pompa Hidrolik Ban Sepeda

3. Mesin Hidrolik Pengangkat Mobil

4. Mesin Pengepres Hidrolik

5. Rem Piringan Hidrolik


F. Hukum Archimedes Dan Gaya Apung

Hukum Archimedes mengatakan bahwa setiap benda yang berada di dalam fluida maka
benda itu akan mengalami gaya ke atas, yang di sebut gaya apung, sebesar berat benda zat
cair yang dpindahkannya. Sedangkan gaya apung Fa adalah selisih antara berat benda
ketika di udara wb.u dengan berat benda ketika tercelup sebagaian atau seluhnya dalam
suatu fluida wb. f .

Fa = wb.u wb. f

Gaya apung terjadi karena makin dalam zat cair, makin besar tekanan hidrostatiknya. Hal
ini menyebabkan tekanan pada bagian bawah lebih besar daripada tekanan pada bagian
atasnya.

Gaya apung yang bekerja pada suatu benda yang diclupkan sebagian atau
seluruhnya ke dalam suatu fluida

sama dengan berat fluida yang dipindahkan oleh benda.

Perhatian :

- Hukum Archimedes berlaku untuk semua fluida (zat cair dan gas)

- Vbf adalah volume benda yang tercelup dalam fluida. Jika benda tercelup seluruhnya, Vbf
= volume benda. Tetapi jika volume benda hanya tercelup sebagian, Vbf = volume benda
yang tercelup dalam fluida saja. Tentu saja

untuk kasus ini, Vbf < volume benda.

1). Hubungan Massa Jenis Benda Dan Massa Jenis Fluida

Untuk benda yang tercelup seluruhnya dapat menggunakan rumus yang berkaitan dengan
perbandingan massa jenis benda dengan massa jenis fluida

(b / f ). Jika benda tercelup seluruhnya dalam fluida maka volume benda yang tercelup
dalam fluida sama dengna volume benda.

2). Mengapung, Tenggelam dan Melayang a. Mengapung

Jika sebuah balok kayu dicelupkan seluruhnya ke dalam air, gaya apung pada balok lebih
besar dari berat balok (Fa>w). Jika balok bebas (tidak ditahan)maka balok akan bergerak
ke atas sampai gaya apun Fa sama dengna berat balok w. Pada saat itu sebagian balok
muncul ke permukaan air.
Untuk kasus mengapung, masa jenis rata-rata lebih kecil dari pada massa jenis fluida
:

b < f

b. Tenggelam

Peristiwa tenggelam terjadi karena gaya apung lebih kecil dari pada berat benda

(Fa < w). Tetapi volume cairan yang dipindahkan benda sama dengna volume benda itu
sendiri (Vbf = Vb ), maka turunan Fa<w

untuk jenis benda lebih besar dari pada massa jenis fluida :

c. Melayang

Pada kasus melayang, berat benda sama dengan gaya apung, sehingga didapat persamaan :

w = Fa

(bVb )g = ( f Vbf )g

b = f

Pada kasus tenggelam dan mengapung berat benda dengan gaya apung sama besarnya
(Fa=w), sedangkan volume yang ada pada kasus mengapung

adalah Vbf = Vb . Dan pada volume kasus tenggelam adalah Vbf < Vb .

3). Penerapan Hukuman Archimedes

a. Hidrometer

b. Kapal Laut Dan Kapal Selam

c. Balon Udara

d. Galangan kapal
G. Tegangan Permukaan

1. Pengertian dan Pengukuran Tegangan Permukaan

Sebuah silet yang terbuat dari logam dapat terapung bila diletakkan secara mendatar di atas
permukaan air secara hati-hati, padahal berat jenis silet tersebut lebih besar dari berat jenis
air. Hal ini seolah-olah bertentangan dengan hokum Archimedes. Tetapi sebenarnya tidak
demikian. Gaya apung Archimedes tetap berlaku seperti biasa tetapi ada gaya lain yang
bekerja pada silet yang menyebabkan gay ke atas menjadi sama besarnya dengan gaya
berat.Gaya ke atas tambahan itu disebabkan oleh adanya apa yang disebut tegangan
permukaan. Tegangan permukaan ini disebabkan oleh karena permukaan zat cair dalam
keadaan tegang, sehingga membentuk suatu lapisan permukaan seperti sebuah selaput.
Selaput ini terbentuk oleh karena pada permukaan ini ikatan kohesi antar molekul hanya
ada pada air bawah dan ke samping sehingga akhirnya lebih banyak molekul cairan
persatuan luas pada permukaan ketimbang pada bagian sebelah dalam Selaput permukaan
ini menarik setiap garis yang menyentuh permukaan dengan arah tegak lurus pada garis
tersebut Besarnya gaya tegangan permukaan persatuan panjang disebut sebagai tegangan
permukaan.

2. Kapilaritas

Gejala kapilaritas ialah menariknya atau menurunnya permukaan cairan di dalam suatu
pipa dengan diameter yang cukup kecil bila pipa itu dicelupkan dalam suatu cairan secara
tegak. Pipa tersebut disebut juga sebagai pipa kapiler. Jika permukaan cairan dalam pipa
nampak lebih tinggi daripada yang di luarnya,

maka permukaan di dalam pipa tersebut akan nampak cekung, sebaliknya jika

lebih rendah akan nampak cembung. Hal ini dapat diterpkan dengan

menggunakan hokum Newton yang sekaligus memasukkan factor tegangan permukaan dan
tegangan hidrostatika.

Gaya-gaya yang bekerja pada kolom cairan dalam pipa yang bersifat hidrostatika pada
bagian atas dan bagian bawah kolom tersebut saling meniadakan. Jadi tinggal
keseimbangan antara gaya tegangan permukaan pada dinding pipa dan gaya berat kolom
zat cair.
Terapan Fluida Dalam Kehidupan
Manfaat dan terapan fluida baik fluida statis maupun fluida dinamis bagi kehidupan
sangat banyak antara lain yang sering digunakkan dongkrak hidrolik, pompa hidrolik ban
sepeda, mesin hidrolik, rem piringan hidrolik, hidrometer, kapal laut, kapal selam, balon
udara, karburator, sayap pesawat terbang. Berikut ini adalah penjelasan mengenai
penerapan-penerapan fluida di atas:

Dongkrak Hidrolik

Prinsip kerja dongkrak hidrolik adalah penerapan dari hukum Paskal yang berbunyi
tekanan yang diberikan pada zat cair di dalam ruang tertutup diteruskan sama besar ke
segala arah.
Tekanan yang kita berikan pada pengisap yang penampangnya kecil diteruskan oleh
minyak (zat cair) melalui pipa menuju ke pengisap yang penampangnya besar. Pada
pengisap besar dihasilkan gaya angkat yang mampu menggangkat beban.

Pompa Hidrolik Ban Sepeda


Prinsip dari pompa ini juga menerapkan hukum Paskal, pada pompa
hidrolik ini kita memberi gaya yang kecil pada pengisap kecil sehingga pada pengisap
besar akan dihasilkan gaya yang cukup besar, dengan demikian pekerjaan memompa akan
menjadi lebih ringan, bahkan dapat dilakukan oleh seorang anak kecil sekalipun.

Mesin Hidrolik

Hydraulic machinery adalah mesin dan alat-alat yang menggunakan daya fluida untuk
melakukan kerja. Alat berat adalah contoh umum. Dalam jenis mesin, cairan tekanan tinggi
disebut hidrolik fluida ditransmisikan seluruh mesin ke berbagai hidrolik motor dan
silinder hidrolik. Fluida dikontrol secara langsung atau secara otomatis oleh katup kontrol
dan didistribusikan melalui slang dan tabung. Popularitas mesin hidrolik adalah karena
jumlah yang sangat besar kekuasaan yang dapat ditransfer melalui tabung kecil dan selang
fleksibel, dan kekuatan tinggi kepadatan dan berbagai macam aktuator yang dapat
memanfaatkan kekuatan ini.
Mesin hidrolik dioperasikan dengan menggunakan hidrolik, di mana cairan adalah
media powering. Pneumatics, di sisi lain, didasarkan pada penggunaan gas sebagai medium
untuk transmisi listrik, generasi dan kontrol.

