PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Ilmu pengetahuan listrik bermula dari pengamatan yang dikenalkan oleh Thales dari
Miletus (Tahun 600 SM). Yakni, ketika sepotong ambar yang digosok akan menarik
potongan jerami kecil. Sedangkan, ilmu mengenai magnetisme berawal dari pengamatan
bahwa batu-batuan yang terdapat secara alami (magnetik) akan menarik besi.
Selanjutnya kedua ilmu ini berkembang secara agak terpisah sampai tahun 1820, ketika
arus listrik dalam sebuah kawat dapat mempengaruhi sebuah jarum kompas magnetic
(Halliday, 1988).
Dalam kehidupan sehari-hari manusia pasti memerlukan material atau bahan, misalnya
bahan bangunan, mekanik, elektrik, kimia, niklir dan sebagainya. Ilmu tentang
komponen dan alat ukur listrik merupakan ilmu dasar yang harus dipelajari sebelum
mempelajari ilmu kelistrikan yang lain, ppemakaian komponen elektronika pada saat ini
menjadi sangat penting hal ini disebabkan dalam masa pembangunan yang pesaat saat ini
mengenai komponen harus mendapat perhatian yang cermat dan seksama, pengetahuan
yang memadai akan ikut menentukan kemajuan dalam bidang industry, sebab sebagian
besar kegiatan industry dewaasa ini tergantung pada tersedianya energy listrik (Suyamto,
2008).
rangkaian listrik dapat bekerja sesuai dengan komponen-komponen yang dirakit dengan
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang, maka dapat
dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apa itu komponen pasif dan komponen aktif?
osiloskop?
3. Tujuan Penulisan
TINJAUAN PUSTAKA
Setiap bahan di alam dapat dianggap bahan listrik, karena setiap bahan mempunyai sifat-
sifat kelistrikan. Dalam hal ini bahan listrik dapat dikelompokkan menjadi 4 bagian
1. Konduktif berarti menyalurkan atau mengantarkan. Dalam hal kelistrikan berarti sifat
suatu benda yang mampu menghantarkan arus listrik. Semakin tinggi konduktifitas
2. Resistif berarti melawan atau menghambat. Jadi , bahan yang bersifat resistif adalah
3. Kapasitif adalah sifat suatu bahan yang dapat menyimpan listrik dalam bentuk muatan.
4. Induktif adalah sifat suatu bahan yang dapat menyimpan listrik namun dalam bentuk
medan magnet
(sigma) Konduktivitas -
komponen elektronika ini dibedakan menjadi dua macam berdasarkan dapat atau tidaknya
suatu komponen untuk menghasilkan tegangan dan arus, yaitu komponen pasif dan
komponen aktif. Dimana Komponen pasif merupakan komponen elektronika yang tidak
dapat menghasilkan tegangan dan arus dengan sendirinya. Sedangkan, Komponen aktif
adalah komponen elektronika yang dapat menghasilkan tegangan dan arus dengan
Komponen pasif adalah bahan yang dapat berfungsi tanpa diberi catu daya dari luar.
Kelompok komponen pasif misalnya penghantar, inti magnet, isolator, resistor, kapasitor,
2.1.1.1 Penghantar
Penghantar adalah suatu bahan yang berfungsi untuk menghantarkan arus listrik dari
suatu titik ke titik lain. Bahan untuk penghantar kebanyakan dibuat dari tembaga
Besaran hantaran panas suatu bahan dinyatakan dalam panas jenis (C), yaitu besaran
yang menunjukkan kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan 1o celcius pada 1 gram
gaya magnet. Bahan inti magnet yang baik harus dapat menampung sebanyak-
Bahan yang dapat menarik logam disebut magnet dan bahan tersebut digunakan secara
luas sebagai inti magnet pada peralatan listrik.Berdasarkan kuat dan lemahnya daya
tarik magnet, bahan tersebut dibagi 3(tiga) yaitu feromagnetis, paramagnetis, dan
diamagnetis.Feromagnetis adalah jenis bahan dengan daya tarik yang terkuat, lalu
2.1.1.3 Isolator
Isolator adalah suatu bahan yang berfungsi untuk mengisolir bagian-bagian yang dialiri
arus listrik.Jadi isolator merupakan bahan penyekat listrik, dimana bahan tersebut
bahkan tidak dapat dialiri arus listrik bila diberi tegangan.Hal ini terjadi karena tidak
terdapat muatan bebas.Setiap elektron terikat erat pada atomnya. Agar isolator dapat
bekerja dengan baik, isolator harus mempunyai sifat elektris, sifat mekanis, sifat
A. Sifat Elektris
bagian-bagian yang berarus dengan tanah, sehingga isolator yang baik harus
mempunyai tahanan jenis yang besar.Bahan isolator juga disebut bahan dielektrik.
