PEREKONOMIAN INDONESIA
Dosen : Orlin Cicilia S.E., M.Ak
Disusun oleh :
COVID-19 menyebabkan salah satu resesi global paling parah dalam memori hidup.
Ekonomi global menyusut 3,5 persen pada tahun 2020 dibandingkan dengan 1,7 persen pada
tahun 2009 selama krisis keuangan global. Dari laporan bank dunia periode Juni 2021,
Indonesia pun tak luput dari dampak pandemi. Ekonomi mengalami kontraksi sebesar 2,1
persen pada tahun 2020. Ini didorong oleh penurunan konsumsi swasta dan investasi
(masing-masing -1,5 dan -1,6 poin persentase), yang sebagian disangga oleh pertumbuhan net
ekspor (1,1 poin persentase). Resesi mengambil beban berat pada rumah tangga dan
perusahaan. Perusahaan terbaik pun mengalami penurunan penjualan yang cepat dan tajam
karena ekonomi tutup selama paruh pertama tahun 2020. Yang paling parah terkena dampak
yaitu usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Hal ini menyebabkan meningkatnya
pengangguran. Sekitar 1,8 juta orang menjadi pengangguran antara Februari 2020 dan 2021
dan 3,2 juta orang lainnya keluar dari pekerjaanya.
Meluncurkan paket stimulus fiskal jilid II yang mempermudah perizinan ekspor dan
impor berupa integrasi sistem perdagangan, perhubungan, dan bea cukai. Stimulus
tersebut berisi delapan paket, empat kebijakan terkait prosedur dan sisanya akan
berkaitan dengan fiskal.
Mempercepat penyaluran bantuan sosial (Bansos) yang dibagi dalam 12 bulan. Dana
BOS untuk sekolah juga langsung ditransfer ke rekening sekolah sebesar Rp4 triliun,
begitu pula dengan Dana Desa.
Mempercepat realisasi belanja Kementerian/Lembaga, terutama untuk belanja bantuan
sosial seperti Program Keluarga Harapan (PKH) dan kesehatan, serta belanja non
operasional
Mendorong dan mempercepat belanja padat karya untuk kegiatan produktif yang mampu
menyerap banyak tenaga kerja, misalnya seperti belanja infrastruktur di pusat maupun
daerah
Mengoptimalkan peran APBN untuk merespon situasi ekonomi (countercyclical) dalam
batasan yang aman dan terkendali
Mempercepat dan memperluas sasaran program Kredit Usaha Rakyat (KUR)
Menganggarkan Rp1,5 triliun berupa subsidi bunga perumahan untuk menyerap 224 ribu
unit rumah yang ada sebagai tambahan stok sehingga menambah permintaan rumah
Masyarakat Berpendapatan Rendah (MBR).
Guna keperluan penanggulangan bencana, pemerintah membayarkan Rp21,8 miliar
untuk empat lokasi termasuk bantuan banjir, tanah longsor, dan 10 ribu masker untuk
penanganan virus corona.
Mendorong terciptanya pusat pariwisata dengan berbagai program pendukung, misalnya
berupa percepatan pembangunan lima destinasi pariwisata super prioritas (Danau Toba,
Borobudur, Likupang, Labuan Bajo, dan Mandalika)
b. Berdasarkan penjelasan saudara/i di atas, sistem perekonomian mana yang lebih
cocok untuk diterapkan di Indonesia selama masa pandemik berlangsung demi
keberlangsungan pemulihan ekonomi
Dalam masa pandemi ini pemerintah memperbaharui berbagai sistem ekonomi dan regulasi
untuk memulihkan ekonomi di Indonesia yang sesuai dengan ekonomi pancasila yaitu dengan
mengeluarkan UU No.2 Tahun 2020 pada tanggal 31 Maret 2020 dimana isi perpu tersebut
mengatur kebijakan keuangan negara dan kebijakan stabilitas sistem keuangan negara serta
menerbitkan regulasi mengenai perubahan postur dan rincian APBN agar dapat
menyesuaikan dalam menghadapi ancaman yang membahayakan perekonomian ini.
Pemerintah juga menerbitkan Komite Penanganan Corona Virus Disease 2019 dimana komite
ini terdiri atas Komite Kebijakan, Satuan Tugas Penanganan Covid-19, serta Satuan Tugas
Pemulihan dan Transformasi ekonomi Nasional.
Berdasarkan kunci indikator ekonomi makro pada bagian real GDP growth and
inflation dalam pada tabel A.1 pada halaman 23 laporan bank dunia, menurut
saudara/i, kunci indikator mana saja yang wajib Indonesia tingkatkan dan wajib
Indonesia turunkan dalam menjaga kestabilan perekonomian di masa pandemik?
Kemukakan pendapat saudara/i disertai dengan contoh.
Menurut saya indikator yang wajib ditingkatkan yaitu real GDP, ekspor serta Gross
Fixed Investment karena ketiga hal tersebut sangat menunjang perekonomian Indonesia. Real
GDP digunakan untuk menunjukkan laju pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan atau
setiap sektor dari tahun ke tahun. Dari data tersebut menunjukkan GDP mengalami kontraksi
ekonomi atau penurunan sehingga mengacu pada depresi. Hal tersebut menyebabkan tingkat
pengangguran yang lebih tinggi, aktivitas ekonomi menurun, permintaan barang dan jasa
turun, memkasa bisnis untuk memotong produksi dan merasionalkan biaya produksinya.
