ASAM
adalah zat/senyawa yang dalam air dapat melepaskan ion hidrogen (H+) atau ion hidronium
(H3O+).
Sifat asam :
rasanya masam
merusak/melarutkan logam (korosif)
memerahkan kertas lakmus biru
pH kurang dari 7
Contoh :
1. Asam Non-Oksi
2. Asam Oksi
3. Asam Organik
BASA
adalah zat/senyawa yang dalam air dapat melepaskan ion (OH-).
Sifat Basa :
rasanya pahit
membakar (kaustik)
licin seperti sabun
membirukan kertas lakmus merah
pH lebih dari 7
Contoh :
contoh2 diatas adalah contoh zat yang digolongkan sebagai asam atau basa....tentu saja tidak
mungkin ditampilkan semua ( karena terlalu banyak...)
keterangan :
Contoh :
dalam contoh di atas dibutuhkan 2 ion hidrogen (H+) karena muatan SO42- = -2 jadi agar total
muatannya = 0 maka ion hidrogen yang muatannya = +1 dikalikan 2
keterangan :
karena muatan Al = +3 maka OH- yang dibutuhkan untuk menjadikan muatan totalnya = 0
adalah -3, nilai -3 diperoleh dari OH- sebanyak 3 buah.....karena muatan OH- = -1 maka agar
menjadi -3 perlu dikalikan 3
besar derajad dissosiasi = 1 menunjukkan semua zat yang direaksikan terurai menjadi
ion2nya.
Keterangan :
n = jumlah ion H dalam molekul = muatan anionnya
Asam Lemah
tidak seperti asam kuat, asam lemah digolongkan dalam elektrolit lemah.....hal ini karena tidak
semua zat yang bereaksi terurai menjadi ion2nya namun hanya sebagian kecil saja. untuk
menunjukkan besarnya zat yang terurai menggunakan derajad dissosiasi.
Jika kalian perhatikan reaksi umum dalam asam lemah sama saja dengan reaksi asam
kuat....hanya saja reaksi dalam asam lemah berlangsung 2 arah,
arah pertama = reaksi dari kiri ke kanan, terjadi peruraian zat asam menjadi ion2nya
arah kedua = reaksi dari kanan ke kiri, terjadi penggabungan ion2 menjadi zat penyusunnya
kedua reaksi di atas terjadi terjadi bersamaan hingga konsentrasi zat asam dan hasil
peruraiannya tidak berubah2 lagi. yang sering dikenal dengan titik setimbang / eqivalen. Saat
terjadinya titik eqivalen inilah besarnya derajad dissosiasi dapat dicari. dan sebalikknya jika
besarnya derajad dissosiasi diketahui maka jumlah ion H+ yang terbentuk dapa diketahui....
dari reaksi diatas dapat diketahui besarnya H+ yang terurai dipengaruhi oleh Konsentrasi asam
(X), banyaknya ion H+ dalam satu senyawa dan derajad dissosiasi.
Setelah kita mengenal istilah derajad dissosiasi selanjutnya kita bahas mengenai tetapan
dissosiasi atau sering disebut sebagai Ka. Harga Ka diperoleh dari :
Asam Lemah : CH3COOH, C2H5COOH, HCN, HCOOH, H2C2O4, H2S, H2CO3, HF dll
dengan alasan jumlah dan variasi asam lemah jauh lebih banyak dari asam kuat maka asam
kuat lebih diprioritaskan untuk dihafalkan..... suatu jika tidak tergolong dalam asam kuat maka
tergolong dalam asam lemah.
seperti halnya asam kuat....basa kuat merupakan elektrolit kuat, di dalam air akan terionisasi
sempurna menjadi ion2 penyusunnya. sehingga besarnya derajad dissosiasi = 1 (semua zat
yang direaksikan terurai menjadi ion2 penyusunnya)
Basa Lemah
merupakan elektrolit lemah sehingga hanya terurai sebagian dan besarnya derajad dissosiasi
diantara 0 sampai dengan 1.
dengan alasan yang sama dengan cara penghafalan dalam asam maka jenis basa yang dihafal
diprioritaskan yang basa kuat....karena jumlah dan variasi basa lemah jauh lebih banyak. Jadi
suatu basa jika tidak tergolong dalam basa kuat maka secara otomatis digolongkan sebagai basa
lemah.