B. Sifat Mekanis
Sifat mekanis merupakan sifat isolator.yang tahan terhadap tekanan mekanik dan
tidak mudah aus, Yaitu tdak mudah rusak yang disebabkan oleh pemakaian.
C. Sifat Termis
Sifat termis adalah sifat isolator yang tahan terhadap panas, baik panas dari dalam
yang diakibatkan oleh arus listrik maupun panas dari luar.Suatu bahan isolator
yang tidak tahan panas dapat menurunkan kuat elektriknya akibat perubahan
D. Sifat Kimia
Sifat kimia adalah sifat higroskopis, yaitu sifat yang menunjukkan mudah
tidaknya suatu bahan isolator menyerah air. Karena air merupakan bahan yang
konduktif, maka semakin basah suatu isolator, makan tahan jenisnya akan mengecil
dan kemampuan isolasiny akan menurun. Jadi bahan isolator tidak boleh memiliki
2.1.1.4 Resistor
mengubah energi listrik menjadi energi panas Umumnya resistor ini terbuat dari
karbon. Dalam hukum ohm diketahui bahwa resistansi berbanding terbalik dengan
= .
dimana :
V= tegangan (volt)
R= hambatan (ohm)
Bentuk-bentuk resistor konvesional mengikuti sebuah hukum yaitu hukum garis lurus
yaitu ketika tegangan di plot terhadap arus akan memungkinkan penggunaan resistor
sebagi suatu sarana untuk mengkonversi arus menjadi jatuh tegangan dan sebaliknya.
Karena itulah resistor merupakan komponen untuk mengontrol arus dan tegangan yang
bekerja dalam rangkaian elektronika. Selain itu resistor juga dapat berfungsi sebagai
(Tooley,2002).
Gambar II.1 Tegangan diplot terhadap arus untuk dua nilai resistor yang berbeda.
Berdasarkan jenis dan bahan yang digunakan resistor digunakan menjadi beberapa
yaitu resistor kawat, resistor arang, dan resistor oksida logam. Namun demikian dalam
perdagangan resistor dibedakan menjadi resistor tetap dan resistor tidak tetap/ variabel.
Resistor tetap contohnya seperti metal film resistor, metal oxide resistor, carbon film
resistor, dan ceramic encased wirewound, dan sebagainya. Sedangkan beberapa contoh
(Adi, 2010).
Resistor juga dikenal dua macam yaitu resistor tetap dan resistor variabel (tidak tetap).
Resistor tetap adalah resistor yang memiliki nilai hambatan yang tetap. Dimana
biasanya resistor jenis ini memiliki batasan daya 1/6 w. 1/8 w. w, w, 1 w, 5 w, dsb
yang berarti resistor hanya dapat dioperasikan dengan daya maksimal sesuai dengan
Sedangkan, resistor tidak tetap adalah resistor yang nilai hambatannya dapat diubah-
ubah atau tidak tetap. Jenisnya yaitu hambatan geser, Trimpot dan Potensiometer.
Trimpot sendiri merupakan resistor yang nilai hambatannya dapat diubah-ubah dengan
hambatan dari suatu trimpot dapat dilihat dari angka yang tercantum pada badan
potensiometer pada memiliki fungsi yang sama dengan trimpot (Adi, 2010).
