Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

EKONOMI INDONESIA TERKINI DISAAT MENGHADAPI


PANDEMI COVID-19
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Makro

Dosen pengampu : Dr. Drs. Heri Usodo, S.E.,M.KOM

Disusun oleh :
Risma Nurfadzilah (Ketua)
Dias Fadillah
Nurul Elsanda Putri

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN KEUANGAN


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI DAN PARIWISATA
SEMARANG
2021
KATA PENGANTAR

Rasa syukur kami haturkan kepada Tuhan yang Maha Kuasa, karena berkat karunia-
Nya kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan selesai tepat pada waktunya.
Makalah ini kami beri judul “Ekonomi Indonesia Terkini Disaat Menghadapi Covid-19”.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah dari Dosen
pengampu mata kuliah. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk memberikan tambahan
wawasan bagi kami sebagai penulis dan bagi para pembaca. Khususnya seperti di situasi saat
ini kita bisa mengetahui bagaimana keadaan ekonomi di Indonesia saat menghadapi Covid-
19.
Kami selaku penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada bapak Dr. Drs. Heri
Usodo, S.E.,M.KOM , selaku Dosen pengampu mata kuliah Ekonomi Makro yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan
mata kuliah yang kami pelajari.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak dan sumber yang telah
membagi sebagian pengetahuannya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, ritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah
ini.

Pringapus, 27 Febuari 2021

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................3
BAB I......................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan.........................................................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................................................5
PERMASALAHAN....................................................................................................................................5
2.1 Dampak Virus Covid 19 pada Perekonomian Indonesia...........................................................5
2.2 Kebijakan Ekonomi Pemerintah...............................................................................................6
BAB III....................................................................................................................................................7
PEMBAHASAN MASALAH......................................................................................................................7
BAB IV..................................................................................................................................................12
PENUTUP.............................................................................................................................................12
3.1 Kesimpulan............................................................................................................................12
3.2 Saran......................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................13

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sejak Maret 2020, seluruh dunia mengalami masa yang mengkhawatirkan dikarenakan
Covid 19 yang menyebar. Bukan hanya satu, melainkan berdampak pada seluruh sektor
termasuk ekonomi. Begitu pula Indonesia yang ikut merasakan imbas dari wabah Covid 19
ini.
Dampak dari Covid 19 terhadap sektor perekonomian Indonesia sudah terasa sejak kasus
positif Covid 19 pertama dikonfirmasi pada Maret 2020 lalu. Diantaranya angka
pengangguran yang melonjak semakin naik karena banyak usaha yang terpaksa mengurangi
pegawai ataupun diharuskan gulung tikar.
Untuk menanggapi hal ini, pemerintah Indonesia merespon dengan menyesuaikan
kebijakan ekonomi Indonesia dengan masalah-masalah ekonomi yang timbul akibat sebagai
akibat dari wabah virus Covid 19 ini.
Kebijakan ekonomi tentu bukan suatu hal yang baru bagi suatu negara. Setiap negara
memiliki kebijakan ekonomi dengan tujuan yang hampir sama namun dengan cara yang
berbeda.
Kebijakan ekonomi adalah suatu tindakan pernyataan atau metode yang dilakukan
pemerintah dengan tujuan akhir menstabilkan kegiatan ekonomi disuatu negara.
Kebijakan ekonomi saat ini tentu akan sangat penting pengaruhnya terhadap
penyelesaian masalah ekonomi yang banyak timbul akibat dampak dari virus Covid 19.