Contoh :
Asam Phospat direaksikan dengan Kalsium Hidroksida akan terjadi reaksi penetralan sebagai
berikut :
H3PO4 + Ca(OH)2 ---> ???
coba kalian perhatikan Asam yang bereaksi di atas.....yakni H3PO4, PO4 adalah suatu anion (ion
negatif) sehingga dapat berpasangan dengan Kation (ion positif) H+ yang bermuatan +1. Agar
kita tahu muatan dari PO4 maka kita hitung jumlah H+ yang dibutuhkan untuk membentuk
senyawa H3PO4........Ya....,ada 3 ion H dan karena muatan satu ion H = +1 maka muatan total
ion H = + 3. Sehingga untuk menetralkan muatan (menjadikan muatan totalnya = 0)
membutuhkan muatan sebesar -3.....dengan memperhatikan jumlah PO4 dalam
senyawa....yakni 1 ion PO4 maka dipastikan muatan PO4 adalah -3. Hal ini berarti muatan PO4
dapat kita lihat dari jumlah ion H dalam senyawa asam yakni sebesar -3 (muatan negatif
menunjukkan PO4 adalah suatu anion).
dengan cara yang sama, dalam senyawa basa Ca(OH)2.....dapat kita lihat 1 ion Ca
membutuhkan ion OH- sebanyak 2 ion (sehingga muatan total OH- = -1.2 = -2) maka muatan
ion Ca = +2 (muatan positif menunjukkan Ca adalah kation sehingga dapat bereaksi dengan
anion yakni OH-)
Setelah kita tahu muatan PO4 adalah -3 dan muatan Ca adalah +2......agar muatan gabungan
PO4 dengan Ca = 0 maka kita membutuhkan 2 ion PO4 dan 3 ion Ca, sehingga reaksi di atas
menjadi :
Garam yang terbentuk sesuai dengan jumlah masing2 ion yang dibutuhkan.......yakni butuh 2
ion PO4 dan 3 ion Ca, sehingga membentuk garam Ca3(PO4)2 :
langkah terakhir tinggal menghitung koefisien air (H2O) yang terbentuk dari reaksi di
atas...yakni 6 H2O. angka 6 diperoleh dari prinsip penyetaraan reaksi yang berbunyi jumlah
atom2 sejenis pada ruas kiri (sebelum reaksi) harus sama dengan ruas kanan (setelah reaksi).
Pada ruas kiri dapat kita hitung jumlah atom H ada 12 (dari 2 H3PO4 ada 2.3 = 6 dan dari
Ca(OH)2 ada 3.2 = 6 sehingga totalnya ada 12). sehingga atom H di ruas kanan....yakni dalam
H2O harus kita kalikan dengan 6 agar jumlah atom H nya sama2 sebanyak 12.
Cara penyelesaian reaksi di atas adalah cara khusus bagi kalian yang tidak hafal muatan2 tiap
kation dan anion......maka alangkah baiknya kalau segera kalian hafal.
Bagi yang sudah hafal bahwa muatan PO4 adalah -3 sehingga bentuk ionnya = PO43- dan
muatan Ca adalan +2 sehingga bentuk ionnya = Ca2+ dan agar muatannya seimbang butuh 2
ion PO43- dan 3 ion Ca2+ sehingga garam yang terbentuk adalah Ca3(PO4)2 dengan reaksi :
selajutnya tinggal kita setarakan jumlah tiap2 atom di ruas kiri dan kanan......pada prinsipnya
yang kalian setarakan adalah atom2 selain H dan O terlebih dahulu, setelah itu baru kalian
setarakan H kemudian yang terakhir adalah atom O.
Oksida basa akan bereaksi dengan larutan asam membentuk garam dan air
Contoh :
Reaksi Ion (larutan elektrolit terurai menjadi ion2nya dan yang mengendap tidak
diuraikan)
Ba2+(aq) + 2Cl-(aq) + 2Na+(aq) + SO42-(aq) ---> BaSO4(s) + 2Na+(aq) + 2Cl-(aq)
Reaksi ion bersihnya (ion2 yang sama di ruas kiri dan kanan dihilangkan)
Kedua reaksi di atas sebenarnya menghasilkan H2CO3 akan tetapi segera terurai menjadi
H2O(l) dan CO2(g)
reaksi di atas sebenarnya menghasilkan NH4OH akan tetapi segera terurai menjadi H2O(l) dan
NH3(g)
Ingat!! deret kereaktifan logam ---> Unsur dalam deret yang di sebelah kanan tidak bisa
menggeser unsur yang di sebelah kirinya......
Li - K - Ba - Ca - Na - Mg - Al - Zn -Cr - Fe - Ni - Sn - Pb - (H) - Cu - Hg - Ag - Pt - Au