Anda di halaman 1dari 3

NAMA : NABILAH NADIA RAHMA

PRODI : D3 KEBIDANAN SEM.2

NIM : 2114315401013

DOSEN PENGAMPU : IBU SRI ENDAH NOVIANI, SH, M.Sc

MATA KULIAH : PENDIDIKAN BUDAYA ANTI KORUPSI

SOAL !

1. Apa yang dimaksud sistem birokrasi menurut anda serta tujuannya ? Jelaskan!
2. Apakah yang dimaksud sistem birokrasi di Indonesia terkait birokrasi yang diterapkan?
3. Sudahkan sistem birokrasi di Indonesia sudah berjalan dengan baik? jelaskan menurut
anda!

JAWABAN !

1. System birokrasi adalah sistem pemerintahan yang dijalankan oleh pegawai pemerintah
dengan berpegang pada hierarki dan jenjang jabatan. birokrasi juga dapat diartikan
sebagai cara bekerja atau susunan pekerjaan yang banyak liku-likunya atau menurut
tata aturan tertentu. Tujuan system birokrasi :

a. Menjalankan program atau kegiatan agar tercapainya visi dan misi pemerintahan
b. Memberikan pelayanan kepada masyarakat dan melakukan pembangunan secara
netral serta profesional.

c. Mengaplikasikan seluruh aspek manajemen pemerintahan. Mulai dari aspek


perencanaan, koordinasi, pengawasan, prefentif, represif, evaluasi, dan lain lain.

d. Memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk mengakses setiap layanan dan


perlindungan.
e. Memberikan jaminan atas keberlangsungan sistem pemerintahan pada suatu
negara.

f. Mendukung, mempermudah, mempercepat, meningkatkan efektifitas, serta efisiensi


pencapaian dari beragam tujuan pemerintah.

2. Birokrasi ini dimaksudkan sebagai suatu sistem otoritas yang ditetapkan secara rasional
oleh berbagai macam peraturan untuk mengorganisir pekerjaan yang dilakukan oleh
banyak orang. Birokrasi merupakan sebuah keorganisasian yang terikat oleh aturan dan
juga struktur lembaga. Yang mana didalamnya dapat ditemukan struktur lembaga
administratif dan juga militer. Birokrasi ini digagas dengan tujuan untuk mengatur tata
kehidupan berbangsa maupun bernegara agar sesuai dengan aturan dan prosedur yang
ada. Dengan adanya struktur kelembagaan dan aturan yang mengikat, diupayakan
sebuah pemerintahan dapat perjalanan secara efektif dan efisien. Dalam sistem
birokrasi ini terdapat beberapa hal yang perlu untuk diperhatikan
seperti, pembagian kerja, keberadaan hierarki, dan juga keterhubungan impersonal.
3. Birokrasi Indonesia, baik di pusat maupun di daerah pada masa Orde Baru, kerap
mendapat perhatian dan kritik tajam atas perilaku pegawai negeri yang tidak konsisten.
Jadi selalu ada efek negatif dalam birokrasi. Birokrasi dinilai lambat, rumit, menghambat
kemajuan, cenderung lebih mementingkan prosedur daripada keadaan yang
sesungguhnya terjadi, dan tidak efisien.

Selama ini gambaran birokrasi yang diterapkan di negara kita masih belum baik. Citra
dan efisiensi operasional aparatur administrasi masih perlu ditingkatkan. Masyarakat
secara keseluruhan enggan berurusan dengan birokrasi. Birokrasi memiliki konsekuensi
lebih dari citra negatif seperti buruknya kualitas pelayanan publik, KKN, cenderung
memusatkan kekuasaan, kurangnya profesionalisme, kurangnya budaya dan etika yang
baik. Bahkan banyak yang berpendapat bahwa keadaan birokrasi pemerintah semakin
mengkhawatirkan.

Setelah jatuhnya pemerintahan Soeharto, kepercayaan publik terhadap birokrasi


menurun. Krisis kepercayaan ini dibuktikan dengan banyaknya aksi demonstrasi yang
dilakukan oleh berbagai lapisan masyarakat terhadap aparatur publik, baik di tingkat
pusat maupun daerah. Mengingat birokrasi merupakan sarana efektif untuk
mempertahankan kekuasaan para pemimpin Orde Baru, krisis kepercayaan terhadap
birokrasi dapat dimaklumi. Baik birokrasi sipil maupun militer, melihat diri mereka
sebagai alat bagi penguasa daripada pejabat. Kepentingan pemimpin cenderung
terfokus pada kehidupan dan tindakan pejabat publik.

Buruknya kualitas pelayanan publik merupakan salah satu fakta yang menonjol bagi
pejabat pemerintah yang melayani masyarakat. Peningkatan pelayanan publik pada
masa reformasi merupakan harapan seluruh masyarakat, namun tidak ada perubahan
besar dalam prosesnya. Masyarakat berpendapat bahwa berbagai jenis pelayanan
publik justru terus mengalami penurunan. Hal ini antara lain ditandai dengan banyaknya
kesalahan pelayanan publik tersebut. Masyarakat juga menekankan sistem dan
prosedur pelayanan yang kompleks, serta lambannya sumber daya manusia yang
terlibat dalam memberikan pelayanan.

Anda mungkin juga menyukai