Nanang Suparman
Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung
Alamat korespondensi: n.suparman69@gmail.com
ABSTRACT
The article aims to reveal the management of state finances policies to overcome the Covid-19 pandemic in Indonesia that has
paralyzed the small and medium enterprise which was preceded by a decline in people's purchasing power. The sharp decline
in supply and demand, in the manufacturing sector has disrupted supply chains and employment termination, resulting in a
decline in state revenue from the tax sector. It is feared that the downturn national economic growth minus 5.32 percent in
the second quarter could trigger a recession and economic crisis so that the response to the management of state finances is
taken to anticipate possibility of tough or very tough situation. This article is designed based on qualitative method by using
secondary data that investigate and analyze response to budget adjustments. Budget allocation is prepared for health
infrastructure and various economic assistance for community empowerment, strengthening the economy of the business
sector, and preparing for the sustainability of economic activities through the national economic recovery program dealing
with invention of Covid-19 vaccine.
ABSTRAK
Kajian ini akan mengungkapkan tentang kebijakan pengelolaan keuangan negara dalam mengatasi pandemi Covid-19 di
Indonesia yang telah mengakibatkankan kelumpuhan sektor usaha kecil menengah yang dipicu menurunnya daya beli
masyarakat. Dengan adanya penurunan supply dan demand yang tajam pada sektor industri manufaktur, telah
mengakibatkan terganggunya rantai pasok dan pemutusan hubungan kerja, sehingga terjadi penurunan penerimaan
negara dari sektor pajak. Pertumbuhan ekonomi nasional yang minus 5,32 persen pada kuartal kedua dikhawatirkan dapat
memicu resesi dan krisis sehingga respon extraordinary pengelolaan keuangan negara ditempuh untuk mengantisipasi
kondisi berat dan sangat berat yang mungkin bisa terjadi. Metode penelitian dengan pendekatan kualitatif menggunakan
kajian literatur yang menginvestigasi dan menganalisis respon penyesuaian anggaran negara terhadap situasi abnormal.
Pengalokasian anggaran ditujukan untuk infrastuktur kesehatan dan berbagai paket stimulus pemberdayaan masyarakat,
penguatan sektor dunia usaha, dan penyiapan keberlanjutan kegiatan ekonomi melalui program pemulihan ekonomi
nasional searah dengan upaya penemuan vaksin Covid-19.
KATA KUNCI:
Covid-19, Pengelolaan Keuangan Negara, Pemulihan Ekonomi
KLASIFIKASI JEL
E62, H51, H75
CARA MENGUTIP:
Suparman, N. (2021). Dampak pandemi covid-19 terhadap pengelolaan keuangan negara. Indonesian Treasury Review:
Jurnal Perbendaharaan, Keuangan Negara dan Kebijakan Publik, 6(1), 31-42.
31
DAMPAK PANDEMI COVID-19 TERHADAP PENGELOLAAN Indonesian Treasury Review Vol.6, No.1,
KEUANGAN NEGARA (2021), Hal.31 – 42.
32
33
yang banyak dialokasikan untuk ketahanan sosial, pendapatan masyarakat, pemenuhan pekerjaan
defisit anggaran kemudian berdampak pada bagi masyarakat.
pengurangan program-program kerja pemerintah
2.2. Pengelolaan Anggaran
yang bersifat pembangunan fisik.
Pengelolaan anggaran memuat sitematika
Penelitian yang penulis lakukan adalah untuk
perencanaan, pengaturan, pengalokasian,
mengetahui dan menganalisis:
pengawasan dan feedback keuangan negara yang
1. pengelolaan anggaran negara yang dilakukan disusun secara sistematis berdasarkan
pemerintah di tengah tekanan pertumbuhan perundangan yang berlaku.
ekonomi yang mengalami kontraksi, tekanan
Pengelolaan anggaran mengacu pada visi
pada sektor riil berupa kebangkrutan sektor
perencanaan pembangunan dengan penetapan
usaha kecil menengah besar, dan
tujuan yang terukur, secara teknis pengelolaan
2. strategi pemulihan ekonomi nasional
anggaran memuat perencanaan, pengawasan dan
dijalankan dengan pendekatan extraordinary di
peng-administrasian (Granof et al., 2016; Hansen &
tengah ketidakpastian tersebut.
Mowen, 2007). Instrumen anggaran sebagai tolak
3. Fenomena krisis kesehatan, sosial dan ekonomi
ukur sejauhmana capaian program-program
secara simultan dimana hal tersebut yang
pemerintah dapat direalisasikan.
belum pernah dialami pemerintah sebelumnya.
Kajian ini diharapkan memberi manfaat Terkait dampak ekonomi pandemi Covid-19,
pengetahuan teoritikal maupun praktikal terkait tata kelola anggaran pemerintah menjadi tumpuan
upaya extraordinary pemerintah mengatasi defisit agar dapat terhindar dari krisis sekaligus dapat
anggaran yang dimungkinkan secara manajerial mempertahankan kesinambungan jaring pengaman
maupun perundang-undangan. sosial bagi masyarakat tidak mampu, dan mampu
merevitalisasi keterpurukan dunia usaha dengan
strategi pemberian stimulus secara tepat sasaran
2. LANDASAN TEORI dan tepat waktu. Dalam kondisi yang buruk dan
2.1 Konsep Keuangan Negara membahayakan ekonomi negara, pemerintah
melalui Kementerian Keuangan mampu
Bacaan tentang keuangan negara terkait merumuskan langkah-langkah strategis dari sisi
dengan hak pemenuhan kemampuan fiskal, payung hukum terkait kebijakan defisit anggaran
akumulasi kekayaan pemerintah yang didapat dari yang melebar, pengamanan anggaran melalui
penerimaan, instrumen peminjaman, tapi juga penghematan dan realokasi anggaran yang
terkait pinjaman pemerintah. (Atmadja, 1986). diharapkan mampu menjadi alat untuk melalui
Pemerintah mengemban tugas menjaga agar kondisi skenario berat dan sangat berat.
keuangan negara sehat dengan strategi
menyeimbangkan pencapaian penerimaan Berdasarkan penjelasan tersebut, penelitian
terhadap pembiayaan pembangunan, mengelola ini akan membahas tata kelola anggaran
defisit agar tidak terlalu lebar. Dalam perspektif pemerintah yang terkena dampak tekanan Covid-19
kedaulatan ekonomi negara, defisit anggaran yang dan bagaimana strategi pemulihan ekonomi
selalu berulang mencerminkan lemahnya nasional dijalankan.
fundamental dan daya saing bangsa. Pendapat lain
dari Richard A. Musgrave (1989) memberikan
pandangan terkait lingkup keuangan negara (public
3. METODOLOGI PENELITIAN
finance) mencakup ekonomi publik (economics of Kajian tentang pengelolaan keuangan negara
public sector), tidak terafiliasi pada pengertian yang terdampak Covid-19 menggunakan metode
sempit keuangan saja namun juga secara luas dalam kualitatif dengan teknik pendektan survei literatur
kaitannya dengan pembiayaan dan penerimaan akademik melalui daring. Metode kualitatif dipilih
negara, distribusi pendapatan, dan ekonomi makro. dengan argumen tersedianya ruang penelitian
Pendapat yang sama juga dikemukakan berupa kedalaman dan ketajaman analisis dalam
Ulbrich (1993), cakupan luas studi keuangan negara mengungkapkan fenomena serta fakta terkait
berkolerasi dengan studi ekonomi pada sektor dampak pandemi Covid-19 terhadap pengelolaan
publik sedangkan domain teknis terkonsentrasi keuangan negara. Pendekatan penelitian dilakukan
pada kegiatan penerimaan, pengeluaran dan dengan analisis dokumen (Bowen, 2009), dimana
budgeting. Pada perspektif lain, Suparmoko (2013) peneliti mengakses google scholar, lembaga kajian,
memandang keuangan negara sebagai bentuk jurnal dan media masa terkait hasil kajian,
kajian terkait dampak anggaran negara pada informasi, hasil penelitian, dokumen kementerian,
perekonomian makro, khususnya dampak yang dokumen lembaga internasional, analis kebijakan
ditimbulkan pada sasaran aktivitas pertumbuhan pengelolaan keuangan negara yang terdampak
ekonomi, pengendalian harga, pemerataan pandemi.
DAMPAK PANDEMI COVID-19 TERHADAP PENGELOLAAN Indonesian Treasury Review Vol.6, No.1,
KEUANGAN NEGARA (2021), Hal.31 – 42.
34
Pemenuhan kriteria keabsahan data dalam yang intens Covid-19 mengakibatkan perlambatan
penelitian ini dilakukan dengan cara membagi dua ekonomi secara ekstrim dengan efek domino
bagian dalam dua keabasahan, yaitu: keabsahan menghentikan sebagian besar aktivitas ekonomi
internal dan keabsahan eksternal (Creswell, 2002). (Engkus, 2020).
Keabsahan internal mencakup (i) triangulasi data,
4.1. Strategi Baru APBN Versi Dampak
dalam konteks penelitian ini ialah data yang telah
Covid-19
terkumpul melalui wawancara, pengamatan, dan
analisis dokumen ditelaah pola keterhubungannya. Covid-19 sebagai masalah kesehatan kemudian
(ii) Pemeriksaan oleh rekan sejawat, dan (iii) bertransisi menjadi masalah sosial dan ekonomi
mengklarifikasi prasangka peneliti terhadap subjek dalam tempo yang sangat cepat. Mengacu pada
yang dikaji, dimana semua harus berjalan secara laporan Bank Dunia (Worldbank.org, 2020)
natural tanpa adanya intervensi langsung maupun Indonesian Economic Prospect Edition July 2020
tidak langsung. Adapun keabsahan eksternal yang dinamai “The long road to recovery” kinerja
mencakup (i) peneliti menjelaskan fokus penelitian, ekonomi Indonesia pada tahun ini hanya tumbuh
peran peneliti, posisi informan, dasar pengumpulan nol persen. Tetapi terdapat skenario kedua yang
data, dan konteks untuk mengumpulkan data (ii) lebih buruk dimana ekonomi Indonesia mengalami
seluruh tahap penelitian ini diperiksa dengan kontraksi sebesar -2 persen (minus dua persen)
cermat oleh tim editor jurnal dan judgement ahli yang dipengaruhi lingkungan eksternal berupa
(reviewer) yang berpengalaman dalam metode resesi global yang lebih buruk ditambah faktor
penelitian kualitatif. Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang
lebih ketat di ibu kota negara dan di sejumlah
Langkah penelitian dilakukan dalam lima
daerah yang langsung mempengaruhi produk
langkah. Pertama, penulis menemukan masalah
domestik bruto. Upaya pemulihan ekonomi yang
pengaruh ekonomi dari penyebaran Covid-19 ini
dilakukan akan terhambat oleh gelombang pandemi
yang berbeda dari krisis ekonomi sebelumnya.
yang belum berkesudahan.
Kedua, mengumpul-kan data sekunder tentang
perkembangan up to date Covid-19 di Indonesia, Respon strategis pemerintah melalui
dampak ekonomi yang ditimbulkannya, dan perumusan dasar hukum kebijakan dinilai sangat
realokasi anggaran pemerintah yang diperoleh dari tepat untuk memberikan jaminan bagi aktor
publikasi ilmiah dan informasi resmi dari pengambil keputusan agar tidak mengalami
kementerian keuangan, wawancara daring kepada tuntutan hukum diluar konteks diskresi yang
informan key person dilakukan untuk memastikan dimiliki pejabat pemerintah (traumatik pejabat
keabsahan data sekunder yang telah dirilis. Ketiga, pengguna diskresi kebijakan pada kasus Bank
mengklasifikasi dan menyeleksi data yang relevan Century). Dengan publikasi regulasi baru untuk
dengan pengelolaan keuangan negara untuk kebijakan penanganan Covid-19 akan memberikan
penanganan Covid-19. Keempat, analisis data kepastian hukum bagi eksekutif dalam bekerja yang
dengan mengintrepretasikan kajian utama penuh dengan resiko tersebut. Tekanan sosial
pengelolaan keuangan negara berupa aneka ekonomi yang luar bisa (under high pressure)
stimulus dan pengalokasian bagi pemulihan menuntut segera adanya penataan dengan
perekonomian nasional. Kelima, menarik memformat ulang postur anggaran negara yang
kesimpulan dari kajian ini. adaptif menghadapi turbulensi perekonomian
dampak pandemi tersebut.
4. HASIL PENELITIAN Tekanan signifikan pada sisi belanja
mendorong adanya APBN Perubahan sehubungan
Tata kelola anggaran negara sangat krusial dengan meningkatnya kebutuhan nasional yang
untuk mencapai tujuan pembangunan bidang bersifat urgen untuk mengatasi bencana kesehatan
ekonomi dimana secara konkret dapat diukur masyarakat, memperluas jaring pengaman sosial
melalui pencapaian kesejahteraan sosial dengan menekankan pemerataan dan tepat sasaran.
masyarakat (Jaelani, 2018; Rossen, H.S. & Gayer, Peninjauan struktur APBN ditempuh melalui
2008). Fenomena serempak terkait tata kelola penetapan Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun
keuangan negara di seluruh dunia sekarang ini 2020, dan kemudian kembali diubah dengan dengan
dialihkan untuk menyelesaikan masalah pandemi terbitnya Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun
global Covid-19 yang sangat berpotensi 2020.
mengakibatkan krisis ekonomi dan resesi di seluruh
dunia (Faridi, 1983). Covid-19 telah secara nyata Akumulasi penyebaran pandemi Covid-19
menjadi ancaman pada perekonomian Indonesia secara langsung menekan dengan hebat
dimana secara makro pertumbuhan ekonomi pada perekonomian daerah maupun pusat sebagaimana
tahun 2019 sebesar 5,3-5,4 persen harus terkoreksi pada tabel 1, pertumbuhan ekonomi Triwulan I-
menjadi 2,97 persen pada kuartal satu tahun 2020 2020. Atas dasar unpredictable situation, Bank
dan mengalami konstraksi menjadi -5,32 persen Indonesia (2020) menetapkan proyeksi
pada Kuartal 2 tahun 2020. Gelombang penularan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 4,2
DAMPAK PANDEMI COVID-19 TERHADAP PENGELOLAAN Indonesian Treasury Review Vol.6, No.1,
KEUANGAN NEGARA (2021), Hal.31 – 42.
35
sampai dengan 4,6 persen dengan perbandingan meningkatkan kualitas SDM dan perlindungan
lebih tinggi dari proyeksi dari ADB dan IMF, dimana sosial.
ADB memproyeksikan pertumbuhan 2,5 persen,
Kontinuitas pandemi yang belum ada tanda
sedangkan IMF memberikan proyeksi pesimistis
akan berakhir dan spekulasi penemuan vaksin
dengan perkiraan sebesar 0,5 persen.
dalam wacana publik yang belum ada kepastian
TABEL1. Perkiraan Pertumbuhan Ekonomi dan adalah konstektualitas urgensi strategi baru APBN
Laju Inflasi Indonesia 2020 tersebut. Pergeseran skala prioritas telah
(Dalam Persen) Tahun 2020-2021. dilakukan sebagaimana tercantum pada APBNP
2020 (Perpres No.72 Tahun 2020), antara lain
Indikator 2020 2021 berupa: kebijakan pemberian insentif pajak berlaku
Pertumbuhan ekonomi 1 4,2-4,6 5,2-5,6 untuk wajib pajak terdampak pandemi, peluncuran
Pertumbuhan ekonomi2 0,5 8,2 Kartu Indonesia Pintar Kuliah, Kartu Pra Kerja, dan
Pertumbuhan ekonomi3 2,5 5,0 Kartu Sembako dengan sasaran penerimanya
Inflasi1 3,0+1,0 3,0+1,0 diperluas sebagai dampak PHK akibat pandemi,
Inflasi2 3,1 3,0 juga pemberian dana transfer daerah dan dana desa
Inflasi3 3,0 2,8 diutamakan bagi penanganan pandemi Covid-19.
Sumber: Sebelum pandemi mewabah, pemerintah telah
1) Publikasi Laporan Perekonomian memulai proyek lima destinasi wisata super
Indonesia 2019, Bank Indonesi prioritas strategi baru APBN di antaranya
2) Publikasi World Economic Outlook memastikan progres pembangunannya tetap
Database April 2020, International dilanjutkan.
Monetary Fund Sisi penerimaan pada APBN sebagai tulang
3) Publikasi Asian Development Outlook punggung untuk pendanaan kegiatan-kegiatan
(ADO) 2020, Asian Development Bank pembangunan nasional. Secara klasikal penerimaan
(ADB) yang dihimpun dari pajak dan non pajak tidak dapat
Tekanan berat pada APBN akibat pandemi memenuhi alokasi pengeluaran untuk kegiatan
mendorong pemerintah merumuskan dan pembangunan pada setiap tahunnya sehingga
mengimplementasikan strategi baru pada APBN mendorong pemerintah berupaya mencari secara
2020 yang sedang berjalan. Item-item yang intensif berbagai sumber pendapatan agar
terangkum dalam strategi baru meliputi: pemberian penerimaan negara dapat terus ditingkatkan
insentif perpajakan (super deduction bagi aktivitas sehingga kemandirian APBN dapat terwujud
bidang kejuruan dan litbang), insentif keringanan menjauhi akses sumber pembangunan dari utang
pajak untuk investasi dengan nilai tertentu, dan dengan pihak lain. Tahun 2020 penerimaan negara
bantuan modal diperuntukan bagi perintis usaha mendapatkan kontraksi cukup besar sejak
kecil. Terdapat juga bentuk strategi untuk ditetapkannya Perpres No.72 Tahun 2020 tentang
perubahan anggaran karena pandemi Covid-19.
Tabel 2 Penerimaan Negara Tahun 2016-2020 (Triliun Rupiah)
2016 2017 2018 2019 2020
Keterangan
LKPP LKPP LKPP Realisasi APBNP
A. Penerimaan Negara dan Hibah 1555,93 1666,38 1943,67 1957,20 1699,95
1. Penerimaan Dalam Negeri 1546,95 1654,75 1928,11 1950,40 1698,65
1. Penerimaan pajak 1284,97 1343,53 1518,79 1545,30 1404,51
2. Penerimaan bukan pajak 261,98 311,22 409,32 405,00 294,14
2. Hibah 8,99 11,63 15,56 6,80 1,30
Sumber: Perpres No.72 Tahun 2020, LKPP 2016, 2017, 2018, dan APBN Kita Januari 2020, Kemenkeu
Tren yang berkembang pada penerimaan negara, dan selanjutnya bersumber dari PNBP dan
negara cenderung meningkat setiap tahun seiring dari hibah. Sebagai tambahan, data dalam tabel di
dengan belanja negara dan inflasi yang turut atas menunjukkan bahwa penerimaan dari hibah
meningkat. Dampak pandemi pada tahun 2020 sebagai komplementer.
mengakibatkan penyesuaian target penerimaan
4.2. Penguatan Sisi Demand
yang mengalami penurunan cukup signifikan. Untuk
tahun 2020, pendapatan negara diperkirakan hanya Aspek lain dari strategi baru APBN Versi Covid-
mencapai Rp1.699,95 triliun atau turun 13,14 19 yakni dengan mencegah keterpurukan ekonomi
persen dari realisasi APBN 2019. Sisi APBN dari masyarakat dari sisi demand masyarakat yang
penerimaan mencakup raihan sektor pajak, semakin melemah yang dapat memicu lonjakan
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dan hibah. angka kemiskinan. Dalam kondisi tersebut, kondisi
Penerimaan pajak merupakan andalan penerimaan ini dapat dengan mudah memicu chaos. Dengan
DAMPAK PANDEMI COVID-19 TERHADAP PENGELOLAAN Indonesian Treasury Review Vol.6, No.1,
KEUANGAN NEGARA (2021), Hal.31 – 42.
36
alasan dan latar belakang kondisi tersebut, antara penanganan sektor kesehatan dan sektor
Pemerintah menyalurkan sejumlah bantuan guna ekonomi, dengan tetap memperhatikan
meningkatkan daya beli masyarakat. Rincian keseimbangan antara pengendalian rem dan
anggaran untuk alokasi program jaring pengaman pengendalian gas.
sosial kemudian membantu sektor papan dalam
Kebijakan pemerintah terkait stimulus
bentuk subsidi pembiayaan rumah bagi masyarakat
ekonomi seperti diuraikan pada Lampiran 1, dapat
terdampak. Pada intinya kebijakan penguatan sisi
dianalisis dengan konstruksi pemikiran awal yang
demand berfungsi sebagai barrier akselerasi
beranjak dari perkembangan krisis kesehatan
dampak ekonomi pada masyarakat dengan daya
menjadi krisis ekonomi. Dampak sosial ekonomi
beli yang terus menurun. Dari berbagai sumber text
yang menimpa masyarakat di Indonesia sudah
book, berbagai kebijakan jaring pengaman sosial
meluas pada berbagai strata dan segmen
yang menyasar masyarakat bawah (grass root)
masyarakat. Pembiayaan program stimulus
dalam kondisi pandemi dinilai sebagai langkah yang
ekonomi tentu menambah tekanan pada APBN
tepat dan adil. Namun demikian, permasalahan
dengan semakin melebarnya defisit anggaran
teknis dalam hal akurasi data sasaran kebijakan dan
berjalan (Sheiner, 2020). Namun demikian,
urgensi waktu penyaluran bantuan menjadi
berapapun penambahan kebutuhan anggaran untuk
masalah tersendiri yang belum terpecahkan.
pemulihan dampak pandemi Covid-19 harus
Secara konseptual, demand menjelaskan diupayakan pemenuhannya karena menyangkut
tentang jumlah permintaan ketersediaan produksi ancaman kematian warga negara dan untuk
pada kondisi meningkat atau menurun diikuti menjauhkan dari kemungkinan krisis sosial
dengan penyesuaian harga sebagi cerminan sisi ekonomi yang dampaknya jauh lebih buruk lagi.
pengeluaran di masyarakat (Mankiw, 2009). Rasionalitas urgensi stimulus ekonomi yang
Gambaran demand pada masyarakat Indonesia mencakup sektor fiskal, non-fiskal, dan sektor
dapat dilihat bahwa lebih dari 60 persen dari PDB keuangan diyakini akan memberikan kemanfaatan
merupakan konsumsi dan distribusi. Dengan yang besar dari sebuah alternatif kebijakan di
struktur ekonomi masyarakat lebih didominasi tengah situasi yang tidak normal. Informasi dari
masyarakat berpendapatan rendah, maka secara pejabat pusat Kementerian Keuangan melalui
rasional, prioritas langkah tepat kebijakan wawancara tertulis secara daring menjelaskan,
pemerintah adalah dengan memberikan “Program stimulus ekonomi yang terkena dampak
perlindungan sosial dalam bentuk bantuan sosial. Covid-19 bertujuan untuk melindungi, mempertahankan
Bantuan sosial untuk mengcover kebutuhan dasar dan meningkatkan kemampuan ekonomi para pelaku
minimal menyasar layer masyarakat yang paling usaha dari sektor riil dan sektor keuangan dapat
rentan sosial ekonominya akibat dampak Covid-19. melanjutkan aktifitas usahanya”.
Skema perlindungan sosial menjadi urgen untuk
Dari keterangan wawancara tersebut dapat
secepatnya disalurkan dengan pagu anggaran
disimpulkan Pemerintah telah berupaya maksimal
sebesar Rp203,9 triliun kemudian disusul skema
untuk mencegah dan meminimalisir dampak krisis
insentif perumahan MBR (Badan Kebijakan Fiskal,
pandemi menimpa dunia usaha dan pada level
2020).
tertentu mendorong terjadinya kebangkitan dunia
Sasaran penerima bantuan Program Keluarga usaha, menghindari kondisi sebaliknya yang
Harapan (PKH) diperluas melalui perbaikan basis berupa kebangkrutan dan keterpurukan dimana
data agar efektifitasnya bisa lebih dapat jika kondisi demikian terjadi sakan menimbulkan
dipertanggungjawabkan dan anggaran yang efek domino banyaknya masyarakat yang
disalurkan lebih maksimal. Selain itu, untuk kehilangan pekerjaan dan dampak susulannya akan
program distribusi pangan, pemerintah juga lebih buruk lagi.
meningkatkan pagu anggaran dengan tujuan untuk
Secara keseluruhan, kebijakan pembiayaan
meringankan biaya rumah tangga berupa
untuk penanganan Covid-19 menimbulkan
keringanan tagihan PLN, program pemberdayaan
konsekuensi alokasi beban anggaran yang relatif
untuk klaster wilayah di luar ibu kota, dan juga
besar dengan menyedot anggaran sebesar Rp579,8
alokasi penambahan anggaran khusus untuk
triliun selama tahun 2020. Secara faktual, krisis
sasaran penerima bansos sebesar Rp6,8 triliun,
ekonomi yang terjadi menimpa semua lapisan
program penting lainnya mulai dari Bantuan
pelaku penggerak ekonomi nasional. Para pelaku
Langsung Tunai (BLT) menyusul Dana Desa Rp31,8
usaha dari dengan modal kecil sampai dengan
triliun dan Kartu Pekerja sebesar Rp20 triliun.
modal besar mengalami keadaan yang sama yang
Perbaikan sisi demand masyarakat sebagai
dipengaruhi dengan tidak adanya daya serap
kebijakan tepat sasaran di tengah pandemi yang
produksi oleh konsumen. Pemutusan hubungan
terus berlangsung sangat krusial demi menciptakan
kerja yang terus terjadi memperburuk keadaan.
ketahanan ekonomi masyarakat, maka dalam
Dengan demikian, penanganan dampak pandemi
konteks ini pengelolaan anggaran mencerminkan
melalui strategi stimulus ekonomi memerlukan
politik anggaran pro-poor dengan keseimbangan
sinkronisasi dan sinergitas antara pendekatan
DAMPAK PANDEMI COVID-19 TERHADAP PENGELOLAAN Indonesian Treasury Review Vol.6, No.1,
KEUANGAN NEGARA (2021), Hal.31 – 42.
37
makro ekonomi, jaring pengaman sosial, pandemi, (ii) transfer bantuan tunan/non tunai bagi
komunikasi politik pemerintah, perlindungan masyarakat rentan rawan daya beli, (iii) insentif
kesehatan (Loayza & Pennings, 2020). bagi sektor dunia usaha untuk mengurangi beban
perusahaan dengan pengurangan dan penundaan
Kebijakan mitigasi pandemi Covid-19 di
pembayaran pajak termasuk di dalamnya
Indonesia dinilai belum optimal. Hal ini merujuk
pembebasan biaya registrasi usaha, dan (iv)
pada respon pemerintah yang cukup longgar pada
pemberian insentif fiskal temporal bagi sektor
awal kejadian dengan tidak memperketat
usaha yang sangat terdampak seperti pariwisata,
kedatangan orang asing yang menjadi suspect
penerbangan, kuliner, perhotelan, dan transportasi
terkena virus, dianggap menjadi salah satu faktor
semua moda. Program stimulus membutuhkan
pemicu penyebaran di dalam negeri dan hingga saat
alokasi anggaran yang besar di tengah kondisi
ini terus meluas. Kebijakan keamanan nasional
defisit anggaran terus bertambah. Bagaimana
memerlukan ketegasan untuk menangkal ancaman
strategi pemerintah untuk membiayainya? Melalui
termasuk ancaman penyebaran virus. Dampak
wawancara tertulis, pejabat Kepala Biro
lemahnya kebijakan pengetatan keluar masuknya
Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian
orang asing terutama dari negara asal pandemi
Keuangan menjelaskan bahwa, “Program stimulus
menjadi beban pada aspek tata kelola keuangan
ekonomi ini bisa terwujud oleh sebab pihak
negara yang dijalankan Kementerian Keuangan
kementerian melakukan penghematan anggaran
Republik Indonesia yang dituntut menyiapkan
dengan refocusing dan realokasi pos pengeluaran
alokasi anggaran ekstra di tengah situasi
pada APBN, dengan harapan dana stimulus dapat
perokonomian dunia yang tengah lesu bahkan
memberikan dampak positif pada ekonomi
ketika pandemi belum mewabah sekalipun. Dalam
masyarakat. Penghematan anggaran yang dapat
konteks tersebut pemerintah dapat melakukan
dihimpun sebesar Rp. 190 triliun dan Rp55 Triliun
benchmarking pada negara-negara yang relatif
dari realokasi”. Dari informasi tersebut, dapat
berhasil menangani pandemi misalnya Thailand,
disimpulkan bahwa pemerintah mampu
Korea Selatan, Vietnam, dan bahkan China sebagai
menciptakan respon pengelolaan anggaran yang
negara pertama yang menderita wabah tersebut.
memadai untuk menghindari krisis ekonomi yang
Stimulus ekonomi digulirkan pemerintah salah bisa mungkin terjadi.
satunya memperhatikan situasi menurunnya
4.3. Komparasi Kebijakan dengan Negara Lain.
sejumlah indikator makroekonomi seperti
pertumbuhan ekonomi yang minus, menurunnya Bagaimana respon awal Pemerintah Indonesia
kinerja perdagangan, menurunnya tingkat daya beli terhadap kemunculan pandemi Covid-19
konsumen. Pada segmen moneter dan keuangan, menunjukkan sikap yang kurang memenuhi sense of
profil pasar modal ekuitas mengalami penurunan urgency, berbanding terbalik dengan apa yang
kinerja yang signifikan dimana tercatat pada dilakukan negara ASEAN lainnya yakni Vietnam di
periode Januari s.d. Maret 2020 sebagai titik mana dari awal menunjukkan sikap yang sigap dan
terendah. Pada sisi lain, terjadi aliran keluar modal sungguh-sungguh bahwa kejadian di Wuhan akan
asing yang berkolerasi pada meningkatnya yield menyebar dan menjadi ancaman serius. Pemerintah
obligasi pemerintah jangka pendek. Kebijakan Vietnam dinilai berhasil mendayagunakan “the
stimulus fiskal dilakukan dari sisi insentif golden time” dalam upaya mengatasi merebaknya
perpajakan dan juga melalui realisasi APBN, dengan virus di dalam negeri dengan cara menutup seluruh
asumsi adalah bahwa penurunan pajak secara pintu masuk bandara dan pelabuhan dan tidak
langsung berkorelasi pada penurunan biaya mengijinkan penerbangan dari dan ke Wuhan
produksi, akan tetapi tidak secara otomatis sebagai upaya pencegahan masuknya orang-orang
mendorong produsen meningkatkan produksinya. asing sebagai pembawa virus (Huynh, 2020).
Kondisi ini akan menimbulkan adanya disrupsi Vietnam menjalankan dan bahkan lebih maju
pada sisi demand. Pada konteks demikian, fungsi dari saran WHO dalam meredam pandemi,
belanja pemerintah menjadi krusial untuk dintaranya sosialisasi dan mewajibkan masyarakat
merevitalisasi sisi permintaan yang tergambar pada memakai masker, intensifikasi tes masal di seluruh
daya beli masyarakat yang membaik, sehingga juridiksi wilayah negera dengan jumlah mencapai
produksi dari sektor usaha kecil, menengah dan kurang lebih 280.000, dan kebijakan karantina
manufaktur dapat terserap. diberlakukan di sebagian wilayah sejak awal
Februari 2020. Temuan kasus di Negara Vietnam
Analisis pada stimulus fiskal dapat dijelaskan
hanya sejumlah 10 orang yang positif terinfeksi
bahwa terdapat karakteristik penting dimana
(CNN Indonesia, 2020).
program tersebut diarahkan untuk
menyeimbangkan antara pihak konsumen dan Pemberlakuan kebijakan lockdown dan
produsen pada beberapa sektor yang terdampak, di pengetatan yang diawasi oleh unsur kepolisian dan
antaranya sektor kesehatan, UMKM, perdagangan, militer telah membuahkan hasil positif. Untuk
pariwisata dan manufaktur. Strategi stimulus fiskal pertama kalinya sejak 23 April 2020 Vietnam
berupa (i) pembiayaan untuk menghentikan melaporkan 0 kasus penularan harian sekaligus
DAMPAK PANDEMI COVID-19 TERHADAP PENGELOLAAN Indonesian Treasury Review Vol.6, No.1,
KEUANGAN NEGARA (2021), Hal.31 – 42.
38
mengakhiri fase lockdown dan mulai melonggarkan sebagai konsekwensi dari pelanggan/klien yang
kebijakan pembatasan sosial. Penyebaran virus juga terdampak Covid-19.
yang sudah berhasil ditekan menjadi landasan
Berbagai kajian akademik dan intrepretasi hasil
untuk kembali normalisasi kehidupan sosial
survei terkait dampak Covid-19 terhadap eksistensi
ekonomi, transportasi semua mode membuka rute-
dunia usaha dapat dijadikan ukuran atau kriteria
rute perjalanan seperti biasa, aktivitas ekonomi,
untuk menganalisis manfaat program stimulus
kegiatan belajar di sekolah dan universitas dengan
ekonomi bagian dari grand design pemulihan
tatap muka. Namun demikian, pemerintah masih
ekonomi nasional secara holistik. Terhadap paket
tetap menjalankan protokol kesehatan, dan
bantuan social yang telah disalurkan termasuk
larangan perjalanan internasional masih berlaku
stimulus ekonomi pada sektor dunia usaha maka
(IMF, 2020b).
pemerintah perlu segera melakukan evaluasi.
Keberhasilan otoritas Vietnam dalam mitigasi Tujuan utama dilakukannya evaluasi pengeluaran
bencana kesehatan, bukan berarti tanpa dibebani APBN dalam penanganan Covid-19 untuk menata
dengan dampak soisal ekonomi.sektor usaha baik serta dapat meningkatkan akuntabilitas
mikro maupun makro. Turbulensi menimpa sekitar pertanggung jawaban keuangan negara. Pada
65 persen unit usaha hampir mengalami berbagai kesempatan Presiden Joko Widodo sangat
kebangkrutan. Bahkan sekitar 37.000 unit usaha menekankan efektivitas bantuan dengan
real bangkrut sejak Januari hingga Maret 2020, memperhatikan kesegeraan penyampaiannya dan
pencapaian terburuk dimana jumlah perusahaan mengawasi seoptimal mungkin dana bantuan dari
yang tutup lebih tinggi dari jumlah perusahaan yang upaya penyalahgunaan, kepada apparat penegak
baru terdaftar sepanjang dekade. hukum beliau secara gamblang meminta menindak
tegas dan keras kepada siapapun oknum yang
Seperti halnya kebijakan yang ditempuh
memotong atau mengkorupsi dana bantuan untuk
Indonesia, otoritas Vietnam juga merilis stimulus
penanggulangan Covid-19 ini.
ekonomi dalam rangka mengeliminir dampak
sosial ekonomi yang menimpa pelaku bisnis dan Secara konseptual, evaluasi program menilai
masyarakat, implementasi kebijakan pemerintah keberhasilan sasaran, tetapi tidak mengevaluasi
Vietnam berupa Decree 41/2020/NDCP (Decree sasaran yang sudah disepakati (Suparman et al.,
41) pada 8 April 2020. Konten pada Dekrit tersebut 2019). Spesifikasi sasaran (goals) kemudian
mencakup insentif-insentif yang diberikan ditetapkan karena sasaran-sasaran merupakan
pemerintah untuk beberapa sektor usaha, terdiri kriteria keberhasilan program, maka harus
dari UMKM, industri pengolahan pengolahan dinyatakan secara spesifik agar diperoleh kriteria
makanan dan minuman, kerajinan rakyat, tenun tolak ukurnya. Namun seringkali tujuan/sasaran
sutra, furniture tradisional dan modern, pariwisata, tersebut hanya dinyatakan secara umum atau
otomotive, penyelengara diklat, perumahan general dengan lingkup jangka panjang, dan bahkan
bersubsidi, layanan buruh dan tenaga kerja, agen terkadang kontra produktif dan tidak terkait
perjalanan, operator tur, kegiatan hiburan, film, dengan aktifitas-aktifitas program. Selanjutnya
industri pendukung, kecil dan perusahaan untuk mengoptimalkan tujuan/sasaran kebijakan
menengah, serta perbankan. Pemerintah pengelolaan anggaran bagi yang terdampak Covid-
mengalokasikan dana sebesar VND 27 triliun (US$ 19 dalam kerangka evaluasi program, maka mutlak
1,6 miliar) untuk menjalankan insentif-insentif diperlukan institusionalisasi evaluator dimana
tersebut (Falak. , 2020). berperan sebagai wadah, sebagai proses, sebagai
perilaku dan sebagai alat untuk mencapai tujuan.
Pemulihan ekonomi pada titik tertentu lebih
cepat berjalan di Vietnam. Hal ini dimungkinkan Berkaitan dengan setting tujuan evaluasi
oleh adaptasi kebiasaan baru menuju kehidupan pengelolaan anggaran dampak covid-19 dan untuk
normal tanpa pembatasan yang terlalu ketat. mengetahui tingkat pemahaman unsur evaluator
Kondisi di Indonesia, hingga memasuki tahun 2021, terhadap tujuan utama evaluasi tersebut, maka
kebijakan pembatasan sosial untuk menekan tren seluruh komponen evaluator yang terdiri dari
penularan Covid-19 yang semakin progresif Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Badan
berkolerasi negatif dengan kenormalan aktivitas Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP),
perusahaan. Hasil survey mutakhir (BPS, 2020) Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan,
mendeskripsikan 40 persen perusahaan yang Inspektorat Jenderal Kementerian Sosial dan
disurvey telah berhenti beroperasi sisanya Inspektorat Jenderal Kementerian terkait harus
beroperasi dengan varian pengurangan kapasitas memahami secara komprehensif tujuan utama dari
yang mencakup jam kerja, mesin dan tenaga kerja. kebijakan evaluasi pengelolaan anggaran negara
Pada perusahaan baik Usaha Menengah Kecil (UMK) dampak Covid-19, yaitu untuk mengevaluasi
maupun Usaha Menengah Besar (UMB) yang masih (mengaudit) tata kelola keuangan negara dalam
bisa bertahan untuk beroperasi dihadapkan pada penanganan pandemi agar selaras dan tidak
masalah yang sama yang sangat krusial diantaranya bertentangan dengan Undang-Undang Keuangan
80 persen dihadapkan pada penurunan permintaan Negara sebagai landasan hukum positif.
DAMPAK PANDEMI COVID-19 TERHADAP PENGELOLAAN Indonesian Treasury Review Vol.6, No.1,
KEUANGAN NEGARA (2021), Hal.31 – 42.
39
40
Bank Indonesia. (2020). Perkembangan Terkini Hansen, D. R., & Mowen, M. M. (2007). Managerial
Perekonomian dan Langkah BI dalam Hadapi accounting 8th Edition. Ohio (USA): Thomson
Covid-19. Wouth-Western.
Bowen, G. A. (2009). Document analysis as a Hausmann, R. (2020). Flattening the covid-19 curve
qualitative research method. Qualitative in developing countries. Project Syndicate, 24.
Research Journal, 9(2), 27. https://www.project-syndicate.org/
commentary/flattening-covid19-curve-in-
BPS. (2020). Analisis Hasil Survey Dampak Covid-19 developing-countries-by-ricardo-hausmann-
Terhadap Pelaku Usaha. Www.BPS.Go.Id. 2020-03 . [Google Scholar]
Chang, C.-L., & McAleer, M. (2020). Alternative Huynh, Toan Lu Duc. (2020). The covid-19
global health security indexes for risk analysis containment invietnam: what are we doing?
of covid-19. International Journal of Journal of Global Health, 10(1), 1
Environmental Research and Public Health,
17(9), 3161. IMF (International Monetary Fund). (2020a). World
Economic Outlook, April 2020: The Great
CNN Indonesia (2020). Resep Vietnam Berhasil Lockdown. World Economic Outlook Reports.
Buka Lockdown Tanpa Kasus Meninggal. Washington, DC: IMF. Diakses dari
Diakses dari https://www.cnnindonesia.com/ https://www.imf.org/en/Publications/WEO/I
internasional/20200425084602-106- ssues/2020/04/14/weo-april-2020 pada
497169/resep-vietnam-berhasil-buka- tanggal 13 Februari 2021.
lockdown-tanpa-kasus-meninggal pada
tanggal 13 Februari 2021. IMF (2020b). Policy Responses to Covid-19, 25 mei
2020. Diakses dari https://www.imf.org/en/
Creswell, John W. (2014). Research design: Topics/imf-and-covid19/Policy-Responses-
qualitative, quantitaive, and mixed methods to-COVID-19 pada tanggal 13 Pebruari 2021.
approaches. Los Angeles: SAGE Publications.
Jaelani, A. (2018). Relasi negara dan pasar bebas
DetikFinance.com. (2020). Sri Mulyani akui virus dalam mewujudkan keadilan ekonomi:
corona jadi ancaman fatal ekonomi RI. Diakses Analisis sejarah keuangan publik Islam. Al-
dari https://finance.detik.com/berita- Mustashfa: Jurnal Penelitian Hukum Ekonomi
ekonomi-bisnis/d-4905982/sri-mulyani-akui- Syariah, 3(2), 169–186.
virus-corona-jadi-ancaman-fatal- ekonomi-ri
pada tanggal 13 Februari 2021. Katadata. (2020a). Bapennas: daya beli masyarakat
hilang Rp362 T akibat pandemi corona. Diakses
Eichenbaum, M. S., Rebelo, S., & Trabandt, M. (2020). dari https://katadata.co.id/
The macroeconomics of epidemics. National agustiyanti/finansial/5ef09effcdd5c/bappena
Bureau of Economic Research. s-daya-beli-masyarakat-hilang-rp-362-t-
Engkus, N. S. (2020). Covid-19: kebijakan mitigasi akibat-pandemi-corona pada tanggal 13
penyebaran dan dampak sosial ekonomi di Februari 2021.
indonesia. Digital Library UIN Sunan Gunung Katadata. (2020b). Imbas PSBB, produksi
Djati. manufaktur turun tajam sepanjang sejarah.
Falak, Ayman. (2020). Vietnam issues incentives to Diakses dari https://katadata.co.id/ekarina/
counter covid-19 impact, 15 April 2020. berita/5eb15e42d698f/imbas-psbb-produksi-
Diakses dari https://www.vietnambriefing. manufaktur-turun-tajam-sepanjang-sejarah
DAMPAK PANDEMI COVID-19 TERHADAP PENGELOLAAN Indonesian Treasury Review Vol.6, No.1,
KEUANGAN NEGARA (2021), Hal.31 – 42.
41
42