Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

Dampak Covid-19 Bagi Perekonomian Indonesia


Tugas Mata Kuliah Perekonomian Indonesia
Dosen :
Dr.Eddy Lekatompossy,M.si

Disusun Oleh
Mawaddaturrohmah (301218293)

P2K GELOMBANG 12B


PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MOHAMMAD HUSNI THAMRIN
JAKARTA
2021
KATA PENGANTAR

Dengan segala puji dan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan kasih sayang dan rahmat-Nya sehingga sebuah makalah berjudul
“Dampak Covid-19 Bagi Perekonomian Indonesia” dapat saya selesaikan dengan
baik dan tepat pada waktunya.Dalam penulisan makalah ini mungkin masih banyak
terdapat kesalahan,untuk itu kritik dan saran sangat kami harapkan.

Demikian makalah ini saya buat,apabila da kesalahan dalam penulisan,saya


mohon maaf yang sebesar-besarnya dan sebelumnya saya mengucapkan terima
kasih.
Jakarta,juni 2021

DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN..........................................................................................4
1.Latar Belakang.....................................................................................................4
BAB II..........................................................................................................................5
PEMBAHASAN............................................................................................................5
A.Dampak Ekonomi Akibat Covid-19.....................................................................5
B.Kondisi perekonomian saat covid-19 dalam sektor pertanian dan pangan.......6
C.Aspek Sosial Ekonomi Pedesaan.........................................................................8
D.Inovasi Model Bisnis Pada Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM) Di Era
New Normal.........................................................................................................10
1.Kondisi UMKM Saat Ini..................................................................................10
E.Peluang Bisnis dan Perubahan Wirausaha di Era Covid-19..............................12
F.Tiga Dampak Besar Pandemi Covid-19 bagi Ekonomi RI...................................14
G.Dampak lain Covid-19 pada perekonomian Indonesia....................................15
BAB III.......................................................................................................................19
1.Kesimpulan........................................................................................................19
2.Saran..................................................................................................................19
BAB 1 PENDAHULUAN

1.Latar Belakang
Virus corona pertama kali di temukan di kota Wuhan,Cina.Corona adalah
virus yang menyerang system pernapasan manusia ,virus ini sangat mudah
menyebar sehingga menyebabkan angka kematian yang tinggi pada tahun ini.Saat
ini virus corona telah memyebar ke berbagai negara salah satunya adalah
Indonesia.Virus corona ini memiliki dampak yang sangat berpengaruh terhadap
perekonomian.Penyebab rendahnya pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah
turunnya minat konsumsi dan investasi masyarakat,baik lingkup rumah tangga
maupun lingkup pemerintah.

Pada era pandemi corona virus saat ini.masyarakat di tuntut untuk


mengurangi aktivitas diluar rumah yang mempengaruhi ekonomi paea
pedagang .Ekonomi merupakan faktor penting dikehidupan manusia.kehidupan
keseharian manusia dapat dipastikan selalu bersinggungan dengan kebutuhan
ekenomi(Honoatubun 2020)

Para pedangang kecil mengalami kerugian pesat dengan adanya wabah


covid-19 ini pembatasan aktifitas akibat covid-19 telah menimbulkan kerugian
ekonomi secara nasional(Hadiwardoyo,2020).

Dengan adanya PSBB maka perkantoran dan Sebagian besar industri


dilarang beroperasi,untuk kurun yang relatif lama,dan menimbulkan kerugian
ekonomi .jika PSBB diperpanjang atau diperluas kekota-kota lain,maka otomatis
dampak kerugian membesar,dan dapat diproyeksiakan berdasar perbandingan
waktu dan luasan area.Selanjutnya pembahasan kerugian dibagi dalam kelompok
kerugian nasional,sectoral,corporate,maupun individual.

BAB II

PEMBAHASAN

A.Dampak Ekonomi Akibat Covid-19


Pandemi Covid-19 ini ,membawa kejutan ekonomi,keuangan dan sosial bagi
masyarakat indonesia maupun negara-negara di dunia.Kejutan ini menimbulkan
penurunan tajam pada produksi,rantai pasokan dan konsumsi masyarakat.

McKibbin dan Fernando(2020),membuat serangkaian filter yang mengubah asumsi


epidemiologis menjadi kejutan ekonomi yaitu =

1.berkurangnya pasokan tenaga kerja di setiap negara(mortalitas dan morbiditas)

2.meningkatnya biaya melakukan bisnis di setiap sektor (termasuk gangguan


jaringan produksi disetiap sektor disuatu negara)

3.pengurangan konsumsi karena pergeseran preferensi konsumen atas setiap barang


darimasing-masing negara(berdasarkan perubahan pendapatan dan harga)

4.peningkatan premi risiko ekuitas pada perusahaan disetiap sektor di setiap


negara(berdasarkan paparan penyakit)

5.peningkatan premi risiko negara berdasarkan paparan peyakit.

