Dosen Pengampu :
Rina Istiqomah, S.pd., MM
OLEH :
NAMA : MARFUAH
NIM : 20140006
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “LANGKAH-LANGKAH
MEMBANGKITKAN PEREKONOMIAN PASCA PANDEMI COVID-19” ini tepat pada
waktu yang telah ditentukan.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata kuliah
Ekonomi Moneter Syariah. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Rina Iaqomah, S.pd., MM selaku Dosen Ekonomi
Moneter Syariah yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.
makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
penulis perlukan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
A. KESIMPULAN ……………………………………..………………………… 12
B. SARAN ………………………………………………………………………… 13
PENDAHULUAN
Virus corona (COVID-19) pertama kali muncul di tahun 2020 lokal di Wuhan, Cina, lalu
ekspansi dan kehancuran ekonomi dunia. Virus dampak signifikan pada semua ekonomi,
pariwisata, kedokteran, pekerjaan, agama, masyarakat Politik, dll. Covid-19 sebenarnya
adalah masalah sehat, akan tetapi \ efeknya tidak hanya dari segi kesehatan, tapi Secara
ekonomi dan berdampak besar tentang kehidupan sosial. Sejak wabah pertama di Wuhan,
China, akhir 2019, Virus Corona telah menyebar ke seluruh dunia Wilayah dan negara. Ada
beberapa langkah yang negara-negara tersebut ambil. Semisal, ada negara yang menerapkan
dan memberlakukan kebijakan lockdown untuk mencegah penyebaran virus Corona. Di
Indonesia sendiri, pemerintah menerapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar
(PSBB) untuk menekan penyebaran virus ini. Aturan ini selalu Mengganggu banyak kegiatan
ekonomi Secara global, menyebabkan pengangguran Lebih tinggi, lebih banyak sektor jasa
Produsen yang lebih kecil dan lebih kecil.
Adanya pandemic covid-19 yang terjadi di seluruh belahan dunia membawa langsung
maupun tidak bagi seluruh manusia. Perubahan pola hidup yang membuat orang tidak
memiliki kesiapan untuk beradaptasi (menyesuaikan diri). Hal ini menyebabkan munculnya
rasa panik dan cemas pada Sebagian masyarakat. Kecemasan yang muncul bervariasi seperti
cemas tertular virus, cemas kondiri keuangan melemah atau bahkan memburuk hingga cemas
akan masa depan setelah pandemic ini berakhir. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi
kecemasan yaitu dengan tetap berkomunikasi secara online dengan sahabat dan keluarga, dan
hendaknya memperoleh Pendidikan menyangkut corona serta penularan, pencegahan dan
pemutusan infeksi virus lewat social distancing, cuci tangan dan tetap beraktifitas di rumah
serta tetap menjaga imunitas tubuh lewat makan yang bergizi, berolahraga intensitas sedang
dan istrahat yang cukup.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Untuk mengetahui dampak yang ekonomi Ketika pandemic covid-19 dan kebijakan yang
lakukan untuk mempertahankan dan membangkitkan perekonomian dengan baik pasca
covid-19.
1.4 MANFAAT
Agar pembaca dan penulis dapat akan semakin memperkaya dan memperdalam wawasan
tentang cara membangkitkan perekonomian pasca pandemic covid-19 yang melanda
beberapa negara termasuk Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
Terlepas dari adanya pemberlakuan PSBB yang telah dilakukan guna pencegahan
penyebaran virus Corona, pemerintah dengan pasti mulai mencanangkan kebijakan baru
guna menjalankan kembali roda kehidupan yang ada dimasyarakat. Tak lama kemudian
dikeluarkanlah kebijakan pemberlakuan New Normal atau hidup damai dengan covid-19.
Istilah New normal sendiri dipopulekan oleh Presiden Joko Widodo, adalah hidup dengan
tetap melakukan berbagai aktivitas sosial-ekonomi, walaupun didalamnya menerapkan
protokol tindakan untuk meminimalisir resiko penularan. Ini artinya akan ada perubahan
pada rutinitas dan pola kebiasaan dalam berbagai aktivitas sosial, mulai dari cara
berpergian, belajar, bekerja, hingga berbelanja. Berbagai elemen termasuk instansi
pemerintah yang terkait dengan new normal sudah juga mengeluarkan berbagai protokol
terkait new normal ini.
Dalam upaya pemberlakuan new normal tersebut perlu adanya jalinan komunikasi
antara pihak pemerintah dengan pihak-pihak terkait. Maka dari itu, jalinan komunikasi
yang ada perlu dilandasi oleh beberapa proses. Diantaranya kognisi, keinginan dan sikap.
Kesamaan persepsi itulah yang kemudian melahirkan peluang keberhasilan sebuah
proses komunikasi. Keberhasilan negara-negara lain dalam proses pemulihan diberbagai
sektor pasca pandemi yakni dengan mengelola dilema dalam mengatasi COVID-19
terletak pada hadirnya effective government yang didukung dengan kapasitas kepakaran
sumber daya manusia kesehatan-epidemiologi, virulogi, dan saintis lainnya. Dengan new
normal, pemerintah dan masyarakat bersinergi untuk mengembalikan kondisi
perekonomian dan sosial masyarakat. Namun, di sisi lain semua pihak diharapkan tetap
berupaya menghentikan penyebaran virus Corona. Saat ini, angka pasien Covid-19 di
Indonesia masih menunjukkan peningkatan.