1.2 Rumusan Masalah


a. Dampak Covid 19 terhadap Ekonomi Indonesia
b. Kebijakan Ekonomi Pemerintah Indonesia dan Kaitannya dengan Proses Pemulihan
Ekonomi Indonesia
c. Tujuan dan Fungsi Kebijakan Ekonomi Pemerintah serta Penerapannya di Masa
Pandemi

1.3 Tujuan Penulisan


a. Mengetahui dampak covid 19 terhadap perekonomian Indonesia
b. Mengetahui dan memahami arti dari Kebijakan Ekonomi
c. Mengetahui tujuan dan fungsi kebijakan ekonomi serta kaitannya dengan
penanggulangan krisis ekonomi Indonesia selama pandemi

4
BAB II

PERMASALAHAN

2.1 Dampak Virus Covid 19 pada Perekonomian Indonesia


Wabah Covid-19 berpotensi mengubah tatanan ekonomi dunia yang ditandai dengan
berubahnya peta perdagangan dunia, selain mengakibatkan mandegnya berbagai bidang
usaha di beberapa negara, begitu pula di Indonesia.
Dampak dari pandemi Covid 19 ini juga memiliki kekhawatiran sendiri terhadap sektor
perekonomian Indonesia. Mulai dari skala nasional sampai kalangan perekonomian mikro
seperti pemilik UMKM.
Salah satu yang paling terlihat adalah kerugian ekonomi Indonesia secara nasional.
Khususnya sektor yang mengandalkan keramaian, seperi tempat wisata, pameran dan mall.
Tidak hanya itu, sektor pendukung seperti transportasi dan hotel pun ikut terkena imbas dari
Social Distancing yang diterapkan pemerintah guna mengurangi menyebarnya virus Covid
19.
Dikutip dari beberapa sumber, berikut rangkuman dampak negatif dari wabah Covid 19
terhadap perekonomian Indonesia:
1. Turunnya Konsumsi Swasta
Hal ini ditandai dengan menurunnya pendapatan para penjual, mulai dari penjualan di
pasar tradisional dan pasar modern. Selain itu juga ditandai dengan anjloknya
perjalanan wisata baik domestik maupun asing.
2. Penurunan Ekspor dan Impor
Penurunan pertumbuhan ekonomi tidak hanya terjadi secara lokal melainkan global.
Hal ini tentu berdampak pada kegiatan ekspor dan impor Indonesia yang dibatasi guna
menekan angka penyebaran virus yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China ini.
Khususnya terhadap negara-negara tujuan ekspor Indonesia yang terkena wabah
Covid seperti Amerika Serikat dan Uni Eropa. Tentu juga berdampak pada kegiatan
impor Indonesia yang melemah akibat berkurangnya pasokan bahan-bahan produksi.
3. Meningkatnya Pengangguran dan Jumlah Kemiskinan.
Menurunnya aktivitas perekenomian terutama terutama produksi dan distribusi,
membuat banyak sektor usaha yang terpaksa memulangkan karyawannya atau
pemutusan kontrak kerja secara massal atau PHK. Hal ini kurang lebih disebabkan
pihak pemberi kerja yang tidak memiliki cukup dana untuk membayar gaji para
pekerja. Akibatnya angka pengangguran mengalami penaikan. Tak hanya itu, akibat
dari pandemi berkepanjangan ini juga membuat angka kemiskinan di Indonesia
bertambah.

5
4. Peningkatan Tingkat Kejahatan dan Perusakan Fasilitas Usaha
Seperti yang kita ketahui, di kurun awal pertengahan pandemi tahun lalu banyak
narapidana yang dibebaskan dari masa tahanannya. Akibat kekagetan ekonomi yang
mereka alami, beberapa narapidana kembali ditangkap karena kedapatan kembali
melakukan tindak kriminal seperti pencurian atau perampokan.
Selain dampak negatif diatas, beberapa sektor dibawah ini berpotensi mendapat
keuntungan selama penerapan Social Distancing diberlakukan pada pandemi Covid 19 ini.
Diantaranya:
a. Penyedia layanan pengiriman barang.
b. Operator Seluler dan Internet Provider
c. Sektor kesehatan, seperti asuransi kesehatan, produsen dan penjual masker. Serta
penyedia Sanitizer, sabun dan lainnya yang merangkap sebagai alat perlindungan diri
dari menularnya virus Covid 19.