2.1.1.5 Kapasitor
muatan listrik.Sehingga kapasitor dapat diartikan sebagai alat atau sebagai tempat
penampungan (reservior) dimana muatan listrik dapat disimpan dan diambil kembali.
Kapasitor ini termasuk komponen pasif karena tidak menghasilkan arus dan tegangan
listrik (Tooley,2002).
Kapasitor tersusun atas dua plat metal yang dipisahkan oleh bahan dielektrik. Material
dielektrik adalan isolator yang bersifat menambah kapasitansi. Bahan- bahan dielektrik
yang umum digunakan ialah keramik. Jika ujung-ujung plat metal diberikan tegangan
listrik maka muatan positif akan berkumpul pada salah satu kaki (elektroda) metal dan
pada saat yang sama muatan negatif berkumpul pada ujung kaki lainnya (Zaki, 2005).
Muatan positif tidak dapat mengalir ke ujung kutub negatif dan begitu pula
sebaliknya, muatan negatif tidak akan dapat mengalir ke ujung kutub positif. Hal ini
disebabkan diantara kedua ujung ada suatu bahan dielektrik yang non-konduktif.
Sehingga, muatan ini akan tersimpan selama tidak ada konduksi pada ke ujung
kakinya. Di alam bebas, fenomena kapasitor ini terjadi pada saat terkumpulnya muatn
Kapasitor dapat dibedakan menjadi dua.Yaitu, kapasitor tetap dan kapasitor tidak
tetap.Kapasitor tetap adalah kapasitor yang memiliki kapasitansi yang tetap atau tidak
berubah sedangkan kapasitor tidak tetap adalah kapasitor yang nilai kapasitansinya
A. Kapasitor tetap
Kapasitor tetap ini sendiri dibedakan menjadi dua bagian yaitu kapasitor polar dan
a) Kapasitor Polar
berupa lapisan metal oksida. Merupakan jenis kapasitor polar dengan tanda +
dan dibadannya. Pada kapastor ini terdapat kutub positif anoda dan negatif
b) Kapasitor Non-Polar
Kapsitor ini adalah kapasitor yang dibuat dengan bahan dielektrik berupa
keramik, film, dan mika kapasitor ini juga biasa disebut kapasitor Elektrostatik.
Keramik dan mika adalah bahan yang paling umum digunakan dalam
paper dan lainnya. Mylar, MKM, dan MKT adalah beberapa contoh sebuttan
Kapasitor tidak tetap adalah kapasitor yang nilai kapasitansinya dapat berubah-
ubah, nilai kapasitansi pada kapasitor ini dapat dilihat dari kode yang terdapat pada
(Adi,2010).
Pada kapasitor berukuran besar, nilai kapasitansi umumnya ditulis dalam angka
yang jelas, lengkap dengan nilai polaritas dan tegangannya. Sedangkan, pada
kapasitor berukuran kecil biasanya hanya tertulis dua atau tiga angka saja. Jika
hanya terdapat dua angka maka dapat diketahui satuannya adalah pF. Sedangkan
untuk tiga angka maka angka pertama dan kedua menunjukkan nilai nominal
2.1.1.6 Induktor
Karakteristik dari sebuah induktor biasanya ditentukan oleh bahan inti, jumlah lilitan
dan dimensi-dimensi kumparannya. Inti induktor biasanya berupa inti udara besi atau
ferit.Induktor memiliki karakteristik yang berbeda dengan kapasitor yaitu menahan
arus AC dan meneruskan arus DC.Satuan induktor adalah Henry (H) (Tooley, 2002).
Fungsi utama dari sebuah induktor dalam sebuah rangkaian yaitu untuk melawan
perubahan fluks arus yang tidak diinginkan, selain itu induktor juga mampu
Karakteristik listrik dari sebuah induktor ditentukan oleh bebeapa faktor seperti, bahan
induktansi dan resistansi pada induktor terlihat terpisah tetapi pada kenyataannya
terpisah (Tooley,2002).