Untuk memulihkan roda ekonomi agar bisa kembali berjalan normal, Kementerian
Koordinator Bidang Perekonomian sudah menyusun tahapan atau fase pembukaan
kegiatan bisnis dan industri pasca-penyebaran pandemi Covid19. Berikut timeline fase
new normal untuk pemulihan ekonomi dalam 5 tahapan: (1) fase pertama (1 Juni) industri
dan jasa dapat beroperasi dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19, mall belum
boleh beroperasi, kecuali toko penjual masker dan fasilitas kesehatan. (2) fase kedua (8
Juni) toko, pasar dan mall diperbolehkan beroperasi namun dengan menerapkan protokol
kesehatan Covid-19. (3) fase ketiga (15 Juni) sekolah dibuka namun dengan sistem shift.
(4) fase keempat (6 Juli) pembukaan kegiatan ekonomi tambahan evaluasi untuk
pembukaan secara bertahap seperti restoran, cafe, bar, dan lainnya dengan protokol
kebersihan yang ketat, kegiatan ibadah diperbolehkan dengan jumlah jamaah dibatasi. (5)
fase kelima (20-27 Juli) evaluasi untuk 4 fase dan pembukaan tempat-tempat atau
kegiatan ekonomi dan kegiatan sosial berskala besar.
Ada beberapa proses yang dapat dilakukan, yang pertama adalah dengan Planning
atau perencanaan. Planning merupakan suatu proses penyelesaian tujuan organisasi
sampai ke tahap alternatif apabila planning pertama tidak dapat diterapkan (dalam
Syafalevi, 2011:28) perencanaan ini merupakan proses untuk mempersiapkan secara
sistematis kegiatan-kegaiatan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu
(Saputra and Ali 2022). Planning sangat mempengaruhi dalam pembentukan program
pemulihan ekonomi nasional. Dibukanya tempattempat untuk masyarakat
mengembangkan UMKM daerah, sehingga masyarakat kecil dapat ikut berkontribusi
didalamnya. Mewadahi masyarakat dalam mengenalkan produk lokal dengan cara
membuka kesempatan untuk dapat mengeskpor produk ke luar negeri dengan mudah
melalui fasilitas pelayanan publik (Baik berupa dana pengembangan dan bantuan akses
Internet yang baik) seperti adanya dana BLT kepada masyarakat sehingga dana tersebut
dapat dimanfaatkan untuk menjalankan UMKM sesuai kemampuan masyarakat.Selain itu
pemerintah juga dapat meberikan fasilitas berupa Digital Marketing sehingga negara lain
lebih cepat mendapat informasi dari produk UMKM dan menjadi daya tarik untuk
membeli.
Yang kedua adalah Organizing. Organizing adalah susunan kegiatan manajemen yang
bertujuan mengumpulkan dan mengatur sumber daya atau potensi yang dimiliki oleh
organisasi, dan akan dipergunakan secara efisien hingga mencapai tujuan organisasi.
(Saputra and Ali 2022). Organizing perlu dilakukan, supaya rencana yang disusun dapat
berjalan dengan baik. Organizing sangat berpengaruh pada pembangunan perekonomian
nasiaonal. Hingga sampai November 2021, organisasi terutama Komite Penanganan
Covid-19serta Komite Pemulihan Ekonomi Nasional masih berusaha agar tujuan dari
organisasi merekatercapai. Melalu kerjasama dengan negara-negara lain, mengupayakan
perekonomian Indonesia dapat bangkit melalu presentasi dimana pemerintah Indonesia
dengan serius menangani masalah Covid-19, sehingga Indonesia berhasil menangani
masalah ini dan perekonomian Indonesia relatif naik dikala pandemic. Hal tersebutlah
yang menjadi perhatian dunia terhadap Indonesia.
Kebijakan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Pusat adalah kebijakan fiskal dan
kebijakan moneter. Kebijakan ini direalisasikan bersama Pemerintah Daerah dan
masyarakat karena keduanya berperan strategis menjalankan kebijakan dengan lancar
bertujuan memulihkan perekonomian Indonesia. Pemerintah melakukan kebijakan fiskal
dengan harapan dapat mengurangi dampak negatif pada perekonomian Indonesia yang
disebabkan oleh pandemi Covid-19. Selain itu, kebijakan ini bertujuan agar
menggerakkan kembali usaha para pelaku usaha termasuk UMKM. Kebijakan fiskal
mempunyai 3 (tiga) stimulus sebagai pergerakan perubahan, yaitu:
Kebijakan moneter bertujuan agar kinerja perekonomian dunia terus membaik sesuai
prakiraan, ditengah ketidakpastian pasar keuangan global yang menurun. Hal ini
diakibatkan adanya pandemi sehingga nilai tukar Indonesia mengalami penurunan yang
drastis pada tahun 2020. Akan tetapi, kebijakan moneter yang diberikan pemerintah akan
menguatkan nilai tukar Rupiah sejalan dengan kembalimnya masuk aliran modal asing.
Oleh karena itu, Pemerintah akan melakukan kebijakan fiskal berupa intensif pajak
dan belanja membuat konsumsi belanja RumahTangga pada masyarakat meningkat.
Selain itu, Pemerintah terus memantau kebijakan moneter dengan tujuan jumlah uang
beredar akan meningkat dan menurunkan tingkat bunga. Manfaat dari penurunan tingkat
bunga adalah meningkatnya daya tarik para investor untuk melakukan investasi sehingga
membantu Produk Domestik Bruto (PDB) meningkat dan memulihkan ekonomi
Indonesia. Pemerintah harus melaksanakan kebijakan moneter agar mempertahankan
jumlah uang yang beredar di masyarakat dan suku bunga yang mempengaruhi investasi.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari pemaparan kajian analisis ekonomi publik di atas melalui peran dan kebijakan
pemerintah untuk mengatasi perekonomian pada masa pandemi ini memang masih
banyak menghadapi berbagai hambatan atau tantangan dari segala sisi, baik sisi regulasi,
administrasi maupun implementasi yang ada di lapangan. Belum optimalnya peran
pemerintah dalam perekonomian masa pandemi ini menjadi dorongan kembali bagi
pemerintah untuk tetap memacu kebijakan kebijakan yang tentunya berpihak pada
kepentingan publik. Namun demikian, mengingat setiap kebijakan yang dilakukan baik
itu stimulus fiskal dan sampai saat ini kita kenal dengan program Pemulihan Ekonomi
nasional (PEN) diharapkan mampu menciptakan realisasi yang nyata dalam menyediakan
public goods yang bermanfaat bagi masyarakat. Adapun urgensi pemerintah dalam
percepatan program pemulihan ekonomi nasional ini adalah sebagai bentuk pencegahan
agar laju pertumbuhan ekonomi negara tidak terkoreksi lebih dalam sehingga sasaran
akhir untuk tetap meningkatkan kesejahteraan masyarakat dapat dilaksanakan dengan
baik.
Oleh karena itu, Pemerintah mengadakan kebijakan dalam berbagai aspek guna
memajukan perekonomian Indonesia. Pemerintah lebih fokus kepada kebijakan fiskal dan
moneter. Kebijakan fiskal yang diambil mempunyai banyak ragamnya salah satunya
insentif pajak yang sangat berpengaruh. Insentif pajak membuat para masyarakat merasa
keringanan akan kewajiban mereka dan tidak mempengaruhi perekonomian mereka
sehingga masyarakat tetap bisa memenuhi kebutuhan hidupnya seperti sebelumnya.
Semua kebijakan yang telah dirancang oleh Pemerintah memiliki tujuan agar output
pendapatan pada PDB dapat kembali seperti awal dan mengalani peningkatan, tidak
hanya itu tujuan lain adalah agar Indonesia mengalami inflasi kembali dan tingkat
pengangguran di Indonesia berkurang.
B. SARAN
Dari kajian ini, peran pemerintah yang belum optimal tentunya masih dapat ditingkatkan
jika kebijakan yang dikeluarkan pemerintah pasca pandemi Covid-19 yang dapat
dirasakan secara langsung manfaatnya oleh masyarakat. Di sisi lain, pihak masyarakat
sendiri sebaiknya saling bergotong royong atau bekerja sama untuk mengurangi dampak
dari Covid-19 ini baik dari sisi perekonomian, sosial atau dari sisi lain yang bisa
membangkitkan perekonomian bersama sehingga tiga fungsi/peran pokok pemerintah
dalam perekonomian dapat dilaksanakan dengan baik. Selain itu, dengan keterbatasan
pengetahuan dan literatur yang penulis pahami menyebabkan tulisan ini masih
memerlukan kajian yang lebih dalam.
DAFTAR PUSTAKA
Margaretha Evi, Ridwan Faizal Ramdhani , Risna Ardianto. MEMBANGUN EKONOMI &
BISNIS PASCA PADEMI COVID-19 UNTUK
MENSEJAHTERAKAN WARGA NEGARA INDONESIA. Jurnal
Ekonomika Dan Bisnis Vol. 2 No. 1 Juli 2022 Hal. 113-121.
Nicolaus Peter Paulus, Narulita Syarweni. PENERAPAN NEW NORMAL UNTUK
MEMBANGKITKAN RODA PEREKONOMIAN INDONESIA.
Administrasi Bisnis, Administrasi Niaga, Politeknik Negeri Jakarta.
Hal 1-7
Hanifa Nurul, Ladi Wajuba Perdini Fisabilillah. PERAN DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH
INDONESIA DI MASA PANDEMI COVID-19. Jurnal ilmu
ekonomi volume 2 nomor 1 (MEI 2021