2.2 Kebijakan Ekonomi Pemerintah


Kebijakan ekonomi merupakan suatu hal yang bersifat protektif terhadap terjadinya
inflasi. Inflasi sendiri adalah suatu keadaan perekonomian di suatu negara dimana terjadi
kecenderungan kenaikan harga-harga barang dan jasa secara umum dalam waktu yang
panjang (kontinu) disebabkan karena tidak seimbangnya arus uang dan barang (Selma
Intania,i 2020).
Berbicara mengenai kegiatan dan kebijakan ekonomi tentu tidak akan jauh dari inflasi.
Melalui inflasi, kita dapat menganalisis bagaimana kondisi perekonomian suatu negara.
Ketika suatu negara tengah mengalami krisis ekonomi, maka penerapan kebijakan ekonomi
yang tepat akan membantu pemulihan ekonomi negara tersebut menjadi baik atau bahkan
lebih baik dari keadaan sebelum terjadi krisis tersebut.
Disetiap pengambilan keputusan dalam penetapan kebijakan ekonomi negara,
pemerintah akan menyesuaikan antara kebijakan yang akan ditetapkan dengan keadaan
ekonomi negara pada saat itu agar sasaran kebijakan ekonomi dapat sesuai dengan tujuan
ekonomi yang ingin dicapai.
Adalah kebijakan fiskal dan kebijakan moneter. Jika kedua kebijakan ini berjalan selaras
dan baik, maka tujuan negara mengenai pemulihan dari krisis serta mencapai pertumbuhan
ekonomi yang selama ini ingin diraih akan terpenuhi.
Beberapa tujuan dari kebijakan ekonomi adalah sebagai berikut:
1. Memperluas lapangan pekerjaan
2. Meningkatkan skala produksi dalam negeri
3. Meningkatkan pendapatan nasional
4. Menstabilkan neraca pembayaran luar negeri
5. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional

6
BAB III

PEMBAHASAN MASALAH

Dampak dari Physic and Social Distancing yang diterapkan untuk mengurangi rantai
peyebaran Virus Corona menimbulkan banyak dampak terhadap berbagai aspek kegiatan di
Indonesia. Yang paling terasa adalah dampak kegiatan ekonomi yang kian memburuk
semenjak kasus positif Covid 19 dikonfirmasi pada Maret 2020 lalu.
Berbagai upaya dilakukan pemerintah guna mengurangi dampak negatif dari wabah
Covid 19. Salah satunya adalah melalui pengadaan kebijakan ekonomi yang sekiranya sesuai
dengan berbagai masalah ekonomi yang timbul dewasa ini.
A. Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal adalah kebijakan ekonomi yang dilakukan pemerintah demi mengelola
anggaran negara yang nantinya akan digunakan untuk mengarahkan pembangunan sesuai
kebutuhan.
Di Indonesia, kebijakan fiskal memiliki beberapa peranan yang harus dipenuhi,
diantaranya:
1) Menurunkan tingkat inflasi
Penurunan inflasi dilakukan lewat penundaan atau pembatalan proyek pemerintah
yang sedang berlangsung untuk mengurangi peredaran mata uang.
2) Meningkatkan produk domestik bruto
Hal ini dicapai dengan mendorong produksi masyarakat atas barang dan jasa dengan
cara memperbesar pengeluaran ataupun meningkatkan transfer pemerintah.
3) Mengurangi tingkat pengangguran
Tugas ini dipenuhi lewat cara melakukan proyek pembangunan negara sehingga
pemerintah dapat menciptakan lapangan kerja baru guna mengurangi pengangguran.
4) Meningkatkan pendapatan masyarakat
Peningkatan dapat dilakukan dengan menciptakan lowongan baru dari pembangunan
proyek dan merekrut masyarakat sebagai pekerjanya.
5) Meningkatkan stabilitas perekonomian
Peningkatan kestabilan di tengah ketidakstabilan dapat dilakukan untuk mengurangi
dampak internasional fluktuasi siklis.
6) Menyejahterakan masyarakat
Peningkatan kesejahteraan masyarakat dapat dilakukan lewat pengaturan pengeluaran
pajak, perbelanjaan, dan pengaturan utang sehingga masyarakat lebih sejahtera.

7
Fungsi kebijakan fiskal diatur dalam Undang-Undang No. 17 tahun 2003 pasal 3 ayat 4
tentang Keuangan Negara, yaitu fungsi otoritas, perencanaan, pengawasan, alokasi,
stabilisasi, dan distribusi.

 Fungsi otoritas adalah ketika anggaran negara menjadi pedoman untuk mencari
pendapatan dan belanja untuk tahun yang bersangkutan.
 Fungsi perencanaan merujuk ketika anggaran negara menjadi dasar bagi manajemen
dalam merencanakan anggaran tahun yang bersangkutan.
 Fungsi pengawasan adalah ketika anggaran negara menjadi pedoman untuk menilai
apakah kegiatan penyelenggaraan pemerintahan negara sesuai dengan ketentuan yang
telah ditetapkan.
 Fungsi alokasi, yaitu ketika anggaran negara dialokasikan untuk tujuan mengurangi
tingkat pengangguran dan pemborosan sumber daya, serta menambah efisiensi dan
efektivitas perekonomian negara.
 Fungsi stabilisasi, yaitu ketika anggaran pemerintah menjadi alat untuk memelihara
dan mengupayakan keseimbangan fundamental perekonomian.
 Fungsi distribusi, yaitu ketika kebijakan negara membuat kebijakan anggaran dengan
adil dan rasa kepatutan

Kebijakan fiskal merujuk pada kebijakan pemerintah untuk mengarahkan ekonomi suatu
negara melalui pengeluaran dan pendapatan negara.
Salah satu kebijakan yang menjadi andalan pemulihan ekonomi ini adalah memainkan
berbagai instrumen fiskal. Instrumen kebijakan fiskal sendiri adalah penerimaan dan
pengeluaran pemerintah yang berhubungan erat dengan pajak. Asumsinya, jika tarif
pajak diturunkan maka kemampuan daya beli di masyarakat akan meningkat dan industri
pun bisa meningkatkan jumlah penjualan. Begitu juga sebaliknya.
Salah satu kebijakan fiskal Indonesia saat masa pandemi ini adalah kebijakan yang
berkaitan dengan pajak.Setidaknya, terdapat 5 kebijakan terkait pajak yang diterapkan
untuk merespons pandemi Covid-19 di Indonesia.

 Pertama, tambahan pengurangan penghasilan neto. Tambahan pajak ini dialokasikan


untuk wajib pajak dalam negeri (WPDN) yang memproduksi alat-alat kesehatan
seperti masker bedah, coverall, dan sarung tangan.
 Kedua, sumbangan yang dapat menjadi pengurang penghasilan bruto. Dengan
kebijakan ini, wajib pajak bisa mengurangi beban pajaknya dengan menyertakan bukti
sumbangan ke lembaga tertentu untuk membantu penanganan Covid 19.
 Ketiga, tambahan penghasilan bagi sumber daya manusia di bidang kesehatan. Dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2020, tambahan ini berlaku dengan tarif 0%
pada unsur pajak penghasilan (PPh) Pasal 21 untuk tenaga kesehatan yang mendapat
tugas penanganan Covid-19.
 Keempat, kompensasi atas penggunaan harta. Penghasilan wajib pajak yang
dikenakan PPh final 0% atas kompensasi dengan nama dalam bentuk apapun dari

8
persewaan harta berupa tanah/bangunan sewa dan penghasilan lain sehubungan
dengan penggunaan harta selain tanah/bangunan.
 Kelima, pembelian kembali saham di bursa yang tarifnya diturunkan 3%. Selain itu,
ada pula insentif pada karyawan dengan gaji di bawah Rp5 juta sebesar Rp600 ribu.
Banyak dari kebijakan itu ternyata bukan berupa bantuan langsung, melainkan
potongan pajak yang sebelumnya diterapkan.

B. Kebijakan Moneter
Menurut Boediono, kebijakan ekonomi moneter adalah salah satu bentuk tindakan
pemerintah (Bank Sentral) untuk mempengaruhi situasi makro yang dilaksanakan, yaitu
dengan cara keseimbangan antara persediaan uang dengan suatu persediaan uang dengan
suatu persediaan barang agar inflasi dapat terkendali, tercapai kesempatan kerja penuh
dan kelancaran dalam pasokan atau distribusi barang.
Tujuan dari sebuah kebijakan moneter ini sendiri pada dasarnya untuk mencapai
keseimbangan internal (pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas harga, dan
pemerataan pembangunan) serta keseimbangan eksternal (keseimbangan neraca
pembayaran).
Serta tercapainya suatu tujuan ekonomi makro, yaitu dapat menjaga stabilitas ekonomi
yang dapat diukur melalui kesempatan kerja, kestabilan harga, serta keseimbangan
neraca pembayaran internasional.
Berikut ini beberapa fungsi dari kebijakan ekonomi moneter, yaitu:
1) Menurunkan suatu laju inflasi.
2) Mengatasi bentuk pengangguran dengan membuka lapangan kerja.
3) Menjaga kestabilan dari nilai tukar mata uang.
4) Menstabilkan suatu harga barang dan jasa dengan kebutuhan masyarkat.
5) Meningkatkan sebuah pertumbuhan ekonomi.
6) Mengontrol peredaran uang yang ada di dalam masyarakat.
7) Membantu pemerintah untuk dapat melaksanakan kewajibannya melalui sumber
penerimaan yang normal.
Membahas mengenai kebijakan moneter tentu tidak akan jauh dari Bank sentral suatu
negara. Bank sentral di Indonesia sendiri yaitu Bank Indonesia. Di masa pandemi ini,
tentu Bank Indonesia turut ambil andil didalam penentuan kebijakan ekonomi Indonesia
khususnya di bidang moneter.
Untuk mendukung pemulihan ekonomi yang tengah diusahakan pemerintah, Bank
Indonesia memperkuat sinergi kebijakan dengan Pemerintah dan otoritas terkait lainnya
dan mendukung berbagai kebijakan lanjutan untuk membangun optimisme pemulihan
ekonomi nasional, diantaranya melalui:

 Pembukaan sektor-sektor ekonomi produktif dan aman


 Akselerasi stimulus fiscal

9
 Penyaluran kredit perbankan dari sisi permintaan dan penawaran
 Melanjutkan stimulus moneter dan makroprudensial
 Mengakselerasi digitalisasi ekonomi dan keuangan.

Di samping kebijakan tersebut, Bank Indonesia menempuh pula langkah-langkah sebagai


berikut:
1) Melanjutkan kebijakan stabilisasi nilai tukar Rupiah agar sejalan dengan fundamental
dan mekanisme pasar.
2) Memperkuat strategi operasi moneter untuk mendukung stance kebijakan moneter
akomodatif.
3) Memperkuat kebijakan makroprudensial akomodatif untuk mendorong peningkatan
kredit/pembiayaan kepada sektor-sektor prioritas dalam rangka pemulihan ekonomi
nasional di tengah terjaganya ketahanan sistem keuangan.
4) Mendorong penurunan suku bunga kredit melalui pengawasan dan komunikasi publik
atas transparansi suku bunga perbankan dengan koordinasi bersama OJK.
5) Memperkuat pendalaman pasar uang melalui perluasan underlying DNDF guna
meningkatkan likuiditas dan penguatan JISDOR sebagai acuan dalam mekanisme
penentuan nilai tukar di pasar valas.
6) Memperkuat koordinasi pengawasan perbankan secara terpadu antara Bank Indonesia,
OJK dan LPS dalam rangka mendukung stabilitas sistem keuangan.
7) Mempercepat transformasi digital dan sinergi untuk memperkuat momentum
pemulihan ekonomi melalui penguatan kebijakan sistem pembayaran dan percepatan
implementasi Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia 2025.
a) Memperpanjang kebijakan Merchant Discount Rate QRIS sebesar 0 persen untuk
merchant Usaha Mikro sampai dengan 31 Maret 2021.
b) Memperkuat dan memperluas implementasi elektronifikasi dan digitalisasi, baik di
pusat maupun di daerah, bersinergi dengan Pemerintah Pusat dan Daerah serta
otoritas terkait melalui pembentukan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi
Daerah.
c) Mendorong inovasi dan pemanfaatan teknologi serta kolaborasi perbankan dengan
fintech melalui percepatan implementasi Sandbox 2.0, antara lain meliputi
regulatory sandbox, industrial test, innovation lab dan start up.

C. Mengenal Program Pemulihan Ekonomi Nasional Indonesia 2021


Program Pemulihan Ekonomi Nasional merupakan salah satu rangkaian kegiatan untuk
mengurangi dampak Covid-19 terhadap perekonomian. Selain penanganan krisis
kesehatan, pemerintah juga menjalankan program PEN sebagai respon atas penurunan
aktivitas masyarakat yang berdampak pada ekonomi.
Program ini bertujuan melindungi, mempertahankan dan meningkatkan kemampuan
ekonomi para pelaku usaha dalam menjalankan usahanya selama pandemi Covid-19.
Dilansir dari laman Kompas.com, pemerintah kembali menaikkan anggaran Pemulihan
Ekonomi Nasional untuk tahun 2021 ini. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati

10
mengatakan, untuk tahun ini anggaran PEN dialokasikan sebesar Rp 688,3 triliun, lebih
besar dari realisasi anggaran PEN tahun lalu yang sebesar Rp 579 triliun. Lalu
darimanakah modal itu didapatkan? Berikut ini beberapa sumber modal anggaran untuk
PEN 2021, yaitu:
 Belanja Negara
Antara lain untuk Subsidi Bunga UMKM melalui lembaga keuangan
 Penempatan Dana
Untuk perbankan yang terdampak restrukturisasi
 Penjaminan
Untuk kredit modal kerja
 Penyertaan Modal Negara
Untuk BUMN yang permodalannya terdampak dan penugasan khusus
 Investasi Pemerintah
Untuk modal kerja

11
BAB IV

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Ekonomi Negara dan pemerintah adalah dua hal yang selalu berkaitan dan memiliki
hubungan. Apalagi di masa Indonesia sedang mengalami resesi, dimana pertumbuhan
ekonomi mengalami kemerosotan atau bernilai negatif (-3.49% pada kuartal ketiga 2020)
dikarenakan dampak dari pandemi virus Covid 19. Dengan kebijakan-kebijakan ekonomi
pemerintah yang terus diperbaharui seiring dengan perkembangan proses pemulihan ekonomi
Indonesia saat ini terus mengalami kemajuan. Meskipun masih dalam tahap pemulihan,
namun setidaknya diharapkan pertumbuhan Indonesia di kuartal pertama tahun ini dapat
semakin membaik
Hal ini dapat dilakukan salah satu caranya adalah dengan perbaikan sektor usaha. Badan
Pusat Statistik mencatat tujuh sektor usaha tumbuh positif sejak kuartal ketiga 2020. Ketujuh
sektor tersebut yakni; (i) informasi dan komunikasi, (ii) pertanian, (iii) administrasi
pemerintahan, (iv) jasa pendidikan, (v) real estate, (vi) jasa kesehatan, serta (vii) sektor
pengadaan air.
Sektor yang tumbuh pesat di antaranya jasa kesehatan yang mencapai 15,33%, informasi
dan komunikasi tumbuh 10,61%, disusul sektor pengadaan air, pengelolaan sampah, dan
limbah yang mencapai 6,04%. Tiga dari empat sektor dengan kontribusi Produk Domestik
Bruto (PDB) tertinggi juga membaik meski masih tumbuh negatif. Industri pengolahan yang
berkontribusi 19,86% dari PDB tumbuh membaik dari kontraksi 6,19% menjadi minus
4,31%. Kemudian sektor perdagangan yang memberi kontribusi 12,83% terhadap PDB,
pertumbuhannya membaik dari negatif 7,57% menjadi minus 5,03%. Sektor konstruksi
dengan peran 10,6% terhadap PDB, dari minus 5,39% menjadi negatif 4,52%.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan sektor informasi dan komunikasi
serta jasa kesehatan yang tumbuh dua digit memberi kontribusi pada perbaikan pertumbuhan
ekonomi. Sektor informasi dan komunikasi meningkat karena tingginya permintaan terhadap
jasa komunikasi dan ekonomi digital di tengah pandemi. Sementara sektor jasa kesehatan
mampu tumbuh tinggi karena belanja pemerintah yang difokuskan untuk penanganan
pandemi. Belanja masyarakat yang meningkat seperti kebutuhan masker hingga hand
sanitizer juga memberi kontribusi yang sangat besar bagi positifnya sektor jasa kesehatan
(Victoria, Olivia Agatha. 2020)
Hal ini membuktikan, bahwa jika ingin suatu kebijakan ekonomi pemerintah berjalan
dengan baik, maka seluruh pelaku ekonomi harus ikut berjalan aktif dan berpartisipasi
didalam penerapan kebijakan tersebut. Antara peran pemerintah, swasta (dalam hal ini pelaku
usaha, perusahaan, dan distributor) serta masyarakat Indonesia selaku konsumen sama-sama
berperan penting didalam perealisasian kebijakan ekonomi yang diambil pemerintah.

12
3.2 Saran
Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca. Apabila ada
saran dan kritik yang ingin disampaikan, silahkan sampaikan pada kami.
Apabila terdapat kesalahan mohon dimaafkan dan memakluminya, karena kami adalah
hamba Tuhan yang tak luput dari salah, khilaf, dan lupa.

13
DAFTAR PUSTAKA

Hasibuan, Seri Nanda. 14 Agustus 2020. "Perbandingan Ekonomi Sebelum dan Sesudah
Covid" https://www.kompasiana.com/seri78271/5f3627a2097f36376a17fb42/perbandingan-
ekonomi-sebelum-dan-sesudah-covid?page=all#section2. Diakses pada 9 Februari 2021

Victoria, Olivia Agatha. 7 November 2020. "Ada tanda-tanda Ekonomi Indonesia Mulai
Pulih". https://katadata.co.id/yuliawati/finansial/5fa63d97cc680/ada-tanda-tanda-ekonomi-
pulih-meski-resesi-diramal-hingga-akhir-tahun?utm_source=Direct&utm_medium=Tags
%20Makro%20Ekonomi&utm_campaign=Indeks%20Pos%2013. Diakses pada 26 Februari
2021.

"Kebijakan Moneter". Sarjana ekonomi.co.id. 2 Januari 2021.


https://sarjanaekonomi.co.id/kebijakan-moneter/. (Diakses pada 26 Februari 2021)

Putera, Andread Diga Pratama. 19 Oktober 2020. "Membandingkan Kebijakan Fiskal RI di


Masa Pandemi". https://news.ddtc.co.id/membandingkan-kebijakan-fiskal-ri-di-masa-
pandemi-24873 (Diakses 10 Februari 2021)

Maulida, Rani. 2018. "Fiskal: Pengertian, Tujuan, Instrumen, dan Macam-Macam Kebijakan
Fiskal". https://www.online-pajak.com/tentang-pajak/fiskal. Diakses pada 10 Februari 2021.

"Tinjauan Kebijakan Moneter Desember 2020". Departemen Kebijakan Ekonomi Indonesia,


Bank Indonesia. 18 Desember 2020.
https://www.bi.go.id/id/publikasi/laporan/Pages/Tinjauan-Kebijakan-Moneter-Desember-202
(Diakses 26 Februari 2021)

14

Anda mungkin juga menyukai