Disusun oleh
Yan Rigel Para’pean (3020218428)
1Sitna Hajar Malawat, Pengantar Administrasi Publik( Banjarmasin : Universitas Islam Kalimantan Muhammad
Arsyad Al-Banjary Banjarmasin, 2022), 22
2 Abdul Kadir, Fenomena Kebijakan Publik dalam Perspektif Aministrasi Publik di Indonesia ( Medan : CV
DHARMA PERSADA, 2020), 8
3Data Wardana dan Geovani Meiwanda, “Reformasi Birokrasi Menuju Indonesia Baru, Bersih dan
Bermartabat,” WEDANA Jurnal Pemerintahan Politik dan Birokrasi Vol. 3, No. 1 (April : 2017):332
berperangkat pada jabatan ASN (Aparatur Sipil Negara) dan PNS (Pegawai Negeri Sipil)
sudah melewati serangkaian seleksifikasi untuk menandakan bahwa mereka merupakan
bagian yang memenuhi prosedur pemilihan. Kelayakan bahwa mereka diperbolehkan untuk
menerima jabatan tersebut, malah berbalik dengan kenyataannya sekarang. Dari segi kualitas
wawasan dan alur berpikir mereka sudah pantas untuk menerima jabatan tersebut. Setelah
datangnya waktu, serta mulainya lahir naluri duniawi bermunculan dalam diri setiap individu
tersebut, lama-kelamaaan pedoman diri ataupun pedoman budaya organisasi mulai tengelam
terhimpit oleh munculnya sikap picik tersebut. Maka tidak heran kebanyakan dari mereka
yang dijuluki “orang-orang berpengaruh” diseret dalam berbagai kasus mulai dari tindak
asusila, pencemaran nama baik, korupsi (suap), kolusi, nepotisme, grativikasi, pencucian
uang dan berbagai tidakan yang membawa kerugian besar bagi sektor kehidupan dalam
bernegara. Melaui data survei, pada tahun 2012-2016 Indonesia memperoleh peningkatan
yang minim dengan naik 5 level, yang dirilis oleh Corupption Perception Index (CPI) namun
peningkatan tersebut belum mencapai angka 50. Penilaian Corupption Perception Index (CPI)
berbasis dari 0-100 yang artinya negara yang tergolong pada angka 0-50 memiliki tingkat
korupsi yang tinggi sedangkan untuk nilai 100 sudah di pastikan negera tersebut memiliki
tingkat korupsi yang rendah. Dalam periode 2016 sendiri Indonesia menempati angka 37 dan
dipastikan rasio dari perilaku korupsi di Indonesia masih cukup tinggi.4 Dalam hal ini saja
birokrasi setelah memasuki zaman reformasi belum mampu untuk menjamin
terselenggaranya pelayanan publik dengan kualitas mutu yang terjamin. Birokrasi dewasa ini,
berfokus pada satu sektor yakni permasalahan korupsi. Permasalahan pelayanan publik masih
terlampau banyak dan perlu untuk membenahi sistem birokrasi yang ada.
Berdasarkan kejadian-kejadian diatas, terdapat lokasi yang akan menjadi bahan kajian
yang akan disasar oleh peneliti. Lokasi ini terletak di kelurahan BuntuTangti Kecamatan
Mengkendek, Kabupaten Tana Toraja. Lokasi tersebut sangat menarik untuk dikaji karena
secara pragmatis lokasi tersebut merupakan salah satu wilayah kecamatan yang populasi
masyarakatnya cukup banyak dengan taraf kesejahteraan masyarakat yang cukup
memumpuni jika dilihat dari segi fasitas umum seperti jalan raya, pasar, sekolah dan berbagai
fasilitas umum lainnya. Maka dari itu, peneliti akan melihat progresifitas yang akan
dimunculkan dari birokrasi publik yang dijalankan oleh pemerintah setempat.
Metode Penelitian
Penelitan ini mengunakan metode penelitian kualitatif studi kasus dengan mengambil
sempel yang terdapat dalam populasi di lingkup tertentu dan melihat pola interaksi yang
terjalin dalam kasus ini. Penelitian ini pula memakai referensi ataupun literatur yang
berkualitas dan terpercaya seperti buku, jurnal dan beberapa situs terpercaya. Selain itu, lokasi
strategi yang diupayakan untuk observasi dalam hal ini adalah tempat-tempat umum seperti
Sekolah, fasilitas Kesehatan, dan lembaga kependudukan lainnya.
4 Ibid 332
Isi dan Pembahasan
Pemerintah dan Birokrasi
Berdasarkan kata dasarnya, pemerintah bersumber dari kata “Perintah yang berarti
sesuatu yang harus dilakukan, dari dalam kata “perintah” tersebut termuat beberapa unsur
yaitu keharusan, dua pihak (pemberi dan penerima), hubungan fungsional antar dua pihak dan
wewenag dari pihak pemberi. Kata Indonesia sendiri setara dengan kata Government dalam
bahasa Inggris yang merupakan kata serapan yang digunakan dalam mendefenisikan arti dari
kata Pemerintah Bahasa Indonesia.5Jika dirujuk dari Kamus Besar Bahasa Indoensia, Kata
“pemerintah” mempunyai lima arti yaitu: 6
1. Sistem menjalankan wewenang dan kekuasaan yang mengatur kehidupan sosial,
ekonomi dan politik suatu Negara atau bagian-bagiannya.
2. Sekelompok orang yang mempunyai tanggungjawab terbatas untuk menggunakan
kekuasaan.