6.kerentanan terhadap perubahan kondisi ekonomi makro


Thorpe dan Loghridge(2020) mengemukakan pendapat yang berbeda terkait
dampak Covid-19 terhadap ekonomi.Berdasarkan hasil permodelannya bahwa hasil
ekkonomi disemua negara dengan dasar bahwa Covid-19 dapat menurunkan baik
output maupun produktivitas selama setahun dengan skala dampaknya dapat di
ukur dalam penurunan Produk Domestik Bruto(PDB).PDB adalah ukuran dari
output bersih suatu negarayang sering digunakan sebagai ukuran kesejahteraan dan
menjadi tolak ukur standar untuk mengukur kesehatan ekonomi suatu negara.

Skala dampak juga dapat diukur dari segi penurunan konsumsi,karena


umumnya konsumsi rumah tangga dipandang lebih baik dalam mengukur
kesejahteraan dari pada PDB.Adapun menurut ASEAN Integration Monitoring
Directorate (AIMD),2020,)dampak langsung terhadap kegiatan ekonomi di seluruh
kawasan akibat pendemiini terlihat daripenurunan arus pariwisata,gangguan
perjalanan udara,dna melemhnya kepercayaan konsumen dan bisnis karena bberapa
kawasan memberlakukan karantina wilayah,penutupan bisnis sementara dn
pembatasan perjalanan terutama yang membawa virus(carrier).Sekain itu,dampak
yang timbul memicu aliran modal yang cepat sehingga menyebabkan penurunan di
psara saham dan depresiasi nilai tukar di seluruh kawasan.

Aseanian Membrane Society(AMS) memperkenalkan langkah umum untuK


mengurangi
dampak dari Covid-19 yaitu antara lain=

● memberikan keringanan pajak untuk pelaku bisnis yang terkena


dampak(khususnya UMKM)
● subsidi seperti bantuan tunai
● diskon tagihan listrik untuk rumah tangga dan pekerja
● insentif tambahan untuk tenaga medis
● pajak tangguhan atau pembayaran pinjaman dll.

B.Kondisi perekonomian saat covid-19 dalam sektor pertanian dan pangan


Kondisi perekonomian saat Covid-19 pasti sangat terdampak terlebih
dengan adanya kebijakan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar)disejumlah
daerah,yang menyebabkan keterbatasan pergerakan baik orang dan juga
barang.Kondisi perekonomian pada tiap daerah salah satunya tercermin pada
PRDB (product domestic regional bruto).Dengan pendekatan pada data Potensi
Desa 2018 dengan unit terkecil berupa desa dan di kelompokkan pada tiap sektor
didapatkan perangkingan sebagai berikut.

Ranking Sektor
1 Pertanian,Kehutanan,dan Perikanan
2 Perdagangan Besar,dan Eceran ;Reparasi Mobil
dan Sepeda Motor
3 Keuangan,Persewaan,dan Jasa Perusahaan
4 Jasa-jasa
5 Pengadaan listrik,Gas,dan Air Bersih
6 Pengangkitan dan komunikasi
7 Pertambangan dan Penggalian
8 Industri Pengolahan dan Kontruksi

Berdasarkan ranking tersebut didapatkan bahwa pertanian merupakan sektor yang


paling banyak digeluti pada tiap desa adalah sektor pertanian.Dari hasil
tersebut,kemudian dilakukan perhitungan untuk simulasi nilai PDRB selama
pandemic Covid-19 berdasarkan nilai PRDB tahun sebelumnya yaitu
2019,sehingga didapatkan hasil perbandingan dalam grafik seperti pada gambar
dibawah ini.
Berdasarkan grafik di atas mengenai simulasi nilai PRDB Pertanian selama
pandemi tersebut didapatkan nilai simulasi PDRB Pertanian 2020 dengan asumsi
rata-rata laju adalah 0.36% dimana jauh berkurang dibandingkan dengan laju
pertumbuhan rata-rata pada tahun-tahun sebelumnya.

Laju pertumbuhan sebesar 0,36% masih menunjukan angka positif artinya sektor
pertanian terkena dampak,namun tidak mengalami penurunan drastic seperti yang
dialami oleh sektorsow-sektor lain.

C.Aspek Sosial Ekonomi Pedesaan


Dari sudut pandang ekonomi ,adanya pandemic Covid-19 dipandang sebagai
suatu gangguan (shock) dalam mengejar pertumbuhan ekonomi, sebagaimana di
kemukakan oleh Siregar H (2020) bahwa pandemic Covid-19 berkembang menjadi
economic wide shock.Akar penyebab (root cause) adalah dampak dan penyebaran
virus Covid-19 tersebut,namun akan berkembang menjadi “goncangan ekonomi
luas” jika tidak segera di Kelola dan lebih jauh akan menggoncang Aggregate
Demand dan Agregate Supply sekaligus.Bahkan juga mengguncang rantai pasok
global dan hamper semua sektor ekonomi(lapangan usaha).