Seperti yang diketahui sebelumnya bahwa elektron yang bergerak akan menimbulkan
1. Toroid
Toroid ini adalah induktor berbentuk lingkaran, biasanya juga menggunakan inti
besi yang berbentuk lingkaran sehingga menyerupai kue donat.Toroid ini memiliki
induktansi yang lebih besar dan dimensi yang relatif lebih kecil dibandingkan
berbentuk melingkar maka medan induksinya relatif tertutup dan tidak menginduksi
Dalam induktor ferit ini digunakan besi lunak sebagai intinya.Selain itu terdapat
pula beberapa macam bahan ferit yang disebut ferromagnetik. Bahn dasarnya
berupa bubuk besi oksida (iron power), dan ada pula ferit yang dicampur dengan
bahan bubuk lain seperti nikel, mangan, zinc, dan magnesium. Bubuk campuran
tersebut dibuat menjadi komposisi yang padat melalui proses kalsinasi yaitu proses
dengan pemanasan tinggi dan tekanan tinggi. Pembuatannya sama dengan keramik
sehingga ferit ini juga merupakan keramik. Penggunaan ferit harus disesuaikan
dengan melihat frekuensi kerjanya karena ferit memiliki nilai optimal sendiri pada
frekuensi tertentu. Permeability bahan juga dapat diketahui melalui kode warna
tertentu seperti kode warna kuning, biru hitam, merah dan abu-abu. Wane tersebut
selain sebagai pembeda permeability juga berfungsi sebagai isolator (Zaki, 2005).
3. Kawat Tembaga
Beberapa kawat tembaga yang digunakan dalam induktor beragam seperti untuk
dalam pembuatan induktor tidak diperlukan kawat tembaga yang panjang maka efek
resistansi dari bahan kawat dapat diabaikan. Untuk mendapatkan nilai induktansi
yang akurat maka efek kapasitif dan resistif harus diperhitungkan (Zaki,2005).
4. Semikonduktor
Induktor dari bahan ini adlah induktor yang bahan penyusunnya bukan berasal dari
2.1.1.7 Transformator
Prinsip kerja transformator adalah berdasarkan hukum faraday yaitu arus listrik dapat
menimbulkan medan magnet dan sebaliknya medan magnet dapat menimbulkan arus
listrik. Bila pada salah satu kumparan pada transformator diberi arus listrik bolak balik
maka jumlah garis gaya magnet berubah ubah akibatnya pada kumparan primer terjadi
induksi. Kumparan sekunder menerima garis gaya magnet dari kumparan primer
terjadi yang jumlahnya juga berubah ubah. Maka pada kumparan sekunder juga timbul
induksi dan akibatnya antara dua ujung kumparan terdapat beda tegangan.
Bahan komponen aktif adalah komponen yang baru dapat berfungsi setekah mendapatan
catu daya luar dari luar. Yang termasuk bahan aktif adalah dioda, transistor, dan
2.1.2.1 Dioda
atau setengah konduktor karena bahan ini tidak disusun dari konduktor murni.
Dioda ini merupakan komponen sederhana yang terbuat oleh bahan semikonduktor
bahan yang umum digunakan dioda ialah silikon. Dioda adalah sambungan bahan
p-n yang berfungsi terutama sebagai penyearah. Bahan tipe-p akan menjadi sisi
anode sedangkan bahan tipe-n akan menjadi katode. Bergantung pada polaritas
mendapatkan tegangan negatif dan berlaku sebagi saklar terbuka apabila bagian
positif(Zaki,2005).
2.1.2.2 Transistor
Transistor merupakan gabungan dari dua kata yaitu transfer dan resistor yang dapat
diartikan secara bebas sebagai pengalir arus atau pengatur aliran arus. Triode
merupakan istilah yang memiliki arti tiga elektroda, dan didalam resistor sendiri
memang memiliki tiga elektroda tersebut, yaitu basis atau dasar, emitor atau
pemancar dan kolektor atau pengumpul. Transistor dapat mengalirkan arus listrik
Fungsi lain dari transistor adalah sebagai saklar pemutus dan penyambung aliran
listrik ketika pada dasar atau basis diberikan arus yang sangat besar
(Suyamto,2008).
diintegrasikan menjadi satu dan dikemas dalam kemasan yang kecil. Suatu IC yang
2.2.1 Amperemeter
Amperemeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik. Umumnya
alat ini dipakai oleh teknisi elektronik dalam alat multi tester listrik yang disebut
arus yang mengalir maka semakin besar pula simpangannya. Pengaturan batas ukur
arus menggunakan hambatan yang diparalelkan (shunt) dengan meter kumparan tsb.