3. Penguasa suatu negara
4. Badan tertinggi yang berkuasa dalam suatu negara
5. Pengurus atau pengelola
Oleh karena itu pemerintah pusat dan pemerintah daerah memiliki koridor wewenangnya
masing- masing tetapi mereka dapat berkolaborasi dalam menjalankan wewenang masing-
masing.
Birokrasi dari asal katanya sebernarnya berasal dari bahasa Inggris yaitu
bureaucracy yang terdiri atas dua kata yang dileburkan jadi satu yaitu kata Bureau (meja)
dan Cratein (kekuasaan) artinya kekuasaan pada orang-orang yang di belakang
meja.9Menurut Kamus Besar Bahasa Indoensia, Birokrasi berarti sistem pemerintahan yang
dijalankan oleh pegawai pemerintah yang berpegang pada hierarki dan jenjang jabatan, cara
bekerja atau susunan pekerjaan yang banyak liku-likunya, menurut tata cara.10Oleh karena
itu, dapat disimpulkan bahwa birokrasi merupakan suatu system pemerintahan yang
menerapkankan sistem hirarkis, di dalamya termuat tata cara yang bersifat berliku-liku.
Jika dilihat lebih jauh sebenarnya pemerintah dan birokrasi mempunyai korelasi
yang cukup erat dimana pemerintah adalah pembuat birokrasi dan berada dalam birokrasi
itu sendiri sebagi seorang pemberi perintah atau penguasa tertinggi, sehingga berjalan
tidaknya birokrasi dapat dilihat dari hasil kerja pemerintah yang dapat dirasakan oleh
masyarakat baik itu infrastuktur, sarana dan prasarana, transportasi dan lain-lain. Hal
tersebut juga menjadi indikator penentu dari baik atau buruknya pemerintah suatu negara
atau pun daerah otonom dalam menalankan proses kepemimpinannya.
Kebijakan dan Aparatur Pemerintah Kelurahan Buntu Tangti
Kebijakan merupakan pedoman yang berasal dari suatu ketentuan-ketentuan yang
disepakati secara bersama. Daerah-daerah pemerintahan seperti desa juga memiliki
kebijakan yang diatur dalam PP No. 11 tahun 2019 mengenai Desa di pasal 1 (1)
menyatakan bahwa desa atau nama lain dari wilayah tertentu merupakan suatu kelompok
yang mendiami wilayah regional yang memiliki frekuensi batas dan berstatus sebagai
masyarakat hukum.11 Terdapat beberapa unsur dalam kebijakan yang sekiranya mendukung
keberhasilan dari sebuah kebijakan. Unsur tersebut bersangkut paut dengan Aparatur atau
staf, dan estimasi dana kebijakan. Aparatur pemerintahan menurut Sihabudin merupakan
9Muhammad, Birokrasi: Kajian Konsep, Teori Menuju Good Govermence (Aceh: Unimal Press, 2018);11
10KBBI
11Rasman Rasman, “Implementasi Kebijakan Pemerintah Desa (Studi Di Desa Babana Kecamatan
Budong-Budong Kabupaten Mamuju Tengah” Kajian Ilmu Administrasi Vol.- No.-, 2
sekumpulan orang yang menjalakan fungsi manajemen kewenangan, mengimplematasi
kepemimpinan dengan melakukan kordinasi pemerintah terhadap lembaga terkait serta
membangun masyarakat lewat pelatihan-pelatihan.12 Alokasi dana merupakan pelimpahan
atau pemberian dana dari sebauah himpunan dana yang digunakan dalam mengoptimalkan
kebijakan-kebijakan yang telah dirancang. 13 Kedua unsur dalam kebijakan pemerintah
saling simultan dalam menentukan keberhasilan kebijakan dalam suatu wilayah regional.
1. Aparatur Pemerintahan Lembang Buntu Tangti
Kepala Lembang
Kepala lembang merupakan aparat tertinggi dalam lembang yang memiliki
kewajiban untuk mengkoordinir, mengawasi, mengelolah, segala bentuk pelaksanaan
pemerintahan dalam lingkup lembang.
Sekertaris
Sekertaris merupakan aparatur lembang yang memiliki tugas untuk
mendokumentasi, mengarsipkan, mengaudit data dan informasi yang sehubungan
dengan pelaksanaan kegiatan maupun pendataan penduduk dalam lembang.
Bendahara
Bendahara merupakan aparatur lembang yang bertugas untuk menyimpan dana
dari pemerintah pusat yang digunakan dalam desentralisasi program di wilayah
lembang.
BPD
Badan Permusyawaratan Daerah merupakan lembaga naungan lembang yang
bertugas untuk memperhatikan setiap partisipasi dan aspirasi dari masyarakat.
Unit Pelayanan Masyarakat
Unit Pelayanan Masyarakat merupakan sebuah lembaga yang menjalankan peranan
dalam menyelenggarakan pelayanan masyarakat di lembang secara umum.
12Siti Hajar, Pemerintahan Desa dan Kualitas Pelayanan Publik (Medan : UMSUPRESS 2021) 9
13Meriyanti dan Amir Salim, “Sosialisasi Pengalokasian Dana Tepat Guna dan Sasaran Dalam Kehidupan
Ummat Di SMA Tri Dharma Palembang” Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat AKM Vol. 1 No. 1 (Juli
2020) 41
Unit Pelayanan Teknis
Unit Pelayanan Teknis merupakan suatu lembaga yang menjalankan peranan
pemerintah berupa pelayanan pelatihan dan pemberdayaan masyarakat dalam
meningkatkan kompetensi masyarakat di lembang.
2. Alokasi Dana Pemerintah Desa Buntu Tangti