Kondisi ini akan menimbulkan korbanan maupun manfaat,sebagaimana


seiring waktu ,pengaruh Covid-19 di Indonesia semakin signifikan dampaknya
terhadap konsumen maupun produsen(rumah tangga
pedesaan,UMKM,korporasi),karena terjadi penurunan permintaan,terbatasinya
kegiatanproduksi dan terganggunya rantai pasok.Korbanan dari adanya suatu
gangguan (shock) seringkali berupa pengeluaran langsung di keluarkan oleh
masyarakat terkena dampak berupa biaya dan korbanan yang berupa kehilangan
sesuatu yang ada sebelumnya karena di gantikan dengan barang baru.Semuanya
bersifat irreversible (tak dapat dikembalikanseperti bentuk atau posisi
semula).Sedangkan yang termasuk manfaat dar adanya pandemic Covid-19
tersebut adalah munculnya produk atau barang baru berupa peningkatan harga
produksi tertentu atau produk-produk bermuatan teknologi,lapangan kerja
baru,kelembagaan dan sebagainya.

Dari sudut pandang ekonomi,dampak pandemic Covid-19 menjadi masalh yang


cukup besar karena perubahan yang di sebabkan oleh pandemic covid-19 lebih luas
dari pada yang di perkirakan.Dampak yang di timbulkan dapat bersifat biofisik dan
dapat juga bersifat social ekonomi dan budaya.Dampak pandemic Covid-19 ini
terhadap social ekonomi lebih banyak di rasakan secara mikro.Catatan Bappenas
(2020) masyarakat terkena dampak terbesar adalah kelompok penduduk dibawah
kemiskinan (10,86%) dan penduduk miskin (30,77%) yang tersebar didaerah
perkotaan dan pedesaan,daerah maju dan daerah yang tertinggal,Secara umum
komponen-komponen social ekonomi terkena pandemi Covid-19 sangat
beragam,tetapi beberapa komponen perubahan social demografi dan social
ekonomi terdampak pandemic Covid-19 antara lain:
1.Pola perkembangan ekonomi,hal ini erat kaitannya dengan pola perkembangan
penduduk,perpindahan keadaan sumber daya alam yang tersedia dan
sebagainya.Komponen-komponen social ekonomi lain yang akan di tetapkan
sebagai indicator perubahan social-ekonomimasyarakat tidak akan lepas dari
jaringan pola-pola perkembangan tersebut yang merupakan komponen kritis
khususnya di negara berkembang atau sangat penting dan menentukan kehidupan
masyakarat setempat.

2.Penyerapan tenaga kerja,merupakan masalah umum tentang pengangguran


.Dampak pandemic Covid-19 terhadap komponen tenaga kerja merupakan
fenomena yang menarik karena banyak tenaga kerja di PHK dengan tutupnya
pabrik-pabrik,mall,usaha ekonomi produktif,tenaga kerja yang dirumahkan dan
sebagainya.

3.Berkembangnya struktur ekonomi,yang di maksudkan adalah dengan timbulnya


aktifitas perekonimian lain akibat adanya pandemic Covid-19 terutama kegiatan
ekonomi yang bersentuhan dengan IT sehingga merupakan sumber-sumber
pekerjaan baru yang sering dapat menyerap tenaga kerja leboh besar sebagai
dampak pandemic Covid-19.

4.Masih banyak lagi komponen-komponen yang harus di pertimbangkan sesuai


dengan perubahan komponen social-ekonomi sebgai dampak Covid-19 yang kan
terimbas dan sesuai dengan keadaan masyarakat setempat,

Dalam teori tersebut disarankan agar setiap masyarakat dapat mencapai


kemakmuran karena berhasil memanfaatkan sumberdaya yg dimilikinya.Dalam
teori ekonomi,terkenal dengan teori absolut comparative advantage dari adam
smith.Dalam teori tersebut disarankan agar setiap masyarakat berproduksi sesuai
dengan keunggulan kompratife yang dimilikinya.artinya masyarakat yang kaya
akan sumberdaya dibandingkan dengan masyarakat lain akan mampu lebih banyak
berproduksi .melalui proses pertukaran/perdagangan kelebihan produksi bisa
ditukar dengan barang produksi lainnya yang dibutuhkan yang tidak diproduksi
sendiri.Teori ini relevan dengan kondisi dampak pandemic covid-19 ,dimana untuk
dapat survive setiap individual harus berubah dan beradaptasi dengan kondisi yang
ada sesuai dengan sumberdaya yang dimiliki.

