Anda di halaman 1dari 11

1.

IDENTITAS BUKU

Judul : Birokrasi Pemerintahan

Halaman :103-122

2. ISI BUKU

A. MEMAHAMI BIROKRASI PEMERINTAHAN


Birokrasi pemerintah merupakan garis terdepan yang berhubungan dengan
pemberian pelayanan umum kepada masyrakat.Oleh karena itu, pemerintah harus
bersikap netral baik dari sisi politik yaitu bukan merupakan kekuasaan politik maupun
dari sisi administrative.
Dalam memberikan pelayanan umum,birokrasi pemerintah di tuntut efektif dan
efesien., sehingga akan tampak mementingkan kualitas pelayan (service quality). Namun
akibat tugas berat dan sangat luas, maka birikrasi pemerintah terkesan lambar.
Birokrasi pemerintah sering kali di artikan sebagai officialdom atau kerajaan
pejabat, yaitu suatu kerajaan yang raja-rajanya adalah lembaga pemerintah (eksekutif)
yang meliputi;
1. Pemerintah pusat yang terdiri dari;
a. presiden dan wakil presiden;
b. kementriaan Negara ;
c. lembaga pemerintah dan non pemerintah (LPNK)
d. organisasi pusat lainya;
2. pemerintah daerah
a. pemerintah daerah provinsi, terdiri dari;
1) Dewan Rerwakilan Daerah provinsi (DPRD) provinsi sebagai badan legislatif
daerah;
2) Badan eksekutif (gubernur dan wakil gubernur) selaku kepala daerah dan wakil
pemerintah pusat beserta dinas/ interaksi pemerintsh daerah provinsi.
b. Pemerintah daerah kabupaten/kota,
Adapun landasan hukum pembentukan, status,kedudukan,tugas,fungsi dan
sususan organisasi serta wewenang dan tanggung jawab masing-masing organisasi
kenegaraan dan organisasi pemerintahan telah di sebutkan di atas tercantum dalam uu dan
peraturan pemerintah.
Ndraha (3003:521) mengidentifikasi birokrasi pemerintah sebagai “stuktur
organisasi pemerintahan yang berfungsi memproduksi layanan civil di jasa public
berdasarkan kebijakan yang di tetapkan dengan mempertimbangkan berbagai pilihan
lingkungan”
B. Birokrasi Pemerintah Sebagai Mesin Negara
Pemerintah sebagai keseluruhan stuktur, lembaga dan unit init dalam Negara yang
bertugas mengatur pelaksaan tugas pemerintah baik yang bersifat internal maupun kepada
masyrakat umum.
Dengan kata lain, dalam pemerintahan dapet di golongkan dua bagian besar dalam
tatanan kenegaraan yaitu institusi atau orsng-orwng “yang memerintah” dan lembaga
formal maupun informal di luar pemerintah yang berada dalam kendali pemerintah yang
di sebur sebagai “yang di perintah”
C. Fungsi Dan Posisi Birokrat
Fungsi-fungsi tersebur adalah
1. Fungsi administrasi
2. Fungsi pelayanan
3. Fungsi pengaturan(regulation)
4. Fungsi pengumpulan informasi(information gathering )
D. Birokrasi Dan 3 Macam Otoraksi
Bagi weber, staf administrasi birokrasi sebagai birokrasi dalam bentuknya yang
paling rasional, terlebih dahulu mempersyaratkan legitimasi dan otoritas.
Ada 3 tipe otoritas
1. Otoritas kharismatik
2. Otoritas tradisional
3. Tipe otoritas legal.
3. Kelebihan dan Kekurangan Materi
a. Kelebihan Materi
 Ada aturan, norma dan prosedur mengatur organisasi
 Ada spesialisasi pekerjaan dan job description yang jelas
 Adanya hirarki yang formal, sehingga memudahkan pengkordinasian
b. Kelemahan materi
 Aturan dan kontrol terlalu rinci menyebabkan impersionaliti atau melupakan
unsur-unsur kemanusian
 Hirarki otoritas yang cendrung kaku
 Penetapan standar efesiensi yang dapat dilaksanakan secara fungsional

