Disusun oleh :
Risma Nurfadzilah (Ketua)
Dias Fadillah
Nurul Elsanda Putri
Rasa syukur kami haturkan kepada Tuhan yang Maha Kuasa, karena berkat karunia-
Nya kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan selesai tepat pada waktunya.
Makalah ini kami beri judul “Ekonomi Indonesia Terkini Disaat Menghadapi Covid-19”.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah dari Dosen
pengampu mata kuliah. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk memberikan tambahan
wawasan bagi kami sebagai penulis dan bagi para pembaca. Khususnya seperti di situasi saat
ini kita bisa mengetahui bagaimana keadaan ekonomi di Indonesia saat menghadapi Covid-
19.
Kami selaku penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada bapak Dr. Drs. Heri
Usodo, S.E.,M.KOM , selaku Dosen pengampu mata kuliah Ekonomi Makro yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan
mata kuliah yang kami pelajari.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak dan sumber yang telah
membagi sebagian pengetahuannya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, ritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah
ini.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................3
BAB I......................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan.........................................................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................................................5
PERMASALAHAN....................................................................................................................................5
2.1 Dampak Virus Covid 19 pada Perekonomian Indonesia...........................................................5
2.2 Kebijakan Ekonomi Pemerintah...............................................................................................6
BAB III....................................................................................................................................................7
PEMBAHASAN MASALAH......................................................................................................................7
BAB IV..................................................................................................................................................12
PENUTUP.............................................................................................................................................12
3.1 Kesimpulan............................................................................................................................12
3.2 Saran......................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................13
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
BAB II
PERMASALAHAN
5
4. Peningkatan Tingkat Kejahatan dan Perusakan Fasilitas Usaha
Seperti yang kita ketahui, di kurun awal pertengahan pandemi tahun lalu banyak
narapidana yang dibebaskan dari masa tahanannya. Akibat kekagetan ekonomi yang
mereka alami, beberapa narapidana kembali ditangkap karena kedapatan kembali
melakukan tindak kriminal seperti pencurian atau perampokan.
Selain dampak negatif diatas, beberapa sektor dibawah ini berpotensi mendapat
keuntungan selama penerapan Social Distancing diberlakukan pada pandemi Covid 19 ini.
Diantaranya:
a. Penyedia layanan pengiriman barang.
b. Operator Seluler dan Internet Provider
c. Sektor kesehatan, seperti asuransi kesehatan, produsen dan penjual masker. Serta
penyedia Sanitizer, sabun dan lainnya yang merangkap sebagai alat perlindungan diri
dari menularnya virus Covid 19.
6
BAB III
PEMBAHASAN MASALAH
Dampak dari Physic and Social Distancing yang diterapkan untuk mengurangi rantai
peyebaran Virus Corona menimbulkan banyak dampak terhadap berbagai aspek kegiatan di
Indonesia. Yang paling terasa adalah dampak kegiatan ekonomi yang kian memburuk
semenjak kasus positif Covid 19 dikonfirmasi pada Maret 2020 lalu.
Berbagai upaya dilakukan pemerintah guna mengurangi dampak negatif dari wabah
Covid 19. Salah satunya adalah melalui pengadaan kebijakan ekonomi yang sekiranya sesuai
dengan berbagai masalah ekonomi yang timbul dewasa ini.
A. Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal adalah kebijakan ekonomi yang dilakukan pemerintah demi mengelola
anggaran negara yang nantinya akan digunakan untuk mengarahkan pembangunan sesuai
kebutuhan.
Di Indonesia, kebijakan fiskal memiliki beberapa peranan yang harus dipenuhi,
diantaranya:
1) Menurunkan tingkat inflasi
Penurunan inflasi dilakukan lewat penundaan atau pembatalan proyek pemerintah
yang sedang berlangsung untuk mengurangi peredaran mata uang.
2) Meningkatkan produk domestik bruto
Hal ini dicapai dengan mendorong produksi masyarakat atas barang dan jasa dengan
cara memperbesar pengeluaran ataupun meningkatkan transfer pemerintah.
3) Mengurangi tingkat pengangguran
Tugas ini dipenuhi lewat cara melakukan proyek pembangunan negara sehingga
pemerintah dapat menciptakan lapangan kerja baru guna mengurangi pengangguran.
4) Meningkatkan pendapatan masyarakat
Peningkatan dapat dilakukan dengan menciptakan lowongan baru dari pembangunan
proyek dan merekrut masyarakat sebagai pekerjanya.
5) Meningkatkan stabilitas perekonomian
Peningkatan kestabilan di tengah ketidakstabilan dapat dilakukan untuk mengurangi
dampak internasional fluktuasi siklis.
6) Menyejahterakan masyarakat
Peningkatan kesejahteraan masyarakat dapat dilakukan lewat pengaturan pengeluaran
pajak, perbelanjaan, dan pengaturan utang sehingga masyarakat lebih sejahtera.
7
Fungsi kebijakan fiskal diatur dalam Undang-Undang No. 17 tahun 2003 pasal 3 ayat 4
tentang Keuangan Negara, yaitu fungsi otoritas, perencanaan, pengawasan, alokasi,
stabilisasi, dan distribusi.
Fungsi otoritas adalah ketika anggaran negara menjadi pedoman untuk mencari
pendapatan dan belanja untuk tahun yang bersangkutan.
Fungsi perencanaan merujuk ketika anggaran negara menjadi dasar bagi manajemen
dalam merencanakan anggaran tahun yang bersangkutan.
Fungsi pengawasan adalah ketika anggaran negara menjadi pedoman untuk menilai
apakah kegiatan penyelenggaraan pemerintahan negara sesuai dengan ketentuan yang
telah ditetapkan.
Fungsi alokasi, yaitu ketika anggaran negara dialokasikan untuk tujuan mengurangi
tingkat pengangguran dan pemborosan sumber daya, serta menambah efisiensi dan
efektivitas perekonomian negara.
Fungsi stabilisasi, yaitu ketika anggaran pemerintah menjadi alat untuk memelihara
dan mengupayakan keseimbangan fundamental perekonomian.
Fungsi distribusi, yaitu ketika kebijakan negara membuat kebijakan anggaran dengan
adil dan rasa kepatutan
Kebijakan fiskal merujuk pada kebijakan pemerintah untuk mengarahkan ekonomi suatu
negara melalui pengeluaran dan pendapatan negara.
Salah satu kebijakan yang menjadi andalan pemulihan ekonomi ini adalah memainkan
berbagai instrumen fiskal. Instrumen kebijakan fiskal sendiri adalah penerimaan dan
pengeluaran pemerintah yang berhubungan erat dengan pajak. Asumsinya, jika tarif
pajak diturunkan maka kemampuan daya beli di masyarakat akan meningkat dan industri
pun bisa meningkatkan jumlah penjualan. Begitu juga sebaliknya.
Salah satu kebijakan fiskal Indonesia saat masa pandemi ini adalah kebijakan yang
berkaitan dengan pajak.Setidaknya, terdapat 5 kebijakan terkait pajak yang diterapkan
untuk merespons pandemi Covid-19 di Indonesia.
8
persewaan harta berupa tanah/bangunan sewa dan penghasilan lain sehubungan
dengan penggunaan harta selain tanah/bangunan.
Kelima, pembelian kembali saham di bursa yang tarifnya diturunkan 3%. Selain itu,
ada pula insentif pada karyawan dengan gaji di bawah Rp5 juta sebesar Rp600 ribu.
Banyak dari kebijakan itu ternyata bukan berupa bantuan langsung, melainkan
potongan pajak yang sebelumnya diterapkan.