D.Inovasi Model Bisnis Pada Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM) Di Era
New Normal
1.Kondisi UMKM Saat Ini
Indonesia saat ini mengalami krisis ekonomi tahun 1998 dan pelaku usaha
yang bertahan pada saat itu adalah UMKM.Sedikit berdedan dengan krisis yang
saat ini dialami dalam pandemic Covid-19,dimana UMKM mengalami pukulan
yang keras dengan banyaknya usaha yang mengalami penurunan.Seperti data yang
disajikan oleh para peneliti Universitas Padjajaran mengatakan bahwa lwbih 50%
UMKM tidak ada survive dalam beberapa bulan ke depan dan diprediksikan 43%
UMKM akan berhenti beroperasi (OECF April 2020).tentunya dengan banyaknya
UMKM yang tidak beroperasi akan menimbulkan masalah baru yaitu
meningkatkan pengangguran.Supriyanto (2006) menunjukan bahwa UMKM dapat
memberikan kontribusi terhadap kesempatan kerja sekitar 949.45% dan
memberikan kontribusi kepada GDP sekitar 30% (Yanah,2018) dan pada tahun
2018 sektor ini sekita 90% mampu menyerap tenaga kerja dan mampu
memberikan kontribusi sekitar 60% kalau diasumsikan dengan nilai rupiah sekitar
8400 triliun telah disumbangkan terhadap perekonimian indonesia.Oleh karena itu
peran UMKM dalam perekonomian menjadi penting sebagai tulang punggung
ekonimo bangsa.Hal ini sejalan dengan pendapatnya John V.Petrof (1986) bahwa
secara umum UMKM memberikan kontribusi positif bagi pembangunan ekonomi
seperti berikut ini: (1) Berfungsi membawa calon pembeli dan penjual Bersama-
sama dan menyebarkan informasi mengenai kualitas produk yang dilakukan secara
memadai (2) perusahaan-perusahaan kecil menyerap sumber daya dalam kegiatan
ekonomi (3) Penurunan permintaan barang impor,harga domestic dengan cepat
ditransmisikan ke seluruh masyarakat sehingga merangsang permintaan produk
dalam negeri serta potensi pertumbuhan domestic dan ekspor tinggi; (4)
Perusahaan kecil yang terbesar diseluruh negeri akan memberikan manfaat
pembangunan ekonomi dan pemperbaiki standar hidup masyarakat (Sasono Eko
&Y Rahmi,2014).

Tantangan global dan kemajuan teknologi informasi pastinya membawa


perubahan pada kehidupan dan alur bisnis sebuah organisasi atau perusahaan.Hal
ini membuat pentingnya strategis inovasi untuk membantu perusahaan dari
perubahan.Mengingat pentingnya UMKM tersebut bagi perekonimian Indonesia
maka tidak heran kalau pemerintah serius menangani UMKM yang berdampak
pendemik ini.Beberapa kebijakan ekonomi terkait dilaksanakan untuk UMKM
seperti pemberlakuan protocol Kesehatan,mengatasi kesulitan
likuidatis,pembiayaan murah untuk meningkatkan ketahanan usaha dan mencegah
pengurangan tenaga kerja.kebijakan-kebijakan ini dilakukan baik secara parsial
maupun simultan tergantung dari karakteristik,kondisi,kebutuhan dan kemampuan
pemerintsh dalam penangananya.seperti di jawa barat berdasarkan survey dari
Asosiasi bisnis dan Services Indonesia mengatakan bahwa UMKM yang
terdampak covid-19 secara keseluruhan ada 37.000 UMKM dan jawa barat
merupakan wilayah ke dua terbesar yang berdampak mengingat para pelaku
UMKM cukup banyak yaitu 1.588 UMKM.Survey lainnya yang dilakuan oleh
Fakutas Ekonomi dan Bisnis Unpad April-Mei 2020 menatakan bahwa 47%
UMKM berhenti,85% UMKM mengalami penurunan pendapatan 30%,59%
UMKM telah merumahkan lebih dari 30% pegawai untuk menekan biaya
operasioanl dan 81% UMKM mengalami masalah cash flow setelah 1-4 bulan dan
secara keseluruhan UMKM yang masih beroperasi mengalami masalah cash
flows,membutuhkan suntikan dana murah,optimisme dan terobosan.Tentunya
pemerintah tidak berdiam diri dengan adanya kebijakan-kebijakan khusus UMKM
diharapkan para UMKM bisa terbantu.dan gterpecahkan masalhanya sehingga
bisa bangkit dari keterpurukan.

Respon UMKM terhadap kebijakan pemerintah menunjukan 66,5%


kebijakan Bantuan Langsung Tunai(BLT),12.5% penundaan pembayaran kredit
sampai 6 bulan.11% mendapatkan kartu prakerja,4.7% pengurangan suku bunga
kredit UMKM,1.6% mendapatkan pengurangan pajak penghasilan,3.6%
mendukung pemerintah untuk menerbitkan kebijakan mendorong industry
produksi alat Kesehatan oleh UMKM(Orange Center,2020),Di tengah
kondisinyang tidak menentu ini karena pandemi ini sulit untuk di prediksi kapan
berakhirnya tergantungan kesadaran masyarakat dalam mencegah penularan virus
dan kebijakan pemerintah dalam penanganan Covid-19 (penyedia obat-obatan dan
vaksin) dan juga penanganan ekonomi(memelihara bisnis).Kedua factor ini
(penyediaan dan dukungan pemerintah terhadap obat-obatan dan vaksin dan kedua
adalah pemeliharaan bisnis) akan saling berpengaruh satu sama lainnya.Hal ini
erat kaitannyab dengan waktu yang tersedia dalam upaya penyelesaian,jika
penanganan medical dan vaksin di support oleh pemerinrtah secara maksimal maka
waktu penyelesaian nya akan lebih pendek dan aktivitas ekonomi akan segera
normal Kembali,namun sebaliknya jika terlambat maka waktu penyelesaian nya
pun njuga semakin Panjang dan tentunya berdampak kepada stabilitas ekonomi
secara keseluruhan.(kertajaya,2020).Faktor-faktor ini mewakili dua factor penentu
futures alternatif yang mungkin berdampak ,dan variasi factor-faktor ini dapat
mengubah car akita menjalani kehidupan masa depan kita terlepas dari kepastian
terjadinya mereka(Cairns & Wright,2017;Crainer,2014).

E.Peluang Bisnis dan Perubahan Wirausaha di Era Covid-19


Di era Covid-19 yang lumayan Panjang,ada sektor-sektor relevan yang justri
bisnisnya membaik,Sebut saja sektor medis dan Kesehatan,perdagangan online
atau e-commerce,sampai fast moving consumer goods(FMGC) seperti obat-
obatan,barang elektronik,produk makanan dan minuman kemasan.Apalagi produk
FMCG yang sangat kuat di offline kini harus beralih distribusinya secara
online.Beberapa produk mulai beradaptasi dengan penjualan via e-commerce,yang
ternyata lonjakannya signifikan.Di tengah berkecamuknya kehidupan masyarakat
karena merebaknya virus corona,membuat setiap orang hidup dalam ketidakpastian
(uncertainty) global,oleh karena itu kita harus memiliki kemampuan untuk
berinovasi dengan menciptakan ide bisnis yang sesuai dengan kondisi saat
ini.Sebagaimana dikatakan oleh salah seorang pengusaha sukses Indonesia
Sandiaga Uno mengatakan :’’Whenever There is Danger,There is Opportunity”
yang artinya”Disetiap ada bahaya,disitu ada peluang”.

Beberapa peluang bisnis yang dapat kita maksimalkan.dari meluapnya


wabah Covid-19 di antaranya,yaitu :

a.Munculnya peluang bisnis online baru(E-bussiness),dengan kemajuan teknologi


dan informasi yang terjadi,maka peluang membangun bisnis online menjadi
budaya bisnis baru yang besar akan semakin memungkinkan.Bisnis online
merupakan bisnis yang membutuhkan modal sangat sedikit,Bagaimana
tidak,karena dilakukan secara online,tentu biaya produksi dan operasional yang
dilakukan hanya sedikit.
b.Proses komunikasi dan Monitoring Antar Karyawan Semakin Mudah
Membangun Sebuar perusahaan yang besar,tentu di dalamnya perlu ditunjang
dengan tim atau karyawan yang solid.dan dengan adanya media online ini akses
antar karyawan tentunya semakin mudah,lebih dari itu,waktu yang anda butuhkan
juga tak begitu banyak.bahkan hal ini juga akan bermanfaaat untuk anda dalam
mengawasi kinerja para karyawan.Contohnya menggunakan aplikasi ZOOM,you
meet me,cloudx dan sebagainya.

c.Media Pemasaran Semakin Tak Terbatas

Dalam suatu bisnis,tentu Teknik pemasaran merupakan hal yang paling wajib
dilakukan.Diman dengan adanya pemasaran,maka peminat produk anda semakin
banyak.Nah,dengan adanya teknologi yang berupa sebgain contoh,saat ini media
social seperti Instagram,Facebook,Twitter dan Whatsaap telah digunakan hamper
setiap orang,tentunya ini dapat digunakan sebagai peluang untuk memasarkan
produk yang anda jual.

d.Proses Transaksi Menjadi Semakin Mudah

Inilah yang menajdi alas an kenapa bisnis online mampu memberikan


keuntungan.Ya,Seperti yang dapat dilihat fenomena saat ini,segala sesuatunya
seseorang memilih dengan cara online.bahkan sebagai macam opsi pembayaran
online memudahkan proses transaksi karena tidak perlu menggunakan cash
ataupun lewat perantara Bank(mbanking).

d.peluang bisnis dibidang Kesehatan dalam rangka pencegahan Covid-19 adanya


aturan social distancing dan physical distancing sehingga menjadi Langkah dan
peluang bisnis dalam bidang Kesehatan,di antarnya meningkatkan permintaan
obat-obatan baik terhadap rumah sakit maupun perlunya tenaga
apoteker,memproduksi cairan disinfektan,hand sanitizer,pembuatan masker dengan
berbagai model dan berbagai macam bahan,pembuatan APD atau alat pelindung
diri,sarung tangan Kesehatan.dalam bisnis tersebut pun tidak mungkin dilakukan
secara face to face akan tetapi dijalankan melalui bisnis online.

e.Penyediaan tools dalam bidang metode pembelajaraan

Mewabahnya virus corona juga berdampak pada dunia Pendidikan,dari mulai


Pendidikan dasar sampai kejenjang Pendidikan tinggi.jika sekolah atau perguruan
tinggi baik negeri maupun swasta tidak menerapkan e-learning.otomatis
pembelajaran kepada siswa atau mahasiswa akan terhambat.Disinilah pentingnya
pembelajaran daring dalam (Dalam jaringan) yang memanfaatkan kecanggihan
teknologi yang dimiliki Lembaga Pendidikan tersebut.sehingga bagi perusahaan
yang bergerak di bidang IT,ini merupakan peluang usaha yang profektif dalam
menyediakan perlengkapan untuk menunjang pembelajaran online.

F.Tiga Dampak Besar Pandemi Covid-19 bagi Ekonomi RI


Gejolak ekonomi akibat pandemic Covid-19 menjadi momen
bersejarah.Direktur Jenderal Pajak Kementrian Keuangan(KEMENKEU)Suryo
Utomo mengungkapankan tiga dampak beesar pandemic Covid-19 terhadap
perekonomian Indonesia sehingga masuk dalam masa krisis.Hal tersebut
disampaikan Suryo Utomo saat memperingati Hari Pajak 2020 yang
berteme”Bangkit Bersama Pajak dengan Semangat Gotong Royong”.

“Gejolak ekonomi yang di akibatkan oleh pandemic Covid-19 ini menghanta,


Indonesia bagaikan sebuah perfect storm yang setidaknya tiga memberi dampak
besar bagi perekonomian.

Suryo menyebutkan dampak pertama adalah membuat konsumsi rumah tangga


atau daya beli yang merupakan penopang 60 persen terhadap ekonomi jatuh cukup
dalam.Hal ini di buktikan dengan data dari BPS yang mencatatkan bahwa
konsumsi rumah tangga turun dari 5,02 persen pada kuartal 1 2019 ke 2,84 persen
pada kuartal 1 tahun ini.

Dampak kedua yaitu pandemic menimbulkan adanya ketidakpastian yang


berkepanjangan sehingga investasi ikut melemah dan berimplikasi pada
terhentinya usaha.

Dampak ketuga adalah seluruh dunia mengalami pelemahan ekonomi sehingga


menyebabkan harga komoditas turun dan ekspor Indonesia ke beberapa negara
juga terhenti.

Menurut Suryo,gejolak ekonomi akibat Covid-19 menjadi momen yang bersejarah


karena berdampak pada pengelolaan keuangan negara hingga dilakukan perubahan
APBN sebanyak dua kali dan upaya pemulihan ekonomi nasional.Tak hanya
itu,tekanan juga berimplikasi pada penerimaan pajak yang hingga semester 1 2020
hanya mencapai Rp 513,65 triliun atau 44,02 persen dari target berdasarkan
Perpres 72 Tahun 2020 Rp 1.198,8 triliun.Angka tersebut terkontraksi sampai
12,01 persen di banding periode tahun lalu yaitu Rp 604,3 triliun.

Pelemahan uasah adan perlambatan pertumbuhan ekonomi pada triwulan II 2020


ini terjadi cukup dalam sehingga berdampak juga pada penerimaan pajak
kita.Disisi lain Suryo optimis pemulihan ekonomi akan mulai terjadi pada triwulan
III dan IV yakni salah satunya melalui peningkatan sinergi antara pemerintah dan
para Wajib Pajak (WP) yang patuh membayar pajak.”Kita tentunya berharap
bahwa pertumbuhan ekonomi di Indonesia dapat Kembali tumbuh positif pada
triwulan III dan selanjutnya,”katanya.
G.Dampak lain Covid-19 pada perekonomian Indonesia
Ekonomi merupakan faktor yang terpenting dalam kehidupan
manusia.Kehiudpan ekonomi erat kaitannya dalam kehidupan sehari-hari.Manusia
untuk memenuhi kebutuhan nya seperti makan,minum,pakaian,tempat tinggal dan
lain-lain memerlukan suatu ekonomi yang kuat.Negara di tuntut untuk mengatur
kebijakan mengenai perekonomian Indonesia dan di tuntut untuk menjamin
ekonomi masyarakat indinesia di karenakan faktor ekonomi merupakan factor yang
sangat penting dalam kehidupan manusia.Selain ekonomi merupakan faktor
terpenting dalam kehidupan manusia,factor ekonomi tersebut juga merupakan
factor pendukung pembangunan Nasional dikarenakan pertumbuhan ekonomi
sebuah Negara yang baik dapat meningkatkan sebuah pembangunan
Nasional(Hanoatubun,2020)

Perekonomian di asia pasifik akan mengalami penurunan yang akan lama


dikarenakan penyebaran pandemic ini semakin luas menyebar di berbagai
dunia.Negara yang terancam dalam jurang resesi akibat pandemic ini antara lain
Negara Australia,Hongkong,Singapura,Jepang,Korea Selatan dan Thailand.Pada
tahun 2020 ini pertumbuhan ekonomi di China diprediksi mengalami penurunan
menjadi 4,8%,yang mulanya 5,7%,Negara sektor pariwisata seperti
Hongkong,Singapura,Thailand dan Vietnam merupakan Negara penyumbang 10%
dari Produk Domestik Bruto (PDB)tentunya akan mengalami dampak
perekonomian akibat pandemic ini(Burhanuddin & Abdi,2020)

Dampak perekonomian yang ditimbulkan dari pandemic ini telah terjadi di


beberapa Negara secara signifikan.Selain China,Negara Korea Selatan juga akan
mengalami Negara yang berdampak terhadap ekonomi,Pertumbuhan ekonomi
Negara Gingseng ,yang semulanya diproyeksikan akan tumbuh pada kuartal 1
dengan angka 2,1% akan mengalami penurunan sekitar 0,4 poin dari
persentase.Pertumbuhan ekonomi Thailand dan Taiwan juga diperkirakan akan
mengalami pertumbuhan ekonomi terendah dalam hamper stengan decade yang
mencapai angka 0,2% dan 1,3% pada kuartal saat ini.Sedangkan direktur Bank
Dunia memprediksikan ekonomi Indonesia diperkirakan akan melemah dibawah
5% pada kuartal 1-2020.

Pada tahun 2020 ini.Covid-19 menjadi perhatian yang sangat besar bagi
bangsa Indonesia.Banyak kerugian yang di timbulkan dari pandemic ini yang
berdampak pada perekonomian Indonesia.Setelah mengalami peningkatan kasus
yang melesat dengan kurun waktu sangat cepat,pemerintah membuat kebijakan
dalam mengatasi pandemic Covid-19,dengan berlakunya PSBB yang tercantum
dalam Peraturan Pemerintah No.21 Tahun 2020.Dengan adanya PSBB tersebut
semua kegiatan yang biasa dilakukan terpaksa terhenti.Seluruh kegiatana dibidang
industry maupun perkantoran untuk sementara waktu terpaksa berhentinuntuk
beroperasi.Selin itu,sektor Pendidikan,layanan public,seluruh tempat
beribadah,pusat perbelanjaan,rumah makan maupun tempat pariwisata juga
mengalami hal yang sama(Misno et al,2020).Social atau physical distancing ini
membawa pengaruh pada penurunan aktivitas ekonomi secara keseluruhan
(Iskandar et al,2020).

Dampak pada sektor ekonomi pada masa pandemic Covid-19 di Indonesia,


Antara lain:

a.Terjadinya PHK besar-besaran

b.Terjadinya penurunan PMI Manufacturing Indonesia mencapai 45,3% pada


maret 2020.

c.Terjadinya penurunan impor sebesar 3,7% pada triwulan 1.


d.Terjadinya inflasi yang telah mencapai pada angka 2,96% year-on-year(yoy)
yayng telah di sumbangkan dari harga emas dan komoditas pangan pada maret
2020.

e.Terjadinya keterlambatan penerbangan yang mengakibatkan penurunan


pendapatan di sektor tersebut.Kerugian yang dirasakan mencapai Rp 207
miliar.Batalnya penerbangan tersebut sebanyak 12.703 pada 15 bandara pada bulan
januari- maret 2020.

f.Pada 6 ribu hotel telah terjadi penurunan penempatan (okupansi) hingga


mencapai 50%.Hal tersebut bisa mengakibatkan kehilangan devisa
pariwisata(Hanoatubun,2020).

Bentuk nyata yang dapat dilihat dari dampak covid terhadap ekonomi yang
dapat terlihat saat ini adalah kejadian PHK.Banyak karyawan dirumahkan dan
berbagai perusahaan bahkan terancam bangkrut.Sebanyak 114.340 perusahaan
telah melakukan PHK dan merumahkan tenaga kerja dengan total pekerja yang
terkena telah mencapai angka 1.943.916 orang perusahaan dengan presentase 77%
sektor formal dan 23% dari sektor informal (kemnaker,2020),

Jika pandemic ini berlangsung lama,kemungkinan besar jumlah tersebut


akan terus bertambah.akibat hal tersebut,banyak aspek- aspek lain yang
terkena,antara lain pekerja harian lepas,pelaku UMKM,usaha restoran dan usaha
lain yang melibatkan orang banyak.Dampak ini secara otomatis akan
mempengaruhi penurunan daya beli masyarakat yang mana perputaran uang akan
menjadi sangat minim ditengah masyarakat serta pada saat yang sama juga
produksi barang akan terbatas dan menyebabkan deficit
perdagangan(Kurniawansyah et al,2020).
Dampak ekonomi dari Covid-19 ini akan menghentikan usaha hampir 24
juta orang di Asia Timur dan Pasifik.Bank Dunia juga memperkirakan hampir 35
juta orang akan tetap dalam kemiskinan.Bahkan,Bank Dunia memperkirakan
jumlah orang yang hidup dalam kemiskinan ekstrim akan meningkat hingga 922
juta di seluruh dunia(World Bank,2020)Apabila tidak dilakukan strategi
pencegahan yang tepat dalam menangani pandemic ini,maka pertumbuhan
ekonomi di Indonesia akan tertekan yang diprediksi oleh menteri keuangan
Indonesia.pertumbuhan ekonomi tersebut akan tertekan mencapai level 2,5%-0%.

Perekonomian di Indonesia terganggu akibat pandemic covid-19 ini juga


terjadi pada mekanisme pasar bukan berdampak hanya pada fundamental ekonomi
riil saja.Terganggunya mekanisme pasar ini dapat melenyapkan surplus ekonomi
yang mempengaruhi permintaan dan penawaran Terganggunya perekonomian di
Indonesia,bukan pada fundamental ekonomi.Aspek vital ekonomi antara lain
supply,demand dan suppy-chain.Apabila ketiga aspek tersebut telah terganggu
maka akan terjadi krisis ekonomi di berbagai lapisan masyarakat Indonesia secara
merata.Kelompok masyarakat yang paling rentan terhadap dampak ekonomi
akibat pandemic ini adalah masyarakat dengan pendapatan yang dihasilkan dari
pendapatan harian(Iskandar et al,2020).

Mekanisme pasar yang terganggu akibat dampak covid yang melenyapkan


surplus ekonomi,namun dampak dari covid-19 ini juga ada pengaruh positifnya
terhadap perekonomian Indonesia yaitu adalah akan terbukanya peluang baru pasar
ekspor selain China.Dampak positif dari pandemic ini merupakan peluang bagi
Indonesia untuk dapat memperkuat perekonomian dalam negeri.Hal ini
dikarenakan pandemic ini mengakibatkan pemerintah akan memprioritaskan
sertamemperkuat daya beli di dalam Negeri saja.Dengan hal ini,pemerintah bisa
memanfaatkan denga baik agar investasi tetap stabil walaupun pertumbuhan
ekonomi yang terjadi saat ini sedang terancam secara global(Hanoatubun,2020).

Selain itu, Pemerintah diharuskan untuk mengambil kebijakan suku bunga


dan diskon harga tiket penerbangan dikarenakan pergerakan nilai tukar dan harga
minyak yang terkontraksi secara terus menerus.Hal ini dilakukan agar masyarakat
tertarik untuk melakukan kunjungan wisata.Otoritas bursa ditengah kepanikan
pandemic ini, terpaksa memutuskan untuk menghentikan transaksi short selling
yang berguna untuk menguragi tekanan yang dialami dan volatilitas yang tinggi di
pasar saham tanah air(Burhanudin,2020).

Dampak lain dapat terlihat juga pada sector pariwisata yaitu hotel,restoran
maupun pengusaha retail.Hotel mengalami penurunan okupansi hingga
40%.Wisatawan yang sepi juga berdampak pada rumah makan atau restoran sekitar
yang konsumen biasanya adalah wisatawan tersebut.Sektor pariwisata yang lemah
juga berdampak pada industry retail.Daerah yang terdampak pada sector retail
antara lain yaitu Jakarta,Manado,Bali,Kepulauan Riau,Bangka Belitung,dan
Medan(Hanoatubun,2020).

Ditengah pandemic covid 19 ini,Bank Indonesia akan berusaha


mempertahankan perekonomian Indonesia yang sedang tidak stabil ini.
Perekonomian Indonesia menurun hingga 5% dengan adanya pandemic ini yang
suatu saat mungkin akan mengalami penurunan lagi jika pandemic ini terus
berlangsung lama.Selain itu,terjadinya secara signifikan pelemahan indeks harga
saham dan beberapa perusahaan BUMN mengalami kerugian pada tahun
ini.Diperkirakan pertumbuhan ekonomi di Indonesia bisa mencapai 2,5% jika
pandemic covid 19 ini akan berlangsung lama.
BAB III

1.Kesimpulan
Berbagai macam kebijakan telah di buat oleh pemerintah Indonesia dalam
menangani pandemic Covid-19 yang sedang marak terjadi.Kebijakan yang ada
tersebut secara langsung berdampak positive namun secara tidak langsung juga
dapat berdampak negative,salah satunya yang dapat kita ketahui saat ini yaitu
merosotnya pertumbuhan ekonomi di Indonesia.Dampak pada sector ekonomi di
Indonesia akkibat darinpandemi Covid-19 ini antara lain terjadinya PHK,terjadinya
PMI Manufacturing Indonesia,penurunan impor,peningkatan harga(inflasi) serta
terjadinya juga kerugian pada sektor pertanian dan pangan,aspek social ekonomi
pedesaan dan juga pada sektor pariwisata yang menyebabkan penurunan okupansi.

2.Saran
Semoga pemerintah dapat meminimalisir lonjakan penurunan ekonomi
pada masa pandemic ini,serta dapat meminimalisir warga asing keluar masuk
Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai