DOI: https://doi.org/10.31933/jimt.v3i3
Received: 12 November 2021, Revised: 13 Desember 2021, Publish: 29 Januari 2022
Abstract: Virus Covid-19 awal kemunculan berasal dari wuhan, Hubeii, Tiongkok pada 31
desember 2019. Saat itu, dunia di hebohkan dengan video yang memperlihatkan kondisi
seseorang apabila terjangkit virus covid-19, mereka mengalami kejang-kejang, tidak sadarkan
diri, dan bertindak seperti zombie. Kemudian virus ini menyebarkan hampir ke seluruh dunia
terinfeksi virus ini. Hingga pada akhirnya WHO menetapkan ini sebagai pandemic pada Maret
2020. Hingga 11 Oktober 2021, lebih dari 238.662.395 orang kasus telah dilaporkan diseluruh
dunia, mengakibatkan lebih dari 4.867.525 orang meninggal dunia dan lebih dari 215.859.207
orang telah sembuh. Tentu, dari munculnya pandemi covid-19 ini sangat berdampak pada
ekonomi dunia, merugikan industri terutama dibidang pariwisata secara global. Tentu, selain
merugikan negara karena kurangnya devisa dari sektor pariwisata, dampak pandemi ini tentu
akan mengubah pola kebiasaan wisatawan, baik lokal atau mancanegara. Selama berjalannya
waktu, pandemi ini terus dicarikan solusi. Agar ekonomi negara dan global dapat pulih seperti
semula. Salah satunya dengan pemberian dosis vaksin, kepada seluruh warga dunia. Agar
aktivitas perekonomian berjalan baik, dan tentu masih harus mengikuti protokol kesehatan.
Penting bagi suatu negara untuk melakukan pemulihan ekonomi dan ketahanan nasional akibat
pandemi covid-19. Walaupun masih ada beberapa negara yang bertahap kembali produktif dan
hidup normal, nyatanya pandemi covid-19 masih mempengaruhi aktivitas dunia, yang
mendorong mereka untuk segera melakukan pemulihan ekonomi. Ada salah satu model studi
yang membahas mengenai dampak lingkungan dan ekonomi akibat covid-19 di dunia yaitu
Computable General Equilibrium. Artikel ini membahas Penerapan Manajemen POAC:
Pemulihan Ekonomi dan Ketahanan Nasional pada masa Pandemi Covid-19. Suatu studi
literatur Manajemen POAC. Hasil artikel literature review ini adalah: 1)Planning berpengaruh
terhadap Pemulihan Ekonomi dan Ketahanan Nasional; 2)Organizing berpengaruh terhadap
Pemulihan Ekonomi dan Ketahanan Nasional; 3)Actuating berpengaruh terhadap Pemulihan
Ekonomi dan Ketahanan Nasional; 4) Controlling berpengaruh terhadap Pemulihan Ekonomi
dan Ketahanan Nasional.
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah.
Pemulihan Ekonomi serta Ketahanan Nasional ialah rangkaian kegiatan yang bertujuan
mengurangi efek Covid-19 terhadap perekonomian. Selain menangani masalah krisis
kesehatan, Pemerintah tentunya melakukan kegiatan Pemulihan Ekonomi serta Ketahanan
Nasional sebagai respon penurunan kegiatan masyarakat yang berakibat pada ekonomi,
khususnya sektor informal atau UMKM. Kondisi perekonomian di Indonesia bahkan dunia
sedang mengalami masalah yang cukup serius akibat pandemi. Untuk itu setiap negara perlu
melakukan Tindakan pemulihan Ekonomi, untuk keberlangsungan negaranya. Berbagai cara
pemerintah melakukan pemulihan ekonomi, salah satunya dengan membuat kebijakan baru di
sektor pariwisata. Yang dimana sektor itu sangat terdampak pandemic virus covid-19.
Tentunya selain merugikan pihak swasta, dampak covid-19 di bidang pariwisata berpengaruh
pada pendapatan atau devisa negara. Untuk itu, pemerintah harus segara melakukan tindakan
secepatnya, agar Pemulihan Ekonomi segera terealisasi. Artikel ini membahas pengaruh
Planning, Organizing, Actuating, dan Controlling terhadap Pemulihan Ekonomi serta
Ketahanan Nasional, suatu studi literatur Manajemen POAC.
Sebagai bahan pembelajaran yang cukup penting, untuk itu diperlukan kajian mengenai
Pemulihan Ekonomi serta Ketahanan Nasional di masa Pandemi Covid-19. Berdasarkan hal
tersebut, maka peneliti telah mengkaji ke dalam bentuk Artikel Jurnal dengan judul
“Penerapan Manajemen POAC: Pemulihan Ekonomi serta Ketahanan Nasional pada masa
Pandemi Covid-19”.
Rumusan Masalah.
Berdasarkan latar belakang yang telah dibahas di atas, berikutnya rumusan masalah
yang akan dibahas pada Jurnal Artikel supaya lebih fokus pada kajian Pustaka, hasil, serta
pembahasan nanti, yaitu:
1. Apakah Planning memiliki hubungan dan berpengaruh terhadap Pemulihan Ekonomi serta
Ketahanan Nasional pada masa pandemi Covid-19
2. Apakah Organizing memiliki hubungan dan berpengaruh terhadap Pemulihan Ekonomi
serta Ketahanan Nasional pada masa pandemi Covid-19
3. Apakah Actuating memiliki hubungan dan berpengaruh terhadap Pemulihan Ekonomi serta
Ketahanan Nasional pada masa pandemi Covid-19
4. Apakah Controlling memiliki hubungan dan berpengaruh terhadap Pemulihan Ekonomi
serta Ketahanan Nasional pada masa pandemi Covid-19.
KAJIAN PUSTAKA
Pemulihan Ekonomi serta Ketahanan Nasional di masa Pandemi Covid-19
Pemulihan Ekonomi
akibat pandemi Covid-19. Keuntungan usaha di sektor perhotelan terlihat ada penurunan
sampai 40% sehingga berdampak terhadap kegiatan operasional hotel dan mempengaruhi
keberlangsungan bisnisnya. Turunnya pengunjung atau wisatawan asing juga berdampak
terhadap kegiatan usaha rumah makan atau restoran yang pelanggannya mayoritas berasal
dari luar negeri. (No Name, 2020)
Pemulihan ekonomi dapat dilihat di seluruh mesin pertumbuhan yang sudah mulai
pulih. Kebutuhan rumah tangga sekitar 5,9%, investasi di angka 7,5%, perdagangan growth
di 9,4%, di sektor konstruksi growth 4,4%, di sektor transportasi di angka 25,1%, serta di sektor
akomodasi makanan dan minuman berada di angka 21,6%. Walaupun di Masa Pandemi,
Pemkot Surabaya masih berupaya meningkatkan perekonomian warganya. Terlebih kepada
pelaku usaha UMKM di Kota dengan julukan Kota Pahlawan tersebut. (Jannah, 2020)
Di sektor manufaktur merupakan penyumbang hampir 20% dari PDB juga mengalami
pertumbuhan 6,6%. Mengenai kinerja ekspor sejak kuartal satu sudah masuk dalam zona positif
7%, pada kuartal kedua terus meningkat di angka 31,8%. Berlaku juga di sektor impor yang
tumbuh di angka 5,5% di kuartal satu dan waktu kejadinnya makin meningkat dan menguat di
kuartal kedua pada angka 31,2%. Namun pada Triwulan 1-2020, Ekonomi Indonesia terhadap
Triwulan 4-2019 mengalami penurunan sebesar -2,41%, yang artinya terjadi kontraksi ekonomi
nasional akibat pandemi covid-19. (Modjo, 2020)
Data di atas memperlihatkan saat ini hampir seluruh sektor mulai mengalami pemulihan
ekonomi dan berfungsi, serta di beberapa sektor masih belum terlihat pemulihan karena
kebijakan-kebijakan dari pemerintah yang masih melakukan intervensi atau campur tangan,
baik sisi permintaan dan penawaran. Terlihat hampir semua mesin penopang perekonomian
sudah mulai berkontribusi dan aktif mendukung pertumbuhan pemulihan ekonomi. Dampak
akibat pandemi Covid-19 ini juga dirasakan oleh seluruh wilayah provinsi di Indonesia.
(Modjo, 2020)
tujuan dengan baik dengan sumber yang ada agar menjadi efektif dan efisien. (No Name,
2020)
Dalam Pemulihan Ekonomi dan Ketahanan Nasional, pastinya perlu planning atau
perencanaan yang terstruktur dan matang. Karena efek yang ditimbulkan akibat pandemi covid-
19 sungguh luar biasa bagi ekonomi selama hampir 2 tahun belakangan ini. Supaya program
pemulihan ekonomi ini dapat terealisasi sesuai tujuan, kita perlunya peranan Stakeholder dan
masyarakat agar program ini berjalan baik. Selain itu, tujuan dari Planning adalah menentukan
tujuan organisasi, menentukan strategi, prosedur, anggaran, hingga menghasilkan output yang
telah ditetapkan. (Planning No Name, 2020)
Untuk itu pemerintah banyak membuat dan mengambil keputusan yang mendukung
program ini. Salah satunya bentuk dukungan di sektor manufaktur dengan kebijakan
penghapusan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) yang sempat berhasil untuk
meningkatkan Demand kendaraan bermobil. Yang beberapa tahun ini sangat terpengaruh
akibat pandemi covid-19, masyakarat menahan untuk melakukan pembelian kendaraan
bermobil karena ketidakpastian virus ini akan selesai. Kondisi penurunan tingkat pajak tersebut
menciptakan kenaikan permintaan (Demand) terhadap produk otomotif dipasar Indonesia.
(A. F. Dharma et al., 2019)
Organizing
Tentu dalam menjalankan Program Pemulihan Ekonomi, pemerintah perlu organisasi
atau Lembaga yang terlibat dalam program tersebut. Maka itu, Presiden RI Joko Widodo
membuat Komite yang berfokus menangani Kebijakan Pengendalian dan Pemulihan Ekonomi
Nasional akibat pandemi Covid-19. Komite tersebut dibentuk melalui Perpres yang ditanda
tangani Presiden Joko Widodo pada Senin,20 Juli 2020. Selain tugas tersebut, komite juga
menangani masalah PHK yang dilakukan perusahaan yang terdampak Pandemi Covid-19, tentu
dengan arahan Kementerian terkait juga. (Noman et al., 2020)
Airlangga Hartanto dipilih sebagai Ketua Komite Pemulihan Ekonomi, dan beliau
dibantu enam orang Menteri lainnya yang menjabat sebagai Wakil Ketua Komite Pemulihan
Ekonomi. Keenam Menteri tersebut yaitu : 1) Menko Marves Luhut B. Pandjaitan, 2) Menko
Polhukam Mahfud MD, 3) Menko PMK Muhadjir Effendy, 4) Menkeu Sri Mulyani, 5) Menkes
Terawan A. Putranto, 6) Mendagri Tito Karnavian.
Tujuan pembentukan komite ini yaitu dalam upaya percepatan penanganan Covid-19
serta Pemulihan Ekonomi dan Perubahan Ekonomi Nasional. Struktur Organisasi Komite
Pemulihan Ekonomi terdiri atas: 1)Komite Kebijakan, 2)Satuan Tugas Penanganan Covid-19,
dan 3)Satuan Tugas Pemulihan dan Perubahan atau Transformasi Ekonomi Nasional. (Noman
et al., 2020)
Actuating
Melaksanakan atau Penerapan Rencana yang telah ditentukan untuk Pemulihan
Ekonomi Nasional
Setelah melakukan proses Planning dengan baik, Langkah selanjutnya adalah Actuating
atau Pelaksanaan semua rencana yang telah disusun. Dalam planning atau perencanaan diatas
disebutkan bahwa salah satu upaya Pemulihan Ekonomi Nasional yaitu dengan penghapusan
Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM). (A. F. Dharma et al., 2019)
Penerapan program pengurangan atau penghapusan PPnBM ini dibagi menjadi 3 tahap.
Tahap pertama dengan pemberian diskon potongan 100% PPnBM di periode pembelian pada
bulan Maret hingga Mei 2021. Kemudian di tahap kedua, diskon potongan 50% PPnBM di
periode pembelian pada bulan Juni hingga Agustus 2021. Selanjutnya, untuk tahap ketiga,
diskon potongan 25% PPnBM di periode pembelian pada bulan September hingga Desember
2021. (A. F. Dharma et al., 2019)
Tentunya program ini memiliki ketentuan-ketentuan, tidak semua jenis kendaraan mobil
mendapat potongan atau penghapusan PPnBM ini. Program ini hanya berlaku bagi mobil
dengan kapasitas mesin 1.500 cc hingga 2.500 cc dan tidak semua merk mobil mendapat
penghapusan atau potongan PPnBM. Hanya pabrikan mobil yang sudah melakukan investasi
cukup banyak di Indonesia. Dan bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan nya
menggunakan bahan yang berasal dari dalam negeri. Jadi mobil CBU, import atau yang tidak
dirakit di Indonesia tidak mendapat keistimewaan ini.(A. F. Dharma et al., 2019)
Controlling
Komite Pemulihan Ekonomi berada dibawah dan bertanggung jawab kepada presiden.
Komite sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 terdiri atas: 1) Komite Kebijakan, 2)Satuan
Tugas Penanganan Covid-19; dan 3)Satuan Tugas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi
Nasional. (Noman et al., 2020)
Komite Kebijakan betugas mempunyai tugas dalam membuat keputusan strategis yang
ditanggung jawabkan kepada presiden guna percepatan pemulihan akibat pandemi serta
recovery ekonomi dan transformasi ekonomi. Ketua Pelaksana yang dimaksud dalam pasal 3
ayat (2) mempunyai tugas untuk mengintegrasikan dan mengoordinasikan pelaksanaan
kebijakan strategis dalam upaya percepatan penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi
nasional.(Noman et al., 2020)
Satgas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Nasional dalam pasal 6 dan 8 Perpres,
memiliki kewajiban dan wewenang untuk menetapkan keputusan yang mengikat Kementerian
atau lembaga, pemerintah daerah dan instansi pemerintahan lainnya, serta melakukan
komunikasi dan koordinasi dengan kementerian atau lembaga serta pemerintah daerah terkait.
(Noman et al., 2020)
2 Noman (2021) Dampak Komite Menjelaskan Tugas serta Lebih berfokus pada
Penanganan Covid-19 Wewenang Komite organisasi yang
Dan Pemulihan Ekonomi Pemulihan Ekonomi menangani masalah
Nasional Terhadap Covid-19 dan Ekonomi
Berbagai Regulasi Nasional.
3 Modjo M Memetakan Jalan Manajemen POAC Menjelaskan Informasi
(2020) Penguatan Ekonomi berpengaruh terhadap Covid-19 lebih banyak
Pasca Pandemi Pemulihan Ekonomi
Nasional
METODE PUSTAKA
Cara penulisan Artikel Jurnal ini yaitu menggunakan metode kualitatif serta literature
review. Mengkaji jurnal-jurnal terdahulu sesuai dengan teori yang di bahas khusunya di
lingkup Manajemen Planning, Organization, Actuating, dan Controlling (POAC) / Manajemen
POAC. Selain itu, menganalisis jurnal-jurnal yang bereputasi serta jurnal-jurnal yang
reputasinya biasa dan berhubungan dengan tema artikel yang akan dibahas. Hampir
keseluruhan jurnal artikel yang di kutip atau citasi berasal dari Mendeley. Dalam
mengumpulkan data untuk jurnal artikel ini menggunakan metode dokumentasi dari sumber
data sekunder dengan mengumpulkan, mencatat, dan mengolah data yang berkaitan dengan
data pada laporan keuangan serta laporan perekonomian yang diunduh melalui website
Kementerian Keuangan dan website Perusahaan. Selanjutnya dibahas secara mendalam pada
bagian yang berjudul Kajian Pustaka (review of literature), sebagai dasar perumusan hipotesis
yang selanjutnya akan dijadikan dasar untuk melakukan perbandingan terhadap hasil riset
terdahulu atau temuan-temuan yang tertuang di dalam penelitian, (Ali & Limakrisna, 2013)
Dalam penelitian ini, Planning sangat berpengaruh dalam menentukan Program Pemulihan
Ekonomi Nasional. Penelitian ini di dukung oleh sumber artikel Kementerian Keuangan. Hal
ini menunjukkan bahwa keseriusan pemerintah dalam menangani masalah pandemi Covid-19
dan sekaligus Pemulihan Ekonomi Nasional. Dan hasil penelitian terakhir yaitu Febrantara
(2020) menyajikan ringkasan penanganan Covid-19 pada beberapa negara. Kebijakan
penerimaan pajak seperti penangguhan Pajak Penghasilan (PPh) masih menjadi pilihan
umum yang digunakan oleh banyak negara dalam mengatasi pandemi Covid-19 (Sugiri,
2020).
Banyak sekali usaha pemerintah dalam menangani Pemulihan Ekonomi Nasional ini,
dimulai dari diadakan nya event PON Papua, dibangunnya sirkuit MotoGP di Mandalika, yang
nantinya akan menjadi daya Tarik wisatawan dunia untuk berkunjung ke Indonesia dan
menyakinkan dunia, bahwa Indonesia telah dapat menangani Pandemi Covid-19 ini.
Ada beberapa negara yang memberikan subsidi gaji kepada UMKM yang tidak mampu
membayar gaji pegawainya diantaranya: Singapura, Amerika Serikat (AS), Belanda,
Cina, Inggris, Turki, Korea Selata (Korsel), Jepang, Australia, dan Italia. (No Name,
2020)
Menurut Henry Fayol, organizing ialah menyelaraskan SDM, SDA, Sumber Daya Fisik,
dan juga Sumber Daya Modal yang tentu bertujuan untuk kemajuan organisasi. Menurut
Luther Gullick, organizing membagi tugas kepada para penggerak organisasi untuk
melaksanakan pekerjaan masing-masing sesuai keahlian.
Setelah kegiatan pengorganisasian selesai, Langkah berikutnya yaitu Actuating. Yang akan
mengimplementasikan dari Organizing dan Planning. Terdapat lima skema dalam
pemulihan koperasi dan UMKM di tengah pandemi Covid-19 yaitu: (a) pemberian bantuan
sosial kepada pelaku usaha sektor UMKM yang miskin dan rentan, (b) insentif pajak
bagi UMKM, (c) relaksasi dan restrukturisasi kredit bagi UMKM; (d) perluasan
pembiayaan modal kerja UMKM, (d) menempatkan kementerian, BUMN dan Pemerintah
Daerah sebagai penyangga produk UMKM, dan (e) pelatihan secara e-learning (Sugiri,
2020) (No Name, 2020)
Untuk skema pemberian bantuan sosial kepada pelaku usaha sektor UMKM yang miskin
dan rentan, pemerintah memastikan bahwa pelaku UMKM ini termasuk kedalam penerima
Bantun Sosial (Bansos) baik itu Program Keluarga Harapan (PKH), Paket Sembako, Bansos
Tunai, Bantuan Langsung Tunai (BLT) desa, maupun pengurangan tarif listrik dan Kartu
Prakerja.
Untuk Skema Insentif Pajak Bagi UMKM ini berlaku bagi mereka yang omzet nya dibawah
Rp.4,8 Miliar per tahun. Pemerintah menurunkan Tarif Pajak Penghasilan (PPh) final selama
enam bulan.
Kemudian skema berikutnya adalah perluasan pembiayaan modal kerja UMKM berupa
stimulus bantuan modal kerja. Pembiayaan tersebut dilakukan oleh Lembaga pembiayaan dari
Lembaga keuangan maupun system perbankan.
Dan skema terakhir BUMN atau BUMD sebagai penyangga produk UMKM, Lembaga
tersebut berperan sebagai offtaker (penyerap) bagi hasil produksi pelaku UMKM di berbagai
bidang, seperti Kuliner, pertanian, perikanan, hingga industri rumah tangga.
saat ini, kebutuhan akan kesehatan masyarakat tetap menjadi focus utama pemerintah.
(No Name, 2020)
Conceptual Framework
Berdasarkan rumusan masalah, penulisan artikel ini dan kajian studi literature baik
yang bersumber dari buku serta artikel yang relevan, maka di peroleh kerangka artikel seperti
di bawah ini.
PLANNING
ORGANIZING
Pemulihan Ekonomi Serta
Ketahanan Nasional di masa
Pandemi Covid-19
ACTUATING
CONTROLLING
Figure 1 : Conceptual Framework
Berdasarkan Kajian Pustaka dan review hasil dari artikel yang relevan serta gambar dari
conceptual framework, maka: Planning, Organizing, Actuating, Controlling berpengaruh
terhadap Pemulihan Ekonomi dan Ketahanan Nasional.
Selain dari variabel exogen ini yang mempengaruhi Pemulihan Ekonomi dan
Ketahanan Nasional, masih banyak variabel lain yang mempengaruhinya diantaranya adalah:
a) Keanggotaan Indonesia pada G20: (Gobel Y,2020)
b) Komite ini merupakan lembaga yang dianggap mampu menangani penyebaran Covid-
19 dan juga pemulihan ekonomi: (Noman, 2021)
c) kebijakan pelonggaran sebaiknya juga ikut diiringi oleh dua hal lain: penyusunan
prioritas penanganan yang tepat dan merefleksikan kebutuhan serta keberpihakan ke
masyarakat kecil yang paling terdampak, serta penguatan basis data untuk penanganan
dan melakukan intervensi sosial ekonomi langsung: (Modjo M, 2020).
Adapun pemulihan ekonomi pada sektor pariwisata bisa dilihat dari banyaknya
kebijakan yang dibuat dibuat oleh pemerintah/ kementerian terkait guna tercapainya pemulihan
ekonomi di sektor pariwisata. Seperti berpartisipasi dalam event Dubai Expo, yang dimana
dalam pelaksanaannya bertujuan untuk mempromosikan tentang Keindahan Alam Indonesia
baik Flora atau Fauna yang nantinya akan menjadi daya Tarik Wisatawan Asing dari berbagai
mancanegara. Adapun Strategi yang dapat dilakukan dengan cara: Promosi wisata melalui
publik relations, pengembangan produk pariwisata, pengembangan destinasi pariwisata,
pengembangan SDM pariwisata, dan pengelolaan infrastruktur pariwisata.
Dalam hal ini, Manajemen POAC dapat menjadi suatu acuan dalam melakukan
Pemulihan Ekonomi dan Ketahanan Nasional pada masa Pandemi Covid-19. Bahwa Planning
berpengaruh terhadap rencana apa saja yang akan dilakukan dalam menangani Pemulihan
Ekonomi dan Ketahanan Nasional. Organizing juga memegang peranan penting dalam
Pemulihan Ekonomi dan Ketahanan Nasional karena dengan adanya pengorganisasian,
pemerintah dapat lebih focus dan cepat menangani masalah yang terjadi. Actuating juga
berperan dalam menggerakan semua instrument pemerintah, dalam melakukan Pemulihan
Ekonomi akibat pandemic. Dan yang tidak kalah penting Controlling juga berperan dalam
melakukan pengawasan dan mengatur terus-menerus mengenai progres atau perkembangan
dalam pemulihan ekonomi ini.
Saran
Untuk peneliti selanjutnya disarankan menambah variabel lainnya dan menambah
sampel pada sektor lain, sehingga dapat menggambarkan faktor-faktor apa saja
yang mempengaruhi manajemen POAC.
DAFTAR RUJUKAN
Borchers, N. (2021). Managing strategic influencer communication: A systematic overview on
emerging planning, organization, and controlling routines.