1. Birokrasi yang diwariskan oleh rezim Orde Lama adalah birokrasi yang relatif masih
lemah, lamban, terpolitisasi dan korup. Namun demikian, birokrasi pada rezim
ORBA yang dimotori oleh kaum teknokrat tetap menganggap penting peran
birokrasi, sehingga kemudian menempatkannya sebagai "agen utama modernisasi".
Dan selanjutnya dalam rangka pembangunan ekonomi, rezim ORBA menerapkan
model "teknokratik-birokratis" dalam proses pembuatan kebijakannya.
a. Uraikan hal-hal yang melatarbelakanginya sehingga birokrasi ditempatkan
sebagai agen utama modernisasi !
b. Mengapa dalam proses pembuatan kebijakan (terutama dalam perencanaan dan
penganggaran) Rezim ORBA menerapkan cara teknokratik-birokrasi? Jelaskan
secara singkat!
c. Bagaimana gambaran wajah birokrasi Indonesia saat ini? Bagaimana
tantangannya di masa depan? Bagaimana pula poin-poin konsep birokrasi yang
mampu menjawab tantangan tersebut? Deskripsikan singkat ketiga hal tersebut
menurut analisis Saudara!
Jawab:
a. Reformasi birokrasi dilakukan sebagai upaya strategis untuk membangun
aparatur negara yang lebih berdaya guna dan berhasil guna dalam
mengemban tugas umum pemerintahan serta pembangunan nasional.
Reformasi birokrasi sangat penting mengingat saat ini tuntutan masyarakat
terhadap kinerja pemerintah sangat tinggi. Masyarakat telah menjadi
pengawas dalam penyelenggaraan pemerintahan.
b. Negara otoriter birokratik bertujuan membuat keputusan yang sederhana,
efektif, dan efisien, dengan menggunakan pendekatan 'teknokratik-birokratik',
sehingga tidak memungkinkan adanya proses tawar-menawar yang lama.
Negara otoriter birokratik didukung pula oleh unsur-unsur pendukung proses
pembangunan yang efisien, yaitu militer, teknokrat sipil, dan pemilik modal.
Hipotesis awal mengenai konsep otoritarianisme birokratis ialah bahwa
negara otoriter birokratik dibentuk oleh kaum elit militer dan ekonomi dengan
tujuan spesifik mewujudkan stabilitas ekonomi dan politik jangka panjang,
yang pada akhirnya akan menciptakan integrasi ekonomi secara vertikal.
Seperangkat ekonomi, dimana integrasi vertikal merupakan salah satu
unsurnya, merepresentasikan sumber represi serta kesempatan politik dalam
negara otoriter birokratik.
c. Gambaran wajah birokrasi Indonesia saat ini menurut saya tergantung dari
penilaian kita sebagai warga negara yang baik, sebagai warga negara yang
menginginkan kemajuan untuk bangsa maka menurut saya berfikir positif
terhadap birokrasi di Indonesia sudah berjalan sesuai kemampuan dan usaha
yang maksimal. Tantangan di masa depan adalah bagaimana para birokrat
menilai kepribadiannya untuk menjadi pribadi yang berpegang teguh kepada
pancasila, karena semakin kesini mental kita semakin menurun terhadap
kecintaan kepada tanah air dan hal tersebut menurut saya akan menjadi
tantangan terbesar terhadap birokrasi di negara kita Indonesia. Poin-poin
konsep birokrasi yang mampu menjawab tantangan tersebut adalah
menguatkan pribadi untuk memahami cinta tanah air dengan hati yang tulus
dan penuh dengan kesungguhan, karena dengan kesungguhan akan
membawa hal positif dan membawa manfaat yang besar untuk negara
republik Indonesia.
2. Korupsi dan nepotisme hampir terdapat pada setiap aktivitas birokrasi, baik di
negara yang sudah maju maupun di negara-negara yang sedang berkembang.
Hanya saja lebih banyak kasus yang dihadapi di negara-negara yang sedang
berkembang, yang sedang giat-giatnya melakukan pembangunan di segala bidang.
Dalam hal ini, nepotisme sendiri dipandang menjadi bagian dari praktik korupsi.
a. Amati dan cermati kasus-kasus korupsi dalam penyelenggaraan birokrasi.
Temukan dan jelaskan apa saja motive atau faktor-faktor yang menyebabkan
praktik korupsi tersebut!
b. Apa sebenarnya yang menjadi akar masalah dari penyebab itu semua?
c. Apa yang dapat dilakukan pemerintah guna mensikapi ketidakmampuan
manusia/ birokrat untuk mengobati dirinya sendiri berbekal iman/ taqwanya atas
perilaku korupsi?
Jawab:
a. Menurut pengamatan saya secara sederhana motif atau faktor-faktor yang
menyebabkan praktik korupsi pertama karena adanya niat dan kesempatan,
pengawasan dari badan KPK atau badan yang berwenang kurang disiplin
dan penindakan pelau korupsi yang kurang serius.
b. Karena menuruti keinginan diri sendiri tanpa memperdulikan orang lain
khususnya masyarakat, dan kurangnya mendalami keilmuan khususnya di
bidang birokrasi bagaimana menjadi figur yang baik dan patut dicontoh, dan
yang terakhir kurangnya kesadaran bagaimana menjadi hamba yang taat dan
patuh kepada Tuhannya sesuai ajaran yang dianutnya.
c. Mewajibkan dan menganjurkan kepada para birokrat untuk mendalami lagi
aturan-aturan yang sudah ditentukan oleh Agamanya masing-masing dan
menindak tegas kepada para birokrat yang tidak mau mengikuti aturan yang
telah ditetapkan oleh pemerintah, misalnya mengganti birokrat yang tidak
patuh kepada aturan, dan yang terakhir menyerahkan segala sesuatu kepada
Tuhan bahwa Tuhan berhak menciptakan manusia yang baik dan berhak
menciptakan manusia yang tidak baik, sedangkan mengikuti hukum Tuhan
adalah ciri khas manusia yang arif dan bijaksana.