2.2.2 Voltmeter
Voltmeter adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengukur tegangan listrik. Dalam
pengukurannya, voltmeter disusun secara paralel terhadap letak komponen yang diukur
a. Voltmeter Analog
tampilan dengan jarum yang bergerak ke range-range yang kita ukur dengan probe.
Analog tidak digunakan untuk mengukur secara detail suatu besaran nilai
komponen pada waktu pengukuran atau juga digunakan untuk memeriksa suatu
rangkaian apakah sudah tersambung dengan baik sesuai dengan rangkaian blok
yang ada.
b. Voltmeter digital
dari voltmeter digital lebih akurat dibandingkan voltmeter analog. Voltmeter digital
arus listrik dalam suatu konduktor.. Besarnya satuan hambatan yang diukur oleh
ohmmeter dinyatakan dalam ohm. Tidak seperti amperemeter dan voltmeter, ohmmeter
dapat bekerja sesuai dengan fungsinya jika pada alat tersebut terdapat sumber
mengukur besarnya arus listrik yang lewat pada suatu hambatan listrik (R), yang
alat ini dinyatakan dalam ohm. Alat ohm-meter ini menggunakan galvanometer untuk
mengukur besarnya arus listrik yang lewat pada suatu hambatan listrik (R), yang
kemudian dikalibrasikan ke satuan ohm. Lebih lanjut lagi young and freedman
(2004:200). Desain asli dari ohmmeter menyediakan baterai kecil untuk menahan arus
listrik. Ini menggunakan galvanometer untuk mengukur arus listrik melalui hambatan.
Skala dari galvanometer ditandai pada ohm, karena voltase tetap dari baterai
memastikan bahwa hambatan menurun, arus yang melalui meter akan meningkat.
Ohmmeter dari sirkui itu sendiri, oleh karena itu mereka tidak dapat digunakan tanpa
2.2.4 Osiloskop
Osiloskop adalah alat ukur besaran listrik yang dapat memetakan bentuk dan nilai
besaran sinyal listrik. Alat ukur ini dapat digunakan sebagai alat untuk pengukuran
rangkaian elektronik seperti TV, Radio Komunikasi, dsb. Pada bagian ini hanya akan
Osiloskop dibagi menjadi dua bagian yaitu bidang display dan bidang kontrol. Bidang
display menyerupai tampilan layar televisi hanya saja tidak berwarna-warni dan
berfungsi sebagai tempat sinyal uji ditampilkan. Pada layar ini terdapat garis-garis
melintang secara vertikal dan horizontal yang membentuk kotak-kotak dan disebut div.
Arah horizontal mewakili sumbu waktu dan garis vertikal mewakili sumbu tegangan.
Sedangkan bidang kontrol terdiri dari tombol-tombol yang bisa digunakan untuk
menyesuaikan tampilan layar. Pada umumnya osiloskop terdiri dari dua channel,
sebagai contoh channel satu untuk melihat sinyal masukan dan channel dua untuk
melihat sinyal keluaran. Pada saat osiloskop dihubungkan dengan sirkuit, sinyal
amplifier akan memperkuat sinyal masukan. Selanjutnya sinyal tersebut akan bergerak
melalui keping pembelok vertikal dalam CRT(Cathode Ray Tube). Tegangan yang
diberikan pada pelat tersebut akan mengakibatkan titik cahaya bergerak (berkas
elektron yang menumbuk fosfor dalam CRT akan menghasilkan pendaran cahaya).
Tegangan positif akan menyebabkan titik tersebut naik sedangkan tegangan negatif
akan menyebabkan titik tersebut turun. Sinyal akan bergerak juga ke bagian sistem
trigger untuk memulai sapuan horizontal (horizontal sweep). Sapuan horizontal ini
menyebabkan titik cahaya bergerak melintasi layar. Jadi, jika sistem horizontal
mendapat trigger, titik cahaya melintasi layar dari kiri ke kanan dengan selang waktu
tertentu. Pada kecepatan tinggi titik tersebut dapat melintasi layar hingga 500.000 kali
per detik. Secara bersamaan kerja sistem penyapu horizontal dan pembelok vertikal
akan menghasilkan pemetaan sinyal pada layar. Trigger diperlukan untuk menstabilkan
sinyal berulang.
2.2.5 Multimeter
Alat ukur multimeter ini dapat mengukur voltase baik AC maupun DC, arus, dan
hambatan dalam sebuah rangkaian elektronika. Nama lain dari multimeter ini ialah
avometer atau multitester. Fungsi utama dari multitester ini ialah mengukur resistansi,
kapasitansi, arus listrik, tegangan AC maupun DC, menguji baik atau tidaknya suatu
tersebut akan ditunjukkan oleh jarum penunjuk pada multitester (Sugiri, 2004).
2.2.6 Megger
Mengetahui besarnya tahanan isolasi dari suatu peralatan listrik merupakan hal yang
aman. Secara umum jika akan mengoperasikan peralatan tenaga listrik seperti
Untuk mengukur tahanan isolasi digunakan Megger (Mega Ohm Meter). Isolasi yang
dimaksud adalah isolasi antara bagian yang bertegangan dengan bertegangan maupun
Megger adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur tahanan isolasi dari suatu
instalasi atau untuk mengetahui apakah penghantar dari suatu instalasi terdapat
hubung langsung, apakah antara fasa dengan fasa atau dengan nol(tanah). Dalam hal
lain alat ukur ini juga dapat digunakan pada peralatan listrik seperti mesin listrik, alat
rumah tangga dan sebagainya. output dari alat ukur ini umumnya adalah tegangan
tinggi arus searah, yang diputar oleh tangan. Pengujian tersebut dimaksudkan unruk
memadai diperlukan untuk menghindari terjadinya direct contact seperti short circuit
atau ground ault. Buruknya insulasi jaringan bisa mengakibatkan terjadinya arus
dengan netral dan line dengan ground. Sebelum melakukan pengetesan terlebih
dahulu dilakukan pemutusan hubungan komponen elektronik dan pilot lamp dengan
jaringan. Metode pengetesan bisa dilakukan dengan tegangan yang berbeda sesuai
dengan kebutuhan. Batas minimum insulasi yang bisa ditolerir untuk pengetesan
dengan tegangan 500 VDC adalah 0,5 Meg Ohm sedangkan dengan tegangan l000
Insulasi menjadi salah satu penyebab utama terbakarnya sebuah motor selain
masalah elektrik dan mekanik. Sebuah motor akan mengalami penurunan tingkat
insulasi karena usia pakai. Jika insulasi motor telah mencapai antara l0 ~ l Meg Ohm
maka perlu dilakukan preventive maintenance. Jika insulasi dibawah l Meg Ohm
METODOLOGI
3.1.1 Multimeter
Sebagai penunjuk besaran, Avometer ada yang menggunakan jarum dan ada yang
menggunakan display angka. Alat ini dilengkapi dengan dua kabel penyidik yang
memerlukan sumber listrik berupa battery. Dalam penyimpanan yang cukup lama,
a. Saklar Jangkah
Saklar jangkah digunakan untuk memilih jenis besaran yang diukur dan jangkah
pengukuran.
b. Sekerup Kontrol NOL
Sebelum pengukuran, jarum harus menunjukkan tepat angka NOL, bila tidak
c. Tombol NOL
Setiap pengukuran resistansi, tombol NOL diatur sehingga jarum menjukkan tepat
d. Kabel Penyidik
Kabel MERAH dipasang pada lubang PLUS dan kabel hitam dipasang pada lubang
Pada penggunaan alat ini perlu selalu diperhatikan pemilihan jangkah yang tepat.
pengukuran voltage dengan jangkah pada OHM, maka akibatnya akan fatal. Bila
besaran yang diukur tidak dapat diperkirakan sebelumnya, harus dibiasakan memilih
Pada dasarnya prinsip kerja dari ohm-meter adalah besarnya arus listrik yang mengalir
melalui sebuah penghantar metal pada rangkaian, dan ohm menemukan sebuah
persamaan yang simple, menjelaskan bagaimana hubungan antara tegangan, arus, dan
tegangan listrik dari suatu komponen elektronik (misalnya resistor) dengan arus listrik
yang melewatinya.
Menurut tipler( 1996: 134) Pada Ohmmeter
memutar sekrupnya ke kanan atau ke kiri dengan menggunakan obeng pipih kecil.
2. Tombol pengatur jarum penunjuk pada kedudukan zero (Zero Ohm Adjust Knob),
pengukuran dan batas ukurannya. Multimeter biasanya terdiri dari empat posisi
pengukuran, yaitu :
b. Posisi ACV (Volt AC) berarti multimeter berfungsi sebagai voltmeter AC yang
terdiri dari lima batas ukur : 10; 50; 250; 500; dan 1000.
c. Posisi DCV (Volt DC) berarti multimeter berfungsi sebagai voltmeter DC yang
terdiri dari lima batas ukur :10; 50; 250; 500; dan 1000.
amperemeter DC yang terdiri dari tiga batas ukur : 0,25; 25; dan 500.
e. Tetapi ke empat batas ukur di atas untuk tipe multimeter yang satu dengan yang
multimeter.
4. Jarum penunjuk meter (Knife edge Pointer), berfungsi sebagai penunjuk besaran
yang diukur.
Gerakan dasar pada amperemeter analog pada arus searah (dc ammeter) adalah
galvanometer PMMC. Karena gulungan kumparan dari sebuah gerakan dasar yang
kecil dan ringan, maka alat ini hanya dapat mengalirkan arus yang kecil. Apabila akan
digunakan ke dalam arus yang besar, maka arus tersebut perlu dialirkan ke sebuah
tahanan yang disebut sebagai shunt. Tahanan shunt dapat ditentukan dengan
dihubungkan secara seri pada rangkaian yang diukur. Amperemeter yang digunakan
untuk mengukur kuat arus yang kecil (dalam skala miliampere) disebut
Amperemeter adalah alat yang berfungsi untuk mengukur kuat arus yang mengalir
Jarum ini terpasang pada kumparan yang bergerak (moving coil) sehingga dapat
bergerak berdasarkan peredaran arus yang masuk dalam moving coil. Jarum
tersebut mempunyai fungsi penunjuk besaran arus yang terukur dimana akan
bergerak dan berhenti pada skala yang sesuai dengan besaran yang diukur.
2. Probe
3. Kalibrator
Berfungsi untuk menentukan kalibrasi atau penunjukan skala pada angka nol (0)
4. Ground
5. Cermin pemantul
6. Berada pada papan skala yang ditunjukan sebagai panduan untuk ketepatan
pembacaan skala.
d) Membaca penunjukkan arus pada papan skala arus sesuai dengan posisi
3.1.4 Voltmeter
menggunakan prinsip hukum Lorentz, dimana interaksi antara medan magnet dan
kuat arus akan menimbulkan gaya magnetic. Gaya magnetik inilah yang
menggerakan jarum penunjuk sehingga menyimpang saat dilewati oleh arus yang
melewati kumparan. Makin besar kuat arus akan makin besar penyimpangannya.
2. Atur Sekrup pengatur Jarum agar jarum menunjukkan Angka NOL (0), bila
menurut anda angka yang ditunjuk sudah NOL maka tidak perlu dilakukan
Pengaturan Sekrup.
3. Lakukan Kalibrasi alat ukur. Posisikan Saklar Pemilih pada SKALA OHM
pada x1 , x10, x100, x1k, atau x10k selanjutnya tempelkan ujung kabel
Terminal negatif (hitam) dan positif (merah). Nolkan jarum AVO tepat pada
angka nol sebelah kanan dengan menggunakan Tombol pengatur Nol Ohm.
4. Setelah Kalibrasi Atur SAKLAR PEMILIH pada posisi Skala Tegangan yang
anda ingin ukur, ACV untuk tegangan AC (bolak balik) dan DCV untuk
tegangan DC (Searah).
dahulu seperti 1000 atau 750 jika anda TIDAK TAHU berapa nilai tegangan
akan di ukur.
7. Baca Alat ukur.
3.1.5 Osiloskop
a. Prosedur Kerja
Langkah pertama yang harus kita lakukan yaitu pengkalibrasian. Setelah anda
yang harus anda amati pada layar monitor yang tampak di layar adalah harus
garis lurus mendatar (jika tidak ada sinyal masukan). Selanjutnya langkah kedua
posisi tersebut kita nantinya bisa mengamati hasil pengukuran dengan jelas dan
pengkalibrasian sederhana. Ada dua tegangan referensi yang bisa dijadikan acuan
yaitu tegangan persegi 2 Vpp dan 0.2 Vpp dengan frekuensi 1 KHz. Langkah
keempat tempelkan probe pada terminal tegangan acuan maka pada layar monitor
akan muncul tegangan persegi. Apabila yang dijadikan acuan adalah tegangan 2
Vpp maka pada posisi 1 volt/div (satu kotak vertikal mewakili tegangan 1 volt)
harus terdapat nilai tegangan dari puncak ke puncak sebanyak dua kotak dan
untuk time/div 1 ms/div (satu kotak horizontal mewakili waktu 1 ms) harus
terdapat satu gelombang untuk satu kotak. Apabila yang tampat pada layar belum
tepat maka perlu diatur pada potensio tengah di knob Volt/div dan time/div. Atau
terdapat tabung panjang yang disebut tabung sinar katode atau Cathode Ray Tube
(CRT). Secara prinsip kerjanya ada dua tipe osiloskop,yakni tipe analog (ART-
masing-masing agar dapat memilih dengan tepat osiloskop mana yang sebaiknya
f) Atur posisi berkas cahaya horizontal dan vertikal dengan mengatur tombol
i) Pasang probe pada salah satu saluran, (misal CH1) dengan tombol pengalih
l) Atur Time/Div pada posisi 1 ms agar tampak kotak-kotak garis yang cukup
jelas.
3.1.6 Megger
Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum melaksanakan pengukuran adalah alat yang
diukur harus bebas tegangan AC / DC atau tegangan induksi, karena tegangan tersebut
berikut:
Keterangan gambar :
1. Socket out put + (positip).
10. Pengatur posisi jarum Zero Calibrasi pada test hubung singkat
Perhatikan gambar. Megger Merk Metriso 5000 dan laksanakan sesuai prosedur
2) Mekanikal zero check pada kondisi megger off, jarum penunjuk harus tepat
berimpit dengan garis skala. Bila tidak tepat, atur pointer zero (l0) pada alat
ukur.
Pasang kabel test pada megger terminal (l) dan (3), serta hubung singkatkan
On-kan megger, jarum akan bergerak dan harus menunjuk tepat keangka
nol, bila tidak tepat atur pointer (ll). Bila dengan pengaturan pointer tidak
5) Pilih tegangan ukur melalui saklar (8) sesuai tegangan kerja alat yang diukur.
Bila skala l hasil ukur menunjuk, pindahkan ke pemilih skala 2, bila hasilnya sama
pindahkan ke skala 3, dan tunggu sampai waktu pengukuran yang ditentukan ( 0,5
Catat hasil ukur dan kalikan dengan factor kali alat ukur, bandingkan hasil ukur
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1) Komponen listrik terbagi menjadi dua yaitu komponen aktif dan komponen
pasif. Komponen pasif terdiri dari : Penghantar, Inti Magnet, Isolator, Resistor,
3) Setiap alat ukur listrik mempunyai fungsi, prinsip kerja, dan cara
4.2 Saran
komponen dan alat ukur listrik baik-baik, karena materi ini merupakan materi dasar
36
DAFTAR PUSTAKA
Zaki. 2005. Cara Mudah Belajar Merangkai Elektronika Dasar. Yogyakarta. Absolut
37