Permintaan yang lebih lemah dan kapasitas berlebih menurunkan tingkat harga dimana hal
tersebut sangat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Untuk itu pemerintah harus melakukan
kebijakan baik moneter maupun viskal untuk meningkatkan real GDP tersebut, karena ketika
real GDP meningkat dengan stabil dan tidak berlebihan maka akan mengarahkan bisnis untuk
meningkatkan produksi , mengurangi pengangguran dan pertumbuhan ekonomi berjalan
dengan baik.
Selama masa pandemi ini neraca perdagangan Indonesia terus mengalami defisit.
Untuk itu perlunya meningkatkan atau mendorong kegiatan ekspor. Pemerintah perlu
mengeluarkan berbagai insentif untuk kegiatan investasi yang berorientasi pada ekspor.
Selain itu pemerintah juga harus menekan impor khususnya barang konsumsi karena
berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi. Kebijakan yang dilakukan pmerintah pada bidang
perdagangan nasional yaitu melakukan Reformasi pajak dan cukai, yang diharapkan dapat
meningkatkan pendapatan sebesar 0,7 poin persentase tambahan dari PDB.
Kemudian yang harus ditingkatkan juga yaitu Gross Fixed Investmen karena salah
satu faktor yang mempengaruhi pendapatan ekonomi suatu negara adalah investasi. Apabila
penanaman modal asing dari para investor meningkat maka hal tersebut akan meningkatkan
jumlah produksi melalui akumulasi modal. Dari sisi permintaan adanya investasi mampu
menciptakan pendapatan, sedangkan dari sisi penawaran dengan adanya penambahan
penambahan akumulasi modal akan meningkatkan kapasitas produksi. Dalam jangka panjang
dengan adanya investasi asing ini maka akan mempengaruhi pertumbuhan kapasitas produksi
yang disebut dengan pertumbuhan dalam pendapatan ekonomi negara tersebut.
Beberapa program bantuan sosial (SA) yang diinduksi pada tahun 2020 telah
dihentikan atau dikurangi tahun ini. Langkah-langkah bantuan ekonomi rumah tangga
pemerintah tahun 2021 mencakup delapan program transfer dengan anggaran yang
direncanakan sebesar Rp 217 triliun atau setara dengan sekitar 70 persen dari total ukuran
anggaran assistance sosial yang dieksekusi pada tahun 2020. Paket SA 2021 memperluas
beberapa program unggulan, termasuk transfer tunai keluarga bersyarat (PKH) dan
Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT/Sembako). Tetapi juga menghentikan beberapa program
dengan cakupan rumah tangga miskin dan rentan yang tinggi, termasuk bantuan beras untuk
penerima manfaat PKH, dan transfer tunai satu kali tidak bersyarat (UCT) untuk Sembako
beneficiaries. Program lain, seperti UCT dan subsidi electricity hanya sebagian
diperpanjang.
a. Dalam laporan bank dunia periode juni 2021, terdapat beberapa rekomendasi
kebijakan untuk Indonesia, sebut dan jelaskan beberapa rekomendasi kebijakan
tersebut? (Nilai 10)
Memfasilitasi pergeseran yang lebih menentukan dalam kegiatan ekonomi dan pekerja ke
arah perusahaan, sektor, dan pekerjaan yang lebih produktif dan bergaji lebih tinggi.
Misalnya, dapat memprioritaskan strategi promosi investasi untuk daya tarik dan
pembangkitan investasi asing langsung di sektor dan proyek (termasuk proyek infrastruktur)
yang cenderung menjadi sumber pekerjaan kelas menengah.
Membangun tenaga kerja yang memiliki keterampilan yang diperlukan untuk mengambil
pekerjaan baru dalam nilai tambah yang lebih tinggi dan di sektor yang kompetitif secara
internasional. Ini akan membutuhkan perubahan pada sistem pendidikan untuk lebih
mempersiapkan kaum muda masa kini untuk pekerjaan modern. Mungkin lebih menantang,
ini juga membutuhkan inovasi untuk meningkatkan keterampilan tenaga kerja dewasa saat ini
untuk memenuhi standar keterampilan pekerjaan kelas menengah dan untuk dapat
memanfaatkan potensi transfer teknologi dan limpahan pengetahuan dari perusahaan
multinasional.
b. Menurut saudara/i, apakah salah satu dari rekomendasi kebijakan di atas cukup
membentuk transformasi perekonomian Indonesia di masa pandemik? kemukakan
alasannya disertai dengan contoh. (Nilai 10) Pertanyaan
Beberapa faktor struktural dan budaya berkontribusi pada tingkat partisipasi angkatan
kerja yang rendah dan stagnan secara keseluruhan di kalangan perempuan dan membatasi
akses perempuan ke pekerjaan kelas menengah.
Dengan dua pertiga penduduk perempuan Indonesia saat ini berada dalam kelompok
usia produktif 15-64 tahun, ada potensi besar untuk mempercepat pertumbuhan dengan
menghilangkan hambatan partisipasi ekonomi mereka. Misalnya, jika Indonesia dapat
meningkatkan partisipasi angkatan kerja perempuan hanya sebesar 25 persen pada tahun
2025, hal itu dapat menghasilkan tambahan kegiatan ekonomi sebesar $62 miliar dan
meningkatkan PDB sebesar 2,9 persen.
Indonesia memiliki banyak perempuan kuat dalam posisi kepemimpinan, dan negara
ini berada di jalur yang benar karena terus mengakui dan menerima peran penting yang
dimainkan perempuan dalam membangun bangsa sejauh ini. Ke depan, menutup kesenjangan
gender lebih jauh bukan hanya hal yang tepat untuk dilakukan oleh perempuan – ini adalah
kebijakan yang baik untuk mendorong pemulihan ekonomi Indonesia.