4. Kesimpulan Materi

Birokrasi pemerintah merupakan garis terdepan yang berhubungan dengan


pemberian pelayanan umum kepada masyrakat. Dalam memberikan pelayanan
umum,birokrasi pemerintah di tuntut efektif dan efesien., sehingga akan tampak
mementingkan kualitas pelayan (service quality). Namun akibat tugas berat dan sangat
luas, maka birikrasi pemerintah terkesan lambar.
IDENTITAS BUKU

JUDUL : GAMBARAN UMUM KONDISI BIROKRASI DI INDONESIA

HALAMAN : 123-134

ISI BUKU

A. BIROKRASI INDONESIA SECARA UMUM

Dalam model max weber, tentang dominasi birokrasi patriominal individu-individu dan
golongan yang berkuasa mengontrol kekuasaan dan otoritas jabatan untuk kepentingan ekonomi
meraka.

Ciri-ciri dominasi birokrasipatriominal ala max weber yang hampir secara keseluruhan
yang bterjadi di indonesia antara lain;

1. Pejabat-pejabat di saring atas kinerja pribadi


2. Jabatan di pandang sebagai sumber kekuasaan atau kekayaan
3. Pejabat-pejabat mengontrol,baik fungsi politik ataupun administratif
4. Setiap tindakan di arahkan oleh hubungan pribadi dan politik
B.Penampilan Birokrasi Pemerintah Indonesia
Ada beberapa aspek penampilan birokrasi di indonesia, antara lain
1. Sentralisasi yang cukup kuat
Sentralisasi merupkan salah satu ciri umum yang melekat pada birokrasi yang
rasional.Hal ini di sebabkan karena birokrasi pemerintah bekerja dan berkembang dalam
lingkungan yang kondusif terhadap hidup dan perkembangannya nilai-nilai sentralistik
2. Menilai tinggi keseragaman dan struktur birokrasi
Sama seperti sentralisasi, keseragaman dalam sruktur juga merupakan salah satu
ciri umum yang sering melekat pada setiap organisasi birokrasi.
3. Pendelegasian wewenang yang kabur
Dalam birokrasi indonesia mampak pendelegasian masih menjadi masalah
4. Kesulitan menyusun uraian tugas dan analisis jabatan
Meskipun perumusan uraian tugas dalam birokrasi merupakan keburuhan yang
sangat nyata, jarang vsekali birokrasi kita memilikinya secara lengkap.
C. Kelemahan Birokrasi Di Indonesia
Menurut Peter M. Beliua (2004:4) birokrasi adalah “tipe organisasi yang di rancang
untuk menyelesaikan tugas administratif dalam skala besar dengan cara mengkoordinasi
pekerjaan orang secara sistemati.”
Dari sini kita menyimpulkan birokrasi merupakan alat untuk mempermudah jalannya
penerapan kebijakan pemerintah dalam upaya melayani masyrakat.
Susanto mengatakan tiap kali mendengar kata “birokrasi” kita langsung berpikir
mengenai berbagai urusan prosedural penyelesaian surat-surat yang berkaitan dengan
pemerintahan.
Menurut Heady dan Walis (dalam katarsasmita,1997) misalnya birokrasi, pemerintahan
di negara-negara berkembang termaksud indonesia di tandai dengan beberapa kelemahan
yang juga merupakan ciri utamanya pertama, pola dasar (bassic pattern) sistem administrasi
negaranya merupakan tiruan atau jiplakan adminstrasi kolonial. Kedua birokrasi pemerintah
kekurangan sumber daya manusia yang berkualitas baik dari segi kepemimpinan, manajemen,
kemampuan dan keterampilan teknis yang sesuai dengan kebutuhan pembanguanan. Ketiga,
birokrasi cendrung mengutamakan atau berorientasi pada kepentingan pribadi atau kelompok
daripada kepentingan masyarakat atau pencapian sasaran yang bermanfaat bagi masyrakat
banyak. Keempat, apa yang dinyatakan baik tertulis maupun lisan oleh birokrasi sering tidak
sesuai denga realitas. Kelima, birokrasi cendrung bersifat otonom dalam arti lepas dari proses
politik dan pengawasan masyarakat.
Kemudian oleh Walis ditambahkan lagi dua ciri berikutnya. Pertama, administarsi
dibanyak negara sangat lamban dan menjadi semakin birokratik. Kedua, aspek-aspek yang
non-birokratik (adminisratif) sangat berperanguh terhadap birokrasi.
D. Harapan Model Birokrasi Masa Depan
Kondisi birokrasi Indonesia yang masih bercorak patriomonial adalah merupakan
benag sejarah yang perlu diperhatikan dengan seksama dalam perkembangan kearah
modernisasi menuntut adanya peningkatan administrasi dan manajemen.
3. kelebihan dan kekurangan materi

a. Kelebihan
IDENTITAS BUKU

JUDUL : ARAH KEBIJAKAN DAN SASARAN SASARAN REFORMASI


BIROKRASI

HALAMAN : 123-134

ISI BUKU

A. ARAH KEBIJAKAN DAN SASARAN


Kebijakan reformasi birokrasi yang telah akan di jadikan pemerintah indonesia
selama ini perlu lebiih di arahkan pada upaya-upaya pembentukan profil birokrasi yang
efesien, mampu tanggap dan dinamis terhadap tintutan-tuntutan yang di jadikan kepada
birokrasi itu sendiri,baik yang berasal dari lingkup nasional,regional dan internasional
yang berjalan ke arah good governance. Dengan demikian birokrasi secara dinamis untuk
membawah kemajuan dan kamakmuran bagi bangsa dan negara indonesia dalam segala
bidang kehidupan. Untuk memenuhi tuntutan di atas, birokrasi di dukung oleh 3 elemen
penting yang pertama ;(1) sistem yang rasional,efisien dan transparan;(2) sumber daya
manusia yang ber kualitas, baik dalam arti pengetahuan,keterampilan maupun mentalitas
yang bagus, dan (3) mekanisme/prosedur kerja yang jelas dan tranparan.
Sasaran reformasi birokrasi adalah mewujudkan/membentuk
1. Birokrasi yang bersih
2. Birokrasi yang efektif fan efesien
3. Birokrasi yang produktif
4. Birokrasi yang tranparan
5. Birokrasi yang rerdesentralisasi
Bersaarkan dengan sasaran informasi birokrasi, maka reformasi birokrasi perlu
dilaksnakan dengan metode sebagai berikut :
1) Restrukturisasi organisasi lembaga pemerintah
2) Simplifikasi dan otomatisasi
3) Rasionalisasi dan realokasi
4) Regulasi dan deregulasi
5) Peningkatan profesionalitas dan kesehjahteraan pegawai
B. Ruang Lingkup Reformasi Birokrasi
Untuk mewujudkan organisasi birokrasi dengan tata pemerintahan yang baik
dengan tuntutan reformasi birokrasi menurut Mifta Thoha meliputi ruang lingkup anatara
lain sebagai berikut :
1) Organisasi birokrasi pemerintah harus mampu membedahkan manakah sesuatu
yang harus diikuti dengan tata cara seremonial
2) Organisasi birokrasi pemerintah yang harus dibebaskan dari kerja sologisme
3) Moral dan etika yang menjadi pertimbangan pertama dan paling uatama
4) Desentralisasi
5) Keahlian dalam organisasi birokrasi pemerintah
6) Proliferasi organisasi pemerintah harus dihindari
C. Tesis Utama Reformasi Birokrasi
Tesis utama dan pertama dalam rangka mengelola reformasi birokrasi adalah
terjadihnya perbaikan yang sistematis, komprehensif, dan cepat atas pelayanan atas
publik sehingga publik merasa sangat puas
Indikator utama, terhadap terjadihnya perubahan yang signifikan didalam
organisasi birikrasi pemerintah apabila tercipta :
1) Perubahan strategis yang cepat dan tepat
2) Kepimimpinan yang berwawasan kewirausahaan yang mampu membuat
perusahaan strategis
3) Sistem manajemen yang kondusif untuk berubah dan maju
4) Kualitas manusia yang profesional yang berjiwa bersemangat
5) Prioritas kerja yang tepat yang mereflelesikan agneda-agenda perubahan strategis
1.IDENTITAS BUKU

Judul : patologi birokrasi

Halaman :