B. Kebijakan Moneter
Menurut Boediono, kebijakan ekonomi moneter adalah salah satu bentuk tindakan
pemerintah (Bank Sentral) untuk mempengaruhi situasi makro yang dilaksanakan, yaitu
dengan cara keseimbangan antara persediaan uang dengan suatu persediaan uang dengan
suatu persediaan barang agar inflasi dapat terkendali, tercapai kesempatan kerja penuh
dan kelancaran dalam pasokan atau distribusi barang.
Tujuan dari sebuah kebijakan moneter ini sendiri pada dasarnya untuk mencapai
keseimbangan internal (pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas harga, dan
pemerataan pembangunan) serta keseimbangan eksternal (keseimbangan neraca
pembayaran).
Serta tercapainya suatu tujuan ekonomi makro, yaitu dapat menjaga stabilitas ekonomi
yang dapat diukur melalui kesempatan kerja, kestabilan harga, serta keseimbangan
neraca pembayaran internasional.
Berikut ini beberapa fungsi dari kebijakan ekonomi moneter, yaitu:
1) Menurunkan suatu laju inflasi.
2) Mengatasi bentuk pengangguran dengan membuka lapangan kerja.
3) Menjaga kestabilan dari nilai tukar mata uang.
4) Menstabilkan suatu harga barang dan jasa dengan kebutuhan masyarkat.
5) Meningkatkan sebuah pertumbuhan ekonomi.
6) Mengontrol peredaran uang yang ada di dalam masyarakat.
7) Membantu pemerintah untuk dapat melaksanakan kewajibannya melalui sumber
penerimaan yang normal.
Membahas mengenai kebijakan moneter tentu tidak akan jauh dari Bank sentral suatu
negara. Bank sentral di Indonesia sendiri yaitu Bank Indonesia. Di masa pandemi ini,
tentu Bank Indonesia turut ambil andil didalam penentuan kebijakan ekonomi Indonesia
khususnya di bidang moneter.
Untuk mendukung pemulihan ekonomi yang tengah diusahakan pemerintah, Bank
Indonesia memperkuat sinergi kebijakan dengan Pemerintah dan otoritas terkait lainnya
dan mendukung berbagai kebijakan lanjutan untuk membangun optimisme pemulihan
ekonomi nasional, diantaranya melalui:
9
Penyaluran kredit perbankan dari sisi permintaan dan penawaran
Melanjutkan stimulus moneter dan makroprudensial
Mengakselerasi digitalisasi ekonomi dan keuangan.
10
mengatakan, untuk tahun ini anggaran PEN dialokasikan sebesar Rp 688,3 triliun, lebih
besar dari realisasi anggaran PEN tahun lalu yang sebesar Rp 579 triliun. Lalu
darimanakah modal itu didapatkan? Berikut ini beberapa sumber modal anggaran untuk
PEN 2021, yaitu:
Belanja Negara
Antara lain untuk Subsidi Bunga UMKM melalui lembaga keuangan
Penempatan Dana
Untuk perbankan yang terdampak restrukturisasi
Penjaminan
Untuk kredit modal kerja
Penyertaan Modal Negara
Untuk BUMN yang permodalannya terdampak dan penugasan khusus
Investasi Pemerintah
Untuk modal kerja
11
BAB IV
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ekonomi Negara dan pemerintah adalah dua hal yang selalu berkaitan dan memiliki
hubungan. Apalagi di masa Indonesia sedang mengalami resesi, dimana pertumbuhan
ekonomi mengalami kemerosotan atau bernilai negatif (-3.49% pada kuartal ketiga 2020)
dikarenakan dampak dari pandemi virus Covid 19. Dengan kebijakan-kebijakan ekonomi
pemerintah yang terus diperbaharui seiring dengan perkembangan proses pemulihan ekonomi
Indonesia saat ini terus mengalami kemajuan. Meskipun masih dalam tahap pemulihan,
namun setidaknya diharapkan pertumbuhan Indonesia di kuartal pertama tahun ini dapat
semakin membaik
Hal ini dapat dilakukan salah satu caranya adalah dengan perbaikan sektor usaha. Badan
Pusat Statistik mencatat tujuh sektor usaha tumbuh positif sejak kuartal ketiga 2020. Ketujuh
sektor tersebut yakni; (i) informasi dan komunikasi, (ii) pertanian, (iii) administrasi
pemerintahan, (iv) jasa pendidikan, (v) real estate, (vi) jasa kesehatan, serta (vii) sektor
pengadaan air.
Sektor yang tumbuh pesat di antaranya jasa kesehatan yang mencapai 15,33%, informasi
dan komunikasi tumbuh 10,61%, disusul sektor pengadaan air, pengelolaan sampah, dan
limbah yang mencapai 6,04%. Tiga dari empat sektor dengan kontribusi Produk Domestik
Bruto (PDB) tertinggi juga membaik meski masih tumbuh negatif. Industri pengolahan yang
berkontribusi 19,86% dari PDB tumbuh membaik dari kontraksi 6,19% menjadi minus
4,31%. Kemudian sektor perdagangan yang memberi kontribusi 12,83% terhadap PDB,
pertumbuhannya membaik dari negatif 7,57% menjadi minus 5,03%. Sektor konstruksi
dengan peran 10,6% terhadap PDB, dari minus 5,39% menjadi negatif 4,52%.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan sektor informasi dan komunikasi
serta jasa kesehatan yang tumbuh dua digit memberi kontribusi pada perbaikan pertumbuhan
ekonomi. Sektor informasi dan komunikasi meningkat karena tingginya permintaan terhadap
jasa komunikasi dan ekonomi digital di tengah pandemi. Sementara sektor jasa kesehatan
mampu tumbuh tinggi karena belanja pemerintah yang difokuskan untuk penanganan
pandemi. Belanja masyarakat yang meningkat seperti kebutuhan masker hingga hand
sanitizer juga memberi kontribusi yang sangat besar bagi positifnya sektor jasa kesehatan
(Victoria, Olivia Agatha. 2020)
Hal ini membuktikan, bahwa jika ingin suatu kebijakan ekonomi pemerintah berjalan
dengan baik, maka seluruh pelaku ekonomi harus ikut berjalan aktif dan berpartisipasi
didalam penerapan kebijakan tersebut. Antara peran pemerintah, swasta (dalam hal ini pelaku
usaha, perusahaan, dan distributor) serta masyarakat Indonesia selaku konsumen sama-sama
berperan penting didalam perealisasian kebijakan ekonomi yang diambil pemerintah.
12
3.2 Saran
Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca. Apabila ada
saran dan kritik yang ingin disampaikan, silahkan sampaikan pada kami.
Apabila terdapat kesalahan mohon dimaafkan dan memakluminya, karena kami adalah
hamba Tuhan yang tak luput dari salah, khilaf, dan lupa.
13
DAFTAR PUSTAKA
Hasibuan, Seri Nanda. 14 Agustus 2020. "Perbandingan Ekonomi Sebelum dan Sesudah
Covid" https://www.kompasiana.com/seri78271/5f3627a2097f36376a17fb42/perbandingan-
ekonomi-sebelum-dan-sesudah-covid?page=all#section2. Diakses pada 9 Februari 2021
Victoria, Olivia Agatha. 7 November 2020. "Ada tanda-tanda Ekonomi Indonesia Mulai
Pulih". https://katadata.co.id/yuliawati/finansial/5fa63d97cc680/ada-tanda-tanda-ekonomi-
pulih-meski-resesi-diramal-hingga-akhir-tahun?utm_source=Direct&utm_medium=Tags
%20Makro%20Ekonomi&utm_campaign=Indeks%20Pos%2013. Diakses pada 26 Februari
2021.
Maulida, Rani. 2018. "Fiskal: Pengertian, Tujuan, Instrumen, dan Macam-Macam Kebijakan
Fiskal". https://www.online-pajak.com/tentang-pajak/fiskal. Diakses pada 10 Februari 2021.
14