Filters Filter adalah bagian penting dari sistem hidrolik. Partikel logam terus-
menerus dihasilkan oleh komponen mekanis dan perlu dihapus bersama dengan
kontaminan lain.

Tubes, Pipes and Hoses Tabung hidrolik presisi seamless pipa baja, khusus dibuat
untuk hidrolika. Tabung memiliki ukuran standar untuk rentang tekanan yang berbeda,
dengan diameter standar hingga 100 mm. Tabung disediakan oleh produsen dalam panjang
6 m, dibersihkan, diminyaki dan dipasang. Tabung yang saling berhubungan oleh berbagai
jenis flensa (terutama untuk ukuran yang lebih besar dan tekanan), pengelasan kerucut /
puting (dengan o-cincin meterai), beberapa jenis koneksi dan flare cut-cincin. Ukuran yang
lebih besar, hidrolik pipa yang digunakan. Langsung bergabung dengan mengelas tabung
tidak dapat diterima karena interior tidak dapat diperiksa.

Seals, fittings and connections Secara umum, katup, silinder dan pompa memiliki
bos threaded perempuan untuk sambungan fluida

Basic calculations Daya Mesin hidrolik didefinisikan sebagai Arus x Tekanan.


Kekuatan hidrolik yang diberikan oleh sebuah pompa: P dalam [bar] dan Q dalam
[menyalakan / min] => (P x Q) 600 [kW]. Ex. Pompa memberikan 180 [menyalakan /
menit] dan P sama dengan 250 [bar] => Pompa daya output = (180 x 250) 600 = 75
[kW].

Rem Piringan Hidrolik


Ide tekanan zat cair diteruskan melalui zat cair juga digunakan pada mobil untuk
sistem pengereman. Setiap rem mobil dihubungkan oleh pipa-pipa menuju ke master
silinder. Pipa-pipa penghubung dan master silinder diisi penuh dengan minyak rem.
Ketika kita menekan pedal rem, master silinder tertekan. Tekanannya diteruskan oleh
minyak rem ke setiap silinder rem. Gaya tekan pada silinder rem menekan sepasang sepatu
rem sehingga menjepit piringan logam. Akibat jepitan ini, timbul gesekan pada piringan
yang melawan arah gerak piringan hingga akhirnya dapat menghentikan putan roda.

Sepasang sepatu dapat menjepit piringan dengan gaya yang besar karena sepasang
sepatu tersebut dihubungkan ke pedal rem melalui sistem hidrolik. Disini kita menekan
silinder yang luas pengisapnya lebih kecil daripada luas pengisap rem, sehingga pada rem
dihasilkan gaya yang lebih besar. Jika luas pengisap rem dua kali luas pengisap master,
maka dihasilkan gaya rem yang dua kali lebih besar dari gaya tekan kaki pada pedal rem.

Gesekan sepasang sepatu terhadap piringan menimbulkan panas. Oleh karena


permukaan piringan sangat luas jika dibandingkan terhadap luas sepasang sepatu, maka
panas yang timbul pada piringan segera dipindahkan ke udara sekitarnya. Ini
mengakibatkan suhu sepasang sepatu rem hampir tetap (tidak panas).

Hidrometer

Hidrometer adalah alat yang dipakai untuk mengukur massa jenis zat cair. Nilai massa
jenis zat dapat diketahui dengan membaca skala pada hidrometer yang ditempatkan
mengapung pada zat cair. Hidrometer terbuat dari tabung kaca dan desainnya memiliki tiga
bagian. Pada alat ini diterapkan hukum Archimedes.
Agar tabung kaca terapung tegak didalam zat cair, bagian bawah tabung dibebani
dengan butiran timbal. Diameter bagian bawah tabung kaca dibuat lebih besar supaya
volume zat cair yang dipindahkan ke hidrometer dapat mengapung di dalam zat cair

Tangkai tabung kaca didesain supaya perubahan kecil dalam berat benda yang
dipindahkan (sama artinya dengan perubahan kecil dalam massa jenis zat cair)
menghasilkan perubahan besar pada kedalaman tangkai yang tercelup di dalam zat cair. Ini
berarti perbedaan bacaan pada skala untuk berbagai jenis zat cair menjadi lebih jelas.

Kapal Laut

Badan kapal yang terbuat dari besi dibuat berongga. Hal ini menyebabkan volum air
laut yang dipindahkan oleh badan kapal menjadi sangat besar. Gaya keatas sebanding
dengan volum air yang dipindahkan, sehingga gaya keatas menjadi sangat besar. Gaya
keatas ini mampu mengatasi berat total kapal, sehingga kapal laut mengapung di
permukaan laut.

Kapal laut di desain di pabrik dengan kapasitas muatan maksimum tertentu


sedemikian rupa sehingga kapal laut tetap mengapung dengan permukaan air masih jauh
dari bagian geladak. Gambar diatas menunjukan bagian kapal laut yang terbenam dalam air
laut untuk kapal yang sama tetapi berbeda muatan. Gambar kiri untuk berat kapal kosong
(tidak bermuatan) dan kapal kanan untuk yang bermuatan. Tampak bahwa untuk berat
kapal yang bertambah karena muatan harus diimbangi oleh gaya keatas yang harus
bertambah besar oleh karena itu, kapal lebih terbenam di dalam air laut agar volum air
yang digantikan oleh kapal itu bertambah.
Kapal Selam

Penerapan hukum Archimedes juga dilakukan pada prinsip kapal selam. Dimana
sebuah kapal selam memiliki tangki pemberat, yang terletak diantara lambung sebelah
dalam dan lambung sebelah luar. Tangki ini dapat diisi dengan udara atau air.

Untuk dapat membuat kapal selam terbenam kedalam air laut, beratnya harus
ditambah sehingga lebih besar daripada gaya keatas . Hal ini dilakukan dengan membuka
katup- katup yang memungkinkan air laut masuk kedalam tangki pemberat. Sewaktu air
laut masuk melalui katup-katup yang terletak di bagian bawah tangki pemberat, air laut
tersebut mendorong udara dalam tangki keluar melalui katup-katup yang terletak di bagian
atas. Air laut jauh lebih berat daripada udara, sehingga berat total kapalselam menjadi lebih
besar dan membuat kapal selam terbenam. Jika kapal selam dikehendaki menyelam pada
kedalaman tertentu, maka awak kapal harus mengatur volum air laut dalam tangki
pemberat sedemikian sehingga berat total sama dengan gaya keatas. Pada saat tersebut
kapal selam melayang pada kedalaman tertentu dibawah permukaan laut.

Untuk membuat kapal selam mengapung kembali, udara dipompakan ke dalam


tangki pemberat. Udara ini menekan air laut sehingga air laut keluar melalui katup-katup
bagian bawah. Udara jauh lebih ringan daripada air laut sehingga berat total kapal selam
menjadi lebih ringan dan kapal selam mengapung kembali.

Balon Udara
Hukum Archimedes juga diterapkan pada balon udara. Seperti halnya zat cair, udara (yang
termasuk fluida) juga melakukan gaya keatas pada benda. Gaya keatas yang dilakukan
udara pada benda sama dengan berat udara yang dipindahkan oleh benda itu. Rumus gaya
keatas yang dilakukan udara tetap seperti persamaan sebelumnya tetapi ?f disini adalah
massa jenis udara. Prinsip gaya ke atas yang dikerjakan udara inilah yang dimanfaatkan
pada balon udara.

Mula-mula balon diisi dengan gas panas sehingga balon menggelembung dan
volumnya bertambah. Bertambahnya volume balon berarti bertambah pula volum udara
yang dipindahkan oleh balon. Ini berarti gaya keatas bertambah besar. Suatu saat gaya
keatas sudah lebih besar daripada berat total balon (berat balon dan muatan), sehingga
balon mulai bergerak naik.

Awak balon udara terus menambah gas panas sampai balon itu mencapai ketinggian
tertentu. Setelah ketinggian yangdiinginkan tercapai, awak balon mengurangi gas panas
sampai tercapai gaya keatas sama dengan berat balon. Pada saat itulah balon melayang di
udara. Sewaktu awk ingin menurunkan ketinggian maka sebagian isi gas panas dikeluarkan
dari balon. Ini menyebabkan volum balon berkurang, yang berarti gaya keatas berkurang .
akibatnya, gaya keatas lebih kecil daripada berat balon, dan balon bergerak turun.

Karburator

Fungsi karburator adalah untuk menghasilkan campuran bahan bakar dengan udara,
kemudian campuran ini dimasukan kedalam silinder-silinder mesin untuk tujuan
pembakaran.

Penampang bagian atas menyempit sehingga udara yang mengalir pada bagian ini
bergerak dengan kelajuan yang tinggi. Sesuai asas Bernoulli, tekanan pada bagian ini
rendah. Tekanan didalam tangki bensin sama dengan tekanan atmosfer. Tekanan atmosfer
memaksa bahan bakar tersembur keluar melalui jet sehingga bahan bakar bercampur
dengan udara sebelum memasuki silinder mesin.

Sayap Pesawat Terbang

Penerapan lain dari asas Bernoulli adalah pada gaya angkat sayap pesawat terbang.
Pesawat terbang dapat terangkat ke udara karena kelajuan udara yang melalui sayap
pesawat. Jika tidak ada udara maka pesawat terbang tidak akan terangkat.

Gaya angkat terbangkitkan karena ada perbedaan tekanan di permukaan atas dan
permukaan bawah sayap. Bentuk airfoil sayap diciptakan sedemikian rupa agar tercipta
karakteristik aliran yang sesuai dengan keinginan. Singkatnya, gaya angkat akan ada jika
tekanan dibawah permukaan sayap lebih tinggi dari tekanan diatas permukaan sayap.
Perbedaan tekanan ini dapat terjadi karena perbedaan kecepatan aliran udara diatas dan
dibawah permukaan sayap. Sesuai hukum Bernoulli semakin cepat kecepatan aliran maka
tekanannya makin rendah. Besarnya gaya angkat yang dibangkitkan berbanding lurus
dengan Luas permukaan sayap, kerapatan udara, kuadrat kecepatan, dan koefisien gaya
angkat.

Jadi, untuk pesawat udara, engine berfungsi memberikan gaya dorong agar pesawat
dapat bergerak maju. Akibat gerak maju pesawat maka terjadi gerakan relatif udara di
permukaan sayap. Dengan bentuk geometri airfoil tertentu dan sudut serang sayap (angel
of attack) tertentu maka akan menghasilkan suatu karakteristik aliran udara dipermukaan
sayap yang kemudian akan menciptakan beda tekanan dipermukaan atas dan permukaan
bawah sayap yang kemudian membangkitkan gaya angkat yang dibutuhkan untuk terbang.

Penampang sayap pesawat terbang mempunyai bagian belakang yang lebih tajam
dan sisi bagian atas yang lebih melengkung daripada sisi bagian bawahnya. Bentuk ini
menyebabkan garis arus seperti gambar di bawah.
Kesimpulan
Jadi, pada dasarnya terdapat dua hukum yang berlaku dalam mekanika fluida, yaitu:
statika dan dimanika. Contonya air, patuh pada hukum Hidrostatika (misalnya hukum
Archimedes) dan juga patuh pada hukum Hidrodinamika. Dalam gas/udara berlaku hukum
aerosatika dan hukum aerodinamika.

Contoh pemanfaatan hukum:


a. Hidro statika: transportasi dengan kapal laut.
b. Aerstatika: balon udara, Zepellin.
c. Aerodinamika: pesawat udara, peluru kendali.
d. Hydrodinamika: turbin air dan baling-baling kapal laut, permainan selancar diair.

Yang termasuk dalam Fluida adalah :


a.benda cair: air,minyak,bensin,olie, dsb
b. gas: udara, oksigin, hidrogin, nitrogin, dsb
e. gas yang dijadikan cair: LPG, LNG,dsb
f. gas yang mengembun atau zat cair berbentuk uap: uap air, uap spiritus, uap
bensin.dsb

Dari contoh kita dapat memperkirakan apa manfaat fluida dan perannya bagi
kehidupan sehari-hari. Tanpa ada fulida (misalnya air) maka tak mungkin terjadi kehidupan
(living organisme). tanpa oksigen juga manusia akan segera punah.

Sumber:

http://juwilda.wordpress.com/2010/10/08/statistika-fluida

Anda mungkin juga menyukai