2. ISI BUKU

A. Arti oatologi birokrasi


Istilah “patologi” hanya dikenal dalam ilmu kedokteran sebagai ilmu tentang penyakit.
Namun, dengan perjalananya waktu berjalanya waktu analogi ini dikenal dalam biorokrasi
dengan makna agar birokrasi pemerintah mampu menghadapi berbagai tantangan yang mungkin
timbul baik bersifat politis, ekonomi, sosial kultural, dan teknologi, berbagai”penyakit” yang
mungkin sudah dideritanya atau mengacam akan menyerang diidentifikasi untuk kemudian
dicarikan terapi pengobatan paling efektif. Sebaliknya tidak ada birokrasi yang menderita
“penyakit birokrasi sekaligus” (Siagan, 1994 dalam Ismail, 2009:68 )
Erziony Halefi, 1983, melihat kekuasaan publik menjadi sangat kuat dan luas karena :
1. Semakin meningkatnya ruang interfensi pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi
2. Meningkatnya kompesitas tugas pemerintahan
3. Kemampuan untuk memanfaatkan teknologi yang semakin berguna dalam membuat
keputusan politik
4. Memiliki sumber informasi
5. Pejabat politik memiliki sumber daya serta selalu ada
6. Pejabat politik tidak selalu memiliki kepentingan atau kontrol terhadap seluruh persoalan
birokrasi
7. Menurunnya kekuasaan parlemen
8. Adanya proses terjadinya pemimpin yang menjadi areal birokrasi mencari peluang atau
pengaruh.

Dalam hal ini patologi birokrasi dapat dilihat dari perfektif kelembagaan,
kepemimpinan politik di eksekutif, perilaku para elit birokrasi maupun pelaku para
birokrat pelaksana itu sendiri atau gabunagn dari unsur-unsur tersebut
B. Kategori Dan Ruang Lingkup Patologi Birokrasi
Menurut Siagian, 1994 patologi birokrasi bisa dikelompokan dalam beberapa
kategori di antaranya adalah patologi yang timbul karena presepsi dan gaya manajerial
para pejabat di lingkungan birokraasi, patologi yang timbul karena kurangnya
pengetahuan atau keterampilan para petugas pelaksa para kegiatan operasional dan
potologi yang timnul karena tindakan para anggota birokrasi dan yang melanggar norma-
norma hukum dan peraturan uu yang berlaku
Ruang lingkup patologi birokrasi dengan menggunakan terminology Smith
(1998) yang berkenan dengan kerja birokrasi yang buruk dapat di bagi ke ddalam 2
konsep besar, yaitu Dysfunction Of Bureaucracy ykani berkaitan dengan stuktur aturan
dan prosedur atau berkaitan dengan karakteristik birokrasi atau secara kelembagaan yang
jelek sehinggah tidak mampu mewujudkan kinerja yang baik atau berat kaitannya dengan
kualitas birokrasi secara institusional dan mal administration yakni berkaitan dengan
ketidakmampuan atau perilaku yang tidak disogok : perilaku korup, tidak sensetif,
arogan, mis informasi, tidak peduli dan bias atau erat kaitannya dengan kualitas sumber
daya manusianya atau birokrasi yang ada di birokrasi
C. Model Birokrasi Feodalistik
Birokrasi saat ini pun dianggap masih diwarnai nilai-nilai feodalistik, Weber
tentang rasional sebagai wujud keberadaan birokrasi modern. Birokrasi kita yang bersifat
feodal itu adalah irisionalitas dan bahkan mengacu kepada mistisisme. Untuk itu kita,
sering disebut beruaucracip politicy yang dilupakan adalah birokrasi pemerintah sebagai
garis terdepan yang berhubungan dengan pemberian pelayanan kepada masyarakat.
D. Profeosinalisme Birokrasi
Dimana orde baru mulai tahun1968, birokrasi nasional mengalami perubahan
besar pada masa ini birokrasi dijadikan basis dan alat politik yang diberi istilah
supra/struktur seperti yang di pratikkan zaman kolonial ini ditandai dengan pembentukan
KOKAR MENDAGRI yang merupakan cikal bakal korps pegawai RI lalu ketentuan
politik tentang monolialitas mengharuskan pegawai negeri digariskan untuk loyal yaitu
golongan karya kestabilan politik yang diusul dengan pembangunan ekonomi pada masa
orde baru pernah menciptakan booming ekonomi nasional yang menegaskan dengan
tingkat pertumbuhan rata-rat 5 %, tetapi akses negatifnya kemerosotan moral dan
kegilaan meterialisme hedonisme yang juga merusuk pada kekuatan daripada pelayan
masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai